Anda di halaman 1dari 3

Resume Adab Menuntut Ilmu dan Urgensi Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu syar’i yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah nabi

Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan suatu perkara mulia yang

hendaknya menjadi kesibukan kita dalam kehidupan sehari-hari karena seseorang yang

memiliki ilmu akan dapat membedakan antara petunjuk dan kesesatan, kebenaran dan

kebatilan, serta sunah dan bid’ah. Terdapat banyak sekali dalil yang menunjukkan

kemuliaan dan keutamaan ilmu, baik yang bersumber dari Al Qur’an maupun As-

sunah.

Beberapa dalil keutamaan ilmu dari Al Qur’an diantaranya adalah :

1. Q.S. Ali Imran :18

Pada ayat ini Allah menyatakan bahwa Dia adalah sesembahan yang

benar, yang berhak diibadahi dan tidak ada tuhan yang benar melainkan Dia.

2. Q.S. Thaaha :114

Pada ayat ini dinyatakan bahwa Allah memerintahkan nabiNya untuk

meminta kepadaNya tambahan ilmu.

3. Q.S. Az Zumar : 9

Pada ayat ini ditegaskan bahwa Allah ta’ala membedakan antara ahlul

ilmi dan selainnya, bahwa tidaklah sama antara orang yang tahu kebenaran

dengan orang yang jahil akan kebenaran.

4. Q.S. Fathiir : 28
Pada ayat ini Allah ta’ala menerangkan bahwa ulama yang haqiqi

adalah orang yang takut kepada Allah (ahlul khosyah).

Salah satu dalil yang berasal dari As-Sunah yaitu hadits riwayat Imam Muslim

dalam shahihnya, dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu diterangkan bahwa

orang yang menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan

memudahkan baginya jalan ke surga.

Terdapat enam adab-adab penuntut ilmu, diantaranya :

1. Ikhlas

Seorang penuntut ilmu hendaknya memiliki keikhlasan niat dan

mengetahu bahwa tujuan sebenarnya dalam menuntut ilmu ialah hanya untuk

Allah ta’ala dan menjadikan proses menuntut ilmu itu ibadah.

2. Bersungguh-sungguh

Seorang penuntut ilmu hendaknya memiliki kesungguhan dan

semangat, sehingga memaksa jiwanya untuk jauh dari sifat lemah dan malas.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu meminta perlindungan

kepada Allah agar dijauhkan dari sifat lemah dan malas, yang dapat kita

tauladani sehingga kita memiliki kesungguhan dan semangat dalam menuntut

ilmu

3. Meminta pertolongan kepada Allah


4. Mengamalkan ilmu, karena salah satu tujuan menuntut ilmu adalah untuk

diamalkan

5. Berhias dengan akhlaq mulia, yaitu lemah lembut, tenang, santun dan sabar.

6. Mendakwahkan ilmu

Dari paparan diatas, dapat dilihat bahwa kedudukan ilmu dan mengamalkan ilmu

merupakan suatu proses yang bertingkat-tingkat yang memiliki tujuan utama untuk

mendapatkan ridha dari Allah ta’ala.

Anda mungkin juga menyukai