aadesanjaya.blogspot.com/.../pembelajaran-kooperatif-tipe-jigsaw.ht..
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/10/pembelajaran-kooperatif.html
Pembelajaran Kooperatif
A. Pengertian Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang didasarkan pada alasan bahwa manusia sebagai
makhluk individu yang berbeda satu sama lain sehingga konsekuensi logisnya manusia harus menjadi
makhluk sosial, makhluk yang berinteraksi dengan sesama (Nurhadi 2003: 60)
Abdurrahman dan Bintoro (2000) dalam Nurhadi 2003 : 61 menyatakan Pembelajaran kooperatif adalah
suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Adapun berbagai elemen
dalam pembelajaran kooperatif adalah adanya (1) saling ketergantungan positif, (2) interaksi tatap
muka, (3) akuntabilitas individual, dan (4) keterampilan untuk menjalin hubungan antara pribadi atau
keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan.
Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap coopartive
learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran gotong royong harus
diterapkan :
Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pengajaran langsung. Di samping model
pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran
kooperatif juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa (Usman, 2002 : 30).
Jadi pola belajar kelompok dengan cara kerjasama antar siswa dapat mendorong timbulnya gagasan
yang lebih bermutu dan meningkatkan kreativitas siswa, pembelajaran juga dapat mempertahankan
nilai sosial bangsa Indonesia yang perlu dipertahankan. Ketergantungan timbal balik mereka memotivasi
mereka untuk dapat bekerja lebih keras untuk keberhasilan mereka, hubungan kooperatif juga
mendorong siswa untuk menghargai gagasan temannya bukan sebaliknya.
Tujuan penting lain dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan
kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat di mana
banyak kerja orang dewasa sebagian besar dilakukan dalam organisasi yang saling bergantungan satu
sama lain dan di mana masyarakat secara budaya semakin beragam (Ibrahim, dkk, 2000 : 9).
Sedangkan menurut Linda Lungren (1994 : 120) dalam (Ibrahim, dkk. 2000 : 18) ada beberapa manfaat
pembelajaran kooperatif bagi siswa dengan prestasi belajar yang rendah, yaitu:
Jadi, pembelajaran kooperatif mencerminkan pandangan bahwa manusia belajar dari pengalaman
mereka dan partisipasi aktif dalam kelompok kecil membantu siswa belajar keterampilan sosial yang
penting, sementara itu secara bersamaan mengembangkan sikap demokrasi dan keterampilan berpikir
logis.
Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aronson dkk di Universitas Texas dan kemudian
diadaptasi oleh Slaven dkk di Universitas Jhon Hopkins.
Dalam terapan tipe jigsaw, siswa dibagi menjadi berkelompok dengan lima atau enam anggota
kelompok belajar heterogen. Materi pelajaran diberikan pada siswa dalam bentuk teks. Setiap anggota
bertanggungjawab untuk mempelajari bagian tertentu bahan yang diberikan. Anggota dari kelompok
yang lain mendapat tugas topik yang sama berkumpul dan berdiskusi tentang topik tersebut. Kelompok
ini disebut dengan kelompok ahli (Ibrahim, dkk. 2000 : 52).
● Menyajikan informasi kepada siswa dengan demonstrasi disertai penjelasan verbal, buku teks
atau bentuk-bentuk lain,
Menyajikan informasi verbal secara jelas kepada siswa dan memberikan petunjuk bagaimana
melakukannya. Petunjuk itu tidak akan diulang di sini. Bagaimanapun juga, penting untuk
menggarisbawahi suatu perhatian singkat tentang penggunaan buku teks.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memiliki kelebihan dan kekurangan, di
antara kelebihannya, yaitu:
● Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain
● Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan
● Setiap anggota siswa berhak menjadi ahli dalam kelompoknya
● Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif
● Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain (Ibrahim, dkk. 2000 : 70).
Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division), tipe ini dikembangkan
pertama kali oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkins dan merupakan model
pembelajaran kooperatif paling sederhana (Ibrahim dkk, 2000 : 6). Masing-masing kelompok memiliki
kemampuan akademik yang heterogen (Depelovment MA Project, 2002 : 31), sehingga dalam satu
kelompok akan terdapat satu siswa berkemampuan tinggi, dua orang kemampuan sedang dan satu
siswa lagi berkemampuan rendah.
Para guru pengguna metode STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap
minggu, baik melalui pengajian verbal maupun tertulis (Ibrahim, dkk, 2000 : 20).
● Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain
● Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan
● Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif
● Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain (Ibrahim, dkk. 2000 : 72).
Karakteristik SPK
a. Pembelajaran secara tim
b. Berdasarkan pada managemen kooperatif
c. Kemauan unyuk bekerjasama
d. Keterampilan bekerjasama
Prosedur pembelajaran kooperatif pada dasarnya terdiri atas empat tahap 1,penjelasan
materi,2belajar dalam kelompok,3 penilaian,dam 4 pengakuan tim.
1. Penjelasan materi
Tahap penjelasan dimaksudkan sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi pelajaran
sebelum siswa belajar dalam kelompok.Tujuan utama dalam tahap ini adalah pemahaman siswa
terhadap pokok materi pelajaran.Pada tahap ini guru memberikan gambaran umum tentang
materi pelajaran yang harus dikuasai yang selanjutnya siswa akan memperdalam materi dalam
pembelajaran kelompok.Pada tahap ini guru dapat menggunakan metode ceramah,curah
pendapat,dan tanya jawab,bahkan kalau perlu guru dapat menggunakan demonstrasi.Di samping
itu guru juga dapat menggunakan berbagai media pembelajaran agar proses penyampaian dapat
lebih menarik siswa.
3. Penilaian
Penilaian dalam SPK dapat dilakukan dengan tes atau kuis.Tes atau kuis dilakukan baik secara
individual maupun secara kelompok.Tes individual nantinya akan memberikan informasi
kemampuan setiap siswa’dan tes kelompok akan memberikan informasi kemampuan setiap
kelompok.Hasil aklhir setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua.Nilai setiap
kelompok memiliki nilai sama dalam kelompoknya,Hal ini disebabkan nilai kelompok adalah
nilai bersama dalam kelompoknya yang merupakan hasil kerja sama setiap anggota kelompok.
4. Pengakuan tim
Pengakuan tim adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol,atau tim paling berprestasi
untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah. Pengakuan dan penghargaan tersebut
diharapkan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi dan juga membangkitkan motivasi tim
lain untuk lebih mampu meningkatkan prestasi mereka.
Keunggulan dan kelemahan SPK
Keunggulan SPK
a. Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru,akan tetapi dapat menambah
kepercayaan kemampuan berpikir sendiri,menemukan informasi dari berbagai sumber,dan
belajar dari siswa yang lain.
b. SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan idea tau gagasan dengan kata-kata
secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
c. SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala
keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
d. SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam
belajar.
e. SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik
sekaligus kemampuan social,termasuk pengembangan rasa harga diri,hubungan interpersonal
yang positif dengan yang lain,mengembangkan ketrampilan mengatur waktu,dan sikap positif
terhadap sekolah.
f. Melalui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya
sendiri,menerima umpan balik.Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut
membuat kesalahan,karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya
g. SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar
abstrak menjadi nyata.
h. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan
rangsangan untuk berpikir.
Keterbatasan SPK
a. Untuk memahami dan mengerti filosofi SPK memang butuh waktu
Cirri utama SPK adalah siswa saling membelajarkan.Oleh karena itu,jika tanpa peer teaching
yang efektif,maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru,bisa terjadi cara belajar
yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa..
b. Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok.Namun
demikian,guru perlu menyadari,bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah
prestasi setiap individu siswa.
c. Keberhasilan SPK dalam paya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode
waktu yang cukup panjang.Dan,hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan satu kali atau
sekali-sekali penerapan strategi ini.
d. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting utnuk
siswa,akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampaun
secara individual.Oleh karena itu idealnya melalui SPK selain siswa belajar bekerja sama,siswa
juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2009902-strategi-pembelajaran-kooperatif-
spk/