Anda di halaman 1dari 41

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMAN X


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI IPA /2
Materi Pokok : Sistem Koloid
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (2JP)
Penyusun : Widya Fatmawati (4301414106)

A. Kompetensi Inti

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi
Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji,dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (Pengetahuan) Kompetensi Dasar (Keterampilan)


3.15 Mengelompokkan berbagai tipe 4.15 Membuat makanan atau produk lain
sistem koloid, menjelaskan sifat- yang berupa koloid atau melibatkan
sifat koloid dan penerapannya prinsip koloid
dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi


3.15.1 Mengklasifikasikan suspensi 4.15.1 Merancang prosedur proses
kasar, larutan sejati dan koloid pembuatan koloid melalui percobaan
berdasarkan data hasil sederhana
pengamatan (effek Tyndall,
homogen/heterogen, dan 4.15.2 Menganalisis proses yang terjadi pada
penyaringan) pembuatan koloid
3.15.2 Mengelompokkan jenis koloid
berdasarkan fase terdispersi dan
fase pendispersi
3.15.3 Mendeskripsikan sifat-sifat
koloid (effek Tyndall, gerak
Brown, dialisis, elektroforesis,
emulsi, koagulasi)
3.15.4 Menjelaskan koloid liofob dan
liofil
3.15.5 Mendeskripsikan peranan
koloid di industri kosmetik,
makanan, dan farmasi

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan mencari informasi dari berbagai
sumber belajar, dan mengolah informasi, diharapkan peserta didik terlibat aktif selama proses
belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan
dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik, serta dapat menganalisis permasalahan yang disajikan terkait letak unsur, sifat
fisik dan sifat kimia pada suatu unsur melalui diskusi kelompok serta dapat
mempresentasikan dan mengomunikasikan baik hasil diskusi kelompok maupun hasil
percobaan tersebut.

D. Materi Pembelajaran

a. Materi Prasyarat
Materi yang harus dikuasai oleh peserta didik sebelum mendapatkan materi mengenai
elektrolisis adalah kelarutan dan hasil kali kelarutan.

b. Materi Reguler
Sistem koloid adalah suatu campuran zat yang terdiri dari fase terdispersi dan medium
pendispersi dimana partikel-partikel fase terdispersi yang berukuran koloid tersebar merata
dalam medium pendispersinya
Komponen koloid dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. fase terdispersi yaitu zat yang didispersikan ke dalam zat lain
b. medium pendispersi yaitu fase yang digunakan untuk mendispersikan
2. Jenis-jenis Koloid
Berdasarkan fase terdispersi dam medium pendispersinya, koloid dapat dibedakan
menjadi delapan golongan
3. Penggunaan Koloid
Dalam kenyataannya, banyak hasil dari produk industri yang diperlukan dalam
kehidupan sekarang ini berupa zat-zat yang berupa koloid, baik sebagai bahan makanan,
bahan bangunan, maupun produk-produk lain. Contoh sistem koloid yang berupa bahan
makanan, yaitu susu, mayones, margarin, krim salad, dan jeli. Dalam bahan bangunan,
misalnya cat tembok, cat kayu, cat besi, lem kaca, lem kayu, dan lem plastik. Dalam
industri farmasi, contohnya kapsul dari gelatin dan emulsi obatobatan yang distabilisasi
dengan protein.
4. Sifat-sifat Koloid
a). Efek Tyndall
b). Gerak Brown
c). Adsorbsi
d). Elektroforesis
e). Koagulasi
f). Koloid Pelindung
5. Dialisis
Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel
pada permukaan. Tujuan dialisis untuk menghindari koagulasi dari ionion pengganggu.
6. Koloid liofil dan liofob
Koloid liofil adalah koloid sol dengan partikel koloid sebagai fase terdispersi suka
pada pendispersinya. Koloid liofob adalah koloid sol dengan partikel koloid tidak senang
atau takut pada cairannya.
7. Pengolahan Air Kotor
Pengolahan air kotor didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorbsi.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas, pasir, klorin atau kaporit,
kapur tohor, dan karbon aktif.

c. Materi Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah tuntas secara KKM, diberikan materi pengayaan berupa
sintesis koloid baik melalui cara kondensasi maupun cara dispersi.
Pembuatan koloid
Sistem koloid dapat dibuat secara langsung dengan mendispersikan suatu zat
kedalam medium pendispersi. Selain itu, dapat dilakukan dengan mengubah suspensi
menjadi koloid atau mengubah larutan menjadi koloid. Ukuran partikel koloid terletak di
antara partikel suspensi dan partikel larutan sejati. Pembuatan koloid dilakukan melalui 2
cara yaitu:
A. Cara dispersi
B. Cara kondensasi
2. Koloid dalam kehidupan sehari – hari
A. Koloid dalam industri
B. Koloid yang mencemari lingkungan
d. Materi Remidial
Bagi Peserta didik yang belum mencapai KKM diberi remedial yaitu mempelajari
kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru. Setelah melakukan langkah-
langkah pra remedial, diantaranya analisis hasil diagonisis, menemukan penyebab kesulitan
belajar dan topik-topik yang belum dikuasai, guru dapat melakukan program remedial
berdasarkan pada rencanan kegiatan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan remedial dilakukan
dengan berbagai cara, seperti memberikan tambahan penjelasan atau contoh terutama
berkaitan dengan topik-topik yang belum dikuasai serta menggunakan berbagai media dan
strategi, misalnya banyak melakukan praktik atau demontrasi, tutor sebaya, diskusi
kelompok
E. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan: Saintifik
2. Metode: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Praktikum;
3. Model Pembelajaran: Discovery Learning.
F. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media Pembelajaran: - Slide presentasi
a. Video pembelajaran
b. Lembar kerja peserta didik
c. Papan tulis
2. Alat:
a. Laptop
b. Alat tulis
c. LCD Projector
d. Alat praktikum dan bahannya

G. Sumber Pembelajaran:

Fitria, Lisa. 2013. Pembelajaran Sistem Koloid Berbasis Masalah. Jurusan Kimia Fakultas
Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Almuslim
Johari, J.M.C, dan Rachmawati, M. 2008. Kimia 2 SMA dan MA untuk XII. Jakarta: Esis.
Sudarmo, U. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan
Ilmu Alam. Surakarta: Erlangga.
Supardi,I,K. 2014. Kimia Dasar II. Semarang: UNNES
Watoni, H. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya.
3. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama (3 Jam Pelajaran):

Langkah- Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
langkah DL Waktu
Pendahuluan Menciptakan - Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap 20 menit
Situasi belajar dengan diawali berdoa bersama
(Stimulasi) dipimpin oleh salah seorang peserta didik
Religius
Critical Thinking, HOTS dan Literasi
(Memprediksi dan Mengidentifikasi
Tujuan)

- Guru memberikan rangsangan kepada


peserta didik mengenai penggolongan
sistem koloiddan merangsang peserta
didik dengan pertanyaan yang berkaitan
dengan sistem koloid
PPK (rasa ingin tahu
dan gemar membaca), Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan untuk
Literasi menyamakan pengetahuan awal peserta didik
seperti:
- Pertemuan sebelumnya kalian sudah
mempelajari mengenai kelarutan dan hasil
kali kelarutan. Bagaimana kelarutan yang
terjadi pada larutan dan suspensi? Apa
bedanya? Lalu apa itu koloid?
- Di kelas X kalian sudah mempelajari
campuran air dengan gula termasuk larutan
sedangkan campuran air dengan kapur
termasuk suspense. Lalu bagaimana
campuran air dengan garam, campuran air
dengan pasir dan campuran air dengan susu?
Apakah termasuk larutan, suspense atau
bukan keduanya?
- Guru menunjuk salah satu peserta didik
untuk menjawab kemudian menyakan
“apakah ada perbedaan antara ketiga
larutan tersebut?”
- Peserta didik menganalisis gambar-gambar
mana saja yang termasuk larutan, suspensi
dan koloid
- Peserta didik dibentuk menjadi
kelompok-kelompok kecil yaitu 3-4 orang Critical
- Guru memberikan stimulus agar peserta Thinking,
PPK (rasa ingin tahu HOTS dan
dan gemar membaca) didik memperhatikan video dan slide Literasi
(Mempredik
terksait sistem koloid si dan
Mengidentif
- Guru mengecek prasyarat pengetahuan
tentang penggolongan, sifat sifat dan
pembuatan sistem koloid
- Guru memberikan motivasi terkait pentingnya
belajar sistem koloid yang banyak diaplikasikan
PPK (rasa ingin tahu
dalam kehidupan sehari-hari seperti pembuatan
dan gemar membaca, keju, penjernihan air, dialisis dll
jujur)
- Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang
akan dicapai
Kegiatan Inti Problem - Guru memberikan kesempatan pada peserta 90 menit
statemen didik untuk mengidentifikasi sebanyak
(pertanyaan/ mungkin masalah yang berkaitan dengan
identifikasi sistem koloid
masalah) - Peserta didik mengamati gambar yang disajikan Critical
Thinking,
oleh guru yaitu ada wadah yang berisi larutan , HOTS dan
Literasi
suspensi dan koloid (Mempredi
ksi dan
- Peserta didik mengamati gambar terkait Mengident
ifikasi
pengelompokan koloid Tujuan
- Dari proses pengamatan, peserta didik Membaca)

didorong untuk mengajukan pertanyaan.


Pertanyaan yang diharapkan seperti:
- Bagaimana cara membedakan larutan, suspensi
dan koloid?
PPK (rasa ingin tahu - Mengapa perlu ada pengelompokkan sistem
gemar membaca,
jujur, kerja sama)
koloid? Hal apa yang mendasarinya?
- Apa itu fase terdispersi dan medium
pendispersi?

Sebelumnya guru memberikan kasus berupa :


“jika kita menonton film dibioskop, kemudian ada
asap rokok yang mengepul ke atas, maka asap
akan membuat gambar pada layar menjadi buram.
Bagaimana sifat asap sehingga dapat menjadikan
layar buram?”
- Peserta didik mengamati video
pembelajaran yang disajikan dalam slide
presentasi mengenai sifat sifat koloid yang
dapat ditemui dikehidupan sehari hari.
Setelah mengamati video pembelajaran, diharapkan
muncul beberapa pertanyaan dari peserta didik,
seperti:
- Bagaimana mekanisme yang terjadi pada masing
masing sifat koloid tersebut?
- Mengapa dalam proses penjernihan air terjadi
koagulasi? Mengapa lampu mobil paling baik
menggunakan lampu berwarna kuning?
- Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan
Pengumpulan informasi yang relevan untuk menjawab
data pertanyaan yang diidentifikasi melalui:
- Melakukan pengumpulan informasi
dan sumber sumber (referensi) yang
relevan baik dari buku, e-book
maupun jurnal/ internet
- Mencatat hasil pengumpulan
PPK (rasa ingin tahu
informasi tersebut dari berbagai
gemar membaca, sumber
jujur, kerja sama)

- Pada tahap ini peserta didik dalam


kelompoknya berdiskusi untuk mengolah
Pengolahan
data hasil pengamatan dengan cara:
data dan
- Mengolah hasil pengumpulan informasi
analisis
dengan bantuan pertanyaan pada lembar
kerja.

- Pada tahap verifikasi peserta didik


mendiskusikan hasil pengolahan data dan
Verifikasi
memverifikasi hasil pengolahan dengan
data-data atau teori pada buku sumber
dengan cara:
- Memverifikasi kembali data tentang sistem
koloid; Critical
Thinking,
- Memverifikasi kembali hasil diskusi pada HOTS dan
Literasi
permasalahan teori teori sistem koloid (Mempredik
si dan
- Memverifikasi jawaban kelompok tentang Mengidentif
pertanyaan pada masing masng teori sistem ikasi
Tujuan
koloid Membaca)

- Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan


hasil dikusi kelompok dengan cara:
Generalisasi
- Menyimpulkan tentang perbedaan larutan,
suspensi dan koloid
- Menyimpulkan dalam menentukan medium
pendispersi dan terdispersi pada sistem
koloid
Penutup  - Peserta didik dan guru mereview hasil 25 menit
kegiatan pembelajaran
- Guru memberikan penghargaan kepada Critical Thinking,
kelompok yang berkinerja baik HOTS dan
- Peserta didik menjawab post test tentang Literasi
(Memprediksi
PPK (Mandiri sistem koloid (perbedaan larutan, suspensi dan
dan Gotong Mengidentifikasi
royong) dan koloid. Serta tentang medium/fase pada Tujuan Membaca)
sistem koloid)
- Peserta didik diberi penugasan untuk
mempelajari materi berikutnya yaitu PPK
pembuatan koloid dilingkungan sekitar baik (religius)
dengan cara kondensasi maupun dispersi dan
pelajaran ditutup dengan berdoa bersama.

Pertemuan Kedua (3 JP) : PPK: Religius

Langkah- Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
langkah DL Waktu
Pendahuluan Menciptakan 1. Memberi salam, dan berdoa sebelum 25 menit
situasi pembelajaran dimulai dipimpin salah
(Stimulus) seorang peserta didik;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan;
Critical Thinking, HOTS dan Literasi
(Memprediksi dan Mengidentifikasi
Tujuan)

- Guru memberikan rangsangan kepada


peserta didik mengenai percobaan
sederhana yang berhubungan dengan
pembuatan koloid
- Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan
untuk menyamakan pengetahuan awal
peserta didik seperti:
- “pada pembelajaran sebelumnya, kita telah
mempelajari bahwa partikel koloid memiliki
ukuran yang lebih besardari partikel larutan
dan lebih kecil dari partikel suspensi.
Koloiddapat dibuat dengan cara
memperbesar ukuran partikel atau
memperkecil ukurannya. Lalu bagaimana
prosesnya?”
Menanyakan kepada siswa secara klasikal “selain
koloid dapat dimanfaatkan, ada juga koloid yang
merusak lingkungan. Salah satunya adalah sabun.
Mengapa sabun dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan?”
- Peserta didik menganalisis gambar-gambar
terkait aplikasi sabun yang merupakan
aplikasi sistem koloid yang dapat merusak
lingkungan
- Peserta didik dibentuk menjadi kelompok-
kelompok kecil yaitu 3-4 orang

3. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang


akan dicapai berkaitan dengan percobaan
yang akan dilakukan Peserta didik diberikan
motivasi terkait pentingnya belajar aplikasi
sistem koloid baik yang bermanfaat bagi
lingkungan maupun yang dapat merusak /
mencemari lingkungan sekitar.
4. Menyampaikan metode pembelajaran dan
teknik penilaian yang akan digunakan saat
membahas materi yang diperlukan dalam
pembelajaran.

Kegiatan Inti Problem 1. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru 90 menit


Statement diawal oembelajaran tadi kemudian peserta
didik mengamati gambar yang disajikan oleh
guru terkait macam aplikasi koloid
dikehidupan sehari hari baik yang bermanfaat
maupun yang berbahaya.

2. Dari proses pengamatan, peserta didik


didorong untuk mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan yang diharapkan seperti:
Bagaimana cara pembuatan koloid dengan
menggunakan bahan sekitar?
Critical Thinking,
Mengapa aplikasi sistem koloid (misal sabun) HOTS dan Literasi
dapat mencemari lingkungan sekitar? (Memprediksi dan
Mengidentifikasi
Tujuan Membaca)
3. Peserta didik disajikan video terkait
pencemaran lingkungan akibat dampak negatif
sistem kolid, kemudian melalui video tersebut
diharapkan akan muncul pertanyaan seperti
- Bagaimana cara mengatasi pencemaran
lingkungan akibat aplikasi sitem koloid
tersebut?
- Bagaimana mekanisme yang terjadi?
Literasi,
4. Peserta didik dibagikan LKS praktikum HOTS
mengenai sistem koloid, melalui LKS tersebut
peserta didik bekerja secara mandiri dalam
menentukan alat bahan hingga cara kerja

5. Dengan mencari dari beberapa sumber


referensi baik buku cetak, jurnal maupun
internet peserta didik diharapkan dapat
menganalisis apa yang dibutuhkan dalam
melakukan percobaan ini bersama dengan
masing masing kelompoknya

6. Peserta didik dibagi menjadi beberapa


kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan
oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4–5 orang.

7. Peserta didik mengumpulkan informasi untuk


membangun dan menciptakan ide dalam
memecahkan masalah mengenai percobaan
sederhana pembuatan koloid melalui berbagai
sumber

8. Peserta didik melakukan percobaan bersama


dengan kelompoknya sesuai dengan alat bahan
dan prosedur yang telah digali secara mandiri
oleh peserta didik

Pengolahan Mengolah data hasil eksperimen yang


Data didapatkan dari hasil percobaan yang telah
dilakukan

Memverifika Pada tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan Critical Thinking,


HOTS dan Literasi
si hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil (Memprediksi dan
Mengidentifikasi
pengolahan dengan data-data atau teori pada Tujuan Membaca)
buku sumber dengan cara:

Generalisasi Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil


percobaan yang diperoleh dan hasil percobaan
tersebut dipaparkan lebih lengkap melalui laporan
praktikum yang dikerjakan secara individu

 Penutup   Peserta didik diberikan penguatan oleh guru 20


terkait aplikasi sifat sifat koloid dalam menit
mengatasi pencemaran lingkungan akibat
sistem koloid (sabun)
 Memfasilitasi dalam menemukan
kesimpulan/membuat rumusan tentang hasil
percobaan yang dilakukan untuk menganalisis
sifat sifat pada sistem koloid yang telah dibuat
 Memberikan tugas kepada peserta didik, dan
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari
materi yang akan dibahas di pertemuan
berikutnya maupun mempersiapkan diri
menghadapi tes/ evaluasi akhir di pertemuan
berikutnya
PPK
(religius)  Pelajaran ditutup dengan doa bersama
 Salam Penutup PPK: Santun
 Peserta didik menyalami dan mencium tangan
guru
H. Penilaian
1. Jenis/Teknik penilaian

No Aspek Teknik Bentuk Instrumen


1. Sikap Observasi kegiatan diskusi - Lembar Observasi
kelompok dan presentasi - Penilaian Diri
2. Pengetahuan 1.Penugasan - Soal Penugasan
2. Tes Tertulis - Soal Pilihan Ganda
3. Keterampilan Kinerja, laporan praktikum - Rubrik Penilaian Kinerja

1. Remedial dan Pengayaan


No Aspek Teknik
1. Remedial a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang
capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri
dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3
kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial
dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
2. Pengayaan a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan
diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP
1. Materi Prasyarat
Materi yang harus dikuasai oleh peserta didik sebelum mendapatkan materi mengenai
elektrolisis adalah kelarutan dan hasil kali kelarutan.

b. Materi Reguler
Sistem koloid adalah suatu campuran zat yang terdiri dari fase terdispersi dan medium
pendispersi dimana partikel-partikel fase terdispersi yang berukuran koloid tersebar merata
dalam medium pendispersinya (Johari , J.M.C. dan M. Rachmawati, 2004:300).
Komponen koloid dibagi menjadi dua macam, yaitu:
c. fase terdispersi yaitu zat yang didispersikan ke dalam zat lain
d. medium pendispersi yaitu fase yang digunakan untuk mendispersikan
Perbedaan antara larutan sejati, koloid, dan suspensi kasar disimpulkan pada tabel
2 sebagai berikut:

Tabel 2. Perbedaan Larutan, Koloid, dan Suspensi


Larutan sejati Koloid Suspensi
Bentuk campuran Homogen, tak Secara Heterogen
dapat dibedakan makroskopis
walaupun dengan bersifat homogen
menggunakan tetapi heterogen
mikroskop ultra jika diamati
dengan mikroskop
Ukuran partikel <10-7 cm ultra 10-7 – 10-5 cm >10-5 cm
Jumlah fase satu fase dua fase pada dua fase
Kestabilan stabil umumnya stabil tidak stabil
tidak dapat
Penyaringan tidak dapat disaring, kecuali dapat disaring
disaring dengan
menggunakan
mikroskop ultra
susu santan cat
Contoh Larutan gula pasir dengan air
Larutan garam tanah dengan air
Larutan cuka kopi dan air

2. Jenis-jenis Koloid
Berdasarkan fase terdispersi dam medium pendispersinya, koloid dapat dibedakan
menjadi delapan golongan, seperti pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3. Jenis-jenis Koloid

Fase Medium Jenis koloid Contoh


terdispersi pendispersi

Gas Cair Buih Busa sabun


Krim kocok

Gas Padat Buih padat Batu apung


Karet busa

Cair Gas Aerosol cair Kabut


Awan

Cair Cair Emulsi Susu


Santan

Cair Padat Emulsi padat Mentega Keju


Padat Gas Aerosol padat Asap Debu

Padat Cair Sol Sol emas


Tinta

Padat Padat Sol padat Gelas berwarna


Intan
hitam

3. Penggunaan Koloid
Dalam kenyataannya, banyak hasil dari produk industri yang diperlukan dalam
kehidupan sekarang ini berupa zat-zat yang berupa koloid, baik sebagai bahan makanan,
bahan bangunan, maupun produk-produk lain. Contoh sistem koloid yang berupa bahan
makanan, yaitu susu, mayones, margarin, krim salad, dan jeli. Dalam bahan bangunan,
misalnya cat tembok, cat kayu, cat besi, lem kaca, lem kayu, dan lem plastik. Dalam
industri farmasi, contohnya kapsul dari gelatin dan emulsi obatobatan yang distabilisasi
dengan protein.
Mengapa sistem koloid digunakan dalam produk industri? Salah satu ciri khas koloid
yaitu partikel padat dari suatu zat dapat tersuspensi dalam zat lain, terutama dalam bentuk
cairan. Hal ini merupakan dasar dari berbagai hasil industri yang dibutuhkan manusia.
Penggunaan koloid juga dapat menghasilkan campuran hasil industri tanpa saling
melarutkan secara homogen. Disamping itu juga bersifat stabil, sehingga dapat digunakan
dalam waktu yang relatif lama.
4. Sifat-sifat Koloid
a). Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid jika seberkas cahaya
dilewatkan pada koloid.
Contoh:
1) Cahaya matahari jelas sekali berkasnya si sela-sela pohon yang sekitarnya
berkabut
2) Berkas cahaya proyektor tampak jelas di gedung bioskop yang banyak asap
rokoknya
3) Sorot cahaya lampu mobil berkasnya tampak jelas pada daerah yang berkabut
b). Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan acak dari partikel koloid dalam medium pendispersinya.
Gerak Brown terjadi akibat tumbukan yang tidak seimbang antara molekul medium
terhadap partikel koloid.
c). Adsorbsi
Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan pada permukaan koloid. Pengikatan atau
penyerapan terhadap ion positif/ ion negatif dari partikel koloid menyebabkan koloid
bermuatan listik.
Contoh:
1) Koloid Fe(OH)3 dalam air akan menyerap ion H+ sehingga bermuatan positif
2) Koloid As2S3 dalam air akan menyerap ion S2-sehingga bermuatan negatif Sifat
adsorbsi partikel koloid sangat penting karena berdasarkan sifat tersebut banyak
manfaat yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh:
1) Penjernihan air
2) Penyembuhan sakit perut yang disebabkan oleh bakteri 3) Pemutihan gula
tebu
d). Elektroforesis
Elektroforesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu
elektrode. Elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid.
e). Koagulasi
Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan partikel koloid. Koagulasi dapat terjadi
dengan tiga cara:
1) Cara mekanik, misal: pemanasan, pendinginan, pengadukan
2) Cara kimia, dengan penambahan larutan elektrolit
3) Percampuran dua koloid yang berbeda muatan, misalAl(OH)3 bermuatan positif
dicampur dengan As2S3 yang bermuatan negatif maka akan membentuk endapan
Contoh peristiwa koagulasi dalam kehidupan sehari-hari dan industri, antara lain:
1) Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid tanah liat (lempung) dalam
air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut
2) Karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam format
3) Asap atau debu dari pabrik dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik dari
Cottrel
f). Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid agar menjadi
stabil.
Contoh: Penambahan gelatin pada pembuatan es krim
5. Dialisis
Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel
pada permukaan. Tujuan dialisis untuk menghindari koagulasi dari ionion pengganggu.
Contoh: Pada pembuatan sol Fe(OH)3 terdapat ion Cl- dan H+
Pada pembuatan As2S3 terdapat ion H+ dan S2-
Caranya, koloid dimasukkan dialisator, bagian luar terus menerus dialiri air, zat yang
terdapat koloid misal ion-ion dan molekul dapat menembus membran semi permeabel
sehingga dalam dialisator tinggal koloidnya saja.
Prinsip dialisis saat ini digunakan sebagai proses cuci darah bagi penderita gagal
ginjal, yang dikenal dengan blood dialysis. Ginjal yang berfungsi sebagai selaput semi
permeabel dapat melewatkan ion-ion atau molekul-molekul sederhana yang mengotori
darah, tetapi tidak dapat melewatkan butir-butir darah yang bersifat koloid. Jika ginjal
seseorang rusak maka fungsi ginjal diganti oleh mesin yang disebut dialisator.
6. Koloid liofil dan liofob
Koloid liofil adalah koloid sol dengan partikel koloid sebagai fase terdispersi suka
pada pendispersinya. Koloid liofil mempunyai gaya tarik-menarik yang cukup besar
antara zat terdispersi dengan mediumnya.
Contoh: sabun, detergen, agar-agar dalam air
Koloid liofob adalah koloid sol dengan partikel koloid tidak senang atau takut pada
cairannya. Koloid liofob mempunyai gaya tarik-menarik sangat lemah atau tidak ada
sama sekali.
Contoh: sol belerang, sol emas, sol Fe(OH)3
Jika medium dispersi yang dipakai air, maka disebut koloid hidrofil dan koloid liofob.
Perbandingan antara sol hidrofil dan sol hidrofob disajikan dalam tabel 4. Tabel 4.
Perbandingan sifat sol hidrofil dan sol hidrofob

Sol hidrofil Sol hidrofob

Mengadsorbsi mediumnya Tidak mengadsorbsi mediumnya


Dapat dibuat dengan konsentrasi Hanya stabil pada konsentrasi kecil
yang relatif besar
Tidak mudah digumpalkan dengan Mudah menggumpal pada
penambahan elektrolit penambahan elektrolit
Viskositas lebih besar daripada Viskositas hampir sama dengan
mediumnya mediumnya
Bersifat reversible Tidak reversible
Efek Tyndall lemah Efek Tyndall lebih jelas
Koloid organik Umumnya koloid anorganik
Gerak brown tidak jelas Gerak Brown jelas

7. Pengolahan Air Kotor


Pengolahan air kotor didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorbsi.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas, pasir, klorin atau kaporit,
kapur tohor, dan karbon aktif. Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal
sehingga lebih mudah disaring. Tawas juga membentuk koloid Al(OH)3 yang dapat
mengadsorbsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar. Apabila tingkat kekeruhan air yang
diolah terlalu tinggi maka digunakan karbon aktif disamping tawas. Pasir berfungsi sebagai
penyaring. Klorin atau kaporit berfungsi sebagai pembasmi hama, sedangkan kapur tohor
berguna untuk menaikkan pH, yaitu untuk menetralkan keasaman yang terjadi karena
penggunaan tawas.(Purba, 2004:159).
a. Pengolahan air secara sederhana
1). Membersihkan dari kekeruhan/ proses koagulasi
Untuk mengendapkan kotoran dibubuhi tawas K2SO4 Al2(SO4)3. 24H2O Gumpalan
yang terjadi karena proses koagulasi dipisahkan dengan penyaringan. Penyaring yang
digunakan berupa lapisan pasir, kerikil, dan ijuk.
2). Membersihkan dari kuman/ desinfeksi
Proses desinfeksi dengan menambah kaporit Ca(OCl)2, untuk menghilangkan bau klor
digunakan arang.
3). Membersihkan dari zat-zat kimia
Untuk menghilangkan rasa anyir pada air yang mengandung zat besi atau mangan dapat
menggunakan kapur (Nur’aini dan Cahyono, -:63).
b. Pengolahan air di Perusahaan Air Minum
1). Air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi dan dibiarkan mengendap.
2). Air dialirkan ke bak ventury, tahap ini ditambah tawas dan gas klorin.
3). Dialirkan ke bak acelator, terjadi proses koagulasi.
4). Air yang sudah setengah bersih dialirkan ke bak saringan pasir.
5). Air yang cukup bersih ditampung dalam bak siphon, di siniditambah kapur untuk
menaikkan pH dan gas klorin untuk mematikan hama.
6). Air yang sudah memenuhi standar air bersih dialirkan ke dalam reservoir, kemudian ke
konsumen

c. Materi Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah tuntas secara KKM, diberikan materi pengayaan berupa
sintesis koloid baik melalui cara kondensasi maupun cara dispersi.
Pembuatan koloid
Sistem koloid dapat dibuat secara langsung dengan mendispersikan suatu zat
kedalam medium pendispersi. Selain itu, dapat dilakukan dengan mengubah suspensi
menjadi koloid atau mengubah larutan menjadi koloid. Ukuran partikel koloid terletak di
antara partikel suspensi dan partikel larutan sejati. Oleh karena itu, partikel koloid dapat
dibuat dengan cara menghaluskan partikel suspense hingga berukuran koloid dan
mengelompokkan partikel larutan sejati. Pembuatan koloid dengan cara menghaluskan
partikel suspense disebut dengan dispersi, sedangkan pembuatan koloid dengan
pengelompokkan partikel larutan sejati disebut kondensasi. Pembuatan koloid dilakukan
melalui 2 cara yaitu:
A. Cara dispersi
Cara dispersi adalah cara pembuatan sistem koloid dengan mengubah
partikelpartikel suspensi kasar (besar) menjadi partikel-partikel koloid. Perubahan
partikel kasar menjadi partikel koloid dapat dilakukan dengan cara:
1) cara mekanik (penggerusan)
2) busur bredig
3) cara peptisasi (pemecahan).
B. Cara kondensasi
Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi
partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti:
1) reaksi redoks,
2) reaksi hidrolisis,
3) dekomposisi rangkap 4) pergantian pelarut.
2. Koloid dalam kehidupan sehari – hari
C. Koloid dalam industri
Dalam kehidupan sehari – hari, kita sering menggunakan bahan – bahan kimia
berbentuk koloid. Koloid banyak dimanfaatkan oleh industri untuk membuat produknya.
Misalnya industri kosmetik, makanan dan farmasi. Penggunaan koloid dalam industri
disebabkan banyak zat yang diperlukan dalam produk industri tidak saling bercampur.
Dengan cara membuat produknya ke dalam sistem koloid, industri dapat menyajikan
suatu campuran zat yang tidak saling bercampur manjadi campuran yang homogen (dalam
skala makroskopis). Di samping itu juga bersifat stabil, sehingga dapat digunakan dalam
waktu yang relatif lama. Koloid yang dapat menstabilkan hasil industri ini dinamakan
koloid pelindung. Misalnya, es krim yang ditambah gelatin. Adanya gelatin dalam es krim
menyebabkan es krim tidak dapat meleleh. Dalam dunia industri, koloid digunakan dalam
industri antara lain:
Kosmetik, tekstil, farmasi, sabun dan detergen, makanan
D. Koloid yang mencemari lingkungan
Selain banyak manfaatnya bagi kita, ada juga koloid yang dapat mencemari
lingkungan disekitar kita. Koloid - koloid yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap
lingkungan kita adalah sebagai berikut:
1) Aerosol cair
Aerosol cair dapat mencemari lingkungan jika mengandung bahan CFC, karena CFC
dapat merusak lapisan ozon bumi kita.
2) Detergen dan Sabun
Detergen terbentuk dari asam benzena sulfonat (ABS) dan sodium tripolifosfat
(STTP) sehingga dapat mencemari air sebab kedua bahan tersebut tidak dapat diuraikan
oleh bakteri.
3) Asap Pabrik
Asap pabrik yang mengandung gas SO3 menyebabkan hujan asam. Akibat dari
hujan asam adalah merusak atau menimbulkan korosi pada pada besi atau Palauan batuan
candi. Sedangkan asap buangan pabrik yang mengandung logam berat (Pb,Cd) sangat
mencemari lingkungan.
4) Asbut
Asbut merupakan campuran yang rumit yang terdiri atas berbagai gas dan partikel-
partikel zat cair dan zat padat. Asbut (smog) merupakan kombinasi dari asap (smoke) dan
kabut (fog). Asap mengandung belerang oksida (SO2), gas ini dapat bereaksi dengan
oksigen dan uap air membentuk asam sulfat yang akan mengiritasi paru-paru sehingga
menghasilkan banyak lendir. Sebanyak 4000 orang meninggal dalam kasus di London
pada tahun 1952.

Lampiran 1 Penilaian Sikap


Penilaian proses Afektif :
.
1. Dengan pengamatan langsung dikelas, guru mengamati aktivitas peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran didalam kelas
KISI KISI PENILAIAN SIKAP

No Aspek sikap Indikator Jenjang


yang dinilai

1 Disiplin a. Datang tepat waktu A5

b. Mengumpulkan tugas sistem koloid dengan tepat A3


waktu
2 Jujur a. Jujur saat ujian A3

b. Melaporkan data hasil percobaan sesuai realita A3

3 Tanggung jawab a. Melaksanakan tugas sistem koloid dengan baik A4

b. Mampu berdiskusi tentang permasalahan sistem A2


koloid dengan baik
c. Bertanggung jawab dalam menjawab pertanyaan A4
sesuai konsep baik dari guru maupun teman antar
kelompok
4 Rasa ingin tahu a. Bertanya pada guru mengenai materi sistem A2
koloid
b. Membawa referensi lain yang relevan A2
5 Kerjasama a. Melakukan presentasi kelompok A2

b. Saling membantu dalam menanggapi pertanyaan A2


saat presentasi
6 Kesantunan a. Tidak berbicara kotor dan kasar A5

b. Melakukan 3S (senyum, salam dan sapa) A3

7 Toleransi a. Menghargai pendapat orang lain A1

b. Memberi kesempatan orang lain untuk A1


berpendapat

Indikator penilaian aspek afektif peserta didik dalam pembelajaran sebagai berikut:

No Indikator sikap Keterangan

1 Receiving (A1) Adanya penerimaan/perhatian peserta


didik
terhadap guru atau mata pelajaran

2 Responding (A2) Tumbuhnya minat/motivasi terhadap


pelajaran

3 Valuing (A3) Semangat/usaha yang tinggi

4 Organizing (A4) Tumbuhnya keyakinan, menerima konsep

5 Characterizing (A5) Jujur, disiplin, kerja keras, percaya diri,


bertanggung jawab, kreatif, mandiri

Rubrik penilaian sikap sebagai berikut:

No Criteria Keterangan

1 Tidak mencapai A1 Kurang (nilai 0)

2 Mencapai A1 s.d. A2 Cukup (nilai 1)

3 Mencapai A3 s.d. A4 Baik (nilai 2)

4 Mencapai A5 Sangat Baik (nilai 3)

Instrumen penilaian afektif sebagai berikut:

No Nama A1 A2 A3 A4 A5 Kategori
Peserta didik

1
2

dst

Pertemuan 1

Instrumen Penilaian Sikap : Digunakan untuk menilai sikap peserta didik, dalam hal: teliti,
kritis, kerjasama, tanggung jawab, teliti

Petunjuk:
Lembar observasi ini diisi oleh guru guna menilai sikap peserta didik dalam hal teliti, kritis, dan kerjasama
saat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Indikator Sikap:
1. Teliti
a. Tepat dalam menuliskan reaksi-reaksi elektrolisis
b. Tepat melakukan perhitungan
c. Tepat dalam memberikan jawaban
2. Kritis
a. Menyampaikan pendapat
b. Tanggap terhadap pertanyaan teman
c. Membenarkan jawaban yang belum sesuai
3. Kerjasama
a. Ada pembagian tugas dengan jelas
b. Membantu teman yang mengalami kesulitan
c. Tidak mengepentingkan kepentingan pribadi

Rubrik Penilaian:
SB (Sangat Baik): masing-masing aspek muncul 3 indikator
B (Baik) : masing-masing aspek muncul 2 indikator
C (Cukup) : masing-masing aspek muncul 1 indikator
K (Kurang) : masing-masing aspek tidak muncul indikator

Kolom Penilaian Sikap

Nama Peserta didik : …………………………………………………………………………


Kelas : …………………………………………………………………………
No Pernyataan Cek Predikat
Ya Tidak
1. Peserta didik tepat dalam menjelaskan permasalahan
2. Peserta didik tepat dalam melakukan perhitungan
3. Peserta didik tepat dalam memberikan jawaban
4. Peserta didik berani menyampaikan pendapat/argumen ketika
berdiskusi
5. Peserta didik berani membenarkan jawaban temannya yang belum
benar
6. Peserta didik tanggap terhadap pertanyaan teman
7. Peserta didik mengerjakan tugas kelompok
8. Peserta didik membantu teman lain yang belum paham
9. Peserta didik tidak mengepentingkan kepentingan pribadi
Pertemuan 2

Instrumen Penilaian Sikap :


Petunjuk:
Lembar observasi ini diisi oleh guru guna menilai sikap peserta didik dalam hal teliti, bertanggung jawab, dan
kerjasama saat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Indikator Sikap:
1. Teliti
a. Tepat dalam merangkai alat percobaan
b. Tepat dalam mengamati percobaan yang dilakukan
c. Tepat dalam menuliskan hasil pengamatan
2. Bertanggung jawab
a. Menyiapkan alat dan bahan praktikum
b. Membersihkan kembali alat-alat praktikum yang digunakan
c. Menata kembali alat-alat praktikum pada tempatnya
3. Kerjasama
a. Ada pembagian tugas dengan jelas
b. Membantu teman yang mengalami kesulitan
c. Tidak mengepentingkan kepentingan pribadi

Rubrik Penilaian:
SB (Sangat Baik): masing-masing aspek muncul 3 indikator
B (Baik) : masing-masing aspek muncul 2 indikator
C (Cukup) : masing-masing aspek muncul 1 indikator
K (Kurang) : masing-masing aspek tidak muncul indikator

Nilai akhir diperoleh dari predikat yang sering muncul.

Kolom Penilaian Sikap


Nama Peserta didik : …………………………………………………………………………
Kelas : …………………………………………………………………………
No Pernyataan Cek Predikat
Ya Tidak
1. Peserta didik tepat dalam menyusun/merancang alat percobaan
2. Peserta didik tepat dalam mengamati hasil percobaan
3. Peserta didik tepat dalam menuliskan hasil percobaan
4. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan praktikum dengan baik
5. Peserta didik membersihkan kembali alat-alat yang telah digunakan
6. Peserta didik menata kembali alat yang telah digunakan
7. Peserta didik mengerjakan tugas kelompok sesuai dengan bagiannya
8. Peserta didik membantu teman lain yang belum paham
9. Peserta didik tidak mengepentingkan kepentingan pribadi
Lampiran 2 Penilaian Keterampilan

Penilaian Keterampilan
Pertemuan 1

Instrumen : Digunakan untuk menilai keterampilan peserta didik pada pembelajaran

Petunjuk : Lembar observasi ini diisi oleh guru untuk menilai keterampilan peserta didik. Pada kolom masing-
masing butir keterampilan yang dinilai, guru memberikan angka dengan rentang 1-4 sesuai
dengan keterampilan peserta didik.

Lembar Observasi
Butir
No. Nama Peserta didik Total Skor Nilai Akhir
1 2
1.
2.
3.
4.

Rubrik:
No Keterampilan Aspek yang Indikator
yang dinilai dinilai
1. Menyampaikan Komunikatif 4. Menyampaikan hasil presentasi dengan menggunakan
hasil presentasi bahasa lugas, mudah dimengerti, serta tidak terbata-bata
(presentasi) 3. Jika 2 indikator terpenuhi
2. Jika 1 indikator terpenuhi
1. Jika tidak ada indikator yang muncul
Percaya diri 4. Memaparkan Informasi/ presentasi dengan sikap tegap,
suara lantang, tidak malu menyampaikan pendapat.
3. Jika 2 indikator terpenuhi
2. Jika 1 indikator terpenuhi
1. Jika tidak ada indikator yang muncul

Kriteria Penilaian:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Pengolahan Skor : Pengolahan Nilai : 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (12)
Skor tertinggi = 2 x 4 = 12
Skor terendah = 2 x 1 = 2 Kriteria Rentang Skor Nilai
12−2
Skala kriteria = 4
10 Sangat Baik (SB) apabila 9,5 < skor ≤ 12 79,2 < x ≤ 100
= = 2,5
4
Baik (B) apabila 7 < skor ≤ 9,5 58,3 < x ≤ 79,2

Cukup (C) apabila 4,5 < skor ≤ 7 37,5 < x ≤ 58,3

Kurang (K) apabila 2 ≤ skor ≤ 4,5 16,67 < x ≤ 37,5


Lampiran 2 Penilaian Keterampilan

Pertemuan 1

Kisi-kisi Instrumen Penilaian Keterampilan Kinerja Peserta didik

Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan Tahap Setelah


Domain Domain Domain
Praktikum Praktikum Praktikum
Memeriksa Mengukur 500 gr Membersihkan alat
kelengkapan alat padatan yang yang telah digunakan
yang dibutuhkan P1 digunakan sebagai P3 untuk praktikum P1
untuk praktikum pelapis filter alat
penjernih air
Menyiapkan alat Merancang alat Menata kembali alatalat
yang akan digunakan P1 penjernih air P3 yang telah selesai P1
untuk praktikum digunakan praktikum
Menyiapkan bahan Mengamati hasil Mengomunikasikan
yang akan digunakan P1 pembuatan alat P3 hasil yang diperoleh P4
untuk praktikum penjernih air dari praktikum
Menuliskan hasil
pengamatan dari
masing-masing P3
percobaan

Domain:

P1 : Aspek Peniruan P3 : Aspek Ketepatan

P2 : Aspek Manipulasi P4 : Aspek Artikulasi

Rubrik Penilaian Kinerja

Tahap Persiapan

Kinerja Kriteria
Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
3
untuk praktikum dengan mencocokan pada lembar
Memeriksa alat yang akan praktikum yang diberikan
digunakan untuk praktikum Memeriksa alat yang akan digunakan praktikum
2
tanpa mencocokan dengan lembar praktikum
1 Tidak memeriksa alat yang akan digunakan
Memeriksa kelengkapan bahan yang akan
3 digunakan untuk praktikum dengan mencocokan
Memeriksa bahan yang akan pada lembar praktikum yang diberikan
digunakan untuk praktikum
Memeriksa bahan yang akan digunakan praktikum
2
tanpa mencocokan dengan lembar praktikum
1 Tidak memeriksa bahan yang akan digunakan
Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk
praktikum dengan membersihkan dan
3 mengeringkan alat terlebih dahulu sebelum
praktikum
Menyiapkan alat yang akan Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk
digunakan untuk praktikum praktikum dengan membersihkan tetapi tanpa
2 mengeringkan alat terlebih dahulu sebelum
praktikum
Menggunakan alat praktikum tanpa
1
membersihkannya terlebih dahulu

Tahap Pelaksanaan Praktikum


Kinerja Kriteria

Mengukur massa padatan sesuai dengan kebutuhan


3
dan pengukuran sesuai prosedur
Mengukur 500 gr padatan
Mengukur massa padatan sesuai dengan kebutuhan
pasir yang digunakan sebagai 2
akan tetapi pengukuran tidak sesuai prosedur
filter alat penjernih air
Mengukur massa padatan tidak sesuai dengan
1
kebutuhan praktikum
Merancang alat penjernihan air dengan benar,
3 yaitu dari lapisan paling atas yaitu arang, kerikil
Merancang alat penjernih air besar, kerikil kecil, pasir, ijuk dan jerami. beserta
Merancang alat penjernih air dengan hampir benar,
2
yaitu dari lapisan paling atas yaitu arang, kerikil
besar, kerikil kecil, pasir, jerami dan ijuk (ada
urutan lapisan yang terbalik)
Merancang alat penjernih air tidak sesuai dengan
1
petunjuk yang diberikan
Melakukan pengamatan pada proses penjernihan
3 sesuai dengan urutannya dan hasilnya sesuai
dengan yang didapatkan pada praktikum
Mengamati proses Mengamati hasil pengamatan pada praktikum
penjernihan pada alat 2 sesuai dengan yang didapat, tetapi pelaksanaannya
tidak sesuai dengan prosedur urutan
Melakukan pengamatan proses penjernihan air
1
tidak sesuai dengan waktu yang diberikan
Menuliskan hasil praktikum dengan lengkap dan
3 mampu menginterpretasikan hasil pengamatan
dalam tulisan
Menuliskan hasil praktikum Menuliskan hasil praktikum dengan lengkap
2 teteapi sulit menginterpretasikan dalam bentuk
tulisan
1 Menuliskan hasil praktikum tidak lengkap
Tahap Setelah Praktikum
Kinerja Kriteria

Membersihkan alat yang telah digunakan pada


3 saat praktikum, menggunakan air keran untuk
membilas alat dan mengeringkan alat
Membersihkan alat yang telah digunakan pada saat
Membersihkan kembali alat
praktikum, menggunakan air keran untuk
yang telah selesai digunakan 2
membilas
alat dan tidak mengeringkan alat
Tidak membersihkan alat yang telah digunakan
1
pada saat praktikum
Mengembalikan alat dan bahan yang digunakan
3 pada tempat semula dengan rapi dan
membersihkan meja praktikum setelah praktikum
Menata kembali Mengembalikan alat dan bahan yang digunakan
alat-alat praktikum 2 pada tempat semula kurang rapi dan
membersihkan meja praktikum setelah praktikum
Tidak mengembalikan alat dan bahan yang
1
digunakan pada tempat semula
Mengomunikasikan hasil pengamatan yang
Mengomunikasikan hasil diperoleh dari proses penjernihan air, apa saja
3 yang dihasilkan pada katoda dan anoda dengan
praktikum kata-kata sendiri dan bahasa yang mudah
dimengerti
Mengomunikasikan hasil pengamatan yang
diperoleh dari proses penjernihan air dengan
2 kalimat yang sulit dimengerti dan menggunakan
kata-kata buku
Tidak mengomunikasikan hasil berdasarkan
1
pengamatan mengenai proses penjernihan air

Kriteria Penilaian:

Pengolahan Skor : Pengolahan Nilai :


Skor tertinggi = 10 x 3 = 30

Skor terendah = 10 x 1 = 10 Kriteria Rentang Skor Nilai


Skala kriteria = Sangat Baik (SB) apabila 25 < skor ≤ 30
Baik (B) apabila 20 < skor ≤ 25
Cukup (C) apabila 15 < skor ≤ 20
Kurang (K) apabila 10 ≤ skor ≤ 15
Instrumen Penilaian Kinerja Peserta didik
Nama peserta Skor
No Aspek kinerja yang dinilai Kelompok didik
3 2 1
Tahap Persiapan Praktikum

Memeriksa alat yang akan digunakan


1.
untuk praktikum

Memeriksa bahan yang akan digunakan


2. 1
untuk praktikum

Menyiapkan alat yang akan digunakan


3.
untuk praktikum

Tahap Pelaksanaan Praktikum

Mengukur massa padatan (gram) yang


4.
digunakan

5. Merancang alat penjernih air

6. Mengamati proses penjernihan air

7. Menuliskan hasil praktikum

Tahap Setelah Praktikum

Membersihkan kembali alat yang telah


8
selesai digunakan
1

9 Menata kembali alat-alat praktikum


10 Mengomunikasikan hasil praktikum

Instrumen Penilaian Laporan Praktikum

Lembar Penilaian Laporan Praktikum


Poin Jumlah Skor
No Nama Peserta didik Nilai
1 2 3 4 5

Rubrik Penilaian Laporan Praktikum


Kriteria
Poin
4 3 2 1
Ditulis dengan Ditulis dengan Ditulis kurang Ditulis kurang
kalimat baku, kalimat baku, fokus, kalimat spesifik, kalimat
rinci, terkait terkait dengan tidak baku, tidak baku, tidak
1. Tujuan dengan topik topik yang sebagian tidak terkait dengan
yang ditugaskan ditugaskan terkait dengan topik yang
topik yang ditugaskan
ditugaskan
Mencantumkan Mencantumkan Mencantumkan Tidak
semua alat dan sebagian besar sebagian kecil mencantumkan
2. Alat dan bahan bahan yang alat dan bahan alat dan bahan alat dan bahan
diperlukan yang diperlukan yang diperlukan yang digunakan
percobaan percobaan percobaan
Langkah kegiatan Langkah Langkah Tidak ada
3. Langkah lengkap, urut, dan kegiatan lengkap kegiatan tidak langkah kegiatan
kegiatan rinci dan urut urut dan atau
tidak lengkap
Data ditabulasi Data ditabulasi Data ditabulasi Data tidak
4. Data dan analisis secara logis dan secara logis dan sembarangan ditabulasi dan
data dianalisis dengan dianalisis dengan dan dianalisis
tepat dan rinci tepat kurang tepat tidak dianalisis
Ditulis Ditulis Ditulis Tidak ada
berdasarkan hasil berdasarkan hasil tidak kesimpulan
5. Kesimpulan
analisis dan akurat analisis berdasarkan
hasil analisis

Keterangan:

1. Kolom skor diisi kualitias kriteria yang diperoleh peserta didik


2. Nilai diperoleh berdasarsakna perhitungan berikut:

Kriteria Penilaian:
Kriteria Penilaian:

Pengolahan Skor : Pengolahan Nilai :

Skor tertinggi = 5 x 4 = 20

Skor terendah = 5 x 1 = 5 Kriteria Rentang Skor Nilai


Skala kriteria = Sangat Baik (SB) apabila 16,25 < skor ≤ 20 81,25 < x ≤ 100
Baik (B) apabila 12,5 < skor ≤ 16,25 62,5 < x ≤ 81,25
Cukup (C) apabila 8,75 < skor ≤ 12,5 43,75 < x ≤ 62,5
Kurang (K) apabila 5 ≤ skor ≤ 8,75 25 < x ≤ 43,75
SOAL :
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e!
1. Kalian telah menemukan definisi koloid berdasarkan kesamaan dan perbedaan sifatnya
melalui eksperimen yang telah kalian lakukan. Pada tahun 1912 seorang kimiawan Jerman
bernama Richard Zsigmondy mendesain mikroskop ultra. Mikroskop yang dapat
digunakan untuk mengamati partikel-partikel campuran yang telarut yaitu partikel yang
memiliki ukuran 1-100 nm termasuk partikel koloid.
Berdasarkan informasi diatas, koloid adalah …
a. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel diantara larutan dan
suspensi yaitu antara 1 – 100 nm
b. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel > 100 nm
c. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel < 100 nm
d. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel lebih besar dari suspensi
e. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel lebih kecil dari larutan
sejati
2. Perhatikan tabel jenis koloid di bawah ini!
Fase terdispersi Medium pendispersi
Contoh koloid
Padat Cair Gas Padat Cair Gas
Mayones √ √
Cat √ √
Batu apung √ √
Kabut √ √
Agar – agar √ √
Asap √ √
Gelas berwarna √ √
Buih sabun √ √

Berikut ini contoh koloid yang fase terdispersi dan medium pendispersinya sama dengan
batu apung adalah …
a. Selai d. Debu
b. Awan e. Karet busa
c. Tinta
3. Pengeras rambut/hair spray merupakan contoh koloid di bidang industri kosmetik yang
teegolong ke dalam aerosol cair. Fase terdispersi dan medium pendispersi pada hair spray
adalah

a. Gas dalam cair d. Cair dalam cair
b. Cair dalam gas e. Cair dalam padat
c. Padat dalam padat
4. Campuran air dengan pasir, campuran air dengan terigu dan campuran air dengan kapur
dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Berdasarkan cara pemisahannya, apakah
campuran air dengan gula, campuran air dengan garam dan campuran dengan cuka dapat
dipisahkan dengan cara …
a. Penyaringan d. Ultra mikroskop
b. Penguapan e. Destilasi
c. Sentrifuge (pemusing)
5. Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 9, salah satu pemanfaatan dialisis dalam
kehidupan sehari – hari adalah …
a. Pemurnian gula d. Pembentukan delta
b. Alat pencuci darah e. Alat Cotrell
c. Penjerihan air
6. Mayones atau Mayoneis merupakan salah satu jenis saus yang terbuat dari bahan - bahan
telur, cuka dan minyak nabati. Mayonais biasanya digunakan untuk menambah perasa
pada makanan, seperti sandwich, kentang goreng, burger atau salad. Dalam proses
pembuatan mayones, minyak ditambahkan ke dalam air yang bercampur dengan kuning
telur. Fungsi penambahan kuning telur pada pembuatan mayones adalah …
a. Untuk menghilangkan pengotor d. Menghilangkan muatan koloid
b. Sebagai emulgator e. Dialisator
c. Sebagai koagulan
7. Asam amino adalah suatu molekul pembentuk protein. Asam amino ada yang bermuatan
positif, negatif, dan netral pada pH tertentu. Pemisahan asam – asam amino dilakukan
dengan cara mengatur pH larutan asam – asam amino. Kemudian asam – asam amino
ditempatkan dalam medan listrik. Asam amino yang bermuatan positif akan menuju
katode, asam amino yang bermuatan negatif akan tertarik menuju anode. Sedangkan asam
amino netral tidak tertarik oleh kedua elektrode.
Pemisahan asam amino berdasarkan penjelasan diatas adalah pemisahan dengan cara …
a. Elektroforesis d. Elektronik
b. Elektrodialisis e.
Elektrolisis
c. Elektroanalisis
8. Deodorant merupakan salah satu contoh koloid dalam bidang industri kosmetik yang
berupa emulsi padat. Deodorant digunakan untuk menghilangkan bau badan dengan cara
menggosokkan pada anggota badan. Pada deodorant terdapat absorben berupa Al-stearat
yang dapat menyerap keringat yang menyebabkan bau badan.
Berdasarkan cara kerja deodorant dalam menghilangkan bau badan, sifat koloid yang
digunakan adalah …
a. Absorpsi d. Dialisis
b. Elektroforesis e.
Adsorpsi
c. Kogulasi
9. Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 15, fase terdispersi dan medium pendispersi
pada deodorant adalah …
a. Cair dalam padat d. Padat dalam cair
b. Cair dalam cair e. Cair dalam Gas
c. Padat dalam padat
10. Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam
susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan
bantuan bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Keju dikenal di seluruh dunia,
namun diduga pertama kali dikenal di daerah sekitar Timur Tengah. Keju ditemukan
secara tidak sengaja oleh seorang pengembara dari Arab. Keju merupakan jenis koloid …
a. Sol padat d. Emulsi padat
b. Buih padat e. Sol
c. Emulsi cair
11. Perhatikan beberapa fakta campuran di bawah ini!
• Es krim yang tidak mengkristal sehingga tetep terus kenyal karena dicampur Gelatin
• Susu tidak menggumpal karena terdapat kasein dalam susu.
• Tinta tidak mengendap karena dicampur dengan gom
Berdasarkan fakta campuran di atas, penambahan gelatin, kasein dan gom berperan
sebagai …
a. Koloid pelindung d.Koagulan (penggumpal)
b. Koloid liofil e. Koloid liofob
c. Dialisator
12. Dunia farmasi dan kedokteran juga menggunakan sistem koloid, salah satunya adalah
sirup obat batuk. Sirup obat batuk mengandung koloid yang bersifat liofob (kurang stabil)
dan sol liofob ini bersifat irreversible, yaitu setelah menggumpal tidak dapat kembali lagi
walaupun ditambah air sebagai medium pendispersi. Sehingga sirup obat baruk harus
dikocok terlebih dahulu sebelum diminum. Fase terdispersi dan medium pendispersi pada
sirup obat batuk adalah …
a. Cair dalam padat d. Cair dalam gas
b. Padat dalam cair e. Cair dalam cair
c. Gas dalam cair
13. Sol belerang dibuat dari reaksi antara hydrogen sulfide (H2S) dengan belerang dioksida
(SO2), yaitu dengan cara mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2. Pembuatan sol
belerang dilakukan dengan cara kondensasi. Pembuatan sol belerang dilakukan dengan
cara kondensasi melalui ...
a. Reaksi redoks d. Dekomposisi rangkap
b. Reaksi hidrolisis e. Penggantian pelarut
c. Reaksi penggaraman
14. Gula tebu yang masih mengandung pengotor (berwarna coklat) dapat dimurnikan agar
didapatkan gula yang
berwarna putih. Dengan cara melarutkan gula tebu ke dalam
air panas. Kemudiian larutan tersebut dialirkan melalui
sistem koloid yaitu tanah diatom/karbon. Partikel – partikel
koloid akan mengadsorpsi zat warna (kotoran) dari gula tebu
tersebut sehingga didapatkan gula putih yang bersih.
Berdasarkan gambar peristiwa adsorpsi di atas, peristiwa
manakah di bawah ini yang mirip dengan peristiwa di atas!
a. Penjernihan air keruh dengan menggunakan tawas
(Al2(SO4)3)
b. Sinar matahari masuk melalui celah ke dalam ruangan
c. Proses pencucian darah pada penderita gagal ginjal
d. Karet dalam latek digumpalkan dengan menambahkan asam formiat
e. Proses pembuatan yogurt dari susu yang difermentasi
15. Seorang anak memasukkan sesendok susu bubuk ke dalam 500 mL air, lalu ia
memasukkan sesendok pasir pantai ke dalam 500 mL air. Setealah kedua campuran
daiduk, ternyata susu bubuk larut, sedangkan pasir tidak larut dalam air dan terdapat
endapan. Sehingga dari percobaan dapat disimpulkan susu merupakan koloid sedangkan
air dengan pasir merupakan suspensi. Berdasarkan percobaan diatas, yang membedakan
koloid dengan suspensi adalah … a. Koloid transparan, sedangkan suspensi keruh
b. Koloid stabil, sedangkan suspensi tidak stabil
c. Koloid terdiri atas satu fase, sedangkan koloid terdiri atas dua fase
d. Koloid bersifat homogen, sedangkan suspensi heterogen
e. Koloid menghamburkan cahaya, sedangkan suspensi meneruskan cahaya
16. Air sungai merupakan koloid yang terdiri dari padatan lumpur yang terdispersi didalam
air. Sistem koloid tersebut dinamakan …
a. Sol d. Emulsi Cair
b. Sol padat e. Buih
c. Emulsi padat
17. Tinta merupakan suatu sistem koloid yang dibuat dengan cara mendispersikan zat padat
ke dalam air, yaitu dengan cara dispersi (cara mekanik). Pembuatan tinta dilakukan
dengan cara menghaluskan karbon pada penggiling (colloid mill) kemudian didispersikan
dalam air. Gom ditambahkan sebagai koloid pelindung sehingga tinta tidak mengendap.
Persamaan anatara koloid dan suspensi berdasarkan proses pembuatan tinta adalah …
a. Keduanya homogen
b. Keduanya heterogen
c. Keduanya dapat disaring
d. Keduanya dispersi padatan dalam cairan
e. Keduanya membentuk endapan
18. Untuk membuat sayur atau kuah, bumbu dapur digerus sampai halus selanjutnya
dituangkan ke dalam air mendidih, dan kuah yang terbentuk membentuk koloid.
Tergolong pembuatan koloid dengan cara …
a. Kimiawi d. Homogenisasi
b. Mekanik e. Busur Bredig
c. Peptisasi
19. Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 37, contoh pembuatan koloid dengan
menggunakan cara diatas adalah …
a. Pembuatan sol Al(OH)3 d. Pembuatan sol Fe(OH)3
b. Pembuatan sol logam e. Pembuatan sol As2S3
c. Pembuatan sol belerang
20. Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 39, fase terdispersi dan medium pendispersi
pada santan adalah …
a. Cair dalam cair d. Cair dalam gas
b. Cair dalam padat e. Gas dalam cair
c. Padat dalam cair
KISI-KISI PENILAIAN KOGNITIF SISTEM KOLOID

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : XI/2

No KD Indikator Soal Butir Soal Bentuk Tes Jenjang Kunci


Kalian telah menemukan definisi koloid berdasarkan kesamaan
dan perbedaan sifatnya melalui eksperimen yang telah kalian
lakukan. Pada tahun 1912 seorang kimiawan Jerman bernama
Richard Zsigmondy mendesain mikroskop ultra. Mikroskop yang
dapat digunakan untuk mengamati partikel-partikel campuran
yang telarut yaitu partikel yang memiliki ukuran 1-100 nm
Mengelompokka termasuk partikel koloid.
n berbagai tipe Berdasarkan informasi diatas, koloid adalah …
sistem koloid, Mengklasifikasikan d. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran
menjelaskan suspensi kasar,
partikel diantara larutan dan suspensi yaitu antara 1 –
1 sifat-sifat koloid larutan sejati dan 100 nm Pilihan Ganda C3 A
dan koloid e. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran
penerapannya
partikel > 100 nm
dalam kehidupan
sehari-hari
f. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran
partikel < 100 nm
g. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran
partikel lebih besar dari suspensi
h. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran
partikel lebih kecil dari larutan sejati

Perhatikan tabel jenis koloid di bawah ini!


Mengelompokkan
jenis koloid Fase terdispersi Medium pendispersi
berdasarkan fase Contoh koloid
2 Padat Cair Gas Padat Cair
Pilihan Ganda Gas
C3 E
terdispersi dan fase
pendispersi Mayones √ √
Cat √ √
Batu apung √ √
Kabut √ √
Agar – agar √ √
Asap √ √
Gelas berwarna √ √
Buih sabun √ √

Berikut ini contoh koloid yang fase terdispersi dan medium


pendispersinya sama dengan batu apung adalah …
a. Selai d. Debu
b. Awan e. Karet busa
c. Tinta

Mengelompokkan Pengeras rambut/hair spray merupakan contoh koloid di bidang


jenis koloid industri kosmetik yang teegolong ke dalam aerosol cair. Fase
berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi pada hair spray adalah

3 terdispersi dan fase Pilihan Ganda C3 B
a. Gas dalam cair d. Cair dalam cair
pendispersi
b. Cair dalam gas e. Cair dalam padat
c. Padat dalam padat

Campuran air dengan pasir, campuran air dengan terigu dan


campuran air dengan kapur dapat dipisahkan dengan cara
penyaringan. Berdasarkan cara pemisahannya, apakah campuran
Mengklasifikasikan air dengan gula, campuran air dengan garam dan campuran
4 suspensi kasar, larutan dengan cuka dapat dipisahkan dengan cara … Pilihan Ganda C3 B
sejati dan koloid a. Penyaringan d. Ultra mikroskop
b. Penguapan e. Destilasi
c. Sentrifuge (pemusing)
Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 9, salah satu
Mengklasifikasikan pemanfaatan dialisis dalam kehidupan sehari – hari adalah …
suspensi kasar, larutan a. Pemurnian gula d. Pembentukan delta
5 Pilihan Ganda C4 B
sejati dan koloid pada b. Alat pencuci darah e. Alat Cotrell
kehidupan sehari hari c. Penjerihan air

Mengidentifikasi Mayones atau Mayoneis merupakan salah satu jenis saus yang
fungsi sistem koloid terbuat dari bahan - bahan telur, cuka dan minyak nabati.
pada kehidupan sehari Mayonais biasanya digunakan untuk menambah perasa pada
hari makanan, seperti sandwich, kentang goreng, burger atau salad.
Dalam proses pembuatan mayones, minyak ditambahkan ke
dalam air yang bercampur dengan kuning telur. Fungsi
6 penambahan kuning telur pada pembuatan mayones adalah … Pilihan Ganda C4 B
a. Untuk menghilangkan pengotor d. Menghilangkan
muatan koloid
b. Sebagai emulgator e. Dialisator
c. Sebagai koagulan

Asam amino adalah suatu molekul pembentuk protein. Asam


amino ada yang bermuatan positif, negatif, dan netral pada pH
tertentu. Pemisahan asam – asam amino dilakukan dengan cara
mengatur pH larutan asam – asam amino. Kemudian asam – asam
amino ditempatkan dalam medan listrik. Asam amino yang
Menentukan bermuatan positif akan menuju katode, asam amino yang
mekanisme pembuatan bermuatan negatif akan tertarik menuju anode. Sedangkan asam
7 Pilihan Ganda C4 A
koloid di kehidupan amino netral tidak tertarik oleh kedua elektrode.
sehari hari Pemisahan asam amino berdasarkan penjelasan diatas adalah
pemisahan dengan cara …
a. Elektroforesis d. Elektronik
b. Elektrodialisis e. Elektrolisis
c. Elektroanalisis

Mengklasifikasikan Deodorant merupakan salah satu contoh koloid dalam bidang


8 Pilihan Ganda C4 E
suspensi kasar, industri kosmetik yang berupa emulsi padat. Deodorant
larutan sejati dan digunakan untuk menghilangkan bau badan dengan cara
koloid berdasarkan menggosokkan pada anggota badan. Pada deodorant terdapat
data hasil absorben berupa Al-stearat yang dapat menyerap keringat yang
menyebabkan bau badan.
pengamatan (effek
Berdasarkan cara kerja deodorant dalam menghilangkan
Tyndall, bau badan, sifat koloid yang digunakan adalah …
homogen/heterogen a. Absorpsi d. Dialisis
, dan penyaringan) b. Elektroforesis e. Adsorpsi
c. Kogulasi

Mengelompokkan Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 15, fase terdispersi


jenis koloid dan medium pendispersi pada deodorant adalah …
berdasarkan fase a. Cair dalam padat d. Padat dalam cair
9 Pilihan Ganda C5 A
terdispersi dan fase b. Cair dalam cair e. Cair dalam Gas
pendispersi c. Padat dalam padat

Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan


memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan
Mendeskripsikan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan
peranan koloid di bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Keju dikenal di
seluruh dunia, namun diduga pertama kali dikenal di daerah
industri kosmetik,
10 sekitar Timur Tengah. Keju ditemukan secara tidak sengaja oleh Pilihan Ganda C3 D
makanan, dan seorang pengembara dari Arab. Keju merupakan jenis koloid …
farmasi a. Sol padat d. Emulsi padat
b. Buih padat e. Sol
c. Emulsi cair

Mendeskripsikan Perhatikan beberapa fakta campuran di bawah ini!


peranan koloid di • Es krim yang tidak mengkristal sehingga tetep terus
industri kosmetik, kenyal karena dicampur Gelatin Pilihan Ganda
11 C3 A
makanan, dan • Susu tidak menggumpal karena terdapat kasein dalam
farmasi susu.
• Tinta tidak mengendap karena dicampur dengan gom
Berdasarkan fakta campuran di atas, penambahan gelatin,
kasein dan gom berperan sebagai …
a. Koloid pelindung d.Koagulan (penggumpal)
b. Koloid liofil e. Koloid liofob
c. Dialisator

Dunia farmasi dan kedokteran juga menggunakan sistem koloid,


salah satunya adalah sirup obat batuk. Sirup obat batuk
mengandung koloid yang bersifat liofob (kurang stabil) dan sol
liofob ini bersifat irreversible, yaitu setelah menggumpal tidak
Mengelompokkan jenis dapat kembali lagi walaupun ditambah air sebagai medium
koloid berdasarkan fase pendispersi. Sehingga sirup obat baruk harus dikocok terlebih Pilihan Ganda
12 terdispersi dan fase dahulu sebelum diminum. Fase terdispersi dan medium C4 E
pendispersi serta koloid pendispersi pada sirup obat batuk adalah …
liofob dan liofil
a. Cair dalam padat d. Cair dalam gas
b. Padat dalam cair e. Cair dalam cair
c. Gas dalam cair

Sol belerang dibuat dari reaksi antara hydrogen sulfide (H2S)


dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan cara mengalirkan
gas H2S ke dalam larutan SO2. Pembuatan sol belerang dilakukan
Menentukan dengan cara kondensasi. Pembuatan sol belerang dilakukan
mekanisme pembuatan dengan cara kondensasi melalui ... Pilihan Ganda
13 C4 A
koloid di kehidupan
a. Reaksi redoks d. Dekomposisi rangkap
sehari hari
b. Reaksi hidrolisis e. Penggantian pelarut
c. Reaksi penggaraman
Gula tebu yang masih mengandung pengotor (berwarna coklat)
dapat dimurnikan agar didapatkan gula yang berwarna putih.
Dengan cara melarutkan gula tebu ke
dalam air panas. Kemudiian larutan
tersebut dialirkan melalui sistem
koloid yaitu tanah diatom/karbon.
Partikel – partikel koloid akan
Mendeskripsikan mengadsorpsi zat warna (kotoran) dari
peranan koloid di gula tebu tersebut sehingga didapatkan
industri kosmetik, gula putih yang bersih. Pilihan Ganda
14 Berdasarkan gambar peristiwa adsorpsi di atas, peristiwa C5 A
makanan, dan
farmasi manakah di bawah ini yang mirip dengan peristiwa di
atas!
a. Penjernihan air keruh dengan menggunakan tawas
(Al2(SO4)3)
b. Sinar matahari masuk melalui celah ke dalam ruangan
c. Proses pencucian darah pada penderita gagal ginjal
d. Karet dalam latek digumpalkan dengan menambahkan
asam formiat
Proses pembuatan yogurt dari susu yang difermentasi
Seorang anak memasukkan sesendok susu bubuk ke dalam 500
Mengklasifikasikan mL air, lalu ia memasukkan sesendok pasir pantai ke dalam 500
mL air. Setealah kedua campuran daiduk, ternyata susu bubuk
suspensi kasar, larut, sedangkan pasir tidak larut dalam air dan terdapat endapan.
larutan sejati dan Sehingga dari percobaan dapat disimpulkan susu merupakan
koloid berdasarkan koloid sedangkan air dengan pasir merupakan suspensi.
data hasil Berdasarkan percobaan diatas, yang membedakan koloid dengan Pilihan Ganda
15 suspensi adalah … C5 B
pengamatan (effek
Tyndall, a. Koloid transparan, sedangkan suspensi keruh
homogen/heterogen f. Koloid stabil, sedangkan suspensi tidak stabil
g. Koloid terdiri atas satu fase, sedangkan koloid terdiri
, dan penyaringan)
atas dua fase
h. Koloid bersifat homogen, sedangkan suspensi
heterogen
i. Koloid menghamburkan cahaya, sedangkan suspensi
meneruskan cahaya

Air sungai merupakan koloid yang terdiri dari padatan lumpur


Mnenjelaskan fase yang terdispersi didalam air. Sistem koloid tersebut dinamakan …
terdispersi dan
a. Sol d. Emulsi Cair Pilihan Ganda
16 pendispersi pada sistem C3 A
koloid di kehidupan
b. Sol padat e. Buih
sehari hari c. Emulsi padat

Tinta merupakan suatu sistem koloid yang dibuat dengan cara


mendispersikan zat padat ke dalam air, yaitu dengan cara dispersi
(cara mekanik). Pembuatan tinta dilakukan dengan cara
menghaluskan karbon pada penggiling (colloid mill) kemudian
didispersikan dalam air. Gom ditambahkan sebagai koloid
Mengklasifikasikan pelindung sehingga tinta tidak mengendap. Persamaan anatara
suspensi kasar, larutan koloid dan suspensi berdasarkan proses pembuatan tinta adalah Pilihan Ganda
17 C5 C
sejati dan koloid pada …
kehidapuan sehari hari a. Keduanya homogen
b. Keduanya heterogen
c. Keduanya dapat disaring
d. Keduanya dispersi padatan dalam cairan
e. Keduanya membentuk endapan

Untuk membuat sayur atau kuah, bumbu dapur digerus sampai


halus selanjutnya dituangkan ke dalam air mendidih, dan kuah
Mengklasifikasikan yang terbentuk membentuk koloid. Tergolong pembuatan koloid
penggolongan cara dengan cara … Pilihan Ganda
18 C3 B
pembuatan sistem a. Kimiawi d. Homogenisasi
koloid b. Mekanik e. Busur Bredig
c. Peptisasi

Menentukan cara Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 37, contoh Pilihan Ganda
19 C4 A
pembuatan sistem pembuatan koloid dengan menggunakan cara diatas adalah …
koloid pada kehidupan a. Pembuatan sol Al(OH)3 d. Pembuatan sol
sehari hari Fe(OH)3
b. Pembuatan sol logam e. Pembuatan sol As2S3
c. Pembuatan sol belerang

Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 39, fase terdispersi


dan medium pendispersi pada santan adalah …
Menentukan fase
a. Cair dalam cair d. Cair dalam gas
terdispersi dan Pilihan Ganda
20
pendispersi pada
b. Cair dalam padat e. Gas dalam cair C3 A
kehidupan sehari hari c. Padat dalam cair

Anda mungkin juga menyukai