Anda di halaman 1dari 19

PLAN OF DEVELOPMENT

UNIVERSITAS TRISAKTI

BAB IV

RESERVES AND PRODUCTION FORECAST

Pada skenario pengembangan lapangan centaury kali ini diketahui bahwa

proses produksi dilakukan setelah tahap pemboran, petrofisik dan komplesi

selesai. Dalam proses produksi hal-hal yang dilakukan antara lain membuat kurva

Inflow Performance Relationship (IPR) dan Tubing Performance Relationship

(TPR) serta pembuatan dan pemilihan skenario yang terbaik.

Yang pertama kali dilakukan adalah menganalisis data-data dari hasil

welltest yang dilakukan. Test dilakukan pada 21 September 2008 hingga 5

November 2008 untuk sumur Beta-1 di Formasi Air Benakat yang dimulai dari

zona terbawah yaitu Z650 hingga ke yang paling atas yaitu Z380, dan hasil tesnya

adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1

Long Term Production Test Beta-1

Average Production
Zone Interval, mss Oil Rate, Water Cut, GOR, PI, b/d/psi Skin
bopd % scf/stb

Z380 368.9 - 372.9 121 0.0 175 0.72 25.4


Z450 437.1 - 464.6 60 8.0 650 0.25 12.1
Z550 636.1 - 648.1 27 0.0 590 0.13 33.9
PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

Dari data diatas menunjukkan bahwa pada sumur Beta-1 terdapat skin yang

sangat besar. Kerusakan formasi tersebut diakibatkan dari proses pengeboran dan

komplesi. Setelah dilakukan proses pembersihan pada tiap zona, diketahui bahwa

pada zona Z380 dan Z650 tidak mengeluarkan air, tetapi pada zona Z450 sudah

ada airnya hingga Water Cut 8%.

Selanjutnya, dikarenakan pada proses welltest Beta-1 Zona Z650 tidak

merepresentatifkan data yang sebenarnya karena terjadi banyak kerusakan

formasi, maka pada Juli 2010 dilakukan welltest pada sumur Beta-4 Z650 untuk

mendapatkan data yang akurat dan didapatkan hasilnya sebagai berikut.

Tabel 4.2

Production Test Beta-4

Average Production
Zone Interval, mss Oil Rate, Water Cut, GOR, PI, b/d/psi Skin
bopd % scf/stb

Z650 634.9 - 639.4 82.8 0 835 0.17 10.3

Selanjutnya untuk proses mengetahui karakteristik fluida formasi,

dilakukanlah pengiriman sampel ke Lemigas dan Core Lab untuk dilakukan uji

sample terhadap tiap fluida dari tiap zona dan sumur yang telah dites sebelumnya,

dan didapatkan hasil sebagai berikut.


PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

Tabel 4.3

Analisa PVT

Beta-1 Beta-4
Parameter
Z380 Z450 Z650 Z380 Z650
Analyst LEMIGAS CORE Lab
Type of Fluid Oil Oil Oil Oil Oil
Fluid Density, deg API 52.8 52.2 51.7 57.9 56.3
Initial Reservoir Pressure, psig 562.6 657.5 927.7 563 940
Drawdown Pressure, psi ~ 210 ~ 375 ~ 400 ~ 50 ~ 40
Bubble Point Pressure, psig 400 500 696 506 902
Solution GOR, scf/stb 219 447 445 226 678
Oil Viscosity, cP 0.6 0.57 0.51 0.36 0.26

Setelah dilakukan berbagai macam tes, kita dapat didapat data ringkasan

dari kondisi awal sumur dan tabel yang akan dipergunakan untuk membuat

berbagai data produksi yang hasilnya adalah sebagai berikut.

Tabel 4.4

Ringkasan Kondisi Awal

Parameter Z380 Z450 Z650


Reservoir pressure, psig 563.0 687.1 928.0
Reference depth, meter ss 365.4 433.0 637.9

Reservoir temperature, oF 135.0 142.0 165.0


Initial formation volume factor, RB/STB 1.148 1.244 1.451
Solution gas oil ratio, scf/stb 226.0 346.2 678.0
Bubble point pressure, psig 506.0 611.6 902.0
PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

Berikut adalah nilai OOIP dari perhitungan reservoir.

Tabel 4.5

OOIP

Setelah mendapatkan berbagai macam data, hal pertama yang akan kita

lakukan adalah membuat grafik Inflow Performance Relationship untuk sumur

Beta-1 dan Beta-4, yaitu lapisan Z-380, Z450, Z550, Z650 dengan menggunakan

Software Prosper, dan didapatkan hasi sebagai berikut.


PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

4.1 Analisa Hasil Uji Sumur Pada Formasi Air Benakat Zona Z-380

Gambar 4.1

Kurva IPR Z380

Dari kurva IPR diatas didapat bahwa Qomax dari zona Z-380 adalah

sebesar 225.1 BOPD. Test pada zona Z-380 dilakukan pada sumur Beta-1 pada

interval kedalaman 368,9-372,9 mSS, sehingga dengan ini data IPR dapat

direpresentasikan mewakili zona Z-380 pada semua sumur yang ada pada

lapangan Beta. Reservoir lapangan beta merupakan reservoir dengan tenaga

pendorong Depletion drive mechanism dimana dengan karakteristik Pressure

decline sangat cepat sehingga gas-oil ratio akan berkembang dengan sangat cepat

juga, maka pemilihan ukuran tubing harus dilakukan sedemikan rupa sehingga

minyak yang dapat diproduksikan terambil dengan optimal. Dengan hal ini maka
PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

hal yang harus diperkirakan adalah operating Point pada keadaan produksi untuk

zona Z-380, dimana data ini didapat dengan melakukan Nodal Anlysis Pada sumur

Beta-1 di zona Z-380.

Data TPR sangat dibutuh kan dalam analisa ini, maka oleh karenanya

dibawah ini telah dibuat kurva TPR dengan asumsi bahwa produksi sumur Beta-1

dilakukan dengan memasang Tubing Berukuran 4,829 Inch pada Well Head

Pressure sebesar 100 Psig. Dibawah ini adalah kurva IPR-TPR untuk zona Z-380.

Gambar 4.2

Kurva IPR-TPR Z380

Dari Kurva IPR-TPR zona Z-380 dilakukan Nodal Analysis didapatkan

bahwa besarnya kapasitas produksi minyak pada tekanan alir dasar sumur sebesar
PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

130.45 psig pada zona tersebut saat operating Point adalah sebesar 204.7 STB/d

dimana tidak terproduksikan air kepermukaan dalam hal ini. Selain Itu pada

keadaan yang sama terproduksikan juga gas sebesar 0.044828 MMscf/d.

Dengan cepatnya penurunan tekanan reservoir pada zona ini yang

diakibatkan karena tenaga dorong Depletion drive mechanism maka harus

dianalisis batas tekanan reservoir yang diperbolehkan untuk pemakaian Tubing

ukuran 2.375 inch, oleh karena itu harus dilakukan test sensitivitas tekanan

reservoir. Dengan asumsi tekanan reservoir yang turun sampai tekanan 200 Psig

pada interval penurunan sebesar 50 psi didapat kurva IPR-TPR untuk Z-380

beserta sensitivitas Tekanan Reservoir sebagai berikut.

Gambar 4.3

Sensitivitas Tekanan Reservoir Pada Kurva IPR-TPR Z380


PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

Berdasarkan kurva diatas dengan menganalisa sensitivitas reservoir pada

zona Z-380 dapat diambil kesimpulan bahwa jika tekanan reservoir turun sampai

pada tekanan 450 Psig maka tubing dengan ukuran 2.375 inch tidak dapat lagi

memproduksikan minyak pada zona Z-380 sehingga batas dari penggunaan

tubing ukuran 2.375 inch dan masih bisa masih bisa memproduksikan minyak

pada tekanan reservoir sekitar 210 Psig.

4.2 Analisa Hasil Uji Sumur Pada Formasi Air Benakat Zona Z-450

Pada zona Z-450 telah didapat dari analisa hasil uji test sumur bahwa

Productivity Index sebesar 0,25 dan besarnya tekanan reservoir pada zona ini

diperkirakan sekitar 657,5 Psig sehingga didapat kurva IPR Formasi Air Benakat

Zona Z-450 sebagai berikut.

Gambar 4.4

Kurva IPR Z450


PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

Dari kurva IPR diatas didapat bahwa Qomax dari zona Z-450 adalah

sebesar 92.0 STB/d. Test pada zona Z-450 dilakukan pada sumur Beta-1 pada

interval kedalaman 437.1-464,6 mSS, sehingga dengan ini data IPR dapat

direpresentasikan mewakili zona Z-450 pada semua sumur yang ada pada

lapangan Beta. Komplesi tubing harus dilakukan sedemikan rupa sehingga

minyak yang dapat diproduksikan terambil dengan optimal. Dengan hal ini maka

hal yang harus diperkirakan adalah operating Point pada keadaan produksi untuk

zona Z-450, dimana data ini didapat dengan melakukan Nodal Anlysis Pada sumur

Beta-1 di zona ini. Data TPR sangat dibutuhkan dalam analisa ini, maka oleh

karenanya dibawah ini telah dibuat kurva TPR dengan asumsi bahwa produksi

sumur Beta-1 dilakukan dengan memasang Tubing Berukuran 2.375 Inch pada

Well Head Pressure sebesar 100 Psig.


PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

Gambar 4.5

Kurva IPR-TPR Z450

Dari Kurva IPR-TPR zona Z-450 dilakukan Nodal Analysis didapatkan

bahwa besarnya kapasitas produksi minyak pada tekanan alir dasar sumur sebesar

123.74 psig pada zona tersebut saat operating Point adalah sebesar 79.4 STB/d

dimana terproduksikan air kepermukaan Sebesar 6.9 STB/d dalam hal ini. Selain

Itu pada keadaan yang sama terproduksikan juga gas sebesar 0.035482 MMscf/d.

Dengan cepatnya penurunan tekanan reservoir pada zona ini yang

diakibatkan karena tenaga dorong Depletion drive mechanism maka harus

dianalisis batas tekanan reservoir yang diperbolehkan untuk pemakaian Tubing

ukuran 2.375 inch, oleh karena itu harus dilakukan test sensitivitas tekanan

reservoir. Dengan asumsi tekanan reservoir yang turun sampai tekanan 230 Psig
PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

pada interval penurunan sebesar 100 psi didapat kurva IPR-TPR untuk Z-450

beserta sensitivitas Tekanan Reservoir sebagai berikut.

Gambar 4.6

Sensitivitas Tekanan Reservoir Pada Kurva IPR-TPR Z450

Berdasarkan kurva diatas dengan menganalisa sensitivitas reservoir pada

zona Z-450 dapat diambil kesimpulan bahwa jika tekanan reservoir turun sampai

pada tekanan 232.2 Psig maka tubing dengan ukuran 2.375 inch tidak dapat lagi

memproduksikan minyak pada zona Z-480 sehingga batas dari penggunaan

tubing ukuran 2.375 inch dan masih bisa memproduksikan minyak pada tekanan

reservoir sekitar 245.7 Psig.


PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

4.3 Analisa Hasil Uji Sumur Pada Formasi Air Benakat Zona Z-550

Pada zona Z-550 telah didapat dari analisa hasil uji test sumur bahwa

Produktifity Indeks sebesar 0.13 dengan Faktor skin yang mempengaruhi efisiensi

laju alir minyak sebesar 33.9 dan besarnya tekanan reservoir pada zona ini

diperkirakan sekitar 922.83 Psig sehingga didapat kurva IPR Formasi Air Benakat

Zona Z-550 sebagai berikut.

Gambar 4.7

Kurva IPR Z550

Dari kurva IPR diatas didapat bahwa Qomax dari zona Z-550 adalah

sebesar 57.2 STB/d. Test pada zona Z-550 dilakukan pada sumur Beta-1 pada

interval kedalaman 539.4 mSS , sehingga dengan ini data IPR dapat

direpresentasikan mewakili zona Z-550 pada semua sumur yang ada pada

lapangan Beta. Komplesi tubing harus dilakukan sedemikan rupa sehingga


PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

minyak yang dapat diproduksikan terambil dengan optimal. Dengan hal ini maka

hal yang harus diperkirakan adalah operating Point pada keadaan produksi untuk

zona Z-550, dimana data ini didapat dengan melakukan Nodal Anlysis Pada sumur

Beta-1 di zona ini. Data TPR sangat dibutuhkan dalam analisa ini, maka oleh

karenanya dibawah ini telah dibuat kurva TPR dengan asumsi bahwa produksi

sumur Beta-1 dilakukan dengan memasang Tubing Berukuran 2.375 Inch pada

Well Head Pressure sebesar 100 Psig.

Gambar 4.8

Kurva IPR-TPR Z550

Dari Kurva IPR-TPR zona Z-550 dilakukan Nodal Analysis didapatkan

bahwa besarnya kapasitas produksi minyak pada tekanan alir dasar sumur sebesar

131.41 psig pada zona tersebut saat operating Point adalah sebesar 54.1 STB/d
PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

dimana tidak terproduksikan air kepermukaan dalam hal ini. Selain Itu pada

keadaan yang sama terproduksikan juga gas sebesar 0.027034 MMscf/d.

Dengan cepatnya penurunan tekanan reservoir pada zona ini yang

diakibatkan karena tenaga dorong Depletion drive mechanism maka harus

dianalisis batas tekanan reservoir yang diperbolehkan untuk pemakaian Tubing

ukuran 2.375 inch, oleh karena itu harus dilakukan test sensitivitas tekanan

reservoir. Dengan asumsi tekanan reservoir yang turun sampai tekanan 300 Psig

pada interval penurunan sebesar 50 psi didapat kurva IPR-TPR untuk Z-550

beserta sensitivitas Tekanan Reservoir sebagai berikut.

Gambar 4.9

Sensitivitas Tekanan Reservoir Pada Kurva IPR-TPR Z550


PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

Berdasarkan kurva diatas dengan menganalisa sensitivitas reservoir pada

zona Z-550 dapat diambil kesimpulan bahwa jika tekanan reservoir turun sampai

pada tekanan 298 Psig maka tubing dengan ukuran 2.375 inch tidak dapat lagi

memproduksikan minyak pada zona Z-550 sehingga batas dari penggunaan

tubing ukuran 2.375 inch dan masih bisa memproduksikan minyak pada tekanan

reservoir sekitar 300 Psig.

4.4 Analisa Hasil Uji Sumur Pada Formasi Air Benakat Zona Z-650

Pada zona Z-650 telah didapat dari analisa hasil uji test sumur bahwa

Produktifity Indeks sebesar 0.17 dengan Faktor skin yang mempengaruhi efisiensi

laju alir minyak sebesar 10.3 dan besarnya tekanan reservoir pada zona ini

diperkirakan sekitar 928 Psig sehingga didapat kurva IPR Formasi Air Benakat

Zona Z-650 sebagai berikut.


PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

Gambar 4.10

Kurva IPR Z650

Dari kurva IPR diatas didapat bahwa Qomax dari zona Z-650 adalah

sebesar 88.8 STB/d. Test pada zona Z-550 dilakukan pada sumur Beta-4 pada

interval kedalaman 634.9-639.4 mSS, sehingga dengan ini data IPR dapat

direpresentasikan mewakili zona Z-650 pada semua sumur yang ada pada

lapangan Beta. Komplesi tubing harus dilakukan sedemikan rupa sehingga

minyak yang dapat diproduksikan terambil dengan optimal. Dengan hal ini maka

hal yang harus diperkirakan adalah operating Point pada keadaan produksi untuk

zona Z-650, dimana data ini didapat dengan melakukan Nodal Anlysis Pada sumur

Beta-4 di zona ini. Data TPR sangat dibutuhkan dalam analisa ini, maka oleh

karenanya dibawah ini telah dibuat kurva TPR dengan asumsi bahwa produksi
PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

sumur Beta-4 dilakukan dengan memasang Tubing Berukuran 2.375 Inch pada

Well Head Pressure sebesar 100 Psig.

Gambar 4.11

Kurva IPR-TPR Z550

Dari Kurva IPR-TPR zona Z-650 dilakukan Nodal Analysis didapatkan

bahwa besarnya kapasitas produksi minyak pada tekanan alir dasar sumur sebesar

127.02 psig pada zona tersebut saat operating Point adalah sebesar 84.8 STB/d

dimana tidak terproduksikan air kepermukaan dalam hal ini. Selain Itu pada

keadaan yang sama terproduksikan juga gas sebesar 0.057521 MMscf/d.

Dengan cepatnya penurunan tekanan reservoir pada zona ini yang

diakibatkan karena tenaga dorong Depletion drive mechanism maka harus


PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

dianalisis batas tekanan reservoir yang diperbolehkan untuk pemakaian Tubing

ukuran 2.375 inch, oleh karena itu harus dilakukan test sensitivitas tekanan

reservoir. Dengan asumsi tekanan reservoir yang turun sampai tekanan 280 Psig

pada interval penurunan sebesar 250 psi didapat kurva IPR-TPR untuk Z-650

beserta sensitivitas Tekanan Reservoir sebagai berikut.

Gambar 4.12

Sensitivitas Tekanan Reservoir Pada Kurva IPR-TPR Z650

Berdasarkan kurva diatas dengan menganalisa sensitivitas reservoir pada

zona Z-650 dapat diambil kesimpulan bahwa jika tekanan reservoir turun sampai

pada tekanan 280 Psig maka tubing dengan ukuran 2.375 inch masih dapat

memproduksikan minyak pada zona Z-650 sehingga batas dari penggunaan


PLAN OF DEVELOPMENT
UNIVERSITAS TRISAKTI

tubing ukuran 2.375 inch dan masih bisa memproduksikan minyak pada tekanan

reservoir sekitar 300 Psig. Dengan kondisi produksi yang sama, yaitu ukuran ID

tubing sebesar 2.375 inc dan tekanan wellhead sebesar 100 psig, kita memperoleh

operating point saat memproduksikan zona-zona pada formasi Air Benakat.

Anda mungkin juga menyukai