Anda di halaman 1dari 11

Vol. 4 No.

2 Edisi Nopember 2014  ISSN: 2088-4591

Perencanaan dan Pembuatan Simulasi Alat Pembangkit Tegangan Impuls


Maksimum 150 kV Sebagai Alat Bantu Pengujian Bahan Isolator
Sukaryono1), Eva Kurnia2)
1)
Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Panca Marga
2)
Dosen Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Panca Marga
Jl. Yos Sudarso 107 Pabean Dringu Probolinggo 67271

Terima Naskah : 22 Mei 2014


Terima Revisi : 01 Oktober 2014

ABSTRAK
Penelitian ini merencanakan dan membuat sebuah peralatan simulasi bahan isolator, peralatan
simulasi pengujian yang sederhana, murah dan praktis guna memberikan gambaran yang lebih jelas
secara fisik adanya perbedaan kekuatan “ electric “ bahan isolator tersebut.
Dalam pengujian tegangan impuls maximum 150 kV ini diperlukan dua buah sinyal input yaitu
sinyal trigger dan power supply DC yang dhubungkan kesisi tegangan rendah trafo Flyback. Sedangkan
pada sisi tegangan tinggi menghasilkan output tegangan tinggi menghasilkan output tegangan DC impuls.
Tegangan DC impuls inilah yang digunakan untuk pengujian bahan isolator.
Alat simulasi pengujian asilator ini menggunakan input tegangan rendah dari jala – jala tegangan
PLN yaitu 220 V AC, dan secara sistem rangkaian akan diubah menjadi signal output Vdc menggunakan
rangkaian power supply. Selain itu konsumsi daya yang diperlukan tidak lebih dari 100 VA sesuai dengan
spesifikasi kemampuan alat. Dengan tegangan tinggi yang dihasilkan peralatan ini kita dapat menguji
kemampuan daya tembus tegangan pada bahan isolator

Kata kunci: Simulasi, Pembangkit Tegangan Impuls, Isolator 


ABSTRACT 
This research plan and making a piece of equipment simulation an insulating material , equipment
simulation tests simple , cheap and practical to paints a clearer physically differences in power of
“electric” an insulating material.
In testing voltage impulses maximum 150 KV are required the two input signals the signal trigger
and DC power supply that dhubungkan kesisi low voltage flyback a transformer .While with high voltage
produces output high voltage produces output voltage dc impulses .Dc impulses voltage this is used for
testing an insulating material
Simulation testing asilator it uses input voltage lower than line to line power voltage pln is 220 V
AC, and in series system of will be renamed signal output vdc use a series of power supply.In addition
consumption the power required no more than 100 VA according to the specifications the ability
instrument. With high voltage produced the equipment is we can test capability of translucent the tension
in an insulating material

Key words: simulation , impulses power source, insulator


 
PENDAHULUAN sebagian besar memudahkan manusia untuk
pemenuhan kebutuhan dan alat bantu pengujian
Seiring dengan pesatnya perkembangan teori – teori dari ilmu pengetahuan. Sebagai
teknologi saat ini, maka teknik dan peralatan – contoh, photoscan didalam bidang kedokteran,
peralatan yang diciptakan oleh manusia semakin semakin menjadi serba instant dan praktis. Contoh
canggih, praktis dan semakin modern, khususnya lain adalah thermometer digital ataupun neraca
dalam perkembangan teknologi digital yang digital yang banyak digunakan sebagai alat bantu
48 

 
ISSN: 2088-4591 Vol. 4 No. 2 Edisi Nopember 2014
 

kerja maupun pembuktian dan pengujian teori – 1. Apakah penggunaan trafo tegangan tinggi
teori yang ada. Lain halnya dengan bidang “ dapat berpengaruh terhadap tegangan impuls
electric power “ / daya kelistrikan yang kurang yang dihasilkan.
begitu cepat perkembangannya dalam peralatan – 2. Apakah hasil ketelitian dari pengujian bahan
peralatan bantu pengujian, yang menjadikan isolator dapat 100 %.
kurang bisa diperagakan atau disimulasikan di 3. Apakah sinyal trigger berpengaruh terhadap
dunia pendidikan sejak dasar. tegangan impuls yang dihasilkan.
Sebagai contoh nyata: pelajaran tingkat 4. Apakah tegangan impuls dapat menguji bahan
dasar sudah terdidik dan meyakini secara faham isolator.
benar adanya perbedaan temperature lebur suatu
benda padat yang semula diyakini sangat tahan Tegangan Tinggi Impuls
terhadap perubahan bentuk dan masa sudah dapat Tegangan impuls diperlukan dalam
memperkirakan skala besarnya. Contoh lain yang pengujian tegangan tinggi untuk mensimulasikan
agak bertolak belakang dengan teori yang harusnya terpaan listrik akibat tegangan lebih untuk meneliti
mereka pahami adalah masalah kemampuan mekanisme tembus. Umumnya tegangan impuls
isolator – isolator daya listrik. Hal tersebut dibangkitkan dengan merangkai kapasitor
diharapkan simulasi pengujian isolator – isolator tegangan tinggi pada suatu rangkaian diode dan
daya listrik berbiaya mahal dan mensatukan kapasitor, untuk itu sering digunakan rangkaian
peralatan besar yang tentunya sangat mahal. pengali tegangan.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini kami Nilai puncak dari tegangan impuls dapat
merencanakan dan membuat sebuah peralatan ditentukan dengan bantuan sela ukur atau
simulasi bahan isolator, peralatan simulasi ,tegangan impuls yang terpenting adalah osiloskop
pengujian yang sederhana, murah dan praktis guna sinar katoda yang memungkinkan penentuan nilai
memberikan gambaran yang lebih jelas secara fisik – nilai sesaat melalui pembagi tegangan. Kadang –
adanya perbedaan kekuatan “ electric “ bahan kadang digunakan pengubah analog digital untuk
isolator tersebut. menggantikan osiloskop.
Dalam pengujian tegangan impuls
maximum 150 kV ini diperlukan dua buah sinyal Parameter – parameter Tegangan Impuls
input yaitu sinyal trigger dan power supply DC Dalam teknologi tegangan tinggi, suatu
yang dhubungkan kesisi tegangan rendah trafo pulsa tegangan polaritas tunggal dikatakan sebagai
Flyback. Sedangkan pada sisi tegangan tinggi impuls. Dalam gambar 1 ditunjukan 3 contoh
menghasilkan output tegangan tinggi penting yang disertai parameter – paramater :
menghasilkan output tegangan DC impuls.
Tegangan DC impuls inilah yang digunakan untuk
pengujian bahan isolator.
Alat simulasi pengujian asilator ini
menggunakan input tegangan rendah dari jala –
jala tegangan PLN yaitu 220 V AC, dan secara Keterangan : U = Tegangan tembus
sistem rangkaian akan diubah menjadi signal Td = Waktu paruh
output Vdc menggunakan rangkaian power supply. S = Kecuraman
Selain itu konsumsi daya yang diperlukan tidak
lebih dari 100 VA sesuai dengan spesifikasi Gambar 1. Contoh Tegangan Impuls
kemampuan alat.
Alat ini mempunyai keuntungan, disamping a. Tegangan impuls persegi
terdiri dari rangkaian yang sederhana, mudah dan b. Tegangan impuls bentuk gergaji
murah, alat ini akan sangat berguna dalam c. Tegangan impuls eksponensial ganda
pengujian isolator. Ketergantungan terhadap waktu maupun
Rumusan masalah dalam skripsi ini agar tempo tegangan impuls tergantung pada cara
mendapat hasil pengujian dan mengetahui sumber pembangkitannya. Untuk percobaan dasar sering
dari kekurangan. digunakan tegangan impuls persegi melonjak
Untuk itu kami buat rumusan masalah sebagai hingga nilai yang hampir konstan, maupun
berikut : tegangan impuls berbentuk gergaji yang yang

 
49
 
Vol. 4 No. 2 Edisi Nopember 2014  ISSN: 2088-4591

dicirikan selinier mungkin hingga terjadi tembus Discharge tetap melalui Rb saja , T2 = 0, 671 Rb
dan digambarkan dengan kecuraman S. .C
Frekuensi : f = 1,4 / (Ra + Rb ) . C
Duty cycle : D = Rb / Ra + Rb
Dengan konfigurasi ini duty cycle dapat
bervariasi dari 5 % sampai 95 % dengan mudah.

Keterangan : Tr = Waktu Puncak


Th = Waktu paruh
U = Tegangan tembus
Gambar 2 Parameter Tegangan Uji Impuls
Standart Tegangan Impuls Petir.

Astbil Multivibrator dengan IC 555


Astabil Multivibrator dengan IC 555 adalah
rangkaian penghasil sinyal berupa gelombang
square. Rangkaian Astabil Multivibrator
menggunakan IC 555 dan beberapa komponen Gambar 4 Rangkaian Duty Cycle
tambahan berupa resistor dan kapasitor. Resistor
Ra dan Rb serta kapasitor C digunakan untuk Rangkaian Pembagi Tegangan
menentukan lebar gelombang square yang Adalah rangkaian yang dapat digunakan
dihasilkan. untuk menurunkan tegangan untuk menyesuaikan
dengan tegangan yang dibutuhkan rangkaian
berikutnya. Prinsip dasar dari rangkaian ini adalah
rangkaian Thevenin ,sehingga tegangan sumber
kita turunkan dengan rumus sebagai berikut.
RB
Vout = Vin
RA + RB
Dimana V out tersebut adalah tegangan drop pada

Gambar 3 Rangkaian Astabil


Multivibrator dengan IC 555

Duty Cycle Astabil


Dengan rangkaian astabil sebelumnya , sulit
dibuat osilator dengan duty cycle 50 % karena
waktu konstan pengisian kapasitor tidak sama
dengan pembuangannya. Dengan modifikasi
sedikit , yaitu dengan menambahkan diode duty
cycle dapat divariasikan lebih mudah . Gambar 7 . Gambar 5 Rangkaian Pembagi Tegangan
menunjukkan rangkaian ini . dengan pengaruh t1
dan t2 , pengisian kapasitor hanya melalui Ra , I RA = VA
T1 = 0,671 Ra . C I RB = VB
Ia = Ib =I
50 

 
ISSN: 2088-4591 Vol. 4 No. 2 Edisi Nopember 2014
 

Vin = V A + VB Transistor ini harus dapat beroperasi dengan


= I (Ra + Rb ) baik pada frekuensi 10 kHz untuk itu sesuai
dengan data book maka dipilih transistor type D
Rangkaian Switching Transisitor 313 untuk driver horizontal ini.
Adalah rangkaian transistor yang berfungsi
memutuskan atau menghubungkan arus beban
yang besar. Transistor switching ini dikerjakan
pada daerah cut off dan saturasi.
Pada tegangan input ketika tegangan input
V in sama dengan nol maka transistor cut off
sehingga tegangan Kolektor – Emitor ( Vce ) sama
dengan ( Vcc ) apabila tengan input ( V in )
besar ( saturasi ) maka transistor ( On ) atau Gambar 7 Driver Rangkaian Trigger.
saturasi sehingga arus kolektor ( Ic ) akan
Pada kondisi ini transistor bekerja pada
maksimum ( IC sat ).
kondisi aktif. Hal ini menimbulkan penurunan
Daerah kerja dari transistor sebagai switching tegangan sebesar ICRC pada tahanan kolektor RC,
dapat dilihat sebagai berikut : sehingga tegangan kolektor – emitor VCE menjadi :
VCE = VCC – ICRC

Karena kita akan menghitung besarnya arus


kolektor IC, maka persamaan menjadi
ICRC = VCC – VCE

Gambar 6 Rangkaian Swicthing Transistor Sehingga arus basis bisa dihitung, dimana
ßdc dapat ditentukan dari lembar data transisitor :
Rangkaian Penyearah IC
Rangkaian penyearah yang digunakan IB =
adalah rangkaian penyearah gelombang penuh, βdc
karena dengan penyearah gelombang penuh
effisiensinya lebih tinggi dibandingkan penyearah
setengah gelombang. Dalam perancangan dan Trafo Frekuensi Tinggi ( HDT )
pembuatan pembangkit tegangan tinggi ini HDT ( Horisontal Drive Transformer ) ini
diperlukan dua buah sinyal input, yaitu trigger dan digunakan untuk meredam tegangan output dari
power supply DC yang dihubungkan ke sisi driver sehingga diperoleh arus yang cukup untuk
tegangan rendah trafo tegangan tinggi. Sedangkan mengerjakan rangkaian cwitching. Selain itu juga
pada sisi tegangan tinggi menghasilkan out put untuk mengubah amplitudo pulsa dan juga
tegangan dc pulsa periodik. Tegangan keluaran mengkopel tahap yang berurutan dari penguat
inilah yang digunakan sebagai tegangan tinggi pulsa.
pengujian isolator. Trafo frekuensi tinggi ini yang digunakan
pada rangkaian ini adalah tranformator type TO-
Driver Horisontal 025-TA, dimana transformator ini merupakan
Rangkaian driver ini, disampingkan untuk transformator yang dipakai pada rangkaian
matching impedansi antara output astabil horizontal monitor tv / crt sehingga dapat bekerja
multivibrator ( IC 555 ) dengan input rangkaian pada frekuensi tinggi.
switching, juga untuk menguatkan arus agar dapat
menggerakkan transformator tegangan tinggi ( flay Transformator Tegangan Tinggi
back ). Untuk transformator tegangan tinggi ini
Rangkaian driver ini menggunakan sebuah kami menggunakan transformator pembangkit
transistor dimana arus dapat dilewati arus yang tegangan tinggi pada televisi ( flayback ) yang
cukup untuk menggerakkan rangkaian switching akan dipakai adalah jenis type 1-439-303-31 (
dengan arus input yang kecil sesuai dengan arus SONNY ). Pada type ini sudah terdapat rangkaian
output astabil multivibrator ( IC 555 ). pengganda tegangan ( Voltage Doubler )
 
51
 
Vol. 4 No. 2 Edisi Nopember 2014  ISSN: 2088-4591

didalamnya, sehingga trafo ( Flayback ) ini dapat


menghasilkan tegangan dalam orde kilo volt.

METODE PENELITIAN

Dalam menyelesaikan laporan perencanaan


dan pembuatan simulasi alat pembangkit tegangan
impuls 150 kV menggunakan metode antara lain :
- Studi literatur.
- Menentukan komponen dan spesifikasi alat.
- Perencanaan alat pembangkit tegangan impuls.
- Pengujian alat pembangkit tegangan impuls.
Studi yang diambil untuk melakukan
perencanaan dan pembuatan pembangkit tegangan
impuls yaitu :
- Prinsip kerja Astabil Multivibrator dengan IC Gambar 8 Blok diagram sistem pembangkitan
NE555. tegangan tinggi impuls 150 kV
- Prinsip kerja keseluruan dari rangkaian.
- Ketentuan isolator yang akan diuji. Berikut ini gambar kerja rangkaian
Adapun sumber – sumber yang digunakan pembangkit pulsa trigger dengan IC Ne 555 dan
dalam penyusunan laporan skripsi tersebut adalah signal output yang dihasilkan.
yaitu :
- Buku panduan Tegangan Tinggi Impuls.
- Browsing internet.

Penentuan Komponen dan Spesifikasi


Power Supply yang digunakan menginput
rangkaian oscilator, rangkaian switching, trafo
flyback.
- Rangkaian oscilator penghasil tegangan pulsa
triger.
- Rangkaian switching menghubungkan 18 dan
memutuskan arus dengan muatan besar.
- Trafo tegangan tinggi penghasil tegangan dc
yang tinggi.
Berikut ini adalah gambar diagram blok alat
pembangkit tegangan impuls maksimum 150 kV Gambar 9 Prinsip kerja rangkaian secara blok
diagram

Berikut ini gambar kerja rangkaian Rangkaian


oscilator

52 

 
ISSN: 2088-4591 Vol. 4 No. 2 Edisi Nopember 2014
 

output tegangan DC impuls 150 KV ini yaitu


dengan cara mengatur harga tegangan dari power
supply.
Diagram blok system pembangkitan tegangan
tinggi impuls 150 kV dapat dilihat pada Gambar
12 dibawah ini :

Gambar 10 Astabil Multivibrator dengan IC-555 Gambar 12 Blok diagram sistem pembangkitan
tegangan tinggi impuls 150 kV
Berikut ini gambar kerja rangkaian rangkaian
driver horizontal Diagram blok system pembangkitan
tegangan tinggi impuls 150 kV ini, mempunyai
bagian – bagian yaitu :
‐ Power Supply DC 12 V dan Power Supply DC
50 V menggunakan trafo daya tegangan
rendah 220 VAC ke 12 V dc dan 220 V AC ke
50 V dc.
‐ Astabil Multivibrator menggunakan IC 555
dengan frekuensi 10 kHz.
‐ Regulator Driver Horisontal, driver horizontal
yang berpengaturan arus.
‐ Rangkaian Switching sebagai pulsa keluaran
inputan trafo tegangan tinggi.
‐ Trafo frekuensi tegangan tinggi digunakan
trafo flyback.
Sedang rangkaian power supply DC ini
Gambar 11 Rangkaian Driver Horisontal merupakan rangkaian penyearah gelombang
penuh, dimana rangkaian ini mempunyai bagian –
Perencanaan dan Pembuatan Alat bagian, yaitu :
Pada alat pengujian tegangan impuls ‐ Trafo daya 1 dan 5 Ampere.
maksimal 150 kV ini memerlukan suatu rangkaian ‐ Rangkaian penyearah.
penghasil pulsa trigger dengan frekuensi 10 kHz ‐ Capasitor Filter.
sesuai dengan frekuensi punggung tegangan
impuls. Hal ini dimaksudkan agar karakteristik Rangkaian Alat Simulasi Pengujian Isolator
tegangan impuls yang dihasilkan sesuai dengan Rangkaian alat simulasi pengujian isolator
tegangan impuls petir yang biasa dipakai untuk menggunakan rangkaian – rankaian elektronik
keperluan rangkaian power supply. yang terdiri dari: rangkaian power supply,
Kedua rangkaian diatas dimodulasikan rangkaian pembangkit pulsa (osilator), rangkaian
dengan rangkaian switching sehingga diperoleh konrol pencatuan trafo tegangan tinggi.
suatu sinyal trigger dengan frekuensi dan 1. Rangkaian pembangkit pulsa (osilator),
amplitude yang sesuai untuk meggerakkan trafo berupa rangkaian pembangkit pulsa dengan
flayback ( tegangan tinggi ), agar menghasilkan frekuensi sampai dengan 10 kHz. Rangkaian
 
53
 
Vol. 4 No. 2 Edisi Nopember 2014  ISSN: 2088-4591

ini dirancang dengan menggunakan rangkaian


IC 555 yang sudah umum digunakan sebagai
rangkaian pembangkit pulsa (osilator)
2. Rangkaian penyearah, berupa rangkaian catu
daya searah dengan tegangan keluaran yang
ditapping, power supply 12V dan power
supply 50V. Rangkaian penyearah yang
digunakan adalah rangkaian penyearah
gelombang penuh, karena dengan penyearah
gelombang penuh effisiensinya lebih tinggi
dibandingkan penyearah setengah gelombang.
3. Rangkaian kemudi (driver) transistor, berupa
rangkaian kemudi sebagai input rangkaian
switching impedansi antara output rangkaian
pembangkit pulsa dengan input rangkaian
Gambar 14 Prinsip kerja rangkaian secara blok
switching transistor.
diagram
4. Rangkaian switching, berupa rangkaian
switching transistor untuk pembangkitkan Prinsip kerja rangkaian pada Gambar 4.3.
daya osilasi yang tinggi sebagai inputan bagi adalah dari rangkaian pembangkit pulsa (Astabil
flyback. Multivibrator dengan IC 555) membangkitkan
5. Flyback, berfungsi untuk menaikkan tegangan gelombang pulsa dengan frekuensi yang telah
inputan. ditentukan 10 kHz dan amplitudo tegangan 12
Volt. Pulsa tersebut dikemudikan oleh driver
Diagram Blok Rangkaian Alat Simulasi transistor. Hasil pengemudian dari driver tersebut
Pengujian Isolator. dipertemukan dengan catu daya searah (tapping)
Blok diagram rangkaian alat simulasi hasil penyearah yang difilter untuk kemudian
pengujian isolator diperlihatkan pada 13. diswicthing oleh transisitor ke inputan trafo
flyback untuk penaikan tegangan. Keluaran dari
trafo flyback tersebut merupakan catu tegangan
tinggi pulsa.

Langkah – langkah Pada Perancangan dan


Pembuatan Pada Masing – masing Rangkaian

Rangkaian Osilator
- Melakukan perhitungan frekuensi osilator yang
mengacu pada perhitungan komponen yang akan
digunakan pada rangkaian.
- Merangkai komponen rangkaian osilator.
Gambar 13 Blok diagram rangkaian simulasi Rangkaian Switching Transistor
pengujian isolator - Melakukan perhitungan – perhitungan yang
mengacu pada pemakaian komponen yang akan
Sedangkan untuk prinsip kerja rangkaian digunakan pada rangkaian switching transistor.
diperlihatkan pada Gambar 14. - Merangkai komponen rangkaian switching
transistor..

Trafo Flyback
- Meliputi pemeilihan jenis trafo flyback yang
akan digunakan untuk menaikkan tegangan
input, sehingga didapat output tegangan tinggi
pulsa yang diinginkan.

54 

 
ISSN: 2088-4591 Vol. 4 No. 2 Edisi Nopember 2014
 

- Memakai trafo flyback dengan output rangkaian Rangkaian driver ini menggunakan sebuah
switching. transistor dimana arus dapat dilewati arus yang
cukup untuk menggerakkan rangkaian switching
Pengujian Alat dengan arus input yang kecil sesuai dengan arus
Untuk pengujian pembangkit tegangan output astabil multivibrator ( IC 555 ).
tinggi pulsa periodik diperlukan peralatan :
1. Voltmeter, 1 buah
2. Multimeter digital, 1 buah
3. Kabel secukupnya.

Astabil Multivibrator dengan IC 555


Adalah rangkaian yang menghasilkan
gelombang persegi, karena rangkaian multivibrator
ini mudah dibuatnya, murah dan gelombang Gambar 16 Driver Rangkaian Trigger
outputnya relative baik. Gelombang persegi pada
rangkain ini mempunyai frekuensi keluaran 10 Rangkaian Swicthing
kHz. Pada gambar dibawah adalah rencana Pada rangkaian ini berfungsi untuk
rangkaian astabil multivibrator dengan IC 555 membangkitkan daya osilasi yang tinggi, karena
yang akan dibuat, dimana untuk memilih frekuensi tegangan Kolektor – Emitor ( Vce ) saat transisitor
tersebut ditentukan oleh nilai RA, RB, dan RC. switching off adalah besar sekali, untuk itu dipilih
transisitor type 2SD1885. Data dari book type ini
mempunyai nilai Vce maksimum sebesar 600 V,
sehingga dengan nilai Vce tersebut akan mampu
bekerja pada saat transistor switching off yang
mana pada keadaan ini harga tegangan Vce besar
sekali.

Gambar 15 Astabil Multivibrator dengan IC 555

Untuk memudahkan Astabil Multivibrator Gambar 17 Rangkaian Switching Transistor


pada frekuensi yang tepat maka resistor RA
Transformator Tegangan Tinggi
tersebut diganti dengan variable resistor dengan
Untuk transformator tegangan tinggi ini
nilai 10 Ω, yang akan disetting sehingga
kami menggunakan transformator pembangkit
memperoleh nilai resistor RA tepat pada nilai 8.800
tegangan tinggi pada televisi ( flayback ) yang
Ω dengan bantuan ohm meter.
akan dipakai adalah jenis type 1-439-303-31 (
Driver Horisontal SONNY ). Pada type ini sudah terdapat rangkaian
Rangkaian driver ini, disampingkan untuk pengganda tegangan ( Voltage Doubler )
matching impedansi antara output astabil didalamnya, sehingga trafo ( Flayback ) ini dapat
multivibrator ( IC 555 ) dengan input rangkaian menghasilkan tegangan dalam orde kilo volt.
switching, juga untuk menguatkan arus agar dapat Untuk type ini dengan menggunakan kaki
menggerakkan transformator tegangan tinggi ( flay no. 9 dan no. 10 sebagai input dari flayback sedang
back ). untuk ground adalah no. 8. Bisa juga digunakan

 
55
 
Vol. 4 No. 2 Edisi Nopember 2014  ISSN: 2088-4591

kaki no. 7 dan no. 11 sebagai inputnya dan kaki


no. 8 sebagai ground.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Switching Transistor (Transisitor sebagai


saklar)
Dalam pembangkit tegangan tinggi pulsa
dengan frekuensi variabel, diperlukan peralatan
”switching”. Peralatan switching untuk aplikasi
eloktronika biasanya menggunakan transisitor. Gambar 19 Grafik titik kerja transistor switching
Cara kerjanya mirip dengan saklar mekanik yaitu dari hasil perhitungan
buka dan tutup. Saat mekanik membuka maka
tidak ada arus mengalir, tetapi saat tertutup maka Dari Gambar 19 terlihat arus jenuh kolektor
arus akan mengalir menuju beban. Rangkaian IC(sat) yang dipertemukan dengan tegangan catu
switching diperlihatkan pada Gambar 5.5. VCC memotong kurva arus jenuh basis. Titik
temunya merupakan titik jenuh yaitu pada 4,84 V
Disipasi daya transistor ini dapat dicari dengan
rumus
PD = VCE . IC + VBE
= 0,334.10 + 1,5
= 4,84 V
Sehingga temperatur kotak transistor ini
dapat dihitung, dimana setelah disipasi daya PD
diketahui, temperatur ambien pada 750C, tahanan
termal kotak dengan penyalur panas θCS diketahui
dari data yaitu 0,50C, maka besar temperatur
kotak,
TC = 75 + 8,35(0,5 + 1,5) = 91,70C
Gambar 18 Transistor sebagai saklar dari hasil Batas daya maksimum transistor dapat
perhitungan diketahui dari lengkung reduksi pada Grafik 5.6.
Dari grafik tersebut terlihat bahwa batas daya
Pada untuk televisi biasanya memakai transistor pada temperatur ambien adalah 32,5 W.
transistor jenis 2SD1885. Bila transistor jenis ini
akan dipakai sebagai switching rangkaian ini
maka harus disesuaikan dengan perhitungan
rancangan dan lembar data yang ada.
0,334 A
βdc 5
(dari data maksimum = 1 A)
Tegangan inputan Vin minimum
menghasilkan kejenuhan, tegangan basis emitor
VBE dari lembar data = 1,5 jadi
Vin = IB(sat).RB+VBE
= 0,334.10 + 1,5
= 4,84 Volt
Maka jenis transistor 2 SD 1885 bisa
digunakan pada rangkaian switching transistor ini
karena kesesuaian rancangan rangkaian dengan Gambar 20 Kurva reduksi pada temperatur
lembar data transistor. ambien

56 

 
ISSN: 2088-4591 Vol. 4 No. 2 Edisi Nopember 2014
 

Dari hasil pengujian tegangan impuls didapat tabel sebagai berikut :


Tabel 1 Pengujian Bahan Isolator dengan Tegangan Impuls
TINGGI KETEBALAN JARAK
JENIS TEGANGAN
NO ISOLATOR ISOLATOR PENGUJIAN HASIL PENGUJIAN
ISOLATOR IMPULS
( cm ) ( mm ) ( cm )

80 Flashover & Breakdown

1. Keramik Lokal 100 2 3,4 1,5 Flashover & Breakdown

120 Flashover & Breakdown

80 Flashover

2. Plastik Lokal 100 2 9 1,5 Flashover & Breakdown

120 Flashover & Breakdown

80 Flashover & Breakdown

3. Keramik Lokal 100 2 5 1,5 Flashover & Breakdown

120 Flashover & Breakdown

80 tidak ada (Flashover & Breakdown)


Keramik (
4. 100 2 10,5 1,5 tidak ada (Flashover & Breakdown)
Tender PLN )
120
49
tidak ada (Flashover & Breakdown)

Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa: 4. Pada isolator keramik standart PLN dengan
1. Pada isolator keramik lokal dengan tegangan tegangan impuls 80kV, 100kV, 120kV
impuls 80kV, 100kV, 120kV dengan tinggi dengan tinggi isolator 2 cm, ketebalan
isolator 2 cm, ketebalan 3,4mm dan jarak 10,5mm dan jarak pengujian 1,5cm didapat
pengujian 1,5cm didapat hasil pengujian hasil pengujian flashover (terjadinya bunga
flashover (terjadinya bunga api) karena tinggi api) karena tinggi isolator yang 2cm dan tidak
isolator yang 2cm dan breakdown (tegangan breakdown (tegangan tembus) karena
tembus) berarti isolator tersebut dengan ketebalan dan jenis keramik tersebut.
tegangan 80kV sudah breakdown.
2. Pada isolator plastik lokal dengan tegangan SIMPULAN
impuls 80kV, 100kV, 120kV dengan tinggi
isolator 2 cm, ketebalan 9mm dan jarak 1. Pembangkit tegangan tinggi ini dapat dilakukan
pengujian 1,5cm didapat hasil pengujian dengan trafo tegangan tinggi (flayback) yang di
flashover (terjadinya bunga api) karena tinggi eksitasi dengan sinyal trigger dan supply DC.
isolator yang 2cm pada tegangan 80kV dan 2. Ketelitian pada pengukuran ini tidak bisa
breakdown (tegangan tembus) pada tegangan 100%, hal ini disebabkan karena pengukuran
100kV dan 120kV sehingga disimpulkan yang selalu dipakai bersama rangkaian lain
diatas 100kV isolator tersebut sudah tembus. sehingga ketelitian manjadi kurang.
3. Pada isolator keramik lokal dengan tegangan 3. Dengan tegangan tinggi yang dihasilkan
impuls 80kV, 100kV, 120kV dengan tinggi peralatan ini kita dapat menguji kemampuan
isolator 2 cm, ketebalan 5mm dan jarak daya tembus tegangan pada bahan isolator.
pengujian 1,5cm didapat hasil pengujian 4. Dengan tegangan impuls yang dihasilkan kita
flashover (terjadinya bunga api) karena tinggi dapat menguji bahan isolator.
isolator yang 2cm dan breakdown (tegangan
tembus) berarti isolator tersebut dengan
tegangan 80kV sudah breakdown.
 
57
 
Vol. 4 No. 2 Edisi Nopember 2014  ISSN: 2088-4591

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Arismunandar, Artono, 1983, Teknik
Tegangan Tinggi, ITB, Bandung
[2]. Arismunandar, Artono, 1975, Teknik
Tegangan Tinggi, Pradnya Paramita, Jakarta
[3]. Andrew, Albert Thomas, 1970, The Design
and Analysis of a Transistor Oscilator in
Oscillator in Icrostrip, George Washington
University
[4]. Coughlin, Robert, Driscoll, Frederick, 1985,
Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu
Linear, Edisi kedua, Erlangga, Jakarta
[5]. Data sheet book 1, Edisi kedua, Elex Media
Komputindo, 1990
[6]. Darwanto, Djoko Paul, Ir., 1983, Faktor
Effisiensi Geometri Menurut Schwaiger,
Laboratorium Pengukuran Listrik dan
Tegangan Tinggi ITB, Bandung
[7]. Edminister, Joseph A., Nahvi, Mahmood,
2006, Rangkaian Listrik, Edisi Empat,
Erlangga, Jakarta
[8]. Japan Transistor Manufacturing Manual
Book, Second Edition, Jakarta,
[9]. Jr, Hayt, William H., E.Kemmerly, Jack,
Durbin, Steven M., 2005, Rangkaian Listrik,
Edisi enam Jilid 1, Erlangga, Jakarta
[10]. Kind, Dieter, 1993, Pengantar Teknik
Eksperimental Tegangan Tinggi, ITB,
Bandung
[11]. Malvino, Albert Paul, 1986, Prinsip –
prinsip Elektronika, Edisi ketiga Jilid 1,
Erlangga, Jakarta,
[12]. Malvino, Albert Paul, 1987, Aproksimasi
Rangkaian Semikonduktor, Edisi kedua,
Eralangga, Jakarta
[13]. Rio, Reka, Yoshikatsu Sawamura, 1999,
Teknik Reparasi TV Berwarna, PT. Pradnya
Paramitha, Jakarta,
[14]. Tobing, Bonggas L, 2003, Peralatan
Tegangan Tinggi, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
[15]. Yohannes, H.C., 1980, Dasar – dasar
Elektronika, Edisi kedua, PT. Ghalia
Indonesia, Jakarta,1986
[16]. Zhanggischan, Ir., EE, M.Sc., Zuhal, Dr.,
Prof., 2004, Prinsip Dasar Elektro Teknik,
PT. Gramedia Pustaka Utama

58 

Anda mungkin juga menyukai