Anda di halaman 1dari 11

Nursing News Pengaruh Kompres Normal Salin 0,9% terhadap

Volume 2, Nomor 3, 2017 Phlebitis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti
Waluya Sawahan Malang

PENGARUH KOMPRES NORMAL SALIN 0,9% TERHADAP


PHLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT
PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

Riza Eka Hana Putri1), Pertiwi Perwiraningtyas2), Swaidatul Masluhiya AF3)

1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
UniversitasTribhuwanaTunggadewi Malang
2), 3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
UniversitasTribhuwanaTunggadewi Malang
E-mail: rizahana2305@gmail.com

ABSTRAK

Phlebitis merupakan inflamasi vena yang disebabkan oleh iritasi kimia maupun mekanik
akibat dari terapi infus yang ditandai peradangan pada dinding vena. Kompres normal salin
0,9% dapat meningkatkan respon anti inflamasi dan sirkulasi darah, sehingga mempercepat
proses penyembuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa Pengaruh Kompres
Normal Salin 0,9% Terhadap Phlebitis Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluya
Sawahan Malang. Penelitian ini menggunakan quasy eksperiment dengan rancangan jenis
one group pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang
mengalami tanda phlebitis yang dirawat di RS Panti Waluya Sawahan Malang sebanyak 49
pasien. Besar sampel sebanyak 44 pasien dengan teknik area proportional random
sampling. Analisa data menggunakan uji Statistik Wilcoxon dengan nilai α=0,05. Hasil
penelitian didapatkan 91% pasien mengalami phlebitis derajat sedang sebelum dilakukan
kompres dan sebanyak 82% pasien mengalami perubahan tidak tampak phlebitis setelah
dilakukan kompres. Hasil analisa bivariat menunjukkan p value=0,000 < α=0,05 (H1
diterima) artinya ada pengaruh kompres normal salin 0,9% terhadap phlebitis. Saran bagi
RS Panti Waluya Sawahan Malang untuk bahan pertimbangan dalam intervensi asuhan
keperawatan dalam penanganan phlebitis secara nonfarmakologis sehingga tidak terjadi
komplikasi yang lebih lanjut. Bagi penelitian selanjutnya dapat menjadi referensi
penelitian dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi phlebitis.

Kata Kunci : Kompres Normal Salin 0,9%, Phlebitis

634
Nursing News Pengaruh Kompres Normal Salin 0,9% terhadap
Volume 2, Nomor 3, 2017 Phlebitis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti
Waluya Sawahan Malang

THE EFFECT OF NORMAL SALINE 0.9% COMPRESS TOWARD PHLEBITIS


IN INHOSPITAL TREATMENT ROOM OF PANTI WALUYA SAWAHAN
HOSPITAL MALANG

ABSTRACT

Phlebitis is a venous inflammation caused by chemical and mechanical irritation resulting


from infusion therapy. Normal saline 0.9% compress can increase anti inflammation
response and blood circulation. The purpose of this study is to analyze the effect of normal
saline 0.9% compress toward phlebitis in inhospital treatment room of Panti Waluya
Sawahan Hospital Malang. The design of this study is quasy eksperiment with one group
pre-post test design. The population is the patient with phlebitis characteristics treated of
Panti Waluya Sawahan Hospital Malang is 49 patients. The sample is 44 patients with the
sampling technique area proportional random sampling. Data were analyzed by using
Wilcoxon test with α=0.05. The result 91% of patients have moderate phlebitis before
compress and many 82% of patients have phlebitis invisible changes after compress. The
result of bivariate analysis (p value=0,000 < α=0.05) (H1 is accepted) it means there is
effect of normal saline 0.9% compress toward phlebitis. Recommendation for Panti
Waluya Sawahan Hospital Malang for consideration in nursing care intervention in
treatment of phlebitis in nonpharmacological so that no further complication occurs. For
further research into a research reference with the title of factors that affect phlebitis.

Keywords: Normal Saline 0,9% Compress, Phlebitis

PENDAHULUAN Prevalensi phlebitis di rumah sakit


Amerika dan Eropa mencapai 62%
Phlebitis merupakan inflamasi vena (Widhori, 2014). Data statistik yang
yang disebabkan oleh iritasi kimia didapat dari Yayasan Kesehatan, phlebitis
maupun mekanik yang disebabkan dari menempati peringkat pertama infeksi
pemberian terapi infus yang ditandai nosokomial di Indonesia yaitu sebanyak
dengan peradangan pada dinding vena, ±2,8% kejadian phlebitis di Rumah Sakit
yang ditandai dengan nyeri, kemerahan, Umum dan sebanyak ±1,5% di Rumah
teraba lunak, pembengkakan dan hangat Sakit Khusus atau Swasta pada tahun
pada lokasi penusukan (Trianiza, 2013). 2006 (DepKes RI, 2007). Angka kejadian
phlebitis di Jawa Timur belum diketahui

635
Nursing News Pengaruh Kompres Normal Salin 0,9% terhadap
Volume 2, Nomor 3, 2017 Phlebitis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti
Waluya Sawahan Malang

secara menyeluruh, tetapi di Rumah Sakit meningkatkan kinerja perawat dalam


Saiful Anwar Malang menyebutkan memberikan pelayanan kepada pasien
bahwa angka kejadian phlebitis sebanyak dengan melakukan semua tindakan sesuai
2,76% (Nurul, 2014). standar untuk mencapai patient safety
Phlebitis dapat menyebabkan termasuk kenyamanan pasien.
trombus yang selanjutnya menjadi Tujuan penelitian ini adalah untuk
trombophlebitis, perjalanan penyakit ini menganalisis pengaruh kompres normal
biasanya jinak, tetapi jika trombus salin 0,9% terhadap phlebitis di ruang
terlepas dan kemudian diangkut ke aliran rawat inap Rumah Sakit Panti Waluya
darah dan masuk ke jantung maka dapat Sawahan Malang.
menimbulkan seperti katup bola yang
menyumbat atrio ventricular secara
mendadak dan menimbulkan kematian. METODE PENELITIAN
Hal ini menjadikan phlebitis sebagai
salah satu permasalahan yang penting Metode penelitian menggunakan
untuk dibahas dalam proses keperawatan quasy eksperiment dengan rancangan
(Trianiza, 2013). jenis one group pre-post test design.
Berdasarkan data dari Tim Populasi penelitian ini adalah semua
Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) pasien yang mengalami tanda-tanda
Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan phlebitis yang dirawat di Rumah Sakit
Malang pada triwulan III (Juli-September Panti Waluya Sawahan Malang pada
2016) yaitu angka kejadian phlebitis tanggal 4 sampai dengan 18 Maret 2017
sebanyak 5 (1,2%) pasien dari 401 pasien sebanyak 49 orang. Sampel penelitian
yang terpasang infus. Berdasarkan menggunakan area proportional random
pengamatan peneliti di ruang rawat inap sampling dan besarnya sampel dapat
Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan dihitung dengan rumus (Nursalam, 2012):
Malang, pasien yang menunjukkan tanda
phlebitis, dilakukan penanganan pada N
n=
area phlebitis, tidak diberi obat topikal 1+N (d2 )
Heparin sodium, tetapi diberi kompres
normal salin 0,9% dengan pertimbangan Jumlah sampel didapatkan
biaya yang lebih murah dari obat topikal. berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
Saat ini Rumah Sakit Panti Waluya sebanyak 44 orang, dalam penelitian ini
Sawahan Malang sedang melakukan kriteria inklusi adalah pasien umur 15-65
banyak pembenahan terutama dalam tahun, pasien yang terpasang infus 1-3
upaya meningkatkan kualitas pelayanan hari, pasien yang mengalami phlebitis
keperawatan, salah satunya dengan derajat 1-4, sedangkan kriteria eksklusi

636
Nursing News Pengaruh Kompres Normal Salin 0,9% terhadap
Volume 2, Nomor 3, 2017 Phlebitis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti
Waluya Sawahan Malang

adalah pasien yang mengalami gangguan sebanyak 20 (45%), tidak pernah


integritas kulit pasien yang sudah mengalami phlebitis sebelum penelitian
mendapat terapi farmakologi untuk ini dilakukan sebanyak 41 (93%),
phlebitis. Variabel independen dalam mendapat terapi infus isotonik sebanyak
penelitian ini adalah kompres normal 29 (66%), riwayat mendapat terapi
salin 0,9%. Variabel dependen adalah antibiotik sebelum dilakukan kompres
derajat phlebitis dan variabel sebanyak 24 (55%), riwayat mendapat
counfonding dalam penelitian ini adalah terapi analgesik sebelum dilakukan
faktor-faktor yang mempengaruhi kompres sebanyak 26 (59%), riwayat
phlebitis dan terapi antibiotik melalui tidak mendapat terapi inotropik sebelum
intravena. dilakukan kompres sebanyak 40 (91%).
Teknik pengumpulan data setelah Tabel 1. Distribusi karakteristik sampel
responden menyatakan setuju untuk Karakteristik n f (%)
Responden
dilakukan penelitian dan telah mengisi
Jenis kelamin 44
informed concent kemudian dilakukan a. Laki-laki 21 48
penilaian derajat phlebitis menggunakan b. Perempuan 23 52
Usia 44
penilaian phlebitis berdasarkan skor VIP, a. 15-24 3 7
kemudian dilakukan intervensi kompres b. 25-34 7 16
normal salin 0,9% selama 2 hari, untuk c. 35-44 10 23
d. 45-54 6 14
setiap harinya dilakukan kompres 3 kali, e. 55-65 18 41
dalam 1 kali kompres selama 30 menit. Diagnosa medis 44
a. Infeksi 23 52
Setelah 2 hari dilakukan intervensi b. Non Infeksi 21 48
kompres normal salin 0,9% kemudian Lokasi infus 44
penelitian melakukan penilaian derajat a. Cepalika 18 41
b. Metacarpal 20 45
phlebitis. Metode analisa data yang c. Basilika 6 14
digunakan yaitu uji Wilcoxon dengan Riwayat phlebitis 44
nilai signifikan α=0,05. a. Ya 3 7
b. Tidak 41 93
Terapi infus 44
a. Isotonik 29 66
b. Hipertonik 13 30
HASIL DAN PEMBAHASAN c. Hipotonik 2 5
Terapi antibiotik 44
Berdasarkan Tabel 1. didapatkan a. Ya 24 55
b. Tidak 20 45
data sebanyak 23 (52%) berjenis kelamin Terapi analgesik 44
perempuan, berusia 55-65 tahun a. Ya 26 59
b. Tidak 18 41
sebanyak 18 (41%), dengan diagnosa
Terapi inotropik 44
medis infeksi sebanyak 23 (52%), a. Ya 4 9
terpasang infus pada lokasi metacarpal b. Tidak 40 91

637
Nursing News Pengaruh Kompres Normal Salin 0,9% terhadap
Volume 2, Nomor 3, 2017 Phlebitis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti
Waluya Sawahan Malang

Tabel 2. Tabulasi silang analisis phlebitis sebelum dan sesudah dilakukan kompres Normal
Salin 0,9%
Setelah kompres NS 0,9%
Uji
Tidak
Phlebitis Wilcoxon
tampak Total
ringan (p value)
phlebitis
Sebelum Phlebitis 4 (100%) 0 (0%) 4 (100%) 0.000
kompres ringan
NS 0,9% Phlebitis 32 (80%) 8 (20%) 40 (100%)
sedang
Total 36 (82%) 8 (18%) 44 (100%)

Berdasarkan Tabel 2. didapatkan darah laki-laki yang terlihat lebih besar.


hasil 40 responden yang mengalami Hasil penelitian yang dikemukakan oleh
phlebitis sedang sebelum dilakukan Pujasari dan Sumarwati (2002) dalam
kompres normal salin 0,9%, setelah Wayunah (2011) yang menyatakan
dilakukan kompres normal salin 0,9% bahwa angka kejadian phlebitis di
didapatkan 32 responden diantaranya Indonesia umumnya berkisar 10%.
mengalami perubahan menjadi tidak Kejadian phlebitis lebih banyak terjadi
tampak phlebitis. Sisanya 8 responden pada pasien berjenis kelamin perempuan
mengalami penurunan menjadi phlebitis (42,5%), hal ini karena jenis kelamin
ringan. Berdasarkan hasil uji statistik mempunyai pengaruh terhadap kejadian
dengan uji hipotesis Wilcoxon dengan α = phlebitis, dimana jenis kelamin
0,05 dan didapatkan hasil 0,000 < α = perempuan meningkatkan resiko
0,05. Hasil Asymp.Sig (2-tailed) terjadinya phlebitis. Diduga hal ini terjadi
menunjukkan bahwa H1 diterima, yaitu karena pasien perempuan cenderung
ada pengaruh kompres normal salin 0,9% mobilitas tinggi saat dirawat di rumah
terhadap phlebitis di ruang rawat inap sakit, seperti sering ke kamar mandi
Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan sehingga meningkatkan resiko phlebitis
Malang. pada perempuan dibanding laki-laki.

Identifikasi Responden Berdasarkan Identifikasi Responden Berdasarkan


Jenis Kelamin Usia
Pada Tabel 1. diketahui sebanyak Data sebanyak 41% responden
52% responden berjenis kelamin berusia 55-65 tahun. Usia mempengaruhi
perempuan. Perempuan memiliki kondisi vena seseorang. Pada usia lanjut
pembuluh darah berukuran lebih kecil memiliki vena yang bersifat rapuh, tidak
dibanding dengan ukuran pembuluh elastis, dan mudah hilang (kolap) yang

638
Nursing News Pengaruh Kompres Normal Salin 0,9% terhadap
Volume 2, Nomor 3, 2017 Phlebitis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti
Waluya Sawahan Malang

akan mempengaruhi kejadian phlebitis. Identifikasi Responden Berdasarkan


Pada lanjut usia mengalami kekakuan Lokasi Infus
pembuluh darah yang menyebabkan Data sebanyak 45% responden
semakin sulit infus untuk dipasang dan yang mengalami phlebitis terpasang infus
kondisi pembuluh darah juga sudah tidak pada lokasi metacarpal. Pemasangan
dalam kondisi baik (Dougherty, 2010). infus pada lokasi tersebut cenderung
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian mengalami phlebitis sebab jalur
Agustini dkk (2013) sebanyak 53,3% masuknya terapi intravena sering
karakteristik responden berusia lanjut, terhalang pergerakan dari pergelangan
dengan pengaruh bermakna yakni p tangan. Sehingga tidak selalu terapi yang
value= 0,000 memiliki fungsi imunitas melalui intravena tersebut terbendung
tubuh yang menurun dan terjadinya yang bisa mengakibatkan bengkak hingga
perubahan vena. kemerahan. Vena metacarpal merupakan
vena yang mudah diakses dan mudah
Identifikasi Responden Berdasarkan dilihat serta dipalpasi. Tetapi vena ini
Diagnosa Medis kontraindikasi digunakan pada pasien
Data sebanyak 52% responden lanjut usia karena turgor kulit sudah
mengalami diagnosa medis golongan berkurang dan sudah kehilangan lapisan
infeksi. Pasien yang terdiagnosa medis subcutan, sehingga membuat vena kurang
infeksi akan beresiko mengalami stabil, lebih rapuh, serta distensi vena
phlebitis, karena prinsip dari pemasangan menurun (Dougherty, 2010). Selain itu
infus ialah memasukkan benda asing ke juga dari ukuran vena metacarpal yang
dalam tubuh, apabila pasien tersebut lebih kecil diameternya dibanding ukuran
sudah mengalami infeksi maka akan vena yang lainnya. Pada penelitian
beresiko tinggi mengalami phlebitis. Pujasari dalam Wayunah (2011)
Setiap pasien yang dirawat di rumah sakit menemukan bahwa kejadian phlebitis
umumnya mengalami penurunan banyak terjadi di vena metacarpal atau
kekebalan tubuh baik disebabkan karena area punggung tangan dibanding
penyakinya maupun karena efek dari pergelangan tangan. Hal ini sama dengan
pengobatan (Potter dan Perry, 2009). Hal hasil penelitian Faidah (2013)
ini tidak sesuai dengan Agustini dkk menunjukkan data dengan p value=0,020
(2013) sebanyak 57% responden dan lokasi pemasangan infus pada
memiliki penyakit penyerta non infeksi metacarpal. Pada lokasi ini sering terjadi
seperti Diabetes Mellitus, hipertensi, dan tanda phlebitis yaitu bengkak karena
gagal ginjal dengan pengaruh bermakna p mobilisasi telapak tangan yang terlalu
value= 1,00. sering.

639
Nursing News Pengaruh Kompres Normal Salin 0,9% terhadap
Volume 2, Nomor 3, 2017 Phlebitis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti
Waluya Sawahan Malang

Identifikasi Responden Berdasarkan bahwa cairan intravena yang diberikan


Terapi Infus merupakan salah satu penyebab
Pada Tabel 1. diketahui bahwa terjadinya phlebitis. Penelitian ini
pasien yang mengalami phlebitis karena terbukti secara signifikan dengan angka
pemberian cairan yang bersifat isotonik signifikan p-value=0,01 pada cairan
yaitu sebesar 66%. Cairan isotonik akan intravena hipertonik. Hal ini terjadi
menjadi lebih hiperosmoler apabila akibat cairan tersebut masuk sel
ditambah dengan obat, elektrolit maupun emdothelial sehingga terjadi ruptur.
nutrisi. Data penelitian Potter dan Perry
(2009) yang menyatakan bahwa cairan Identifikasi Responden Berdasarkan
yang bersifat hipertonik memiliki Terapi Antibiotik
osmolaritas yang lebih tinggi Data sebanyak 55% responden
dibandingkan serum, sehingga menarik mendapat terapi antibiotik selama
cairan dan elektrolit dari jaringan ke sel penelitian berlangsung. Pemberian
ke dalam pembuluh darah. Larutan- antibiotik dalam waktu yang sering akan
larutan ini menarik air dari kompartemen beresiko terjadi phlebitis. Pemberian
intraseluler ke ekstraseluler dan antibiotik pada pasien yang sudah
menyebabkan sel-sel mengkerut. Apabila mengalami phlebitis akan cepat
diberikan dengan cepat dan dalam jumlah mengalami penurunan derajat phlebitis.
besar dapat menyebabkan kelebihan Hal ini juga sama dengan data pemberian
volume ekstraseluler dan mencetuskan terapi analgesik yang terdapat pada Tabel
kelebihan cairan sirkulatori dan dehidrasi. 1. Pemberian program medikasi berupa
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan antibiotik dapat mengakibatkan phlebitis
penelitian Rizky (2016) tentang analisis kimiawi. Phlebitis kimiawi berhubungan
faktor yang berhubungan dengan dengan respon vena intima terhadap zat
kejadian phlebitis pada pasien yang kimia berupa cairan atau obat-obatan
terpasang kateter intravena di ruang yang menimbulkan inflamasi. Pelarutan
bedah Rumah Sakit Ar. Bunda atau pencampuran obat yang tidak tepat
Prabumulih yang menyatakan bahwa juga dapat menyebabkan pembentukan
terdapat hubungan antara cairan dengan kristal dan presipitasi yang dapat diserap
kejadian phlebitis, didapatkan dari data tubuh sehingga beresiko menimbulkan
penelitian yang menunjukkan pengaruh iritasi pada vena intima yang
bermakna p-value=0,000. Pendapat itu menyebabkan inflamasi (Alexander et al,
juga didukung oleh penelitian Asrin dkk 2010).
(2006) tentang analisis faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kejadian phlebitis
di RSUD Purbalingga, yang menyatakan

640
Nursing News Pengaruh Kompres Normal Salin 0,9% terhadap
Volume 2, Nomor 3, 2017 Phlebitis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti
Waluya Sawahan Malang

Identifikasi Responden Berdasarkan dan memberikan kenyamanan pada


Pengaruh Kompres Normal Salin 0,9% pasien yang mengalami phlebitis.
Terhadap Phlebitis Penelitian Evangeline et al (2015)
Pada Tabel 2. didapatkan menunjukkan bahwa kompres normal
kesimpulan yaitu ada pengaruh kompres salin 0,9% dapat menurunkan nyeri
normal salin 0,9% terhadap phlebitis di phlebitis dan membantu proses granulasi
ruang rawat inap Rumah Sakit Panti jaringan dan penyembuhan luka.
Waluya Sawahan Malang. Suasana luka Kompres normal salin 0,9% lebih efektif
dengan osmolaritas yang tinggi juga pada pasien dengan phlebitis mekanik
dipertimbangkan sebagai salah satu dan kimiawi karena dapat mengurangi
faktor yang mempercepat penyembuhan eritema dan edema. Pada pasien yang
luka. Normal salin 0,9% sebagai bahan mengalami phlebitis yang dengan
kompres luka merupakan salah satu masalah pada perfusi jaringan sebaiknya
bahan yang bersifat osmolaritas tinggi diberikan kompres normal salin 0,9%
(Ayodeji et al, 2006). Hal ini sejalan karena tidak memberikan rangsangan
dengan penelitian Bashir dan Afzal dingin yang dapat menyebabkan
(2010) yang menunjukkan bahwa normal vasokonstriksi pembuluh darah sehingga
salin 0,9% memiliki respon anti inflamasi mengakibatkan aliran darah menuju area
sehingga dapat menurunkan gejala nyeri luka phlebitis terhambat.
dan eritema yang timbul pada luka, serta Sifat dari cairan isotonik dapat
meningkatkan aliran darah menuju area menurunkan derajat phlebitis. Penurunan
luka, sehingga mempercepat proses derajat phlebitis memerlukan waktu,
penyembuhan luka. Selain dapat dalam intervensi ini dapat diterapkan
menurunkan derajat phlebitis, pemberian dalam praktek keperawatan sehingga
kompres normal salin tidak menimbulkan pasien yang mengalami phlebitis dapat
efek samping apapun pada pasien yang mengalami penurunan derajat phlebitis
mengalami infeksi. dan mendapat kenyamanan. Pada Tabel 2
Hal ini sejalan dengan penelitian didapatkan sebagian besar responden
Nurjanah (2011) diperoleh nilai p value= yang mengalami phlebitis sedang yang
0,000 artinya terdapat pengaruh kompres mengalami perubahan menjadi tidak
normal salin terhadap penurunan derajat tampak phlebitis setelah dilakukan
phlebitis. Pemberian kompres normal kompres normal salin 0,9% selama 2
salin pada pasien yang mengalami hari. Pada saat peneliti melakukan
phlebitis bertujuan untuk mengurangi penilaian derajat phlebitis setelah
gejala eritema, nyeri, dan edema pada dilakukan kompres normal salin 0,9%,
area sekitar phlebitis sehingga dapat sebagian besar dari responden
membantu menurunkan derajat phlebitis mengatakan bahwa merasa nyaman

641
Nursing News Pengaruh Kompres Normal Salin 0,9% terhadap
Volume 2, Nomor 3, 2017 Phlebitis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti
Waluya Sawahan Malang

setelah dilakukan kompres. diluar jadwal SARAN


intervensi responden meminta keluarga
untuk sering mengompres pada area Bagi institusi keperawatan dapat
phlebitis. digunakan untuk menambah referensi
Perubahan derajat phlebitis yang untuk dilakukannya penelitian lebih
terjadi pada responden dalam penelitian lanjut dimana menggali lebih dalam
ini dapat menunjukkan bahwa penurunan tentang kompres normal salin 0,9% dan
derajat pada masing-masing responden phlebitis dengan memperhatikan faktor-
bervariasi, hal itu sangat erat terkait faktor yang mempengaruhi terjadinya
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi phlebitis. Kejadian phlebitis disebabkan
terjadinya phlebitis dan respon tubuh beberapa faktor yang penangananya
terhadap inflamasi. Namun dilihat dari berbeda tergantung jenis phlebitis.
perubahan yang terjadi dari pemberian
kompres normal salin 0,9% terhadap
phlebitis dapat menunjukkan hasil DAFTAR PUSTAKA
perubahan yang cukup efektif.
Agustini, Utomo, Agrina. 2013. Analisis
Faktor Yang Berhubungan
KESIMPULAN Dengan Kejadian Phlebitis Pada
Pasien Yang Terpasang Infus Di
Penelitian tentang Pengaruh Ruang Medical Chrysant Rumah
Kompres Normal Salin 0,9% Terhadap Sakit Awal Bros Pekanbaru.
Phlebitis Di Ruang Rawat Inap Rumah http://
Sakit Panti Waluya Sawahan Malang, jurnalsuniv.riau:ed.03.ac.id.
menyimpulkan bahwa derajat phlebitis Diakses pada tanggal 11 Oktober
sebelum dilakukan kompres normal salin 2016.
0,9% yang paling banyak adalah phlebitis
derajat sedang dan derajat phlebitis Alexander, Corrigan, Gorski. 2010.
setelah dilakukan kompres normal salin Infusion Nursing: An Evidence
0,9% yang paling banyak adalah tidak Based Approach. 3rd ed. St. Louis:
tampak phlebitis. Hasil analisis yang Dauders Elsevier.
didapatkan ada pengaruh yang signifikan
dengan dilakukannya kompres normal Asrin, Triyanto, Upoyo. 2006. Analisis
salin 0,9% terhadap phlebitis di ruang Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
rawat inap Rumah Sakit Panti Waluya Terhadap Kejadian Phlebitis Di
Sawahan Malang. RSUD Purbalingga. Jurnal
Keperawatan Soedirman, Vol 1

642
Nursing News Pengaruh Kompres Normal Salin 0,9% terhadap
Volume 2, Nomor 3, 2017 Phlebitis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti
Waluya Sawahan Malang

No.1, http://download. Diakses pada tanggal 25 Oktober


portalgaruda.org/article.php. 2016.
article Diakses pada 8 Juni 2017.
Faidah Noor. 2013. Beberapa Faktor
Ayodeji A, Innocent I, Olatunde O. 2006. Yang Mempengaruhi Kejadian
A Comparation Of The Effect Of Phlebitis Pasca Pemasangan Infus
Chlorhexidine, Tap Water and di Ruang Rawat Inap RSUD
Normal Salin on Wound Healing, Sunan Kalijaga Demak.
Int J Morphol; 24.p.673-676. http://jurnal.stikescendekiautama
http://journals/ccmjournal/2006/0 kudus.ac.id/ Diakses pada tanggal
5/woundhealing/673676. Diakses 11 Oktober 2016.
pada 11 Oktober 2016.
Bashir dan Afzal. 2010. Comparison of Nurjanah, Nunung. 2011. Studi
normal saline and honey dressing Komparasi Efektivitas Kompres
in wound preparation for skin Normal Salin, Air Hangat, dan
grafting. Alkohol Terhadap Derajat Flebitis
http://annalskemu.org/journal/ind Pada Anak Yang dilakukan
ex.php/annals/article/view/195.pd Pemasangan Infus di RSUD Dr.
f. Di akses pada 11 Oktober 2017. Hasan Sadikin bandung.
http://jurnal.ui.ac.id/digital_2028
Dougherty, Lamb, Coely. 2010. Standarts 2001/uploads/2011/09/jurnals-
For Infusion Therapy: The RCN nunung.pdf. Di akses pada tanggal
IV Therapy Forum. 25 Oktober 2016.
http://bbraun.it/documents/RCN-
Guidlines-for-IVtherapy. pdf. Potter dan Perry. 2009. Buku Ajar
Diakses pada tanggal 25 Oktober Fundamental Keperawatan.
2016. Konsep, Proses dan Praktek,
Editor Edisi Bahasa Indonesia:
DepKes RI. 2007. Pedoman Manajerial Monica Ester, dkk., Volume 1
Pencegahan dan Pengendalian Edisi 4. Jakarta: EGC.
Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pujasari, H dan Sumarwati, M. 2002.
Lainnya. Jakarta http:// Angka Kejadian Flebitis dan
akreditasi.my.id/rs/pedoman- Tingkat Keparahannya Di Ruang
manajerial-ppi-di-rs-dan- Penyakit Dalam Di Sebuah
fasilitas-kesehatan-lainnya/. Rumah Sakit Di Jakarta. Jurnal
Keperawatan Indonesia 6(1), 1-5.

643
Nursing News Pengaruh Kompres Normal Salin 0,9% terhadap
Volume 2, Nomor 3, 2017 Phlebitis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti
Waluya Sawahan Malang

Protap Pemasangan Infus Di


Rizky, Wahyu. 2016. Analisis Faktor Ruang Rawat Inap RSUD Padang
yang Berhubungan dengan Panjang.
Kejadian Phlebitis Pada Pasien http://jurnal.umsb.ac.id/wp-
yang Terpasang Kateter Intravena content/uploads/2014/09/jurnal-
di Ruang Bedah Rumah Sakit Ar. widhori.pdf. Di akses pada 25
Bunda Prabumulih. Jurnal Ners Oktober 2016.
dan Kebidanan Indonesia, Vol 4,
No. 2,
http://ejournal.almaata.ac.id/inde
x.php/JNKI Diakses pada tanggal
9 Juni 2017
Terry RG. 1997. Priciple Of
Management. Illionis : Richard D
inc Home wood.

Trianiza. 2013. Faktor-Faktor Penyebab


Kejadian Phlebitis di Ruang
Rawat Inap RSUD Cengkareng.
http://jurnal.umsb.ac.id/wpconten
tuploads/2013/jurnals-trianiza/
esaunggul.pdf. Diakses pada
tanggal 25 Oktober 2016.

Wayunah. 2011. Hubungan Pengetahuan


Perawat Tentang Terapi Infus
Dengan Kejadian Phlebitis Dan
Kenyamanan Pasien Di Ruang
Rawat Inap RSUD Kab
Indramayu.
http://FIK.UI.SKRIPSI.www.know
ledge-hound.com. Di akses pada
11 Oktober 2016.

Widhori. 2014. Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Kepatuhan
Perawat Dalam Melaksanakan

644

Anda mungkin juga menyukai