A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi
Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji,dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan mencari informasi dari berbagai
sumber belajar, dan mengolah informasi, diharapkan peserta didik terlibat aktif selama proses
belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan
dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik, serta dapat menganalisis permasalahan yang disajikan terkait letak unsur, sifat
fisik dan sifat kimia pada suatu unsur melalui diskusi kelompok serta dapat
mempresentasikan dan mengomunikasikan baik hasil diskusi kelompok maupun hasil
percobaan tersebut.
D. Materi Pembelajaran
a. Materi Prasyarat
Materi yang harus dikuasai oleh peserta didik sebelum mendapatkan materi mengenai
elektrolisis adalah kelarutan dan hasil kali kelarutan.
b. Materi Reguler
Sistem koloid adalah suatu campuran zat yang terdiri dari fase terdispersi dan medium
pendispersi dimana partikel-partikel fase terdispersi yang berukuran koloid tersebar merata
dalam medium pendispersinya
Komponen koloid dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. fase terdispersi yaitu zat yang didispersikan ke dalam zat lain
b. medium pendispersi yaitu fase yang digunakan untuk mendispersikan
2. Jenis-jenis Koloid
Berdasarkan fase terdispersi dam medium pendispersinya, koloid dapat dibedakan
menjadi delapan golongan
3. Penggunaan Koloid
Dalam kenyataannya, banyak hasil dari produk industri yang diperlukan dalam
kehidupan sekarang ini berupa zat-zat yang berupa koloid, baik sebagai bahan makanan,
bahan bangunan, maupun produk-produk lain. Contoh sistem koloid yang berupa bahan
makanan, yaitu susu, mayones, margarin, krim salad, dan jeli. Dalam bahan bangunan,
misalnya cat tembok, cat kayu, cat besi, lem kaca, lem kayu, dan lem plastik. Dalam
industri farmasi, contohnya kapsul dari gelatin dan emulsi obatobatan yang distabilisasi
dengan protein.
4. Sifat-sifat Koloid
a). Efek Tyndall
b). Gerak Brown
c). Adsorbsi
d). Elektroforesis
e). Koagulasi
f). Koloid Pelindung
5. Dialisis
Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel
pada permukaan. Tujuan dialisis untuk menghindari koagulasi dari ionion pengganggu.
6. Koloid liofil dan liofob
Koloid liofil adalah koloid sol dengan partikel koloid sebagai fase terdispersi suka
pada pendispersinya. Koloid liofob adalah koloid sol dengan partikel koloid tidak senang
atau takut pada cairannya.
7. Pengolahan Air Kotor
Pengolahan air kotor didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorbsi.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas, pasir, klorin atau kaporit,
kapur tohor, dan karbon aktif.
c. Materi Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah tuntas secara KKM, diberikan materi pengayaan berupa
sintesis koloid baik melalui cara kondensasi maupun cara dispersi.
Pembuatan koloid
Sistem koloid dapat dibuat secara langsung dengan mendispersikan suatu zat
kedalam medium pendispersi. Selain itu, dapat dilakukan dengan mengubah suspensi
menjadi koloid atau mengubah larutan menjadi koloid. Ukuran partikel koloid terletak di
antara partikel suspensi dan partikel larutan sejati. Pembuatan koloid dilakukan melalui 2
cara yaitu:
A. Cara dispersi
B. Cara kondensasi
2. Koloid dalam kehidupan sehari – hari
A. Koloid dalam industri
B. Koloid yang mencemari lingkungan
d. Materi Remidial
Bagi Peserta didik yang belum mencapai KKM diberi remedial yaitu mempelajari
kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru. Setelah melakukan langkah-
langkah pra remedial, diantaranya analisis hasil diagonisis, menemukan penyebab kesulitan
belajar dan topik-topik yang belum dikuasai, guru dapat melakukan program remedial
berdasarkan pada rencanan kegiatan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan remedial dilakukan
dengan berbagai cara, seperti memberikan tambahan penjelasan atau contoh terutama
berkaitan dengan topik-topik yang belum dikuasai serta menggunakan berbagai media dan
strategi, misalnya banyak melakukan praktik atau demontrasi, tutor sebaya, diskusi
kelompok
E. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan: Saintifik
2. Metode: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Praktikum;
3. Model Pembelajaran: Discovery Learning.
F. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media Pembelajaran: - Slide presentasi
a. Video pembelajaran
b. Lembar kerja peserta didik
c. Papan tulis
2. Alat:
a. Laptop
b. Alat tulis
c. LCD Projector
d. Alat praktikum dan bahannya
G. Sumber Pembelajaran:
Fitria, Lisa. 2013. Pembelajaran Sistem Koloid Berbasis Masalah. Jurusan Kimia Fakultas
Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Almuslim
Johari, J.M.C, dan Rachmawati, M. 2008. Kimia 2 SMA dan MA untuk XII. Jakarta: Esis.
Sudarmo, U. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan
Ilmu Alam. Surakarta: Erlangga.
Supardi,I,K. 2014. Kimia Dasar II. Semarang: UNNES
Watoni, H. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya.
3. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah- Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
langkah DL Waktu
Pendahuluan Menciptakan - Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap 20 menit
Situasi belajar dengan diawali berdoa bersama
(Stimulasi) dipimpin oleh salah seorang peserta didik
Religius
Critical Thinking, HOTS dan Literasi
(Memprediksi dan Mengidentifikasi
Tujuan)
Langkah- Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
langkah DL Waktu
Pendahuluan Menciptakan 1. Memberi salam, dan berdoa sebelum 25 menit
situasi pembelajaran dimulai dipimpin salah
(Stimulus) seorang peserta didik;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan;
Critical Thinking, HOTS dan Literasi
(Memprediksi dan Mengidentifikasi
Tujuan)
b. Materi Reguler
Sistem koloid adalah suatu campuran zat yang terdiri dari fase terdispersi dan medium
pendispersi dimana partikel-partikel fase terdispersi yang berukuran koloid tersebar merata
dalam medium pendispersinya (Johari , J.M.C. dan M. Rachmawati, 2004:300).
Komponen koloid dibagi menjadi dua macam, yaitu:
c. fase terdispersi yaitu zat yang didispersikan ke dalam zat lain
d. medium pendispersi yaitu fase yang digunakan untuk mendispersikan
Perbedaan antara larutan sejati, koloid, dan suspensi kasar disimpulkan pada tabel
2 sebagai berikut:
2. Jenis-jenis Koloid
Berdasarkan fase terdispersi dam medium pendispersinya, koloid dapat dibedakan
menjadi delapan golongan, seperti pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3. Jenis-jenis Koloid
3. Penggunaan Koloid
Dalam kenyataannya, banyak hasil dari produk industri yang diperlukan dalam
kehidupan sekarang ini berupa zat-zat yang berupa koloid, baik sebagai bahan makanan,
bahan bangunan, maupun produk-produk lain. Contoh sistem koloid yang berupa bahan
makanan, yaitu susu, mayones, margarin, krim salad, dan jeli. Dalam bahan bangunan,
misalnya cat tembok, cat kayu, cat besi, lem kaca, lem kayu, dan lem plastik. Dalam
industri farmasi, contohnya kapsul dari gelatin dan emulsi obatobatan yang distabilisasi
dengan protein.
Mengapa sistem koloid digunakan dalam produk industri? Salah satu ciri khas koloid
yaitu partikel padat dari suatu zat dapat tersuspensi dalam zat lain, terutama dalam bentuk
cairan. Hal ini merupakan dasar dari berbagai hasil industri yang dibutuhkan manusia.
Penggunaan koloid juga dapat menghasilkan campuran hasil industri tanpa saling
melarutkan secara homogen. Disamping itu juga bersifat stabil, sehingga dapat digunakan
dalam waktu yang relatif lama.
4. Sifat-sifat Koloid
a). Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid jika seberkas cahaya
dilewatkan pada koloid.
Contoh:
1) Cahaya matahari jelas sekali berkasnya si sela-sela pohon yang sekitarnya
berkabut
2) Berkas cahaya proyektor tampak jelas di gedung bioskop yang banyak asap
rokoknya
3) Sorot cahaya lampu mobil berkasnya tampak jelas pada daerah yang berkabut
b). Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan acak dari partikel koloid dalam medium pendispersinya.
Gerak Brown terjadi akibat tumbukan yang tidak seimbang antara molekul medium
terhadap partikel koloid.
c). Adsorbsi
Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan pada permukaan koloid. Pengikatan atau
penyerapan terhadap ion positif/ ion negatif dari partikel koloid menyebabkan koloid
bermuatan listik.
Contoh:
1) Koloid Fe(OH)3 dalam air akan menyerap ion H+ sehingga bermuatan positif
2) Koloid As2S3 dalam air akan menyerap ion S2-sehingga bermuatan negatif Sifat
adsorbsi partikel koloid sangat penting karena berdasarkan sifat tersebut banyak
manfaat yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh:
1) Penjernihan air
2) Penyembuhan sakit perut yang disebabkan oleh bakteri 3) Pemutihan gula
tebu
d). Elektroforesis
Elektroforesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu
elektrode. Elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid.
e). Koagulasi
Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan partikel koloid. Koagulasi dapat terjadi
dengan tiga cara:
1) Cara mekanik, misal: pemanasan, pendinginan, pengadukan
2) Cara kimia, dengan penambahan larutan elektrolit
3) Percampuran dua koloid yang berbeda muatan, misalAl(OH)3 bermuatan positif
dicampur dengan As2S3 yang bermuatan negatif maka akan membentuk endapan
Contoh peristiwa koagulasi dalam kehidupan sehari-hari dan industri, antara lain:
1) Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid tanah liat (lempung) dalam
air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut
2) Karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam format
3) Asap atau debu dari pabrik dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik dari
Cottrel
f). Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid agar menjadi
stabil.
Contoh: Penambahan gelatin pada pembuatan es krim
5. Dialisis
Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel
pada permukaan. Tujuan dialisis untuk menghindari koagulasi dari ionion pengganggu.
Contoh: Pada pembuatan sol Fe(OH)3 terdapat ion Cl- dan H+
Pada pembuatan As2S3 terdapat ion H+ dan S2-
Caranya, koloid dimasukkan dialisator, bagian luar terus menerus dialiri air, zat yang
terdapat koloid misal ion-ion dan molekul dapat menembus membran semi permeabel
sehingga dalam dialisator tinggal koloidnya saja.
Prinsip dialisis saat ini digunakan sebagai proses cuci darah bagi penderita gagal
ginjal, yang dikenal dengan blood dialysis. Ginjal yang berfungsi sebagai selaput semi
permeabel dapat melewatkan ion-ion atau molekul-molekul sederhana yang mengotori
darah, tetapi tidak dapat melewatkan butir-butir darah yang bersifat koloid. Jika ginjal
seseorang rusak maka fungsi ginjal diganti oleh mesin yang disebut dialisator.
6. Koloid liofil dan liofob
Koloid liofil adalah koloid sol dengan partikel koloid sebagai fase terdispersi suka
pada pendispersinya. Koloid liofil mempunyai gaya tarik-menarik yang cukup besar
antara zat terdispersi dengan mediumnya.
Contoh: sabun, detergen, agar-agar dalam air
Koloid liofob adalah koloid sol dengan partikel koloid tidak senang atau takut pada
cairannya. Koloid liofob mempunyai gaya tarik-menarik sangat lemah atau tidak ada
sama sekali.
Contoh: sol belerang, sol emas, sol Fe(OH)3
Jika medium dispersi yang dipakai air, maka disebut koloid hidrofil dan koloid liofob.
Perbandingan antara sol hidrofil dan sol hidrofob disajikan dalam tabel 4. Tabel 4.
Perbandingan sifat sol hidrofil dan sol hidrofob
c. Materi Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah tuntas secara KKM, diberikan materi pengayaan berupa
sintesis koloid baik melalui cara kondensasi maupun cara dispersi.
Pembuatan koloid
Sistem koloid dapat dibuat secara langsung dengan mendispersikan suatu zat
kedalam medium pendispersi. Selain itu, dapat dilakukan dengan mengubah suspensi
menjadi koloid atau mengubah larutan menjadi koloid. Ukuran partikel koloid terletak di
antara partikel suspensi dan partikel larutan sejati. Oleh karena itu, partikel koloid dapat
dibuat dengan cara menghaluskan partikel suspense hingga berukuran koloid dan
mengelompokkan partikel larutan sejati. Pembuatan koloid dengan cara menghaluskan
partikel suspense disebut dengan dispersi, sedangkan pembuatan koloid dengan
pengelompokkan partikel larutan sejati disebut kondensasi. Pembuatan koloid dilakukan
melalui 2 cara yaitu:
A. Cara dispersi
Cara dispersi adalah cara pembuatan sistem koloid dengan mengubah
partikelpartikel suspensi kasar (besar) menjadi partikel-partikel koloid. Perubahan
partikel kasar menjadi partikel koloid dapat dilakukan dengan cara:
1) cara mekanik (penggerusan)
2) busur bredig
3) cara peptisasi (pemecahan).
B. Cara kondensasi
Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi
partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti:
1) reaksi redoks,
2) reaksi hidrolisis,
3) dekomposisi rangkap 4) pergantian pelarut.
2. Koloid dalam kehidupan sehari – hari
C. Koloid dalam industri
Dalam kehidupan sehari – hari, kita sering menggunakan bahan – bahan kimia
berbentuk koloid. Koloid banyak dimanfaatkan oleh industri untuk membuat produknya.
Misalnya industri kosmetik, makanan dan farmasi. Penggunaan koloid dalam industri
disebabkan banyak zat yang diperlukan dalam produk industri tidak saling bercampur.
Dengan cara membuat produknya ke dalam sistem koloid, industri dapat menyajikan
suatu campuran zat yang tidak saling bercampur manjadi campuran yang homogen (dalam
skala makroskopis). Di samping itu juga bersifat stabil, sehingga dapat digunakan dalam
waktu yang relatif lama. Koloid yang dapat menstabilkan hasil industri ini dinamakan
koloid pelindung. Misalnya, es krim yang ditambah gelatin. Adanya gelatin dalam es krim
menyebabkan es krim tidak dapat meleleh. Dalam dunia industri, koloid digunakan dalam
industri antara lain:
Kosmetik, tekstil, farmasi, sabun dan detergen, makanan
D. Koloid yang mencemari lingkungan
Selain banyak manfaatnya bagi kita, ada juga koloid yang dapat mencemari
lingkungan disekitar kita. Koloid - koloid yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap
lingkungan kita adalah sebagai berikut:
1) Aerosol cair
Aerosol cair dapat mencemari lingkungan jika mengandung bahan CFC, karena CFC
dapat merusak lapisan ozon bumi kita.
2) Detergen dan Sabun
Detergen terbentuk dari asam benzena sulfonat (ABS) dan sodium tripolifosfat
(STTP) sehingga dapat mencemari air sebab kedua bahan tersebut tidak dapat diuraikan
oleh bakteri.
3) Asap Pabrik
Asap pabrik yang mengandung gas SO3 menyebabkan hujan asam. Akibat dari
hujan asam adalah merusak atau menimbulkan korosi pada pada besi atau Palauan batuan
candi. Sedangkan asap buangan pabrik yang mengandung logam berat (Pb,Cd) sangat
mencemari lingkungan.
4) Asbut
Asbut merupakan campuran yang rumit yang terdiri atas berbagai gas dan partikel-
partikel zat cair dan zat padat. Asbut (smog) merupakan kombinasi dari asap (smoke) dan
kabut (fog). Asap mengandung belerang oksida (SO2), gas ini dapat bereaksi dengan
oksigen dan uap air membentuk asam sulfat yang akan mengiritasi paru-paru sehingga
menghasilkan banyak lendir. Sebanyak 4000 orang meninggal dalam kasus di London
pada tahun 1952.
Indikator penilaian aspek afektif peserta didik dalam pembelajaran sebagai berikut:
No Criteria Keterangan
No Nama A1 A2 A3 A4 A5 Kategori
Peserta didik
1
2
dst
Pertemuan 1
Instrumen Penilaian Sikap : Digunakan untuk menilai sikap peserta didik, dalam hal: teliti,
kritis, kerjasama, tanggung jawab, teliti
Petunjuk:
Lembar observasi ini diisi oleh guru guna menilai sikap peserta didik dalam hal teliti, kritis, dan kerjasama
saat mengikuti kegiatan pembelajaran.
Indikator Sikap:
1. Teliti
a. Tepat dalam menuliskan reaksi-reaksi elektrolisis
b. Tepat melakukan perhitungan
c. Tepat dalam memberikan jawaban
2. Kritis
a. Menyampaikan pendapat
b. Tanggap terhadap pertanyaan teman
c. Membenarkan jawaban yang belum sesuai
3. Kerjasama
a. Ada pembagian tugas dengan jelas
b. Membantu teman yang mengalami kesulitan
c. Tidak mengepentingkan kepentingan pribadi
Rubrik Penilaian:
SB (Sangat Baik): masing-masing aspek muncul 3 indikator
B (Baik) : masing-masing aspek muncul 2 indikator
C (Cukup) : masing-masing aspek muncul 1 indikator
K (Kurang) : masing-masing aspek tidak muncul indikator
Indikator Sikap:
1. Teliti
a. Tepat dalam merangkai alat percobaan
b. Tepat dalam mengamati percobaan yang dilakukan
c. Tepat dalam menuliskan hasil pengamatan
2. Bertanggung jawab
a. Menyiapkan alat dan bahan praktikum
b. Membersihkan kembali alat-alat praktikum yang digunakan
c. Menata kembali alat-alat praktikum pada tempatnya
3. Kerjasama
a. Ada pembagian tugas dengan jelas
b. Membantu teman yang mengalami kesulitan
c. Tidak mengepentingkan kepentingan pribadi
Rubrik Penilaian:
SB (Sangat Baik): masing-masing aspek muncul 3 indikator
B (Baik) : masing-masing aspek muncul 2 indikator
C (Cukup) : masing-masing aspek muncul 1 indikator
K (Kurang) : masing-masing aspek tidak muncul indikator
Penilaian Keterampilan
Pertemuan 1
Petunjuk : Lembar observasi ini diisi oleh guru untuk menilai keterampilan peserta didik. Pada kolom masing-
masing butir keterampilan yang dinilai, guru memberikan angka dengan rentang 1-4 sesuai
dengan keterampilan peserta didik.
Lembar Observasi
Butir
No. Nama Peserta didik Total Skor Nilai Akhir
1 2
1.
2.
3.
4.
Rubrik:
No Keterampilan Aspek yang Indikator
yang dinilai dinilai
1. Menyampaikan Komunikatif 4. Menyampaikan hasil presentasi dengan menggunakan
hasil presentasi bahasa lugas, mudah dimengerti, serta tidak terbata-bata
(presentasi) 3. Jika 2 indikator terpenuhi
2. Jika 1 indikator terpenuhi
1. Jika tidak ada indikator yang muncul
Percaya diri 4. Memaparkan Informasi/ presentasi dengan sikap tegap,
suara lantang, tidak malu menyampaikan pendapat.
3. Jika 2 indikator terpenuhi
2. Jika 1 indikator terpenuhi
1. Jika tidak ada indikator yang muncul
Kriteria Penilaian:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Pengolahan Skor : Pengolahan Nilai : 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (12)
Skor tertinggi = 2 x 4 = 12
Skor terendah = 2 x 1 = 2 Kriteria Rentang Skor Nilai
12−2
Skala kriteria = 4
10 Sangat Baik (SB) apabila 9,5 < skor ≤ 12 79,2 < x ≤ 100
= = 2,5
4
Baik (B) apabila 7 < skor ≤ 9,5 58,3 < x ≤ 79,2
Pertemuan 1
Domain:
Tahap Persiapan
Kinerja Kriteria
Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
3
untuk praktikum dengan mencocokan pada lembar
Memeriksa alat yang akan praktikum yang diberikan
digunakan untuk praktikum Memeriksa alat yang akan digunakan praktikum
2
tanpa mencocokan dengan lembar praktikum
1 Tidak memeriksa alat yang akan digunakan
Memeriksa kelengkapan bahan yang akan
3 digunakan untuk praktikum dengan mencocokan
Memeriksa bahan yang akan pada lembar praktikum yang diberikan
digunakan untuk praktikum
Memeriksa bahan yang akan digunakan praktikum
2
tanpa mencocokan dengan lembar praktikum
1 Tidak memeriksa bahan yang akan digunakan
Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk
praktikum dengan membersihkan dan
3 mengeringkan alat terlebih dahulu sebelum
praktikum
Menyiapkan alat yang akan Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk
digunakan untuk praktikum praktikum dengan membersihkan tetapi tanpa
2 mengeringkan alat terlebih dahulu sebelum
praktikum
Menggunakan alat praktikum tanpa
1
membersihkannya terlebih dahulu
Kriteria Penilaian:
Keterangan:
Kriteria Penilaian:
Kriteria Penilaian:
Skor tertinggi = 5 x 4 = 20
Berikut ini contoh koloid yang fase terdispersi dan medium pendispersinya sama dengan
batu apung adalah …
a. Selai d. Debu
b. Awan e. Karet busa
c. Tinta
3. Pengeras rambut/hair spray merupakan contoh koloid di bidang industri kosmetik yang
teegolong ke dalam aerosol cair. Fase terdispersi dan medium pendispersi pada hair spray
adalah
…
a. Gas dalam cair d. Cair dalam cair
b. Cair dalam gas e. Cair dalam padat
c. Padat dalam padat
4. Campuran air dengan pasir, campuran air dengan terigu dan campuran air dengan kapur
dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Berdasarkan cara pemisahannya, apakah
campuran air dengan gula, campuran air dengan garam dan campuran dengan cuka dapat
dipisahkan dengan cara …
a. Penyaringan d. Ultra mikroskop
b. Penguapan e. Destilasi
c. Sentrifuge (pemusing)
5. Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 9, salah satu pemanfaatan dialisis dalam
kehidupan sehari – hari adalah …
a. Pemurnian gula d. Pembentukan delta
b. Alat pencuci darah e. Alat Cotrell
c. Penjerihan air
6. Mayones atau Mayoneis merupakan salah satu jenis saus yang terbuat dari bahan - bahan
telur, cuka dan minyak nabati. Mayonais biasanya digunakan untuk menambah perasa
pada makanan, seperti sandwich, kentang goreng, burger atau salad. Dalam proses
pembuatan mayones, minyak ditambahkan ke dalam air yang bercampur dengan kuning
telur. Fungsi penambahan kuning telur pada pembuatan mayones adalah …
a. Untuk menghilangkan pengotor d. Menghilangkan muatan koloid
b. Sebagai emulgator e. Dialisator
c. Sebagai koagulan
7. Asam amino adalah suatu molekul pembentuk protein. Asam amino ada yang bermuatan
positif, negatif, dan netral pada pH tertentu. Pemisahan asam – asam amino dilakukan
dengan cara mengatur pH larutan asam – asam amino. Kemudian asam – asam amino
ditempatkan dalam medan listrik. Asam amino yang bermuatan positif akan menuju
katode, asam amino yang bermuatan negatif akan tertarik menuju anode. Sedangkan asam
amino netral tidak tertarik oleh kedua elektrode.
Pemisahan asam amino berdasarkan penjelasan diatas adalah pemisahan dengan cara …
a. Elektroforesis d. Elektronik
b. Elektrodialisis e.
Elektrolisis
c. Elektroanalisis
8. Deodorant merupakan salah satu contoh koloid dalam bidang industri kosmetik yang
berupa emulsi padat. Deodorant digunakan untuk menghilangkan bau badan dengan cara
menggosokkan pada anggota badan. Pada deodorant terdapat absorben berupa Al-stearat
yang dapat menyerap keringat yang menyebabkan bau badan.
Berdasarkan cara kerja deodorant dalam menghilangkan bau badan, sifat koloid yang
digunakan adalah …
a. Absorpsi d. Dialisis
b. Elektroforesis e.
Adsorpsi
c. Kogulasi
9. Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 15, fase terdispersi dan medium pendispersi
pada deodorant adalah …
a. Cair dalam padat d. Padat dalam cair
b. Cair dalam cair e. Cair dalam Gas
c. Padat dalam padat
10. Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam
susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan
bantuan bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Keju dikenal di seluruh dunia,
namun diduga pertama kali dikenal di daerah sekitar Timur Tengah. Keju ditemukan
secara tidak sengaja oleh seorang pengembara dari Arab. Keju merupakan jenis koloid …
a. Sol padat d. Emulsi padat
b. Buih padat e. Sol
c. Emulsi cair
11. Perhatikan beberapa fakta campuran di bawah ini!
• Es krim yang tidak mengkristal sehingga tetep terus kenyal karena dicampur Gelatin
• Susu tidak menggumpal karena terdapat kasein dalam susu.
• Tinta tidak mengendap karena dicampur dengan gom
Berdasarkan fakta campuran di atas, penambahan gelatin, kasein dan gom berperan
sebagai …
a. Koloid pelindung d.Koagulan (penggumpal)
b. Koloid liofil e. Koloid liofob
c. Dialisator
12. Dunia farmasi dan kedokteran juga menggunakan sistem koloid, salah satunya adalah
sirup obat batuk. Sirup obat batuk mengandung koloid yang bersifat liofob (kurang stabil)
dan sol liofob ini bersifat irreversible, yaitu setelah menggumpal tidak dapat kembali lagi
walaupun ditambah air sebagai medium pendispersi. Sehingga sirup obat baruk harus
dikocok terlebih dahulu sebelum diminum. Fase terdispersi dan medium pendispersi pada
sirup obat batuk adalah …
a. Cair dalam padat d. Cair dalam gas
b. Padat dalam cair e. Cair dalam cair
c. Gas dalam cair
13. Sol belerang dibuat dari reaksi antara hydrogen sulfide (H2S) dengan belerang dioksida
(SO2), yaitu dengan cara mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2. Pembuatan sol
belerang dilakukan dengan cara kondensasi. Pembuatan sol belerang dilakukan dengan
cara kondensasi melalui ...
a. Reaksi redoks d. Dekomposisi rangkap
b. Reaksi hidrolisis e. Penggantian pelarut
c. Reaksi penggaraman
14. Gula tebu yang masih mengandung pengotor (berwarna coklat) dapat dimurnikan agar
didapatkan gula yang
berwarna putih. Dengan cara melarutkan gula tebu ke dalam
air panas. Kemudiian larutan tersebut dialirkan melalui
sistem koloid yaitu tanah diatom/karbon. Partikel – partikel
koloid akan mengadsorpsi zat warna (kotoran) dari gula tebu
tersebut sehingga didapatkan gula putih yang bersih.
Berdasarkan gambar peristiwa adsorpsi di atas, peristiwa
manakah di bawah ini yang mirip dengan peristiwa di atas!
a. Penjernihan air keruh dengan menggunakan tawas
(Al2(SO4)3)
b. Sinar matahari masuk melalui celah ke dalam ruangan
c. Proses pencucian darah pada penderita gagal ginjal
d. Karet dalam latek digumpalkan dengan menambahkan asam formiat
e. Proses pembuatan yogurt dari susu yang difermentasi
15. Seorang anak memasukkan sesendok susu bubuk ke dalam 500 mL air, lalu ia
memasukkan sesendok pasir pantai ke dalam 500 mL air. Setealah kedua campuran
daiduk, ternyata susu bubuk larut, sedangkan pasir tidak larut dalam air dan terdapat
endapan. Sehingga dari percobaan dapat disimpulkan susu merupakan koloid sedangkan
air dengan pasir merupakan suspensi. Berdasarkan percobaan diatas, yang membedakan
koloid dengan suspensi adalah … a. Koloid transparan, sedangkan suspensi keruh
b. Koloid stabil, sedangkan suspensi tidak stabil
c. Koloid terdiri atas satu fase, sedangkan koloid terdiri atas dua fase
d. Koloid bersifat homogen, sedangkan suspensi heterogen
e. Koloid menghamburkan cahaya, sedangkan suspensi meneruskan cahaya
16. Air sungai merupakan koloid yang terdiri dari padatan lumpur yang terdispersi didalam
air. Sistem koloid tersebut dinamakan …
a. Sol d. Emulsi Cair
b. Sol padat e. Buih
c. Emulsi padat
17. Tinta merupakan suatu sistem koloid yang dibuat dengan cara mendispersikan zat padat
ke dalam air, yaitu dengan cara dispersi (cara mekanik). Pembuatan tinta dilakukan
dengan cara menghaluskan karbon pada penggiling (colloid mill) kemudian didispersikan
dalam air. Gom ditambahkan sebagai koloid pelindung sehingga tinta tidak mengendap.
Persamaan anatara koloid dan suspensi berdasarkan proses pembuatan tinta adalah …
a. Keduanya homogen
b. Keduanya heterogen
c. Keduanya dapat disaring
d. Keduanya dispersi padatan dalam cairan
e. Keduanya membentuk endapan
18. Untuk membuat sayur atau kuah, bumbu dapur digerus sampai halus selanjutnya
dituangkan ke dalam air mendidih, dan kuah yang terbentuk membentuk koloid.
Tergolong pembuatan koloid dengan cara …
a. Kimiawi d. Homogenisasi
b. Mekanik e. Busur Bredig
c. Peptisasi
19. Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 37, contoh pembuatan koloid dengan
menggunakan cara diatas adalah …
a. Pembuatan sol Al(OH)3 d. Pembuatan sol Fe(OH)3
b. Pembuatan sol logam e. Pembuatan sol As2S3
c. Pembuatan sol belerang
20. Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 39, fase terdispersi dan medium pendispersi
pada santan adalah …
a. Cair dalam cair d. Cair dalam gas
b. Cair dalam padat e. Gas dalam cair
c. Padat dalam cair
KISI-KISI PENILAIAN KOGNITIF SISTEM KOLOID
Mengidentifikasi Mayones atau Mayoneis merupakan salah satu jenis saus yang
fungsi sistem koloid terbuat dari bahan - bahan telur, cuka dan minyak nabati.
pada kehidupan sehari Mayonais biasanya digunakan untuk menambah perasa pada
hari makanan, seperti sandwich, kentang goreng, burger atau salad.
Dalam proses pembuatan mayones, minyak ditambahkan ke
dalam air yang bercampur dengan kuning telur. Fungsi
6 penambahan kuning telur pada pembuatan mayones adalah … Pilihan Ganda C4 B
a. Untuk menghilangkan pengotor d. Menghilangkan
muatan koloid
b. Sebagai emulgator e. Dialisator
c. Sebagai koagulan
Menentukan cara Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 37, contoh Pilihan Ganda
19 C4 A
pembuatan sistem pembuatan koloid dengan menggunakan cara diatas adalah …
koloid pada kehidupan a. Pembuatan sol Al(OH)3 d. Pembuatan sol
sehari hari Fe(OH)3
b. Pembuatan sol logam e. Pembuatan sol As2S3
c. Pembuatan sol belerang