BAB III
KERANGKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
g. Abstrak
Abstrak hanya untuk studi kasus. Abstrak berisi :
1) Judul KTI yang diketik dengan huruf kecil, masing-masing kata diawali
huruf kapital. Nama penulis dicantumkan di bawah judul, diikuti dengan
tahun lulus ujian KTI yang diketik dalam tanda kurung. Dibawah nama
dituliskan nama Program Studi dan nama Institusi. Kemudian dicantumkan
nama Dosen pembimbing lengkap dengan akademiknya. Dicantumkan
kata kunci yang ditempatkan di bawah nama dosen pembimbing.
2) Teks abstrak disajikan secara padaat inti sari KTI yang mencakup latar
belakang, tujuan studi kasus, metode yang digunakan, hasil yang
diperoleh, kesimpulan, dan saran.
Teks abstrak diketik dengan spasi tunggal dan panjangnya tidak lebih dari 200
kata, dan ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
h. Daftar lsi
Daftar isi memuat judul besar (bab), judul kecil (sub bab atau sub sub bab)
diketik dengan spasi tunggal jika lebih dari satu baris dan disertai nomor
halaman.
i. Daftar Tabel (jika ada)
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel, nomor halamn letak
tabel. Judul tabel yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi
tunggal. Antara judul lampiran satu dengan judul lampiran berikutnya
diberi jarak 2 spasi.
j. Daftar Gambar (jika ada)
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar, nomor halaman
letak gambar. Judul gambar yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik
dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran satu dengan judul lampiran
berikutnya diberi jarak 2 spasi.
k. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran, nomor
halaman letak lampiran. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari 2
11
baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran satu dengan
judul lampiran berikutnya diberi jarak 2 spasi.
2. Bagian Inti
Bagian inti KTI disajikan dalam lima bab, yaitu :
Bab I. Pendahuluan
Pada bagian Pendahuluan memuat :
A. Latar Belakang
Latar belakang berisi : (1) apa yang menjadi perhatian atau masalah
dalam studi kasus, (2) alasan mengapa itu dianggap penting, (3)
masalah didukung fakta atau hasil studi kasus terdahulu,
diperbolehkan tanpa data yang berupa angka kejadian, (4) harapan
peneliti tentang pentingnya dilakukan studi kasus, (5) kesenjangan
yang ditemukan yang nantinya akan memunculkan pertanyaan
studi kasus.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berupa pertanyaan yang ingin dicari
jawabannya atau pernyataan secara lengkap dan terinci mengenai
ruang lingkup studi berdasarkan pembatasan masalah. Rumusan
masalah disusun secara singkat dan jelas, dalam bentuk kalimat
tanya.
Contoh :
1. Bagaimanakah batuk efektif dalam meningkatkan bersihan
1. Keperawatan :
a. Konsep dasar pada masalah yang diambil
b. Asuhan Keperawatan pada masalah yang diambil
( Pengkajian sampai Evaluasi )
c. Prosedur ( sesuai prosedur yang ingin dilakukan )
2. Medis, berisi Pengertian, Patofisiologi dan Penatalaksanaan
( menyesuaikan).
B. Kerangka Teori
Merupakan kerangka yang menghubungkan dari teori maupun
konsep dalam bentuk patofisiologi appendiksitis hingga tindakan
laparatomi, munculnya nyeri, munculnya masalah keperawatan
dan tindakan distraksi untuk mengatasi nyeri (dibuat dalam
bentuk pathways).
C. Kerangka Konsep
Merupakan kerangka yang menggambarkan fokus masalah,
tindakan dan hasil dari teori yang digunakan (di buat dalam
bentuk skema)
E. Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam hal ini peneliti perlu menjelaskan tentang metode
pengumpulan data meliputi
a. Metode observasi partisipatif, dalam hal ini peneliti harus
membuat lembar observasi dengan merinci aspek-aspek
yang akan diobservasi.
b. Metode wawancara , dalam hal ini peneliti juga menyusun
pedoman wawancara yang akan dilakukan pada pasien.
c. Metode pengukuran / Pemeriksaan , dalam hal ini
peneliti melakukan tes bila memang dipandang perlu
melakukan tes yang berkaitan dengan masalah yang
ditelitinya (misalnya: mengukur kecemasan, nyeri, tingkat
pengetahuan, dll).
d. Metode dokumentasi : apabila ingin memperoleh data
tentang kondisi pasien atau riwayat perawatan
sebelumnya dapat mengambil data dokumen.
2. Instrumen studi kasus
Instrumen studi kasus ada 2 macam :
a. Format asuhan keperawatan yang digunakan dalam
pengambilan data melalui proses asuhan keperawatan
15
Bagian ini terdiri atas dua bagian, baian pertama berisi tentang uraian hasil yang
diperoleh dari study kasus dan baian kedua memuat uraian tenang pembahasa
temuan sudy kasus.
A. Hasil Studi Kasus
Hasil studi kasus berisi paparan data yang diperoleh sesuai dengan
focus study, dengan merujuk pada rumusan masalah atau tujuan
dilaksanakannya study kasus. Penulisan resume dalam bentuk
narasi yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan yang
muncul, intervensi, implementasi, serta evaluasi.
B. Pembahasan
Pembahasan menjelaskan dan mengintegrasikan katerkaitan
temuan dalam studi kasus dengan teori yang mendasarinya dalam
bab 2. Pembahasan bisa mencantumkan temuan orang lain yang
sudah lebih dahulu melakukan studi kasus dan mendukung hasil studi
kasus yang disajikan. Dapat juga dicantumkan hasil studi kasus orang
lain yang berbeda sehingga penulis mampu memberikan penjelasan
teoritis.
Pembahasan juga menjelaskan salah satu tindakan
keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan (contoh :
batuk efektif dapat meningkatkan jalan nafas) dengan 4/5W dan
1H. Sebagai pendukung dalam membahas fenomena yang ada,
17
C. Keterbatasan
Keterbatasan studi kasus meliputi aspek teoritis, metodologis maupun hal-hal
yang menghambat jalannya studi kasus.
b. Lampiran
Bagian ini diawali dengan halaman yang ditulis kata LAMPIRAN di
tengah bidang pengetikan dan diletakkan sesudah daftar pustaka. Halaman
18
lampiran ini tidak diberi nomor (lihat contoh lampiran 10). Halaman
berikutnya adalah lampiran dengan nomor lampiran dinyatakan dengan
angka arab dan diketik di bagian kanan atas bidang pengetikan (lihat
contoh lampiran11) .
Isi lampiran mencakup hal-hal penting yang diperlukan untuk melengkapi
penjelasan, antara lain hasil pemeriksaan penunjang jika ada
(laboratorium, CT Scan, Foto thorax).
B. Petunjuk Teknis Format KTI
1. Bahan-Bahan
Karya Tulis Ilmiah diketik pada kertas putih polos, ukuran A4, berat 80 gram.
Tulisan diketik dengan menggunakan tinta hitam yang tidak mudah terhapus.
2. Pengetikan
Karya Tulis Ilmiah diketik menggunakan komputer dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Tipe huruf Times New Roman
b. Ukuran (fons) :
1) Naskah 12
2) Judul bab 12
3) Judul KTI 14 diketik dengan huruf bold dan
disesuaikan dengan panjang-pendeknya judul KTI dan disusun dengan
format segitiga terbalik.
c. Ketik naskah dengan spasi ganda
d. Batas ketikan 4 cm dari tepi atas, 3 cm dari tepi bawah, 4 cm dari tepi kiri
dan 3 cm dari tepi kanan.
e. Setiap bab dimulai dari halaman baru.
f. Naskah diketik rata kanan dan kiri.
g. Judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris
menggunakan huruf besar tebal (bold) tanpa garis bawah atau titik diakhir
judul, dengan jarak 5 cm dari tepi atas.
19
h. Judul sub-bab diberi huruf capital A, B atau C, dst, diawal dari tepi kiri
dan dicetak tebal. Judul sub bab diketik dengan huruf capital pada setiap
awal kata.
i. Judul anak sub-bab diketik dari batas kiri bidang pengetikan dengan
menggunakan angka 1 lalu a., b,c, dst .
j. Halaman studi kasus dan rujukannya diberi nomor dengan angka Arab
(1,2,3 dst), dimulai dengan angka 1 dan seterusnya. Semua nomor halaman
diketik pada pojok kanan atas pada setiap halaman, kecuali untuk bab
baru, nomor halaman ditengah bawah.
k. Bila terdapat tabel pada naskah, maka tabel diketik dengan huruf yang
sama dengan naskah secara keseluruhan dan diketik dengan spasi tunggal.
Tabel dan gambar diberi nomor urut dan pada setiap halaman hanya boleh
memuat 1 (satu) tabel. Keterangan atau catatan tabel ditulis dengan spasi
tunggal pada akhir tabel. Judul tabel diketik diatas tabel dengan posisi
ditengah (center) dan disusun dengan format segitiga terbalik yang
meliputi nama tabel, tempat penelitian, bulan dan tahun
l. Penomeran ditulis secara konsisten dari awal sampai akhir naskah. Cara
yang digunakan adalah gabungan antara angka Romawi dan Arab, sepert
contoh dibawah ini:
I.
A.
1.
a.
1)
a)
3. Penjilidan
KTI dijilid dengan sampul hijau tua tebal (hard cover).
4. Sistematika penulisan studi kasus
SAMPUL DEPAN
SAMPUL DALAM
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
20
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Studi Kasus
D. Manfaat Studi Kasus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
BAB III METODE STUDI KASUS
A. Jenis/Desain/Rancangan Studi Kasus
B. Subyek Studi Kasus
C. Definisi Operasional
D. Tempat Dan Waktu
E. Pengumpulan Data
F. Meode Analisa Data
G. Etika Sudy Kasus
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Studi Kasus
B. Pembahasan
C. Keterbatasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
21
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN