Anda di halaman 1dari 7

Albert Leonarrd K

04121001108

Bagaimana interpretasi dari penilaian awal?


Nilai Interpretasi Mekanisme
Reaksi imunologi pada anak 
inflamasi mukosa laring dan
Tingkat Anak tampak
Abnormal edema subglotis  obstruksi
Kesadaran gelisah
jalan nafas atas  hipoxia 
agitasi.
Reaksi imunologi pada anak 
Wajah Muka sembab Abnormal inflamasi  edema  muka
sembab kemerahan
Reaksi imunologi pada anak 
inflamasi mukosa laring, edema
subglotis, dan eksudat fibrin 
Retraksi penyempitan jalan nafas 
Dinding dada suprasternal dan Abnormal kompensasi kebutuhan
subcostal pernafasan dengan hiperventilasi
 tampak nafas cepat dan
nafas cuping hidung (nasal
flaring).
Reaksi imunologi pada anak 
inflamasi mukosa laring, edema
subglotis, dan eksudat fibrin 
obstruksi jalan nafas atas 
Abnormal; Tanda
Suara Terdengar turbulensi udara saat masuk ke
obstruksi jalan
Pernafasan stridor saluran pernafasan 
nafas atas.
mengetarkan plika vokalis
arytenoepiglotic folds  stridor
inspirasi terdengar sebagai
suara mengorok.
CRT >5 detik Abnormal Tanda-tanda syok
Inflamasi, difuse & edem
berkembang di dinding laring
Respiratory dan trakea  penyempitan jalan
40 x/menit Abnormal
Rate (RR) nafas  sulit bernapas 
peningkatan usaha nafas
berupa peningkatan RR

Apa itu posyandu?


Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat. Posyandu dibutuhkan dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006)
Posyandu dapat melaksanakan fungsi dasarnya sebagai unit pemantau tumbuh kembang anak,
serta menyampaikan pesan kepada ibu sebagai agen pembaharuan dan anggota keluarga yang
memiliki bayi dan balita dengan mengupayakan bagaimana memelihara anak secara baik,
yang mendukung tumbuh kembang anak sesuai potensinya.
Setiap desa/kelurahan hendaknya dikembangkan wadah posyandu, idealnya satu posyandu
dapat melayani sekitar 80-100 balita (120 KK) atau sesuai dengan kemampuan petugas dan
keadaan setempat seperti: keadaan geografis, jarak antara kelompok rumah, jumlah kepala
keluarga dalam satu kelompok, jadi jumlah posyandu di setiap desa/kelurahan tidak sama.

Bagaimana kaskade rujukan?


1. Mengikuti Prosedur Urutan Pengobatan: Saat pengguna BPJS sakit maka pertama harus
berobat ke FASKES 1 (Fasilitas Kesehatan 1) dalam hal ini meliputi Dokter Keluarga/
Puskesmas Setempat. Tidak bisa tiba-tiba langsung ke rumah sakit (kecuali kondisi darurat
seperti poin No-4 dibawah). Jika memaksakan diri langsung ke rumah sakit maka
kemungkinan besar BPJS tidak akan menanggung biaya pengobatan anda.
2. Penanganan Pengobatan: Setelah pasien diperiksa di FASKES 1 dan ternyata masih bisa
ditangani disana maka tidak perlu lagi kerumah sakit. Namun jika ternyata kondisi pasien
tidak memungkinkan ditangani disana maka FASKES 1 akan memberikan rujukan kerumah
sakit partner BPJS.
3. Membawa Kartu Rujukan ke Rumah Sakit: Setelah anda menerima kartu rujukan dari
pihah FASKES 1 maka anda wajib membawa surat rujukan tersebut kerumah sakit. Tanpa
surat rujukan tersebut anda dianggap perobat secara pribadi tanpa menggunakan BPJS.
4. Bisa Langsung Ke Rumah Sakit Bagi Pasien Darurat: Bagi pengguna BPJS bisa langsung
berobat kerumah sakit tanpa melaluti FASKES 1 atau tanpa surat rujukan jika kondisi
darurat. Kondisi darurat disini yaitu dimana kondisi pasien dalam kondisi sakit yang bisa
menyebabkan kematian maupun cacat.

Bagaimana cara penilaian awal pada kasus?


PAT meliputi evaluasi appearance, effort of breathing, dan circulation of the skin. PAT
dilakukan sangat singkat sekitar 1-4s dengan pengamatan tanpa menuentuh anak. Setelah
PAT dilanjutkan dengan primary survey (ABCDE).
Appearance atau penampilan meliputi: T(tonus), I(interaksi), C(consolability, rewel tapi
begitu dipegang orang yang tidak disuka menjadi diam), L(lihat), S(speak atau menangis).
Effort of breathing atau upaya nafas meliputi: suara nafas (stridor, wheezing, grunting,
altered speech), posisi tubuh (head hobbing, tripoding/ menyangga tubuh dengan tangan
waktu bernafas), retraksi (supraclavicular, intercostal, substernal retraction of chest wall),
flaring (cuping hidung).
Circulation dinilai untuk mengetahui kecukupan CO dan perfusi ke organ vital, yaitu pallor
(anemi yang disebabkan perubahan warna kulit dari berkurangnya aliran darah perifer),
mottling (bercak kebiruan pada kulit seperti sarang laba-laba yang bisa saja terjadi pada
kondisi normal, kedinginan, atau pada anak obese), nadi cepat melemah, akral dingin, kutis
marmorata. Gawat sifatnya jika disertai gangguan lain (sianosis).
Apabila 3 aspek diatas PAT normal maka anak dikatakan dalam keadaan stabil. Status
kegawatan lainnya meliputi: gagal nafas (upaya nafasnya tidak normal dengan ditandai
respiratosri ratenya meningkat), syok/renjatan (sirkulasi abnormal), dan gagal cardiopulmonal
(3 aspek PAT abnormal).
LI : Initial Assesment (PAT)

PEDIATRIC ASSESMENT TRIANGLE

PAT adalah pemeriksaan awal pada anak yang cepat, akurat dan mudah dipelajari. Hal ini
memungkinkan klinisi menilai injuri/penyakit dan urgensi untuk pengobatan pada anak hanya
secara visual. Komponen PAT semuanya overlapping, interdependen dan merefleksikan
status fisiologis anak secara keseluruhan.

Secara fungsional, PAT memiliki tiga kunci utama untuk menilai keadaan kardiopulmoner
anak untuk penilaian awal yang lebih akurat dibanding pemeriksaan vital sign. Ketiga
komponen itu adalah appearance, work of breathing dan circulation to skin. Pemeriksaan ini
hanya berdasarkan observasi tanpa membutuhkan alat-alat seperti stetoskop, tensimeter,
oximetri dll.
1. Appearance
Appearance menggambarkan seberapa adekuatnya ventilasi, oksigenasi, perfusi otak,
homeostasis tubuh dan fungsi CNS. Komponen appearance berupa TICLS: Tone,
Interactability, Consolability, Look/Gaze, and Speech/Cry
Tone Is she moving around or resisting examination vigorously and
spontaneously? Is there good muscle tone?
Interactivity How alert is she? How readily does a person, object, or sound distract
her or draw her attention? Will she reach out, grasp and play with a toy
or new object, like a penlight or tongue blade?
Consolability Can she be consoled or comforted by the caregiver or by the clinician?
Look/Gaze Can she fix her gaze on the clinician’s or caregiver’s face or is there a
“nobody home,” glassy-eyed stare?
Speech/Cry Is her speech/cry strong and spontaneous? Or weak, muffled, or hoarse?

2. Work of breathing
Work of breathing adalah metode yang lebih akurat sebagai indikator oksigenasi dan
ventilasi dibanding pengukuran pada dewasa seperti RR atau auskultasi dada. Work of
breathing merefleksikan respon fisiologis anak terhadap stress kardiopulmoner.
Element Explanation
Abnormal airway sounds Altered speech, stridor, wheezing or grunting
Abnormal positioning Head bobbing, tripoding
Retractions Supraclavicular, intercostal or substernal retractions of
the chest wall
Flaring Nasal flaring
Abnormalitas suara napas mengindikasikan adanya kelainan bernafas dan derajat
hipoksia.
3. Circulation to skin
Tujuan pemeriksaan sirkulasi kulit adalah untuk menilai adekuat atau tidaknya cardiac
output dan perfusi ke organ vital. Appearance anak merupakan salah satu indikator
untuk menilai perfusi otak, tetapi gangguan appearance dapat disebabkan banyak
kondisi lain sehingga appearance tidak secara spesifik menunjukkan keadaan perfusi.
Saat cardiac output tidak adekuat, otak mematikan semua sirkulasi keadaerah yang
kurang penting seperti kulit untuk memberikan aliran darah kepada organ vital seperti
otak, jantung dan ginjal. Dengan kata lain, sirkulasi kulit merefleksikan status
keseluruhan dari sirkulasi kepada organ vital.
Penilaian Penjelasan
Pallor White skin coloration from lack of peripheral blood flow
Mottling Patchy skin discoloration, with patches of cyanosis, due to vascular
instability or cold
Cyanosis Bluish discoloration of skin and mucus membranes

General Impression Appearance Work of Circulation to the skin


Breathing

Stable Normal Normal Normal

Respiratory Normal Abnormal Normal


Distress Nasal flaring
Grunting
Stridor
Wheezing
Retractions

Respiratory Failure abnormal abnormal Normal/ abnormal

Anda mungkin juga menyukai