Refer at
Refer at
PENDAHULUAN
Sampai saat ini Tuberculosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan yang
komponen penting dalam pengendalian TB oleh karena jumlah anak yang berusia
kurang dari 15 tahun adalah 40-50% dari jumlah seluruh populasi dan terdapat
200 anak di dunia meninggal setiap hari akibat TB dan 70.000 anak meninggal
setiap tahun akibat TB. Beban kasus TB anak di dunia tidak diketahui karena
semua kasus TB pada tahun 2010 adalah 9,4%, kemudian menjadi 8,5% pada
tahun 2011 dan 8,2% pada tahun 2012. Apabila dilihat data per provinsi,
menunjukkan variasi proporsi dari 1,8% sampai 15,9%. Hal ini menunjukan
kualitas diagnosis TB anak masih sangat bervariasi pada level provinsi. Kasus TB
Anak dikelompokkan dalam kelompok umur 0-4 tahun dan 5-14 tahun, dengan
jumlah kasus pada kelompok umur 5-14 tahun yang lebih tinggi dari kelompok
umur 0-4 tahun. Kasus BTA positif pada TB anak tahun 2010 adalah 5,4% dari
semua kasus TB anak, sedangkan tahun 2011 naik menjadi 6,3% dan tahun 2012
menjadi 6%.
Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui definisi,
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
biasanya melalui saluran nafas yaitu melalui droplet yang dihasilkan oleh
2.2 Etiologi
kompleks, terdiri dari lapisan lemak cukup tinggi (60%). Penyusun utama
jembatan fosfodiester. Unsur lain yang terdapat pada dinding sel bakteri
monoklonal . Saat ini telah dikenal purified antigens dengan berat molekul
dan spesifisiti yang bervariasi dalam mendiagnosis TB. Ada juga yang
disekresi dan yang tidak disekresi (somatik). Antigen yang disekresi hanya
2.3 Epidemiologi
karena jumlah anak berusia kurang dari 15 tahun adalah 40−50% dari
setiap tahun • 200 anak di dunia meninggal setiap hari akibat TB, 70.000
semua kasus TB pada tahun 2010 adalah 9,4%, kemudian menjadi 8,5%
pada tahun 2011 dan 8,2% pada tahun 2012. Apabila dilihat data per
provinsi, menunjukkan variasi proporsi dari 1,8% sampai 15,9%. Hal ini
dan 5-14 tahun, dengan jumlah kasus pada kelompok umur 5-14 tahun yang
lebih tinggi dari kelompok umur 0-4 tahun. Kasus BTA positif pada TB
anak tahun 2010 adalah 5,4% dari semua kasus TB anak, sedangkan tahun
2.4 Patogenesis
Paru merupakan port d’entree lebih dari 98% kasus infeksi TB. Kuman TB
dalam percik renik (droplet nuclei) yang ukurannya sangat kecil (<5 µm)
akan terhirup dan dapat mencapai alveolus. Pada sebagian kasus, kuman TB
Dari fokus primer Ghon, kuman TB menyebar melalui saluran limfe menuju
kelenjar limfe regional, yaitu kelenjar limfe yang mempunyai saluran limfe
Jika fokus primer terletak di lobus bawah atau tengah, kelenjar limfe yang
fokus primer terletak di apeks paru, yang akan terlibat adalah kelenjar
kompleks primer secara lengkap disebut sebagai masa inkubasi. Hal ini
berbeda dengan pengertian masa inkubasi pada proses infeksi lain, yaitu
berkembang biak hingga mencapai jumlah 103 –104 , yaitu jumlah yang
tuberkulin masih negatif. Pada sebagian besar individu dengan sistem imun
yang berfungsi baik, pada saat sistem imun selular berkembang, proliferasi
kuman TB terhenti. Akan tetapi, sejumlah kecil kuman TB dapat tetap hidup
atau di kelenjar limfe regional. Fokus primer di paru dapat membesar dan
perkijuan yang berat, bagian tengah lesi akan mencair dan keluar melalui
segmental kolaps-konsolidasi.
cara ini, kuman TB menyebar secara sporadik dan sedikit demi sedikit
kelenjar limfe superfisialis. Selain itu, dapat juga bersarang di organ lain
seperti otak, hati, tulang, ginjal, dan lain-lain. Pada umumnya, kuman di
sarang tersebut tetap hidup, tetapi tidak aktif (tenang), demikian pula dengan
diseminata ini timbul dalam waktu 2−6 bulan setelah terjadi infeksi.
terjadi karena tidak adekuatnya sistem imun pejamu (host) dalam mengatasi
infeksi TB, misalnya pada anak bawah lima tahun (balita) terutama di
bawah dua tahun. Bentuk penyebaran yang jarang terjadi adalah protracted
sehingga sejumlah besar kuman TB akan masuk dan beredar di dalam darah.
Secara klinis, sakit TB akibat penyebaran tipe ini tidak dapat dibedakan
2. Kompleks primer terdiri dari fokus primer (1), limfangitis (2), dan
limfadenitis regional(3).
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus
yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak
terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk
a. Gejala sistemik/umum:
b. Gejala khusus:
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan
yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada
spesimen sputum.
klinis yang mengarah ke TB. (Gejala klinis TB pada anak tidak khas).
Berikut ini penegakan diagnosis tuberculosis pada anak:
a. Anamnesis (Subjective)
organ).
Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh
(failure to thrive). Masalah Berat Badan (BB) yaitu BB turun selama 2-3
bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas, ATAU BB tidak naik dalam
Demam lama (≥2 minggu) dan atau berulang tanpa sebab yang jelas
(bukan demam tifoid, infeksi saluran kemih, malaria, dan lain lain).
malam.
pernah reda atau intensitas semakin lama semakin parah) dan penyebab
Keringat malam dapat terjadi, namun keringat malam saja apabila tidak
c. Pemeriksaan Penunjang :
Uji Tuberkulin
PPD RT-23 2TU atau PPD S 5TU, secara intrakutan di bagian volar
indurasi dan perlu dicatat jika ditemukan vesikel hingga bula. Secara
Pemeriksaan Bakteriologis
a. Berdahak
b. Bilas Lambung
Bilas lambung dengan NGT dapat dilakukan jika anak belum bisa
c. Induksi Sputum
Induksi sputum relatif aman dan efektif dilakukan pada anak semua
c) Pemeriksaan Biakan
Foto toraks
b. Konsolidasi segmental/lobar
c. Milier
e. Atelektasis
f. Kavitas
g. Efusi pleura
h. Tuberkuloma
2.7 Penatalaksanaan
monoterapi.
tahap intensif dan lanjutan, OAT pada anak diberikan setiap hari
Pada TB anak dengan gejala klinis yang berat, baik pulmonal maupun
terdiri dari kombinasi 2 atau 3 jenis obat dalam satu tablet. Dosisnya
OAT untuk anak juga harus disediakan dalam bentuk OAT kombipak
KDT/ FDC. Satu paket dibuat untuk satu pasien untuk satu masa
pengobatan. Paket KDT untuk anak berisi obat fase intensif, yaitu
rifampisin (R) 75mg, INH (H) 50 mg, dan pirazinamid (Z) 150 mg,
lampiran
• OAT KDT harus diberikan secara utuh (tidak boleh dibelah, dan
• Obat diberikan pada saat perut kosong, atau paling cepat 1 jam
setelah makan.
obat tidak boleh digerus bersama dan dicampur dalam satu puyer
kegagalan terapi.
a. Jika anak tidak minum obat >2 minggu di fase intensif atau > 2
tuberkulin ulang.
Efek samping