Keputusan apa?
Siapa mengambil keputusan?
Bagaimana perilaku pengambil keputusan?
Bidang pengetahuan
Prosedur , teknik, metode PRAKTIK
Teori sbg Pembenaran, TA memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu
Teori sbg Penjelasan Ilmiah, TEORI merupakan pernyataan tentang hubungan antara perilaku variabel alam atau
sosial yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan meprediksi gejala alam atau sosial
Sifat penjelasan ilmiah menurut Littleton, mulai dari tingkat kemampuan menjelaskan yang paling tidak memadai :
1. Penjelasan spekulatif (berupa terkaan atau guess)
2. Penjelasan hipotetis ( berupa kepercayaan atau belief)
3. Penjelasan presumtif (berupa keyakinan atau conviction)
4. Penjelasan Konklusif (berupa pengetahuan atau knowledge)
Teori sbg MODEL, Model adalah representasi sesuatu yang terdapat dalam dunia nyata
TA sebagai MODEL, merupakan model penalaran untuk menciptakan suatu praktek akuntansi yang dianggap -
baik/sehat serta sesuai dengan lingkungan tempat akuntansi dipraktekkan.
Teori sbg Penalaran LOGIS, berarti suatu proses pemikiran/penalaran dengan menggunakan konsep-konsep yang
relevan sebagai landasan untuk menjelaskan kelayakan prinsip/praktek akuntansi tertentu yang sudah
berjalan/untuk mendukung prinsip/praktek yang baru/diharapkan
Menurut Hendriksen, teori akuntansi (dalam arti kerangka acuan konseptual) dapat digunakan untuk menjelaskan
praktik yang berjalan. Kerangka acuan konseptual tersebut adalah :
1. Mengarahkan badan penyusun standar dalam menetapkan standar akuntansi
2. Memberikan landasan konseptual untuk memecahkan masalah perlakuan akuntasni tertentu bila belum ada standar
yang mengaturnya
3. Memberikan batas keleluasaan (bound for judgement) dalam menyusun laporan keuangan
4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai terhadap arti penting laporan keuangan
5. Meningkatkan daya banding laporan keuangan
Menjelaskan / Mempengaruhi/
Mengevaluasi mengembangkan
PRAKTIK PRAKTIK
Menurut HENDRIKSEN, TA dapat digunakan untuk menjelaskan praktek yang berjalan untuk
mendapatkan pemahaman
& makna praktek tsb.
Penalaran dalam menyusun prinsip akuntansi berterima umum (Generally Acepted Accounting Principle) :
Faktor Lingkungan
(sosial, budaya, ekonomi, dan politik)
Tujuan Pelaporan
Konsep Dasar
Standar Akuntansi
+ Tradisi/Konvensi
+Praktek yang lazim
3. The Principle of
Accounting
4. The Accounting
Techniques
1. The Obiectives of Financial Statements
Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi mengenai transaksi dan posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen
atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
------00o00-------
PENGANTAR DAN METODOLOGI TEORI AKUNTANSI
Teori akuntansi merupakan penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip luas yang
memberikan kerangka acuan umum yang dapat digunakan untuk menilai praktek akuntansi
memberi arah pengembangan prosedur dan praktek baru.
Tujuan teori akuntansi adalah untuk memberikan seperangkat prinsip logis yang saling berkaitan,
yang membentuk kerangka acuan umum bagi penilaian dan pengembangan praktek akuntansi yang
sehat.
Dalam pengembangan teori akuntansi selain pertimbangan kemampuan untuk menjelaskan atau
meramalkan, juga harus dipertimbangkan kesanggupan teori tersebut untuk mengukur risiko, atau
probabilitas prediksi untuk berfungsi sebagai pernyataan yang tepat atas kejadian di masa depan.
PENALARAN DEDUKTIF
Metode penalaran deduktif dalam akuntansi adalah proses yang bermula dengan tujuan dan
postulat, yang dari sini diturunkan prinsip-prinsip logis yang memberikan landasan bagi penerapan
yang konkret dan praktis. Jadi, aturan atau penerapan praktis berasal dari penalaran logis, postulat
dan prinsip yang ditarik secara logis seharusnya tidak hanya mendukung atau berusaha menjelaskan
kelaziman akuntansi atau praktek yang sekarang telah diterima. Struktur proses deduktif mencakup
hal-hal sebagai berikut:
1. perumusan tujuan umum dan khusus laporan keuangan
2. pernyataan mengenai postulat akuntansi yang berhubungan dengan bidang ekonomi, politik,
dan sosial dimana akuntansi harus berperan
3. seperangkat kendala untuk mengarahkan proses penalaran
4. suatu struktur, rangkaian simbol, atau kerangka acuan dimana ide-ide dapat dinyatakan dan
diikhtisarkan
5. pengembangan seperangkat definisi
6. perumusan prinsip atau pernyataan umum mengenai kebijakan yang diturunkan dari proses
logik
7. penerapan prinsip-prinsip dalam situasi khusus dan penetapan metode serta aturan prosedural
8. Dalam proses deduktif, perumusan tujuan sangat penting karena tujuan yang berbeda dapat
mensyaratkan struktur yang sama sekali berbeda dan menghasilkan prinsip-prinsip yang berbeda
pula.
Teori akuntansi harus cukup fleksibel untuk memenuhi berbagai tujuan yang berbeda, tetapi cukup
ketat untuk mempertahankan keseragaman dan konsistensi dalam laporan keuangan kepada
pemegang saham dan masyarakat umum.
Kendala merupakan pembatasan pengembangan prinsip yang diturunkan dari tujuan dan postulat.
Batasan-batasan ini diperlukan karena beberapa keterbatasan lingkungan, khususnya yang
disebabkan oleh ketidakpastian mengenai masa yang akan datang dan perubahan di dalam
lingkungan, misalnya fluktuasi dalam nilai unit pengukur yaitu uang.
Simbol dan struktur kerja umum diperlukan sebagai sarana pengkomunikasian ide-ide, dalam
akuntansi dapat berupa persamaan akuntansi dan beberapa laporan keuangan turunan. Dalam
struktur ini, laporan-laporan keuangan saling berkaitan guna menjaga konsistensi internal.
Kelemahan metode deduktif adalah jika setiap postulat dan premis ternyata salah, maka
kesimpulannya juga akan salah. Metode ini juga dianggap menyimpang dari kenyataan untuk bisa
menurunkan prinsip yang realistis dan berguna, atau untuk memberikan dasar bagi aturan-aturan
praktis.
PENDEKATAN INDUKTIF
Proses induktif meliputi penarikan kesimpulan umum dari pengamatan dan pengukuran yang
terinci. Pendekatan induktif tidak dapat dipisahkan dari pendekatan deduktif, karena pendekatan
deduktif memberikan petunjuk pemilihan data yang akan ditelaah.
Dalam akuntansi, proses induktif melibatkan pengamatan data keuangan perusahaan. Jika terdapat
hubungan yang berulang-ulang, maka generalisasi dan prinsip dapat dirumuskan, sehingga ide dan
prinsip yang baru dapat ditemukan, khususnya bila pengamatan tidak dipengaruhi oleh prinsip dan
praktek yang berlaku.
Misalnya pengamatan terhadap sejumlah perusahaan dapat dibuktikan kecenderungan historis dari
penjualan masa lalu merupakan alat ramal yang lebih baik untuk kas yang akan diterima dari
pelanggan pada masa yang akan datang ketimbang catatan kas yang sesungguhnya diterima pada
masa lalu karena adanya tenggang waktu dalam proses penagihannya.
Keunggulan pendekatan induktif adalah tidak perlu dibatasi oleh model atau struktur yang
ditetapkan terlebih dahulu. Para peneliti bebas mengadakan pengamatan yang dianggap relevan,
generalisasi atau prinsip yang telah dirumuskan harus ditegaskan dengan proses logis pendekatan
deduktif dan pembuktian kesimpulan.
Kelemahan utama prosesi induktif adalah bahan pengamat mungkin dipengaruhi oleh ide-ide di
bawah sadar mengenai hubungan apa yang relevan dan data apa yang harus diamati.
Kesulitan pendekatan induktif dalam akuntansi adalah data mentah mungkin berbeda bagi setiap
perusahaan, yang mungkin hubungannya berbeda sehingga sulit menarik generalisasi dan prinsip-
prinsip dasar. Misalnya hubungan antara total pendapatan dan harga pokok penjualan mungkin
konstan terus untuk beberapa perusahaan, tetapi hal ini bukan berarti konsep laba kotor historis
merupakan pengukuran yang baik untuk meramalkan operasi suatu perusahaan pada masa datang
dalam seluruh kasus.
Teori induktif maupun deduktif bersifat deskriptif atau normatif. Teori deskriptif berusaha
menguraikan dan menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan disajikan serta
dikomunikasikan kepada pemakai data akuntansi. Teori normatif menjelaskan data apa yang
seharusnya dikomunikasikan dan bagaimana data itu harus disajikan.
Salah satu langkah pertama dalam pengembangan teori akuntansi adalah pernyataan yang jelas
mengenai tujuan perilaku (behavioral objectives) pemakai laporan. Berberapa alternatif
pendekatan perilaku adalah sebagai berikut:
Teori Portofolio, menyatakan bahwa para investor yang rasional akan lebih suka menyimpan surat
berharga yang memaksimisasi rate of return (tingkat laba) yang diharapkan untuk tingkat risiko
tertentu atau meminimisasi tingkat risiko untuk tingkat laba yang diharapkan. Teori portofolio
bersifat normatif karena menjelaskan bagaimana investor seharusnya bertindak, teori ini penting
karena menunjukkan perlunya membedakan antara risiko sistematik (variabilitas yang dikaitkan
dengan pergerakan harga pasar umum) dan risiko nonsistematik (variabilitas tingkat laba suatu
surat berharga yang tidak dikorelasikan dengan tingkat laba untuk pasar secara keseluruhan).
PEMROSESAN INFORMASI MANUSIA
Ada empat cara untuk mengaitkan data akuntansi dengan masukan model-model keputusan :
1. Prediksi langsung, dibuat oleh akuntan dan pihak manajemen dalam bentuk prakiraan
(forecast) yang dapat diuji akuntan independen.
2. Prediksi tak langsung, merupakan konsep yang paling umum diterapkan. Data masa lalu
dianggap memiliki kemampuan prediktif yang dapat digunakan untuk memperkirakan obyek atau
kejadian masa datang.
3. Penggunaan indikator utama akan menekankan kemampuan akuntansi untuk meramalkan titik
balik.
4. Penggabungan informasi dapat digunakan sebagai indikator prediktif, data akuntansi tertentu
tidak dapat digunakan untuk membuat prediksi, tetapi mungkin akan menjadi relevan bila
digabung dengan informasi lainnya untuk menilai prospek perusahaan di masa mendatang.
PENDEKATAN ETIS
1. Pendekatan etis terhadap teori akuntansi menekankan konsep keadilan, kebenaran, dan
kewajaran. Konsep dasarnya adalah:
2. Prosedur akuntansi harus memberikan perlakuan yang adil (sama rata) bagi semua pihak yang
berkepentingan
3. Laporan keuangan harus menyajikan laporan yang benar dan akurat tanpa kesalahan penyajian
4. Data akuntansi haruslah wajar, tidak menyesatkan, dan tidak memihak pada kepentingan
tertentu.
LINGKUNGAN AKUNTANSI
Lingkungan akuntansi berpengaruh langsung terhadap tujuan akuntansi dan penjabaran prinsip dan
aturan secara logis. Tidak semua aspek masyarakat relevan bagi akuntansi, beberapa tidak relevan,
beberapa lainnya relevan secara tidak langsung. Aspek masyarakat yang relevan secara langsung
adalah aspek ekonomi, sosial, dan politik.
Kesinambungan (continuity)
Unit kesatuan ekonomi akan beroperasi selama periode waktu yang tak terbatas untuk
melaksanakan komitmen yang ada, dan tidak bermaksud untuk melikuidasi atau mengurangi secara
material skala usahanya. Jika likuidasi terpaksa dilakukan maka prosedur akuntansi yang biasa tidak
dapat diterapkan lagi, harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yang digunakan harus
diungkapkan.
TUJUAN AKUNTANSI
Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi mengenai transaksi dan posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun
untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun, tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan
tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai ingin
menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar
mereka dapat membuat keputusan ekonomi, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual
investasi mereka pada perusahaan tersebut.
Relevansi
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini dan masa depan, menegaskan atau
mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.
KENDALA PEMAKAI
Kendala utama timbul karena para akuntan kurang mampu mengendalikan kemampuan para
pemakai untuk mengelola data yang sangat banyak atau untuk menginterpretasikan data yang
terikhtisar dalam membuat ramalan, tanpa memperhatikan perbaikan laporan keuangan dan
penyajian semua informasi yang perlu untuk membuat keputusan atas ramalan tersebut.
Materialitas
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya. Informasi dianggap material
kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atsa dasar laporan keuangan. Materialitas
tergantung pada besarnya pos dan kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian
dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat.
Konsistensi
Konsistensi penggunaan prosedur akuntansi yang sama oleh satu perusahaan dari satu periode ke
periode berikutnya, penggunaan konsep dan prosedur pengukuran yang sama untuk perkiraan yang
bersangkutan dalam laporan perusahaan dalam suatu periode, dan penggunaan prosedur yang sama
oleh perusahaan yang berbeda. Jika digunakan prosedur pengukuran yang berbeda maka sulit untuk
memproyeksikan tren atau menjelaskan pengaruhnya terhadap perusahaan dari periode ke periode
yang dipengaruhi faktor eksternal.
Tepat Waktu (Timeliness)
Informasi harus tepat waktu, artinya informasi yang digunakan investor dan kreditor pada saat
membuat ramalan dan keputusan harus terbaru. Pengumpulan dan pengikhtisaran informasi
akuntansi dan publikasinya harus secepat mungkin guna menjamin tersedianya informasi yang tepat
waktu bagi para pemakai.
Ketidakpastian (Uncertainty)
Ketidakpastian dalam akuntansi timbul dari dua sumber utama:
1. Informasi akuntansi diharapkan tetap beroperasi dimasa mendatang, karena alokasi dilakukan
antara periode masa lalu dan masa datang, maka asumsi harus dibuat berdasarkan harapan
mengenai masa datang.
2. Pengukuran akuntansi sering diasumsikan mengungkapkan kekayaan dalam nilai uang yang
membutuhkan estimasi jumlah mendatang yang tidak pasti.
serius disebabkan oleh nilai unit moneter yang tidak stabil dengan berjalannya waktu.
Konservatif
Istilah konservatisme digunakan untuk mengartikan bahwa akuntan harus melaporkan nilai yang terendah dari beberapa
nilai yang mungkin untuk aktiva dan pendapatan serta nilai yang tertinggi untuk kewajiban dan beban. Beban harus
diakui sedini mungkin dan pendapatan diakui selambat mungkin. Jadi pesimisme dianggap perlu dan lebih baik untuk
Argumen kedua, laba dan penilaian yang dinyatakan terlalu tinggi lebih berbahaya bagi perusahaan dan pemiliknya
daripada penyajian yang terlalu rendah. Artinya konsekuensi kerugian lebih serius daripada keonsekuensi keuntungan.
Argumen ketiga, asumsi bahwa akuntan lebih mampu memperoleh informasi yang lebih banyak daripada yang dapat
dikomunikasikan kepada para investor dan kreditor. Akuntan dihadapkan pada dua risiko yaitu di satu pihak risiko
bahwa apa yang dilaporkan ternyata tidak benar, di pihak lain terdapat risiko apa yang dilaporkan ternyata benar.