I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
remaja. Remaja, mengarahkan rasa ingin tahu yang tinggi ke arah hal-hal
Jika tidak, dikhawatirkan para remaja dapat terjerumus dalam kegiatan atau
ketidaksesuaian antara aturan dan pelaksanaan. Aturan dalam hal ini adalah
peranti hukum yang telah ditetapkan dan disepakati oleh negara sebagai
manusia atau masyarakat suatu negara yang terikat oleh peranti hukum
Berbagai tindak penertiban terus diupayakan para polisi lalu lintas demi
bermotor di jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis
lain, para pelajar yang sering berkendara sesuka hati ini juga beresiko
berita baik ditelevisi maupun koran, tidak jarang kecelakaan yang melibatkan
dalam meminimalisir pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh usia pelajar
nampaknya masih minim, hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya pelajar
memiliki SIM.
Fenomena pelajar yang belum layak mengemudi di jalan ini tidak jarang
yang dilakukan terutama dalam hal etika berlalu lintas. Khususnya yang
terjadi di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung, kesadaran siswa dalam
3
berlalu lintas nampak masih rendah, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya
siswa yang membawa kendaraan bermotor tanpa memakai helm, padahal rute
yang dilalui dari rumah ke sekolah melewati jalan kota. Pengetahuan yang
minim mengenai peraturan lalu lintas dirasa adalah hal utama yang
menyebabkan berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh para pelajar saat ini.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Satuan Lalu Lintas Kota Metro, didapat
data pelanggaran lalu lintas pada bulan Agustus 2012 menunjukkan sejumlah
masih duduk di bangku SMA, sedangkan pada bulan September 2012 terjadi
Kenaikan jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh usia pelajar ini tentunya
memberikan kesan miris terhadap sikap para pelajar yang terkesan tidak
wawancara langsung dengan seorang polisi lalu lintas Kota Bandar Lampung,
Pada usia remaja, ketaatan pada peraturan lalu lintas diharapkan timbul dari
kesadaran tertib dan disiplin berlalu-lintas, karena masa ini dianggap paling
dewasa.
tindakan negatif. Dengan kata lain jika tugas perkembangan dapat dilalui
dengan baik, maka remaja akan cenderung bertindak positif. Dalam masa ini,
Berbagai aktivitas menjadi bagian dari perjalanan usia remaja yang terus
memburu identitas sesuai dengan kehendak dan egonya. Gangguan pada masa
Terkait dengan pelanggaran lalu lintas yang terjadi dikalangan pelajar SMA,
yang kita tahu masih dalam tahap perkembangan remaja, dikutip dari buku
pelanggaran tata tertib lalu lintas yang dilakukan oleh siswa adalah tanggung
jawab bersama, baik orangtua murid maupun warga sekolah. Dalam lembaga
Konseling memiliki peranan yang sangat besar untuk membantu siswa dalam
5
98), sifat yang diemban bimbingan dan konseling salah satunya yaitu fungsi
teman sebaya, sehingga diharapkan para siswa dapat berbagi pengalaman dan
mematuhi peraturan lalu lintas. Oleh karena itu, penulis ingin mengadakan
2012/2013”.
2. Identifikasi Masalah
menerobos lampu merah, belok kiri tanpa mengikuti lampu lalu lintas,
dsb.
3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, dan agar dalam penelitian ini tidak
dalam penelitian ini, yaitu perilaku disiplin berlalu lintas siswa yang rendah.”
7
4. Rumusan Masalah
yaitu perilaku disiplin berlalu lintas siswa yang rendah, dengan rumusan
layanan konseling kelompok pada siswa kelas XI SMA Bina Mulya Kota
Bandar Lampung?”
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai peneliti dari penelitian ini adalah untuk
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
dilakukan siswa.
rendah.
pelajaran 2012/2013.
D. Kerangka Pikir
Pelanggaran lalu lintas yang marak dilakukan oleh para remaja usia
raya. Perilaku tidak disiplin berlalu lintas adalah sikap negatif dalam diri
9
semua komponen sekolah dan adanya peran aktif dari seluruh masyarakat.
siswa yang tadinya tidak peduli dengan tata tertib berlalu lintas dengan
lebih peduli dalam mengendarai motor dan taat pada rambu dan tata tertib
lalu lintas.
11
Masalah yang ada pada siswa yang terdapat di SMA Bina Mulya Bandar
disiplin berlalu lintas yang rendah. Para siswa tersebut sering melanggar
rambu lalu lintas, beretika buruk dalam berkendara, dan tidak peduli
berkendara
Pola pikir demikian dapat dituliskan dalam bentuk bagan sebagai berikut:
Konseling
Kelompok
E. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah perilaku disiplin berlalu lintas dapat