Artikel - Samuel - 04121001136.ok
Artikel - Samuel - 04121001136.ok
Abstrak
Olahraga intensitas berat, frekuensi yang sering dan durasi yang lama, merupakan faktor risiko untuk terjadinya
gangguan menstruasi karena terganggunya sekresi GnRH di Hipotalamus. SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera
Selatan adalah salah satu sekolah di Kota Palembang yang memberikan perhatian dan pengajaran khusus tentang
olahraga kepada para siswa dan siswi yang bersekolah di SMA tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pola olahraga rutin terhadap siklus menstruasi pada siswi SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan.
Penelitian analitik dengan desain cross sectional telah dilakukan di SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan
pada November 2015 sampai dengan Desember 2015. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswi
SMA Negeri Olahraga Sumatera Selatan yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam pada siswi dan pelatih SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera
Selatan. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Chi-square dan Fisher’s exact menggunakan IBM SPSS Statistics
versi 22. Dari 31 responden yang memenuhi kriteria inklusi, 64,5% mengalami gangguan menstruasi. Kejadian
gangguan menstruasi pada Siswi SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan paling banyak 32,3% pada usia 15
tahun dan 51,9% pada IMT normal. Hasil uji statistik Fisher’s exact menunjukkan variabel yang memiliki pengaruh
bermakna (p<0,05) terhadap gangguan menstruasi adalah intensitas olahraga (p=0,047), dan durasi olahraga (p=0,047)..
Pola olahraga rutin (intensitas dan durasi olahraga) berpengaruh terhadap siklus menstruasi.
Kata kunci: pola olahraga rutin, siklus menstruasi, siswi SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan
Abstract
Heavy intensity, high frequency and the long duration of doing sports are the main risk factors that can cause
menstruation problem because its affecting the GnRH secretion in Hypothalamus. SMA Negeri Olahraga Sriwijaya
Sumatera Selatan is one of the school in Palembang city, that focused on the sports activity for its students. This study
was aimed to know the effect of routine exercise behavior to menstruation cycle in the students of SMA Negeri
Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan. Analytic study with cross sectional design was used. This study was done in
SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan from November to December 2015. Population and sample were all
female students in SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan that fulfill the inclusion criteria. The data were
collected through questioner and deep interview with the female students and teachers. Data that had been collected
were analyzed by Chi-square and Fisher’s exact test using IBM SPSS Statistics version 22. There were 31 respondents
based on inclusion criteria and 64,5% from the respondents had problem with their menstruation cycle with metrorargia
as the majority. Highest age with the menstruation cycle problem is 15 years old (32,3%), with normal IMT (51,9%).
Fisher's exact test result showed significant variable (p<0,05) that caused menstruation problem was the exercise
intensity (p=0,047) and the duration of the exercise (p=0,047). There was significant effect between routine exercise
behaviour (intensity and duration) to menstruation cycle.
Keywords: routine exercise behaviour, menstruation cycle, students of SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera
Selatan
1. Pendahuluan semakin meningkat. Olimpiade, sebagai sebuah sarana
perlombaan internasional dari beberapa cabang olahraga
Menstruasi adalah proses deskuamasi endometrium8 mulai mengikutsertakan wanita sebagai atlet atau
serta pengeluaran darah dan debris endometrium dari peserta lomba semenjak Olimpiade Paris 1900.
rongga uterus melalui vagina akibat dari stimulasi oleh Olahraga yang berlebihan memiliki dampak
negatif terhadap tubuh. Seperti cidera, trauma, keadan
prostaglandin terhadap ritme kontraksi miometrium
tubuh yang terlalu lelah yang dapat mengakibatkan
uterus21. turunnya sistem imunitas tubuh yang berujung pada
Siklus menstruasi sebagai proses kompleks rentannya tubuh terhadap penyakit penyakit infeksi,
yang mencakup reproduktif dan endokrin 23. Siklus kecemasan yang berlebihan dan depresi, serta gangguan
menstruasi merupakan rangkaian peristiwa yang secara siklus menstruasi. Wanita yang berpartisipasi dalam
kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara olahraga mengalamai perubahan siklus menstruasi, yang
simultan5. disebut athletic menstrual cycle irregularity (AMI)21.
Gangguan saat menstruasi dinilai masih Female athlete triad adalah kombinasi dari tiga gejala
normal jika terjadi selama dua tahun pertama setelah yang berkaitan satu sama lain yang diasosiasikan
haid pertama kali (menarche). Bila seorang wanita telah dengan latihan fisik intensitas tinggi yang dilakukan
mendapatkan haid pertama saat berusia 11 tahun, maka oleh atlet. Tiga gejala tersebut meliputi gangguan pola
diperkirakan hingga usia 13 tahun haidnya masih tidak makan, amenorea, dan osteoporosis12. Penilitian
teratur. Umumnya ketidakteraturan siklus menstruasi Torstvesit tentang female athlete triad mengatakan,
terjadi pada waktu remaja dan menjelang menopause. “Walaupun angka kejadian dari female athlete triad
Gangguan atau kelainan dalam siklus menstruasi tidak diketahui dengan pasti, penelitian menunjukkan
meliputi Polimenorea, Oligomenorea, Amenorea, bahwa gangguan perilaku makan terjadi pada 15 sampai
Hipermenorea, Hipomenorea, Metrorargia. Gangguan 62% atlet wanita di perguruan tinggi. Amenorea terjadi
atau gejala yang menyertai siklus menstruasi, antara lain pada 3,4 sampai 66% atlet wanita dibandingkan dengan
sindroma pra-menstruasi dan dismenorea. hanya 2 sampai 5% wanita pada populasi umum” 24.
Penelitian sebelumnya, terdapat 43,7% siswi Diperkirakan angka kejadian gangguan perilaku makan
SMU di Sinjai yang mengalami gangguan menstruasi dan amenorea lebih besar dari nilai ini, mengingat
berupa amenorea. 75% wanita pada tahap remaja akhir gangguan perilaku makan sering sukar dideteksi
mengalami gangguan yang terkait dengan menstruasi7. sedangkan gangguan amenorea sering tidak dilaporkan
Cakir dkk. dalam penelitiannya menemukan mengingat banyak atlet yang menganggap bahwa
bahwa dismenorea merupakan gangguan menstruasi amenorea merupakan konsekuensi normal dari latihan25.
dengan prevalensi terbesar (89,5%), diikuti SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera
ketidakteraturan menstruasi (31,2%), serta perpanjangan Selatan, adalah salah satu sekolah di Kota Palembang,
durasi menstruasi (5,3%)6. Pada penelitian Bieniasz dkk. yang memberikan perhatian dan pengajaran khusus
didapatkan prevalensi amenorea primer sebanyak 5,3%, terhadap olahraga kepada para siswa dan siswi yang
amenorea sekunder 18,4%, oligomenorea 50%, bersekolah di SMA tersebut. Dengan visi “Mewujudkan
polimenorea 10,5%, dan gangguan campuran sebanyak Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia yang
15,8%4. Penelitian Sianipar dkk. menyatakan bahwa Mampu Bersaing Secara Global”, SMA Negeri
terdapat 63,2% responden mengalami gangguan Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan mendidik para
menstruasi dengan jenis gangguan terbanyak (91,7%) siswa dan siswi untuk menjadi seorang atlet syang
adalah gangguan lain yang berhubungan dengan mampu bersaing dalam lingkup daerah, nasional, hingga
menstruasi, diikuti gangguan lama menstruasi (25,0%), internasional. Untuk dapat merealisasikan visi tersebut,
dan gangguan siklus menstruasi (5,0%) 22. Penelitian SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera melakukan
Qomaruddin pada remaja di daerah kumuh kota seleksi ketat terhadap calon siswa dan siswi.
Surabaya menyatakan remaja yang mengalami pola Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin
siklus menstruasi teratur adalah 65% dan remaja yang mengetahui bagaimana pengaruh pola olahraga rutin
mengalami pola siklus menstruasi tidak teratur adalah terhadap siklus menstruasi pada siswi SMA Negeri
35%. Berkaitan dengan darah yang keluar saat Olahraga Sriwijaya Sumatra Selatan.
menstruasi, 65% remaja menyatakan banyak dan 35%
menyatakan normal15.
Menurut WHO, sesorang dapat dikatan sebagai
olahraga rutin apabila melalukan olahraga ringan
sampai sedang selama 10 menit atau lebih beberapa kali
sehari, atau setiap hari melakukan olahraga sedang
selama 30 menit atau lebih, atau seminggu 3 kali
melakukan olahraga sedang sampai berat selama 20
menit atau lebih atau olahraga yang terprogram.Dewasa
ini, jumlah wanita yang berpartisipasi dalam olahraga
2. Metode Penelitian Hasil penelitian menunjukkan lebih banyak Siswi SMA
Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan yang
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan mengalami gangguan menstruasi dengan jenis gangguan
menggunakan desain penelitian cross sectional. Data siklus dan gangguan pendarahan (metrorargia) yaitu
didapatkan dari kuesioner dan wawancara mendalam. sebanyak 15 orang (48,4%). Informasi tentang jumlah
Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh dan persentase ditampilkan pada Tabel 2.
siswi SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera
Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan November Distribusi Jenis Gangguan Menstruasi
Tabel 2.
2015. Kriteria inklusi penelitian ini adalah siswi SMA pada Siswi SMA Negeri Olahraga Sriwijaya
Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatra Selatan yang telah
Sumatera Selatan
mengalami menarche, dan data kuesioner lengkap.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah usia,
Frekuen Persentase
IMT, frekuensi olahraga, intensitas olahraga, durasi Gangguan Menstruasi
si (N) (%)
olahraga, jenis olahraga, dan gangguan menstruasi.
Setelah data dikumpulkan, data dianalisis secara analitik Tidak Normal 11 35,5
dan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel.
Oligome 3 9,7
3. Hasil norea
Gangguan
Siklus
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan Ame 1 3,2
norea
metode cross-sectional yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pola olahraga rutin terhadap Ya
Gangguan Hyperme 1 3,2
menstruasi pada siswi SMA Negeri Pola Olahraga Pendarahan norea
Sriwijaya Sumatera Selatan. Data diambil di SMA
Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan. Cara Gangguan 15 48,4
Metrorar
pengambilan sampel (metode sampling) yang digunakan Siklus dan
gia
adalah total sampling. Setelah dilakukan survey Pendarahan
prapenelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada
tanggal 21 Agustus 2015, didapatkan jumlah populasi Total 31 100,0
yang menjadi subjek penelitian adalah 48 orang. Akan
tetapi, jumlah responden dalam penelitian ini adalah 31
Siswi SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Distribusi Kejadian Gangguan Menstruasi pada
Selatan. Hal ini dikarenakan, 17 orang siswi berada di Siswi SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera
luar kota dalam rangka mengikuti perlombaan. Selatan berdasarkan Usia
Distribusi Jenis Gangguan Menstruasi pada Siswi Total 20 64,5 11 35,5 31 100
SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan
Distribusi Kejadian Gangguan Menstruasi pada Total 31 100
Siswi SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumater
Selatan Berdasarkan IMT
Distribusi Durasi Olahraga pada Siswi SMA Negeri
Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan
Hasil penelitian menunjukkan kejadian gangguan
menstruasi pada Siswi SMA Negeri Olahraga Sriwijaya
Hasil penelitian menunjukkan Siswi SMA Negeri
Sumatera Selatan lebih banyak pada siswi yang
Olahraga Sriwijaya Sumater Selatan lebih banyak yang
memiliki IMT normal dibandingkan yang memiliki
melakukan olahraga dengan durasi 3 jam per sesi yaitu
IMT dibawah normal (underweigh) yaitu sebanyak 16
20 orang (64,5%).
orang (51,4%).
Tabel 7. Distribusi Durasi Olahraga pada Siswi SMA
Tabel 4. Distribusi Kejadian Gangguan Menstruasi pada
Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan
Siswi SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumater Selatan
Berdasarkan IMT
Durasi Persentase
Frekuensi (N)
Olahraga (%)
Gangguan Menstruasi 4 Jam/Sesi 11 35,5
Total
IMT Ya Tidak 3 Jam/Sesi 20 64,5
N % N % N %
Total 31 100
Underweight 4 12,9 2 6,5 6 19,4
Normal 16 51,6 9 29,0 25 80,6 Distribusi Jenis Olahraga pada Siswi SMA Negeri
Total 20 64,5 1 11 35,5 31 100 Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan
Hasil penelitian menunjukkan semua Siswi SMA Negeri Tabel 8. Distribusi Jenis Olahraga pada Siswi SMA Negeri
Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan
Olahraga Sriwijaya melakukan olahraga dengan
frekuensi 12 kali per minggu.
Jenis Olahraga Frekuensi Persentase (%)
(N)
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Olaharaga pada Siswi SMA
Sepak Takraw 5 16,1
Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan
Taekwondo 4 12,9
Frekuensi
Senam 3 9,7
Olahraga Frekuensi (N) Persentase (%)
(Kali/Minggu) Pencak Silat 3 9,7
12 31 100 Dayung 3 9,7
Total 31 100 Voli 4 12,9
Renang 1 3,2
Distribusi Intensitas Olahraga pada Siswi SMA
Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan Tenis Meja 2 6,5
Atletik 3 9,7
Hasil penelitian menunjukkan Siswi SMA Negeri
Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan lebih banyak yang Angkat Besi 3 9,7
melakukan olahraga intensitas sedang yaitu 20 orang Total 31 100
(64,5%).
Tabel 6. Distribusi Intensitas Olahraga pada Siswi SMA Hasil penelitian menunjukan lebih banyak Siswi SMA
Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Selatan Negeri Olahraga Sriwijaya Sumater Selatan lebih
banyak yang melakukan olahraga dengan jenis bukan
Frekuensi Persentase permainan yaitu 20 orang (64,5%).
Intensitas Olahraga
(N) (%)
Berat 11 35,5
Sedang 20 64,5
Tabel 9. Distribusi Kategori Jenis Olahraga pada N % N % N %
Siswi SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Sumatera Underwe
4 12,9 2 6,5 6 19,4
ight 0,646
Jenis Normal 16 51,9 9 29,0 25 80,6
Frekuensi (N) Persentase (%)
Olahraga Total 20 64,5 11 35,5 31 100
Permainan 11 35,5
Bukan Pengaruh Intensitas Olahraga Terhadap Gangguan
20 64,5
Permainan Menstruasi pada Siswi SMA Negeri Olahraga
Total 31 100 Sriwijaya Sumatera Selatan