DEMAM
-
- Skor TB (+) >6
- Skor 6 kontak (+), gejala klinis
(-) INH profilaksis
10mg/kgBB/hari selama 3 bln,
akhir bln 3 uji tuberculin ulang
- Sudah terinfeksi tapi belum
sakit INH profil sekunder 5-
20mg/kgBB/hari Selma 6-12
bln
- OAT Isoniazid (H) 5-15
mg/kgBB/hari, Rifampisin (R)
10-20 mg/kgBB/hari,
Pirazinamid (Z) 30-40
mg/kgBB/hari, Ethambutol (E)
15-20 mg/kgBB/hari,
Strepromisin (S) 15-40
mg/kgBB/hari
- TB ringan FI 2HRZ FL 4HR
- TB + efusi pleura FI 2HRZ FL
4HR +prednisone 2 minggu
dosis penuh lalu tap off
- TB BTA (+) FI 2HRZE FL 4HR
- TB paru dengan tanda
kerusakan luas FI 2HRZ+E
atau S FL 7-10 HR +
prednisonn 4 minggu dosis
penuh lalu tap off
- TB MIllier FI 2HRZ+E atau S
FL 7-10 HR + prednisonn 4
minggu dosis penuh lalu tap
off
- TB + destroyed lung FI
2HRZ+E atau S FL 7-10 HR +
prednisonn 4 minggu dosis
penuh lalu tap off
- Meningitis TB FI 2HRZ+E
atau S FL 10 HR + prednisonn 4
minggu dosis penuh lalu tap
off
- Peritonitis TB FI 2HRZ+E
atau S FL 10 HR + prednisonn 2
minggu dosis penuh lalu tap
off
- Pericarditis TB FI 2HRZ+E
atau S FL 10 HR + prednisonn 2
minggu dosis penuh lalu tap
off
Skeletal TB FI 2HRZ+E atau S
FL 7-10 HR
KEJANG
Lamanya terapi
antikonvulsan tergantung
pada jenis bangkitan kejang
dan gambaran klinis EEG,
yaitu:
-Pada kejang neonatus,
antikonvulsan hingga 1 thn
sampai klinis dan EEG
membaik
-Pada anak dgn kejang
umum tonik-klonik,
diberikan hingga 2 tahun
bebas kejang, namun jika
EEG masih ada kelainan,
lanjutkan hingga 3 tahun
-Pada anak dgn kejang
fokal, hingga 3 tahun bebas
kejang
THT
Diagnosis Anamnesa Pemeriksaan Tatalaksana
Banding
Faringitis Viral Bakterial Fungal Viral Bakterial Fungal Viral Bakterial Fungal
Nyeri Nyeri Nyeri Faring Tonsil Plak putih Istirahat Lini pertama Nystatin
tenggorok tenggorok tenggorok tonsil membesar daerah banyak, penisilin oral 100.000-
Konjunctivitis Nyeri Nyeri hiperemis orofaring kumur (anak 250 mg 400.000
menelan menelan Lesi Faring tonsil Penegakan dengan air 3dd1, dewasa 2dd1
Batuk Demam ulseratif hiperemis Dx biakan hangat 250mg 4dd1
Diare Sakit intra oral dalam Atau
kepala sabouroud Amoksisilin
hebat dextrosa 50mg/kg 1dd1
Suara sesak Mual Ec EBV Plak eksudat di Atau
muntah eksudat daerah Sefadroksil
Stomatisis Riwayat banyak tonsilofaringeal 30mg/kg 1dd1
ulseratif paparan Detritus (+) Ibuprofen
diskret (+) Ptekia palatum Minum air Pertimbangkan
(+) cukup kortikosteroid
Asetaminofen
Pemx. Penunjang :
-DL
- Swap tenggorok
Streptococcal Antigen Test
Laringitis - Suara sesak - Mukosa laring hiperemis - Bicara dikurangi
- Demam - Tanda radang akut - Udara lembab
- Batuk - Hindari iritan
- Rhinitis Pemx. Penunjang : anamnesis, ada eksudat - Batuk produktif mukolitik
- Odinofagia bisa kultur untuk lihat antibiotic yg - Pertimbangkan anti histamine atau
- Rinnorhea spesifik kortikosteroid
- Postnasal drip
- Gejala sumbatan nafas atas
Tonsillitis - Nyeri menelan - Pembengkakan di tonsilnya - Antipiretik
- Demam tinggi - Penicillin selama 5 hari
- Otalgia - Alergi penicillin eritromisin atau klindamisin
- Fetor ex ore + terapi supportif
IPD
Osteo Arthritis Rheumatoid GOUT Pseudo Gout Infective Arthritis
Arthritis
Definisi Penyakit kerusakan tulang Radang sendi Simetris Penyakit karna deposit pengendapan kalsium peradangan sebagai akibat dari
rawan sendi berjalan Moonosodium urea piroposfat dihidrat adanya infeksi oleh kuman yang
progresif lambat, kronis. (MSU) dalam tulang rawan sampai ke persendian, misalnya
kerusakan pada cartilago Asimetris pada penderita penyakit kelamin;
asimetris kuman sampai ke tempat ini
biasanya karena terbawa oleh
aliran darah.
Etiologi Tidak seimbangnya degradasi AUTOIMUN Penyakit karna deposit Deposit CPPD infeksi oleh kuman
proteolitic enzim dan sintesis MSU
anabolic cytokine dan growth
factor
Tempat Jari tangan daerah lutut, bahu, siku, -ibu jari kaki Hampir tidak pernah
yang Hip pergelangan tangan dan -pergelangan kaki menyerang sendi MTP I
sering Knee (genu) kaki, juga pada jari-jari -lutut
terkena
Tanda Ada 3 grup
Radang Tidak ada Ada Ada Ada I non inflamasi
(inflam II inflamasi
asi) IIIpurulent
Gejala Monoarthriititis Poliarthritis Monoartikuler • Poliartikular • Ada cairan nanah
Klinis pada sendi- poliartikuler
Ada 2 tipe : sendi kecil Ada 6 kriteria -Keadaan yang biasa DARI HASIL LAB :
a. Primer idiopatik, awalnya dari : menyertai:1.hiperparatir
karena ada fx resiko, Kaku sendi pagi Kriteria ARA Gout (1977) oidisme, • PMN << : tidak ada
tidak ada proses hari 2.hemokromatosis, inflamasi
degenerative Rheumatoid 1. Kristal urat pada 3.hipotiroidisme • PMN >> : ada infeksi akut
b. Sekunder karena faktor cairan sendi, dan atau 4.DM, • MN >> infeksi sekunder
trauma, ada proses sendi terasa 2. Terdapat kristal urat 5.hipoposfatemia,
degenerativem kaku pada pagi pada topi atau 6.hipomagnesemia.
hari 3. Memenuhi sedikitnya
Gejala klinis mulai terlihat 6 butir dari 12 kriteria :
1. Sendi kaku ( dari bengkak setelah 1.Peradangan memuncak
duduk ke berdiri beberapa bulan, dalam sehari
susah) bila diraba akan 2. Serangan artritis akut
2. Nyeri<30menit , nyeri terasa hangat, lebih dari satu kali
saat digerakkan terjadi 3. Artritis monoartikuler
Nyeri bukan karna kemerahan dan 4. Kemerahan pada sendi
cartilagonya, tetapi terasa 5. Nyeri/pembengkakan
dari daerah sakit/nyeri sendi MTP
sekitarnya (bisa bila sudah tidak 6. Serangan sendi MTP-I
bursa, peregangan tertahan dapat unilatral
tendon, dkk) menyebabkan 7. Serangan sendi tarsal
3. ROM terbatas demam, dapat unilatral
4. Deformity terjadi berulang 8. Dugaan adanya topi
9. Hiperurisemia
10. Foto sendi terlihat
pembengkakan asimetris
11. Foto sendi terlihat
kista subkortikal erosi
12. Kultur cairan sendi
tanpa pertumbuhan
kuman
Gamba Podagra bengkak,
r merah nyeri, masih
awal2, kalo dah kronis
namanya TOFUS
Terapi
1. Edukasi , misal : kalo 1. Pola diet imobilisasi Imobilisasi
Non
sudah terjadi 2. Menghindari
Farmak
penyempitan sendi olahraga
o
tidak dapat berlebihan
disembuhkan
2. Mengurangi faktor
resiko
Farmak 3. Fisioterapi
o
2. Klasifikasi
menurut penggolongan jenis :
- Abortus spontan : terjadi dgn sendirinya
- Abortus provokatus(disengaja) :
a. Abortus provokatus terapetikus : alasan kehamilan membahayakan
b. Abortus provokatus kriminalis : tanpa alasan medis yg sah
menurut derajat/ tingkat
Hiperemesis - Gejala lbh berat Untuk keluhan hiperemesis yg berat Diet hiperemesis III
gravidarum tingkat II - Segala yg dianjurkan MRS, stop makanan per oral - diberikan pada penderita
dimakan di 24-48 jam, infus glukosa 10% atau 5% : heperemesis ringan
muntahkan RL = 2:1, 40 tetes/menit - Tergantung kesanggupan
- Haus hebat penderita minum bisa
- Sub febril - Vit B1 B2 B6 masing diberikan bersama dgn
- Nadi cepata dan masing 50-100 mg/hr/infus makanan
>100-140x/mnt - Vit B12 200 - Makanan ini cukup dalam
- TD sistolik mikrogram/hr/infus semua zat gizi kecuali
<80mmHg - Fenobarbital 30 mg IM 2-3 kalsium
- Apatis kali/hr atau klorpromazin Diet hiperemesis II
- Kulit pucat 25-50mg/hr IM atau kalau - diberikan bila rasa mual
- Lidah kotor diperlukan diazepam 5mg 2- dan muntah berkurang
- Kadang ikterus 3x/hr IM - Secara berangsur
- Aseton - Anti emetik : prometazin 2- diberikan bahan makanan
- Bilirubin dalam 3x 25mg/hr per oral atau yg bernilai gizi tinggi
urine proklorperazin 3x3mg/hr - Minuman tdk diberikan
- BB cepat turun peroral atau mediamer B6 bersama makanan
3x1/hr oral - Makanan ini rendah
- Antasida : asidrin 3x1 tab/hr dalam smua zat gizi
oral atau milanta 3x1tab/hr kecuali Vit A dan D
oral atau magnam 3x1 tab/hr
oral
Hiperemesis - Jarang Untuk keluhan hiperemesis yg berat Diet hiperemesis I
gravidarum tingkat - Gangguan dianjurkan MRS, stop makanan per oral - diberikan pada
III kesadaran 24-48 jam, infus glukosa 10% atau 5% : hiperemesis tingkat III
(delirium-koma) RL = 2:1, 40 tetes/menit - Roti kering da buah
- Muntah buahan
berkurang atau - Vit B1 B2 B6 masing - Cairan tdk diberikan
berhenti masing 50-100 mg/hr/infus bersama makan tapi 1-2
- Ikterus - Vit B12 200 jam sesudahnya
- Sianosis mikrogram/hr/infus - Makanan ini kurang
- Nistagmus - Fenobarbital 30 mg IM 2-3 mengandung zat gizi,
- Gangguan kali/hr atau klorpromazin kecuali Vit C sehingga
jantung 25-50mg/hr IM atau kalau hanya diberikan selama
- Bilirubin di urine diperlukan diazepam 5mg 2- beberapa hari
- proteinuria 3x/hr IM
- Anti emetik : prometazin 2-
3x 25mg/hr per oral atau
proklorperazin 3x3mg/hr
peroral atau mediamer B6
3x1/hr oral
- Antasida : asidrin 3x1 tab/hr
oral atau milanta 3x1tab/hr
oral atau magnam 3x1 tab/hr
oral
BEDAH
Trauma thorax Gejala Pem pen Terapi
1. Freaktur costae Nyeri lokal FotoRontgen Analgetik
1-3 : cedera kepala-leher nyeri saat nafas Oksigenasi adekuat
4-9 : Pneumothorax, Hemato 1 Nyeri tekan
kontusio Deformitas
10-12 : trauma hepar,lien Krepitasi
2. Flail Chest (frak > 2 cos. > 1 bag Nafas cepat Analgetik
tiap costa Nafas paradoksa Chest tube
Nyeri Intubasi + ventilator
Sianosis Clipping costae
4. Open pneumothorax Luka terbuka pada bagian thorax Tutup kasa 3 sis (katup)
5. Hematothorax Paru kolaps Tapping Chest tube + WSD
Hipoksia Rontgen thorax Perdarahan > 200cc/jam (2-4jam
Tanda syok hipovolemik Ct scan thorax pertama) thorakotomi
Anemis
6. Tamponade jantung Trias Beck Perikardiosintesis
Bendungan vena jugularis
Bunyi jantung menjauh
Tensi turun (syok kardiogenik)
7. Rupture diafragma paper Sesak X ray Laparotomy
bag effek Ada bising usus di thorax
8. Rupture trakea – bronkus Sesak Rontgen thorax mediastinastomi thoracostomi
Hemoptysis Bronkoskopi fiberoptik
Sianosis WSD didapatkan continous
Emfisema (leher,dada) buble + paru tdk
mengembang