Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS

I. PENGERTIAN DESAIN INDUSTRI


Berdasarkan UU No.30 tahun 2000 tentang Desain Industri (yang selanjutnya disebut
UU Desain Industri), Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau
komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat
diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk
menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
Menurut Pasal 5 ayat (1) UU Desain Industri, perlindungan terhadap Hak Desain
Industri diberikan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak Tanggal
Penerimaan. Tanggal mulai berlakunya jangka waktu perlindungan sebagaimana dimaksud
dicatat dalam Daftar Umum Desain Industri dan diumumkan dalam Berita Resmi Desain
Industri.
Desain Industri dapat didaftarkan dengan mengajukan permohonan pendaftaran Desain
Industri ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Apabila setelah dilakukan
pemeriksaaan administratif dan pengumuman tidak terdapat keberatan terhadap permohonan
hingga berakhirnya jangka waktu pengajuan keberatan, maka Direktorat Jenderal
menerbitkan dan memberikan Sertifikat Desain Industri paling lama 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak tanggal berakhirnya jangka waktu tersebut. Sertifikat Desain Industri mulai
berlaku terhitung sejak Tanggal Penerimaan.

II. ASAS PERMOHONAN HAK DESAIN INDUSTRI


Dalam pemeriksaan permohonan hak atas Desain Industri dianut asas kebaruan dan
pengajuan pendaftaran pertama. Asas kebaruan dalam Desain Industri ini dibedakan dari asas
orisinal yang berlaku dalam Hak Cipta.
 Pengertian "baru" atau "kebaruan" ditetapkan dengan suatu pendaftaran yang pertama
kali diajukan dan pada saat pendaftaran itu diajukan, tidak ada pihak lain yang dapat
membuktikan bahwa pendaftaran tersebut tidak baru atau telah ada
pengungkapan/publikasi sebelumnya, baik tertulis atau tidak tertulis.
 "Orisinal" berarti sesuatu yang langsung berasal dari sumber asal orang yang membuat
atau yang mencipta atau sesuatu yang langsung dikemukakan oleh orang yang dapat
membuktikan sumber aslinya.
Selanjutnya, asas pendaftaran pertama berarti bahwa orang yang pertama mengajukan
permohonan hak atas Desain Industri yang akan mendapatkan perlindungan hukum (first to
file) dan bukan berdasar atas asas orang yang pertama mendesain.
III. HAK EKSKLUSIF
Bedasarkan Pasal 9 ayat (1) UU Desain Industri, Pemegang Hak Desain Industri sendiri
memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan Hak Desain Industri. Hak Ekslusif ialah hak
untuk melaksanakan hak desain industri yang dimilikinya dan untuk melarang orang lain
yang tanpa persetujuannya membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, dan/atau
mengedarkan barang yang diberikan desain industri. Dengan demikian, pihak lain dilarang
melaksanakan hak Desain Industri tersebut tanpa persetujuan pemegangnya.
Terkait dengan kasus, untuk mengetahui apakah Tergugat I memiliki hak eksklusif melarang
para pedagang (Para Pengugat) untuk menjual/mengedarkan barangnya tersebut perlu
dilihat lebih dahulu apakah ia memenuhi syarat sebagai Pemegang Hak Desain
Industri seperti yang diatur dalam UU atau tidak.

IV. KEBAHARUAN VS. PUBLIC DOMAIN


Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) UU Desain Industri, Hak Desain Industri diberikan untuk desain
industri yang baru. Desain Industri dianggap baru apabila pada tanggal penerimaan, Desain
Industri tersebut tidak sama atau berbeda dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya,
meskipun terdapat kemiripan. Pengungkapan sebelumnya, sebagaimana dimaksud adalah
pengungkapan Desain Industri yang sebelum:
a. tanggal penerimaan; atau
b. tanggal prioritas apabila Permohonan diajukan dengan Hak Prioritas;
c. telah diumumkan atau digunakan di Indonesia atau di luar Indonesia.
Desain Industri yang telah didaftarkan oleh Pemohon diberikan perlindungan untuk jangka
waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal penerimaan dan tidak dapat diperpanjang.
Tanggal mulai berlakunya jangka waktu perlindungan tersebut dicatat dalam Daftar Umum
Desain Industri dan diumumkan dalam Berita Resmi Desain Industri. Setelah lewat 10
(sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal penerimaan, maka perlindungan atas hak Desain
Industri tersebut berakhir (kadaluarsa) dan menjadi public domain.
Maka dalam kasus ini untuk dapat mengetahui kebaharuan tersebut perlu dipihat mengenai
siapa yang mendaftarkan desain tersebut pertama kali. Ternyata berdasarkan bukti-bukti yang
telah diajukan Para Penggugat dapat dibuktikan 3 tahun sebelum Tergugat I mengajukan
permohonan pendaftaran sudah ada pihak lain Desain Paten (sebutan untuk Desain Industri di
Negara China) No. CN 302804296 S atas nama Fan Guang Sheng sejak tahun 2007 di State
Intellectual Property Office of the Peoples Republic of China, tanggal 31 Maret 2007 dan
produk tersebut juga telah diproduksi, dipasarkan dan diedarkannya oleh beberapa
perusahaan Cina.

V. PIHAK YANG MENGAJUKAN PEMBATALAN


Maka dapat dikatakan bahwa dalam desain industri berjudul “Kran” atas nama Tergugat I
tersebut tidak memiliki unsur kebaharuan. Oleh karena alasan tersebut sudah sepantasnya
jika diajukan pembatalan. Terkait pihak yang dapat mengajukan pembatalan diatur dalam
 Melalui permintaan tertulis oleh pemegang Hak Desain Industri (Pasal 37 ayat (1) UU
Desain Industri)
Desain industri terdaftar dapat dibatalkan oleh DJHKI atas permintaan tertulis yang
diajukan oleh pemegang hak. Apabila desain industri tersebut telah dilisensikan, maka
harus ada persetujuan tertulis dari penerima lisensi yang tercatat dalam daftar umum
desain industri, yang dilampirkan pada permintaan pembatalan pendaftaran tersebut. Jika
tidak ada persetujuan maka pembatalan tidak dapat dilakukan.
 Melalui gugatan pembatalan pendaftaran Desain Industri dapat diajukan oleh pihak
yang berkepentingan dengan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 atau Pasal 4
kepada Pengadilan Niaga (Pasal 38 ayat (1) UU Desain Industri).
Pihak yang mengajukan pembatalan atas desain industri berjudul “Kran” atas nama Tergugat
I adalah para pedagang yang dilaporkan oleh Tergugat I. Para penggugat adalah pelaku
usaha/pelaku bisnis yang bergerak dalam bidang usaha importir / toko distribusi/distributor
produk- produk sanitariy berupa kran kran air dan suku cadangnya, yang mana sebagian
besar produk produk yang diperjual belikan adalah produk Desain Industri “KRAN” yang
menjual/ mengedarkan desain industri berjudul “Kran” tersebut.
Pihak yang berkepentingan tersebut adalah pihak manapun juga yang merasa memiliki
kepentingan atas hak ekslusif yang telah diberikan oleh Negara kepada Pemilik Desain
Industri yang telah terdaftar, kepentingan tersebut harus didasarkan dengan alasan
sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 2 dan Pasal 4 UU Desain Industri. Pada kasus ini
Para Penggugat merasa dirugikan oleh tindakan Tergugat I yang melaporkan Para Penggugat
ke kantor polisi atas produk yang telah mereka jual selama bertahun-tahun. Hal ini
menunjukkan adanya etikat tidak baik dari Tergugat I.

VI. AKIBAT PEMBATALAN PENDAFTARAN


Terdapat 3 akibat pembatalan:
1. Berdasarkan pada Pasal 43 UU Desain Industri, pembatalan pendaftaran Desain Industri
menghapuskan segala akibat hukum yang berkaitan dengan Hak Desain Industri dan hak-
hak lain yang berasal dari Desain Industri tersebut.
2. Dalam hal pendaftaran desain industri dibatalkan berdasarkan atas gugatan sebagaimana
tersebut diatas, penerima lisensi tetap berhak melaksanakan lisensinya sampai dengan
berakhirnya jangka waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian lisensi
3. Penerima lisensi sebagaimana tersebut diatas, tidak lagi wajib meneruskan pembayaran
royalti yang seharusnya masih wajib dilakukannya kepada pemegang hak desain industri
yang haknya dibatalkan, tetapi wajib mengalihkan pembayaran royalti untuk sisa jangka
waktu lisensi yang dimilikinya kepada pemegang hak desain industri yang sebenarnya

Anda mungkin juga menyukai