Anda di halaman 1dari 12

ROK

Sahabat Al-Miqdan bin Ma’dykareb al-Kindi mengisahkan: Aku pernah mendengar Rasulullah
bersabda: Tidaklah seorang anak Adam memenuhi suatu kantung yang lebih buruk dibanding
perutnya. Bila tidak ada pilihan, maka cukuplah baginya sepertiga dari perutnya untuk
makanan, sepertiga lainnya untuk minuman dan sepertiga lainnya untuk nafasnya. (HR. Ahmad
At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan oleh Al-Albani dinyatakan sebagai hadits shahih)

“Sahabat Abdullah bin Amr bin al-‘Ash, menceritakan bahwa Rasulullah bersabda, “Makan,
minum, bersedekah dan berpakaianlah asal tidak engkau tidak bersikap angkuh dan berlebih-
lebihan.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan oleh Al-Albani dinyatakan sebagai hadits hasan)

Al-Maidah ayat 77 Allah Subhanahu Wata’ala juga berfirman :

“ Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan
cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang
yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan
kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.

BAB IPENDAHULUAN
I.1

Latar Belakang
Bulimia nervosa merupakan kondisi psikiatri yang mempengaruhi banyak remaja danwanita
dewasa muda. Gangguan tersebut adalah karakeristik makan sebanyak-banyaknya dantahap akhir dari proses
makannya dengan memuntahkan apa yang dimakan dan dapatmenyebabkan komplikasi medis. Dengan
demikian, pasien dengan bulimia nervosa sering hadirdalam keadaan perawatan primer. Penanda bulimia nervosa
yang berguna dalam membuatdiagnosis yaitu pemeriksaan fisik dan laboratorium. Di Amerika Serikat, gangguan
makanmempengaruhi 5 sampai 10 juta orang, terutama wanita muda antara usia 14 dan 40 tahun.Namun, bulimia
nervosa adalah gangguan umum yang lebih sulit untuk mengidentifikasi dalampengaturan perawatan primer. Pada
artikel ini, kami memberikan tinjauan tentang bulimianervosa, terkait uji fisik dan laboratorium, temuan, dan
diagnostik strategi yang berkaitandengan praktek perawatan primer.Dahulu bulimia nervosa termasuk dari varian
anoreksia nervosa (Russell pada tahun 1979).Namun, karena lebih banyak penelitian telah dilakukan dan lebih
pasien yang menderita bulimianervosa telah diidentifikasi, bulimia nervosa dan anorexia nervosa yang sekarang
dikenalsebagai 2 sindrom yang berbeda. Menurut Diagnostik dan Statistik Manual untuk GangguanMental, Edisi
Keempat (DSM-IV), bulimia nervosa ditandai dengan episode berulang dari pestamakan diikuti dengan 1 atau
lebih perilaku kompensasi untuk menghilangkan kalori (muntah,obat pencahar, puasa, dll) yang terjadi rata-rata
minimal dua kali seminggu selama 3 bulan ataulebih. pasien yang tidak memenuhi kriteria frekuensi atau panjang
dapat didiagnosis denganDSM IV gangguan makan yang tidak disebutkan secara spesifik.

Bulimia nervosa jugadigambarkan menjadi 2 subtipe yang berbeda: pembersihan dan tidak dibersihkan.
Dengansubtipe membersihkan, pasien melakukan beberapa metode untuk menghilangkan makananbinged dari
tubuh mereka. Hal ini yang paling sering dilakukan dengan menginduksi diri agarmuntah tetapi bisa termasuk
penyalahgunaan laksatif, enema, atau diuretik. bulimia nonpurgingmenggunakan latihan puasa atau berlebihan
sebagai kompensasi utama untuk binges tetapi tidak secara teratur membersihkan. terlepas dari subtipe, pasien
penderita bulimia memiliki evaluasinegatif sel, menempatkan kepentingan tidak pantas di berat badan dan citra
tubuh

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


POSTED ON 26 MEI 2015
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
I. Definisi
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu.
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut
ion jika berada dalam larutan.
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yangtetap dalam merespon terhadap stressor fisiologis dan lingkungan.
Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang terdiri sendiri jarang terjadi
dalam kelebihan dan kekurangan
(Tarwoto dan Martonah.2005:29)
II. Fisiologi
Cairan dan Elektrolit masuk melalui makanan, minuman dan cairan intravena(IV) dan di
distribusikan ke seluruh tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu
dengan yang lainnya. Jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
Cairan tubuh di bagi menjadi dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan
ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh,
sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga
kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler. cairan
intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler. Cairan interstitial adalah cairan
yang terletak di antara sel. Sedangkan cairan transeluler adalah cairan sekresi khusus seperti
cairan intraokuler dan sekresi saluran cerna. Intravaskuler 5% berat badan, interstitial 15% berat
badan dan transseluler 40% berat badan.
Cairan intravaskuler dan interstitrial bersama-sama disebut extrasel (ECF) . ECF adalah cairan
tubuh dengan laju tinggi dikeluarkan melalui urine kg/hari serta keringat dan uap panas
(700/m²/hari).
(Tarwanto dan wartonah ,2003)
III. Pengatur Kebutuhan Cairan dan Elektrolit

1. Ginjal

Merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan kebutuhan cairan dan
elektrolit. Hal ini terlihat pada fungsi ginjal yakni sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi
garam dan darah, pengatur keseimbangan cairan asam basa darah, dan pengatur ekskresi bahan
buangan atau kelebihan garam.
Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air ini diawali oleh kemampuan bagian ginjal seperti
glomerulus sebagai penyaing cairan. Rata-rata setiap 1 liter darah mengandung 500 cc plasma
yang mengalir melalui glomerulus, 10 % disaring keluar. Cairan yang tersaring (filtrar
glomerulus), kemudian mengalir melalui tubuh renalis yang sel-selnya menyerap semua bahan
yang dibutuhkan. Jumlah urine yang diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH dan
aldosteron dengan rata-rata 1 ml/kg/bb/jam.

2. Kulit

Merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait dalam proses pengaturan panas.
Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh vasomotorik dengan kemampuan
mengendalikan arteriolakutan dengan cara vasodilatasi dan vasokontriksi. Banyaknya darah yang
mengalir melalui pembuluh darah dalam kulit mempengaruhi jumlah keringat yang dikeluarkan.
Proses pelepasan panas kemudian dapat dilakukan dengan cara penguapan.
Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis.
Melalui kelenjar keringat ini suhu dapat diturunkan dengan melepaskan air yang jumlahnya
kurang lebih setengah liter sehari. Perangsangan kelenjar keringat dapat diperoleh dari aktivitas
otot, suhu lingkungan, dan melalui kondisi tubuh yang panas.
Proses pelepasan panas lainnya dilakukan melalui cara pemancaran, yaitu dengan melepaskan
panas ke udara sekitarnya. Cara tersebut berupa cara konduksi dan konveksi. Cara konduksi
adalah pengalihan panas ke benda benda yang disentuh, sedangkan cara konveksi yaitu
mengalirkan udara yang telah panas ke permukaan yang lebih dingin.

3. Paru-paru
Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkan insensible water loss
±400 ml/hari. Proses pengeluaran cairan terkait dengan respons akibat perubahan-perubahan
frekuensi dan kedalaman pernafasan (kemampuan bernafas), misalnya orang yang olahraga
berat.

4. Gastrointestinal

Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses
penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan yang hilang dalam sistem ini
sekitar 100-200 ml/hari.
Selain itu, pengaturan keseimbangann cairan dapat melalui mekanisme rasa haus yang dikontrol
melalui sistem endokrin (hormonal) yaitu anti diuretik hormon (ADH), sistem aldosteron,
prostaglandin, dan glukokortikoid.

4. Gastrointestinal.
Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui
proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan hilang dalam system ini
sekitar 100-200 ml/hari. Pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui system endokrin, seperti:
system hormonal contohnya:

a). ADH.
Memiliki peran meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan
keseimbangan air dalam tubuh. Hormone ini dibentuk oleh hipotalamus di hipofisis posterior,
yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan menurunkan cairan ekstrasel.
b). Aldosteron.
Berfungsi sebagai absorpsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal.
Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan konsentrasi kalium, natrium dan
system angiotensin rennin.
c.) Prostaglandin.
Merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfunsi merespons radang,
mengendalikan tekanan darah dan konsentrasi uterus, serta mengatur pergerakan gastrointestul.
Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.
d.) Glukokortikoid.
Berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume
darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
e.) Mekanisme rasa haus.
Diatur dalam rangka memenuhi kebutuhan cairan dengan cara merangsang pelepasan
rennin yang dapat menimbulkan produksi angiostensin II sehingga merangsang hipotalamus
untuk rasa haus.

IV. Kebutuhan Cairan Tubuh Bagi Manusia


Kebutuhan cairan merupakan kebutuhan dasar manusia secara psikologis memiliki proporsi 90%
dari total berat badan. Sisanya merupakan zat padat dari tubuh. Secara keseluruhan, presentase
cairan dalam tubuh berbeda berdasarkan usia
~ bayi baru lahir: 75%
~ Dewasa:
1. Pria 60%

2. Wanita 55%
3. Usia lanjut 45%

Dari total berat badan

 Bergantung lemak dalam tubuh

Jika lemak sedikit maka cairan tubuh pun lebih besar.

 Jenis kelamin

Di dalam tubuh seseorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen kimia dari cairan
tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman. Dalam kondisi normal intake cairan
sama dengan kehilangan cairan dalam tubuh yang terjadi. Kondisi sakit dapat menyebabkan
gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Dalam rangka mempertahankan fungsi
tubuh. Maka tubuh akan kehilangan cairan antara lain melalui proses penguapan ekspirasi .
penguapan kulit, ginjal, ekskresi pada metabolisme.
Intake cairan adalah selama aktivitas dan temperatur sedang seorang dewasa minum kira-kira
1500ml/hari sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500ml/hari sehingga kekurangan
1000ml perhari diperoleh dari makanan dan oksidasi selama proses metabolisme.
Berikut adalah kebutuhan intake cairan yang di perlukan berdasarkan umur dan berat badan.

KEBUTUHAN AIR
USIA
Jumlah Air Dalam 24 Jam Ml/kg Berat Badan

3 Hari 250-300 80-100


1 Tahun 1150-1300 120-135

2 Tahun 1350-1500 115-125

4 Tahun 1600-1800 100-110

10 Tahun 2000-2500 70-80

14 Tahun 2200-2700 50-60

18 Tahun 2200-2700 40-50

Dewasa 2400-2600 20-30

V. Faktor Yang Berpengaruh Dalam Pengaturan Cairan

1. Tekanan Cairan

Proses difusi dan osmoosis melibatkan adanya tekanan cairan. Dalam proses osmosis, tekanan
osmosis merupakan kemampuan partikel pelarut untuk menarik larutan melalui membran. Bila
terdapat dua larutan dengan perbedaan konsentrasi maka larutan yang konsentrasi molekulnya
lebih pekat dan tidak dapat bergabung disebut koloid. Sedangkan larutan dengan kepekatan yang
sama dan dapat bergabung, maka larutan tersebut disebut kristaloid. Sebagai contoh ; koloid
adalah apabila protein bercampur dengan plasma, sedangkan larutan kristaloid adalah larutan
garam. Secara normal, perpindaha cairan menembus membran sel permeabel tidak terjadi.
Prinsip tekanan osmotik ini sangat penting dalam proses pemberian cairan intravena. Biasanya
larutan yang sering digunakan dalam pemberian infus intravena bersifat isotonik karena
mempunyai konsentrasi yang sama dengan plasma darah. Hal ini penting untuk mencegah
perpindahan cairan dan elektrolit ke intrasel. Larutan intravena yang hipotonik, yaitu latutan
yang mempunyai konsentrasi kurang pekat dibandingkan dengan konsentrasi plasa darah. Hal ini
menyebabkan tekanan osmotik plasma akan lebih besar dibandingkan dengan tekanan osmotik
cairan interstisial karena konsentrasi protein dalam plasma lebih besar dibanding cairan
interstisinal dan molekul protein lebih besar, sehingga membentuk larutan koloid dan sulit untuk
menembus membran semipermeabel.

2. Membran Semipermeabel
Merupakan penyaringan agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung. Membran ini
terdapat pada dinding kapiler pembuluh darah, yang terdapat diseluruh tubuh sehingga molekul
atau zat lain tidak berpindah ke jaringan.
( Hidayat, AAA dan Uliyah. 2011)
VI. Jenis-Jenis Cairan dan Elektrolit

1. Jenis Cairan
2. Cairan zat gizi (Nutrien)

Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan kalori 450 setiap hari . cairan nutrien dapat
diberikan melalui intravena dalam bentuk karbohidrat, nitrogen, dan vitamin untuk metabolisme.
Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar antara 200-1500 kalori per liter.

2. Blood volume expanders: jenis cairan yang berfungsi meningkatkan volume darah sesudah
kehilangan darah atau plasma. Hal ini terjadi pada saat pasien mengalami perdarahan berat,
maka pemberian plasma akan mempertahankan jumlah volume darah. Jenis blood volume
expanders antara lain: human serum albumin dan dextran dengan konsentrasi yang berbeda.
3. Jenis Elektrolit

Terdiri dari : cairan isotonik, hipotonik, hipertonik


Contohnya:

1. Cairan ringers, terdiri atas :Na⁺,K⁺, C1 dan, Ca²⁺.


2. Cairan ringers laktat, terdiri atas: Na⁺,K⁺,Mg²⁺, C1⁻, Ca²⁺, dan HCO₃⁻.
3. Cairan buffer, terdiri atas: Na⁺,K⁺,Mg²⁺, C1⁻,dan HCO₃⁻.

(Hidayat A Aziz Alimul, 2003)


Hidayat, AAA dan Uliyah. 2011. Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta: Salemba Medika
Tarwanto dan Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
2. Bulimia Nervosa
Ø Definisi
Bulimia nervosa adalah pesta makanan yang diikuti dengan mencuci perut atau sampai
muntah.Bulimia nervosa adalah suatu kelainan binge (makan dalam jumlah banyak) yang diikuti
dengan memuntahkannya baik dirangsang oleh penderita maupun dengan obat pencahar, diuretik
(peluruh kemih) atau keduanya dan diet yang sangat ketat serta olah raga yang berlebihan untuk
mengatasi efek dari binge.
Bulimia ditandai dengan kebiasaan makan banyak, lalu mencoba mengkompensasi secara
ekstrim, seperti memaksakan diri muntah atau berolahraga dengan keras.Misalnya, penderita
suka “berpesat pora” menyantap makanan kesukaannya, lalu besok paginya dia berangkat ke
pusat kebugaran untuk berolahraga sampai lemas.Penderita bulimia mungkin mengalami
fluktuasi berat badan, tapi jarang sampai kurus seperti penderita anoreksia.Mereka memiliki
berat badan normal atau bahkan gemuk. Untuk dapat didiagnosis bulimia, seseorang harus
makan banyak dan “membersihkan dirinya” secara teratur, minimal dua kali seminggu selama
beberapa bulan
Ø TANDA-TANDA BULIMIA NERVOSA
— Makan Banyak berkelanjutan
— Menguruskan badan dengan diet berlebihan, puasa, latihan berlebihan atau memuntahkan
kembali.
— Secara berkelanjutan masuk ke kamar mandi setelah makan
— Selalu mengukur diri dengan bentuk badan dan berat badan
— Depresi atau emosi tidak stabil
— Periode menstruasi yang tidak umum
— Mulas-mulas.
Ø FAKTOR PENYEBAB BULIMIA NERVOSA
— Masalah keluarga
— Perilaku maladaptif
— Pertentangan identitas diri
— Budaya yang terlalu menitikberatkan kepada penampilan fisik.
Ø GEJALA BULIMIA NERVOSA
— Binge merupakan suatu keadaan dimana ketika kehilangan kendali, penderita mengkonsumsi
sejumlah besar makanan dengan cepat. Binge seringkali diikuti dengan muntah, diet yang ketat
dan olah raga yang berlebihan. jumlah makanan yang dimakan selama binge, bisa sangat banyak
atau biasa saja. Stres emosional seringkali memicu terjadinya binge, yang biasanya dilakukan
secara sembunyi-sembunyi.
— Bulimia mencerminkan kekhawatiran akan kegemukan (obesitas) dan beberapa penderitanya
mengalami obesitas, tetapi berat badan mereka cenderung turun-naik di sekitar berat badan
normal. Perangsangan muntah (dengan memasukkan tangan/benda ke dalam tenggorokan) bisa
menyebabkan:
1. Pengikisan email gigi
2. Pembengkakan kelenjar ludah di pipi (kelenjarparotis)
3. Peradangan kerongkongan.

(http://sichesse.blogspot.co.id/2012/04/jurnal-tentang-gangguan-makan.html)
INTAKE DAN OUT PUT
1. Intake Cairan
Selama aktivitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira 1500 ml per hari,
sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000
ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.
Pengaturan utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan berada
di otak sedangkan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin
II sebagai respon dari penurunan tekanan darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan
volume darah. Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walaupun
kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses
absorbsi oleh gastrointestinal.

2. Output Cairan
Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
a. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus urinarius merupakan proses
output cairantubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24
jam, atau sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan
produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka
produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.

b. IWL (Insesible Water Loss)

IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme diffusi. Pada orang
dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 ml per hari,
tetapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat.

c. Keringat

Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari
anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang
dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.

d. Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari, yang diatur melalui
mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
Hal hal yang perlu di perhatikan:
Rata-rata cairan per hari
1. Air minum : 1500-2500 ml
2. Air dari makanan :750 ml
3. Air dari hasil oksidasi atau metabolisme :200 ml
Rata- rata haluaran cairan per hari
1) Urin : 1400 -1500 ml
2) Iwl
a) Paru : 350 -400 ml
b) Kulit : 350 400 ml
3) Keringat : 100 ml
4) Feses : 100 -200 ml
IWL
1. Dewasa : 15 cc/kg BB/hari.
2. Anak : (30-usia{tahun}cc/kgBB/hari
3. Mengukur Intake Dan Output
a. Definisi
Merupakan suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh (intake) dan
mengukur jumlah cairan yang keluar dari tubuh (out put).
b. Tujuan
Menentukan status keseimbangan cairan tubuh klien.
Menentukan tingkat dehidrasi klien.
c. Prosedur
v Menentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh klien, terdiri dari air minum, air dalam
makanan, air hasil oksidasi (metabolisme), cairan intra vena.
v Menentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien, terdiri dari urine, keringat, feses,
muntah, insensible water loss (IWL).
v Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus : INTAKE = OUTPUT.
v Mendokumentasikan
4. Perhitungan Intake & Output
Total TBW = 60% / BB (45%-75% / BB)
Cairan Tubuh dibagi :
· Cairan Intraselular = 2/3 TBW (40%).
· Cairan Ekstraseluler =
a) Cairan Intravasculer (plasma) = 5%
b) Cairan Interstitial = 15%
c) Cairan Transceluler = 1-3 %
Perbandingan CIS dengan CES
Ø Dewasa = 2:1
Ø Anak-Anak = 3:2
Ø Bayi = 1:1
Jumlah Cairan Tubuh :
1. Dewasa = 45%-75% / BB
Pria = 60 %
Wanita = 55%
2. Anak & Bayi = 75%
Konsentrasi cairan elektrolit dihitung dengan
Rumus : M.Eq/L = Mg % x 10 x 1
Referensi :
1. Cheng, Y.L. and Yu, A.W. Water-Electrolyte Balance. In Encyclopedia of Food Sciences &
Nutrition, 2nd
Edition, Caballero, B. Trugo, L.C., & Finglas, P.M.,Eds,. Academic Press. 2003.
2. Graves-Freeland ,J.H & Trotter P.J. Mineral-Dietary Importance. In Encyclopedia of Food
Sciences & Nutrition, 2nd
Edition, Caballero, B. Trugo, L.C., & Finglas, P.M.,Eds,. Academic Press. 2003.
3. Schieberle, P., Grosch, W. And Belitz,H.D. Food Chemistry, 3d ed Springer, Garching, 2004.

berikut ada ciri-cirinya, seperti dikutip dari Merdeka.com:

1. Tulang lemah
Tubuh yang kekurangan gizi atau nutrisi itu ditandai dengan tulang lemah. Dalam beberapa
kasus, tulang lemah ini bisa menyebabkan pelunakan tulang pada anak-anak (rakhitis) dan
pelunakan tulang pada orang dewasa (osteomalacia). Hal inimenandakan bahwa tubuh
kekurangan vitamin A, C, D, K, kromium, Zinc, magnesium, dan molibdenum.

2. Sering kram
Apakah Anda sering mengalami kram? Jika iya, ini ciri tubuh Anda kekurangan gizi. Sering
kram yang disertai rasa sesak dan kejang di otot ini menandakan tubuh kekurangan nutrisi seperti
magnesium, kalsium, dan kalium. Nutrisi-nutrisi tersebut memang berguna untuk meningkatkan
perkembangan otot, sehingga jika kurang, maka otot jadi tidak sehat.

3. Rambut rontok
Masalah rambut rontok atau rapuh bisa disebabkan karena beberapa faktor. Namun,rambut
rontok ini juga bisa menjadi ciri tubuh Anda kekurangan gizi. Ini bisa jadi karena tubuh
Anda kekurangan asupan vitamin B5, B6, B12, dan biotin atau klorin.

4. Sering sakit
Tubuh yang mudah terserang penyakit menandakan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Ini ciri
dari tubuh yang kekurangan gizi. Sistem kekebalan tubuh jadi lemah bisa disebabkan karena
kekurangan vitamin A, C, D, E, kromium, selenium, magnesium, dan seng. Seperti diketahui,
sistem kekebalan tubuh ini berguna untuk menangkal penyakit dari dalam tubuh.
5. Kulit tidak sehat
Masalah kulit, seperti gatal-gatal, iritasi, dll bisa menjadi ciri tubuh Anda kekurangan gizi.
Masalah kulit tidak sehat ini bisa disebabkan karenatubuh kekurangan asupan vitamin A, B3,
biotin, B8, C, E, asam lemak, omega 3, tembaga, selenium, dan seng.

6. Gangguan pencernaan
Masalah pencernaan seperti sembelit, kembung atau diare juga bisa menjadi ciri tubuh
kekurangan gizi. Masalah tersebut bisa muncul karena Anda menkonsumsi makanan yang tidak
sehat. Bisa jadi, asupan vitamin B11, B8, B12, C, D, E, K, selenium, magnesium, atau seng, dalam
tubuh Anda masih kurang.

Untuk mencukupi gizi dalam tubuh, Anda disarankan untuk menkonsumsi makanan yang sehat dan
alami. Kandungan gizi atau nutrisi yang baik untuk tubuh bisa didapat dari sayuran, daging,
ikan, dan juga buah-buahan. Ayo cukupi kebutuhan gizi tubuh kita!

Berikut tanda-tanda tubuh kamu kekurangan gizi:

 Tanda paling umum yaitu penurunan berat badan yang tidak direncanakan. Meski
begitu, ada pula orang bertubuh gemuk yang kekurangan gizi karena asupan yang dia
konsumsi bukanlah makanan yang sehat.

 Gampang lelah.

 Konsentrasi menurun.

 Depresi.

 Tidak mampu menjalankan tugas yang biasa dikerjakan.

 Mudah terkena infeksi karena penurunan sistem kekebalan tubuh.

 Proses penyembuhan luka lambat.

 Mudah kedinginan.

 Perubahan mood atau suasana hati.


 Kehilangan selera makan.

 Mudah terjatuh karena otot melemah.

Anda mungkin juga menyukai

  • 2 PB
    2 PB
    Dokumen13 halaman
    2 PB
    Sih Atii
    Belum ada peringkat
  • Alur Skripsi
    Alur Skripsi
    Dokumen3 halaman
    Alur Skripsi
    Siti Mar'ati Soliha
    Belum ada peringkat
  • Ipul
    Ipul
    Dokumen11 halaman
    Ipul
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Take Home Uas Bio 1
    Take Home Uas Bio 1
    Dokumen26 halaman
    Take Home Uas Bio 1
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Apendisitis
    Laporan Pendahuluan Apendisitis
    Dokumen14 halaman
    Laporan Pendahuluan Apendisitis
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi Pulmonal
    Hipertensi Pulmonal
    Dokumen11 halaman
    Hipertensi Pulmonal
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • 2 Fjhgkuhn
    2 Fjhgkuhn
    Dokumen26 halaman
    2 Fjhgkuhn
    Trisalma Novina Es
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi Pulmonal
    Hipertensi Pulmonal
    Dokumen11 halaman
    Hipertensi Pulmonal
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • LP Cva
    LP Cva
    Dokumen42 halaman
    LP Cva
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • LP Cva
    LP Cva
    Dokumen42 halaman
    LP Cva
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • LP ADHF
    LP ADHF
    Dokumen23 halaman
    LP ADHF
    Gading Wiratama Junior
    100% (1)
  • LP Cva
    LP Cva
    Dokumen42 halaman
    LP Cva
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Elek Trok Ar Dio Gram
    Elek Trok Ar Dio Gram
    Dokumen8 halaman
    Elek Trok Ar Dio Gram
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Definisi Penyakit
    Definisi Penyakit
    Dokumen7 halaman
    Definisi Penyakit
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • LP Cva
    LP Cva
    Dokumen13 halaman
    LP Cva
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Elek Trok Ar Dio Gram
    Elek Trok Ar Dio Gram
    Dokumen4 halaman
    Elek Trok Ar Dio Gram
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Retensi Dan Pemusnahan2
    Retensi Dan Pemusnahan2
    Dokumen29 halaman
    Retensi Dan Pemusnahan2
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • KEPNDUAN
    KEPNDUAN
    Dokumen2 halaman
    KEPNDUAN
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Hiv Bumil
    Hiv Bumil
    Dokumen26 halaman
    Hiv Bumil
    Victor Bay
    Belum ada peringkat
  • Analisa Jurnal
    Analisa Jurnal
    Dokumen3 halaman
    Analisa Jurnal
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • MKLH Gadar JD 2
    MKLH Gadar JD 2
    Dokumen11 halaman
    MKLH Gadar JD 2
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Penanganan Luka
    Penanganan Luka
    Dokumen4 halaman
    Penanganan Luka
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Apendisitis
    Laporan Pendahuluan Apendisitis
    Dokumen14 halaman
    Laporan Pendahuluan Apendisitis
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Hiv Bumil
    Hiv Bumil
    Dokumen12 halaman
    Hiv Bumil
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan TBC Tiwi
    Laporan Pendahuluan TBC Tiwi
    Dokumen14 halaman
    Laporan Pendahuluan TBC Tiwi
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Target Kompetensi Mopk Rs Sik
    Target Kompetensi Mopk Rs Sik
    Dokumen2 halaman
    Target Kompetensi Mopk Rs Sik
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • MKLH Gadar JD 2
    MKLH Gadar JD 2
    Dokumen3 halaman
    MKLH Gadar JD 2
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Analisa Jurnal
    Analisa Jurnal
    Dokumen3 halaman
    Analisa Jurnal
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat
  • Tugas Rekam Medis Pemusnahan RM
    Tugas Rekam Medis Pemusnahan RM
    Dokumen8 halaman
    Tugas Rekam Medis Pemusnahan RM
    Gading Wiratama Junior
    Belum ada peringkat