Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn “A”

Dengan GAGAL GINJAL AKUT

PENGKAJIAN DATA
Nama Mahasiswa :
Tempat Praktek :
Tanggal :
I. Identitas Diri Klien
Nama : Tn. A Tgl MRS : 5 – 3 - 2005
Tempat/tgl lahir : Bkl/Januari 1965 Sumber informasi : Istri
Jenis Kelamin : Laki-laki Keluarga terdekat yang bisa
Alamat : Bangkalan dihubungi : Istri
Status Perkawinan : Kawin Pendidikan : SMA
Agama : Islam Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Madura Alamat : Bangkalan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Lama bekerja :-

II. Status Kesehatan Saat ini


1. - Alasan kunjungan ke Rumah Sakit
Keluarga mengatakan sejak 3 hari yang lalu px sering kencing,
bengkak pada kedua kaki dan mual-mual kemudian keluarganya
membawanya ke RS.
- Keluhan utama saat ini
Badan terasa lemas, sesak nafas
2. Faktor pencetus : bila dibuat berjalan sesak akan bertambah
3. Lama keluhan : sejak 2 hari yang lalu
4. Timbulnya keluhan : Secara tiba-tiba/mendadak
5. Upaya yang dilakukan : Bila ke kamar kecil dibantu oleh keluarga,
kadang-kadang px BAK di tempat tidur menggunakan urinal.
III. Riwayat Kesehatan Yang Lalu (sebelum MPS)
1. Penyakit yang pernah diderita
Px pernah dirawat di RS dengan hipertensi 5 tahun yang lalu, setelah itu
Px hanya berobat ke mantri di desanya.
2. Tidak alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan
3. Sebelum sakit px merokok 1 pak sehari, minum kopi 1 gelas/hari.
4. Px minum obat-obatan dari mantri ketika memeriksakan diri. Biasanya
minum obat hipertensi.
5. Pada Nutrisi
- Frekuensi makan : 3 x sehari
Berat badan : 67 kg
Tinggi Badan: 163 cm
- Jenis makanan : Nasi, lauk-pauk, kadang-kadang sayuran
- Makanan pantang : Tidak ada
- Nafsu makan : Cukup, setelah sakit berkurang karena mual-mual.
6. Pola eleminasi
1. Buang Air Besar (BAB)
Frekuensi : 1 x sehari pada pagi hari
Warna : Kuning tengguh
Konsistensi : Lembek
2. Buang Air Kecil (BAK)
Frekuensi : Setelah sakit, px mengeluh sering kencing ± 2
l/hari
Warna : Kuning jernih
7. Pola Tidur dan Istirahat
Waktu Tidur : - siang : pukul 13 – 14.00 WIB
- malam : pukul 22 – 05.00 WIB
Setelah sakit px sering terbangun waktu tidur karena angin kencang.
8. Pola Aktifitas dan Latihan
1. Kegiatan dalam pekerjaan : menjaga toko di rumahnya
2. Olah raga : px jarang berolahraga
3. Kegiatan waktu luang : nonton TV
9. Pola Bekerja
1. Jenis pekerjaan : wiraswasta (menjaga toko) sejak 6 tahun yang lalu
2. Jumlah bekerja : px menjaga toko ± selama 12 jam/hari mulai pukul
08.00 – 20.00 WIB

IV. Riwayat Keluarga


Genogram :

V. Aspek Psikososial
1. Pola Pikir dan Persepsi
a. Px berkacamata, tidak menggunakan alat bantu pendengaran
b. Px mengeluh sering pusing
2. Persepsi Diri
- Hal yang dipikirkan S. : Px memikirkan penyakitnya
- Px berharap cepat sembuh dari penyakitnya. Px merasa badannya
terasa lemas.
3. Suasana hati : Px tampak cemas dengan penyakitnya, sering bertanya
tentang keadaannya.
4. Hubungan/ Komunikasi
a. Bicara jelas dan relevan, menggunakan bahasa Daerah (B. Madura)
b. Sejak sakit Px jarang berhubungan seksual karena badannya terasa
lemas
c. Pertahanan Koping
1. Pengambilan keputusan dalam keluarga dengan cara musyawarah
2. Jika stress px biasanya makan yang banyak. Menurut keluarga
(istri), px di rumah suka marah-marah kalau ada masalah.

VI. Pengkajian Fisik


Kepala : Bentuk simetris
Px mengeluh sering pusing terutama jika
berdiri/berubah posisi
Mata : Ukuran pupil normal, isokor …………….
Reaksi terhadap cahaya +/+, koncjungtiva pucat
tidak terdapat icterus
Fungsi penglihatan : Kadang-kadang kabur / penglihatan kurang jelas
Hidung : Bentuk simetris, tidak ada serumen.
Fungsi penciuman normal.
Mulut & tenggorokan : Tidak ada sariawan, bentuk simetris, mukosa mulut
tampak kering, px mengatakan nafsu makan
menurun, sering mual-mual.
Pernafasan : Siora paru, ronchi  whoozing 
RR : 26 x/menit batuk  sputum  batuk
darah 
Sirkulasi :T : 170/100 mmHg
N : 92 x/menit , to = 37,5 oC
Cappilary Refilling 2 detik
Tidak ditemukan distensi vena Jugularis
S1 S2 tunggal, suara jantung tambahan tidak
ditemukan. Ditemukan oedem +/+ pada ekstrenitas
bawah.
Nutrisi : Jenis diet : TKRPRG
Nafsu makan : Menurun : mual  , muntah 1
x, intake cairan : minum 1,5 liter/hari.
Elaminas : - BAB : 1 x selama 2 hari. Konsistensi lembek,
warna kuning tengguli
- BAK : terpasang dower cateter
Urine output ± 2 liter/hari
Warna urine kuning pekat.
Neurologis : Kesadaran Komposmentir
Orientasi baik : tempat, waktu, orang
Reflek +/+ , tidak terdapat kejang.
Muskuloskeletal : gerakan ekstrimitas ↓ karena kelemahan dan
oedem pada kedua kaki
Kulit : Warna sawo matang, Turgor kulit menurun, kulit
tampak kering

Px medis : Gagal Ginjal Akut


Penatalaksanaan Medis : Infus RL : 20 tetes/ menit → III flash/24 jam
Diet : TKRPRG

Hasil Pemeriksaan Diagnostik


- Darah Lengkap Normal
 HG 13 mg /dl 13,5 – 18,0 mg/dl
 LED 20 /jam 0-15/ jam
 Leukosit 8.000 4.000 – 11.000
- Faal Hati
 Bill. Direct 0,21 <0,25
 Bill. Total 1,08 < 1,00
 SGOT 18,4 < 37 U/L
 SGPT 10,7 < 40 U/L
- Elektrolit
 Natrium 50 mmol /L 135 – 145 mmol / L
 Kalium 4,27 mmol/L 3,5 – 5,5 mmol / L
- Faal Ginjal
 - BUN 15 mg / dl 10 – 45 mg / dl
 - Serum Kreatinin 2 mg /dl 0,9 – 1,5 mg/ dl
ANALISA DATA

Nama : Tn A
Umur : 40 Th
Ruang : IRNA B

No Data Kemungkinan penyebab Masalah


1 DS : - Px Mengeluh Badannya Perubahan mekanisme Perubahan volume
Terasa Panas regulatori dengan retensi cairan tubuh
- Px Mengeluh Sesak Nafas air
DO : - Input : Infus RL 1500
Ml/24 Jam
Minum 1500
Ml/Hari
- Output : Up : 2 L/Hari
- Oedema Extremitas
- RR : 26 X/Menit
- Suara Paru : Ronchi 
- T : 170/100 Mmhg
- Na: 50 Mmol / L
- Kocat : 2 mg/dl
2 DS : - Px mengeluh badannya Penurunan Produksi Kelemahan
terasa lemas energi metabolik
- Bila ke kamar kecil Px
dibantu oleh keluarga
DO : - Gerakan ekstremitas
menurun karena
kelemahan dan oedem
pada kedua kaki
RENCANA INTERVENSI
Nama : Tn A.
Ruang : Irna B
No Diagnosa Keperalatan Tujuan / Kriteria Hasil Rencana Intervensi Rasional
1 Perubahan Volume cairan Setelah dilakukan - Catat intake dan output urine - Perlu untuk menentukan fungsi ginjal,
tubuh (lebih dari kebutuhan) Asuhan keperawatan - Auskultasi paru dan bunyi kebutuhan penggantian cairan dan penurunan
b/d Perubahan mekanisme diharapkan Px jantung resiko kelebihan cairan
regulatori dengan retensi air menunjukkan keluaran - Kelebihan cairan dapat menimbulkan oedema
yang ditandai dengan: urine tepat dengan berat - Kaji tingkat kesa-daran paru dan GJK yang dibuktikan dengan adanya
- Px mengeluh badannya jenis/hasil laboratorium - Batasi cairan se-suai indikasi bunyi nafas tambahan, bunyi jantung ekstra
terasa lemas mendekati normal, tanda - Dapat menunjukkan perpindahan cairan,
- Px mengeluh sesak nafas vital dalam batas - Berikan obat se-suai indikasi akumulasi toksin, osidosis, ketidak seimbangan
- Input : Infus RL 1500 normal, tidak ada - Awasi pemeriksa-an elektrolit.
ml/24 jam oedema. laboratorium - Manajemen cairan diukur untuk menggantikan
- Output 2 liter/hari pengeluaran dari semua sumber ditambah
- RR : 26 x/menit perkiraan kehilangan yang tak tampak
- T : 170/100 mmHg - Diberikan pada fase poliuna untuk melebarkan
- Suara Paru : ronchi  Lumen Tubular
- Na : 50 Mmol / L - Mengkaji berlanjutnya disfungsi ginjal
- Kreat : 2 mg/dl
No Diagnosa Keperalatan Tujuan / Kriteria Hasil Rencana Intervensi Rasional
Kelemahan b/d dan Setelah dilakukan - Evaluasi laporan kelelahan, - Menentukan derajat dari efek
penurunan produksi enegi Asuhan keperawatan, kesulitan menyelesaikan tugas ketidakmampuan
metabolik yang ditandai diharapkan Px dapat - Kaji kemampuan untuk - Mengidentifikasi kebutuhan individual dan
dengan : berpatisipasi dalam berpartisipasi pada aktivitas pembantu pemilihan intervensi
- Px mengeluh badannya aktivitas yang yang diinginkan - Mungkin mempunyai efek akumulatif yang
terasa lemas diinginkan - Identifikasi faktor dapat diturunkan bila masalah diketahui
- Bila ke kamar kecil Px stress/psikologis yang dapat - Mencegah kelelahan berlebihan dan
dibantu oleh keluarga memperberat menyimpan energi untuk penyembuhan,
- Gerakan ekstremenurun - Rencanakan periode istirahai regenerasi jaringan
karena kelemahan dan adekuat - Mengubah energi, memungkinkan
oedem pada kedua kaki. - Berikan bantuan dalam berlanjutnya aktivitas yang dibutuhkan
aktivitas sehari-hari dan - Meningkatkan kesehatan dan membatasi
ambulasi frustasi
- Tingkatkan tingkat partisipasi - Ketidakseimbangan dapat mengganggu fungsi
sesuai toleransi pasien. neuromuskuler yang memerlukan peningtan
- Awasi kadar elektrolit termasuk penggunaan energi untuk menyelesaikan tugas
kalsium, magnesium, dan dan potensial perasaan lelah.
kalium.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Tanggal Implemetasi Evaluasi


1. DX I Pukul 12.00
7 – 3 – 2005 - Mencatat intake dan output cairan S : - Px mengatakan
Pukul 09.00 Intake : 3000 ml/24 jam keadaannya masih lemas
Ouput : 2000 ml/24 jam - Sesak sudah mulai
- Melakukan Auskultasi paru dan berkurang
bunyi jantung
- Mengkaji tingkat kesadaran O : - edema 
- Membatasi pemberian cairan sesuai - RR : 24 x/menit
indikasi - Suara tambahan jantung
- Mengawasi pemeiksaan tidak ditemukan
laboratorium : A: masalah teratasi sebagian
 Natrium = 50 mmol/l P : Rencana dilanjutkan
 Kreatinin = 2 mg /dl
Pukul 12.30
S : - Px mengatakan sudah
- Mengkaji kemampuan untuk mampu melakukan
2. DX II berpatisipasi pada aktivitas yang beberapa aktivitas dengan
7 – 3 – 2005 diinginkan bantuan keluarga
Pukul 09.30 - Mengidentifikasi faktor psikologis O : - Px dapat mendemonstra-
yang dapat memperberat : Px takut sikan posisi duduk dan
penyakitnya sulit disembuhkan berbaring dengan bantuan
- Memberikan waktu/periode istirahat keluarga
diantara tindakan medis/keperawatan A : - Masalah sebagian teratasi
- Memberikan bantuan dalam aktivitas
sehari-hari, seperti miring kiri- P : - Rencana dilanjutkan
kanan, duduk dll
- Mengawasi kadar elektrolit termasuk
Natrium, Creatinin

Anda mungkin juga menyukai