2.1.1 Definisi Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organization) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk : (1) mengindari kelahiran yang tidak diinginkan, (2) mendapatkan kelahiran yang diinginkan, (3) mengatur interval diantara kelahiran, (4) mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri, (5) menetukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, 2004). Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan (Sulistyawati, 2013). 2.1.2 Tujuan Tujuan keluarga berencana menurut BKKBN (2012) adalah : 1) Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan bangsa pada umumnya. 2) Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan untuk meningkatkan reproduksi. Berdasarkan tujuan BKKBN 2012 dapat disimpulkan bahwa Kerja keras yang dilaksanakan BKKBN secara nasional di tahun 2012 sudah berhasil namun belum maksimal. Karena berdasarkan hasil sementara Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 mengisyaratkan bahwa indikator pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana yang menjadi tanggungjawab BKKBN seperti TFR, ASFR, CPR dan Unmet need belum tercapai. Target indikator TFR (Total Fertility Rate - Rata-rata wanita usia subur yang melahirkan anak) sebesar 2,1 di tahun 2014 baru tercapai 2,6 tahun 2012. Indikator ASFR 15-19 tahun sebesar 30/1000 wanita di tahun 2014, baru tercapai 48/1000 wanita. CPR atau angka pemakaian kontrasepsi sebesar 65 persen di tahun 2014, baru tercapai 57,9 persen. Demikian juga target unmet need (pasangan usia subur ingin KB tetapi belum terlayani) akan ditekan hingga 5 persen tahun 2014 namun kini masih 8,5 persen. 2.1.3 Jenis KB Metode KB menurut Handayani (2010:57) terbagi menjadi dua yaitu: 1) Metode Alamiah Metode alamiah terbagi dua yaitu tanpa alat dan dengan alat. Metode alamiah tanpa alat terdiri dari: a) Metode Kalender b) Metode Suhu Basal Badan (THERMAL) c) Metode Lendir Cervic d) Metode Sympto Thermal e) Metode Amenore Laktasi f) Metode Coitus Interruptus (Senggama Terputus) Sedangkan metode alamiah dengan alat antara lain: a) Kondom b) Spermiside c) Diafragma d) Kap Serviks 2) Metode non alamiah terdiri dari metode hormonal dan nonhormonal yaitu: a) Metode Hormonal terdiri dari: (1) Pil (2) Suntik (3) Implant b) Metode non hormonal terdiri dari: (1) IUD (2) MOW (3) MOP