Anda di halaman 1dari 18

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“SPRAYDERMAN” SPRAY DARI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus


Kunth.) MENGHILANGKAN BAU BADAN

BIDANG KEGIATAN :

PKM-K

Diusulkan oleh :

Januar Wulan Retnoningrum NIM: 0120540109 Tahun: 2012

Fahmi Nurrohmah NIM: 0120540078 Tahun: 2012

Melisa Selly Liswandari NIM: 0130540110 Tahun: 2013

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA

2014

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
RINGKASAN ....................................................................................................... 1
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................... 2
1.1 latar Belakang............................................................................................ 2
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ........................................................................... 2
1.5 Kegunaan................................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3
2.1 Deskripsi Tumbuhan Kenikir.................................................................... 3
2.2 Antimikroba .............................................................................................. 3
2.3 Aerosol ...................................................................................................... 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................. 5
3.1 Pembuatan Ekstrak.................................................................................... 5
3.2 Formulasi Deodorant Spray ...................................................................... 5
3.3 Pengujian Antibakter................................................................................. 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ................................................. 6
4.1 Anggaran Biaya......................................................................................... 6
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 7
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 8
Lampiran 1 ............................................................................................................ 8
Lampiran 2 .......................................................................................................... 13
Lampiran 3 .......................................................................................................... 14
Lampiran 4 .......................................................................................................... 15

iii
RINGKASAN
Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) merupakan tanaman yang memiliki aroma
khas dan dipercaya masyarakat memiliki kemampuan menghilangkan bau badan.
Menurut penelitian terdahulu, kenikir mengandung senyawa aktif flavonoid.
Senyawa flavonoid dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau badan.
Sebagai pemanfaatan bahan alami untuk sediaan kosmetik telah dibuat produk
deodorant yaitu “SPRAYDERMAN”. Sprayderman adalah produk deodorant dari
ekstrak kenikir, yang diharapkan dapat menjadi salah satu inovasi deodorant
berbahan dasar alami.
Kata Kunci :Kenikir, Sprayderman, Deodoran,

1
BAB 2. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara yang di anugerahi sumber daya alami hayati yang
melimpah. Hal tersebut membuat masyarakat Indonesia banyak memanfaatkan
sumber daya alam untuk banyak hal, salah satunya adalah sebagai obat. Saat ini
penggunaan tanaman sebagai obat semakin meningkat. Perkembangan tersebut
tidak terlepas dari pengetahuan masyarakat tentang tanaman obat yang didapatkan
secara turun-menurun (Yuharmen dkk, 2002).
Kenikir adalah salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Saat ini masyarakat banyak menggunakan daun kenikir muda sebagai sayuran,
dan sebagai obat. Daun kenikir dapat digunakan untuk mengobati gastritis,
penguat tulang dan penambah nafsu makan, (Heyne, 1987; Pebriana dkk., 2008;
Uyub dkk., 2010). Selain itu, beberapa masyarakat percaya daun kenikir dapat
digunakan sebagai penghilang bau badan.
Bau badan adalah masalah yang cukup mengganggu dan dapat mengurangi rasa
percaya diri. Jika masyarakat terdahulu menggunakan daun kenikir sebagai
penghilang bau badan, pada era ini banyak produk penghilang bau badan yang
beragam, salah satunya deodoran. Adanya produk tersebut bertujuan untuk
mempermudah penggunaan oleh masyrakat. Inovasi ini banyak diminati
masyarakat, namun dalam pemilihan produk, kini masyarakat lebih banyak
memilih produk berbahan alami dengan tidak meninggalkan aspek kemudahan
dalam pemakaian. Dengan adanya antusias masyarakat yang tinggi dan untuk
mengembangkan inovasi produk berbahan alami, maka hal ini yang memotivasi
kami untuk membuat produk “SPRAYDERMAN” berbahan dasar kenikir.

1.2 Perumusan Masalah


Dalam kegiatan ini, kami mencoba merumuskan masalah yang dapat diangkat
yaitu bagaimana membuat produk inovasi spray penghilang bau badan berbahan
baku alami yaitu dari daun kenikir yang diambil dari Kabupaten Keerom.

1.3 Tujuan
Kegiatan ini bertujuan membuat sediaan Aerosol (Spray) dari ekstrak Daun
Kenikir Cosmos caudatus Kunth, yang berpotensi sebagai penghilang bau badan.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Melalui inovasi ini diharapkan dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing
dipasaran dan dapat membantu perekonomian masyarakat di Kabupaten Keerom,
Propinsi Papua.

2
1.5 Kegunaan
Melalui inovasi ini diharapkan dapat menggali potensi bahan alam Indonesia
khususnya pada tumbuhan kenikir (Cosmos caudatus Kunth) di Kabupaten
Keerom, Propinsi Papua.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Tumbuhan Kenikir


Adapun sistematika dari tumbuhan Kenikir adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Famili : Asteraceae
Ordo : Fabales
Genus : Cosmos
Spesies : Cosmos caudatus

Kenikir termasuk keluarga Asteraceae. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herbal


semusim dengan tinggi antara 0,5 – 1,5 m. Batang tegak, beralur, dan mempunyai
banyak percabangan serta berwarna hijau terang keunguan. Daunnya lembut dan
tajam. Ketika malam hari, biasanya daun melipat untuk menutup kuncup terminal.
Daun majemuk berbentuk lanset dengan ujung yang meruncing dan berwarna
hijau dengan tepi daun bergerigi. Bunga dari tumbuhan ini di temukan soliter atau
berkumpul dalam kelompok (majemuk) pada satu tangkai. Bunga mejemuk
mempunyai tangkai bunga berbentuk seperti cawan berwarna kuning. Setiap di
bagian bawah bunga terdapat daun pembalut berwarna hijau berbentuk seperti
lonceng. Buahnya keras, berbentuk jarum, dan ujungnya berambut. Biji keras,
kecil, berbentuk jarum dengan panjang ± 1 cm serta berwarna hitam
(Hasan,2006).

2.2 Antimikroba
Antimikroba adalah salah satu senyawa yang dihasilkan oleh suatu
mikroorganisme dan dalam konsentrasi kecil mampu menghambat bahkan
membunuh proses kehidupan suatu mikroorganisme (Setiabudy, 1995).

Antimikroba yang ideal sebagai obat harus memenuhi syarat-syarat yaitu,


mempunyai kemampuan untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang luas, tidak menimbulkan terjadinya resistensi dari
miroorganisme pathogen, tidak menimbulkan efek samping yang buruk pada host
seperti reaksi alergi, dan tidak mengganggu keseimbangan flora yang normal dari
host (Jawelz, M. A. 1995)

3
2.3 Aerosol
Aerosol adalah sediaan yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat dalam
wadah yang diberi tekanan, berisi propelan atau campuran propelan yang cukup
untuk memancarkan isinya hingga abis, dapat digunakan untuk obat luar atau obat
dalam dengan menggunakan propelan yang cocok (Syamsuni, 2006)

Aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung


zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Sediaan ini digunakan untuk pemakaian topikal pada kulitb dan juga pemakaian
lokal pada hidung (aerosol nasal), mulut (aerosol lingual), atau paru-paru
(inhalasi), ukuran partikelnya harus lebih kecil dari 10 µm, dan sering disebut
inhaler dosis terukur. Istilah “aerosol” digunakan untuk sediaan semprotan kabut
tipis dari sistem bertekanan tinggi (Syamsuni, 2006)

4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Metode penelitian yangakan digunakan dalam penelitian ini adalah meliputi


pembuatan ekstrak daun kenikir, formulasi deodorant spray, pengujian
antibakteri. Deskripsi penelitian ini yaitu :

3.1 Pembuatan Ekstrak


Tanaman kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) yang digunakan sebagai simplisia
diperoleh dari Distrik Skanto Kabupaten Keerom Propinsi Papua. Daun yang telah
di ambil, kemudian dibersihkan dari pengotor yang kemungkinan ada dan
dihaluskan dengan menggunakan blander. Hasil ektrak yang didapat berupa cairan
berwarna hijau tua. Setelah itu, digunakan norit (arang aktif) sebagai penyerap zat
warna dengan menambahkan sebanyak 3 gram norit yang dicampurkan dengan
ekstrak daun kenikir sebanyak 100 ml.
Dari campuran tersebut diperoleh cairan berwarma hitam. Campuran ini
dimasukkan ke dalam botol kaca dan kemudian didiamkan selama 12 jam. Setelah
itu campuran antara ekstrak daun kenikir dan norit disaring. Penyaringan
bertujuan untuk memisahkan antara norit dengan ekstrak daun kenikir.
Penyaringan dilakukan sebanyak 3 kali, untuk mendapatkan ekstrak daun kenikir
yang jernih.

3.2 Formulasi Deodorant Spray


Dalam upaya pembuatan deodorant spray dibuat formula yaitu 20 ml alkohol
96%, 30 ml ekstrak daun kenikir dengan konsentrasi 100 peren dan 40 ml air
mineral.

3.3 Pengujian Antibakteri


Pengujian dilakukan dengan metode Well Diffusion. Metode ini dapat
menentukan diameter hambat dari ekstrak daun kenikir terhadap bakteri penyebab
bau badan yaitu Staphylococcus epidermis. Pengujian dilakukan dengan
menggunaan variasi konsentrasi dari ekstrak daun kenikir. Pengenceran dilakukan
dengan menambahkan air mineral pada ekstrak daun kenikir berkonsentrsi 100
persen.

5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)


1 Biaya Peralatan Penunjang 8410000
2 Biaya Bahan Habis Pakai 190000
3 Biaya Perjalanan 2000000
4 Biaya Lain-lain 1800000
TOTAL KESELURUHAN 12400000

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan Bulan Bulan
Bulan
ke 2 ke 3 ke 4
KEGIATAN ke 1

2014
Pengumpulan Sampel dan
Pembuatan Ekstrak
Pembuatan Deodorant Spray
Pengujian Antibakteri

Pembuatan Laporan Akhir

6
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid III. Jakarta: Badan Litbang
Kehutanan.
Jawelz, M. A. 1995, Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology) Edisi 2,.
Jakarta: EGC.
Yuharmen YI, Eryanti & Nurbalatif. 2002. Uji Aktivitas Antimikroba Minyak
Atsiri dan Ekstrak Metanol Lengkuas (Alpinia galanga). Jurnal Natur
Indonesia:Wacana Sains Indonesia, 4(2): 105-111.
Pebriana, Wardhani, Widayanti, Wijayanti NL, Wijayanti TR, Riyanto S &
Meiyanto E. 2008. Pengaruh Ekstrak Metanolik Daun Kenikir (Cosmos
caudatus Kunth.) terhadap Pemacuan Apoptosis Sel Kanker Payudara.
Pharmacon, 9(1): 21-26.
Setiabudy. 1995. Antimikroba Golongan Tetrasiklin Kloramfenkol dalam
Farmakologi dan Trapi. Edisi IV. Jakarta: Bagian Farmakologi dan
Terapi FKUI, 651-657.
Syamsuni. H. A. 2006. Ilmu Resep. Jakarta: EGC.
Uyub AM, Nwachukwu IN, Azlan AA & Fariza SS. 2010. In-vitro Antibacterial
Activity and Cytotoxicity of Selected Medicinal Plant Extracts from
Penang Island Malaysia on Metronidazole-Resistant Helicobacter pylori
and Some Pathogenic Bacteria. Ethnobotany Research & Applications, 8:
95-106.

7
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing

8
9
10
11
12
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Peralatan penunjang

Justifikasi Harga
No. Bahan Volume Total
Pemakaian Satuan
1. Biaya alat ekstraksi 1 Set 2000000 2000000
Biaya peralatan
2. pengujian test 1 paket 4000000 4000000
antibakteri
Biaya alat pengemasan
3. 1 Set 2410000 2410000

SUB TOTAL
8410000

Bahan habis pakai

Harga
No. Bahan Kuantitas Satuan Kemasan/ Total
Satuan
1. Daun Kenikir 2 Kg 25000 50000
2. Aquades 20 L 12000 12000
3. Alkohol 96% 1 kg 110000 110000
4. Norit 1 kg 18000 18000
SUB TOTAL 190000

Perjalanan

No Material Volume Tujuan Biaya Total


Pengambilan
Perjalanan
Sampel
1 Jayapura-Arso 2 500000 1000000
Daun
(PP)
Kenikir
Perjalanan Survei Survei
2 (Jayapura-Arso 1 Lokasi 500000 1000000
PP) Sampel

SUB TOTAL
2000000

13
Lain- lain

Harga
No Bahan Volume Satuan Kemasan/ Total
Satuan
Penjilidan Buku
1. 7 80000 560000
Laporan Semi Lux
2. Administrasi 1 350000 350000
3. Jurnal 2 350000 700000
4. Publikasi 2 Poster 95000 190000
SUB TOTAL 1800000
TOTAL Rp. 12400000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembagian Tugas

No Nama/ NIM Program Bidang Uraian Tugas


Studi Ilmu
1. Januar Wulan Farmasi Kimia Mengkoordinir semua
Retnoningrum Farmasi kegiatan
NIM: Survei tempat
0120540109 pengambilan sampel
Pengektraksian Sampel
2. Fahmi Farmasi Teknologi Pembuatan sediaan spray
Nurrohmah Farmasi Pengujian anti bakteri
NIM:
0110540078
3. Melisa Selly Farmasi Kimia Survei tempat
Liswandari Bahan pengambilan sampel
NIM: Alam Pengektraksian Sampel
0130540110

14
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

15

Anda mungkin juga menyukai