Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHUALUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ekosistem sungai di Indonesia merupakan kawasan yang akhir-akhir ini mendapat perhatian cukup besar
dalam berbagai kebijaksanaan dan perencanaan pembangunan di Indonesia. Sungai merupakan tempat
aktivitas ekonomi yang mencakup transportasi dan pelabuhan, pertambangan, kawasan industri,
agribisnis dan agroindustri, kawasan pemukiman serta tempat pembuangan. Di sungai banyak
ditemukan berbagai aktifitas, seperti, sebagai tempat pemukiman bagi masyarakat, dan muara dari
berbagai limbah domestik rumah tangga. Akibat dari aktivitas manusia tersebut akan memberikan
kontribusi terhadap pencemaran sungai sehingga terjadi penurunan kualitas perairan.Berbagai aktifitas
yang terdapat sungai, dapat menjadi ancaman yang serius bagi ekosistem sungai khususnya keberadaan
biota. Berdasarkan uraian diatas maka kerusakan terjadi pada sungai yang

akan menyebabkan perubahan pada substrat. Mengingat pentingya peranan sungai sebagai tempat
kehidupan bagi biota, khususnya Bivalvia.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa ciri- ciri bivalvia ?

2. Bagaimana habitat dan penyebaran bivalvia ?

3. Bagaimana cara bivalvia membiofilter polutan pada ekosistem sungai ?

1.3 TUJUAN
Mengetahui ciri- ciri bivalvia

Mengetahui habitat dan penyebaran bivalvia

Mengetahui cara bivalvia membiofilter polutan pada ekosistem sungaI ?

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Ciri-ciri bivalvia

Hewan kelas ini selalu mempunyai cangkang katup sepasang maka disebut sebagai Bivalvia. Hewan ini
disebut juga Pelecypoda yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu pelecys yang artinya kapak kecil dan
podos yang artinya kaki. Jadi Pelecypoda berarti hewan berkaki pipih seperti mata kapak. Hewan kelas ini
pun berinsang berlapis-lapis maka sering disebut Lamellibranchiata.

Cangkang dihubungkan oleh engsel elastis. Apabila cangkang terbuka kaki keluar untuk bergerak. Untuk
menutup cangkang dilakukan oleh otot transversal yang terletak di akhir kedua ujung tubuh di bagian
dekat dorsal, yaitu otot aduktor anterior dan posterior. cangkok berjumlah dua (sepasang) ada di bagian
anterior dan umbo (bagian yang membesar/menonjol) terdapat dibagian posterior (punggung)..
Adanaya otot-otot aduktor ini menyebabkan dua cangkang dapat membuka dan menutup. Pada
umumnya hidup di perairan baik air tawar maupun air laut yang banyak mengandung zat kapur yang
digunakan untuk membentuk cangkangnya. Struktur Tubuh Bivalvia

Kelas ini mencangkup bangsa kerang. Tubuhnya bilateral simetris, terlindung oleh cangkang kapur yang
keras. Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral.Pada bagian torsal terdapat:

Gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruska kedua katup;

Ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsaldan memisahkan katup sebelah vertal.Kalau
dibuat sayatan memanjang danmelintang, tubuh kerang akan tampak bagian-bagian sebagai berikut.

Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi seluruh tubuh kerang
Mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak. Pada bagian
belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air,
sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.

Insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung pembuluh darah.

Kaki pipih bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.

Di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan yang menembus
jantung, alat peredarn, dan alat ekskresi (ginjal).

Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urut dair luar ke dalam sebagai berikut.

Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi
mantel; sehingga sering disebut lapisan tanduk, fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah
dalamnya dan lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta
memberi warna cangkang.

Prismatic, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat yang berbentuk
prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan oleh tepi mantal.

Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat.
merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini, materi
organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak
terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu mamancarkan keragaman warna.
Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara.

Lapisan mutiara ini terbentuk dari getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar pada sel-sel mantel.
Pembentukan mutiara oleh bivalvia adalah proses yang terjadi kerena aktifitas cangkang, yaitu sebagai
berikut. Jika ada benda asing yang ada di luar tubh, seperti butiran pasir atau suatu parasit, yang secara
tidak sengaja masuk ke dalam cangkang maka akan disimpan dalam suatu kantong kecil dalam mantel.

Di mentel banyak disekresikan nekreas oleh lapisan epitelium kantong tersebut. Sedikit demi sedikit
nakreas melapisi partikel atau benda asing tersebut. Dalam waktu 4 tahun partikel dan lapisan nakreas
itu telah menjadi mutiara. Didasarkan pada kenyataan ini maka manusia membuat mutiara. Cara yang
biasa ditempuh adalah denagn memasukkan benda asing seperti arang, pasir, dan benda lain di sela
antara mantel dan cangkang untuk mengeluarkan getahnya. Getah ini menyelimuti benda asing tersebut
selanjutnya mengkristalkan membentuk butiran mutiara. Di jepang telah dilakukan penyelidikan yang
mengarah pada produksi mutiara untuk kepentingan komersial, yakni dengan kultur mutiara. Di
Indonesia terdapat pusat pengembangan mutiara, antara lain di lombk,NTB, dan kepulauan banggai
sulawesi tegah.Makanan kerang berupa hewan kecil yang terdapat dalam perairan yang masuk bersama
air melalui sifon.
Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang berbentuk W dengan banyak
lamella yang mengandung banyak batang insang. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan
sebagian mantel. Mantel terdapat di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari cangkang dan
bagian tepi. Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua pasang keping
insang, alat dalam dan kaki. Alat peredaran darah sudah agak lengkap denagn pembuluh darah terbuka.
System pencernaan dari mulut sampai anus

System sarafnya terdiri dari 3 pasang ganglionyang saling berhubungan yaitu:

Ganglion anterior terdapat di sebelah ventral lambung

Ganglion terdapat pada kaki

Ganglion posterior terdapat di sebelah ventral otot aduktor posterior.

Kerang berkembang biak secara kawin. Umumnya berumah dua dan pembuahannya internal. Telur yang
dibuahi sperma akan berkembang manjadi larva glosidium yang terlintang oleh dua buah katup.

1.2 Habitat dan penyebaran bivalvia

Habitat merupakan suatu tempat terjadinya interaksi antara organisme dengan lingkungannya, dan
membuat organisme tertentu merasa sesuai untuk melaksanakan hidup dan kehidupannya. Sebagai
contoh, faktor-faktor fisika yang sering menentukan habitat suatu spesies tertentu adalah faktor fisika
dan terdiri atas :temperatur, cahaya, arus, substrat dasar, kedalaman, dsb. Sedangkan untuk faktor
biologis, antara lain : predator, kompetitor, parasit, ketersediaan makanan, aktivitas reproduksi, respirasi,
serta tekanan osmotik. Untuk faktor kimia, antara lain : kadar oksigen, salinitas, pH, keberadaan polusi
bahan kimia, dsb. Organisme selanjutnya memberikan respon terhadap faktor-faktor tersebut sehingga
mendapatkan tempat yang sesuai dengan kebutuhan biologisnya, baik untuk aktivitas fisik maupun
fisiologisnya.

Untuk habitat bivalvia, faktor fisika yang disebutkan diatas, yang utama, penelitian Vernberg adalah
temperatur, dan bahkan faktor inilah yang mempengaruhi distribusi global. Apabila temperatur naik,
secara bertahap bivalvia mempunyai waktu yang cukup dan mampu untuk menyesuaikan diri, yang
akhirnya memodifikasi tingkat aktivitas fisiologisnya. Sebagai contoh aktivitas respirasi, aktivitas filtrasi,
serta aktivitas reproduksi dsb. Pada waktu terjadinya kenaikan temperatur, sebagian protein dari bivalvia
biasanya mengalami apa yang disebut “heat-stress protein” (hsp).Padahal fungsi utama dari protein,
yaitu bsangat berperan dalam proses aklimasi terhadap temperatur. Peranannya adalah mencegah
terjadinya kerusakan protein akibat panas yang dapat terkumpul didalam sel selama penyesuaian
terhadap perubahan temperatur. Untuk memperoleh gambaran tentang habitat dari berbagai bivalvia.

Pada Pelecypoda memilih habitat dalam lumpur dan pasir dalam laut serta danau, tersebar pada
kedalaman 0,01 sampai 5000 meter dan termasuk kelompok organisme dominan yang menyusun
makrofauna di dasar lunak (Nybakken, 1992). Anggota kelas Pelecypoda mempunyai cara hidup yang
beragam ada yang membenamkan diri, menempel pada substrat dengan benang bisus (byssus) atau zat
perekat lain, bahkan ada yang berenang aktif. Biasanya hidup dengan menguburkan diri di dalam
habitatnya dan berpindah dari satu tempat ketempat yang lain dengan satu kaki yang dapat dijulurkan di
sebelah anterior cangkangnya Menurut kebiasaan hidupnya, Pelecypoda digolongkan ke dalam
kelompok makrobentos dengan cara pengambilan makanan melalui penyaringan zat-zat tersuspensi yang
ada dalam perairan atau filter feeder.

Pada kerang jenis Pinctada maxima yang merupakan spesies tiram penghasil mutiara South Sea Pearl
yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan ukurannya paling besar. Daerah penyebarannya mulai dari
perairan laut dangkal dengan dasar ditumbuhi tanaman lamun sampai perairan dalam berkarang atau
dengan substrat bersedimen di daerah yang berdekatan dengan landas kontinen dan pulau.

Makanan berupa organisme atau zat-zat terlarut yang berada dalam air. Makanan diperoleh melalui
tabung sifon dengan cara memasukkan air ke dalam sifon dan menyaring zat-zat terlarut. Air dikeluarkan
kembali melalui saluran lainnya. Makin dalam kerang membenamkan diri makin panjang tabung
sifonnya. Nybakken (1992) mengklasifikasikan bivalvia ke dalam kelompok pemakan suspensi, penggali
dan pemakan deposit. Karena itu jumlahnya cenderung melimpah pada sedimen lumpur dan sedimen
lunak. Di daerah intertidal, kehidupan Pelecypoda dipengaruhi pasang surut. Adanya pasang surut
menyebabkan daerah ini kering dan fauna ini terkena udara terbuka

1.3 Cara bivalvia membiofilter polutan pada ekosistem sungai

Bivalvia adalah biota yang hidup menetap di dasar perairan dan memakam partikel-pertikel yang
tersuspensi( suspension feeder) maupun yang mengendap di dasar perairan(deposit feeder) sehingga
sering disebut filter feeder. Sehubungan dengan hal ini maka bivalvia dapat menyerap dan
mengakumulasikan sejumlah logam berat di dalam tubuhnya.Polutan, khususnya polutan industri banyak
mengandung senyawa karsinogen. Senyawakarsinogen ini dapat menginduksi kanker karena bersifat
mutagen (dapat menyebabkan mutasi, yangdapat mengubah susunan DNA). Kerang darah atauAnadara
granosa merupakan jenis kerang yang rentan pencemaran karena hidupnya di daerah berlumpur
sehingga mampu memakan sedimen.

Anda mungkin juga menyukai