Anda di halaman 1dari 14

8

BAB III
KERANGKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Kerangka Penulisan KTI


Bab ini akan diuraikan secara rinci hal-hal yang harus dituliskan dalam KTI
lengkap beserta contohnya.
1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi :
a. Halaman Sampul Depan
Halaman sampul depan merupakan sampul dari Karya Tulis Ilmiah yang memuat hal
berikut secara berurutan :
1) Logo institusi Jurusan Keperawatan Poltekkes Surakarta
2) Tulisan : Karya Tulis Ilmiah
3) Judul KTI, jumlah kata pada judul tidak lebih dari 12 kata dan
dituliskan tempat KTI dilaksanakan
4) Nama lengkap penulis, tanpa kata “oleh”
5) NIM
6) Tahun penulisan laporan
Judul diketik dalam huruf kapital (font 12 Times New Roman), dengan
spasi tunggal harus singkat, tepat, informatif (jumlah kata berkisar 5 – 20
kata). Apabila judul tidak daapat dibuat menjadi judul yang singkat, maka
dapat dibuat sub judul di bawah judul pokok dengan huruf kecil dalam
kurung ( ) dan merupakan kalimat penjelasan.
Halaman sampul depan dicetak di atas hard cover berwarna sesuai
kebijakan institusi (hijau tua)
b. Halaman Sampul Dalam
Halaman sampul dalam memiliki kemiripan dengan sampul depan.
Perbedaannya adalah :
9

1) Di bawah judul ditulis prasyarat : Karya Tulis Ilmiah ini disusun


sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan
Diploma III Keperawatan.
2) Dicetak di atas kertas putih yang sama dengan kertas naskah KTI
c. Pernyataan Keaslian Tulisan (untuk studi kasus)
Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa KTI yang ditulisnya
bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang diakui
sebagai tulisan atau pemikirannya sendiri.
d. Lembar Persetujuan
Lembar persetujuan berisi persetujuan pembimbing KTI.
Hal-hal yang dicantumkan adalah :
1) Karya Tulis Ilmiah oleh ....... ini telah disetujui untuk diuji
2) Nama lengkap dan NIM
3) Nama lengkap beserta gelar pembimbing dan tanda tangan
4) Tempat, tanggal, bulan, dan tahun disetujui
e. Lembar Pengesahan
Lembar pengesahan ini baru diberikan setelah ada penyempurnaan isi oleh
mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran yang diberikan oleh
penguji pada saat ujian sidang.
Pada lembar ini terdapat :
1) Tanggal, bulan, tahun dilaksanakan ujian
2) Nama lengkap, NIP, dan tanda tangan dari masing-masing penguji
f. Kata Pengantar
Di dalam halaman kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih
penulis KTI yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi
dan/atau pihak-pihak lain yang telah banyak membantu dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaiakan penulisan KTI.
Tulisan Kata Pengantar diketik dengan huruf kapital dan tanpa tanda titik.
Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda. Panjang teks tidak lebih
dari 2 halaman. Pada akhir teks dicantumkan kata Penulis tanpa menyebut
nama terang, dan ditempatkan di pojok kanan bawah.
10

g. Abstrak
Abstrak hanya untuk studi kasus. Abstrak berisi :
1) Judul KTI yang diketik dengan huruf kecil, masing-masing kata diawali
huruf kapital. Nama penulis dicantumkan di bawah judul, diikuti dengan
tahun lulus ujian KTI yang diketik dalam tanda kurung. Dibawah nama
dituliskan nama Program Studi dan nama Institusi. Kemudian dicantumkan
nama Dosen pembimbing lengkap dengan akademiknya. Dicantumkan
kata kunci yang ditempatkan di bawah nama dosen pembimbing.
2) Teks abstrak disajikan secara padaat inti sari KTI yang mencakup latar
belakang, tujuan studi kasus, metode yang digunakan, hasil yang
diperoleh, kesimpulan, dan saran.
Teks abstrak diketik dengan spasi tunggal dan panjangnya tidak lebih dari 200
kata, dan ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
h. Daftar lsi
Daftar isi memuat judul besar (bab), judul kecil (sub bab atau sub sub bab)
diketik dengan spasi tunggal jika lebih dari satu baris dan disertai nomor
halaman.
i. Daftar Tabel (jika ada)
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel, nomor halamn letak
tabel. Judul tabel yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi
tunggal. Antara judul lampiran satu dengan judul lampiran berikutnya
diberi jarak 2 spasi.
j. Daftar Gambar (jika ada)
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar, nomor halaman
letak gambar. Judul gambar yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik
dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran satu dengan judul lampiran
berikutnya diberi jarak 2 spasi.
k. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran, nomor
halaman letak lampiran. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari 2
11

baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran satu dengan
judul lampiran berikutnya diberi jarak 2 spasi.

2. Bagian Inti
Bagian inti KTI disajikan dalam lima bab, yaitu :
Bab I. Pendahuluan
Pada bagian Pendahuluan memuat :
A. Latar Belakang
Latar belakang berisi : (1) apa yang menjadi perhatian atau masalah
dalam studi kasus, (2) alasan mengapa itu dianggap penting, (3)
masalah didukung fakta atau hasil studi kasus terdahulu,
diperbolehkan tanpa data yang berupa angka kejadian, (4) harapan
peneliti tentang pentingnya dilakukan studi kasus, (5) kesenjangan
yang ditemukan yang nantinya akan memunculkan pertanyaan
studi kasus.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berupa pertanyaan yang ingin dicari
jawabannya atau pernyataan secara lengkap dan terinci mengenai
ruang lingkup studi berdasarkan pembatasan masalah. Rumusan
masalah disusun secara singkat dan jelas, dalam bentuk kalimat
tanya.
Contoh :
1. Bagaimanakah batuk efektif dalam meningkatkan bersihan

jalan nafas pada asuhan keperawatan asma bronkhiale ?

2. Bagaimanakah gambaran asuhan keperawatan pasien Asma

Bronkhiale dalam pemenuhan kebutuhan Oksigen ?

C. Tujuan Studi Kasus


Tujuan studi kasus mengungkap tentang tentang sasaran yang
ingin dicapai dengan study kasus terhadap masalah yang telah
12

dikemukakan pada bagian sebelumnya. Tujuan terdiri dari tujuan


umum dan tujuan khusus, sehingga pembaca mengerti tentang
pentingnya studi kasus ini dilaksanakan.
Contoh penulisan tujuan Umum Studi Kasus
Prosedur : Menggambarkan asuhan keperawatan dengan tindakan
batuk efektif untuk meningkatkan bersihan jalan nafas pada
pasien asma bronkhiale.
Asuhan : Menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien asma
bronkhiale dalam pemenuhan kebutuhan oksigen.

Contoh penulisan tujuan khusus Studi Kasus


Untuk prosedur ditambah satu tujuan khusus :
1. Menggambarkan pengkajian kebutuhan oksigen pada pasien
asma bronkhiale
2. Menggambarkan diagnose keperawatan pasien dengan
kebutuhan oksigen pada pasien asma bronkhiale
3. Menggambarkan intervensi keperawatan kebutuhan oksigen
pada pasien asma bronkhiale
4. Menggambarkan implementasi keperawatan pasien
kebutuhan oksigen pada pasien asma bronkhiale
5. Menggambarkan evaluasi kebutuhan oksigen pada pasien
asma bronkhiale
6. Menggambarkan manfaat batuk efektif dalam mengatasi
masalah bersihan jalan nafas pada pasien asma bronkhiale
D. Manfaat Studi Kasus
Manfaat studi kasus yang membahas manfaat untuk pasien, peneliti
dan institusi pelayanan keperawatan.
Bab II. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi teori dasar yang diuraikan secara sistematis
dan relevan dengan variabel studi kasus.
A. Konsep Teori
13

1. Keperawatan :
a. Konsep dasar pada masalah yang diambil
b. Asuhan Keperawatan pada masalah yang diambil
( Pengkajian sampai Evaluasi )
c. Prosedur ( sesuai prosedur yang ingin dilakukan )
2. Medis, berisi Pengertian, Patofisiologi dan Penatalaksanaan
( menyesuaikan).

B. Kerangka Teori
Merupakan kerangka yang menghubungkan dari teori maupun
konsep dalam bentuk patofisiologi appendiksitis hingga tindakan
laparatomi, munculnya nyeri, munculnya masalah keperawatan
dan tindakan distraksi untuk mengatasi nyeri (dibuat dalam
bentuk pathways).

C. Kerangka Konsep
Merupakan kerangka yang menggambarkan fokus masalah,
tindakan dan hasil dari teori yang digunakan (di buat dalam
bentuk skema)

Bab. III. Metode Studi Kasus


Metode studi kasus memuat :
A. Jenis/Desain/Rancangan Studi Kasus
Pada bagian ini peneliti harus menjelaskan bahwa,
strategi atau pendekatan Studi Kasus yang dipakai adalah
Studi Kasus deskriptif dengan pendekatan case study (Studi
kasus).

B. Subyek Studi Kasus


Subyek studi kasus menmenunjukkan klien kelolaan yang diamati secara
mendalam, minimal 2 kasus.
14

C. Definisi Operasional (DO)


DO berisi penjelasan/definisi yang dibuat oleh penulis tentang fokus studi.

D. Tempat dan Waktu


Tempat dan waktu menunjukkan tempat dimana dan kapan studi kasus
berlangsung.

E. Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam hal ini peneliti perlu menjelaskan tentang metode
pengumpulan data meliputi
a. Metode observasi partisipatif, dalam hal ini peneliti harus
membuat lembar observasi dengan merinci aspek-aspek
yang akan diobservasi.
b. Metode wawancara , dalam hal ini peneliti juga menyusun
pedoman wawancara yang akan dilakukan pada pasien.
c. Metode pengukuran / Pemeriksaan , dalam hal ini
peneliti melakukan tes bila memang dipandang perlu
melakukan tes yang berkaitan dengan masalah yang
ditelitinya (misalnya: mengukur kecemasan, nyeri, tingkat
pengetahuan, dll).
d. Metode dokumentasi : apabila ingin memperoleh data
tentang kondisi pasien atau riwayat perawatan
sebelumnya dapat mengambil data dokumen.
2. Instrumen studi kasus
Instrumen studi kasus ada 2 macam :
a. Format asuhan keperawatan yang digunakan dalam
pengambilan data melalui proses asuhan keperawatan
15

b. Peneliti sendiri adalah memfokuskan pada lembar


observasi / lembar perkembangan pasien yang digunakan
dalam studi kasus.
c. SOP (standar operasional prosedur)/ Instruksi kerja
tindakan yang digunakan sebagai intervensi.
F. Metode Analisis Data (Domain analisis)
Membandingkan antara hasil studi kasus dengan jurnal Studi
Kasus ataupun sumber-sumber lain (jurnal, buku, dll).

G. Etika Studi Kasus


Merupakan suatu keharusan pada saat akan memulai suatu studi
kasus untuk menjaga kerahasiaan dan memberi keamanan pada
responden. Etika studi kasus merupakan masalah yang sangat
penting dalam studi kasus, mengingat Studi Kasus keperawatan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika studi
kasus harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan
antara lain sebagai berikut :
1. Informed consent (persetujuan)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara
peneliti dengan responden dengan memberikan lembar
persetujuan. Informed consent persetujuan menjadi responden.
Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuannya Studi
Kasus. Jika responden bersedia, maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan.
2. Anonymity (tanpa nama)
Anonymity merupakan pemberian jaminan dalam
penggunaan subyek Studi Kasus dengan cara tidak
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
hasil studi kasus yang akan disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
16

Confidentiality merupakan pemberian jaminan hasil studi


kasus, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.
Semua informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh penulis.
.

Bab IV. Hasil Sudi Kasus dan Pembahasan

Bagian ini terdiri atas dua bagian, baian pertama berisi tentang uraian hasil yang
diperoleh dari study kasus dan baian kedua memuat uraian tenang pembahasa
temuan sudy kasus.
A. Hasil Studi Kasus
Hasil studi kasus berisi paparan data yang diperoleh sesuai dengan
focus study, dengan merujuk pada rumusan masalah atau tujuan
dilaksanakannya study kasus. Penulisan resume dalam bentuk
narasi yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan yang
muncul, intervensi, implementasi, serta evaluasi.

B. Pembahasan
Pembahasan menjelaskan dan mengintegrasikan katerkaitan
temuan dalam studi kasus dengan teori yang mendasarinya dalam
bab 2. Pembahasan bisa mencantumkan temuan orang lain yang
sudah lebih dahulu melakukan studi kasus dan mendukung hasil studi
kasus yang disajikan. Dapat juga dicantumkan hasil studi kasus orang
lain yang berbeda sehingga penulis mampu memberikan penjelasan
teoritis.
Pembahasan juga menjelaskan salah satu tindakan
keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan (contoh :
batuk efektif dapat meningkatkan jalan nafas) dengan 4/5W dan
1H. Sebagai pendukung dalam membahas fenomena yang ada,
17

maka pembahasan perlu membandingkan dengan teori yang ada


dan hasil penelitian terdahulu (jurnal, buku, dll).

C. Keterbatasan
Keterbatasan studi kasus meliputi aspek teoritis, metodologis maupun hal-hal
yang menghambat jalannya studi kasus.

Bab V. Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
Isi dari kesimpulan terkait langsung dengan rumusan masalah dan
tujuan studi kasus. Kesimpulan dapat juga ditarik dari hasil
pembahasan yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya
temuan hasil studi kasus yang diperoleh.
B. Saran
Saran yang disampaikan hendaknya bersumber dari temuan studi
kasus. Saran bersifat rinci dan operasional.
3. Bagian Akhir
Bagian ini tidak menggunakan judul bab, akan tetapi penomoran halamannya
melanjutkan nomor halaman sebelumnya. Bagian akhir ini terdiri dari daftar
pustak dan lampiran.
a. Daftar Pustaka
Pembahasan tentang cara penulisan Daftar Pustaka dapat dibaca pada Bab
IV buku Panduan ini. Halaman daftar pustaka mengikuti penomoran
halaman sebelumnya. Dianjurkan agar 70% daftar pustaka yang digunakan
merupakan terbitan tetbaru (minimal terbitan 10 tahun terakhir). Jumlah
pustaka yang digunakan minimal 10 pustaka.

b. Lampiran
Bagian ini diawali dengan halaman yang ditulis kata LAMPIRAN di
tengah bidang pengetikan dan diletakkan sesudah daftar pustaka. Halaman
18

lampiran ini tidak diberi nomor (lihat contoh lampiran 10). Halaman
berikutnya adalah lampiran dengan nomor lampiran dinyatakan dengan
angka arab dan diketik di bagian kanan atas bidang pengetikan (lihat
contoh lampiran11) .
Isi lampiran mencakup hal-hal penting yang diperlukan untuk melengkapi
penjelasan, antara lain hasil pemeriksaan penunjang jika ada
(laboratorium, CT Scan, Foto thorax).
B. Petunjuk Teknis Format KTI
1. Bahan-Bahan
Karya Tulis Ilmiah diketik pada kertas putih polos, ukuran A4, berat 80 gram.
Tulisan diketik dengan menggunakan tinta hitam yang tidak mudah terhapus.
2. Pengetikan
Karya Tulis Ilmiah diketik menggunakan komputer dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Tipe huruf Times New Roman
b. Ukuran (fons) :
1) Naskah 12
2) Judul bab 12
3) Judul KTI 14 diketik dengan huruf bold dan
disesuaikan dengan panjang-pendeknya judul KTI dan disusun dengan
format segitiga terbalik.
c. Ketik naskah dengan spasi ganda
d. Batas ketikan 4 cm dari tepi atas, 3 cm dari tepi bawah, 4 cm dari tepi kiri
dan 3 cm dari tepi kanan.
e. Setiap bab dimulai dari halaman baru.
f. Naskah diketik rata kanan dan kiri.
g. Judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris
menggunakan huruf besar tebal (bold) tanpa garis bawah atau titik diakhir
judul, dengan jarak 5 cm dari tepi atas.
19

h. Judul sub-bab diberi huruf capital A, B atau C, dst, diawal dari tepi kiri
dan dicetak tebal. Judul sub bab diketik dengan huruf capital pada setiap
awal kata.
i. Judul anak sub-bab diketik dari batas kiri bidang pengetikan dengan
menggunakan angka 1 lalu a., b,c, dst .
j. Halaman studi kasus dan rujukannya diberi nomor dengan angka Arab
(1,2,3 dst), dimulai dengan angka 1 dan seterusnya. Semua nomor halaman
diketik pada pojok kanan atas pada setiap halaman, kecuali untuk bab
baru, nomor halaman ditengah bawah.
k. Bila terdapat tabel pada naskah, maka tabel diketik dengan huruf yang
sama dengan naskah secara keseluruhan dan diketik dengan spasi tunggal.
Tabel dan gambar diberi nomor urut dan pada setiap halaman hanya boleh
memuat 1 (satu) tabel. Keterangan atau catatan tabel ditulis dengan spasi
tunggal pada akhir tabel. Judul tabel diketik diatas tabel dengan posisi
ditengah (center) dan disusun dengan format segitiga terbalik yang
meliputi nama tabel, tempat penelitian, bulan dan tahun
l. Penomeran ditulis secara konsisten dari awal sampai akhir naskah. Cara
yang digunakan adalah gabungan antara angka Romawi dan Arab, sepert
contoh dibawah ini:
I.
A.
1.
a.
1)
a)
3. Penjilidan
KTI dijilid dengan sampul hijau tua tebal (hard cover).
4. Sistematika penulisan studi kasus
SAMPUL DEPAN
SAMPUL DALAM
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
20

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Studi Kasus
D. Manfaat Studi Kasus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
BAB III METODE STUDI KASUS
A. Jenis/Desain/Rancangan Studi Kasus
B. Subyek Studi Kasus
C. Definisi Operasional
D. Tempat Dan Waktu
E. Pengumpulan Data
F. Meode Analisa Data
G. Etika Sudy Kasus
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Studi Kasus
B. Pembahasan
C. Keterbatasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
21

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai