Anda di halaman 1dari 4

A.

Hakikat Qada' dan Qadar


1. Pengertian Qada' dan Qadar
Qada menurut bahasa adalah hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan,
dan penciptaan.
Qada menurut istilah adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman
azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan
iradah (kehendaknya).

Qadar menurut bahasa adalah kepastian, peraturan, dan ukuran.


Qadar menurut istilah adalah perwujudan ketetapan (qada) terhadap segala sesuatu
yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah(kehendaknya)

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa qada adalah ketentuan, sedangkan qadar
adalah pelaksanaan dari qada' Allah.

2. Dalil- dalil Qada' dan Qadar


a. Dalil dari al-Qur'an
1) “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir).” (Q.S.
al Qam1ar/54:49)

2) “Tidak ada suatu bencana apapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada diri
kalian melaikan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah.” (Q.S. al-
Hadi¯d/57:22)

3) “Dan tiap-tiap manusia telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana


tetapnya kalung) pada lehernya.” (Q.S. al-Isra’/17:13)

4) “Tidak ada sesutu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin
Allah.” (Q.S. at-Tagabun/64:11)

b. Dalil dari Hadits


1) “Sesungguhnya penciptaan salah seorang dari kalian dikumpulkan
dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah
(sperma), kemudian berubah menjadi ‘alaqah (segumpal darah)
selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi mudghah
(sepotong daging) selama empat puluh hari, kemudian malaikat
dikirim kepadanya kemudian malaikat meniupkan ruh padanya,
dan malaikat tersebut diperintahkan empat hal: menuliskan rizkinya,
menuliskan ajalnya, menuliskan amal perbuatannya, dan menuliskan
apakah ia celaka, atau bahagia. Demi Dzat yang tidak ada Tuhan
yang berhak disembah kecuali Dia, sesungguhnya salah seorang dari
kalian pasti mengerjakan amal perbuatan penghuni surga, hingga
ketika jaraknya dengan surga cuma satu lengan, tiba-tiba ketetapan
berlaku padanya kemudian ia mengerjakan amal perbuatan
penghuni neraka, dan ia pun masuk neraka. Sesungguhnya salah
seorang dari kalian pasti mengerjakan amal perbuatan penghuni
neraka, hingga ketika jaraknya dengan neraka cuma satu lengan,
tiba-tiba ketetapan berlaku padanya kemudian ia mengerjakan amal
perbuatan penghuni surga, dan ia masuk surga.” (H.R. Muslim)

2) Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw. bersabda yang artinya:


”Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya
selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal
darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah mengutus
malaikat untuk meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat
ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya,
dan (jalan hidupnya) sengsara atau bahagia.” (H.R.al-Bukhari dan
Muslim)

3. Kewajiban beriman terhadap qada' dan qadar


Qada' dan qadar merupakan salah satu rukun iman yaitu rukun iman yang keenam,
sehingga sebagai seorang yang beriman kita diwajibkan mengimani takdir atau qada'
dan qadar.

4. Macam-macam takdir
a. Takdir Mua'llaq
Takdir yang berhubungan dengan usaha/ikhtiar manusia.
Contohnya : Budi ingin menjadi juara kelas, maka ia belajar dengan keras.

b. Takdir Mubram
Takdir yang terjadi pada diri sendiri dan tidak dapat diusahaka atau diubah oleh
manusia.
Contohnya : Orang yang lahir dengan mata sipit, kulit hitam rambut pirang tidak dapat
diubah lagi.

B. Makna Beriman Kepada Qada' dan Qadar


Qada' dan Qadar atau takdir berjalan menurut hukum “sunnatullah”. Artinya
keberhasilan hidup seseorang sangat tergantung sejalan atau tidak dengan sunnatullah.
Sunnatullah adalah hukum-hukum Allah Swt. yang disampaikan untuk umat manusia
melalui para Rasul, yang tercantum di dalam al-Qur'an berjalan tetap dan otomatis.
Misalnya malas belajar berakibat bodoh,tidak
mau bekerja akan miskin, menyentuh api merasakan panas, menanam benih akan
tumbuh dan lain-lain.

Ada 4 hal yang selalu berhubungan dengan iman kepada takdir.

1. Takdir itu sendiri


Mengapa manusia tidak mampu terbang laksana burung, tumbuh-tumbuhan
berkembang subur, lalu layu, dan kering. Rumput-rumput subur bila selalu disiram
dan sebaliknya bila dibiarkan tanpa pemeliharaanakan mati. Contoh-contoh tersebut,
merupakan etentuan

Allah, dan itulah yang disebut sebagai takdir.

Manusia dapat memilih takdir/ketentuannya sendiri dan mereka juga harus


bertanggung jawab atas pilihan/takdir yang telah dipilihnya.

b. Ikhtiar
Ikhtiar adalah berusaha sungguh-sungguh mencapai apa yang dicita-citakan.
Walaupun qada' dan qadar manusia telah ditentukan oleh Allah SWT manusia tetap
harus berikhtiar karena keberhasilan seseorang berada di pundaknya sendiri.

c. Doa
Doa adalah ikhtiar batin yang besar pengaruhnya bagi manusia yang
meyakininya. Allah akan mengabulkan permhonan orang yang berdoa dengan
sungguh-sungguh.

d. Tawwakal
Setelah kita beriman pada takdir dan telah berusaha dengan ikhtiar, selanjutnya adalah
tawwakal. Tawwakal adalah menyerahkan segala urusan dan hasil ikhtiar kepada
Allah SWT.

C. Hikmah Beriman pada Qada' dan Qadar


1. Semakin yakin yang terjadi di dunia ini adalah sunnatullah
2. Semakin termotivasi untuk berikhtiar guna mencapai cita-cita

3. Keyakinan akan pentingnya doa bertambah

4. Meningkatkan optimisme dalam menatap masa depan dengan ikhitar yang sungguh-
sungguh

5. Tidak mudah berputus asa jika mengalami kegagalan

6. Menyadarkan manusia bahwa dalam kehidupan ini dibatasi oleh peraturan-


peraturan Allah Swt., yang tujuannya untuk kebaikan manusia itu sendiri

7. Jiwa selalu tenang

D. Penerapan Perilaku Qada' dan Qadar


1. Menjauhkan diri dari perilaku sombong dan putus asa

2. Memperbanyak bersyukur dan sabar

3. Optimis dan semangat bekerja

Anda mungkin juga menyukai