Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KDT
Buku GURU Kimia
untuk SMA/MA Kelas X
Tata letak buku ini menggunakan Adobe InDesign CS3, Adobe Photoshop 7.0.
Font isi menggunakan Calibri (11pt)
17,6 × 25 cm
vi + 186 halaman, ilustrasi
BUKU GURU KIMIA untuk SMA/MA Kelas X
ISBN: 978 - 602 - 232 - 246 - 7
Percetakan: Masmedia Buana Pustaka
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku guru mata pelajaran
Kimia untuk SMA/MA Kelas X ini.
Buku ini disusun berdasarkan kurikulum terbaru, yaitu kurikulum 2013. Orientasi
pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi yang berimbang
antara sikap keterampilan dan pengetahuan. Di samping itu, cara pembelajaran
dilakukan dengan menyenangkan. Melalui pengembangan kurikulum seperti ini,
para siswa diharapkan tidak saja memiliki pengetahuan dan kemampuan teknis yang
memadai, tetapi juga sikap dan karakter sebagai individu, anggota masyarakat, dan
warga negara Indonesia yang multikultur.
Buku ini berisi upaya yang dilakukan guru agar siswa mencapai kompetensi
yang diharapkan. Sesuai dengan tujuan kurikulum 2013, siswa dilatih untuk dapat
mencari bahan-bahan yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran. Peran
guru sangat penting dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk lebih berpikir
kritis menciptakan gagasan-gagasan baru. Guru dapat menggunakan cara dengan
memberikan kegiatan-kegiatan sesuai dengan materi pembelajaran. Kegiatan-
kegiatan tersebut sebaiknya bersumber dari lingkungan sekitar siswa, sehingga
pembelajaran lebih dapat dipahami siswa.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terbitnya buku ini.
Penulis
A. Kompetensi Inti........................................................................................... 21
B. Kompetensi Dasar....................................................................................... 21
C. Proses Pembelajaran................................................................................... 22
Pembelajaran Minggu Ke-1.......................................................................... 23
Pembelajaran Minggu Ke-2.......................................................................... 27
Pembelajaran Minggu Ke-3.......................................................................... 31
D. Pengayaan................................................................................................... 37
E. Remidial...................................................................................................... 39
F. Interaksi Guru Dan Orang Tua...................................................................... 40
BAB II STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR................................... 41
A. Kompetensi Inti........................................................................................... 41
B. Kompetensi Dasar....................................................................................... 41
C. Proses Pembelajaran................................................................................... 42
Pembelajaran Minggu Ke-4.......................................................................... 44
Pembelajaran Minggu Ke-5.......................................................................... 47
Pembelajaran Minggu Ke-6.......................................................................... 50
Pembelajaran Minggu Ke-7.......................................................................... 54
Pembelajaran Minggu Ke-8.......................................................................... 56
Pembelajaran Minggu Ke-9.......................................................................... 59
iv Daftar Isi
D. Pengayaan................................................................................................... 62
E. Remidial...................................................................................................... 63
F. Interaksi Guru dan Orang Tua...................................................................... 64
BAB V REAKSI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS) DAN TATA NAMA SENYAWA . ..........
SEDERHANA.............................................................................................. 121
A. Kompetensi Inti........................................................................................... 121
B. Kompetensi Dasar....................................................................................... 121
C. Proses Pembelajaran................................................................................... 122
Daftar Isi v
Pembelajaran Minggu Ke-20........................................................................ 124
Pembelajaran Minggu Ke-21........................................................................ 128
Pembelajaran Minggu Ke-22........................................................................ 132
Pembelajaran Minggu Ke-23........................................................................ 137
Pembelajaran Minggu Ke-24........................................................................ 140
D. Pengayaan................................................................................................... 144
E. Remidial...................................................................................................... 145
F. Interaksi Guru dan Orang Tua...................................................................... 146
vi Daftar Isi
PETUNJUK UMUM
BAGIAN I
A. Maksud dan Tujuan Mata Pelajaran Kimia
2 Kimia
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
perilaku jujur, disiplin, tanggung ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
jawab, peduli (gotong royong, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
kerja sama, toleran, damai), teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
santun, responsif dan pro-aktif demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
dan menunjukkan sikap sebagai melakukan percobaan serta berdiskusi yang
bagian dari solusi atas berbagai diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
permasalahan dalam berinteraksi 2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun,
secara efektif dengan lingkungan toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
sosial dan alam serta dalam serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya
menempatkan diri sebagai alam.
cerminan bangsa dalam pergaulan 2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif
dunia. serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat
keputusan.
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah
menganalisis pengetahuan dan keselamatan kerja di laboratorium serta
faktual, konseptual, prosedural peran kimia dalam kehidupan.
berdasarkan rasa ingintahunya 3.2 Menganalisis perkembangan model atom
tentang ilmu pengetahuan, 3.3 Menganalisis struktur atom berdasarkan teori
teknologi, seni, budaya, dan atom Bohr dan teori mekanika kuantum.
humaniora dengan wawasan 3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan
kemanusiaan, kebangsaan, diagram orbital untuk menentukan letak unsur
kenegaraan, dan peradaban terkait dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik
penyebab fenomena dan kejadian, unsur.
serta menerapkan pengetahuan
3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan
prosedural pada bidang kajian
ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi
yang spesifik sesuai dengan bakat
dan ikatan logam serta interaksi antar partikel
dan minatnya untuk memecahkan
(atom, ion, molekul) materi dan hubungannya
masalah.
dengan sifat fisik materi.
3.6 Menganalisis kepolaran senyawa.
3.7 Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di
sekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk
menentukan bentuk molekul
3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan
larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar
listriknya.
3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi
oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan
oksidasi atom dalam molekul atau ion.
3.10 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan
senyawa anorganik dan organik sederhana.
3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan
massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-
hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk
menyelesaikan perhitungan kimia.
Kelas X 3
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat
dalam ranah konkret dan ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan
ranah abstrak terkait dengan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia
pengembangan dari yang dalam kehidupan.
dipelajarinya di sekolah secara 4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan
mandiri, dan mampu menggunakan model atom.
metoda sesuai kaidah keilmuan 4.3 Mengolah dan menganalisis truktur atom
berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika
kuantum.
4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi
elektron dan diagram orbital untuk menentukan
letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat
periodik unsur.
4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan
proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam
serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul)
materi dan hubungannya dengan sifat fisik
materi.
4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan
serta menyajikan hasil percobaan kepolaran
senyawa.
4.7 Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori
jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom
(Teori Domain Elektron).
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui
sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit
.
4.9 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan
serta menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasi-
reduksi.
4.10 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa
anorganik dan organik sederhana.
4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa
atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan
reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep
mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
4 Kimia
Empat Kompetensi Inti (KI) yang kemudian dijabarkan menjadi
26 Kompetensi Dasar (KD) itu merupakan bahan kajian yang akan
ditransformasikan dalam kegiatan pembelajaran selama satu
tahun (dua semester) yang terurai dalam 36 minggu. Agar kegiatan
pembelajaran itu tidak terasa terlalu panjang maka 36 minggu itu
dibagi menjadi dua semester, semester pertama dan semester kedua.
Setiap semester terbagi menjadi 18 minggu. Setiap semester yang
18 minggu itu dilaksanakan ulangan/kegiatan lain tengah semester
dan ulangan akhir semester yang masing-masing diberi waktu 2 jam/
minggu. Untuk mata pelajaran Kimia Peminatan diberikan 3 jam per
minggu. Dengan demikian waktu efektif untuk kegiatan pembelajaran
mata pelajaran Kimia di SMA/MA dan SMK/MAK disediakan waktu 3 x
45 menit x 32 minggu/per tahun (16 minggu/semester).
Untuk efektivitas dan optimalisasi pelaksanaan pembelajaran,
pihak pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menerbitkan buku teks pelajaran untuk mata pelajaran Kimia Kelas
X Kelompok Peminatan. Berdasarkan jumlah KD terutama yang
terkait dengan penjabaran KI ke-3, buku teks pelajaran Kimia Kelas X
Kelompok Peminatan disusun menjadi enam bab.
Bab I : Kimia dalam Kehidupan Kita
Bab II : Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Bab III : Ikatan Kimia
Bab IV : Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Bab V : Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) dan Tata Nama Senyawa
Sederhana
Bab VI : Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia
1. Pengembangan Indikator
Penguasaan KD dicapai melalui proses pembelajaran dan
pengembangan pengalaman belajar atas dasar indikator yang telah
dirumuskan dari setiap KD, terutama KD-KD penjabaran dari KI ke-3
dan KI ke-4. Kompetensi dasar pada KI ke-3 dan KI ke-4 untuk mata
pelajaran Kimia dapat dijabarkan menjadi beberapa indikator sebagai
berikut.
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode 1. Peserta didik dapat menyebutkan berbagai
ilmiah dan keselamatan kerja di macam bahan kimia dalam kehidupan
laboratorium serta peran kimia dalam sehari-hari.
kehidupan. 2. Peserta didik mengetahui mengenai
perkembangan ilmu kimia
Kelas X 5
4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang 3. Peserta didik mengetahui apa yang harus
hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan dilakukan dan dihindari jika berada dalam
keselamatan kerja dalam mempelajari laboratorium
kimia serta peran kimia dalam
kehidupan.
4. Peserta didik merasakan manfaat belajar
ilmu kimia.
5. Peserta didik mengetahui pemanfaatan
ilmu kimia dalam menyelesaikan masalah
global.
6. Peserta didik mengetahui mengenai
laboratorium terpadu di sekitar tempat
tinggalnya.
7. Peserta didik dapat melakukan penelitian
sederhana dan membuat laporan sesuai
dengan metode ilmiah.
8. Peserta didik dapat membuat kesimpulan
mengenai hakikat ilmu kimia.
9. Peserta didik dapat mempresentasikan
hasil penelitian atau kunjungan yang
dilakukan.
3.2 Menganalisis perkembangan model 1. Menjelaskan perkembangan teori atom
atom. untuk menunjukkan kelemahan dan
3.3 Menganalisis struktur atom kelebihan masing-masing teori atom
berdasarkan teori atom Bohr dan teori berdasarkan fakta eksperimen
mekanika kuantum. 2. Menentukan konfigurasi elektron dan
3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron valensi
elektron dan diagram orbital untuk 3. Menentukan hubungan konfigurasi
menentukan letak unsur dalam tabel elektron dengan letak unsur dalam tabel
periodik dan sifat-sifat periodik unsur. periodik
4.2 Mengolah dan menganalisis 4. Menentukan massa atom relatif
perkembangan model atom. berdasarkan tabel periodik
4.3 Mengolah dan menganalisis struktur 5. Mengklarifikasikan unsur kedalam isotop,
atom berdasarkan teori atom Bohr dan isobar dan isoton.
teori mekanika kuantum. 6. Membandingkan perkembangan tabel
4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan periodik unsur untuk mengidentifikasi
konfigurasi elektron dan diagram kelebihan dan kekurangannya.
orbital untuk menentukan letak unsur 7. Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-
dalam tabel periodik dan sifat-sifat unsur.
periodik unsur. 8. Menganalisis tabel, grafik, untuk
menentukan keteraturan jari-jari atom,
energi ionisasi, afinitas elektron dan
keelektronegatifan.
6 Kimia
3.5 Membandingkan proses pembentukan 1. Menjelaskan kecenderung-an suatu unsur
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan untuk mencapai kestabilannya.
kovalen koordinasi, dan ikatan logam 2. Menggambarkan susunan elektron valensi
serta interaksi antar partikel (atom, atom gas mulia (duplet dan oktet) dan
ion, molekul) materi dan hubungannya elektron valensi bukan gas mulia (struktur
dengan sifat fisik materi. Lewis).
3. Menjelaskan proses ter-bentuknya ikatan
ion.
3.6 Menganalisis kepolaran senyawa. 4. Menjelaskan proses ter-bentuknya ikatan
3.7 Menganalisis teori jumlah pasangan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap
elektron di sekitar inti atom (Teori tiga.
Domain Elektron) untuk menentukan 5. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan
bentuk molekul. koordinasi pada beberapa senyawa.
4.5 Mengolah dan menganalisis 6. Menyelidiki kepolaran beberapa
perbandingan proses pembentukan senyawa dan hubungannya dengan
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan keelektronegatifan melalui percobaan.
kovalen koordinasi, dan ikatan logam 7. Mendeskripsikan proses pembentukan
serta interaksi antar partikel (atom, ikatan logam dan hubungannya dengan
ion, molekul) materi dan hubungannya sifat-sifat logam.
dengan sifat fisik materi. 8. Menghubungkan sifat fisik materi dengan
4.6 Merancang, melakukan, dan jenis ikatan.
menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan kepolaran senyawa.
4.7 Meramalkan bentuk molekul
berdasarkan teori jumlah pasangan
elektron di sekitar inti atom (Teori
Domain Elektron).
3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit 1. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit
dan larutan non-elektrolit berdasarkan dan nonelektrolit melalui percobaan.
daya hantar listriknya. 2. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan
4.8 Merancang, melakukan, dan elektrolit dan nonelektrolit.
menyimpulkan serta menyajikan 3. Menjelaskan penyebab kemampuan
hasil percobaan untuk mengetahui larutan elek-trolit menghantarkan arus
sifat larutan elektrolit dan larutan listrik.
nonelektrolit. 4. Mendiskripsikan bahwa larutan elektrolit
dapat berupa senyawa ion dan senyawa
kovalen polar.
3.9 Menganalisis perkembangan 1. Membedakan konsep reduksi ditinjau dari
konsep reaksi oksidasi- reduksi serta penggabungan dan pelepasan oksigen,
menentukan bilangan oksidasi atom pelepasan dan penerimaan elektron, serta
dalam molekul atau ion. peningkatan dan penurunan bilangan
3.10 Menerapkan aturan IUPAC untuk oksidasi
penamaan senyawa anorganik dan 2. Menentukan bilangan oksidasi atom unsur,
organik sederhana. senyawa atau ion.
4.9 Merancang, melakukan, dan 3. Menentukan oksidator dan reduktor dalam
menyimpulkan serta menyajikan hasil reaksi redoks.
percobaan reaksi oksidasi-reduksi.
Kelas X 7
4.10 Menalar aturan IUPAC dalam 4. Menuliskan nama senyawa biner.
penamaan senyawa anorganik dan 5. Menuliskan nama senyawa poliatomik
organik sederhana. 6. Menuliskan nama senyawa organik
sederhana.
7. Menyetarakan reaksi sederhana dengan
diberikan nama-nama zat yang terlibat
dalam reaksi atau sebaliknya.
3.11 Menerapkan konsep massa molekul 1. Membuktikan hukum Lavoisier melalui
relatif, persamaan reaksi, hukum- percobaan.
hukum dasar kimia, dan konsep mol 2. Membuktikan hukum Proust melalui
untuk menyelesaikan perhitungan percobaan.
kimia. 3. Menganalisis data percobaan pada
4.11 Mengolah dan menganalisis data senyawa untuk membuktikan berlakukan
terkait massa molekul relatif, hukum kelipatan perbandingan (Hukum
persamaan reaksi, hukum-hukum Dalton)
dasar kimia, dan konsep mol untuk 4. Menggunakan data percobaan untuk
menyelesaikan perhitungan kimia. membuktikan hukum perbandingan
volume (Gay Lussac).
5. Menggunakan data percobaan untuk
membuktikan hukum Avogadro.
6. Mengkonversikan jumlah mol dengan
jumlah partikel, massa dan volume zat.
7. Menentukan rumus empiris dan rumus
molekul.
8. Menentukan rumus air kristal.
9. Menentukan kadar zat dalam suatu
senyawa.
10. Menentukan pereaksi pembatas dalam
suatu reaksi
11. Menentukan banyak zat pereaksi atau hasil
reaksi.
8 Kimia
2. Pengalaman Belajar
Melalui proses pembelajaran, diharapkan indikator-indikator
yang telah dirumuskan di atas dapat tercapai. Tercapainya indikator-
indikator itu berarti tercapai pula KD-KD yang telah ditetapkan pada
struktur kurikulum pada mata pelajaran Kimia. Oleh karena itu dalam
kaitan pencapaian indikator, guru perlu juga mengingat pengalaman
belajar yang secara umum diperoleh oleh peserta didik sebagaimana
dirumuskan dalam KI dan KD. Beberapa pengalaman belajar itu terkait
dengan hal-hal berikut.
a. Pengembangan ranah kognitif, atau pengembangan pengetahuan
dapat dilakukan dalam bentuk penguasaan materi dan pemberian
tugas dengan unjuk kerja: mengetahui, memahami, enganalisis,
dan mengevaluasi.
b. Pengembangan ranah afektif atau pengembangan sikap (sikap
sosial) dapat dilakukan dengan pemberian tugas belajar dengan
beberapa sikap dan unjuk kerja: menerima, menghargai,
menghayati, menjalankan dan mengamalkan.
c. Pengembangan ranah psikomotorik atau pengembangan
keterampilan (skill) melalui tugas belajar dengan beberapa
aktivitas mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah,
menyaji dan mencipta.
Terkait dengan beberapa aspek pengalaman belajar, dalam
setiap pembelajaran Kimia kelas X peserta didik diharapkan mampu
mengembangkan proses kognitif yang lebih tinggi. Dari pemahaman
sampai dengan metakognitif pendalaman pengetahuan. Pembelajaran
diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan, yaitu menerapkan
konsep, prinsip atau prosedur, menganalisis masalah, dan mengevaluasi
sesuatu produk atau mengembangkan keterampilan, seperti: mencoba
membuat sesuatu atau mengolah informasi, menerapkan prosedur
hingga mengamalkan nilai-nilai kekimiaan.
3. Model dan Skenario Pembelajaran
Paradigma belajar bagi peserta didik menurut jiwa Kurikulum
2013 adalah peserta didik aktif mencari, bukan lagi peserta didik
menerima. Oleh karena itu, pembelajaran harus dikembangkan
menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif, dan kreatif. Di Indonesia
sebenarnya sudah lama dikembangkan pendekatan pembelajaran
yang dikenal dengan PAIKEM. Pendekatan ini tampaknya sangat
relevan dengan kemauan model pembelajaran untuk mendukung
pelaksanakan Kurikulum 2013. Begitu juga pembelajaran Kimia sangat
cocok dengan pendekatan PAIKEM. PAIKEM adalah singkatan dari
prinsip pembelajaran: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan.
Kelas X 9
a. Aktif, maksudnya guru berusaha menciptakan suasana
sedemikian rupa agar peserta didik aktif melakukan serta mencari
pengetahuan dan pengalamannya sendiri.
b. Inovatif, pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan yang ada, tidak monoton. Guru selalu mencari model
yang kontekstual yang dapat menarik peserta didik.
c. Kreatif, agak mirip dengan inovatif, guru harus mengembangkan
kegiatan belajar yang beragam, menciptakan pembelajaran baru
yang penuh tantangan, pembelajaran berbasis masalah sehingga
mendorong peserta didik untuk merumuskan masalah dan cara
pemecahannya.
d. Efektif, guru harus secara tepat memilih model dan metode
pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi dan situasi sehingga
tujuan dapat tercapai dan bermakna bagi peserta didik.
e. Menyenangkan, guru harus berusaha dan menciptakan proses
pembelajaran Kimia itu menjadi menyenangkan bagi peserta
didik. Apabila suasana menyenangkan maka peserta didik akan
memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Melalui pendekatan tersebut banyak model pembelajaran yang
dapat dikembangkan, misalnya: STAD (Student Teams-Achievement
Divisions) dan TGT (Team-Game-Turnament), TAI (Team-Assisted
Individualization), CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition), Group Investigation, Jigsaw, dan lain-lain (selengkapnya
baca Robert E. Slavin, Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik).
Menurut Tim Ilmu Pengembang Pendidikan FIP, UPI (2007: 233-
234), dalam proses pembelajaran Kimia, guru perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut.
a. Pembelajaran kimia harus mampu mengembangkan kemampuan
peserta didik melakukan penyelidikan dan memecahkan
masalah.
b. Pembelajaran kimia harus mampu memperluas wawasan peserta
didik mengenai dampak sosial dan lingkungan yang terkait
pada penerapan atau penggunaan proses dan produk kimia di
masyarakat.
c. Pembelajaran kimia harus mampu memenuhi kebutuhan fisik
dan psikologis peserta didik.
d. Pembelajaran kimia harus dapat mencerahkan peserta didik
tentang karir masa depan yang terkait kimia.
Untuk itu, dalam proses pembelajaran kimia perlu dilakukan
kegiatan-kegiatan berikut.
a. Kegiatan Pertama: Membaca
1) Setiap awal pembelajaran, peserta didik harus membaca
teks yang tersedia di buku teks pelajaran Kimia.
10 Kimia
2) Peserta didik dapat diberikan petunjuk penting yang perlu
mendapat perhatian seperti istilah, konsep atau hukum-
hukum kimia yang pengaruhnya sangat kuat dan luas dalam
pembelajaran kimia.
3) Peserta didik dapat diberikan petunjuk untuk mengamati
gambar, foto, atau ilustrasi lain yang terdapat dalam
bacaan.
4) Guru dapat menyiapkan diri dengan membaca berbagai
literatur yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.
Peserta didik dapat diberikan contoh-contoh yang terkait
dengan materi yang ada di buku dengan daerah di
sekitarnya, jika di daerah sekitar tidak terdapat pengaruh
perkembangan ilmu kimia maka dapat mengambil contoh-
contoh dari daerah lain, ataupun lain provinsi. Guru dapat
memperkaya materi dengan membandingkan buku teks
pelajaran Kimia dengan buku literatur lain yang relevan.
5) Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif,
guru dapat menampilkan foto-foto, gambar, dokumentasi
audiovisual (film) yang relevan.
b. Kegiatan Kedua: Berdiskusi
1) Peserta didik dapat dibagi dalam beberapa kelompok untuk
mendiskusikan apa yang sudah mereka baca dan amati dari
gambar, foto, atau ilustrasi lain. Akan tetapi peserta didik
dapat juga mendiskusikan isi bacaan itu dalam bentuk tanya
jawab kelas.
2) Peserta didik menuliskan pemahaman mereka dari hasil
diskusi dan yang belum mereka pahami dari hasil diskusi.
3) Peserta didik dapat membuat tulisan singkat untuk
kemudian didiskusikan.
c. Kegiatan Ketiga: Menanya
1) Peserta didik dapat diberi motivasi untuk mengajukan
pertanyaan lanjutan dari apa yang sudah mereka baca dan
simpulkan dari kegiatan di atas.
2) Peserta didik dapat dilatih dalam bertanya dari pertanyaan
yang faktual sampai pertanyaan yang metakognitif.
d. Kegiatan Kelima: Analisis/Mengasosiasi Informasi
1) Peserta didik dapat membandingkan informasi dari situasi
saat ini dengan sumber bacaan yang terakhir diperoleh
dengan sumber yang diperoleh dari buku untuk menemukan
hal yang lebih mendalam, meluas atau bahkan berbeda.
2) Peserta didik menarik kesimpulan atau generalisasi dari
informasi yang dibaca di buku dan informasi yang diperoleh
dari sumber lainnya.
Kelas X 11
e. Kegiatan Keenam: Mengomunikasikan Hasil Analisis
1) Peserta didik melaporkan kesimpulan atau generalisasi
dalam bentuk lisan, tertulis, atau media lainnya.
2) Peserta didik dapat menjelaskan maksud atau tujuan suatu
kegiatan eksperimen/percobaan.
4. Pendekatan Saintifik
Dalam Salinan Lampiran Permendikbud No. 65 Thn 2013 tentang
Standar Proses disebutkan sebagai berikut.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelaja-
ran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan kete-
rampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.
Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan
(proses psikologis) yang berbeda. Karaktersitik kompetensi beserta
perbedaan lintasan perolehan turut serta memengaruhi karakteristik
standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific),
perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta
didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun
kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning).
Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai
berikut.
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
Mencipta
12 Kimia
a. Menentukan aspek dari hasil belajar kimia yang sudah dan belum
dikuasai peserta didik setelah suatu proses pembelajaran.
b. Umpan balik bagi peserta didik untuk memperbaiki hasil belajar
yang kurang atau belum dikuasai.
c. Umpan balik bagi guru untuk memberikan bantuan bagi peserta
didik yang mengalami masalah dalam penguasaan pengetahuan,
kemampuan, nilai, dan sikap.
d. Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki perencanaan
pembelajaran berikutnya.
e. Aspek-aspek yang dinilai/dievaluasi mencakup:
1) pengetahuan dan pemahaman tentang peristiwa kimia,
2) kemampuan mengomunikasikan pemahaman mengenai
peristiwa kimia dalam bahasa lisan dan tulisan,
3) kemampuan menarik pelajaran/nilai dari suatu peristiwa
kimia,
4) kemampuan menerapkan pelajaran/nilai yang dipelajari
dari peristiwa kimia dalam kehidupan sehari-hari,
5) kemampuan melakukan kritik terhadap sumber dan
mengumpulkan informasi dari sumber.
Pendidik melakukan penilaian terhadap peserta didik selama
proses dan setelah pembelajaran berlangsung. Penilaian observasi
dapat dilakukan untuk menilai keaktifan peserta didik dalam bertanya,
berdiskusi, mengeksplorasi, dan menganalisis. Indikator ini digunakan
untuk menilai sikap dan kemampuan peserta didik dalam memahami
hakikat kimia. Observasi dilakukan dengan tujuan yang jelas dan
aspek-aspek yang menjadi tujuan observasi. Pendidik membuat
indikator yang jelas dalam melakukan observasi. Beberapa indikator
yang digunakan dalam melakukan observasi terhadap peserta didik
adalah sebagai berikut.
a. Sikap, dapat diukur melalui cara kerja sama, perhatian terhadap
materi yang disampaikan, keaktifan bertanya, kesopanan dalam
berbahasa, menghargai orang lain dan menunjukkan sikap
terpuji.
b. Bahasa dapat diukur melalui pemilihan kata-kata yang tepat, jelas,
menarik, dan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia
yang benar.
c. Keaktifan peserta didik dalam memberikan masukan dapat
diukur melalui relevansi dengan materi yang dibahas, sistematis,
dan jelas.
d. Kemampuan mengeksplorasi informasi dapat diukur dari, atau
kemampuan peserta didik untuk mengaitkan hubungan antara
konsep yang satu dengan konsep yang lain dengan menggunakan
berbagai literatur dan sumber yang relevan.
Kelas X 13
e. Kemampuan menganalisis dapat diukur dari kemampuan peserta
didik untuk menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan dan
mengaitkan hasil eksperimen dengan teori.
Penilaian dapat dilakukan dengan memberikan skor dari
angka 1 – 5 dengan kriteria sebagai berikut.
1) 1 : sangat kurang
2) 2 : kurang
3) 3 : cukup
4) 4 : baik
5) 5 : sangat baik
Atau dapat juga dengan memberikan penilaian menggunakan
skor B (Baik), C (Cukup) dan K (Kurang).
Proses penilaian yang dilakukan harus mendukung kreativitas
peserta didik. Penilaian yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Tugas tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar
(banyak atau semua jawaban benar).
b. Mentolerir jawaban yang nyeleneh.
c. Menekankan pada proses bukan hanya hasil saja.
d. Memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan
sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki
interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian
yang diamatinya.
e. Memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang
spontan/ekspresif.
1. Pengertian
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru perlu menggunakan
media pembelajaran. Media pembelajaran akan sangat membantu
siswa mengonkritkan materi yang sifatnya abstrak, sehingga lebih
mudah dipahami siswa. Media pembelajaran adalah alat dan bahan
yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.
Media informasi dalam dunia pendidikan sebagaimana dinyatakan
oleh Trini dan Prasetya (2001) yang mengutip pernyataan Schramm
bahwa media merupakan teknologi pembawa pesan (informasi) yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran atau dinyatakan
oleh Briggs bahwa media adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/
materi pembelajaran. (Widodo, Chomsin S. dan Jasmadi, 2008: 30).
14 Kimia
2. Manfaat Menggunakan Media Pembelajaran
Widodo, Chomsin S. dan Jasmadi (2008: 30) menyatakan bahwa
manfaat media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Proses pembelajaran dapat terjadi dalam dua arah dan menjadi
lebih interaktif.
b. Proses belajar-mengajar menjadi lebih efisien.
c. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Diharapkan dengan
adanya media pembelajaran, kualitas belajar peserta didik lebih
meningkat.
d. Tempat berlangsungnya proses pembelajaran dapat terjadi di
mana saja dan kapan saja.
e. Peran pendidik (guru/tutor/pelatih) dapat lebih berfungsi sebagai
fasilitator.
3. Pemilihan Media Pembelajaran
Media pembelajaran ada banyak jenis dan macamnya antara
lain televisi, radio, film, video, foto, poster, OHT/OHP, papan tulis,
buku bacaan, modul ajar, internet dan kartu kimia. Dengan demikian
pemilihan media pembelajaran harus dipilih yang tepat untuk
karakteristik materi dan efektivitas penggunaannya. Media yang
dipilih hendaknya dapat memotivasi dan meningkatkan pemahaman,
menarik dan mudah ditafsirkan sehingga menghemat waktu.
Media yang dipilih tidak harus canggih, yang lebih penting
adalah dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa
serta sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Media
pembelajaran digunakan jika dipandang perlu saja, bukan untuk
menggantikan metode mengajar, melainkan untuk membantu siswa
memahami materi. Oleh karena itu, media pembelajaran dapat
digunakan pada saat-saat berikut.
- Materi pelajaran bersifat abstrak, misalnya struktur atom.
- Terbatasnya sumber belajar.
Untuk media pembelajaran kimia, pemilihan media tidak berbeda
dengan pemilihan media untuk mata pelajaran secara umum. Berikut
ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media
pembelajaran untuk mata pelajaran kimia.
a. Mudah tidaknya media pembelajaran diperoleh.
b. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran dipilih berdasarkan tujuan pembe-
lajaran. Tujuan-tujuan pembelajaran yang berisikan unsur
pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis lebih memungkinkan
dengan menggunakan media pembelajaran
c. Materi yang akan dipelari
Biasanya materi pelajaran yang bersifat fakta, prinsip,
Kelas X 15
konsep dan generalisasi sangat membutuhkan bantuan media
agar lebih mudah dipahami siswa.
d. Keterampilan guru dalam menggunakannya
Nilai dan manfaat yang diarapkan dari penggunaan media
bukanlah pada apa medianya, tetapi adalah dampak penggunaan
oleh guru pada saat mengomunikasikan materi pelajaran. Alat-
alat canggih berteknologi tinggi tidak berarti apa-apa jika guru
tidak dapat menggunakannya dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.
e. Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa
Penggunaan media yang terlalu rumit untuk dipahami
siswa justru akan membuat siswa kesulitan memahami materi
yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, media haruslah dapat
dipahami siswa dengan mudah.
16 Kimia
yang berkualitas, profesional dan berwawasan luas. Profesional dalam
artian menguasai materi pelajaran, menguasai kelas, mampu menjadi
teladan, mampu membangun kebersamaan dalam komunitas sekolah,
mampu menjadikan siswanya menyukai belajar dan sekolah. Wawasan
yang luas dapat dikembangkan dengan cara menjadi seorang manusia
pembelajar. Pembelajar sepanjang hayat (long life education), dan
mampu menanamkan sikap ini pada siswa-siswanya. Dalam hal ini,
tugas seorang guru tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing,
mengarahkan dan memberikan evaluasi terhadap siswanya.
Ilmu kimia masih menjadi mata pelajaran yang “mengerikan”
bagi sebagian besar siswa. Ditambah lagi permasalahan klasik tentang
perolehan hasil belajar kimia siswa yang kurang memuaskan, padahal
guru telah berusaha semaksimal mungkin mengajar dengan baik.
Belakangan ini semakin banyak kritik yang ditujukan terhadap
pembelajaran kimia yang berpusat pada guru, lebih banyak ceramah.
Fakta, konsep dan hukum-hukum kimia ditransfer dari guru kepada
siswa tanpa mendorong siswa untuk berpikir/menalar. Dan lagi
kimia yang merupakan ilmu yang berbasis percobaan/eksperimen,
tetapi kegiatan-kegiatan eksperimen tidak banyak diterapkan dalam
pembelajaran kimia.
Ada banyak faktor yang menyebabkan fenomena di atas terjadi,
antara lain mimimnya fasilitas laboratorium, misalnya ada pun
tidak ada tenaga laboran, ujian-ujian yang menuntut kemampuan
menyelesaikan soal-soal teoritis dan numeris. Hal ini menjadi
tantangan tersendiri bagi guru kimia di sekolah.
Pekerjaan mengajar kimia penuh dengan tantangan. Tantangan
tersebut lahir sebagai akibat dari perkembangan zaman yang sangat
dinamis. Munculnya pemikiran-pemikiran baru terhadap konsep-
konsep dasar kimia, meluasnya produk aplikasi kimia di masyarakat,
berkembangnya teori-teori pembelajaran, tuntutan masyarakat (orang
tua, perguruan tinggi, pemerintah, dll) menjadikan kita perlu secara
berkesinambungan mengkaji ulang tentang “keyakinan” (belief),
pemahaman, sudut pandang, serta tradisi kita dalam menjalankan
tugas profesi sebagai guru kimia. (Tim Ilmu Pengembang Pendidikan
FIP UPI, 2007: 229).
Perubahan yang sangat dinamis telah menggeser tata nilai dalam
masyarakat. Hal ini sedikit banyak memengaruhi sistem nilai yang
selama ini dipercaya dan diyakini oleh guru.
Mungkin belum pernah ada masa dalam sejarah Indonesia
modern, terutama masa setelah kemerdekaan, para guru mengalami
masa yang sangat sulit seperti sekarang ini. Di tengah perubahan tata
nilai dalam masyarakat yang begitu cepat guru tetap dituntut untuk
menjaga identitas dasarnya sebagai pendidik karakter. Guru dalam
masyarakat telah lama memiliki fungsi strategis sebagai pendidik nilai.
Kelas X 17
Melalui kerja profesional dan pembaktian hidupnya dalam pendidikan
mereka berperan dalam membentuk karakter murid menjadi manusia
yang utuh dan dewasa. Guru merupakan individu yang berperan dalam
mempersiapkan generasi muda agar siap menghadapi tantangan dan
laju perubahan dalam masyarakat. Perubahan dan pergeseran nilai
yang terjadi dalam masyarakat mendesak guru untuk menemukan
keberadaan dirinya sebagai agen pembawa nilai yang mengukuhkan
dirinya sebagai pendidik karakter. (Doni Koesoema A , 2009: 14)
Dengan gambaran seorang guru seperti di atas, dapatlah kita
simpulkan keutamaan seorang guru. Tidak hanya di mata manusia,
tetapi juga di hadapan Tuhan YME. Tugas yang mulia dan luhur itu
tentu saja akan mendapatkan balasan yang istimewa di sisi Tuhan
YME.
18 Kimia
BAGIAN II
PETUNJUK KHUSUS PEMBELAJARAN PER BAB
Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan pemahaman tentang KI dan KD, guru kimia yang
mengajarkan materi tersebut hendaknya dapat melaksanakan hal-hal
berikut.
1. Menggunakan isu-isu aktual untuk dapat mengajak peserta
didik dalam mengembangkan kemampuan analisis dan evaluatif,
dengan mengambil contoh kasus dari situasi saat ini dengan
fakta-fakta kimia yang ada.
2. Dalam melaksanakan pembelajaran, guru harus memberikan
motivasi dan mendorong peserta didik secara aktif (active
learning) untuk mencari sumber dan contoh-contoh konkrit dari
lingkungan sekitar. Guru harus menciptakan situasi belajar yang
memungkinkan peserta didik melakukan observasi dan refleksi.
Observasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya
membaca buku dengan kritis, menganalisis dan mengevaluasi
sumber-sumber kimia, membuat tulisan kimia secara sederhana,
dan mengunjungi laboratorium kimia atau pabrik kimia yang
berkaitan dengan pembahasan di lingkungan sekitar peserta
didik tinggal. Pelaksanaan kunjungan ke laboratorium dan
pabrik kimia, guru dapat melakukan kerja sama dengan lembaga
pendidikan dan instansi yang terkait sehingga peserta didik
mendapatkan informasi secara lengkap.
3. Peserta didik harus dirangsang untuk berpikir kritis dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan di setiap jam pelajaran.
4. Guru kimia harus mampu mengaitkan konteks lingkungan tempat
tinggal peserta didik (kabupaten, provinsi, pulau) dengan konteks
kimia yang lebih luas, yaitu Indonesia.
Pengelolaan Kelas
Dalam Salinan Lampiran Permendikbud No. 65 Thn 2013 tentang
Standar Proses dijelaskan sebagai berikut.
1. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik
sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
2. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran
harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.
3. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah
dimengerti oleh peserta didik.
4. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar peserta didik.
5. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan
keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
6. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons
dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung.
7. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya
dan mengemukakan pendapat.
8. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
9. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik
silabus mata pelajaran.
10. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai
dengan waktu yang dijadwalkan.
20 Kimia
KIMIA DALAM KEHIDUPAN KITA
BAB I
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
C. Proses Pembelajaran
22 Kimia
sekitar, seperti lingkungan rumah maupun lingkungan tempat
tinggal. Guru dapat memperkaya materi dalam buku teks pelajaran
dengan membandingkannya dengan buku lain yang relevan. Untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif ada baiknya guru
dapat menampilkan foto-foto, gambar, dan dokumentasi audiovisual
(film) yang relevan.
Mendorong siswa untuk melakukan pengamatan tentang peran
kimia dalam berbagai kehidupan. Dari hasil analisis sederhana itu siswa
akan memahami peranan kimia dalam berbagai bidang kehidupan.
Membagi siswa dalam kelompok-kelompok untuk melakukan
pengamatan lapangan dengan mengunjungi laboratorium baik
laboratorium sekolah maupun laboratorium instansi pendidikan lain
yang lebih lengkap dan memadai. Setelah melakukan pengamatan
ke laboratorium siswa diwajibkan untuk membuat laporan dengan
menggunakan metode ilmiah, misalnya dengan melakukan
pengamatan pada alat, bahan, dan perangkat keselamatan kerja
yang ada, serta mencari sumber-sumber, wawancara dengan petugas
yang berwenang di laboratorium, dan selanjutnya membandingkan
kenyataan di lapangan dengan bacaan yang terdapat di buku-buku.
Dari pengamatan ini diharapkan siswa selalu mematuhi tata tertib
laboratorium dan berhati-hati ketika berada di laboratorium.
Kelas X 23
2. Materi dan Proses Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah
Bab I Kimia dalam Kehidupan Kita, subbab A dan B. “Hakikat Ilmu
Kimia dan Karakteristik Ilmu Kimia” pelaksanaan pembelajaran secara
umum dibagi tiga tahapan berikut.
a. Kegiatan pendahuluan
1) Guru memberi salam mempersiapkan kelas agar lebih
kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (absensi), menyiapkan
media dan alat serta buku yang diperlukan.
2) Guru menyampaikan topik mengenai hakikat ilmu kimia dan
karakteristik ilmu kimia. Namun sebelum mengkaji lebih
lanjut tentang topik itu, secara khusus guru mengadakan
sesi perkenalan. Diusahakan masing-masing siswa bisa
tampil untuk memperkenalkan diri (minimal sebut nama,
alamat, cita-cita), terakhir guru memperkenalkan diri.
3) Guru memberikan motivasi dan bersyukur bisa bersekolah,
apalagi jika dibandingkan dengan masa lampau (Usahakan
5 menit pertama kegiatan 1) dan 2) sudah selesai).
4) Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
1) Sebelum siswa mempelajari pengertian hakikat ilmu kimia,
guru dapat menunjukkan ilustrasi/gambar/artikel tentang
aplikasi ilmu kimia dalam kehidupan. Guru dapat memulai
pelajaran dengan menanyakan:
• mengenai bagaimanakah komposisi bensin sehingga
dapat menggerakkan kendaraan bermotor?
• mengapa sifat air berbeda dengan minyak tanah,
padahal sama-sama berwujud cair?
• apa yang menyebabkan besi dapat berubah menjadi
rapuh dan berkarat?
• mengapa pada saat kita menyalakan kembang api dapat
timbul percikan yang berwarna-warni?
2) Siswa disajikan cerita mengenai karakteristik yang
dimiliki oleh ilmu kimia yang dapat dijadikan acuan untuk
mengidentifikasi sebuah objek. Contohnya karakteristik
yang dimiliki oleh bensin sehingga bensin dapat menjadi
bahan bakar yang mampu menggerakkan mesin kendaraan
bermotor. Dapat dilakukan analisis mengenai asal mula
bensin, cara memperolehnya, cara memurnikannya, cara
meningkatkan keefektifan kerja bensin, kemudian dapat
24 Kimia
diteliti mengenai komponen-komponen penyusun bensin,
sehingga dapat diketahui mengenai struktur bensin.
Berdasarkan komposisi penyusun dan struktur bensin dapat
dilakukan analisis mengenai sifat-sifat yang dimiliki bensin,
pengaruh perubahan komposisi dan struktur terhadap sifat
kimia bensin. Apakah sifat unsur-unsur penyusun bensin
akan sama sebelum perubahan dan setelah perubahan.
3) Siswa kemudian diberikan gambaran bahwa saat terjadi
perubahan pada komposisi dan struktur, maka akan terjadi
deformasi, perubahan letak susunan yang memberikan
pengaruh kepada sifat-sifat yang berbeda dari wujud
semula.
4) Selain itu, guru juga dapat mengajak siswa untuk melakukan
pengamatan terhadap lingkungan yang ada di sekitar,
kemudian menanyakan mengenai pandangan para siswa
mengenai ilmu kimia, dengan mengajukan beberapa
pertanyaan yang berkaitan dengan pengamatan, seperti:
a) Apa yang dipelajari dalam kimia?
b) Apa manfaat belajar kimia kaitannya dengan karir
masa depan?
Kemudian guru meminta kepada siswa untuk membuat
laporan pengamatan dengan pembahasan tersebut. Hal
ini akan mendorong siswa untuk lebih proaktif dan peduli
terhadap lingkungan tempat tinggal, dan siswa memperoleh
wawasan mengenai masa depan yang ingin diraih, sehingga
akan meningkatkan semangat para siswa untuk belajar.
5) Selanjutnya para siswa mempresentasikan hasil pengamatan
yang telah mereka lakukan di depan kelas untuk memperoleh
tanggapan dari siswa yang lain. Sehingga akan terjadi
interaksi beberapa arah antar siswa dengan pengawasan
dan bimbingan dari guru. Kemudian guru mengarahkan
para siswa untuk membuat kesimpulan hasil pengamatan
kemudian didiskusikan bersama di depan kelas.
c. Kegiatan penutup
1) Siswa ditanya apakah sudah memahami materi tersebut.
2) Siswa diminta untuk mengerjakan review dan memecahkan
Masalah di halaman 6 untuk mengukur sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari
bersama.
3) Sebelum mengakhiri pelajaran, siswa ditanya tentang nilai-
nilai apa saja yang didapat dari pelajaran hari ini.
Kelas X 25
3. Penilaian
a. Penilaian terhadap siswa dapat dilakukan selama proses
dan setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada
saat siswa menjawab beberapa pertanyaan dari guru.
b. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi pada saat
diskusi mengenai hakikat ilmu kimia. Guru memperhatikan
sikap masing-masing siswa dalam diskusi. Dalam observasi
ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian siswa
pada saat pembelajaran berlangsung, kemampuan
menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama, dan tentu
ketepatan siswa pada saat menjawab pertanyaan dari
guru.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat menggunakan tabel berikut.
Kemampuan Penguasaan
Keberanian
No. Nama Siswa presentasi materi Deskripsi alasan
B C K B C K B C K
B = baik C = cukup K = kurang
26 Kimia
5) Bagaimana pengaruh perubahan komposisi dan
struktur dibandingkan dengan struktur dan komposisi
awal?
6) Bagaimanakah karakteristik ilmu kimia?
d. Penilaian terhadap siswa juga dapat diambil dari jawaban
Review dan Masalah yang disampaikan pada materi yang
baru saja dikaji.
Kelas X 27
demi terwujudnya inovasi-inovasi baru. Dalam melakukannya
maka kita harus berpedoman pada metode ilmiah yang dilandasi
dengan sikap-sikap ilmiah. Sehingga hasil dari penelitian atau
pengamatan yang dilakukan memiliki nilai validasi yang tinggi.
3) Guru menjelaskan bahwa ketika melakukan pengamatan
baik pengamatan di lapangan maupun di laboratorium,
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu
mengenai keselamatan kerja. Kita tidak diperkenankan
melaksanakan pengamatan yang pada akhirnya akan
membahayakan diri sendiri maupun orang lain, sehingga
siswa harus menaati peraturan-peraturan yang telah dibuat.
Pelaksanaan keselamatan kerja bukan hanya berkenaan
dengan perlindungan yang digunakan untuk melindungi
tubuh seperti jas lab, namun pada beberapa penelitian
tertentu yang memiliki tingkat risiko tinggi, kita harus
melengkapi diri dengan perlindungan terhadap anggota
tubuh lainnya, seperti mata, tangan, dan kaki.
Selama melakukan kegiatan penelitian, siswa juga
ditekankan harus memahami mengenai berbagai bahan
yang akan digunakan, selain itu siswa harus mengenal
sifat dan kandungan pada bahan tersebut, misalnya bahan
yang bersifat korosif, maka kita harus menggunakan
sarung tangan, jas praktikum, dan sepatu tertutup. Siswa
diberi pengetahuan bagaimana penanganan jika terjadi
permasalahan dengan bahan yang digunakan, seperti bahan
yang mudah terbakar, jika api yang ditimbulkan kecil, kita
dapat menggunakan lap basah untuk memadamkannya,
namun jika api yang ditimbulkan besar, maka kita harus
menggunakan alat pemadam kebakaran ringan. Namun,
sebelum kita memadamkan api tersebut, kita juga harus
mengetahui sifat bahan tersebut, karena dikhawatirkan
tindakan yang kita lakukan justru hanya akan menambah
nyala api yang akan membahayakan diri sendiri dan orang
lain.
Selain bahan, siswa juga harus memahami setiap alat
yang akan digunakan, harus mengerti cara mengoperasikan
dan cara menangani jika terjadi permasalahan yang tidak
diharapkan selama pengamatan, sehingga alat yang
digunakan tidak akan mencederai tubuh. Siswa juga harus
paham mengenai kegunaan setiap alat di laboratorium,
sehingga ketika melakukan pengamatan dapat diperoleh
akurasi dan presisi yang baik, sehingga hasil yang diperoleh
dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
28 Kimia
3) Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
4) Siswa dibagi menjadi delapan kelompok, misalnya kelompok
I, II, III, IV, V, VI, VII, dan VIII.
b. Kegiatan inti
1) Siswa berkumpul di kelompok masing-masing kemudian
diajak mengunjungi laboratorium di sekolahan atau
laboratorium di instansi lainnya yang lebih lengkap dan
kompeten, seperti laboratorium dinas kesehatan atau
laboratorium di universitas.
2) Siswa ditugaskan untuk:
a) kelompok I dan II mendiskusikan dan membuat rumusan
tentang alat yang ada di laboratorium, berkenaan
dengan jenis, kegunaan, dan cara penggunaan serta
perawatannya;
b) kelompok III dan IV mendiskusikan dan membuat
rumusan tentang bahan yang ada di laboratorium,
berkenaan dengan sifat bahan, bahaya yang mengancam,
cara penangahan, dan cara pencegahannya;
c) kelompok V dan VI mendiskusikan dan merumus-kan
tentang berbagai tata tertib dan prosedur keselamatan
kerja yang ada di laboratorium serta manfaatnya;
d) kelompok VII dan VIII mendiskusikan mengenai metode
dan sikap ilmiah yang harus dilakukan dan dimiliki oleh
seorang ilmuan ketika di laboratorium;
3) Selain melakukan pengamatan di laboratorium, siswa
dapat melakukan kegiatan wawancara dengan petugas
laboratorium, sehingga wawasan siswa mengenai aplikasi
ilmu kimia dalam penelitian akan lebih luas.
4) Setelah kira-kira 20 menit diskusi kelompok diakhiri,
guru kemudian meminta siswa mempresentasikan hasil
rumusan masing-masing sesuai masalah yang didiskusikan.
Mengingat waktu yang terbatas dan ada dua kelompok yang
mendiskusikan masalah yang sama, maka guru menunjuk
hanya satu kelompok untuk setiap masalah, misalnya
ditunjuk kelompok I, III, VI, dan VIII.
5) Pada saat satu kelompok presentasi, kelompok lain dapat
mengajukan pertanyaan, memberi masukan dan begitu
seterusnya.
6) Guru dapat memberikan tanggapannya mengenai hasil
presentasi setiap kelompok, sehingga terjadi interaksi
antara siswa dan guru.
Kelas X 29
c. Kegiatan penutup
1) Pembelajaran ini ditutup dengan memberikan komentar dan
kesimpulan tentang materi yang baru saja didiskusikan.
2) Guru menanyakan apakah siswa sudah memahami materi
yang telah didiskusikan dan adakah bagian yang belum
dipahami oleh siswa.
3) Siswa diberikan pertanyaan lisan secara acak untuk
mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini,
misalnya:
a) Apa yang dimaksud metode ilmiah?
b) Sebutkan beberapa contoh alat, bahan, dan tata tertib
yang ada di laboratorium.
4) Sebagai refleksi pada bagian akhir pelajaran ini, siswa
diberikan tugas rumah untuk merumuskan sikap dan
tindakan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan kekayaan sumber daya alam di
Indonesia.
3 Penilaian
a. Penilaian dilaksanakan selama proses dan setelah
pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat siswa
menjawab beberapa pertanyaan dari guru. Penilaian dapat
dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya
dilihat aktivitas dan tingkat perhatian siswa pada saat
pembelajaran berlangsung, kemampuan menyampaikan
pendapat, juga aspek kerja sama, dan tentu ketepatan siswa
pada saat menjawab pertanyaan dari guru.
b. Siswa diajukan beberapa pertanyaan oleh guru dan diminta
untuk menjawab secara lisan permasalahan berikut.
1) Menurutmu nilai-nilai apa yang dapat dipetik dari
proses penelitian dengan menggunakan metode
ilmiah?
2) Hikmah apa yang dapat kita peroleh dengan melakukan
observasi ke laboratorium?
3) Tuliskan langkah-langkah metode ilmiah.
4) Jelaskan mengenai sikap ilmiah yang harus dimiliki.
c. Hasil kerja siswa diberi nilai dan komentar.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat menggunakan tabel berikut.
30 Kimia
Menerapkan
Penguasaan
metode Percaya diri Nilai
No. Nama Siswa materi Catatan
ilmiah kuantitatif
B C K B C K B C K
Kelas X 31
4) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus
dikuasai para siswa.
5) Siswa dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok I, II,
III, IV, V, dan VI.
b. Kegiatan inti
1) Sebelum siswa ditugaskan untuk berdikusi kelompok, siswa
diberikan penjelasan tentang berbagai penemuan penting
yang berhubungan dengan kimia baik dalam bidang industri,
pertanian, kesehatan, dan biologi.
a) Dalam bidang industri, kimia dimanfaatkan dalam
berbagai bentuk, salah satunya polimer. Polimer dapat
dibuat menjadi berbagai macam aplikasi, seperti
plastik, kaca, benang, dan lain sebagainya. Tentunya
kalian pernah mendengar mengenai kain sintetis, kain
jenis ini dapat dibuat dari berbagai macam bahan,
salah satunya dari daur ulang botol plastik bekas,
yang dibersihkan untuk menghilangkan pengotor yang
ada, kemudian dihancurkan hingga ukuran yang kecil,
selanjutnya diolah menjadi untaian benang tipis yang
sangat panjang. Untaian benang ini yang kemudian
dirajut menjadi kain yang memiliki harga ekonomis
yang tinggi dengan berbagai kelebihan yang dimiliki.
Hal ini berarti membuka peluang kerja yang lebih
luas, selain itu juga turut serta dalam penyelamatan
lingkungan dengan melakukan daur ulang terhadap
barang yang sulit terdegradasi.
b) Dalam bidang pertanian, salah satu pemanfaatan ilmu
kimia adalah pada pemakaian pupuk untuk meningkatkan
kesuburan tanah. Tanah di setiap daerah memiliki
komposisi yang berbeda-beda, karena adanya perbedaan
tersebut, maka tanah itu terkadang hanya cocok untuk
menanam beberapa jenis tanaman tertentu, dan hasil
yang diperoleh juga kurang maksimal. Ini dikarenakan
kesuburan tanah yang kurang, kimia membantu dalam
meningkatkan kesuburan tanah dengan memberikan
nutrisi bagi tanaman dengan pemberian pupuk. Dengan
pemberian pupuk, maka hasil pertanian dapat meningkat,
hal ini berarti meningkatkan pendapatan para petani.
c) Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia banyak diterapkan
dalam pembuatan obat-obatan maupun antibiotik,
selain itu juga dimanfaatkan dalam hal mensterilkan
alat-alat kedokteran. Hal ini berarti, kimia turut serta
dalam meningkatkan taraf hidup manusia dan kualitas
kehidupan manusia.
32 Kimia
d) Dalam bidang biologi, kimia banyak dimanfaatkan
dalam bidang penelitian mengenai metabolisme dalam
tubuh. Unsur-unsur kimia banyak terdapat dalam siklus
metabolisme manusia, misalnya jika terjadi gangguan
pada metabolisme manusia akan mengakibatkan
penyakit dan degeneratif fungsi tubuh.
e) Kimia juga dimanfaatkan untuk menyelesaikan
permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia,
antara lain berkenaan dengan keterbatasan energi.
Telah kita ketahui bersama, bahwa energi yang kita
gunakan selama ini sebagian besar berasal dari bahan
yang tidak dapat diperbaharui. Melalui ilmu kimia,
maka dilakukan penelitian mengenai sumber energi
alternatif yang mudah diperoleh, sederhana, dan
praktis, yaitu biogas.
2) Kemudian siswa diberikan informasi bahwa penelitian
kimia selalu berkembang seiring dengan berjalannya
waktu, dan penelitian tidak hanya dilakukan oleh bangsa
Barat. Indonesia, sebagai bangsa yang menuju kemajuan
teknologi telah banyak melakukan riset dan penemuan yang
berkenaan dengan pemanfaatan ilmu kimia bagi kehidupan
manusia.
3) Siswa dituntun untuk mencari artikel dari berbagai sumber,
mengenai pemanfaatan ilmu kimia dalam kehidupan serta
peran ilmu kimia dalam menyelesaikan permasalahan
global.
4) Siswa juga dapat mengamati pemanfaatan berbagai bahan
kimia yang digunakannya sehari-hari.
5) Siswa dapat dibagi menjadi enam kelompok untuk
melakukan penelitian.
a) Kelompok I, III, dan V ditugaskan untuk melakukan
kajian tentang pemanfaatan kimia dalam berbagai
bidang kehidupan disertai dengan penggunaan produk
kimia dalam kehidupan sehari-hari.
b) Kelompok II, IV, dan VI ditugaskan untuk melakukan
kajian tentang kegiatan penelitian di daerah yang aktif
melakukan penerapan pemanfaatan biogas sebagai
sumber energi alternatif.
6) Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai dengan
masalah yang dikaji. Hal yang perlu dilaporkan misalnya:
siapa tokoh penelitinya, tahun berapa dilakukan penelitian,
temuan dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian itu.
Hasil kajian itu sebaiknya didukung dengan gambar-gambar
yang relevan.
Kelas X 33
7) Kelompok III ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan
kajiannya tentang kegiatan penelitian mengenai
pemanfaatan kimia dalam berbagai bidang kehidupan dan
kelompok VI diminta untuk mempresentasikan mengenai
kegiatan penelitian di daerah yang aktif melakukan
penerapan pemanfaatan biogas sebagai sumber energi
alternatif. Kelompok lain yang tidak presentasi dapat
mengajukan pertanyaan.
8) Hasil diskusi kelompok kemudian dikumpulkan kepada
guru.
9) Untuk memperdalam materi yang telah disampaikan, guru
dapat meminta kepada siswa untuk menyelesaikan Masalah
yang ada di halaman 22 dan Uji Kompetensi halaman 23
buku siswa
Masalah
Peran ilmu Kimia dalam berbagai bidang merupakan hasil penelitian yang terus
dilakukan oleh para peneliti untuk menghasilkan bahan atau barang yang lebih baik
dan berguna. Carilah literatur tentang pembuatan obat. Diskusikan kerja seorang
ilmuwan kimia farmasi menggunakan metode ilmiah dalam melakukan penelitian
untuk memperoleh obat-obatan.
Uji Kompetensi
c. Kegiatan penutup
1) Siswa diberikan ulasan singkat tentang materi yang baru
saja didiskusikan.
2) Siswa dapat ditanya apakah sudah memahami materi
tersebut.
3) Siswa diberikan pertanyaan lisan secara acak untuk
mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini.
34 Kimia
4) Guru menjelaskan potensi Indonesia dalam berperan serta
mengatasi permasalahan global, misalnya dalam mengatasi
krisis energi. Terbukti dengan perkembangan biogas yang
terus berkembang di beberapa daerah. Hal ini dapat
dijelaskan guru antara lain melalui artikel berita berikut.
ENERGI ALTERNATIF
Peternak Sapi di Plupuh Sragen Mulai Minati Biogas
Solopos.com, SRAGEN – Para peternak sapi di Desa Sumorodukuh,
Kecamatan Plupuh, Sragen, mulai tertarik memanfaatkan limbah
kotoran sapi untuk diolah menjadi bahan bakar atau biogas.
Pemanfaatan biogas terbukti memadai sebagai pengganti gas elpiji
untuk keperluan rumah tangga.
Pengguna biogas, Sujoko, kepada Solopos.com mengatakan jika
selama dua bulan terakhir ini telah memanfaatkan biogas untuk
memasak. Sekarang, ia tak pernah lagi menggunakan gas elpiji.
Ia menggunakan lima sapi ternaknya sebagai penghasil biogas.
Namun, dua ekor sapi dirasa sudah cukup memproduksi bahan
bakar untuk kebutuhan setiap harinya. Sudah banyak para pemilik
sapi yang ingin membuat biogas karena rata-rata warga memiliki
hewan sapi. (Solopos.com, 25/9/2013)
Refleksi
Kelas X 35
5) Pada akhir pembelajaran Bab I, guru meminta siswa mengisi
skala sikap dengan jujur agar menjadi renungan bagi siswa.
3. Penilaian
a. Penilaian dapat dilaksanakan selama proses dan setelah
pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat siswa menjawab
beberapa pertanyaan dari guru. Penilaian dapat dilakukan
dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas
dan tingkat perhatian siswa pada saat pembelajaran berlangsung,
kemampuan menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama,
dan tentu ketepatan siswa pada saat menjawab pertanyaan dari
guru.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat menggunakan tabel berikut.
B = baik C = cukup K = kurang
36 Kimia
D. Pengayaan
Kegiatan pengayaan diberikan ketika siswa sudah mampu
menguasai seluruh materi pelajaran pada Bab 1. Siswa telah
menunjukkan perilaku ilmiah, jujur disiplin, teliti, cermat, bertanggung
jawab, kritis, dan kreatif selama mengikuti kegiatan belajar. Siswa
mampu melakukan kerja sama dalam satu kelompok dan menghargai
sesama anggota kelompok. Siswa dipandang telah mampu memahami,
menerapkan, dan menganalisis suatu pengetahuan secara cermat, teliti,
dan terkonsep. Kemampuan siswa tersebut terlihat dari kemampuan
siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan pada setiap kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itulah siswa dapat diberikan pengayaan
terkait materi hakikat dan peran ilmu kimia.
MATERI PENGAYAAN UNTUK GURU
Pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sering berhubungan
dengan laboratorium. Untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan saat
kegiatan di laboratorium, setidaknya laboratorium memiliki standar
kelayakan. Standar minimal yang harus dimiliki oleh laboratorium
adalah memiliki lemari asam, ventilasi udara yang baik, air yang terus
mengalir, dan memiliki peralatan pemadam kebakaran. Berikut ini
beberapa penanganan yang dilakukan jika terjadi kecelakaan saat di
laboratorium.
1. Keracunan Bahan Kimia
Jika terkena bahan kimia beracun akan dapat berakibat rusaknya
jaringan tubuh. Bagian tubuh yang rawan terhadap keracunan
misalnya kulit, susunan saraf, sumsum tulang, ginjal, hati, dan alat-
alat pencernaan. Keracunan bahan kimia selain akan menyebabkan
gangguan kesehatan, yang lebih parah adalah membahayakan jiwa
manusia. Oleh karena itu jangan sampai terlambat memberikan
pertolongan pertama.
Berikut beberapa jenis bahan kimia yang harus diperhatikan karena berbahaya.
Bahan
Sifat Bahaya terhadap kesehatan
kimia
AgNO3 Korosif dan beracun. Senyawa ini harus Jika terkena bahan ini dapat
disimpan dalam botol berwarna dan menyebabkan kulit melepuh dan luka
ruang gelap dan dijauhkan dari bahan- bakar, meskipun dalam bentuk gas/
bahan lain yang mudah terbakar. uapnya.
HCl Senyawa ini beracun dan bersifat Jika terkena bahan ini dapat
korosif terutama dengan kepekatan menyebabkan kulit melepuh dan luka
tinggi. bakar, meskipun dalam bentuk gas/
uapnya.
Kelas X 37
H2S Senyawa ini mudah terbakar dan Menghirup bahan ini dapat
beracun menyebabkan pingsan, gangguan
pernapasan, bahkan kematian.
H2SO4 Senyawa ini sangat korosif, higroskopis, Jangan menghirup uap asam sulfat
bersifat membakar bahan organik dan pekat karena dapat menyebabkan
dapat merusak jaringan tubuh. kerusakan paru-paru, kontak dengan
Gunakan ruang asam untuk proses kulit menyebabkan dermatitis,
pengenceran dan hidupkan kipas sedangkan kontak dengan mata
penghisapnya. menyebabkan kebutaan.
NaOH Senyawa ini bersifat higroskopis dan Dapat merusak jaringan tubuh.
menyerap gas CO2.
NH3 Senyawa ini mempunyai bau yang Menghirup senyawa ini pada
khas. konsentrasi tinggi dapat menyebabkan
pembengkakan saluran pernapasan
dan sesak napas. Terkena amonia pada
konsentrasi 0.5% (v/v) selama 30 menit
dapat menyebabkan kebutaan.
HCN Senyawa ini sangat beracun. Hindarkan kontak dengan kulit. Jangan
menghirup gas ini karena dapat
menyebabkan pingsan dan kematian.
HF Gas/uap maupun larutannya sangat Dapat menyebabkan iritasi kulit, mata,
beracun. dan saluran pernapasan.
HNO3 Senyawa ini bersifat korosif. Dapat menyebabkan luka bakar,
menghirup uapnya dapat menyebabkan
kematian.
38 Kimia
- Jika korban tidak bernapas, segera berikan pernapasan
buatan dengan cara menekan bagian dada atau pemberian
pernapasan buatan dari mulut ke mulut korban. Lakukan
berulang-ulang.
b. Keracunan melalui kulit
Jika bahan kimia beracun masuk melalui kulit, siramlah
bagian tubuh korban yang terkena bahan racun dengan air bersih
paling sedikit 15 menit. Kemudian lepaskan pakaian, sepatu,
perhiasan dan benda-benda lain yang terkena racun. Jangan
mengoleskan minyak, mentega atau pasta natrium bikarbonat
pada kulit yang terkena racun, kecuali diperintahkan oleh petugas
kesehatan yang hadir di situ.
c. Keracunan melalui mata
Jika bahan kimia beracun masuk melalui selaput lendir
di mata, segeralah melakukan pencucian pada kedua mata
korban dengan air bersih dalam jumlah banyak (atau dapat juga
digunakan air hangat-hangat kuku). Buka kelopak mata atas dan
bawah, tarik bulu matanya supaya kelopak mata tidak menyentuh
bola mata. Posisi ini memungkinkan masuknya air bersih dan
dapat mencuci seluruh permukaan bola mata dan kelopaknya.
Teruskan pekerjaan ini sampai paling sedikit 15 menit.
3. Pertolongan Pada Luka Bakar Akibat Benda Panas
Luka bakar akibat benda panas dapat ditolong dengan
mencelupkan ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres sampai
rasa nyeri agak berkurang.
E. Remidial
Kelas X 39
Remidial
40 Kimia
STRUKTUR ATOM DAN
SISTEM PERIODIK UNSUR
BAB II
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
C. Proses Pembelajaran
42 Kimia
pencapaian tujuan yang sudah ditentukan, seperti literatur,
ensiklopedi, dan lembar kerja.
4. Guru mendorong terjadinya proses pembelajaran yang berpusat
pada siswa, yaitu sebagai berikut.
a. Membimbing dan memfasilitasi pembelajaran.
b. Mendorong siswa untuk mampu memahami perkembangan
teori atom, struktur atom, perkembangan sistem
periodik, golongan dan periode, sifat-sifat unsur, dan
sifat-sifat keperiodikan unsur. Dalam menyampaikan
hasil pembelajaran kepada siswa yang dilakukan dengan
menggunakan media yang ada dan memungkinkan di
sekolah.
Materi dan Proses Pembelajaran di Buku Teks
Pelajaran Kimia Bab II
“Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur”
1. Pada Bab II kita akan membahas mengenai sistem periodik
dan struktur atom, guru selayaknya mampu menyiapkan diri
dengan membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan
perkembangan teori atom, struktur atom, perkembangan sistem
periodik, golongan dan periode, sifat-sifat unsur, dan sifat-sifat
keperiodikan unsur.
a. Guru dapat mengambil contoh-contoh yang terkait
dengan materi yang ada di buku dan yang ada di daerah
di sekitarnya. Jika di lingkungan sekolah kurang mendukung
dalam penyampaian materi pembelajaran, guru dapat
mengambil contoh-contoh dari lingkungan sekitar, seperti
lingkungan rumah maupun lingkungan tempat tinggal.
b. Guru dapat memperkaya materi dalam buku teks pelajaran
dengan membandingkannya dengan buku lain yang
relevan.
c. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif
ada baiknya guru dapat menampilkan foto-foto, gambar,
dan dokumentasi audiovisual (film) tentang struktur tiga
dimensi atom.
2. Guru sebisa mungkin mengaitkan materi pelajaran dengan
nilai-nilai spiritual sehingga dapat meningkatkan keimanan dan
kekaguman terhadap kebesaran Tuhan melalui pemahaman
struktur atom.
3. Guru selalu mengaitkan materi pelajaran di setiap pertemuan
dengan kehidupan sehari-hari untuk menunjukkan kepada siswa
aplikasi materi pelajaran kimia di dalam kehidupan sehari-hari.
Kelas X 43
4. Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok untuk memudahkan
guru sendiri dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
menuntut kerja sama kelompok.
5. Guru diharapkan untuk dapat menguasai dan mengondisikan
kelas agar perhatian siswa tetap terfokus pada materi yang sedang
dipelajari karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
menuntut banyak aktivitas dari siswa sehingga perhatian siswa
rentan sekali teralihkan.
44 Kimia
b. Kegiatan inti
1) Sebelum siswa mempelajari perkembangan teori atom,
guru dapat menunjukkan ilustrasi/gambar/artikel tentang
bentuk-bentuk atom.
2) Guru menyampaikan topik mengenai pengertian per-
kembangan teori atom.
Dari zaman Yunani kuno hingga sekarang, model dan teori
atom terus berkembang. Melalui model dan teori atom,
kita dapat mengetahui struktur suatu atom. Perkembangan
tersebut tidak dapat dilepaskan dari upaya para ilmuwan
di antaranya Democritus, John Dalton, J.J. Thomson,
Rutherford, Niels Bohr, Schrodinger, de Broglie dan lain
sebagainya.
Penemuan elektron yang merupakan penyusun atom,
membuat para ilmuwan saat itu, semakin tertarik meneliti atom,
salah satunya adalah Ernest Rutherford. Ernest Rutherford
tahun 1911 melakukan eksperimen penembakan sinar a
Gambar 2.1 dengan sasaran sebuah lempeng emas yang amat tipis. Hasilnya
Model atom Thomson,
menunjukkan bahwa sebagian kecil sinar a dipantulkan dan
menyerupai roti kismis.
dibelokkan, serta sebagian besar diteruskan.
3) Guru menjelaskan tentang percobaan Rutherford dan
struktur atomnya.
Gambar 2.2
Percobaan Rutherford: penembakan lempeng emas tipis oleh partikel alfa.
Kelas X 45
elektron (–) a. Atom tersusun atas inti atom yang bermuatan
positif dan berada pada pusat atom.
b. Pada inti terpusatkan massa dan muatan positif,
Inti
sedangkan elektron bermuatan negatif bergerak
mengelilingi inti, seperti halnya planet-planet
mengitari matahari.
Kelemahan atom model Rutherford adalah tidak
dapat menerangkan secara jelas penyebab elektron
Gambar 2.4
dalam atom tidak jatuh ke inti sebagai akibat gerakan
Model atom Bohr.
mengitari inti yang muatannya berlawanan (positif).
4) Guru melanjutkan penjelasan tentang teori
atom Bohr dan mekanika kuantum
5) Guru dapat membimbing siswa untuk membuat
Inti Atom
Awan Elektron bagan perkembangan teori atom lengkap
di sekitar inti dengan hasil penemuan dan gambar model
atomnya secara mandiri.
6) Guru dapat membimbing para siswa untuk
menganalisis perkembangan model atom yang
satu terhadap model atom yang lain.
Gambar 2.5
7) Guru kemudian mengarahkan para siswa untuk
Model atom mekanika kuantum mempresen-tasikan bagan yang telah dibuat
kemudian didiskusikan bersama di depan kelas.
Sehingga akan terjadi interaksi yang positif
antara siswa dengan pengawasan dan bimbingan
dari guru.
c. Kegiatan penutup
1) Siswa dapat ditanya apakah sudah memahami materi
tersebut.
2) Siswa diminta untuk mengerjakan review dan memecahkan
masalah yang ada pada halaman 34 untuk mengukur sejauh
mana dapat mengerti apa yang dijelaskan oleh guru.
3) Siswa diminta untuk mengerjakan tugas mandiri untuk
dikerjakan dengan baik, kemudian dikumpulkan kepada
guru.
4) Sebelum mengakhiri pelajaran, siswa dapat ditanyakan
tentang nilai-nilai apa saja yang didapat dari pelajaran hari
ini.
3. Penilaian
a. Penilaian terhadap siswa dapat dilakukan selama proses
dan setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada
saat siswa menjawab beberapa pertanyaan dari guru.
46 Kimia
b. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi pada saat
diskusi mengenai perkembangan teori atom. Dalam
observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian
siswa pada saat pembelajaran berlangsung, kemampuan
menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama, dan
tentunya ketepatan siswa pada saat menjawab pertanyaan
dari guru.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat menggunakan tabel berikut.
Kemampuan Penguasaan
Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa presentasi materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
Kelas X 47
dibagi tiga bagian, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup.
a. Kegiatan pendahuluan
1) Guru memberi salam, kemudian mempersiapkan kelas agar
lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (absensi, kebersihan, kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
Guru juga dapat menberikan beberapa pengarahan
mengenai pentingnya kebersihan selama kegiatan belajar
mengajar, sehingga para siswa dapat memahami materi
pelajaran dengan lebih kondusif.
2) Guru menyampaikan topik mengenai nomor atom dan nomor
massa. Pembahasan dapat dimulai dengan mengajukan
pernyataan dan pertanyaan sebagai apersepsi.
- Apa saja partikel penyusun atom?
- Bagaimana partikel-partikel tersusun dalam atom?
- Dimana posisi elektron dalam atom?
- Mengapa model atom mengalami perkembangan?
3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, misalnya
kelompok I, II, III, IV, dan V.
3) Guru mengaitkan materi pada pertemuan minggu pertama
dengan pertemuan minggu ini. Guru menjelaskan bahwa
ada atom-atom memiliki nomor atom dan nomor massa.
Mula-mula guru menjelaskan tentang partikel penyusun
atom.
b. Kegiatan Inti
1) Siswa berkumpul di kelompok masing-masing kemudian
melakukan diskusi mengenai nomor atom dan nomor
massa.
2) Siswa dapat menganalisis mengenai hubungan antara
nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur.
3) Setelah kira-kira 20 menit diskusi kelompok diakhiri,
guru kemudian meminta siswa mempresentasikan hasil
rumusan masing-masing sesuai masalah yang didiskusikan.
Mengingat waktu yang terbatas, maka guru menunjuk
kelompok untuk setiap masalah.
4) Pada saat satu kelompok presentasi, kelompok lain dapat
mengajukan pertanyaan, memberi masukan dan begitu
seterusnya.
5) Guru dapat memberikan tanggapannya mengenai hasil
presentasi setiap kelompok, sehingga terjadi interaksi
antara siswa dan guru.
48 Kimia
c Kegiatan penutup
1) Untuk mengetahui seberapa dalam siswa memahami
terhadap materi yang disampaikan, maka siswa diminta
untuk membuat rangkuman mengenai nomor atom dan
nomor massa serta hubungannya dengan konfigurasi
elektron dan periodik unsur.
2) Pembelajaran minggu ini ditutup dengan memberikan
komentar dan kesimpulan tentang materi yang baru saja
didiskusikan.
3) Guru menanyakan apakah siswa sudah memahami materi
yang telah didiskusikan.
4) Siswa diberikan pertanyaan lisan secara acak untuk
mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini.
5) Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi
minggu depan, karena akan ada diskusi.
6) Sebagai refleksi pada bagian akhir pelajaran ini, siswa
diberikan tugas rumah untuk merumuskan sikap dan
tindakan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan kekayaan sumber daya alam di
Indonesia.
3. Penilaian
a. Penilaian dilaksanakan selama proses dan setelah
pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat siswa
menjawab beberapa pertanyaan dari guru. Penilaian dapat
dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya
dilihat aktivitas dan tingkat perhatian siswa pada saat
pembelajaran berlangsung, kemampuan menyampaikan
pendapat, juga aspek kerja sama, dan tentu saja ketepatan
siswa pada saat menjawab pertanyaan dari guru.
2) Siswa diajukan beberapa pertanyaan oleh guru dan diminta
untuk menjawabnya secara lisan.
3) Siswa mampu membuat analisis mengenai hubungan
antara nomor atom dengan konfigurasi elektron dan sifat
keperiodikan unsur.
4) Siswa dapat menganalisis hubungan antara nomor atom
dengan lekak unsur dalam sistem periodik.
5) Hasil kerja siswa diberi nilai dan komentar.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Kelas X 49
Kemampuan Penguasaan
Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa presentasi materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
50 Kimia
Bentuk Orbital
1. Orbital s
1s
Orbital s adalah orbital yang terletak di subkulit s.
Subkulit s hanya memiliki sebuah orbital sehingga elektron
yang dapat mengisi orbital s paling banyak dua elektron.
Orbital s berbentuk bola dengan arah ruang yang sama ke
seluruh sudut. Orbital 1s, 2s, dan 3s mempunyai bentuk
2s
yang sama tetapi ukurannya berbeda.
2. Orbital p
Orbital p adalah orbital yang terletak di subkulit p.
Jumlah orbital p ada 3 buah. Ketiganya mempunyai energi
yang sama tetapi arah ruangnya berbeda. Ketiga orbital itu
3s ialah px, py, dan pz. Orbital p berbentuk seperti balon terpilin
yang digambarkan menggunakan koordinat kartesius
dengan sumbu x, y, dan z. Bentuk orbital p dapat dilihat
seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.6
Bentuk orbital s.
z z
z z
y x y x y x y
x
Pz Px Py
Gambar 2.7
Bentuk orbital p.
3. Orbital d dan f
Orbital d adalah orbital yang terletak di subkulit d dan
digambarkan dengan empat buah bola lonjong. Jumlah
orbital d ada 5 buah. Orbital-orbital tersebut adalah dx2- y2,
dxy, dxz, dyz, dan dz2.
z z z z z
y y y y y
x x x x x
dyz dyz dyz dx2_y2 dz2
Gambar 2.8
Bentuk orbit d.
Kelas X 51
Orbital-orbital f lebih rumit dan lebih sukar untuk
dipaparkan. Setiap kulit f terdiri atas 7 orbital, karena subkulit f
mempunyai harga l = 3.
c) Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
d) Siswa dibagi menjadi empat kelompok, misalnya kelompok
I, II, III dan IV.
b. Kegiatan Inti
1) Guru menyampaikan materi mengenai bilangan kuantum
dan bentuk orbital.
Bilangan Kuantum
Posisi dan arah putaran suatu elektron dalam atom
dapat ditentukan dengan bilangan kuantum. Bilangan
kuantum terdiri atas empat macam, yaitu bilangan kuantum
utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), bilangan kuantum
magnetik (m), dan bilangan kuantum spin (s). Bilangan
kuantum utama, azimuth, dan magnetik menyatakan posisi
suatu elektron dalam atom, sedangkan bilangan kuantum
spin menyatakan arah putaran elektron.
2) Guru membagi siswa ke dalam empat kelompok. Tiap-tiap
kelompok diminta untuk mempelajari dan mendiskusikan
materi yang berbeda. Kelompok 1 mendiskusikan tentang
bilangan kuantum utama, kelompok 2 tentang bilangan
kuantum azimut, kelompok 3 tentang bilangan kuantum
magnetik, kelompok 4 tentang bilangan kuantum spin dan
bentuk orbital. Setiap kelompok hanya diberi waktu 15
menit untuk memahami materi masing-masing.
3) Setiap kelompok diminta untuk saling bertukar anggota
kelompok secara bertahap. Anggota kelompok (siswa tamu)
yang ditukar harus menyampaikan apa yang dipelajarinya
di kelompok awal kepada para anggota kelompok barunya.
Anggota kelompok yang ditukar dalam setiap tahapan
diusahakan berbeda-beda sehingga setiap anggota
kelompok mendapat giliran untuk berbagi ilmu dengan
kelompok lain.
4) Setiap tahapan pertukaran dan penyampaian materi oleh
siswa tamu hanya diberi waktu 5 menit. Kegiatan saling tukar
(barter) anggota kelompok terus berlanjut hingga setiap
kelompok mendapat semua penjelasan mengenai materi
yang tidak dipelajarinya dan materi tersebut didapat dari
penjelasan anggota kelompok lain. Kegiatan ini berlangsung
selama 30-35 menit.
52 Kimia
5) Guru me-review kegiatan siswa dengan memberikan
penjelasan secara garis besar mengenai bilangan kuantum
dan bentuk orbital. Guru juga melakukan tanya jawab untuk
menguji pemahaman siswa akan materi yang disampaikan
oleh sesama siswa.
c. Kegiatan penutup
1) Untuk mengetahui seberapa dalam siswa memahami materi
yang disampaikan, maka siswa diminta untuk membuat peta
konsep mengenai bilangan kuantum dan bentuk orbital.
2) Pembelajaran minggu ini ditutup dengan memberikan
komentar dan kesimpulan tentang materi yang baru saja
didiskusikan.
3) Guru menanyakan apakah siswa sudah memahami materi
yang telah didiskusikan.
4) Siswa diberikan pertanyaan lisan secara acak untuk
mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini.
5) Sebagai refleksi pada bagian akhir pelajaran ini, siswa
diberikan tugas rumah untuk merumuskan sikap dan
tindakan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan kekayaan sumber daya alam di
Indonesia.
3. Penilaian
a. Penilaian dilaksanakan selama proses dan setelah
pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat siswa
menjawab beberapa pertanyaan dari guru. Penilaian dapat
dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya
dilihat aktivitas dan tingkat perhatian siswa pada saat
pembelajaran berlangsung, kemampuan menyampaikan
pendapat, juga aspek kerja sama, dan tentu saja ketepatan
siswa pada saat menjawab pertanyaan dari guru.
b. Siswa diajukan beberapa pertanyaan oleh guru dan diminta
untuk menjawabnya secara lisan.
c. Siswa dapat menentukan bilangan kuantum dan bentuk
orbital.
d. Hasil kerja siswa diberi nilai dan komentar.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Kelas X 53
Kemampuan Penguasaan
Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa presentasi materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
54 Kimia
2) Guru memberikan penjelasan kepada siswa bahwa pada
pertemuan minggu ini akan bersama-sama mempelajari
materi mengenai konfigurasi elektron dan diagram orbital.
3) Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberikan penjelasan materi tentang konfigurasi
elektron per kulit hanya dengan menggunakan peta konsep
yang ditulis di papan tulis. Tujuannya agar siswa dapat
mengonsep sendiri dan menjabarkan sendiri peta konsep
tersebut berdasarkan keterangan yang diberikan oleh
guru.
2) Kemudian guru menawarkan kepada tiga siswa adakah
yang bersedia maju ke muka kelas untuk menjelaskan
materi tentang konfigurasi elektron per sub kulit. Siswa
yang berani maju akan mendapat tambahan nilai. Siswa
yang berani maju hanya perlu menjelaskan materi tentang
asas aufbau, asas larangan Pauli dan kaidah Hund. Jika
ada siswa yang maju, guru hanya tinggal membantu siswa
tersebut untuk menyampaikan materi secara jelas dan
mudah dipahami. Jika tidak ada, guru dapat segera memulai
pembelajarannya.
3) Guru bertanya kepada siswa apakah ada yang belum
dipahami. Jika ada pertanyaan, guru menjelaskan bagian
yang belum dipahami siswa.
c. Kegiatan penutup
1) Untuk mengetahui seberapa dalam siswa memahami
terhadap materi yang disampaikan, maka siswa diminta
untuk menentukan konfigurasi elektron dan diagram
orbital.
2) Pembelajaran minggu ini ditutup dengan memberikan
komentar dan kesimpulan tentang materi yang baru saja
didiskusikan.
3) Siswa diberikan pertanyaan lisan secara acak untuk
mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini.
4) Sebagai refleksi pada bagian akhir pelajaran ini, siswa
diberikan tugas rumah untuk merumuskan sikap dan
tindakan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan kekayaan sumber daya alam di
Indonesia.
Kelas X 55
3. Penilaian
a. Penilaian dilaksanakan selama proses dan setelah pembelajaran
berlangsung, termasuk pada saat siswa menjawab beberapa
pertanyaan dari guru. Penilaian dapat dilakukan dengan
observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan
tingkat perhatian siswa pada saat pembelajaran berlangsung,
kemampuan menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama,
dan tentu saja ketepatan siswa pada saat menjawab pertanyaan
dari guru.
b. Siswa diajukan beberapa pertanyaan oleh guru dan diminta
untuk menjawabnya secara lisan.
c. Siswa dapat menentukan konfigurasi elektron dan diagram
orbital.
d. Hasil kerja siswa diberi nilai dan komentar.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Kemampuan Penguasaan
Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa presentasi materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
56 Kimia
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa
diharapkan mampu untuk:
a. mengetahui sistem periodik unsur;
b. mengetahui sejarah sistem periodik unsur.
2. Materi dan Proses Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada pertemuan ini adalah Bab II,
subbab C, Perkembangan Sistem Periodik dan Subbab D, Golongan dan
Periode. Kegiatan pembelajaran pada minggu ini dilaksanakan dengan
menerapkan metode card match. Pelaksanaan pembelajaran secara
umum dibagi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan pendahuluan
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (absensi, kebersihan kelas, menyiapkan media
dan alat serta buku yang diperlukan). Guru juga dapat
memberikan beberapa pengarahan mengenai pentingnya
kebersihan selama kegiatan belajar mengajar, sehingga
para siswa dapat memahami materi pelajaran dengan lebih
kondusif.
2) Guru menyampaikan topik mengenai sifat periodik unsur.
Pembahasan dapat dimulai dengan mengajukan pernyataan
dan pertanyaan sebagai apersepsi, seperti:
- Apa dasar pengelompokan unsur dalam tabel
periodik?
- Bagaimana hubungan konfigurasi elektron dengan
letak unsur dalam tabel periodik?
3) Guru menyampaikan kompetensi yang harus dicapai dalam
pembelajaran ini.
b. Kegiatan Inti
1) Guru menyampaikan materi mengenai perkembangan
sistem periodik.
2) Guru bertanya adakah yang belum dipahami siswa. Jika
tidak ada, guru melanjutkan penjelasan.
3) Guru memberikan ulasan singkat mengenai golongan dan
periode dan cara menentukan letak unsur dalam sistem
periodik unsur.
4) Guru kemudian membagikan kartu-kartu kecil dari kertas
dalam kondisi terlipat. Siswa dilarang membuka dan
membaca tulisan yang tertera pada kartu-kartu tersebut
sebelum ada aba-aba dari guru.
Kelas X 57
5) Guru lalu menjelaskan bahwa kartu-kartu yang dipegang
siswa merupakan jawaban dari soal-soal yang akan diberikan
oleh guru. Ketika guru menuliskan soal di papan tulis, siswa
yang memegang kartu berisi jawaban soal tersebut diminta
untuk mengangkat tangan lalu maju ke muka kelas untuk
menjawab soal tersebut secara lengkap di papan tulis.
6) Apabila tidak ada siswa yang mengangkat tangan saat soal
diberikan, guru memberikan kesempatan kepada setiap
siswa untuk maju dan menjawab soal tersebut meskipun ia
tidak memegang kartu berisi jawaban yang benar dari soal
tersebut. Apabila tidak juga ada yang berani maju, guru
menunjuk salah satu siswa untuk menjawab soal tersebut.
7) Guru hanya mengajukan 10 butir soal. Jadi, hanya ada 10
siswa yang memegang jawaban yang benar dari soal-soal
yang diberikan oleh guru.
8) Setelah selesai, guru meminta siswa agar mengumpulkan
kembali kartu-kartu tersebut.
9) Guru kemudian me-review kembai materi pelajaran pada
pertemuan kali ini.
c. Kegiatan penutup
1) Pembelajaran minggu ini ditutup dengan memberikan
komentar dan kesimpulan tentang materi yang baru saja
didiskusikan.
2) Guru menanyakan apakah siswa sudah memahami materi
yang telah didiskusikan.
3) Siswa diberikan pertanyaan lisan secara acak untuk
mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini.
4) Siswa diminta untuk mengerjakan Review yang ada di
halaman 56 dan Latihan halaman 60 buku siswa.
5) Sebagai refleksi pada bagian akhir pelajaran ini, siswa
diberikan tugas rumah untuk merumuskan sikap dan
tindakan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan kekayaan sumber daya alam di
Indonesia.
3. Penilaian
a. Penilaian dilaksanakan selama proses dan setelah pem-
belajaran berlangsung, termasuk pada saat siswa menjawab
beberapa pertanyaan dari guru. Penilaian dapat dilakukan
dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat
aktivitas dan tingkat perhatian siswa pada saat pembelajaran
berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat, juga
aspek kerja sama, dan tentu ketepatan siswa pada saat
menjawab pertanyaan dari guru.
58 Kimia
b. Siswa diajukan beberapa pertanyaan oleh guru dan diminta
untuk menjawabnya secara lisan.
c. Siswa dapat melakukan analisis mengenai kecenderungan
sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dan golongan.
d. Siswa dapat menganalisis mengenai letak unsur dalam tabel
periodik berdasarkan konfigurasi elektron.
e. Hasil kerja siswa diberi nilai dan komentar.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Kemampuan Penguasaan
Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa presentasi materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
Pada minggu ini akan mengkaji mengenai sifat periodik unsur. Hal
ini untuk memperkaya pemahaman para siswa tentang sifat periodik
unsur yang dapat membentuk sistem periodik unsur.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan
mampu mengetahui dan menjelaskan sifat sistem periodik unsur.
2. Materi dan Proses Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada pertemuan ini adalah Bab II,
subbab F, Sifat-sifat keperiodikan unsur. Pelaksanaan pembelajaran
secara umum dibagi tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan pendahuluan
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (absensi, kebersihan kelas, menyiapkan media
Kelas X 59
dan alat serta buku yang diperlukan). Guru juga dapat
memberikan beberapa pengarahan mengenai pentingnya
kebersihan selama kegiatan belajar mengajar, sehingga
para siswa dapat memahami materi pelajaran dengan lebih
kondusif.
2) Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
3) Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, misalnya kelompok I,
II, dan III.
b. Kegiatan Inti
1) Siswa berkumpul di kelompok masing-masing kemudian
melakukan diskusi mengenai sifat periodik unsur.
2) Siswa ditugaskan untuk melakukan analisis mengenai
perkembangan tabel periodik unsur dengan menggunakan
tata bahasa yang benar.
3) Siswa dapat menganalisis tabel dan grafik hubungan
antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur yang
meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan
keelektronegatifan.
5) Siswa dapat menyimpulkan bahwa golongan dan periode
unsur ditentukan oleh nomor atom dan konfigurasi
elektron.
6) Siswa dapat melakukan diskusi dalam kelompok mengenai
Review, Masalah dan Latihan yang ada pada halaman 67.
7) Setelah kira-kira 20 menit diskusi kelompok diakhiri,
guru kemudian meminta siswa mempresentasikan hasil
rumusan masing-masing sesuai masalah yang didiskusikan.
Mengingat waktu yang terbatas, maka guru menunjuk
kelompok untuk setiap masalah.
8) Pada saat satu kelompok presentasi, kelompok lain dapat
mengajukan pertanyaan, memberi masukan dan begitu
seterusnya.
9) Guru dapat memberikan tanggapannya mengenai hasil
presentasi setiap kelompok, sehingga terjadi interaksi
antara siswa dan guru.
c. Kegiatan penutup
1) Untuk mengetahui seberapa dalam siswa memahami materi
yang disampaikan, maka siswa diminta untuk membuat
analisis mengenai kecenderungan sifat periodik unsur
dalam satu periode dan golongan.
2) Untuk mengetahui seberapa dalam siswa memahami terhadap
materi yang disampaikan, maka siswa diminta untuk membuat
peta konsep mengenai sifat periodik unsur.
60 Kimia
3) Pembelajaran minggu ini ditutup dengan memberikan
komentar dan kesimpulan tentang materi yang baru saja
didiskusikan.
4) Guru menanyakan apakah siswa sudah memahami materi
yang telah didiskusikan.
5) Siswa diberikan pertanyaan lisan secara acak untuk
mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini.
6) Sebagai refleksi pada bagian akhir pelajaran ini, siswa
diberikan tugas rumah untuk merumuskan sikap dan
tindakan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan kekayaan sumber daya alam di
Indonesia.
3. Penilaian
a. Penilaian dilaksanakan selama proses dan setelah pembelajaran
berlangsung, termasuk pada saat siswa menjawab beberapa
pertanyaan dari guru. Penilaian dapat dilakukan dengan
observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan
tingkat perhatian siswa pada saat pembelajaran berlangsung,
kemampuan menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama,
dan tentu ketepatan siswa pada saat menjawab pertanyaan dari
guru.
b. Siswa diajukan beberapa pertanyaan oleh guru dan diminta
untuk menjawabnya secara lisan.
c. Siswa dapat menganalisis letak unsur dalam tabel periodik
berdasarkan konfigurasi elektron.
d. Hasil kerja siswa diberi nilai dan komentar.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Kemampuan Penguasaan
Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa presentasi materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
Kelas X 61
D. Pengayaan
Pengayaan
1. Mengapa teori atom Dalton dianggap tidak benar ketika J.J.Thomson berhasil
menemukan elektron?
2. Apakah yang dimaksud konfigurasi elektron dan elektron valensi?
3. Mengapa teori atom Thomson dikenal dengan sebutan teori roti kismis?
4. Mengapa unsur-unsur yang segolongan jari-jari atomnya semakin ke bawah
semakin besar?
5. Mengapa golongan halogen memiliki afinitas elektron terbesar?
62 Kimia
E. Remidial
Remidial
Kelas X 63
F. Interaksi Guru dan Orang Tua
Interaksi guru dan orang tua ini dapat dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan berikut.
1. Supaya guru selalu meminta dan mengingatkan siswa untuk
memperlihatkan hasil pekerjaan atau tugas yang telah dinilai dan
diberi komentar oleh guru kepada orang tua/wali peserta didik.
2. Orang tua sebaiknya dapat memberikan komentar hasil pekerjaan
peserta didik.
3. Orang tua/wali juga dapat menuliskan apresiasi kepada anak
sebagai wujud perhatian dan komitmen orang tua untuk ikut
bersama-sama mengantarkan anaknya agar lebih berhasil.
4) Orang tua dapat melihat tabel skala sikap yang ada di bagian
akhir Bab 2.
Bentuk apresiasi orang tua ini akan menambah semangat siswa
untuk mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya baik
dalam konteks pemahaman materi, sikap dan perilaku jujur, disiplin,
kerja keras. Hasil penilaian yang telah diparaf oleh guru dan orang tua/
wali kemudian disimpan dan menjadi bagian dari portofolio peserta
didik. Untuk ini pihak sekolah akan menyediakan format tugas/
pekerjaan para peserta didik.
64 Kimia
IKATAN KIMIA
BAB III
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
C. Proses Pembelajaran
66 Kimia
bertujuan untuk menghilangkan perasaan takut, grogi, atau pun
malas dalam diri siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Setiap kegiatan pembelajaran selalu dimulai dengan diskusi
atau tanya jawab interaktif antara guru dengan siswa mengenai
peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan materi
pelajaran kimia pada Bab III. Tujuannya untuk memicu imajinasi
dan daya pikir siswa agar lebih berkembang ketika mempelajari
materi yang sedang dipelajari bersama.
5. Pada kegiatan pembelajaran kimia Bab III guru dituntut untuk
aktif dan kreatif dalam menggunakan dan menyediakan media
pembelajaran alat peraga dalam rangka menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Media pembelajaran
yang digunakan pun dipilih yang sederhana dan mudah ditemukan
di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah siswa atau pun
guru. Media pembelajaran dan alat peraga tersebut dapat berupa
kertas, molimod dan sebagainya. Media pembelajarannya pun
tidak harus disiapkan sendiri oleh guru. Guru dapat memberikan
tugas kepada siswa untuk menyiapkan media pembelajaran dan
alat peraga yang akan digunakan. Dengan begitu, guru tidak
terlalu terbebani karena harus menyediakan berbagai macam
media pembelajaran dan alat peraga. Siswa pun akan semakin
termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran karena
adanya tugas untuk membawa beberapa peralatan yang akan
digunakan sebagai media pembelajaran alat peraga.
6. Sejalan dengan tujuan menciptakan kegiatan pembelajaran yang
aktif dan menyenangkan, kegiatan pembelajaran kimia pada
materi Bab III ini banyak menggunakan permainan-permainan
atau games yang akan menghidupkan suasana kelas, memicu
keaktifan siswa, dan membangun kerja sama antarsiswa.
Namun, tetap tidak mengesampingkan ketersampaian materi
yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi inti
dan kompetensi dasar materi Bab III.
7. Kegiatan pembelajaran untuk materi Bab III yang disampaikan
melalui berbagai macam permainan ini mendorong siswa untuk
mempelajari materi tentang ikatan kimia. Selain itu, materi dan
kegiatan pembelajarannya pun tidak mudah dilupakan oleh siswa
karena membekas di pikiran setiap siswa.
Materi dan Proses Pembelajaran Bab III Ikatan Kimia
1. Materi yang akan dipelajari pada Bab III ini terdiri atas tujuh
subbab, yaitu Terbentuknya Ikatan Kimia, Ikatan Ion/Elektrovalen,
Ikatan Kovalen/Homopolar, Ikatan Kovalen Koordinasi/Koordinat
(Dativ), Ikatan Logam, Interaksi Antarmolekul dan Pengaruhnya
terhadap Sifat Fisik Senyawa dan Bentuk Molekul.
Kelas X 67
2. Guru perlu memperkaya pengetahuannya mengenai materi bab
dengan membaca banyak literatur dan pengamatan lingkungan
sekitar terkait materi. Tujuannya tidak lain untuk mempermudah
guru dalam mengkreasikan kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan dan memperkaya ilmu yang nantinya akan ditransfer
kepada siswa melalui kegiatan pembelajaran.
3. Guru pun dapat mencari berbagai contoh-contoh penerapan
atau aplikasi materi dalam kehidupan seharai-hari melalui
kegiatan browsing di internet. Tujuannya membantu guru
pada saat melakukan kegiatan pendahuluan di setiap kegiatan
pembelajaran. Perlu diingat bahwa setiap kegiatan pembelajaran
diawali dengan memberikan contoh-contoh aplikatif dari materi
dalam kehidupan sehari-hari untuk membuka cakrawala berpikir
siswa.
4. Membagi-bagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan
melihat data pada absensi mengingat beberapa permainan yang
akan dilakukan dilaksanakan secara berkelompok. Adanya daftar
ini akan mempermudah dan mempercepat kegiatan permainan
antarkelompok karena daftar kelompoknya sudah siap. Namun,
guru tidak menghalangi apabila siswa ingin membuat kelompok
sendiri.
68 Kimia
2) Guru menunjukkan gambar struktur Lewis beberapa unsur.
H Be B C
N O F Ne
Gambar 2.8
Struktur Lewis beberapa unsur.
2
He 2 2
10
Ne 2 8 8
18
Ar 2 8 8 8
36
Kr 2 8 18 8 8
54
Xe 2 8 18 18 8 8
86
Rn 2 8 18 32 18 8 8
Kelas X 69
Guru menjelaskan yang menyebabkan kestabilan unsur-
unsur gas mulia di alam.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan apabila ada yang belum dipahami.
Apabila tidak ada pertanyaan dari siswa, guru balik bertanya
kepada siswa. Pertanyaan tersebut, misalnya “Tahukah
Anda, mengapa unsur-unsur gas mulia sukar bereaksi
dengan unsur lain?”. Pertanyaan tersebut sekaligus perintah
untuk mengajak siswa aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Berikan pujian kepada siswa yang berani
mengungkapkan pendapatnya menjawab pertanyaan.
Pujian tersebut bertujuan untuk memotivasi siswa, baik
yang menjawab maupun tidak, agar semangat dan aktif
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
3) Selanjutnya guru menjelaskan tentang aturan-aturan yang
diikuti oleh unsur yang stabil, yaitu aturan oktet dan duplet.
Guru kemudian menggambar atom-atom yang mengikuti
aturan oktet dan duplet.
70 Kimia
Melepaskan elektron
terluar
Na Na+
Gambar 2.11
Untuk mencapai kestabilan, atom Na melepaskan 1 elektron valensinya.
2) Al : 2 8 3
13
Dapat dilihat bahwa jumlah elektron valensi adalah
3, maka unsur Al akan berusaha mencapai kestabilan
dengan melepaskan 3 elektron membentuk ion Al3+.
Reaksi : Al → Al3+ + 3e
Konfigurasi elektron : (2 8 3) (2 8)
b. Dengan Cara Menerima (Menangkap) Elektron
Contoh:
1) 8O : 2 6
Jumlah elektron valensi adalah 6, maka untuk mencapai
kestabilan seperti unsur gas mulia, unsur O harus menerima
(menangkap) 2 elektron membentuk ion O2-.
Reaksi : O + 2e → O2-
Konfigurasi elektron : (2 6) (2 8)
2) 35Br : 2 8 18 7
Jumlah elektron valensi adalah 7, maka untuk
mencapai kestabilan seperti unsur gas mulia, unsur Br
harus menerima (menangkap) 1 elektron membentuk
ion Br-.
Reaksi : Br + e → Br -
Konfigurasi Elektron : (2 8 18 7) (2 8 18 8)
c. Dengan Cara Menggunakan Elektron Bersama
Cara ini terjadi jika unsur-unsur nonlogam saling bergabung.
Jumlah elektron yang digunakan bersama cenderung
mencapai aturan oktet dan duplet.
Gambar 2.12
Kestabilan suatu atom
dengan cara menggunakan
elektron bersama.
Kelas X 71
5) Guru memberikan pertanyaan tentang suatu atom,
kemudian meminta salah satu siswa untuk maju dan
menjelaskan cara atom tersebut mencapai kestabilan.
72 Kimia
c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai materi yang telah dipelajari yang belum
dimengerti.
2) Kegiatan pembelajaran minggu ini ditutup dengan
pemberian saran kepada siswa untuk mempelajari materi
pelajaran kimia sebelum diajarkan di kelas. Tujuannya agar
siswa lebih siap dan lebih mudah lagi memahami materi
pelajaran tersebut. Selain itu, siswa pun akan lebih siap
apabila dalam kegiatan pembelajaran ada kuis atau ulangan
dadakan.
3) Guru berpesan kepada siswa untuk lebih aktif lagi
mengajukan pertanyaan terkait materi selama mengikuti
kegiatan pembelajaran.
4) Guru juga berpesan untuk menyiapkan matari ikatan ion
untuk pertemuan berikutnya, karena akan ada permainan
reward and punishment.
3. Penilaian
a. Penilaian terhadap siswa dapat dilakukan selama proses dan
setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat siswa
menjawab beberapa pertanyaan dari guru.
b. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi pada saat diskusi
mengenai perkembangan teori atom. Dalam observasi ini
misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian siswa pada
saat pembelajaran berlangsung, kemampuan menyampaikan
pendapat, juga aspek kerja sama, dan tentu ketepatan siswa
pada saat menjawab pertanyaan dari guru.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat menggunakan tabel berikut.
Kemampuan Penguasaan
Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa presentasi materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
Kelas X 73
PEMBELAJARAN MINGGU KE-11
Pembelajaran Minggu 8
Kegiatan pembelajaran pada minggu ini merupakan kelanjutan
dari kegiatan pembelajaran pada minggu sebelumnya. Pada kegiatan
pembelajaran minggu ini masih membahas materi tentang ikatan
kimia. Kegiatan pembelajarannya pun masih menuntut keaktifan
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada minggu
kesembilan ini diharapkan siswa mampu menjelaskan tentang ikatan
ion/elektrovalen.
2. Materi dan Proses Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada minggu ini akan membahas
mengenai subbab B, yakni ikatan ion. Materi ini dipelajari bersama
dengan menuntut keaktifan siswa dalam melakukan sebuah permainan
yang pada intinya tentang reward (hadiah) dan punishment (hukuman).
Berikut langkah kegiatan pembelajarannya yang terdiri atas kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memeriksa daftar absensi siswa untuk melihat tingkat
kehadiran siswa pada pertemuan minggu ini.
2) Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan minggu ini
mereka akan bersama-sama mempelajari materi tentang
ikatan ion.
3) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai
dalam kegiatan pembelajaran kali ini.
4) Guru bertanya pada siswa untuk memancing keingintahuan
siswa tentang materi yang akan dipelajari, misalnya
pertanyaan berikut.
- Bagaimanakah proses terjadinya ikatan ion?
- Apa saja contoh senyawa ion?
b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta siswa untuk membuat soal di selembar kertas
beserta jawabannya. Setiap siswa hanya diminta untuk
membuat satu soal tentang ikatan ion. Soal tidak boleh sama
dengan soal pada buku teks. Soal juga tidak boleh sama
dengan siswa lain. Guru memberi waktu selama 30 menit
kepada siswa untuk menyusun soal beserta jawabannya
sekaligus mempelajari materi tentang ikatan ion.
74 Kimia
2) Setelah 30 menit berlalu, guru meminta kepada siswa untuk
mengumpulkan soal-soal yang sudah dibuat.
3) Guru menjelaskan bahwa soal yang dibuat oleh siswa akan
digunakan sebagai bahan pertanyaan dalam permainan
reward and punishment.
4) Guru kembali membagi siswa menjadi enam kelompok.
Namun sebelumnya, guru menawarkan apakah ingin
membentuk kelompok sendiri atau dibagi oleh guru. Setelah
kelompok terbentuk, siswa diminta untuk berkumpul
dengan kelompok masing-masing.
5) Guru kemudian menjelaskan aturan permainannya. Guru
akan memberikan pertanyaan secara bergilir. Jadi, setiap
kelompok akan mendapat jatah pertanyaan yang sama
dan pertanyaan dapat dilempar ke kelompok lain apabila
kelompok tersebut menyatakan pas atau menyerah dan tidak
dapat menjawab soal. Namun, setiap kelompok diizinkan
untuk menyatakan pas hanya satu kali. Kelompok yang
dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapat
hadiah berupa kelompok tersebut boleh mengambil satu
siswa yang merupakan anggota kelompok lain untuk masuk
ke kelompoknya. Namun apabila kelompok tersebut salah
menjawab soal, kelompok tersebut mendapat hukuman
berupa harus menyerahkan anggota kelompoknya kepada
kelompok lain sesuai dengan yang ditunjuknya. Jika siswa
sudah jelas dengan aturan permainannya, guru pun memulai
permainannya.
6) Guru memberikan pertanyaan secara bergilir dimulai dari
kelompok 1 dan seterusnya. Setiap kelompok akan men-
dapat tiga buah pertanyaan sehingga jumlah pertanyaan
yang diajukan oleh guru berdasarkan pertanyaan yang
dibuat oleh siswa nantinya berjumlah 8 soal.
7) Guru membahas jawaban yang dibuat oleh siswa,
memberikan koreksi terhadap jawaban yang salah sehingga
sekaligus menjelaskan materi tentang ikatan ion.
8) Setelah semua pertanyaan disampaikan, guru menghitung
jumlah anggota di tiap-tiap kelompok. Jumlah anggota
kelompok setelah permainan selesai kemudian dibandingkan
dengan jumlah anggota kelompok sebelum permainan
dimulai. Kelompok yang paling banyak menambah jumlah
anggota adalah kelompok yang menang. Kelompok yang
menang akan mendapat tambahan nilai.
9) Guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduk
masing-masing.
Kelas X 75
c. Kegiatan Penutup
1) Guru mengucapkan terima kasih kepada siswa karena sudah
mengikuti kegiatan pembelajaran dan permainan dengan
tertib.
2) Guru meminta pendapat siswa tentang kegiatan pem-
belajaran pada hari ini.
3) Guru meminta siswa mengerjakan di rumah Review dan
Latihan halaman 92-93 dan akan dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya.
3. Penilaian
a. Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran dengan
melihat keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan kelompok.
b. Guru juga melakukan penilaian terhadap kemampuan kerja sama
tiap-tiap siswa.
c. Penilaian juga dilakukan terhadap soal yang disusun siswa
beserta jawabannya.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat menggunakan tabel berikut.
Kemampuan Penguasaan
Kerja sama Deskripsi
No. Nama Siswa presentasi materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
B = baik,
C = cukup,
K = kurang
76 Kimia
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada minggu ke-12 ini
diharapkan siswa mampu:
- menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen,
- menjelaskan sifat-sifat fisis senyawa kovalen,
- memahami kepolaran senyawa kovalen.
2. Materi dan Proses Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada minggu ini memfokuskan pada
subbab C, yakni terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua
dan rangkap tiga serta sifat-sifat fisis senyawa kovalen. Materinya pun
disampaikan melalui kegiatan diskusi interaktif antara siswa dengan
guru. Kegiatan pembelajarannya terbagi ke dalam tiga langkah
kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru masuk kelas dan memberi salam.
2) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (absensi, kebersihan kelas, menyiapkan media
dan alat serta buku yang diperlukan). Guru juga dapat
memberikan beberapa pengarahan mengenai pentingnya
kebersihan selama kegiatan belajar mengajar, sehingga
para siswa dapat memahami materi pelajaran dengan lebih
kondusif.
3) Guru memberikan penjelasan kepada siswa bahwa pada
pertemuan minggu ini akan bersama-sama mempelajari
materi mengenai ikatan kovalen.
4) Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas minggu
lalu, yaitu mengerjakan di rumah Review dan Latihan
halaman 92-93.
2) Siswa yang tidak mengerjakan tugas akan dikurangi nilai-
nya.
3) Guru memeriksa sekilas tugas yang dikumpulkan oleh
siswa.
4) Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin dengan
suka rela maju ke depan kelas untuk menjelaskan tentang
ikatan kovalen yang telah dikerjakan soalnya.
Kelas X 77
5) Apabila ada siswa yang berani maju ke depan, berikan
pujian dan applaus untuk memberi apresiasi sekaligus
memotivasi siswa lain untuk berani maju ke depan kelas
dan menyampaikan hasil pekerjaannya.
6) Guru memberikan penjelasan mengenai terbentuknya
ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua dan
ikatan kovalen rangkap tiga untuk menguatkan ilmu dan
pengetahuan yang diperoleh siswa melalui tugas yang
dikerjakan.
Sifat fisis senyawa kovalen adalah sebagai berikut.
a) Wujud zat pada suhu kamar
Senyawa kovalen berupa gas, cairan, atau padatan
lunak pada suhu kamar.
b) Tingkat kekerasan
Senyawa kovalen bersifat lunak dan tidak rapuh.
c) Kelarutan
Senyawa kovalen umumnya tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut organik (kloroform, eter).
c. Kegiatan Penutup
1) Guru menyampaikan pendapatnya terkait kegiatan
pembelajaran kali ini dan sikap siswa saat mengikuti
kegiatan pembelajaran.
2) Guru kemudian bertanya kepada siswa tentang pendapatnya
terkait kegiatan pembelajaran kali ini.
3) Guru berpesan kepada siswa agar tidak menyepelekan
setiap tugas yang dberikan oleh guru. Karena pemberian
tugas tersebut bukan semata-mata untuk kepentingan nilai
siswa dari segi kognitif. Tugas tersebut juga digunakan oleh
guru untuk menilai sikap siswa dalam hal bertanggung jawab
terhadap tugas maupun kewajiban yang diembannya.
3. Penilaian
a. Penilaian dilakukan terhadap keseriusan dan kedisiplinan
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
b. Guru juga menilai keberanian dan kecakapan siswa dalam
menyampaikan ilmu di depan siswa yang lain.
c. Penilaian juga dilakukan terhadap hasil tugas yang dikerjakan
masing-masing siswa.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat menggunakan tabel berikut.
78 Kimia
Penguasaan
Disiplin Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
B = baik,
C = cukup,
K = kurang
Kelas X 79
3) Guru memberikan penjelasan kepada siswa bahwa pada
pertemuan minggu ini akan melakukan kegiatan atau
praktikum tentang kepolaran zat.
4) Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampai-
kan kompetensi yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta siswa untuk duduk secara berkelompok.
Guru menghimbau agar siswa berpindah tempat duduk
dengan tertib dan tidak membuat kegaduhan.
2) Setelah siswa duduk sesuai dengan kelompok masing-
masing dan suasananya sudah tenang, guru memulai
penjelasannya mengenai kepolaran ikatan kovalen.
3) Guru menjelaskan pengertian ikatan kovalen polar.
4) Siswa mencari tahu penyebab timbulnya ikatan kovalen
polar.
5) Guru menjelaskan mengenai momen dipol serta hubungan-
nya dengan tingkat kepolaran molekul.
6) Guru menunjukkan tabel harga momen dipol serta tabel
keelektronegatifan unsur.
7) Guru menjelaskan mengenai cara menghitung momen
dipol.
8) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan apabila ada yang belum dipahami.
9) Guru melanjutkan penjelasannya mengenai ikatan kovalen
nonpolar dilanjutkan mengenai perbedaan senyawa kovalen
polar dan nonpolar.
10) Guru kembali memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan.
11) Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk
melakukan eksperimen sederhana tentang kepolaran zat
seperti dalam halaman 93.
Kegiatan
Lakukan kegiatan ini secara berkelompok dengan penuh rasa tanggung jawab,
kerja keras, dan disiplin.
Mengamati Kepolaran Zat
Tujuan:
Mengamati pengaruh magnet terhadap senyawa kovalen polar dan nonpolar.
Alat:
1. Buret (3) 3. Corong (3) 5. Statif (1)
2. Gelas kimia (3) 4. Magnet batang
80 Kimia
Bahan:
1. Akuades/H2O (50 ml)
2. Karbon tetraklorida/CCl4 (50 ml)
3. Etanol/C2H5OH (50 ml)
Cara Kerja
1. Pasang buret pada statif seperti pada gambar di
samping.
2. Isi buret dengan akuades menggunakan corong.
3. Buka kran buret dan dekatkan magnet batang pada
aliran air. Perhatikan aliran air tersebut dibelokkan
oleh batang magnet atau tidak.
Kelas X 81
c. Kegiatan Penutup
1) Guru menutup kegiatan pembelajaran pada minggu ini
dengan mengucapkan terima kasih kepada siswa karena
sudah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.
2) Guru bertanya mengenai pendapat beberapa siswa
mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran hari ini.
Nilai-nilai apa saja yang mereka dapat setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran hari ini.
3) Guru berpesan agar siswa terus rajin belajar dan selalu aktif
setiap kali mengikuti kegiatan pembelajaran kimia.
4) Guru memberi tahu kepada siswa bahwa nilai hasil laporan
dan ulangan siswa akan diumumkan pada pertemuan
minggu depan.
3. Penilaian
a. Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Guru melakukan pengamatan terhadap cara kerja siswa dalam
melakukan eksperimen dan membangun pengetahuannya terkait
materi. Aspek yang dinilai meliputi kerja sama, kecermatan,
ketelitian, ketekunan, komunikasi antaranggota, dan sikap saling
menghargai antaranggota kelompok.
b. Guru juga dapat menilai tingkat pemahaman siswa terhadap
materi melalui hasil laporan yang dikumpulkan.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat menggunakan tabel berikut.
Penguasaan
Disiplin Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
B = baik,
C = cukup,
K = kurang
82 Kimia
PEMBELAJARAN MINGGU KE-14
Kelas X 83
H H
H • x
•x
• N •
H •x N •• H+ H • H
+ H N H
•x x
H • x
H H
•• ••
••
O x S x O
x x
••
O
••
••
••
xx Ikatan kovalen koodinasi ••
O
••
••
•• Struktur kimia
84 Kimia
6) Siswa mengerjakan soal Review dan Latihan halaman 97
untuk mengukur tingkat pemahamannya terhadap materi
dengan diskusi.
7) Setelah 30 menit berlalu, guru meminta kepada setiap
kelompok untuk mengumpulkan lembar jawabannya. Guru
mengingatkan agar setiap kelompok jangan sampai lupa
untuk menuliskan semua nama anggota kelompok beserta
nomor absennya.
8) Guru membahas tentang review dan latihan yang telah
dikerjakan siswa.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru berterima kasih atas kerja sama siswa karena telah
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan tertib.
2) Guru menyampaikan bahwa hasil kerja kelompok pada
pertemuan minggu ini akan diumumkan minggu depan.
3) Guru meminta pendapat siswa mengenai kegiatan
pembelajaran hari ini.
3. Penilaian
a. Penilaian dilakukan selama kegiatan diskusi dan penyusunan
makalah berlangsung. Guru mengobservasi kemampuan siswa
dalam bekerja sama dengan sesama siswa dan bagaimana
mereka membagi tugas secara adil agar tugas yang diberikan
dapat cepat diselesaikan.
b. Penilaian juga dilakukan terhadap makalah yang disusun siswa
dan hasil jawaban soal latihan yang diberikan oleh guru.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat menggunakan tabel berikut.
Penguasaan
Disiplin Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
Kelas X 85
PEMBELAJARAN MINGGU KE-15
86 Kimia
Ion logam bermuatan
positif
+ + + +
- - - -
+ + + +
Elektron bergerak - - - -
bebas di antara ion
logam membentuk + + + +
lautan elekron
- - - -
Gambar 2.13
Kristal logam terdiri atas kumpulan ion logam bermuatan positif di
dalam lautan elektron yang mudah bergerak.
Cinta Lingkungan
Kelas X 87
Perbandingan sifat fisis logam, senyawa ion, dan senyawa kovalen secara jelas
ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 2.2 Perbandingan sifat fisis logam, senyawa ion, dan senyawa kovalen
No Pembeda Logam Senyawa Ion Senyawa Kovalen
1. Wujud zat pada padatan, padatan gas, cair, atau zat
suhu kamar kecuali Hg padat lunak
2. Kekerasan keras tetapi keras tetapi rapuh lunak dan tidak
mudah ditempa rapuh
3. Titik didih dan tinggi tinggi rendah
titik leleh
4. Daya hantar listrik baik baik (dalam fase cair buruk
atau jika larut dalam
air), buruk (dalam
fase padat)
5. Kelarutan tidak larut larut dalam air, tetapi tidak larut dalam
tidak larut dalam air, tetapi larut
pelarut organik dalam pelarut
organik
Problem Solving
Salah satu sifat logam adalah sebagai penghantar panas dan listrik yang baik.
Jelaskan sifat ini berdasarkan Teori Awan Elektron.
Alternatif pemecahan masalah:
Karena unsur logam mempunyai energi ionisasi yang rendah dan elektron valensi
yang kecil, maka unsur logam mempunyai kecenderungan menjadi ion positif.
Elektron valensi dari atom-atom logam yang berdekatan akan terdelokalisasi
membentuk lautan elektron di sekitar ion-ion positif. Selanjutnya, lautan elektron
bergerak dari satu atom ke atom lainnya dan saling berikatan membentuk ikatan
logam.
c. Kegiatan penutup
1) Guru menutup kegiatan pembelajaran pada minggu ini
dengan mengucapkan terima kasih kepada siswa karena
sudah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.
88 Kimia
2) Guru bertanya mengenai pendapat beberapa siswa
mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran hari ini.
Nilai-nilai apa saja yang mereka dapat setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran hari ini.
3) Guru berpesan agar siswa terus rajin belajar dan selalu aktif
setiap kali mengikuti kegiatan pembelajaran kimia.
3. Penilaian
a. Penilaian dilakukan dengan mengamati sikap kritis siswa
dalam mengajukan pertanyaan terkait materi.
b. Guru juga melakukan penilaian terhadap kecermatan,
kejelian, dan ketelitian siswa dalam mengerjakan soal.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat menggunakan tabel berikut.
Penguasaan
Disiplin Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
B = baik,
C = cukup,
K = kurang
Kelas X 89
2. Materi dan Proses Pembelajaran
Materi yang dipelajari dalam pembelajaran minggu ini masih
berkaitan dengan interaksi antarmolekul dan pengaruhnya terhadap
sifat fisik senyawa. Materi tersebut meliputi gaya van der waals dan
ikatan hidrogen. Kegiatan pembelajaran pada minggu ini disampaikan
dengan menggunakan metode inquiri. Tujuannya adalah membantu
dan mendorong siswa untuk dapat menemukan sendiri pengetahuan
yang harus dikuasainya melalui kegiatan studi pustaka. Kegiatan
pembelajarannya terdiri atas tiga tahapan kegiatan, yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberi salam dan dilanjutkan dengan memeriksa
daftar absensi untuk melihat tingkat kehadiran siswa.
2) Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan minggu ini
mereka secara bersama-sama akan mempelajari materi
tentang jenis-jenis ikatan kimia yang lain, meliputi gaya
london, gaya antardipol dan ikatan hidrogen.
3) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang harus dicapai
dalam kegiatan pembelajaran kali ini.
b. Kegiatan inti
Senyawa
1) Guru menunjukkan gambar partikel air.
2) Guru memberikan pengantar sebelum menuju materi.
Gaya van der Waals
1) Guru menjelaskan mengenai hubungan kepolaran ikatan
kovalen dengan perbedaan keelektronegatifan.
2) Siswa melakukan studi pustaka untuk mengenal lebih dekat
tentang gaya van der Waals.
Gaya van der Waals
Ikatan kimia antaratom dapat memengaruhi interaksi antar-
molekul. Ikatan antaratom terdiri atas ikatan ion dan ikatan
kovalen. Ikatan kovalen dibagi lagi menjadi ikatan kovalen
polar dan ikatan kovalen nonpolar.
Pada ikatan kovalen polar, atom yang terlibat dalam
ikatan mempunyai perbedaan keelektronegatifan sangat
Gambar 2.14 besar. Adapun pada ikatan kovalen nonpolar, perbedaan
Cecak dapat merayap keelektronegatifan sangat kecil atau nol. Molekul pembentuk
di dinding karena ikatan kovalen nonpolar meliputi molekul yang beratom
adanya ikatan Van der
Waals antara telapak
sejenis dan molekul yang distribusi muatannya simetris.
kakinya dan dinding Pada awal abad ke-20, seorang ahli kimia dari Belanda,
Johannes Diderik van der Waals, menemukan adanya gaya
90 Kimia
antarmolekul. Gaya ini dikenal dengan nama gaya van der
Waals. Gaya antarmolekul yang termasuk dalam gaya van
der Waals adalah gaya London dan gaya antardipol.
+ – + – + –
– + – + – +
Gambar 2.15
Gaya van der Waals.
Kelas X 91
akan menarik bagian kutub negatif dari molekul yang lain.
Gaya antardipol ini lebih kuat dari pada gaya london.
Contoh:
Titik didih aseton lebih besar daripada titik didih
n-butana karena n-butana (nonpolar) memiliki Mr = 58, Td
= - 0,5°C; sedangkan aseton (polar) memiliki Mr = 58, Td =
56,2°C.
Kepolaran suatu molekul yang tidak cukup untuk meng-
imbangi meningkatnya gaya London akibat pertambahan
harga Mr, akan membuat zat tersebut memiliki titik didih
lebih rendah daripada molekul yang memiliki kepolaran,
yang mampu mengimbangi pertambahan gaya London
yang terjadi.
Contoh:
Perbandingan antara HCl dan HI.
HCl lebih polar daripada HI, tetapi HI mempunyai harga
Mr lebih tinggi sehingga titik didih HI (188,1 K) lebih tinggi
daripada titik didih HCl (237,8 K).
6) Siswa mempelajari contoh-contoh soal mengenai kepolaran
dan hubungannya dengan sifat fisis suatu senyawa.
Ikatan Hidrogen
1) Guru menjelaskan mengenai terjadinya ikatan hidrogen.
2) Guru memperlihatkan tabel yang menunjukkan pengaruh
ikatan hidrogen terhadap titik didih suatu senyawa.
Tabel 2.3 Perbandingan titik didih antara senyawa-senyawa
Golongan IVA Golongan VA Golongan VIA Golongan VIIA
92 Kimia
Review
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas secara jujur.
1. Apakah yang dimaksud gaya van der Waals?
2. Sebutkan dua gaya yang termasuk gaya van der Waals dan perbedaan antara
keduanya.
3. Mengapa n-pentana mempunyai titik didih lebih tinggi daripada 2-metil butana,
padahal Mr keduanya sama?
4. Apakah yang dimaksud ikatan hidrogen? Berikan contohnya.
5. Mengapa titik didih air tinggi padahal air mempunyai massa molekul relatif
kecil?
Proyek
Carilah bahan-bahan di sekitar Anda, seperti garam dapur, tiner (yang
mengandung CCl4), pupuk KCl, spiritus yang mengandung etanol, serta asam cuka
secara mandiri. Tentukan ikatan yang ada pada senyawa tersebut. Kemudian
tentukan atom-atom penyusun, nomor atom, konfigurasi elektron, dan bilangan
kuantum pada elektron yang berenergi tertinggi dari atom-atom penyusun senyawa
itu. Berdasarkan konfigurasi itu, tentukan golongan dan periode atom-atom tersebut
pada SPU. Tuliskan hasil pemecahan masalah Anda dalam suatu laporan.
3. Penilaian
a. Penilaian dilakukan dengan mengamati sikap kritis siswa
dalam mengajukan pertanyaan terkait materi.
b. Guru juga melakukan penilaian terhadap kecermatan,
kejelian, dan ketelitian siswa dalam mengerjakan soal, dan
laporan hasil studi pustaka.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat menggunakan tabel berikut.
Kelas X 93
Penguasaan
Kreativitas Disiplin Deskripsi
No. Nama Siswa materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
B = baik,
C = cukup,
K = kurang
94 Kimia
b. Kegiatan inti
1) Guru menampilkan gambar-gambar bentuk molekul kepada
peserta didik.
Bentuk-bentuk molekul tersebut misalnya sebagai berikut.
Pada senyawa kovalen, yang dibentuk oleh lebih dari dua atom, terdapat
beberapa pasangan elektron. Beberapa pasangan elektron itu ada yang merupakan
pasangan elektron ikatan (PEI), dan ada juga pasangan elektron bebas (PEB). Karena
elektron-elektron ini mempunyai muatan sejenis, maka pasangan-pasangan ini
akan saling menolak. Adanya gaya tolak-menolak ini menyebabkan atom-atom yang
berikatan membentuk struktur ruang tertentu. Urutan kekuatan gaya tolak-menolak
itu adalah gaya tolak-menolak yang terbesar terjadi pada pasangan elektron bebas,
lalu antara pasangan elektron bebas dengan pasangan elektron ikatan, dan yang paling
kecil adalah gaya tolak-menolak antarpasangan elektron ikatan. Teori tolak-menolak
antarpasangan elektron disebut teori tolakan pasangan elektron kulit valensi atau
teori VSEPR (valence shell elektron-pair repulsion).
Kelas X 95
3) Guru memberikan contoh cara meramal bentuk molekul
H2O.
Atom pusat suatu molekul diberi lambang A. Atom-atom yang terikat pada atom
pusat (ligan) diberi lambang X dan pasangan elektron bebas diberi lambang E.
Contoh:
H2O dengan struktur Lewis sebagai berikut.
pasangan elektron bebas
••
H x• C x• H
••
pasangan elektron terikat
Untuk meramalkan bentuk molekul, kita harus tahu tipe-tipe molekul. Urutan
untuk merumuskan tipe molekul dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Menentukan atom pusat.
2. Menentukan jumlah elektron valensi atom pusat (EV).
3. Menentukan jumlah elektron yang digunakan atom pusat untuk ikatan (e).
4. Menghitung jumlah pasangan elektron (domain elektron) bebas dengan rumus
berikut.
^EV - eh
Jumlah pasangan elektron bebas =
2
96 Kimia
6 0 AX6 oktahedral SF6
2 2 AX2E2 planar bentuk V H2O
2 3 AX2E3 linear XeF2
3 1 AX3E piramida trigonal NH3
3 2 AX3E2 planar bentuk T IF3
4 1 AX4E bidang empat SF4
4 2 AX4E2 segi empat planar XeF4
5 1 AX5E piramida sisi empat IF5
Kelas X 97
7) Guru memfasilitasi siswa untuk membuat karya model
orbital hibrida. Hasilnya harus dikumpulkan.
Kegiatan
Membuat orbital hibrida secara mandiri.
1. Sediakan malam pet dan bambu (tusuk gigi).
2. Susunlah model orbital hibrida dengan menggunakan malam pet dan tusuk gigi
dari orbital berikut.
a. Orbital hibrida sp d. Orbital hibrida sp3d
b. Orbital hibrida sp 2
e. Orbital hibrida sp d
3 2
Proyek
Agar dapat memahami materi ikatan kimia yang telah dipelajari, Anda harus mampu
membandingkan proses pembentukan dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.
selanjutnya lakukan kinerja berikut.
1. Carilah artikel dari internet tentang ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam.
2. Buatlah makalah dari artikel yang telah Anda peroleh, kemudian presentasikan
hasilnya di depan kelas.
Untuk memudahkan makalah Anda dipelajari, Anda dapat membuat tabel dengan
kolom-kolom yang terdiri antara lain: pengertian, syarat terjadinya, sifat-sifat ikatan,
dan contoh senyawa dengan disertai struktur Lewisnya.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari
bersama.
2) Guru menanyakan kepada siswa mengenai hal-hal yang
belum mereka pahami.
98 Kimia
3) Guru memberikan refleksi kepada siswa mengenai materi
ikatan kimia yang telah dipelajari bersama dalam kaitannya
dengan rasa syukur kepada Tuhan dan kepedulian
lingkungan.
Refleksi
Manusia dan seluruh lingkungan hidupnya terbentuk dari unsur-unsur yang
bergabung menjadi sebuah ikatan kimia. Ikatan kimia dari unsur-unsur yang terbentuk
itu sangatlah kuat. Manusia, tumbuhan dan hewan sebagai makhluk hidup mengandung
unsur-unsur yang merupakan benda mati. Benda-benda mati ini dengan komposisinya
yang tepat membentuk ikatan-ikatan dalam tubuh makhluk hidup, mendukung kehidupan
makhluk hidup. Betapa mengakumkannya hal ini, unsur-unsur yang merupakan benda
mati ini dapat menopang kehidupan makhluk hidup.
Ikatan tersebut terus menerus terikat dan stabil karena terdapat gaya-gaya yang
berinteraksi di dalamnya. Ikatan kimia inilah yang menyusun segala sesuatu di dalam
tubuh kita ini. Dari gambaran ini kita seharusnya semakin menyadari keserasian,
keseimbangan, dan rancangan yang sangat luar biasa pada penciptaan makhluk hidup.
Sebagai manusia yang diberi karunia akal dan pikiran, setelah mempelajari ikatan kimia,
sudah seharusnya kita pandai mengambil ilmu dan hikmah dalam penciptaan ini. Air yang
mengalir dalam tubuh kita, sari-sari makanan yang berupa senyawa yang diedarkan ke
seluruh tubuh adalah bentuk-bentuk ikatan kimia dalam tubuh kita. Kita bersyukur pada
Tuhan karena adanya ikatan kimia yang kuat dalam tubuh kita.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat menggunakan tabel berikut.
Kelas X 99
Penguasaan
Kerja sama Keseriusan Deskripsi
No. Nama Siswa materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
D. Pengayaan
Pengayaan
1. Jelaskan perbedaan ikatan kovalen dan kovalen koordinasi.
2. Jelaskan yang kalian ketahui tentang ikatan kovalen polar.
3. Jelaskan ikatan ionik yang terjadi pada senyawa NaCl.
4. Jelaskan ikatan kovalen yang terjadi pada senyawa H2O.
5. Mengapa logam memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi?
100 Kimia
E. Remidial
Remidial
Kelas X 101
F. Interaksi Guru dan Orang Tua
102 Kimia
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
BAB IV
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur
partikel materi sebagai hail pemikiran kreatif manusia sebagai
hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat
tentative.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini,
ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai
dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber
daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana
sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat
keputusan.
3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
berdasarkan daya hantar listriknya.
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan
hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan
larutan nonelektrolit.
C. Proses Pembelajaran
104 Kimia
larutan elektrolit dan nonelektrolit, daya hantar listrik, senyawa
pembentuk larutan elektrolit, dan penerapan larutan elektrolit
dalam kehidupan.
a. Guru dapat mengambil contoh-contoh yang terkait
dengan materi yang ada di buku dan yang ada di daerah
di sekitarnya. Jika di lingkungan sekolah kurang mendukung
dalam penyampaian materi pembelajaran, maka guru dapat
mengambil contoh-contoh dari lingkungan sekitar, seperti
lingkungan rumah maupun lingkungan tempat tinggal, atau
dari lingkungan nasional bahkan global.
b. Guru dapat memperkaya materi dalam buku teks pelajaran
dengan membandingkannya buku lain yang relevan.
c. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif
ada baiknya guru dapat menampilkan foto-foto, gambar,
dan dokumentasi audiovisual (film) yang relevan. Sebagai
contoh untuk guru yang berada di pedesaan yang masih
menggunakan air sumur dalam kehidupan sehari-hari, maka
dapat memanfaatkannya untuk menunjukkan perbedaan
antara larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui
praktikum daya hantar listrik. Sedangkan guru yang berada
di daerah perkotaan, dapat menggunakan air minum siap
konsumsi dan air PAM untuk menunjukkan kepada siswa
mengenai materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Hal ini
diharapkan akan membantu para siswa untuk memahami
materi pelajaran, selain itu meningkatkan kepedulian
siswa mengenai kebersihan berbagai sumber air yang ada
di lingkungan sekitarnya. Begitu pula dengan di daerah
lain dapat mengambil contoh kasus di daerahnya masing-
masing jika ada.
2. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok untuk melakukan
penelitian mengenai daya hantar listrik pada larutan elektrolit
dan nonelektrolit. Setelah melakukan percobaan di laboratorium,
siswa diwajibkan untuk membuat laporan mengenai hasil
percobaan dan selanjutnya membandingkan dengan literatur.
Dari hasil analisis sederhana itu dicari makna dan relevansinya
dengan kehidupan dewasa ini.
Melalui percobaan ini, guru juga dapat membimbing para siswa
untuk dapat mengingat materi pelajaran pada Bab IV, dengan meminta
siswa untuk dapat menyebutkan beberapa alat yang digunakan dalam
percobaan serta kegunaan setiap alat tersebut.
Kelas X 105
Gambar 2.17
Alat uji elektrolit
106 Kimia
2) Guru menyampaikan topik mengenai pengertian larutan
elektrolit dan nonelektrolit dan daya hantar listrik.
3) Guru memberikan motivasi dan bersyukur bisa bersekolah,
sehingga siswa dapat mengetahui hubungan antara benda-
benda yang ada di sekitar kita dengan materi yang akan
dibahas.
4) Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
5) Siswa dibagi menjadi delapan kelompok, misalnya kelompok
I, II, III, IV, V, VI, VII, dan VIII.
b. Kegiatan Inti
1) Sebelum siswa mempelajari pengertian larutan elektrolit dan
nonelektrolit, guru dapat menunjukkan ilustrasi/gambar/
artikel tentang aplikasi larutan elektrolit dan nonelektrolit
dalam kehidupan. Guru dapat memulai pelajaran dengan
memberi pertanyaan berikut.
• Bagaimanakah larutan asam klorida dapat
menyebabkan bolam lampu kecil dapat menyala dan
dapat menimbulkan gelembung, sedangkan larutan
cuka hanya menimbulkan gelembung gas, dan larutan
gula tidak menimbulkan nyala bolam lampu serta
tidak menimbulkan gelembung pada kedua elektrode.
Padahal diketahui bahwa ketiga larutan tersebut
sama-sama berada dalam bentuk larutan, namun
memberikan hasil yang berbeda-beda.
Guru juga dapat menjelaskan kepada siswa mengenai daya
hantar listrik pada suatu larutan melalui peristiwa yang
sering terjadi. Contohnya Jakarta adalah salah satu kota di
Indonesia yang setiap tahunnya rutin dilanda banjir. Banjir
di Jakarta salah satunya disebabkan oleh curah hujan yang
sangat tinggi baik di wilayah Jakarta maupun daerah di
sekitar Jakarta yang aliran airnya menuju ke Jakarta. Akibat
yang ditimbulkan dengan adanya banjir adalah pemukiman
warga menjadi terendam. Pihak-pihak terkait dengan
penanganan banjir akan segera melakukan tindakan jika
banjir datang. Salah satunya adalah PLN yang akan segera
mengambil tindakan dengan memutuskan aliran listrik
yang menuju ke arah wilayah yang terkena banjir untuk
mencegah bahaya konsleting dan kesetrum, padahal listrik
merupakan salah satu kebutuhan vital manusia. Mengapa
PLN melakukan tindakan ini? Kriteria air yang bagaimanakah
yang dapat menghantarkan arus listrik? Apakah semua
larutan dapat menghantarkan arus listrik?
Kelas X 107
Melalui gambaran peristiwa di atas, guru dapat
membawa siswa kepada pemikiran bahwa di dalam air
banjir terdapat sebuah reaksi yang menyebabkan air
tersebut memiliki kemampuan untuk menghantarkan
arus listrik.
2) Guru meminta siswa menyiapkan bahan pendukung
kegiatan praktikum, yaitu lampu, kabel, elektrode karbon
dan sumber arus.
Suatu larutan dapat diuji dengan menggunakan alat,
apakah termasuk dalam larutan elektrolit ataukah larutan
nonelektrolit. Alat uji elektrolit tersebut terdiri atas sebuah
bejana yang dihubungkan dengan dua buah elektrode.
Elektrode-elektrode tersebut dihubungkan pada saklar dan
lampu.
Kegiatan
Lakukan percobaan berikut ini secara berkelompok dengan penuh rasa tanggung
jawab, kerja keras, dan displin.
Tujuan
Menguji daya hantar listrik berbagai larutan dalam air.
Alat dan Bahan
Alat
1. Gelas kimia
2. Alat penguji elektrolit
3. Baterai
4. Bola lampu
5. Botol semprot
Bahan
1. Larutan HCl
2. Larutan NaOH
3. Larutan NaCl
4. Larutan H2SO4
5. Larutan CH3COOH
6. Larutan NH3
7. Larutan alkohol (etanol) 70%
8. Larutan gula
108 Kimia
9. Air sumur
10. Air leding
11. Air suling
Cara Kerja
1. Susunlah alat penguji elektrolit seperti gambar di atas sehingga berfungsi dengan
baik.
2. Sediakan 11 gelas kimia 100 ml yang bersih dan masukkan kira-kira 50 ml bahan-
bahan yang telah disediakan pada tiap gelas kimia dan beri label nama bahan
kimia yang akan diuji.
3. Uji tiap larutan dengan cara mencelupkan kedua elektrode dalam larutan. Amati
dan catat yang terjadi pada lampu (menyala/tidak) dan timbul gelembung gas
atau tidak pada elektrode.
4. Setiap mengganti larutan (bahan percobaan berbeda), elektrode harus
dibersihkan dengan air dan dikeringkan.
Hasil Percobaan dan Pengamatan
Tulislah hasil pengamatan Anda pada tabel seperti contoh berikut.
Rumus Zat Lampu Menyala/ Pengamatan
Bahan yang Diuji
Terlarut Tidak Menyala Lain
Larutan asam klorida HCl
Larutan natrium hidroksida NaOH
Larutan natrium klorida NaCl
Larutan asam sulfat H2SO4
Larutan asam asetat CH3COOH
Larutan amonia NH3
Larutan alkohol C2H5OH
Larutan gula C12H22O11
Air sumur -
Air leding -
Air suling -
Pertanyaan
1. Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan?
2. Di antara bahan yang diuji, tentukan yang tergolong larutan berikut.
a. Elektrolit kuat.
b. Elektrolit lemah.
c. Nonelektrolit.
3. Kesimpulan apa yang Anda dapatkan dari percobaan di atas?
Kelas X 109
Laporan
Buatlah laporan hasil percobaan dengan teliti kemudian presentasikan hasilnya di depan
teman-teman sekelas Anda dalam format seperti berikut.
Laporan Kegiatan
I. Judul Percobaan
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
II. Tujuan Percobaan
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
III. Dasar Teori
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
IV. Alat dan Bahan
a. Alat
b. Bahan
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
V. Cara Kerja
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
VI. Data Percobaan
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
VII. Pembahasan
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
VIII. Kesimpulan
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
110 Kimia
b) Aapakah air yang dapat menghantarkan arus listrik
sudah pasti larutan elektrktrolit?
c) Mengapa air tersebut dikatakan sebagai larutan
elektrolit atau nonelektrolit?
Kemudian guru meminta kepada siswa untuk membuat
laporan pengamatan dengan pembahasan tersebut. Hal
ini akan mendorong siswa untuk lebih proaktif dan peduli
terhadap lingkungan tempat tinggal.
4) Guru kemudian mengarahkan para siswa untuk membuat
kesimpulan hasil pengamatan kemudian didiskusikan
bersama di depan kelas. Dengan terlebih dahulu para siswa
mempresentasikan hasil pengamatan yang telah mereka
lakukan di depan kelas untuk memperoleh tanggapan dari
siswa yang lain. Sehingga akan terjadi interaksi yang positif
antara siswa dengan pengawasan dan bimbingan dari
guru.
5) Siswa juga diberi pemahaman mengenai perbedaan antara
larutan elektrolit dan nonelektrolit, berbagai contoh jenis
larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Kelas X 111
e- Gas e-
Aliran hidrogen Aliran
elektron elektron
Gas
klorin
(-) (+)
Katode Anode
H Cl
H Cl
H+
H+ Cl
2e Cl 2e
H+ Cl
H+
Cl
Cl H+
112 Kimia
Perhatikan pedoman penulisan reaksi ionisasi berikut.
a) Asam kuat
HxZ (aq) → H+ (aq) + Zx– (aq)
Contoh:
- HCl (aq) → H+ (aq) + Cl– (aq)
- H2SO4 (aq) → 2H+ (aq) + SO42– (aq)
b) Basa kuat
M(OH)x (aq) → Mx+ (aq) + xOH– (aq)
Contoh:
- Ba(OH)2 (aq) → Ba2+ (aq) + 2OH– (aq)
- NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH– (aq)
c) Garam
MxZy (aq) → xMy+ (aq) + yZx– (aq)
Contoh:
- NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl–(aq)
- Na2SO4 (aq) → 2Na+ (aq) + SO42– (aq)
Perbedaan antara larutan elektrolit kuat dan larutan
elektrolit lemah adalah sebagai berikut.
Tabel 2.6 Perbedaan antara larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah
No. Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah
1. Dalam larutan terionisasi sempurna Dalam larutan terionisasi sebagian
2. Jumlah ion dalam larutan sangat banyak Jumlah ion dalam larutan sedikit
Menunjukkan daya hantar listrik yang Menunjukkan daya hantar listrik
3.
kuat lemah
4. Derajat ionisasi mendekati 1(a = 1) Derajat ionisasi kurang dari 1 (a < 1)
Kelas X 113
c. Kegiatan penutup
1) Siswa dapat ditanya apakah sudah memahami materi
tersebut.
2) Siswa diminta untuk mengerjakan Latihan hal 131 untuk
mengukur sejauh mana dapat mengerti apa yang dijelaskan
oleh guru.
3) Siswa dapat membuat Ringkasan mengenai garis besar yang
membahas larutan elektrolit dan nonelektrolit pada sebuah
tabel.
4) Sebelum mengakhiri pelajaran, siswa dapat ditanyakan
tentang nilai-nilai apa saja yang didapat dari pelajaran hari
ini.
3. Penilaian
a. Penilaian terhadap siswa dapat dilakukan selama proses dan
setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat siswa
menjawab beberapa pertanyaan dari guru.
b. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi pada saat diskusi
mengenai daya hantar listrik pada berbagai jenis larutan. Dalam
observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian
siswa pada saat pembelajaran berlangsung, kemampuan
menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama, dan tentu
ketepatan siswa pada saat menjawab pertanyaan dari guru.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat menggunakan tabel berikut.
Kecekatan Keterampilan
Penguasaan
dalam membuat
No. Nama Siswa Materi Deskripsi alasan
kegiatan laporan
B C K B C K B C K
114 Kimia
3) Penilaian terhadap siswa juga dapat diambil dari jawaban
review dan latihan yang diberikan pada materi yang baru
saja dikaji.
Kelas X 115
6) Siswa dibagi menjadi delapan kelompok, misalnya kelompok
I, II, III, IV, V, VI, VII, dan VIII.
b. Kegiatan Inti
1) Siswa berkumpul di kelompok masing-masing kemudian
melakukan diskusi mengenai Review, Masalah dan
Tantangan.
2) Setelah kira-kira 20 menit diskusi kelompok diakhiri,
guru kemudian meminta siswa mempresentasikan hasil
rumusan masing-masing sesuai masalah yang didiskusikan.
Mengingat waktu yang terbatas dan ada dua kelompok yang
mendiskusikan masalah yang sama, maka guru menunjuk
hanya satu kelompok untuk setiap masalah, misalnya
ditunjuk kelompok I, III, VI, dan VIII.
3) Pada saat satu kelompok presentasi, kelompok lain dapat
mengajukan pertanyaan, memberi masukan dan begitu
seterusnya. Guru mendorong agar semua anggota kelompok
tampil aktif, bukan hanya diwakili oleh salah satu anggota
kelompok.
4) Guru dapat memberikan tanggapannya mengenai hasil
presentasi setiap kelompok, sehingga terjadi interaksi
antara siswa dan guru.
c. Kegiatan penutup
1) Untuk mengetahui seberapa dalam siswa memahami
terhadap materi yang disampaikan, maka siswa diminta
untuk mengerjakan uji kompetensi yang ada di halaman
138.
2) Pembelajaran minggu ini ditutup dengan memberikan
komentar dan kesimpulan tentang materi yang baru saja
didiskusikan.
3) Guru menanyakan apakah siswa sudah memahami materi
yang telah didiskusikan.
4) Siswa diberikan pertanyaan lisan secara acak untuk
mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini,
misalnya:
- Apa arti penting larutan elektrolit dan non-elektrolit
dalam kehidupan?
- Sebutkan senyawa yang menyusun larutan elektrolit
dan nonelektrolit.
5) Sebagai refleksi pada bagian akhir pelajaran ini, siswa
diberikan tugas rumah untuk merumuskan sikap dan
tindakan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan kekayaan sumber daya alam di
Indonesia.
116 Kimia
6) Siswa mengerjakan soal-soal uji kompetensi di akhir bab,
yang divariasi dengan soal pilihan berganda berikut.
3. Penilaian
a. Penilaian dilaksanakan selama proses dan setelah pembelajaran
berlangsung, termasuk pada saat siswa menjawab beberapa
pertanyaan dari guru. Penilaian dapat dilakukan dengan
observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan
tingkat perhatian siswa pada saat pembelajaran berlangsung,
kemampuan menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama,
dan tentu ketepatan siswa pada saat menjawab pertanyaan dari
guru.
b. Siswa diajukan beberapa pertanyaan berikut.
1) Menurutmu nilai-nilai apa yang dapat dipetik dari proses
penelitian daya hantar listrik pada suatu larutan?
2) Hikmah apa yang dapat kita peroleh dengan melakukan
penelitian daya hantar listrik?
c. Hasil kerja siswa diberi nilai dan komentar.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat menggunakan tabel berikut.
Penguasaan
Kerja sama Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa materi
alasan
B C K B C K B C K
Kelas X 117
D. Pengayaan
118 Kimia
2. Aki dipakai untuk menstarter kendaraan, menggunakan larutan
asam sulfat (H2SO4).
3. Oralit diminum penderita diare supaya tidak mengalami dehidrasi
atau kekurangan cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung
komponen larutan elektrolit untuk memungkinkan terjadinya
daya hantar listrik yang diperlukan impuls saraf bekerja.
4. Air sungai dan air tanah mengandung ion-ion. Sifat ini digunakan
untuk menangkap ikan.
5. Air suling digunakan untuk membuat larutan dalam percobaan
kimia adalah nonelektrolit sehingga hanya mengandung sedikit
ion-ion.
E. Remidial
Kelas X 119
2. Orang tua sebaiknya dapat memberikan komentar hasil pekerjaan
peserta didik.
3. Orang tua/wali juga dapat menuliskan apresiasi kepada anak
sebagai wujud perhatian dan komitmen orang tua untuk ikut
bersama-sama mengantarkan anaknya agar lebih berhasil.
Bentuk apresiasi orang tua ini akan menambah semangat siswa
untuk mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya baik
dalam konteks pemahaman materi, sikap dan perilaku jujur, disiplin,
kerja keras. Hasil penilaian yang telah diparaf oleh guru dan orang tua/
wali kemudian disimpan dan menjadi bagian dari portofolio peserta
didik. Untuk ini pihak sekolah akan menyediakan format tugas/
pekerjaan para peserta didik.
120 Kimia
REAKSI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS)
DAN TATA NAMA SENYAWA SEDERHANA
BAB V
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrakterkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur
partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini,
ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai
dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber
daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana
sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan
membuat keputusan
3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi
serta menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau
ion.
3.10 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik
dan organik sederhana.
4.9 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan
hasil percobaan reaksi oksidasi-reduksi.
4.10 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik
dan organik sederhana.
C. Proses Pembelajaran
122 Kimia
memperoleh pengetahuannya terkait materi pelajaran kimia
pada Bab V.
4. Guru selalu menerapkan metode pembelajaran yang berbeda-
beda pada setiap kegiatan pembelajaran yang merupakan
rangkaian kegiatan pembelajaran untuk membahas materi
pelajaran kimia Bab V tentang Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
dan Tata Nama Senyawa Sederhana. Tujuannya agar siswa tidak
merasa bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kimia di
kelas maupun di laboratorium.
5. Guru mendorong siswa untuk mandiri dalam rangka memperoleh
pengetahuan yang harus dikuasainya. Guru juga memotivasi
siswa untuk dapat bekerja dalam sebuah tim kelompok.
Kelas X 123
PEMBELAJARAN MINGGU KE-20
124 Kimia
Gambar 2.19 Peristiwa sehari-hari yang menunjukkan contoh terjadinya reaksi
Redoks.
Donor Donor
elektron teroksidasi
e- e-
Akseptor Akseptor
elektron tereduksi
Oksidasi
Gambar 2.20
Skema transfer elektron.
Kelas X 125
- Konsep reaksi reduksi oksidasi ditinjau dari bilangan
oksidasi (biloks):
0 +2
Cu2+(aq) + Fe (s) → Fe2+ (aq) + Cu (s)
+2 0
biloks turun
126 Kimia
Latihan Tambahan
1. Perhatikan pernyataan berikut.
1) Peristiwa terikatnya suatu unsur dengan oksigen.
2) Penambahan muatan positif suatu unsur.
3) Peristiwa pelepasan elektron.
4) Pengurangan jumlah proton dalam inti atom.
Pernyataan yang merupakan peristiwa oksidasi ditunjukkan oleh nomor ….
a. 1, 2, dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4 saja
e. semua pernyataan benar
2. Reaksi oksidasi adalah ….
a. reaksi pelepasan oksigen
b. reaksi pelepasan elektron
c. reaksi penerimaan oksigen
d. reaksi penerimaan elektron
e. reaksi pelepasan hidrogen
3. Berikut ini yang dimaksud reaksi reduksi adalah ….
a. reaksi pelepasan oksigen
b. reaksi pelepasan elektron
c. reaksi pelepasan hidrogen
d. reaksi penerimaan elektron
e. reaksi penerimaan oksigen
Jawaban:
1. A
2. B
3. A
c. Kegiatan Penutup
1) Guru mempersilakan siswa untuk duduk kembali ke tempat
semula.
2) Guru menanyakan pendapat siswa tentang kegiatan
pembelajaran minggu ini.
3) Guru menyampaikan bahwa nilai dari hasil pekerjaan siswa
akan diumumkan pada pertemuan minggu berikutnya.
Kelas X 127
3. Penilaian
a. Penilaian dilakukan dengan mengobservasi keaktifan,
kedisiplinan, fokus perhatian siswa selama mengikuti
kegiatan pembelajaran.
b. Guru menilai hasil pekerjaan peserta untuk melihat
penguasaan mereka terhadap materi yang dipelajari
bersama.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Penguasaan
Keaktifan Kedisiplinan Deskripsi
No. Nama Siswa materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
128 Kimia
suatu kelompok, yang terdiri atas tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru membari salam dan dilanjutkan dengan memeriksa
daftar absensi untuk melihat tingkat kehadiran siswa.
2) Guru membagikan hasil pekerjaan siswa pada minggu lalu.
3) Guru mengimbau kepada siswa untuk menjadikan nilai
hasil pekerjaan tersebut sebagai motivasi untuk lebih giat
dan lebih aktif lagi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
kimia dari minggu ke minggu.
4) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan
minggu ini mereka bersama-sama akan mempelajari bilang-
an oksidasi.
5) Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai
dalam kegiatan pembelajaran pada minggu ini.
b. Kegiatan Inti
1) Guru mengingatkan kembali tentang pelajaran minggu lalu.
Hal ini dapat dilakukan dengan menjelaskan secara singkat
tentang pengertian reaksi redoks ditinjau dari kenaikan
dan penurunan bilangan oksidasi. Atau dapat juga dengan
mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang reaksi
redoks ditinjau dari dari kenaikan dan penurunan bilangan
oksidasi.
2) Guru menjelaskam tentang apa yang dimaksud bilangan
oksidasi.
Kelas X 129
Contoh:
- H pada H2O biloknya = +1
- H pada HCl, H2SO4, HNO3 dan sebagainya
- Senyawa hibrida adalah senyawa antara unsur logam dengan hidrogen
NaH bilangan oksidasi H = -1
BaH2 bilangan oksidasi H = -1
c) Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawa = -2 kecuali pada perioksida biloknya =
-1
Contoh:
- O pada H2O biloknya = -2 x 1 = -2
O pada H2SO4 biloknya = -2 x 4 = -8
- Pada senyawa perioksida
H2O2 = bilok O = -1
Na2O2 = bilok O = -1
d) Bilangan oksidasi atom logam dalam senyawa selalu positif
Contoh:
- Logam golongan IA : Na, K, Li bilok = +1
- Logam golongan IIA : Be, Mg, Ca, Sr, Ba = +2
- Logam golongan IIIA : Al = +3
e) Bilangan oksidasi ion mono atom = muatannya
- Na+, Ag+, Au+, Cu+, biloknya = +1
- Pb2+, Fe2+, Cu2+, Zn2+, Sn2+ biloknya = +1
- Fe3+, Au3+ biloknya = +3
f) Jumlah bilangan oksidasi seluruh atom dalam ion sama dengan muatannya
Contoh:
- SO42- biloknya = -2
- NH4+ biloknya = +1
- NO3- biloknya = -1
g) Jumlah bilangan oksidasi unsur – unsur dalam senyawa adalah 0
Contoh:
- KMnO4 bilok total = 0
- H2SO4 bilok total = 0 dan sebagainya
130 Kimia
Contoh Soal 5.2
Tentukan bilangan oksidasi Cr dalam K2Cr2O7.
Penyelesaian:
• Bilangan oksidasi K (golongan IA) = +1 (aturan d)
• Bilangan oksidasi O = -2 (aturan c)
• Jumlah bilangan oksidasi dalam senyawa K2Cr2O7 = 0 (aturan g)
Jumlah biloks pada
K2Cr2O7 = (2 biloks K) + (2 biloks Cr) + (7 biloks O)
0 = (2(+1)) + (2 biloks Cr) + (7 (-2))
0 = +2 + (2 biloks Cr) – 14
0 = 2 biloks Cr – 12
+12 = 2 biloks Cr
Jadi, biloks Cr = + 12 = +6
2
Kelas X 131
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Penguasaan
Disiplin Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
132 Kimia
pembelajaran pada minggu ini dilaksanakan di laboratorium IPA untuk
membiasakan siswa dengan suasana kerja ilmiah di laboratorium.
Kegiatan pembelajarannya terdiri atas tiga tahapan kegiatan.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberi salam kemudian memeriksa daftar absensi
untuk melihat tingkat kehadiran siswa.
2) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan pekerjaan
rumah yang diberikan pada pertemuan minggu lalu.
3) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan
kali ini mereka akan bersama-sama mempelajari materi bab
5 subbab C, yaitu oksidasi dan reduksi.
4) Guru menyampaikan kepada siswa kompetensi dasar yang
harus dicapai pada kegiatan pembelajaran kali ini.
5) Guru membagi siswa ke dalam enam kelompok.
6) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pada kegiatan
pembelajaran kali ini kegiatan pembelajaran dilaksanakan
di laboratorium. Guru meminta siswa untuk membawa
buku catatan, buku pelajaran, alat tulis, dan peralatan lain
yang sekiranya diperlukan selama kegiatan pembelajaran.
Guru bersama-sama dengan siswa menuju ke laboratorium
dengan tertib.
b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta siswa untuk duduk berkelompok sesuai
dengan kelompok yang sudah dibentuk oleh guru.
2) Guru menjelaskan terlebih dahulu materi yang terdapat
dalam subbab C, yang garis besarnya sebagai berikut.
- Mula-mula guru menjelaskan tentang pengertian
oksidator dan reduktor, berikut contoh reaksinya.
- Menjelaskan bahwa oksidasi dan reduksi tidak terjadi
secara terpisah, tetapi berlangsung bersamaan
membentuk reaksi redoks.
- Guru melanjutkan penjelasannya tentang Reaksi
autoredoks (disproporsionasi)
3) Guru bertanya pada siswa, adakah yang belum dipahami.
Jika tidak ada dilanjutkan dengan mempersiapkan untuk
melakukan kegiatan yang ada di halaman 155.
4) Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk
melakukan kegiatan percobaan berikut.
Selama kegiatan praktikum guru mengamati kegiatan siswa
dan membimbing jika ada yang kesulitan.
Kelas X 133
Kegiatan
Anda telah mempelajari redoks, sekarang Anda dapat mengamati terjadinya reaksi
redoks melalui percobaan berikut.
Tujuan
Mengetahui reaksi redoks pada beberapa logam dengan larutan.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan:
Gelas kimia 250 ml
Bahan-bahan yang diperlukan:
1. Logam seng
2. Paku besi
3. Larutan CuSO4 1 M
Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Masukkan larutan CuSO4 sebanyak 100 ml ke dalam gelas kimia 250 ml.
3. Siapkan sepotong logam seng berukuran ± 4 × 2 cm yang telah diamplas bersih.
Kemudian masukkan ke dalam larutan CuSO4.
4. Amati perubahan yang terjadi.
5. Lakukan kembali percobaan seperti di atas dengan menggunakan logam besi.
Hasil Percobaan dan Pengamatan
Tulislah hasil pengamatan Anda dengan jujur dan teliti.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Pertanyaan
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas secara jujur.
1. Apa yang terjadi saat seng yang berada di dalam larutan CuSO4?
2. Apa yang terjadi saat paku dalam larutan CuSO4?
4. Reaksi apa yang terjadi?
3. Kesimpulan apa yang Anda dapatkan dari percobaan di atas?
Laporan
Buatlah laporan hasil praktikum tersebut dengan teliti.
134 Kimia
5) Jika praktikum sudah selesai, dan waktu hampir habis, guru
membuka kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya.
6) Guru mengulas kembali materi yang telah diberikan dengan
memberikan pertanyaan.
Review
Tugas Rumah
Tugas rumah
1. Tentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi pada reaksi
berikut.
Mg + 2HCl → Mg Cl2 + H2
2. Tentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi pada reaksi
berikut.
2 Al2O3 → 4 Al + 3 O2
3. Apakah reaksi di bawah ini termasuk reaksi redoks?
NaOH + HCl → NaCl + H2O
4. Apakah reaksi di bawah ini termasuk reaksi redoks?
2 KClO3 + 3 S → 2 KCl + 3 SO2
Jawaban
1. Mg + 2HCl → Mg Cl2 + H2
0 +1 -1 +2 -1 0
R. Oksidasi
R. Reduksi
Kelas X 135
Biloks Mg berubah dari 0 menjadi +2 maka mengalami kenaikan biloks, jadi
Mg mengalami reaksi oksidasi Mg disebut reduktor.
Sedangkan biloks H berubah dari +1 menjadi 0 maka H mengalami reduksi. H
disebut oksidator.
Jadi, Mg = oksidator MgCl2 = hasil oksidasi
HCl = reduktor H2 = hasil reduksi
2. 2 Al2 O3 → 4 Al + 3 O2
+3 -2 0 0
R. Oksidasi
R. Oksidasi
c. Kegiatan Penutup
1) Guru bertanya kepada siswa terkait kegiatan pembelajaran
kali ini.
2) Guru berpesan agar siswa mengerjakan tugas yang diberikan
dengan sungguh-sungguh.
3) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa mereka dapat
kembali ke kelas dengan tertib, tetapi harus membereskan
terlebih dahulu peralatan yang sebelumnya digunakan
untuk eksperimen.
3. Penilaian
a. Penilaian dilakukan selama kegiatan berlangsung dengan
mengamati sikap ilmiah siswa selama melakukan eksperimen
di laboratorium.
136 Kimia
b. penilaian juga dilakukan terhadap laporan eksperimen yang
dikumpulkan masing-masing siswa.
c. Guru menilai kemampuan peserta dalam melakukan kerja
sama di dalam kelompok.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Penguasaan
Disiplin Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
Kelas X 137
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberi salam kemudian memeriksa daftar absensi
untuk melihat tingkat kehadiran siswa.
2) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas rumah
yang ditugaskan pada pertemuan lalu.
3) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan
kali ini mereka akan bersama-sama mempelajari materi
bab 5 subbab D, yaitu Penerapan Reaksi Redoks dalam
Kehidupan.
4) Guru menyampaikan kepada siswa kompetensi dasar yang
harus dicapai pada kegiatan pembelajaran kali ini.
b.
Kegiatan Inti
1) Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengingatkan
kembali tentang materi-materi sebelumnya.
2) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa reaksi redoks
dapat diterapkan dalam mengatasi permasalahan limbah,
selain itu reaksi redoks juga dapat dijumpai dalam proses
fotosintesis, pegolahan logam dan penyambungan besi.
3) Guru menunjukkan penerapan reaksi redoks pada beberapa
bidang.
Guru dapat menyisipkan sikap peduli lingkungan pada materi ini, misalnya sebagai
berikut.
(a) (a)
Gambar 2.21
(a) Penyambungan besi (b) Proses Fotosintesis
Cinta Lingkungan
Biasakan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dengan menerapkan
prinsip 3R, reuse, reduce, recycle. Dengan demikian akan dapat mengurangi jumlah
limbah padat (sampah).
138 Kimia
4) Guru bertanya pada siswa, bagaimanakah reaksi yang
terjadi pada proses-proses di atas. Bagi siswa yang berani
menjelaskan di depan kelas, akan mendapat tambahan
nilai.
5) Siswa yang sudah maju dapat memilih teman lain untuk
menjelaskan reaksi pada peristiwa yang lain.
6) Guru bertanya tentang review halaman 160, dan menunjuk
siswa untuk menjawab secara lisan.
7) Guru meminta siswa untuk mengerjakan Masalah yang ada
pada di halaman 160 dan dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru menanyakan pendapat siswa mengenai kegiatan
pembelajaran pada minggu ini.
2) Guru berpesan agar siswa dapat lebih aktif lagi dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
3) Guru memotivasi siswa agar lebih peka lagi terhadap
lingkungan sekitar karena ada banyak hal yang dapat di-
pelajari dari lingkungan sekitar. Dengan begitu, siswa akan
lebih mudah dalam memahami materi pelajaran kimia yang
dipelajarinya.
4) Guru berpesan pada siswa agar mempelajari materi yang
akan dibahas pada pertemuan yang akan datang, karena
akan ada permainan yang membutuhkan persiapan awal
berupa pengetahuan tata nama senyawa.
3. Penilaian
a. Penilaian dilaksanakan dengan melakukan observasi selama
kegiatan pembelajaran terkait kedisiplinan, ketekunan, dan
antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
b. Penilaian juga dilakukan terhadap hasil pengerjaan soal
latihan yang diberikan.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Kelas X 139
Penguasaan
Disiplin Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
140 Kimia
3) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan
kali ini mereka akan bersama-sama mempelajari materi Bab
V subbab E.
4) Guru menyampaikan kepada siswa kompetensi dasar yang
harus dicapai pada kegiatan pembelajaran kali ini.
5) Guru menyiapkan media pembelajaran berupa kartu-kartu
bertulis.
b. Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan bahwa kaidah aturan tata nama senyawa
yang meliputi:
- tata nama senyawa biner,
- tata nama senyawa poliatomik,
- tata nama senyawa organik sederhana.
2) Guru membagikan kartu-kartu bertuliskan rumus kimia
senyawa kepada semua siswa yang duduk di barisan
pertama secara berbanjar ke belakang. Kemudian setiap
siswa secara satu per satu dimulai dari paling depan untuk
menyebutkan rumus kimia senyawa pada kartu yang
dipegangnya kemudian menyebutkan nama senyawanya.
Sebagai contoh, Ali duduk paling depan dan mendapat
kartu bertuliskan FeCl3. Ali lalu menjawab bahwa nama
kimianya adalah Ferri klorida, dan jawaban Ali pun benar.
Begitu seterusnya sampai semua siswa di barisan tersebut
menjawab pertanyaan didasarkan pada kartu yang dimiliki.
3) Sementara siswa di barisan pertama menjawab pertanyaan,
siswa yang lain diminta untuk tenang dan memperhatikan
serta ikut melakukan koreksi apabila ada jawaban yang
tidak tepat.
4) Guru meminta siswa di barisan pertama untuk mengumpul-
kan kembali kartu yang mereka pegang.
5) Guru memberikan penjelasan mengenai aturan tata nama
senyawa.
6) Guru membagikan kartu-kartu yang berbeda kepada seluruh
siswa yang duduk di barisan kedua ke belakang.
7) Guru meminta siswa di barisan kedua secara satu per satu
untuk menjawab soal pada kartu yang dipegangnya dengan
memperhatikan kaidah pembulatan dan penulisan angka
penting. Guru beserta siswa yang lain melakukan koreksi
terhadap jawaban setiap siswa.
8) Kegiatan berlangsung sampai semua siswa di barisan tersebut
selesai menjawab soal. Setelah selesai, guru meminta
siswa di barisan tersebut untuk mengumpulkan kartu yang
dipegangnya.
Kelas X 141
9) Guru bersama-sama siswa mereview kembali seluruh materi
yang dipelajari pada pertemuan kali ini dengan memberikan
soal latihan.
Latihan Tambahan
1. Bagaimana tata nama senyawa biner logam dan nonlogam berikut ini?
a. NaCl d. Ag2S
b. BaO e. Al2O3
c. MgI2
2. Bagaimana tata nama senyawa biner nonlogam dan nonlogam berikut ini?
a. SO2 d. SO3
b. N2O4 e. CO
c. N2O
3. Bagaimana tata nama senyawa hidrat berikut ini?
a. CaSO4.2H2O d. Na2CO3.10H2O
b. CuSO4.5H2O e. NaIO3.6H2O
c. MgCl2.6H2O
Jawaban:
1. Nama senyawa biner logam dan nonlogam:
a. NaCl natrium klorida.
b. BaO barium oksida.
c. MgI2 magnesium iodida.
d. Ag2S perak sulfida.
e. Al2O3 aluminium oksida.
2. Nama senyawa biner nonlogam dan nonlogam:
a. SO2 belerang dioksida.
b. N2O4 dinitrogen tetroksida.
c. N2O dinitrogen monoksida.
d. SO3 belerang trioksida.
e. CO karbon monoksida.
3. Nama senyawa hidrat:
a. CaSO4.2H2O kalsium sulfat dihidrat.
b. CuSO4.5H2O tembaga(II) sulfat pentahidrat.
c. MgCl2.6H2O magnesium klorida heksahidrat.
d. Na2CO3.10H2O natrium karbonat dekahidrat.
e. NaIO3.6H2O natrium iodat heksahidrat.
142 Kimia
c. Kegiatan Penutup
1) Guru berpesan agar siswa dapat lebih aktif lagi dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
2) Guru meminta kepada siswa untuk menyebutkan nilai-
nilai yang didapat melalui kegiatan pembelajaran minggu
kedua ini, seperti ketangkasan, menghargai orang lain,
kecermatan, dan ketelitian.
3) Guru menanamkan sikap spiritual setelah mempelajari
bab ini dengan menjelaskan lebih rinci Refleksi yang ada di
halaman 167.
Refleksi
Setelah mempelajari tentang reaksi redoks, Anda dapat mengetahui bahwa
reaksi kimia selalu terkait erat dengan fenomena alam di sekitar kita. Misalnya saja
oksigen di udara sebenarnya adalah merupakan siklus proses kimia yang melibatkan
manusia, hewan, tumbuhan dengan bantuan matahari. Karbon dioksida (CO2) yang
dikeluarkan oleh manusia dan hewan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses
fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Oksigen (O2) hasil fotosintesis dibutuhkan
oleh manusia dan hewan untuk bernapas. Demikian seterusnya membentuk suatu
siklus. Selain reaksi yang bersifat alami, reaksi redoks juga diterapkan dalam bidang
industri, misalnya industri pelapisan logam. Sekarang Anda tentunya semakin
mengagumi kebesaran Tuhan YME dengan menyadari keteraturan kimia yang terjadi
di alam ini. Cobalah mengasah kreativitas Anda untuk mengetahui reaksi-reaksi
kimia di sekitar yang merupakan reaksi redoks.
3. Penilaian
a. Penilaian selama kegiatan pembelajaran dilakukan dengan
observasi terkait ketangkasan, kesiapan, dan keberanian
siswa dalam menjawab soal pada kartu.
b. Penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menguasai
materi dapat dilihat dari hasil jawaban pada kartu maupun
soal latihan.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Kelas X 143
Penguasaan
Disiplin Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
D. Pengayaan
144 Kimia
Periksalah apakah senyawa pada kolom II benar/salah terhadap
senyawa pada kolom I. Jika benar beri tanda (√), jika salah beri tanda
(X), lalu perbaiki di kolom IV.
III
I II IV
B S
CO Karbon oksida x
CO2 Karbon dioksida
MgCl2 Magnesium x Magnesium
diklorida klorida
Magnesium Mg2O x MgO
Oksida
CS2 Karbon disulfat
K2O Dikalium
monoksida
LiBr Litium (l) bromida
Cul Kupri iodida
HNO3 Asam nitrit
H2SO3 Asam sulfit
Belerang S2O
dioksida
Aluminium AIF
fluorida
Kalium fosfat KPO4
Natrium klorat NaClO4
Kalsium silikat CaSiO3
Timbal (ll) asetat Pb(CH2COO)3
Pentasfosfor PO2O5
dioksida
Fosfor triklorida PCl2
Perak hidroksida Ag(OH)3
E. Remidial
Kegiatan remidial diberikan kepada siswa yang berdasarkan hasil
penilaian secara kognitif, psikomotorik, dan kinetik masih kurang
atau pun di bawah rata-rata. Kegiatan remidial dilakukan dengan
memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan beberapa soal
yang sudah disiapkan oleh guru. Tugas tersebut tidak harus dikerjakan
Kelas X 145
sewaktu kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas. Tugas tersebut
dapat dikerjakan di rumah. Asalkan tugas tersebut dikumpulkan tepat
waktu sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan oleh guru untuk
mengerjakan soal-soal tersebut.
Latihan Tambahan
146 Kimia
HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA
BAB VI
A. Kompetensi Inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
C. Proses Pembelajaran
148 Kimia
rangkaian kegiatan pembelajaran untuk membahas materi
pelajaran kimia bab 6 tentang Hukum Dasar dan Perhitungan
Kimia. Tujuannya agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran kimia di kelas maupun di laboratorium.
5. Guru mendorong siswa untuk mandiri dalam rangka memperoleh
pengetahuan yang harus dikuasainya. Guru juga memotivasi
siswa untuk dapat bekerja dalam sebuah tim kelompok.
Kelas X 149
pembelajaran pada pertemuan minggu ini secara umum dibagi
menjadi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Berikut uraian tiap-tiap kegiatan tersebut.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberi salam dan memeriksa daftar absensi untuk
melihat tingkat kehadiran siswa.
2) Guru menyiapkan peralatan-peralatan yang akan digunakan
untuk pembelajaran.
3) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan
kali ini mereka akan bersama-sama mempelajari materi bab
VI subbab A, yaitu massa atom/molekul relatif.
4) Guru menyampaikan kepada siswa kompetensi dasar yang
harus dicapai pada kegiatan pembelajaran kali ini.
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberikan penjelasan bahwa pada pembelajaran
ini guru ingin agar siswa dapat aktif untuk menemukan
sendiri pengetahuan yang harus dipahami dan dikuasainya
(discovery learning).
2) Guru mengawali pelajaran dengan meminta siswa
mengangkat benda-benda yang ada di sekitarnya.
3) Guru menanyakan apakah siswa dapat merasakan berat
benda tersebut. Guru bertanya untuk memancing rasa
ingin tahu dan apersepsi siswa. Misal dengan pertanyaan
berikut.
• Apakah siswa dapat menentukan berat benda tersebut
secara pasti?
• Bagaimana cara mengukur massa suatu zat dan
bagaimana pula cara mengukur massa suatu zat yang
sangat kecil, seperti atom?
4) Guru memberanikan siswa untuk menjawab pertanyaan
dengan kreatif sesuai daya nalar masing-masing.
5) Setelah siswa mengungkapkan semua kemungkinan jawaban
yang mereka ketahui, guru menjelaskan bahwa sangat tidak
mungkin mengukur berat suatu atom menggunakan alat
ukur berat yang umum dilihat atau digunakan siswa.
6) Guru menjelaskan bahwa massa atom terlalu kecil untuk
diukur menggunakan satuan kilogram, gram, ataupun
miligram. Guru dapat memberikan contoh massa atom,
misal massa atom hidrogen, yaitu 1,66 x 10-24.
7) Guru menjelaskan massa atom relatif, yaitu perbandingan
antara massa satu atom unsur dengan setengah massa
atom karbon C-12.
150 Kimia
8) Guru memberikan soal-soal yang dikerjakan siswa. Siswa
yang mendapat giliran maju untuk mengerjakan soal di
papan tulis. Salah seorang menulis sedangkan yang lain
menjelaskan bagian yang sedang ditulis.
9) Setelah siswa yang maju selesai menulis, guru mempersilakan
siswa yang lain memberi masukan atau pertanyaan kepada
teman mereka di depan.
10) Guru memeriksa apakah cara perhitungan siswa sudah
benar. Jika masih ada yang salah, guru memberitahu letak
kesalahan agar siswa dapat membetulkan kembali.
11) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya mengenai
materi yang baru saja dijelaskan.
12) Jika semua siswa sudah paham terhadap penjelasan massa
atom relatif, guru dapat melanjutkan ke pembahasan materi
massa molekul relatif.
13) Guru memberikan contoh soal agar siswa memahami cara
menghitung massa molekul relatif dari massa atom relatif
yang diketahui.
14) Guru melanjutkan materi dengan memberikan soal untuk
dikerjakan siswa secara berpasangan dengan teman
sebangkunya.
15) Guru menunjuk beberapa meja secara acak untuk
mengerjakan soal-soal tersebut di papan tulis.
16) Guru membantu siswa menjawab pertanyaan yang tidak
dapat dijawabnya dan memberitahu letak kesalahan pada
pembahasan siswa, jika ada, sehingga siswa dapat segera
mengoreksi jawabannya.
17) Guru memberi kesempatan siswa bertanya mengenai
bagian yang belum dipahami dari materi yang baru saja
dijelaskan.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru berpesan agar siswa selalu siap setiap saat apabila
ada ulangan dadakan dengan cara mempelajari terlebih
dahulu materi yang akan dipelajari pada suatu kegiatan
pembelajaran.
2) Guru menanyakan pendapat siswa tentang pelaksanaan
kegiatan pembelajaran pada minggu ini.
3. Penilaian
a. Penilaian dilakukan dengan mengobservasi sikap siswa
selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Bagaimana siswa
menjaga perhatiannya agar tetap fokus mendengarkan
penjelasan yang disampaikan oleh guru.
Kelas X 151
b. Penilaian juga dilakukan terhadap hasil pengerjaan soal
latihan siswa untuk melihat tingkat penguasaan siswa
terhadap materi yang sedang dipelajari.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswaselama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Penguasaan
Disiplin Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
152 Kimia
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberi salam dan memeriksa daftar absensi untuk
melihat tingkat kehadiran siswa.
2) Guru menyiapkan peralatan-peralatan yang akan digunakan
untuk pembelajaran.
3) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan
kali ini mereka akan bersama-sama mempelajari materi
subbab B, yaitu persamaan reaksi kimia sederhana.
4) Guru menyampaikan kepada siswa kompetensi dasar yang
harus dicapai pada kegiatan pembelajaran kali ini.
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberikan penjelasan bahwa pada pembelajaran
pertama ini guru ingin agar siswa dapat aktif untuk
menemukan sendiri pengetahuan yang harus dipahami dan
dikuasainya (discovery learning).
2) Guru mengawali pelajaran dengan menunjukkan beberapa
contoh gambar rambu atau peringatan kepada siswa.
Gambar 2.22
Rambu-rambu yang
biasanya kita temukan
di SPBU.
Kelas X 153
5) Guru menjelaskan pengertian persamaan reaksi kimia.
6) Guru menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui dalam
penulisan persamaan reaksi kimia.
Mari Bersyukur
Dalam materi ini guru dapat menyisipkan penanaman sikap spiritual kepada siswa. Misalnya
sebagai berikut.
Salah satu karunia Tuhan Yang Maha kuasa adalah reaksi kimia di dalam tubuh
yang dapat berjalan dengan sendiri tanpa bisa manusia mengaturnya, misal proses pencernaan
makanan dan pernapasan. Oleh karena itu, Anda wajib bersyukur dengan menjaga kesehatan
tubuh baik-baik. Saat merasakan sakit sebenarnya terjadi reaksi kimia yang berjalan tidak
benar. Pengenalan ilmu kimia pada bab ini diharapkan dapat meningkatkan keimanan kita dan
menumbuhkan rasa ingin tahu tentang reaksi-reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari.
154 Kimia
18) Guru memberikan contoh peristiwa untuk didiskusikan
oleh tiap kelompok. Setelah itu, guru meminta siswa
melakukan observasi terhadap peristiwa di sekitarnya lalu
mendiskusikan hal-hal yang diminta guru. Saat bekerja
dalam kelompok, guru menilai siswa dalam hal keaktifan,
berani mengungkapkan pendapat, menghargai perbedaan
pendapat, serta kemampuan berpikir secara kritis dan
ilmiah. Hasil diskusi ditulis secara rapi lalu dikumpulkan
kepada guru dalam waktu yang ditentukan.
c. Kegiatan Penutup
2) Guru memotivasi siswa agar lebih peka lagi dengan
lingkungan sekitar karena ada banyak hal yang dapat
dipelajari dari lingkungan sekitar. Dengan begitu, siswa akan
lebih mudah dalam memahami materi pelajaran kimia yang
dipelajarinya.
3) Guru berpesan pada siswa agar mempelajari materi yang
akan dibahas pada pertemuan yang akan datang, karena
akan ada permainan yang membutuhkan persiapan awal
berupa pengetahuan tata nama senyawa.
3. Penilaian
a. Penilaian dilaksanakan dengan melakukan observasi selama
kegiatan pembelajaran terkait kedisiplinan, ketekunan, dan
antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
b. Penilaian juga dilakukan terhadap hasil pengerjaan soal latihan
yang diberikan.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswaselama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Penguasaan
Disiplin Keberanian Deskripsi
No. Nama Siswa materi Catatan
alasan
B C K B C K B C K
Kelas X 155
PEMBELAJARAN MINGGU KE-27
Kegiatan pembelajaran pada minggu ini dilaksanakan di
laboratorium. Tujuannya untuk membiasakan siswa dengan kegiatan
eksperimen dan cara kerja ilmiah dalam mempelajari suatu materi
pelajaran.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan
pertama minggu ketiga diharapkan siswa mampu:
a. memahami hukum kekekalan massa Lavoisier,
b. membuktikan berlakunya hukum kekekalan massa.
2. Materi dan Proses Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada pertemuan minggu pertama ini
adalah subbab C tentang hukum-hukum dasar kimia, tetapi hanya
terfokus pada hukum kekekalan massa dan pembuktian hukum
tersebut melalui kegaitan percobaan. Pelaksanaan pembelajaran
pada pertemuan minggu ini secara umum dibagi menjadi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Berikut uraian
tiap-tiap kegiatan tersebut.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberi salam dan memeriksa daftar absensi untuk
melihat tingkat kehadiran siswa.
2) Guru menyiapkan peralatan-peralatan yang akan digunakan
untuk percobaan.
3) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan
kali ini mereka akan bersama-sama mempelajari materi
subbab C, dengan fokus pada hukum kekekalan massa.
4) Guru menyampaikan kepada siswa kompetensi dasar yang
harus dicapai pada kegiatan pembelajaran kali ini.
b. Kegiatan Inti
1) Guru memulai pelajaran dengan mendemonstrasikan
hukum kekekalan massa, yaitu dengan membakar sebuah
kertas. Guru dapat melakukan ini di luar kelas di tempat
yang aman.
2) Guru meminta siswa mengamati hal-hal yang terjadi
sebelum kertas dibakar, saat kertas terbakar, dan sesudah
kertas terbakar.
3) Guru menjelaskan terlebih dahulu materi yang terdapat
dalam subbab C, poin 1, tentang hukum kekekalan massa.
156 Kimia
4) Guru bertanya pada siswa, adakah yang belum dipahami.
Jika tidak ada dilanjutkan dengan mempersiapkan untuk
melakukan kegiatan praktikum.
5) Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk
melakukan kegiatan percobaan pada halaman 184.
Kegiatan
Cara Kerja:
1. Reaksi antara larutan KI dengan larutan Pb(CH3COO)2
a. Ambil tabung Y terbalik, kemudian isilah dengan 5 ml larutan KI pada
salah satu kaki tabung dan kaki yang lain dengan 5 ml Pb(CH3COO)2.
b. Masukkan tabung Y tersebut ke dalam gelas kimia 500 ml, kemudian
timbang dan catat massanya.
c. Campurkan kedua larutan dan biarkan beberapa menit. Setelah itu,
timbanglah kembali gelas kimia tersebut dan catat massanya.
d. Bandingkan massa gelas kimia yang ada tabung Y beserta isinya sebelum
dan sesudah reaksi.
2. Lakukan percobaan seperti di atas, dengan mengganti larutan KI dengan
AgNO3 dan Pb(CH3COO)2 dengan NaCl.
Kelas X 157
c. Kegiatan Penutup
1) Guru menanyakan kepada siswa apakah ada yang masih
belum dipahami. Jika tidak ada pertanyaan, guru memberi
waktu kepada siswa selama 5 menit untuk mempelajari
materi yang dibahas pada pertemuan kali ini karena guru
akan mengadakan tes.
2) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa.
158 Kimia
3) Siswa menuliskan jawabannya pada selembar kertas
waktu yang tersedia hanya 10 menit. Kertas jawaban siswa
dikumpulkan kepada guru dan siswa dapat mengetahui
hasilnya pada pertemuan minggu berikutnya.
4) Sebagai penutup, guru bertanya nilai-nilai apa saja yang
mereka dapat setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
kali ini (kerja sama, kedisiplinan, ketelitian, tanggung jawab,
dan lain-lain).
3. Penilaian
a. Penilaian dapat dilakukan berdasarkan hasil observasi
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Penilaian
tersebut mencakup keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan, bekerja sama dalam kelompok, pengambilan
tugas dalam kelompok, kejelian dan ketelitian siswa dalam
melakukan pengukuran, serta ketertiban dan kedisiplinan
siswa selama mengikuti pembelajaran.
b. Penilaian terkait penguasaan siswa terhadap materi.
c. Penilaian pada akhir pembelajaran untuk menguji tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari bersama
dilakukan dengan melihat hasil tes yang dikerjakan oleh
siswa pada akhir kegiatan pembelajaran.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Penguasaan
Disiplin Keberanian
materi Deskripsi
No. Nama Siswa Catatan
alasan
B C K B C K B C K
Kelas X 159
PEMBELAJARAN MINGGU KE-28
Kegiatan pembelajaran pada minggu ini dilaksanakan di kelas.
Kegiatan pembelajaran masih menuntut siswa untuk aktif dalam
mengikuti pelajaran dan aktif bekerja sama dengan teman lain.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan
pertama minggu ketiga diharapkan siswa mampu:
a. memahami hukum perbandingan tetap Proust,
b. memahami hukum kelipatan perbandingan Dalton,
c. memahami hukum perbandingan volume Gay-Lussac,
d. memahami hukum Avogadro,
e. menggunakan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan
kimia sederhana.
2. Materi dan Proses Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada pertemuan minggu pertama
ini masih subbab C tentang hukum-hukum dasar kimia, selain
hukum kekekalan massa, karena sudah dipelajari dalam pertemuan
sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan diskusi
kelompok. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan minggu ini
secara umum dibagi menjadi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Berikut uraian tiap-tiap kegiatan tersebut.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberi salam dan memeriksa daftar absensi untuk
melihat tingkat kehadiran siswa.
2) Guru menyiapkan peralatan-peralatan yang akan digunakan
untuk percobaan.
3) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan
kali ini mereka akan bersama-sama mempelajari materi
subbab C, selain hukum kekekalan massa.
4) Guru menyampaikan kepada siswa kompetensi dasar yang
harus dicapai pada kegiatan pembelajaran kali ini.
b. Kegiatan Inti
1) Guru membagi siswa ke dalam empat kelompok. Tiap-tiap
kelompok diminta untuk mempelajari dan mendiskusikan
materi yang berbeda. Kelompok 1 mendiskusikan tentang
hukum perbandingan tetap Proust, kelompok 2 tentang
hukum kelipatan perbandingan Dalton, kelompok 3 tentang
hukum perbandingan volume Gay-Lussac, kelompok 4
tentang hukum Avogadro. Setiap kelompok hanya diberi
waktu 15 menit untuk memahami materi masing-masing.
160 Kimia
2) Setiap kelompok diminta untuk saling bertukar anggota
kelompok secara bertahap. Anggota kelompok (siswa tamu)
yang ditukar harus menyampaikan apa yang dipelajarinya
di kelompok awal kepada para anggota kelompok barunya.
Anggota kelompok yang ditukar dalam setiap tahapan
diusahakan berbeda-beda sehingga setiap anggota
kelompok mendapat giliran untuk berbagi ilmu dengan
kelompok lain.
3) Setiap tahapan pertukaran dan penyampaian materi oleh
siswa tamu hanya diberi waktu 5 menit. Kegiatan saling
tukar (barter) anggota kelompok terus berlanjut hingga
setiap kelompok mendapat semua penjelasan mengenai
materi yang tidak dipelajarinya di mana materi tersebut
didapat dari penjelasan anggota kelompok lain. Kegiatan ini
berlangsung selama 30-35 menit.
4) Guru me-review kegiatan siswa dengan memberikan
penjelasan secara garis besar mengenai hukum dasar kimia
internasional. Guru juga melakukan tanya jawab untuk
menguji pemahaman siswa akan materi yang disampaikan
oleh sesama siswa.
c. Kegiatan penutup
1) Pembelajaran minggu ini ditutup dengan memberikan
komentar dan kesimpulan tentang materi yang baru saja
didiskusikan.
2) Guru menanyakan apakah siswa sudah memahami materi
yang telah didiskusikan.
3) Siswa diberikan pertanyaan lisan secara acak untuk
mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini.
4) Sebagai refleksi pada bagian akhir pelajaran ini, siswa
diberikan tugas rumah untuk merumuskan sikap dan
tindakan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan kekayaan sumber daya alam di
Indonesia.
3. Penilaian
a. Penilaian dilaksanakan selama proses dan setelah pembelajaran
berlangsung, termasuk pada saat siswa menjawab beberapa
pertanyaan dari guru. Penilaian dapat dilakukan dengan
observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan
tingkat perhatian siswa pada saat pembelajaran berlangsung,
kemampuan menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama,
dan tentu ketepatan siswa pada saat menjawab pertanyaan dari
guru.
Kelas X 161
b. Siswa diajukan beberapa pertanyaan oleh guru dan diminta
untuk menjawabnya secara lisan.
c. Hasil kerja siswa diberi nilai dan komentar.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Penguasaan
Disiplin Keberanian
materi Deskripsi
No. Nama Siswa Catatan
alasan
B C K B C K B C K
162 Kimia
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberi salam kemudian memeriksa daftar absensi untuk
melihat tingkat kehadiran siswa.
2) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan kali
ini mereka akan bersama-sama mempelajari materi bab 5 subbab
D, yaitu konsep mol.
3) Guru menyampaikan kepada siswa kompetensi dasar yang harus
dicapai pada kegiatan pembelajaran kali ini.
4) Guru memberikan pemahaman kepada siswa tentang perlunya
mempelajari perhitungan kimia.
b. Kegiatan Inti
1) Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengingatkan
kembali tentang materi-materi sebelumnya.
2) Guru menjelaskan tentang konsep mol dengan memberikan
pertanyaan pancingan.
Jika Anda membutuhkan barang-barang keperluan
sehari-hari, seperti baju, tas, sepatu, keperluan rumah
tangga (sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, gula, mi
instan, susu, dan lain-lain), apa yang Anda lakukan? Apakah
Anda biasanya pergi ke mal untuk membeli barang-barang
tersebut?
Dalam ilmu kimia, kita sering menjumpai partikel-
partikel renik berupa atom dan molekul. Jika kita mereaksi-
kan sejumlah zat tertentu, baik unsur maupun senyawa,
zat yang kita reaksikan itu mengandung atom atau molekul
yang banyak sekali. Ada berbagai cara untuk mengukur
banyaknya zat, misalnya massa atau volume. Satuan
berat yang kita gunakan sehari-hari belum menyatakan
perbandingan jumlah partikel-partikel dalam perhitungan
kimia. Untuk mengetahui jumlah zat pada berbagai bentuk,
seperti partikel, atom, molekul, dan ion, diperlukan satuan
jumlah zat. Para ahli kimia memperkenalkan mol sebagai
satuan jumlah zat.
Dalam perhitungan kimia, kita sering menggunakan
satuan mol. Apakah yang dimaksud mol? Bagaimanakah
hubungan antara mol dengan massa, volume, dan jumlah
partikel? Anda akan menemukan jawaban pertanyaan
tersebut setelah mempelajari materi berikut ini.
3) Guru melanjutkan penjelasan tentang konsep, yang garis
besarnya sebagai berikut.
- Pengertian Mol
- Hubungan Mol dengan Massa, Volume, dan Jumlah
Partikel Zat
Kelas X 163
4) Guru secara kreatif menjelaskan materi tentang konsep mol
dan konversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa
dan volume zat melalui bagan berikut.
Molaritas
(M)
M= n n = M . V
V
n= x
6,02 : 1023 M = n × Mr
Jumlah Partikel Mol Massa
(x) (n) (m)
X = n.6,02.1023 n= m
Mr
Volume Gas
(STP)
164 Kimia
b. Penilaian juga dilakukan terhadap hasil pengerjaan soal latihan
yang diberikan.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Penguasaan
Disiplin Keberanian
materi Deskripsi
No. Nama Siswa Catatan
alasan
B C K B C K B C K
Kelas X 165
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberi salam kemudian memeriksa daftar absensi
untuk melihat tingkat kehadiran siswa.
2) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas rumah
yang ditugaskan pada pertemuan lalu.
3) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan
kali ini mereka akan bersama-sama mempelajari materi bab
5 subbab D, yaitu konsep mol.
4) Guru menyampaikan kepada siswa kompetensi dasar yang
harus dicapai pada kegiatan pembelajaran kali ini.
b. Kegiatan Inti
1) Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengingatkan
kembali tentang materi-materi sebelumnya.
2) Guru menjelaskan tentang rumus kimia, yang garis besar
materinya sebagai berikut.
- Rumus molekul.
- Rumus empiris.
- Air kristal dan hidrat.
- Kadar zat.
- Pereaksi pembatas.
3) Guru mengajak siswa melakukan studi pustaka mengenai
cara menentukan rumus empiris, rumus molekul, rumus
air kristal, dan kadar zat dalam suatu senyawa. Dapat juga
dilakukan dengan membahas contoh-contoh soal yang ada
di buku siswa.
4) Guru bertanya apakah ada yang belum dipahami siswa dari
materi konsep mol ini.
5) Guru memberikan tugas rumah yang harus dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru menanyakan pendapat siswa mengenai kegiatan
pembelajaran pada minggu ini.
2) Guru menjelaskan bahwa materi hukum dasar kimia dan
konsep mol sudah selesai dibahas. Guru menyisipkan
penanaman sikap spiritual pada siswa dengan menjelaskan
kolom refleksi yang ada di halaman 213.
3) Guru memberi komentar pada pengisian skala sikap yang
ada di bagian akhir bab 6.
166 Kimia
Refleksi
Anda telah mempelajari tentang hukum-hukum dasar kimia. Sekarang Anda
semakin paham bahwa reaksi-reaksi yang terjadi di alam ini berjalan sangat teratur.
Reaksi-reaksi yang sangat teratur juga berlangsung dalam tubuh kita. Kita bersyukur
pada Tuhan karena proses-proses kimia dalam tubuh yang berlangsung spontan.
Dapatkah Anda bayangkan jika proses-proses tersebut harus dikendalikan secara
manual? Sedikit saja kita terlena mengendalikannya, maka tubuh kita akan menjadi
kacau dan tidak sehat. Dan mungkin kita hanya akan disibukkan dengan mengatur
proses-proses kimia dalam tubuh.
3. Penilaian
a. Penilaian dilaksanakan dengan melakukan observasi selama
kegiatan pembelajaran terkait kedisiplinan, ketekunan, dan
antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
b. Penilaian juga dilakukan terhadap hasil pengerjaan soal latihan
yang diberikan.
Catatan:
o Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa.
o Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat menggunakan tabel berikut.
Penguasaan
Disiplin Keberanian
materi Deskripsi
No. Nama Siswa Catatan
alasan
B C K B C K B C K
Kelas X 167
D. Pengayaan
Kegiatan pengayaan diberikan ketika siswa sudah mampu
menguasai seluruh materi pelajaran pada Bab 6. Siswa telah
menunjukkan perilaku ilmiah, jujur disiplin, teliti, cermat, bertanggung
jawab, kritis, dan kreatif selama mengikuti kegiatan belajar. Siswa
mampu melakukan kerja sama dalam satu kelompok dan menghargai
sesama anggota kelompok. Siswa dipandang telah mampu memahami,
menerapkan, dan menganalisis suatu pengetahuan secara cermat,
teliti, dan terkonsep. Kemampuan siswa tersebut terlihat dari
kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan pada
setiap pertemuan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itulah siswa
dapat diberikan pengayaan terkait materi hukum dasar kimia dan
konsep mol.
Kegiatan pengayaan juga dapat dilakukan dengan memberikan
soal-soal berikut.
Pengayaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban yang jelas dan benar.
1. Lima liter gas propana, C3H8 dibakar sempurna dengan gas oksigen menghasilkan
gas CO2 dan uap air. Berapa literkah gas oksigen yang diperlukan?
2. Serbuk besi (Fe) sejumlah 28 gram direaksikan dengan 20 gram belerang (S)
sesuai dengan persamaan: Fe + S → FeS. Berapakah zat yang tersisa sesudah
reaksi?
3. Allisin adalah senyawa yang menyebabkan bau yang khas pada bawang putih.
Analisis dari senyawa ini diperoleh data 44,4 % C; 6,21 % H; 39,5 % S, dan 9,89 %
O. Tentukan rumus empirisnya.
4. Sepuluh liter gas etana, C2H4 dibakar sempurna dengan gas oksigen menghasilkan
gas CO2 dan uap air. Berapa literkah gas CO2 yang dihasilkan? Tentukanlah
koefisien reaksi pada persamaan di atas.
5. Sebanyak 3 liter gas propana (C3H8) dibakar sempurna dengan gas oksigen
membentuk gas karbon dioksida dan air, sesuai persamaan reaksi berikut.
C3H8 (g) + 5O2 (g) → 3CO2 (g) + 4H2O (l)
a. Berapa liter gas oksigen yang diperlukan?
b. Berapa liter gas karbon dioksida yang terbentuk?
c. Berapa liter air yang terbentuk?
168 Kimia
E. Remidial
Remidial diberikan kepada siswa yang belum menguasai
materi pelajaran Bab VI tentang Hukum Dasar dan Perhitungan
Kimia. Remidial diberikan dengan cara memberi tugas khusus yang
menuntut pemahaman siswa akan materi yang belum dikuasainya.
Guru memberi kesempatan yang lebar bagi siswa yang mendapat
tugas untuk bertanya kepada guru mengenai tugasnya, baik ketika
berada di kelas maupun ruang guru. Siswa juga diperbolehkan untuk
mengajukan pertanyaan di luar tugas selama itu terkait dengan materi
yang belum dikuasainya. Untuk menguji kembali kemampuan siswa
yang remidi, guru memberikan ujian remidial kepada siswa tersebut
secara terpisah dari siswa yang sudah tuntas.
Kelas X 169
GLOSARIUM
A G
Afinitas elektron Gas ideal
energi yang dibebaskan jika suatu atom keadaan suatu gas dengan suhu dan tekanan
netral, dalam wujud gas, menangkap satu tertentu.
elektron untuk membentuk ion negatif Golongan
yang stabil. daftar unsur yang disusun secara vertikal
Air kristal dari atas ke bawah.
air yang terjebak di dalam kristal. H
Asam oksi Hakikat kimia
suatu senyawa yang digolongkan pada bahwa benda bisa mengalami perubahan
senyawa poliatom kovalen. bentuk maupun susunan partikelnya
Autoredoks menjadi bentuk lain sehingga terjadi
reaksi redoks dengan oksidator dan perubahan letak. Susunan ini memengaruhi
reduktornya merupakan zat yang sama. sifat-sifat yang berbeda dengan wujud
B semula
Bilangan oksidasi Hidrat
bilangan yang menunjukkan muatan suatu zat padat yang mengikat beberapa molekul
unsur jika elektron valensi diberikan kepada air sebagai bagian dari struktur kristalnya.
unsur lain yang keelektronegatifannya I
besar. Ikatan ion
BOD ikatan yang terjadi pada dua unsur di mana
kebutuhan oksigen biokimia. salah satu unsur melepaskan elektron dan
C unsur yang lain menangkap elektron.
COD Ikatan kimia
jumlah oksigen terlarut. gaya-gaya yang bekerja pada ikatan
D antaratom atau antarion.
Ikatan kovalen
Derajat ionisasi
ikatan yang terjadi pada unsur-unsur di
jumlah ion bebas yang dihasilkan dalam
mana unsur-unsur tersebut menggunakan
larutan.
elektron bersama.
Deret homolog
Ikatan kovalen koordinasi
suatu kelompok senyawa karbon dengan
suatu ikatan kovalen di mana elektron yang
rumus umum sama dan sifat yang mirip.
digunakan bersama hanya berasal dari satu
E unsur saja.
Effluen Ikatan kovalen nonpolar
air limbah hasil pengolahan. ikatan kovalen yang terjadi jika pasangan
Elektron valensi elektron ikatan tertarik sama kuat ke salah
elektron yang berada pada kulit terluar dari satu atom.
suatu atom. Ikatan kovalen polar
Energi ionisasi ikatan kovalen yang terjadi jika pasangan
energi minimum yang diperlukan atom elektron ikatan tertarik lebih kuat ke semua
netral dalam bentuk gas untuk melepaskan atom.
satu elektron membentuk ion +1.
Ikatan logam Model atom
ikatan yang terjadi jika atom-atom suatu tiruan dari atom yang dikembangkan
logam menggunakan elektron bersama. atas dasar teori atom yang dikemukakan
Ionisasi sebelumnya.
peristiwa penguraian zat menjadi ion-ion. Mol
J satuan untuk menyatakan jumlah atau
Jari-jari atom banyaknya zat.
jarak antara inti atom dengan kulit terluar N
pada suatu atom. Neutron
K partikel yang tidak bermuatan/netral.
Kation Nomor atom
ion yang bermuatan positif. bilangan yang menunjukkan jumlah proton
Keelektronegatifan atau elektron.
kemampuan suatu atom untuk menarik Nomor massa
pasangan elektron. bilangan yang menunjukkan jumlah proton
Konfigurasi elektron dan neutron.
susunan elektron-elektron dalam lintasan/ O
tingkat energi tertentu dalam suatu atom. Oksidasi
L pengikatan oksigen/pelepasan elektron/
Lambang lewis kenaikan atau penambahan bilangan
oksidasi.
lambang unsur serta elektron valensi dari
unsur tersebut yang digambarkan dengan Oksidator
tanda titik (.) atau tanda lainnya seperti zat yang mengalami reduksi.
tanda silang (x). P
Larutan elektrolit Pasangan Elektron Bebas (PEB)
larutan yang dapat menghantarkan arus pasangan elektron yang tidak digunakan
listrik. bersama oleh kedua atom.
Larutan nonelektrolit Pasangan Elektron Ikatan (PEI)
larutan yang tidak dapat menghantarkan pasangan elektron yang digunakan bersama
arus listrik. oleh dua atom yang berikatan.
M Pelarut universal
Massa atom relatif (Ar) pelarut yang paling umum dipakai.
bilangan yang menyatakan perbandingan Pereaksi pembatas
pereaksi yang habis terlebih dahulu.
massa suatu unsur 1 massa satu atom
2 Pereaksi yang membatasi pereaksi lain.
C-12. Periode
Massa molar daftar unsur yang disusun secara horizontal/
hubungan jumlah mol zat dengan massa mendatar dari kiri ke kanan.
zat. Produk
Massa molekul relatif (Mr) hasil reaksi dalam suatu reaksi kimia.
bilangan yang menyatakan perbandingan Proses lumpur aktif
massa suatu molekul zat terhadap 1 massa suatu proses aerobik yang berlangsung
2 dalam suatu bak pengolahan air limbah.
satu atom C-12.
Proton
partikel yang bermuatan listrik positif.
Glosarium 171
R Senyawa karbon
Reaksi adisi senyawa yang molekulnya mengandung
reaksi pengubahan ikatan rangkap menjadi atom karbon.
ikatan tunggal dengan cara menangkap Senyawa kovalen
atom-atom lain. senyawa yang seluruhnya tersusun atas
Reaksi autoredoks unsur nonlogam.
reaksi redoks dengan oksidator sekaligus Senyawa oksigen
berfungsi sebagai reduktor. senyawa yang sebagian besar berupa asam
Reaksi kimia organik yang terdistribusi dalam semua
perubahan materi yang menyangkut dalam fraksi minyak bumi dengan konsentrasi
molekul suatu zat. yang tertinggi pada fraksi gas.
Reaksi pembakaran Senyawa poliatom
reaksi kimia yang termasuk reaksi oksidasi. senyawa yang tersusun lebih dari dua
Reaksi Redoks unsur.
reaksi reduksi dan oksidasi yang terjadi Sistem periodik
pada saat yang bersamaan dalam suatu penggolongan unsur-unsur dalam bentuk
reaksi kimia. daftar dengan pola-pola tertentu sehingga
Reaktan daftar itu dapat menerangkan sendiri sifat-
sifat unsur tersebut berdasarkan letaknya di
zat yang mengalami reaksi pada suatu reaksi
dalam daftar.
kimia
Stoikiometri
Reaktif
pengukuran hubungan antara banyaknya
suatu kondisi mudah bereaksi.
reaksi dan hasil dari perubahan kimia yang
Reduksi ditunjukkan oleh persamaan reaksi kimia.
pelepasan oksigen/pengikatan elektron/ STP
penurunan atau pengurangan bilangan
standart temperature and pressure
oksidasi.
Struktur Atom
Reduktor
jumlah dan susunan partikel-partikel
zat yang mengalami oksidasi.
penyusun suatu atom.
Rumus empiris
Struktur Lewis
rumus kimia paling sederhana suatu
struktur yang menggambarkan jenis atom-
molekul
atom dalam molekul dan bagaimana atom-
Rumus molekul atom tersebut terikat satu dengan lainnya.
rumus kimia yang menyatakan banyaknya T
unsur yang terkandung di dalam molekul
suatu zat. Teori Atom
S teori yang menyatakan bahwa materi
disusun oleh partikel-partikel kecil.
Senyawa biner
V
senyawa yang hanya tersusun dari dua jenis
unsur. Valensi
Senyawa garam daya gabung sebuah atom, dinyatakan
senyawa yang dihasilkan dari reaksi antara dalam jumlah atom hidrogen yang dapat
basa dengan asam. diikatnya.
Senyawa ion Volume Molar
senyawa yang memiliki ikatan ion. hubungan antara mol dengan volume suatu
zat.
172 Glosarium
DAFTAR REFERENSI UNTUK GURU
Alfian, Zul . 2009. Kimia Dasar. Medan: USU Ryan, Lawrie. 2006. AQA Science. Cheltenham,
Press. United Kingdom: Nelson Thornes
Amin, Hassan diterjemahkan dari Basic Science (Publishers) Ltd.
Series. 2008. Atom. Jakarta: PT Balai Sastrawijaya, A. Tresna. 1991. Pengembangan
Pustaka. Program Pengajaran. Jakarta: Rineka
Chandra, Julius. 1994. Kreativitas Bagaimana Cipta.
Menanam, Membangun dan Mengembang- Setiawan, Conny, A. S Munandar. S.C.U.
kannya. Yogyakarta: Kanisius. Munandar. 1990. Memupuk Bakat dan
Chang, Raymond dan Kenneth Goldsby. 2013. Kreativitas Siswa Sekolah Menengah.
General Chemistry: The Essential Concepts. Jakarta: PT. Gramedia.
New York: McGraw-Hill Education. Thompson, Robert Bruce. 2012. Illustrated
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Jilid 2 Edisis Guide to Home Chemistry Experiments:
3. Jakarta: Erlangga. All Lab, No Lecture. Massachusets, United
Freemantle, Michael. 2010. Chemistry in Action States: O’Reilly Media Inc.
. London: Macmillan Tillery, et. Al.. 2007. Integrated Science,
Giriarso, Pramuji Jodhi dan Nurhayati Rahayu. Third Edition. New York: McGraw-Hill
2011. Kamus Kimia SMA. Jakarta: Gagas Publishing.
Media. Tim Ilmu Pengembang Pendidikan FIP UPI. 2007.
Kamaludin, Agus. 2010. Cara cepat kuasai ILMU DAN APLIKASI PENDIDIKAN Bagian
konsep kimia dalam 8 jam SMA Kelas III: Pendidikan Disiplin Ilmu. Jakarta:
X. Yogyakarta: CV Andi Offset (Penerbit Grasindo
Andi). Timberlake, Karen C. 2010. Student Access Kit
Koesoema, Doni A. 2009. Pendidik karakter for Basic Chemistry, Pearson Etext. New
di zaman keblinger: mengembangkan Jersey, Amerika Serikat: Prentice Hall.
visi guru sebagai pelaku perubahan dan Tro, Nivaldo J. 2013. Chemistry: A Molecular
pendidik karakter. Jakarta: Grasindo. Approach. New Jersey, Amerika Serikat:
Oxtoby, David W alih bahasa oleh Suminar Setiati Prentice Hall PTR
Achmadi. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Widodo, Chomsin S. dan Jasmadi. 2008. Panduan
Modern/1 Ed.4. Jakarta: Erlangga. Menyusun Bahan Ajar Basis Kompetensi.
Rahayu, Nurhayati dan Jodhi Pramudji Giriarso. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
2009. Rangkuman Kimia SMA. Jakarta: Yusuf, Syamsu, dkk. 1993. Dasar-dasar
Gagas Media. Pembinaan Kemampuan Proses Belajar
Raila, Gantina dkk. 2011. Praktikum Kimia Organik Mengajar. Bandung: CV. Andira.
I. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Sumber internet
Rakmat, Cece dan M. Solehudin. 1989. ENERGI ALTERNATIF: Peternak Sapi di Plupuh
Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Sragen Mulai Minati Biogas dalam Solopos.
Bandung: PPB, FIP, IKIP. com 25 September 2013, diakses tanggal
Riyanto, Nurdin dan Ari Yustisia Akbar. 2009. 25 September 2013 jam 15:41 dari http://
Super Genius Olimpiade Kimia SMA. www.solopos.com/2013/09/02/energi-
Jakarta: Pustaka Widyatama. alternatif-peternak-sapi-di-plupuh-sragen-
mulai-minati-biogas-443393
INDEKS
Berikut ini alternatif jawaban yang dapat digunakan 4. jawaban bebas, misalnya: semua bahan-bahan
guru. Siswa dapat saja menjawab dengan lebih variatif, dan peralatan yang kita pakai merupakan produk
dan tugas guru untuk menilai jawaban-jawaban yang kimia.
bervariasi.
5. Kimia farmasi, kimia organik, kimia anorganik,
BAB I biokimia.
1. Kimia sebagai produk temuan ilmuwan (pengetahuan Remidial (Di Buku Guru)
kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum,
1. Komposisi adalah apa bahannya dan bagaimana
dan teori) dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah).
perbandingannya dalam suatu zat.
2. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang
2. Struktur adalah bagaimana tersusunnya bahan
memerlukan penyelesaian atau pemecahan.
tersebut dalam suatu zat.
Fenomena adalah sesuatu yang terjadi sebagaimana
apa adanya. Ada bagian fenomena yang menjadi 3. Sifat zat dapat berubah dan berbeda dengan zat
masalah atau mendatangkan masalah. Dengan sebelumnya jika komposisi dan strukturnya juga
demikian masalah adalah bagian dari fenomena, berubah melalui proses kimia.
sedangkan tidak semua fenomena bisa menjadi 4. - kimia lingkungan, mempelajari proses-proses
masalah. kimia yang berhubungan dengan lingkungan
3. Langkah-langkah metode ilmiah: makhluk hidup serta akibat-akibat proses
- menyadari adanya masalah terhadap lingkungan hidup.
- melakukan observasi - Kimia teknik, mempelajari teknologi dari
berbagai proses kimia.
- menyusun hipotesis/dugaan
- Kimia industri, mempelajari proses kimia yang
- melakukan eksperimen
berlangsung di dalam industri-industri.
- membuat kesimpulan
- Kimia analitik, bagian ilmu kimia yang
- menyusun teori
mempelajari analisis/pemeriksaan zat-zat.
4. Jawaban bervariasi, misalnya: semua bahan-bahan
dan peralatan yang kita pakai merupakan produk 5. Konsep adalah setiap yang mengandung satu
kimia. pengertian atau sekumpulan pengertian tertentu.
Contoh konsep dalam ilmu kimia: konsep atom,
5. Kimia farmasi, kimia organik, kimia anorganik,
unsur, zat, campuran, reaksi kimia, dsb.
biokimia.
Uji Kompetensi
1. kimia sebagai produk temuan ilmuwan (pengetahuan BAB II
kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, 1. Dasar penyusunan sistem periodik unsur bentuk
dan teori) dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). pendek dan bentuk panjang adalah nomor atom
2. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang dan muatan inti.
memerlukan penyelesaian atau pemecahan. 2. Elektron valensi adalah jumlah elektron yang
Fenomena adalah sesuatu yang terjadi sebagaimana terdapat pada kulit terluar suatu atom.
apa adanya. Ada bagian fenomena yang men- 3. Unsur dengan nomor atom 16
jadi masalah atau mendatangkan masalah.
Jumlah proton = 16
Dengan demikian masalah adalah bagian dari
fenomena,sedangkan tidak semua fenomena bisa Jumlah elektron = 16
menjadi masalah. 4. Aluminium mempunyai jumlah neutron 14 dan
3. langkah-langkah metode ilmiah: elektron 13.
- menyadari adanya masalah a. Lambang: 13Al27
- melakukan Observasi b. Nomor atom (Z) = 13, nomor massa (A) = 14,
dan jumlah proton = 13
- menyusun hipotesis/dugaan
- melakukan eksperimen 5. Sifat dari unsur logam yaitu:
- membuat kesimpulan a. mempunyai energi ionisasi relatif kecil
- menyusun teori
b. konduktor panas yang baik 5. kismis
c. pada suhu kamar berwujud padat, kecuali 6. kecil
Hg 7. isotop
d. berwarna metalik
8. golongan
e. dapat ditempa
9. golongan IA, periode 4
6. Konfigurasi elektron:
10. 22
a. [Ar] 4s2 3d4
b. [Ar] 4s2 3d10 4p6
7. n=5l=4m=0s=-½ BAB III
8. a. nomor atom A = 26. Kegiatan hal 111 (Di Buku Guru)
b. VIIIB, 4 Orbital hibrida Bentuk molekul
9. a. 16
X + : [Ne] 3s2 3p5 sp
n = 3, l = 1, m = +1, s = + ½
b. 22
Y - : [Ar] 4s2 3d3
n = 3, l = 2, m = 0, s = + ½
Sp2
10. a. [Ne] 3s2 3p1
b. n = 3, l = 2, m = 0, s = + ½
Pengayaan (Di Buku Guru)
1. Dalton berpendapat bahwa atom merupakan Sp3
partikel terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi
lagi. Padahal berdasarkan penemuan Thomson,
atom tersusun dari elektron yang bermuatan
negatif sehingga tidaklah benar jika Dalton
menyebutkan bahwa atom merupakan partikel sp3d
terkecil suatu unsur
2. Konfigurasi elektron adalah gambaran susunan
elektron dalam suatu atom. Elektron valensi
adalah elektron yang terdapat di kulit terluar suatu
atom.
sp3d2
3. Menurut Thomson atom berbentuk bola
bermuatan positif yang pada seluruh bagian
tersebut tersebar elektron secara merata sehingga
penyebaran elektron ini mirip kismis pada roti.
4. Jumlah kulit yang dimiliki atom semakin banyak,
sehingga kulit terluar semakin jauh dari inti atom,
akibatnya jari-jari atomnya juga lebih besar. 1. a. Cl
x
5. Unsur menjadi stabil apabila jumlah elektron Cl x C x Cl
pada kulit terluarnya 8, golongan halogen memiliki Cl
7 elektron pada kulit terluarnya, hal ini berarti
b. xx xx
golongan halogen akan sangat mudah menerima x
x O xx C x x
xO x
elektron agar membentuk konfigurasi yang stabil
sehingga afinitas elektronnya besar 2. HF > Fbr > FCl > HCl > BrCl
Remidial (Di Buku Guru) 3. a. ikatan ion
1. Tidak dapat menjelaskan gaya gabung unsur- b. ikatan kovalen rangkap dua
unsur c. ikatan ion
2. isobar d. ikatan kovalen polar
3. J. Chadwick e. ikatan kovalen dan kovalen koordinasi
4. isoton
o Oo
o o
b. AX3E, Piramida trigonal OO
H OO OO
5) titik berat muatan positif dan negatif
berimpit 5. Karena untuk memutuskan ikatan logam yang
sangat kuat diperlukan energi yang besar.
9. OO OO
x
x O xx xSx xx oo Ooo Remidial (Di Buku Guru)
1. ikatan kovalen
ikatan kovalen koordinasi
2. 2
10. a. Panci terbuat dari logam alumi-nium karena
aluminium dapat menghantarkan panas. 3. oktahedron
b. Kabel terbuat dari logam tembaga, karena 4. ikatan Van der Waals
tembaga dapat menghantar-kan listrik. 5. 3
c. Pintu gerbang pada halaman rumah atau 6. molekul-molekul yang mempunyai dipol permanen
kantor terbuat dari logam besi karena besi atau molekul polar
bersifat keras, tetapi lentur atau tidak mudah 7. elektron terdelokalisasi
patah jika ditempa. 8. ikatan logam
8. Perbedaan senyawa kovalen polar dan nonpolar, 9. kovalen
yaitu: 10. ikatan kovalen nonpolar
Pengayaan (Di Buku Guru)
ULANGAN AKHIR SEMESTER 1
1. Pada ikatan kovalen, elektronnya dipakai secara
I. Pilihan ganda
bersama-sama antara 2 atom yang terlibat pada
ikatan kovalen, sedangkan pada ikatan kovalen 1. E 3. C 5. C 7. C
koordinasi elektron yang dipakai sebagai ikatan 9. B 11. c 13. D 15. C
hanya berasal dari satu atom saja. 17. D 19. C
Tetapan–Tetapan Fundamental
Tetapan Lambang Nilai Satuan dalam SI
2. Logam Alkali
Sifat Litium Natrium Kalium Rubidium Sesium
37
nomor atom 3 11 19 55
[Kr] 2s1
konfigurasi elektron [He] 2s1 [Ne] 2s1 [Ar] 2s1 [Xe] 2s1
401
energi ionisasi (kJ/mol) 520 498 418 376
0,8
keelektronegatifan (skala Pauling) 1 0,9 0,8 0,7
38,9
titik leleh (°C) 181 97,8 63,6 28,4
688
titik didih (°C) 1.347 883 774 678
1,53
massa jenis (g/ml) 0,53 0,97 0,86 1,88
-2,93
potensial reduksi standar (V) -3,04 -2,71 -2,92 -2,95
2,44
jari-jari atom (Å) 1,52 1,86 2,31 2,62
1,48
jari-jari ion (Å) 0,60 0,95 1,33 1,69
0,3
kekerasan (skala mohs) 0,6 0,4 0,5 0,3
13,0
daya hantar listrik relatif 17,4 35,2 23,1 8,1
merah –
warna nyala merah tua kuning ungu biru
biru
3. Logam Alkali Tanah
Sifat Be Mg Ca Sr Ba
4 12
nomor atom 20 38 56
[He] 2s2 [Ne] 3s2
konfigurasi elektron [Ar] 4s2 [Kr] 5s2 [Xe] 6s2
899 738
energi ionisasi (kJ/mol) 590 590 503
1,5 1,2
keelektronegatifan (skala Pauling) 1,0 1,0 0,9
1.278 649
titik leleh (°C) 839 769 725
2.970 1.090
titik didih (°C) 1.484 1.384 1.640
1,85 1,74
massa jenis (g/ml) 1,54 2,6 3,51
-1,70 -2,38
potensial reduksi standar (V) -2,76 -2,89 -2,90
1,11 1,60
jari-jari atom (Å) 1,97 2,15 2,17
0,30 0,65
jari-jari ion (Å) 0,99 1,13 1,35
5 2,0
kekerasan (skala mohs) 1,5 1,8 2
8,8 36,3
daya hantar listrik relatif 35,2 7,0 –
tidak tidak
warna nyala jingga merah merah hijau
ada ada
4. Unsur-Unsur Periode Tiga
Sifat Na Mg Al Si P S Cl Ar
nomor atom 11 12 13 14 15 26 17 18
elektron valensi 1 2 3 4 5 6 7 8
energi ionisasi (kJ/mol) 4.960 738 578 786 1.012 1.000 1.251 1.527
keelektronegatifan (skala Pauling) 0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,5 3,0 –
afinitas elektron(kJ/mol) -53 230 -44 -34 -72 -200 -349 35
titik leleh (°C) 97,8 649 660 1.410 44 113 -101 -1842
titik didih (°C) 883 1.090 2.467 2.680 280 445 -35 -185,7
tingkat oksidasi tertinggi +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 –
struktur kristal kristal kristal kristal kristal kristal molekul molekul
logam logam logam kovalen poli poli diatomik mono
raksasa atom atom atomik