Anda di halaman 1dari 13

Jurnal

MENGANALISA KINERJA BEBAN ALAT BERAT PADA SINGLE POST CAR LIFT PADA
DOOS SMEERS TARIGAN

Oleh:

Egia aloi tarigan (5143122011)

Suruhen pratama S (5132122013)

Komandan S (5151122007)

Bayu ( 5133122003)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
2017
ABSTRACT
Ilmu fisika telah banyak membantu orang – orang untuk mengerjakan sesuatu menjadi
lebih efisien. Seperti contoh sistem hidrolik. Hidrolika merupakan sebuah cabang dari ilmu
perihal yang meneliti arus zat cair melalui pipa-pipa dan pembuluh-pembuluh tertutup, maupun
dalam kanal-kanal terbuka dan sungai-sungai. Kata hidrrolik berasal dari kata “hudor” (bahasa
Yunani), yang berarti air. Di dalam teknik hidrolika berarti: penggerakan, pengaturan dan
pengendalian, dimana berbagai gaya dan gerakan kita peroleh dengan bantuan tekanan suatu zat
cair (air, minyak atau gliserin).Dewasa ini sistem hidrolik banyak digunakan dalam berbagai
macam industri makanan, industri minuman, industri permesinan, industri otomotif, hingga
industri pembuatan robot. Sehingga pengetahuan tentang komponen dari sistem hidrolik sangat
penting dalam semua cabang industrial. Untuk meningkatkan efektifitas dan produktivitas maka
sekarang ini system hidrolik banyak dikombinasikan dengan sistem lain seperti : sistem
elektrik/elektronik, pneumatik, mekanik dan sebagainya sehingga akan didapat
unjuk kerja dari sistem hidrolik yang lebih optimal.Makalah ini merupakan sebuah tugas
semester yang bertujuan untuk memberikan suatu fasilitas penunjang yang dapat dimanfaatkan
oleh mahasiswa dalam mengamati dan mempraktekkan secara simulasi dengan menerapkan
sistem hidrolik pada mata kuliah Teknik Pemodelan dan Simulasi.Dalam sistem hidrolik kita
harus dapat mengetahui bagaimana suatu kinerja/cara kerja suatu alat. Pada tugas akhir ini penulis
tertarik untuk mengamati cara kerja mesin single post car lift car lift yang menerapkan sistem
hidrolik.

Kata kunci : hidrolik , single post car lift


Pendahuluan
Single post Car lift juga merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan keleluasaan yang lebih
besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa di bawah kendaraan dalam memperbaiki
hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena mekanik dapat berdiri dan berjalan di
bawah kendaraan sehingga perbaikkan lebih mudah dilakukan .single post Car lift hanya digunakan oleh
bengkel-bengkel besar, karena di samping harganya cukup mahal juga membutuhkan tempat yang cukup
luas. Macam macam jenis carlift yaitu : Single Post Car lift, Two Post Car Lift, Four Post Car Lift. Pada
car lift tipe single post terdapat empat lengan yang dapat diatur sedemikian rupa baik Panjang-pendeknya
serta arah lengannya, sehingga mobil dapat terangkat dengan aman. Jenis ini banyak digunakan untuk
membuka bengkel pencucian kendaraan, karena dapat menjangkau beberapa bagian mesin dengan
leluasa. Namun untuk perbaikan body ataupun kaki-kaki kendaraan, factor keamanan dari single post car
lift ini kurang baik apabila dibandingkaan dengan jenis-jenis car lift lainnya

1. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode literatur, dimana bahan-bahan penulisan
berasal dari buku-buku pedoman, materi kuliah, maupun sumber lain yang masih berkaitan dengan
permasalahan yang akan dibahas

A. Mekanisme Kerja Pompa Hidrolik


1. Tekanan Hidrolik menggunakan sebuah pompa (gear pump piston pump No.4) di dalam
tangki hidrolik yang digerakkan oleh sebuah motor yang terpasang vertikal diatas tangki
hidrolik.
2. Minyak hidrolik didorong oleh Radial Piston Pump (No.4) melalui sebuah Check Valve
(No.9) yang berfungsi agar minyak hidrolik tidak kembali ke pompa penghisap menuju
ke Pressure Control Valve/Relief Valve (No. 7) melalui Four Way 2 Ball Valve-Manifold
Block (No. 5).

3. Minyak hidrolik yang berada di dalam Pressure Control Valve dapat diatur secara manual
oleh sebuah Hand Control Valve (No.6) ini, berfungsi mengatur dengan tangan terhadap
posisi hidrolik silinder maju dan mundur, apabila sistem otomatis maju mundur tidak
bisa bekerja lagi atau rusak.
4. Tekanan minyak dalam Pressure Control Valve (No.7) digabung dengan sebuah Solenoid
Unloading Valve (No.8) yang dipasang diatas Manifold Block (No.5) mendapat perintah
dari Amplifier Card (Relay Control) untuk membuka katupnya pada saat beban screw
press naik dan menutupnya pada saat beban screw press turun, sehingga sumbu silinder
dapat maju mundur sesuai dengan beban yang distel di amplifier card (relay control) yang
dapat mendeteksi ampere screw press melalui sebuah CT yang terpasang di dalam kotak
starter.
5. Silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu didepan dan satu di belakang.
Tekanan minyak yang masuk ke jalur depan, sumbu silinder hidroliknya mundur, dan
yang masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya maju.
6. Minyak hidrolik dapat disirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa hidrolik ke
dalam tangki hidrolik, didinginkan melalui sebuah Intergral Oil Cooler (No.17),
kemudian disaring oleh Return Line Filter (No.12). Minyak hidrolik harus tetap bersih
dan tidak berkurang.
7. Untuk menambah (atau berkurang) tekanan hidrolik dapat dibuka dengan cara memutar
baut yang terdapat di Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) secara perlahan-lahan
hingga mencapai 45 bar. Untuk mengetahui besarnya tekanan minyak dapat melihat
penunjuknya pada PressureGauge (No.11). Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7)
dan SolenoidUnloading Valve (No.11) berfungsi untuk mengatur arus tekanan ke hidrolik
silinder, dan Shut Off Valve (No.10) yang berfungsi untuk menutup tekanan hidrolikke
Pressure Gauge (No.11).
8. Ketinggian level dan suhu minyak hidrolik didalam tangki dapat dilihat pada Fluid Level
Gauge (No.15).
9. Pengoperasian sistem hidrolik tersebut diatas, jika menghendaki Elektro Motor Hidrolik
(No.2) dapat berhenti pada tekanan kerja tertentu dan berjalan kembali apabila tekanan
kerja berkurang, maka untuk itu harus dipasang sebuah Pressure Switch .
10. Untuk menstabilkan tekanan kerja agar tetap apabila elektro motor berhenti, harus pula
dipasang akumulator (integral oil cooler No.17 ditiadakan). (catatan: tanpa akumulator
sistem hidrolik diatas,tekanan kerja juga stabil dan konstan karena pompa hidrolik tetap
bekerja).
11. (Point 9 dan 10 diatas) Dengan menggunakan pressure switch dan akumulator dalam
sistem hidrolik ini agar elektrik motor dan pompa hidrolik dapat berhenti sejenak (5-
30detik) sangatlah tidak efesien karena biaya perawatannya mahal dan tidak memperoleh
hasil yang setimpal.
Adapun elektrik motor dan pompa hidrolik selalu dalm keadaan ON/OFF seketika karena beban
ampere teralu tinggi dan suhu panas sehingga mudah terbakar. Pompa yang digerakkan via
fleksibel kopling selalu disentakkan oleh ON/OFF electric motor, maka gigi dan piston pompa
cepat rusak dan sompel. Perawatan akumulator tidak dapat dilakukan sendiri setelah beroperasi
selam 1-2 tahun, karena harus diulang dengan gas nitrogen setiap tahun dengan alat suntik
khusus-charging kit.

Apabila pengisap 1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair menekan ke atas dengan gaya
pA1. Tekanan ini akan diteruskan ke penghisap 2 yang besarnya pA2. Karena tekanannya sama
ke segala arah, maka didapatkan persamaan sebagai berikut.

2. SPESIFIKASI HIDROLIK SINGLE POST CAR LIFT

Nama Merek : JNSPRING

Tipe Barang : Car Jacks

Berat Barang : 1000kg

Voltage : 380V

Max Angkat : 4000 kg

Tinggi Setelah Terpasang : 1,50 m

Kaki min : 40cm


Panjang kaki max : 93cm

Lift Tinggi : 1800mm

Piston diameter : 270mm

Hidrolik minyak : 170 L

Angkat dan Bawah Tekanan : 50/60 s

No N1 M1 N2 M2 N3 M3

1 baleno 1021 kg Hyundai 1504 fortuner 1970

2 Xenia 1030 Inova 1602 everest 1905

3 Ayla 950 Phanter 1450 mazda 2895

4 Brio 930 Terios 1315 Gran Max 1780

5 Avanza 1045 chevrolet 1257 Taruna 1520

6 Yaris 1035 expander 1470 Ford ranger 1878

7 Ertiga 1102 Taft 1380 hulk 1880

8 Carry 1050 Luxio 1330 Pajero 1705

Jumlah 8 8224 8 11308 8 15433

Rata-rata 1028 1413,5 1929,125


3. PEMABAHASAN

Cara Kerja Single Post Car Lift :

1. Naik (mengangkat)

a. Kompresor sebagai sumber udara dinyalakan yang sebelumnya telah dipasang pipa
untuk jalan udara.

b. Katup in pada pipa dibuka sedangkan katup out ditutup. Hal ini ditujukan agar udara
dapat menuju ke arah dimana torak berada.

c. Torak terangkat ke atas permukaan dan beban yang berada di atas penampang yang
terhubung dengan torak ikut terangkat
2. Turun (posisi semula)

Kompresor dimatikan agar suplai udara terhenti.

a. Katup in ditutup sesaat setelah kompresor dimatikan.

b. Katup out dibuka agar udara yang digunakan untuk mengangkat torak dapat
keluar melalui pipa dimana katup out berada

c. Torak kembali ke bawah permukaan beserta beban yang ada berada di atas
penampang.
Udara dialirkan dari kompresor melewati pipa yang telah di pasang menuju torak
car lift. Aliran udara dari kompresor ini menyebabkan torak akan terangkat ke
atas dan penyangga akan mengangkat mobil atau kendaraan yang ada di atasnya.
Pada pipa aliran udara terdapat dua katup yang terpasang yakni katup masuk dan
katup keluar. Kedua katup inilah yang mengatur keluar masuknya udara. Katup
masuk akan dibuka ketika pertama kali kompresor dinyalakan dan udara dialirkan
guna menaikkan torak dari car lift untuk mengangkat kendaraan. Ketika akan
menurukan torak atau mengembalikan torak ke posisi semula, kompresor di
matikan kemudian ketup masuk ditutup. Ketika kompresor dimatikan dan katup
masuk ditutup suplai udara akan terhenti. Kemudian katup keluar di buka
sehingga udara akan keluar melalui katup keluar tersebut. Bersamaan dengan
keluarnya udara, suplai udara di dalam pipa akan semakin berkurang sehingga
torak secara perlahan akan turun atau kembal ke posisi semula.
Waktu yang
Nama Mobil Bearat Mobil diperlukan untuk
mengangkat mobil

Hulk 1880kg 32 s

Inova 1602 kg 29 s

Phanter 1450 kg 28 s

Ayla 930 kg 21 s

Avanza 1060 kg 23 s

Pajero 1705 kg 39 s

Fortunar 1970 kg 41 s

Everest 1905 kg 39 s
KESIMPULAN

Dari data yang diperoleh pada hasil observasi yang dilakukan di tempat car wash
( tempat pencucian mobil ) maka dapat diperoleh hasil bahwa waktu yang diperlukan untuk
mengangkat beberapa jenis dan berat mobil diperlukan waktu yang berbeda pula. Semakin berat
massa mobil yang diangkat, maka semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan carlift tersebut
untuk mengangkat mobil tersebut, sebaliknya semakin ringan massa mobil yang diangkat, maka
semakin sedikit pula waktu yang dibutuhkan carlift tersebut untuk mengangkat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/syammas/car-lift-58514929
https://www.youtube.com/My-story-getting-and-installing-a-car-lift

Anda mungkin juga menyukai