Praktikum Rangkaian Elektrik Modul 1
Praktikum Rangkaian Elektrik Modul 1
seperti :
A. Memulai Percobaan Diagram 1-1 Memulai Percobaan
f = 50 Hz
A = 6 Vrms
R1=R2 = 120 Ω
Tabulasikan data
Ulangi pengukuran arus searah I dengan memodifikasi
parameter rangkaian menjadi
R1=R2= 1,5 kΩ
R1=R2= 1,5 MΩ Kembalikan frekuensi menjadi 50 Hz
Hitung Vab
3.2.4 Mengukur Tegangan Searah
Gunakan kit multimeter dan buat rangkaian seri dengan Tabulasikan data
Vs = 6V
R1=R2= 120 Ω
Diagram 1-5 Mengukur Tegangan AC
Hitunglah Vab pada rangkaian tersebut Ukur resistansi R1, R2, R3, R4, dan R5 pada kit
Cari toleransinya
Lakukan pengukuran terpisah dan bersamaan
Guanakan resistor 0,1 Ω
Ulangi pengukuran Vab dengan memodifikasi parameter
rangkaian menjadi
Rangkai seperti berikut
R1=R2= 1,5 kΩ
R1=R2= 1,5 MΩ
Ukurlah dengan multimeter benchtop
Tabulasikan data
Diagram 1-11 Mengukur Beda Fasa
Atur generator sinyal pada f= 1 kHz gelombang sinus dan Vrms=2 V Gunakan bagian penguat
Tabulasikan data
Tabulasikan data
Analisis :
4. HASIL DAN ANALISIS
Dari tabulasi data di atas didapat nilai I hampir
4.1 Mengumpulkan/ Mencari Spesifikasi Teknik
sama dengan nilai hitungan. Akan tetapi, terdapat
Multimeter
perbedaan nilai yang sangat kecil. Hal ini
Tabel 1-1 Data spesifikasi instrumen
membuktikan bahwa kondisi ideal memang sulit
dicapai di laboratorium. Selain itu, multimeter
No. Spesifikasi Keterangan digital tidak dapat menditeksi arus yang sangat
kecil saat R = 1,5 M. Hal ini membuktikan bahwa
1. Model 008100 A Frekuensi terbesar yang
multimeter digital memiliki keterbatasan dalam
Frekuensi 5 MHz~100 dapat diukur sebesar 5
kHz, input impedance MHz dan frekuensi mengukur arus yang sangat kecil. Multimeter
10 M~100 mΩ, fase terkecil yang dapat analog pun memiliki kemampuan untuk
battery : 0,5 A/250 V diukur adalah 100 kHz mengukur arus yang kecil, akan tetapi tidak
2. Sanwa XX-360RTF Multimeter ini memiliki seakurat multimeter benchtop.
Input Impedance = input impedance sebesar
40kΩ/V, bandwith 40 40kΩ/V. Rentang
30~100kHz, akurasi frekuensi yang dapat
DCV ±5% of full scale, diukur oleh multimeter 4.3 Mengukur Tegangan Searah
fuse = 0,5 A/ 250 V ini adalah 30 sampai 100
kHz. Akurasi yang Tabel 1-3 Data pengukuran tegangan dengan multimeter
didapat dari pengkuran
tegangan DC dengan
Nilai AMM DMM1 DMM2
multimeter ini sebesar 5%
R1 Hitungan
dari skala penuhnya.
No. dan Vab Vab Vab Vab Vab Vab
3. Agilent 34405A Multimeter ini Vab (mA) BU (p) (b) (p) (b) (p) (b)
R2
Multimeter mempunyai input (V)
(Ω) (V) (V) (V) (V) (V) (V)
Input Impedanc = impedance sebesar 100
100MΩ, fuse = 10 MΩ
1. 120 3 10 3 3 2,972 2,997 3,009 3,009
MA/1000V
4. Rigol DM 3058/DM Multimeter digital rigol
3058 E digital memiliki rentang 2. 1,5 k 3 10 3 3 3,015 3,003 3,028 3,017
multimeter frekuensi yang dapat
Frekuensi = 20 Hz~1 diitung sekitar 20 Hz 3. 1,5 M 3 10 3 0,6 2,831 0,691 2,83 0,622
MHz, DC voltage : sampai 1 MHz,
200mV~1000 V, fuse = sedangkan untuk
12 A/250 V mengukur tegangan Analisis :
hanya mampu sekitar
nilai 200 mV sampai 1000 Dari tabulasi data tegangan searah terdapat
V. penyimpangan saat dilakukan pengukuran
bersama di R = 1,5M. Hal ini disebabkan oleh nilai
Analisis :
R yang sangat besar. Selain itu, pengukuran
Setiap multimeter memilki spesifikasi masing- dengan multimeter digital dan multimeter digital
masing. Selain itu, setiap alat ukur memiliki batas benchtop menunjukkan skala yang hampir sama.
maksimum dan minimum pengukuran. Berbeda dengan multimeter analog yang
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5
mempunyai skala ketelitian yang lebih rendah 3. Segiempat 4,4 4,4 4,53 4,450 4,109 4,076
karena manual.
Analisis :
2. 500 2,7 2,7 2,961 2,938 2,994 2,970 Tabel 1-6 Hasil pengukuran resistansi dengan multimeter
Analisis :
2. R2 = 1,5 Coklat, ±5% 1,2 1,6 1,53
Pada subpraktikum kali ini ditemukan hijau,
emas,
kejanggalan hasil pengukuran Vab menggunakan emas
multimeter analog saat frekuensi = 5 M. Hal ini
karena multimeter analog memiliki bandwidth 3. R3 = 10 Coklat. ±5% 9,5 9,9 10,05
hitam,
sebesar 30~100kHz (rentang frekuensi yang dapat emas,
dihitung oleh multimeter), sehingga hasil emas
pengukuran yang diperoleh melalui praktikum
4. R4 = 33 k Oranye. ±5% 28 k 32,86 k 32,84 k
janggal. Sementara jika diukur dengan multimeter
oranye,
digital ditemui kejanggalan sejak pengukuran Vab oranye,
pada frekuensi ≥50 kHz. Sama seperti sebelumnya, emas
Tabel 1-7 Hasil analisa spesifikasi teknik yang tampak pada osiloskop Tabel 1-9 Hasil pengukuran tegangan DC dengan multimeter dan
osiloskop
Spesifikasi
No. Spesifikasi Keterangan Tegangan terukur (V)
osiloskop
Harga Skala
Hasil pengukuran 3. 10 k 2,004 V 2V 2,84 V
kalibrator pembacaan
No Kanal
Tegan Frekue
Vert. Hors. Analisis :
Tegangan Periode Frekuensi
gan nsi
(V/div (s/div (V) (s) (Hz)
(V) (Hz)
) ) Berdasarkan tabel hasil pengukuran tegangan AC
dngan multimeter dan osiloskop didapat
1 1 2 1 0,5 0,005 2 10-3 103
perbedaan nilai yang cukup signifikan antara V
2 2 2 1 0,5 0,005 2 10-3 103 yang dihasilkan oleh osiloskop dan multimeter.
Seperti yang telah diketahui bahwa tegangan yang
Analisis : diukur oleh multimeter adalah Vrms, sedangkan
tegangan yang diukur oleh osiloskop adalah Vp (V
Kalibrasi merupakan hal yang penting untuk
peak) dimana Vp disebut juga Vmax. Hubungan
dilakukan praktikan di laboratorium. Melalui
antara Vrms dan Vp adalah
kalibrasi diharapkan pengukuran yang dihasilkan
lebih akurat dan sesuai dengan standar. Di lain 𝑉𝑝 = 𝑉𝑟𝑚𝑠 √2
sisi jika kalibrasi tidak sesuai, kalibrasi
Rumus ini terbukti di percobaan kedua dimana
dimaksudkan untuk menentukan deviasi
frekuensi = 1 kHz. Percobaan yang lain dianggap
(penyimpangan).[3] Dari tabel data di atas
kurang sempurna karena hasil yang ditampilkan
ditunjukkan bahwa osiloskop yang akan
oleh alat ukur jauh dari nilainya secara eksak.
diguanakan memiliki kalibrasi yang sesuai.
5. KESIMPULAN
Dalam praktikum kali ini, percobaan yang
dilakukan adalah mengumpulkan/ mencari
spesifikasi teknik multimeter, mengukur arus
searah, mengukur tegangan searah, mengukur
tegangan AC, mengukur resistansi,
mengumpulkan/ mencari spesifikasi teknik 2,
mengecek kalibrasi, mengukur tegangan searah,
mengukur tegangan bolak-balik, mengukur beda
fasa, mengukur frekuensi, dan mengukur factor
penguatan.
Multimeter yang dapat digunakan untuk
mengukur adalah multimeter digital dan
multimeter analog. Multimeter dapat digunakan
untuk mengukur tegangan AC, tegangan DC, arus
AC, arus DC, resistansi dan kapasitansi. Tegangan
yang dihasilkan oleh multimeter adalah Vrms,
sedangkan tegangan yang dihasilakan oleh
osiloskop adalah Vp/ Vmax. Generator sinyal
digunakan untuk membangkitkan sinyal AC dan
power supply digunakan untuk membangkitkan
sumber DC.
Dari data-data yang dihasilkan dalam percobaan
dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap alat ukur
memiliki keterbatasan pengukuran dan
sensitivitas yang berbeda-beda. Selain itu, dalam
mengukur jangan melupakan rentang yang dapat
diukur oleh alat yang digunakan karena jika tidak
sesuai akan terjadi anomali. Selain batas ukur, alat
ukur juga memiliki toleransi dalam mengukur
suatu besaran. Kalibrasi merupakan hal yang
sangat penting dilakukan sebelum memulai
praktikum agar hasil yang didapatkan benar-
benar akurat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Jackstar H. S., Panduan Penulisan Laporan, Jacks
Publishing, Bandung, 2008.
[2] Adel S. Sedra dan Kennet C. Smith,
Microelectronic Circuits, Oxford University Press,
USA, 1997.
[3] http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kalibrasi , 14
september 2015, 12.37.