Anda di halaman 1dari 50

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Salatiga
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII / II
Tema 4 : Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa
Praaksara, Hindu Buddha, dan Islam
Sub Tema 1 : Kehidupan Manusia pada Masa Praaksara
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.Memahami berpikirkir konologi, 3.4.1.Menjelaskan pengertian pra aksara
perubahan dan kesinambungan 3.4.2. Mengidentifikasi periodisasi masa pra
dalam kehidupan bangsa Aksara di Indonesia.
Indonesia pada aspek politik,
3.4.3. Mendiskripsikan perkembangan
sosial, budaya, geografis, dan
Pendidikan Sejak Masa Praaksara masyarakat
Sampai masa Hindu-Buddha, Indonesia pada masa pra aksara
dan Islam. 3.4.4.Menjelaskan hasil – hasil kebudayaan
pada praaksara

4.4. Menyajikan hasil analisis 4.4.1.Mengklasifikasikan benda – benda yang


kronologi, perubahan, dan dihasilkan pada masa perundagian dalam
kesinambungan dalam kehidupan bentuk tabel..
bangsa Indonesia pada aspek
politik, sosial, budaya, geografis,
dan pendidikan sejak masa
praaksara sampai masa Hindu-
Buddha, dan Islam

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan memperhatikan indikator pembelajaran, pembentukan karakter peserta
didik yang diharapkan adalah :
1.1 Mensyukuri atas ciptaan Tuhan YME (Religius)
1.2 Cinta Tanah Air (Nasionalis)
1.3 Menjaga Lingkungan (Nasionalis)
1.4 Berfkir kritis dan kreatif (Mandiri)
1.5 Kerjasama (Gotong Royong)
1.6 Komitmen atas keputusan bersama (Gotong Royong)
1.7 Tanggung Jawab (Integritas)
2. Dengan mengamati gambar, peta, membaca buku, browsing internet, peserta didik
dapat:
2.1 Menjelaskan pengertian pra aksara
2.2 Mengidentifikasi periodisasi masa pra
2.3 Aksara di Indonesia.
2.4 Mendiskripsikan perkembangan masyarakat
2.5 Indonesia pada masa pra aksara
2.6 Menjelaskan hasil – hasil kebudayaan pada Masa pra aksara
2.7 Mengklasifikasikan benda – benda yang dihasilkan pada masa
perundagian dalam bentuk tabel.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. pengertian pra aksara
b. Periodisasi masa pra aksara di Indonesia
c. Perkembangan masyarakat pra aksara Indonesia
d. Hasil – hasil kebudayaan pada masa pra aksara di Indonesia
2. Materi Remidial
Tindak lanjut bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan program
remedial. Materi: mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan pada masa praaksara.
3. Materi Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian. Peserta didik
merangkum materi hehidupan pada masa praaksara dengan memanfaatkan sumber
belajar internet.
E. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran subtema
ini adalah:
1. Pendekatan : Saintifik (scientific)
2. Model : Problem Based Learning
F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Media :
a. Gambar benda-benda prasejarah, gambar fosil manusia purba.
b. Powerpoint materi kehidupan pada masa praaksara
c. Video pembentukan muka bumi
2. Sumber Belajar
a. Buku Teks IPS kelas VII, Kemendikbud revisi tahun 2016 halaman 191-
122
b. Buku IPS lain yang relevan
c. Internet dengan alamat
d. Lingkungan sekitar
e. Sumber lain yang relevan

G. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan 1
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yaitu:
 Apakah kalian pernah mengunjungi museum purbakala?
 Apa saja yang terdapat di museum itu?
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai kehidupan
pada masa praaksara.
g. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
h. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
i. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.

2. Kegiatan Inti : 55 menit


Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati video pembentukan muka
bumi dan mengamati gambar-gambar fosil manusia purba yang
ditampilkan oleh guru di depan kelas.
b. Peserta didik membaca materi kehidupan pada masa praaksara
melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
kehidupan pada masa praaksara.
Menanya:
a. Peserta didik menanyakan atau membuat pertanyaan
tentang periodisasi masa pra aksara dan guru mengarahkan
pertanyaan siswa ke tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan
pembelajaran

Mengumpulkan informasi:
a. Peserta didik membaca pada buku paket.dan hal 126 –
129 serta modul dari guru selain itu mengakses Internet tentang
kelangkaan sesuai website yang telah ditentukan oleh guru.
b. Peserta didik melakukan resume kecil sesuai topik
materi.
Kelompok 1. Mengkaji pola kehidupan masa pra aksara
Kelompok 2. Mengidentifikasi kebudayaan masa pra aksara
Kelompok 3.Mengidentifikasi kebudayaan asli indonesia pada
masa pra aksara
Kelompok IV. Jenis – jenis manusia pra aksara
Kelompok V. Menggambar peta persebaran nenek moyang bangsa
Indonesia
Kelompok VI.mengkaji periodisasi zaman Batu
Mengasosiasi:
a. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
b. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
a. Kelompok 1, 2, dan 3 mempresentasikan hasil diskusi
sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
b. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
c. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan
model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.

Pertemuan 2
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yaitu:
 Apakah kalian pernah mengunjungi museum purbakala?
 Apa saja yang terdapat di museum itu?
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai kehidupan
pada masa praaksara.
g. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
h. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
i. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 55 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati video pembentukan muka
bumi dan mengamati gambar-gambar fosil manusia purba yang
ditampilkan oleh guru di depan kelas.
d. Peserta didik membaca materi kehidupan pada masa praaksara
melalui buku cetak (literasi)
e. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
kehidupan pada masa praaksara.
Menanya:
f. Peserta didik menanyakan atau membuat pertanyaan tentang
periodisasi masa pra aksara dan guru mengarahkan pertanyaan
siswa ke tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan pembelajaran

Mengumpulkan informasi:
g. Peserta didik membaca pada buku paket. serta modul
dari guru selain itu mengakses Internet tentang kelangkaan
sesuai website yang telah ditentukan oleh guru.
h. Peserta didik melakukan resume kecil sesuai topik
materi.
Kelompok I. Jenis – jenis manusia pra aksara
Kelompok II. Menggambar peta persebaran nenek moyang
bangsa Indonesia
Kelompok III. mengkaji periodisasi zaman Batu
Mengasosiasi:
i.Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data atau
informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
j. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
k. Kelompok 1, 2, dan 3 mempresentasikan hasil diskusi
sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
l.Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
m. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan
model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Teknik Penilaian
a) Sikap : Observasi/jurnal
b) Pengetahuan : Tes tertulis
c) Keterampilan : Kinerja
2. Instrumen Penilaian
a) Sikap : Observasi/jurnal
b) Pengetahuan : Tes tertulis
c) Keterampilan : Kinerja
3. Penilaian Remidial dan Pengayaan
a) Remidial
Dilakukan segera setelah penilain. Kegiatan remidial dilakukan dengan cara :
 Pembelajaran ulang
 Bimbingan perorangan
 Belajar kelompok
 Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai
KKM sesuai dengan hasil analisis penilaian
b) Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai KKM
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman
materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal
dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan
mewawancarai narasumber.
Salatiga, 7 Juli 2017
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran IPS,

Wartono, S.Pd., M.Pd. Kus Heriyati, S.Pd. E.Kop.


NIP. 19620518 198403 1 013 NIP. 19630202 199003 2 004
LAMPIRAN PENILAIAN
A. PENILAIAN SIKAP
1. Teknik Penilaian : Observasi
2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian
3. Berupa lembar observasi dalam bentuk jurnal
Lembar Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual
Nama sekolah :
Kelas/semester :
Mata pelajaran :
Tahun pelajaran :

No Tanggal Nama Catatan perilaku Butir sikap


peserta didik

Lembar Jurnal Perkembangan Sikap Sosial


Nama sekolah :
Kelas/semester :
Mata pelajaran :
Tahun pelajaran :

No Tanggal Nama Catatan perilaku Butir sikap


peserta didik

B. PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Teknik penilaian : Tes tertulis bentuk pilihan ganda
2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian

No Indikator Butir pertanyaan Kun Sko


Pencapaian ci r
kompetensi Jaw
aba
n
1. Menjelaskan 1. Pengertian zaman Pra-aksara yang B 20
pengertian pra benar adalah ……..
aksara a. zaman manusia purba hidup
b. zaman manusia belum
mengenal tulisan
c. zaman manusia belum
mengenal kebudayaan
d. zaman sebelum adanya
tanda kehidupan

2. Mengidentifikasi 2. Zaman mesozoikum yang D 20


periodisasi masa berumur kira-kira berumur 140 juta
pra Aksara di tahun lalu ditandai …….
a. kehidupan binatang-
Indonesia.
binatang kecil
b. kehidupan binatang
menyusui
c. mulai adanya kehidupan
manusia
d. kehidupan binatang-
binatang raksasa

3. Mendiskripsikan 3. Zaman ketika manusia pandai membuat C 20


perkembangan perkakas dari logam disebut masa...
masyarakat a. bercocok tanam dan beternak
b. hidup berburu
Indonesia pada
c. perundagian
masa pra aksara d. hidup meramu

4. Menjelaskan hasil 4. Alat yangdigunakan manusia purba pada D 20


– hasil kebudayaan masa berburu dan meramu adalah...
pada praaksara a. kapak perimbas atau kapak genggam
b. kapak persegi dan kapak lonjong
c. kapak penetak dan kapak perunggu
d. beliung persegi dan kapak lonjong
A 20
5. Bangunan megalithikum yang berfungsi
sebagai tempat sesaji adalah...
a. menhir c. dolmen
b. sarkofagus d. Punden berudak-undak

a. Skor penilaian
Nilai maksimal per soal 10
Skor maksimal = 100

C. PENILAIAN KETERAMPILAN
1. Teknik Penilaian : Penilaian kinerja (proses dan produk)
2. Instrumen penilaian :
Diskusikan dengan teman sekelompokmu, kerjakan aktivitas kelompok pada buku tugas
masing-masing.
3. Pedoman penskoran

RUBRIK PENILAIAN PRODUK


Indikator Penilaian
Terampil membuat laporan hasil diskusi
Petunjuk :
Rubrik ini diisi oleg guru untuk menilai kompetensi keterampilan dengan memberi tanda ceklist
(√) pada kolom skor.
Kriteria pemberian skor :
4 = sangat setuju
3 = setuju
2 = cukup setuju
1 = kurang setuju

Nama peserta didik :


Kelas :
No. Indikator Penilaian Skor
1 2 3 4
1 Laporan hasil diskusi disusun secara sistematis
2 Laporan hasil diskusi yang telah disusun
dimunculkan ide-ide unik dan kreatif
3 Laporan hasil siskusi yang dihasilkan disusun
sesuai tujuan pembelajaran
Jumlah skor
Skor yang diperoleh

RUBRIK PENILAIAN PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK


Nama Aspek Jumla Nilai Ket.
No. peserta h skor
didik Keakti kerjasa inisiati berpen kedisip
fan ma f dapat linan
1
2
3

Keterangan skor : Kriteria Nilai


Baik sekali = 4 A = 80-100 : Baik sekali
Baik =3 B = 70-79 : Baik
Cukup =2 C = 60-69 : Cukup
Kurang =1 D = < 60 : Kurang

Skor perolehan
Nilai x 100
skor maksimal
MATERI KEHIDUPAN MASA PRASEJARAH

A. Pengertian Zaman Pra-aksara

Zaman Pra –aksara adalah zaman sebelum manusia mengenal dan menggunakan tulisan.
Zaman pra-aksara juga disebut nirleka atau zaman prasejarah. Zaman pra-aksara berakhir
ketika manusia telah mengenal dan menggunakan tulisan. Di Indonesia zaman pra-aksara
berakhir dengan ditemukannya tujuh buah prasasti berbentuk yupa di lembah sungai
Mahakam,Kalimantan Timur sekitar awal abd ke-5 Masehi.

Pada masa pra-aksara telah hidup manusia purba. Manusia purba adalah manusia yang hidup
pada zaman pra-aksara. Kehidupan manusia pada zaman pra-aksara dapat diketahui dari
hasil peninggalan yang berupa fosil dan artefak manusia purba diketemukan. Kahidupan
manusia purba dapat diketahui dari sumber-sumber sebagai berikut :

1. Penemuan Fosil
Fosil adalah sisa-sisa tumbuhan, hewan maupun manusia yang telah membantu karena
terpendal dalam lapisan tanah. Umur fosil dapat diketahui berdasarkan lapisan tanah.
Menurut Von Koeningswald, pembagian zaman pra-aksara atau prasejarah didasarkan
pada tiga lapisan tanah, yaitu diluvium bawah (lapisan bawah), diluvium tengah (lapisan
tengah), dan diluvium atas (lapisan atas). Fosil-fosil manusia yang ditemukan oleh para
ahli tersebut dinamakan fosil pandu sebab fosil tersebut dapat memberi petunjuk
mengenai kehidupan manusia purba pada masa pra-aksara.

2. Penemuan Artefak
Artefak adalah alat-alat yang digunakan manusia purba untuk memenuhi kehidupannya.
Benda-benda ini banyak ditemukan para ahli sehingga dapat diketahui kehidupan
manusia purba saat itu. Peralatan tersebut terbuat dari batu, tulang maupun logam.

3. Dapur Sampah atau Kjokkenmoddinger


Kjokkenmoddinger adalah tumpukan kulit kerang yang menggunung atau membentuk
bukit. Dapur sampah iru dapat diketahui mengenai makanan manusia purba saat itu.
Dapur sampah tersebut banyak ditemukan di sepanjang pantai Sumatera Timur.

4. Gua Bawah Karang atau Abris Sous Roches


Abris Sous Roches merupakan tempat tinggal manusia purba yang berbentuk gua dan
bersifat sementara

Alat-alat yang digunakan manusia purba untuk memenuhi kehidupannya dapat diketahui
umurnya berdasarkan pembagian geologi sebagai berikut :

No. Nama Umur Zaman Penjelasan


Zaman
1 Arkhaikum 2500 juta tahun yang lalu Belum ada tanda-tanda kehidupan
karena bumi masih sangat panas

2 Paleozoiuku 340 juta tahun yang lalu Mulai ada kehidupan binatang, ikan,
m reptile dan binatang bertulang belakang

3 140 juta tahun yang lalu Reptil mencapai bentuk puncak, seperti
Mesozoikum dinosaurus dan attlantasaurus

4 60 juta yang lalu Dibagi dua :


Neozoikum Zaman tersier : adanya binatang
menyusui
Zaman kwarter : mulai ada tanda-tanda
kehidupan manusia
Pembagian zaman Pra-aksara Berdasarkan Geologi

B. Manusia Purba di Indonesia dan di Luar Indonesia

1. Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia

Berdasarkan penggilingan tanah, para ahli membedakan jenis manusia purba menurut
umur dan tingkat perkembangan hidupnya. Adapun jenid-jenis manusia purba di
Indonesia adalah :

a. Meganthropus
Seorang ahli purbakala Von Koeningswald pada tahun 1941 menemukan fosil
manusia purba di Sangiran sebelah utara Surakarta. Fosil manusia purba diperkirakan
hidup 2-1 juta tahun yang lalu. Berdasarkan penelitian, manusia purba ini bertubuh
besar dan paling tua di Indonesia. Oleh karena itu jenis manusia purba ini dinamakan
Meganthropus Paleojavanicus yang berarti manusia besar tertua dari Jawa.

b. Pithecanthropus
Pada tahuan 1890 Eugene Dubois menemukan fosil manusia purba di Desa Trinil,
Ngawi Jawa Timur. Berdasarkan penelitian, manusia pruba berbentuk kerangka mirip
kera. Oleh karena itu manusia purba ini dinamakan Pithecanthropus Erectus yang
artinya manusia kera berjalan tegak. Weidenreich pada tahun 1936 menemukan fosil
serupa di Desa Perning, Mojokerto kemudian dinamakan Pithecanthropus Robustus,
sedangkan Koeningswald menamakan Pithecanthropus Mojokertensis.

c. Homo
Hasil penelitian Von Koeningswald, manusia purba jenis homo ini tingkatannya lebih
tinggi dibanding Meganthropus maupun Pithecanthropus. Adapun jenis homo adalah :
1. Homo Soloensis (manusia dari Solo), fosil ini ditemukan di Ngandong,
lembah Bengawan Solo oleh Ter Haar dan Oppenorth.
2. Homo Wajakensis (manusia dari Wajak), fosil ini ditemukan pada tahun
1889 oleh Eugene Debois. Homo Wajakensis mirip dengan penduduk asli
Australia dan setingkat dengan Homo Soloensis.
3. Homo Sapiens (manusia cerdas). Jenis manusia purba ini paling maju dan
dikatakan sebagai cikal bakal nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari
Yunan.

Secara garis besar Jenis manusia purba di Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu jenis
Pithecanthropus (termasuk Meganthropus) dan jenis Homo. Ciri keduanya sebagai
berikut :

a. Ciri-ciri Pithecanthropus
1. Bentuk tubuh berbeda dengan manusia sekarang
2. Tingkat kehidupannya masih sangat primitif
3. Hidupnya masih berpindah-pindah (nomaden) dengan berburu dan
meramu
4. Peralatan hidupnya masih terbuat dari batu kasar seperti kapak genggam
dan kapak perimbas
5. Hidup kira-kira antara 30 ribu – 2 juta tahun lalu

b. Ciri-ciri Homo
1. Bentuk tubuh mirip manusia sekarang dan kecerdasannya lebih tinggi
2. Tingkat kehidupannya lebih tinggi dari Pithecanthropus
3. Hidupnya menetap agak lama dan bisa bercocok tanam, berladang dan
beternak
4. Peralatan hidupnya terbuat dari batu yang halus seperti kapak persegi dan
kapak lonjong
5. Hidup kira-kira antara 25 ribu – 40 ribu tahun lalu
2. Jenis-Jenis Manusia Purba dari Luar Indonesia

a. Manusia Purba di Daratan Cina


Pada tahun 1927 Davidson Blacak menemukan fosil manusia purba di gua
Choukoutien, Peking, Cina yang kemudian dinamakan Homo Pekinensis, yang artinya
manusia dari Peking. Jenis manusia ini mirip dengan Pithecanthropus Erectus di
Indonesia.

b. Manusia Purba di Daratan Afrika


Raymond Dart pada tahun 1924 menemukan fosil manusia purba di Afrika Selatan
yang dinamakan Australopithecus Africanus yang pada perkembangannya kemudian
dinamakan Homo Africanus. Fosil ini ditemukan di dekat sebuah pertambangan
Taung Botswana. Selain itu juga ditemukan fosil manusia purba di Broken Hill,
Rhodesia yang dinamakan Homo Rhodesiensis.

c. Manusia Purba di daratan Eropa


Pada tahun 1856 Rudolf Virchow menemukan Homo Neandherthalensis atay manusia
Neanderthal, di lembah Neander dekat Dusserldorf, Jerman. Selain itu ditemukan pula
Homo Heidelbergenesis oleh Dr. Schoetensack di Heidelber, Jerman. Sedangkan di
Prancis ditemukan manusia purba yang disebut Homo Cro Magnon.

D. Perkembangan Manusia Purba di Indonesia

Perkembangan kehidupan manusia purba di Indonesia dibagi dalam tiga masa, yaitu masa
perkembangan kehidupan berbur dan meramu, masa bercocok tanam dan berternak, dan
masa perundagian.

1. Masa Berburu dan Meramu

Pada masa ini manusia purba hidup dengan berburu binatang dan mengumpulkan makanan
dari hasil hutan. Binatang yang biasa diburu antara lain; Banteng, kerbau, babi, rusa,
burung, ikan dan lain-lain. Sedangkan bahan makanan yang dikumpulkan antara lain;
ubi,talas, buah-buahan dan sayur-sayuran. Pada masa berburu dan meramu manusia purba
menggunakan alat-alat dari batu, tulang maupun kayu, antara lain:
a. Kapak perimbas : digunakan untuk merimbas kayu, menguliti binatang dan
memecah tulang.
b. Alat serpih: berfungsi sebagai gundi, penusuk dan pisau
c. Kapak genggam: digunakan untuk mengambil ubi dan memotong daging buruan
d. Mata Tombak: untuk berburu binatang

Pada masa berburu dan meramu manusia purba bertempat tin ggal secara berpindah-pindah
atau nomaden. Keadaan ini terjadi karena mereka sangat tergantung hidupnya dengan
makanan yang disediakan oleh alam. Masa ini disebut masa food gathering
( mengumpulkan makanan). Sebagai cirikas alat kehidupan yang digunakan pada masa
food gathering adalah kapak perimabas atau chooper, yaitu sejenis kapak yang digenggam
dan tidak bertangkai. Perkakas itu ditemukan oleh Koeningswald di Pacitan dan Ngandong
pada tahun 1953. Di samping itu juga ditemukan alat-alat tulang sebagai alat serpih, gurdi
sebagai pisau.

Pada masa hidup berburu dan meramu, memilih gua sebagai tempat tinggalnya. Biasanya
gua-gua di lereng pegunungan yang dekat dengan mata air. Gua-gua yang paling banyak
dihuni adalah gua yang bagian atasnya terlindung oleh karang atau disebut abris saus
rhoces. Kehidupan di gua-gua dapat dilihat dari peninggalan seni lukis yang terdapat di gua
leang-leang di Sulawesi Selatan. Lukisan itu berupa tangan manusia dan binatang dengan
cat merah. Luukisan itu menggambarkan perjuangan hidup mereka pada masa berburu dan
mengumpulkan makanan.
Manusia purba yang hidup di pantai meninggalkan sampah-sampah dapur yang disebut
kjokkenmoddinger, yaitu berupa fosil sampah dapur yang terbentuk dari sisa-sisa makanan
kulit kerang dan tulang-tulang ikan yang menggunung di tepi-tepi pantai. Fosil tersebut
tersebar hampir di sepanjang pantai Sumatera Timur.

2. Masa bercocok tanam

Pada masa bercocok tanam dapat dikatakan sebagai masa


revolusi bagi kehidupan masa pra-aksara. Karena pada masa
ini terjadi perubahan besar pola hidup dari food gathering
menjadi masa food producing. Mereka sudah dapat
menghasilkan makanan sendiri dengan bercocok tanam dan
beternak. Jenis makanan yang ditanam antara lain; padi,
jagung, sukun, pisang dan ketela. Pada masa ini mereka sudah
mulai bertempat tinggal tetap dengan waktu yang agak lama
dan hidup berkelompok. Perkakas yang dipergunakan sudah
halus. Alat yang digunakan utamanya adalah kapak lonjong
dan kapak persegi. Peninggalan kapak lonjong banyak
ditemukan di Indonesia timur seperti Irian dan sekitarnya.
Sedangkan kapak persegi banyak ditemukan di wilayah
Indonesia barat seperti Jawa, Sumatera dan Bali. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa masa bercocok tanam
sebagai masa revolusi dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Hidup dari berburu dan meramu berubah menjadi bercocok tanam dan berternak.
b. Cara bertempat tinggal berpindah-pindah (nomaden) berubah menjadi menetap
(sedenter)
c. Bahan peralatan hidup dari batu besar berubah menjadi batu halus.
d. Sistem kepercayaan mulai berkembang

3. Masa Perundagian

Pada masa ini manusia purba telah pandai membuat perkakas yang berasal dari logam.
Mereka memanfaatkan alat tersebut sebagai bagian dari kehidupannya. Penemuan pada
masa ini kebanyakan berupa artefak logam, perunggu dan besi. Allat-alat tersebut adalah:
a. Nekara
Alat ini semacam tambur besar dari perunggu yang
berpinggang
di bagian tengah dan tertutup di bagian atasnya.
Nekara ini dipercaya sebagai bagian dari bulan yang
jatuh dari langit. Alat ini sering digunkansebagai alat
upacara untuk mendatangkan hujan.Nekara ini
banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali dan
wilayah Indonesia Timur.

b. Moko
Benda ini seperti nekara tetapi berbentuk lebih kecil
dan ramping.
Moko digunakan sebagai alat pusaka dan mas kawin.
Moko banyak Ditemukan di pulau Alor.
c Kapak Perunggu
Kapak ini sering disebut sebagai kapak sepatu atau kapak corong. Alat ini banyak
ditemukan di pulau Jawa, Sumatera, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, pulau
Selayar dan Irian Jaya.
d. Alat Perunggu
Bebtuk alat ini amat beragam. Ada yang berbentuk orang menari, berdiri, naik kuda atau
memegang panah. Area ini ditemukan di Bangkinang, Provinsi Riau.
e. Bejana Perunggu
Mempunyai bentuk yang mirip dengan gitar Spanyol. Alat ini banyak ditemukan di
Sumatera dan Madura.
f. Perhiasan
Perhiasan ini berupa gelang tangan, cincin, kalung dan bandul. Benda-benda ini
ditemukan hampir semua
tempat di Indonesia.

4. Masa Megalithikum

Sebelum agama masuk ke wilayah Nusantara, nenek moyangn kita telah memiliki
kepercayaan adanya kekuatan yang maha tinggi di luar dirinya, yaitu ketentuan alam
semesta. Upacara-upacara pemujaan sering dilakukan. Oleh karena itu muncul kepercayaan
animisme dan dinamisme. Animisme adalah kepercayaan terhadap roh nenek moyang
memiliki kekuatan. Sedangkan dinamisme adalah kepercayaan bahwa benda-benda
memiliki kekuatan gaib, kesaktian atau tuah. Sebagai sarana pendukung kepercayaan
tersebut, di Indonesia dikembangkan kebudayaan Megalithikum ( kebudayaaan batu besar).
Adapun benda Megalithikum tersebut adalah sebagai berikut:
i. Menhir, yaitu tugu batu yang digunakan untuk memuja roh nenek
moyang
ii. Dolmen, yaitu meja batu yang digunakan untuk meletakkan sesaji
iii. Sarkofagus, yaitu tempat jenazah atau kubur batu yang
berbentuklesung
iv. Waruga, peti kubur berbentuk kubus
v. Punden berundak-undak, yaitu bangunan batu berundak-undak untuk memuja roh
nenek moyang.

E. Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Menurut Kern dan Von Hine Gildern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan
(China Selatan). Pendapat Gerdern ini didukung oleh adanya bukti kesamaan peninggalan
benda-benda di Yunan dan Indonesia, yaitu kapak lonjong dan kapak persegi. Kepindahan
mereka terdesaka oleh bangsa lain yang lebih kuat. Kedatangan nenek moyang ke niusantara
dapat dibagi menjadi dua gelombang, yaitu:

1. Bangsa Proto Melayu ( Melayu Tua )


Kedatangan bangsa ini ke Nusantara diperkirakan 1500 tahun SM,n dan mereka membawa
kebudayaan Neolithikum ( kebudayaan batu baru) yang berpusat di Bascon Hoabin. Arah
persebarannya melalui dua cabang, yaitu:
a. Melalui jalur barat atau selatan, yaitu dari Yunan- Malaya-Sumatera-Jawa-
Kalimantan. Mereka disebut ras Austronesia, dan membawa kebudayaan kapak persegi.
b. Melalui Jalur timur atau utara, yaitu Yunan-Vietnam-Filipina-Sulawesi-Irian.
Mereka disebut Ras Papua Melanesoid, dan membawa kebudayaan kapak lonjong.

2. Bangsa Deutero Melayu ( melayu Muda )


Kedatangan bangsa ini kira-kira 500 tahun SM. Kedatangan mereka disertai kebudayaan
logam yang berpusat di Dongson (Vietnam Utara). Benda-benda logam yang mereka bawa
antara lain; nekara, bejana perunggu, candrasa, manik-manik, arca , dan lainnya. Alur
penyebaran bangsa ini bermula dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat, terus
menyebar ke Wilayah Nusantara. Bangsa Indonesia keturunan Proto Melayu adalah suku
Toraja dan suku Dayak. Sedangkan keturunan suku Deutero Melayu adalah suku Jawa an
suku Bugis.
Nenek moyang bangsa Indonesia yang berasa dari Proto Melayu maupun Deutero Melayu
telah memiliki kebudayaan yang telah maju. Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan dapat
diketahui corak kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia di antaranya sebagai berikut:
1. Kehidupan Masyarakat
Nenek moyang bangsa Indonesia telah hidup menetap dalam masyarakat yang teratur.
Mereka hidup dalam kelompok-kelompok dan membuat peraturan-peraturan ssderhana
untuk mengatur ketertiban masyarakat.
2. Mata Pencaharian
Untuk memenuhi kebutuhan nenek moyang bangsa Indonesia melakukan bercocok
tanam atau pertanian. Pada mulanya mereka berladang, kemudian meningkat bercocok
tanam di persawahan. Dengan denikian, untuk memenuhi kebutuhan tidak lagi bersifat
foot gahering tetapi sudah foot producing. Alat yang digunakan seperti kapak persegi,
kapak lonjong, cangkul dan sabit. Selain itu mereka juga andai mengolah logam seperti
perunggu dan besi. Di samping itu mereka juga berternak dan mencari ikan.
2. Sistem Kepercayaan
Kepercayaan yang dimiliki nenek moyang bangsa Indonesia adalah menganut
kepercayaan dinamise dan animisme.
3. Hasil Seni dan Kerajinan
Nenek Moyang bangsa Indonesia telah pandai membuat barang-barang kerajinan yang
mempunyai unsur seni. Barang-barang yang dihasilkan antara lain perhiasan, pecah
belah, dan alat-alat upacara keagamaan. Hasil seni yang dibuat antara lain, seni lukis.
Hal ini dapat dilihat di gua leang-leang di Sulawesi Selatan berupa gambar babi hutan
yang sedang berlari.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Salatiga
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII / II
Tema 4 : Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa
Praaksara, Hindu Buddha, dan Islam
Sub Tema 2 : Kehidupan Manusia pada Masa Hindu Buddha
Alokasi Waktu : 8 x 40 menit (4 pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.Memahami berpikirkir konologi, 3.4.1. Menjelaskan awal mula masuknya
perubahan dan kesinambungan Hindu Buddha ke Indonesia
dalam kehidupan bangsa 3.4.2. Menjelaskan proses masuk dan
Indonesia pada aspek politik, berkembangnya Hindu Buddha ke
sosial, budaya, geografis, dan
Indonesia
Pendidikan Sejak Masa Praaksara
3.4.3. Menjelaskan Kerajaan – kerajaan Hindu
Sampai masa Hindu-Buddha,
dan Islam. – Buddha di Indonesia
3.4.4. Mendeskripsikan peninggalan –
peninggalan Kerajaan – kerajaan Hindu
– Buddha Di Indonesia.

4.4. Menyajikan hasil analisis 4.4.1 Menunjukkan pada peta daerah – daerah
kronologi, perubahan, dan yang dipengaruhi unsur Hindu Budha di
kesinambungan dalam kehidupan Indonesia
bangsa Indonesia pada aspek 4.4.2.Mengklasifikasikan benda – benda
politik, sosial, budaya, geografis, Peninggalan kerajaan Hindu – Buddha di
dan pendidikan sejak masa Tanah air.berbentuk tabel.
praaksara sampai masa Hindu-
Buddha, dan Islam

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan memperhatikan indikator pembelajaran, pembentukan karakter peserta
didik yang diharapkan adalah :
1.1 Mensyukuri atas ciptaan Tuhan YME (Religius)
1.2 Cinta Tanah Air (Nasionalis)
1.3 Menjaga Lingkungan (Nasionalis)
1.4 Berfkir kritis dan kreatif (Mandiri)
1.5 Kerjasama (Gotong Royong)
1.6 Komitmen atas keputusan bersama (Gotong Royong)
1.7 Tanggung Jawab (Integritas)
2. Dengan mengamati gambar, peta, membaca buku, browsing internet, peserta didik
dapat:
2.1 Menjelaskan wal mula masuknya Hindu Buddha ke Indonesia
2.2 Menjelaskan proses masuk dan berkembangnya Hindu Buddha ke
Indonesia
2.3 Menjelaskan Corak Kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia
2.4 Mengidentifikasikan peninggalan – peninggalan Kerajaan – kerajaan
Hindu – Buddha Di Indonesia.
2.5 Menunjukkan pada peta daerah – daerah yang dipengaruhi unsur Hindu
Budha di Indonesia
2.6 Mengklasifikasikan benda – benda Peninggalan kerajaan Hindu – Buddha
di Tanah air berbentuk tabel.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Regule
a. Awal mula masuknya Hindu Buddha ke Indonesia
b. Proses masuk dan berkembangnya Hindu Buddha ke Indonesia
c. Corak Kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia
d. Peninggalan – peninggalan Kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha Di
Indonesia.
2. Materi Remidial
Tindak lanjut bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan program
remedial. Materi: peninggalan kerajaan Hindu Buddha.
3. Materi Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian. Peserta didik
merangkum materi kehidupan manusia masa Hindu Buddha dengan memanfaatkan
sumber belajar internet.
E. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran subtema
ini adalah:
1. Pendekatan : Saintifik (scientific)
2. Model : Problem Based Learning

F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Media :
2.6.1.1 Video tentang candi prasasi patung
2.6.1.2 Powerpoint materi kebutuhan manusia pada zaman Hindu Buddha
2. Sumber Belajar
a) Buku Teks IPS kelas VII, Kemendikbud revisi tahun 2016 halaman 223-
254
b) Buku IPS lain yang relevan
c) Internet dengan alamat
d) Lingkungan sekitar
e) Sumber lain yang releva
G. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yaitu:
Pernahkah kalian pergi ke candi Borobudur?
Termasuk candi agama apa?
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai
masuknya agama Hindu Buddha.
g. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
h. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
i. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 55 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati mengamati gambar
yang menunjukkan jalur perdagangan laut antara India dan Cina
yang melewati wilayah perairan kepulauan Indonesia yang
ditampilkan oleh guru di depan kelas.
b. Peserta didik membaca materi kehidupan manusia pada
masa Hindu Buddha melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
kebutuhan manusia.
Menanya:
a. Guru memberikan kartu soal kepada masing-masing
kelompok untuk didiskusikan :
(1) Bagaimana masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke
Indonesia?
(2) Apa kaitannya dengan kegiatan perdagangan laut yang
melewati wilayah perairan Indonesia?
Mengumpulkan informasi:
a. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku
Peserta didik, serta referensi lain yang relevan.
b. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi
pada buku catatannya masing-masing.
Mengasosiasi:
a. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
b. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
b. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
c. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan
model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.

Pertemuan 2
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yaitu:
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai
pengaruh Hindu–Buddha terhadap masyarakat di Indonesia.
a. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
b. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
c. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 55 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati mengamati gambar
agama Hindu Buddha
b. Peserta didik membaca materi pengaruh Hindu–Buddha
terhadap masyarakat di Indonesia melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
Menanya:
a. Guru memberikan kartu soal kepada masing-masing
kelompok untuk didiskusikan :
contoh-contoh pengaruh Hindu-Buddha dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat di Indonesia, seperti aspek
pemerintahan, sosial, ekonomi, agama, dan kebudayaan.
Mengumpulkan informasi:
a. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku
Peserta didik, serta referensi lain yang relevan.
b. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi
pada buku catatannya masing-masing.
Mengasosiasi:
a. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
b. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
b. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
c. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan
dan model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.

PERTEMUAN 3
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yaitu:
Apakah kalian pernah mengunjungi keraton Yogyakarta?
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai
kerajaan-kerajaan Hindu–Buddha di Indonesia.
d. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
e. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
f. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 55 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati mengamati gambar
agama Hindu Buddha
b. Peserta didik membaca materi kerajaan Hindu–Buddha
di Indonesia melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
Menanya:
a. Guru memberikan kartu soal kepada masing-masing
kelompok untuk didiskusikan : kehidupan masyarakat pada
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Mengumpulkan informasi:
b. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku
Peserta didik, serta referensi lain yang relevan.
c. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi
pada buku catatannya masing-masing.
Mengasosiasi:
d. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
e. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
f. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
g. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
h. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan
dan model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.

PERTEMUAN 4
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yaitu:
Apakah kalian pernah melihat arca?
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai
peninggalan-peninggalan Hindu–Buddha di Indonesia.
g. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
h. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
i. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 55 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati mengamati gambar
peninggalan agama Hindu Buddha
b. Peserta didik membaca materi peninggalan Hindu–
Buddha di Indonesia melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
Menanya:
a. Guru memberikan kartu soal kepada masing-masing
kelompok untuk didiskusikan :
Cari 10 peninggalan Hindu Buddha di Indonesia beserta gambar
dan penjelasannya!
Mengumpulkan informasi:
a. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku
Peserta didik, serta referensi lain yang relevan.
b. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi
pada buku catatannya masing-masing.
Mengasosiasi:
a. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
b. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
b. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
c. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan
dan model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.

H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


1. Teknik Penilaian
a) Sikap : Observasi/jurnal
b) Pengetahuan : Tes tertulis
c) Keterampilan : Kinerja
2. Instrumen Penilaian
a) Sikap : Observasi/jurnal
b) Pengetahuan : Tes tertulis
c) Keterampilan : Kinerja
3. Penilaian Remidial dan Pengayaan
a) Remidial
Dilakukan segera setelah penilain. Kegiatan remidial dilakukan dengan cara :
 Pembelajaran ulang
 Bimbingan perorangan
 Belajar kelompok
 Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai
KKM sesuai dengan hasil analisis penilaian
b. Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai KKM
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman
materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal
dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan
mewawancarai narasumber.
Salatiga, 7 Juli 2017
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran IPS,

Wartono, S.Pd., M.Pd. Kus Heriyati, S.Pd. E.Kop.


NIP. 19620518 198403 1 013 NIP. 19630202 199003 2 004

LAMPIRAN PENILAIAN
A. PENILAIAN SIKAP
1. Teknik Penilaian : Observasi
2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian
3. Berupa lembar observasi dalam bentuk jurnal
Lembar Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual
Nama sekolah :
Kelas/semester :
Mata pelajaran :
Tahun pelajaran :

No Tanggal Nama Catatan perilaku Butir sikap


peserta didik

Lembar Jurnal Perkembangan Sikap Sosial


Nama sekolah :
Kelas/semester :
Mata pelajaran :
Tahun pelajaran :

No Tanggal Nama Catatan perilaku Butir sikap


peserta didik

B. PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Teknik penilaian : Tes tertulis bentuk pilihan ganda
2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian

No Indikator Butir pertanyaan Kunci Skor


Pencapaian Jawaban
kompetensi
1. Menjelaskan 1. Berikut ini C 25
proses masuk dan yang bukan termasuk teori
berkembangnya pembawa masuknya Hindu
Hindu Buddha ke Budha ke Indonesia yaitu...
Indonesia a. Teori waisya
b. Teori
brahmana
c. Teori sudra
d. Teori arus
balik

2. Menjelaskan 2. Raja Kutai yang melakukan C 25


Kerajaan – upacara korban sebanyak 1000
kerajaan Hindu – ekor sapi di Waparakeswara
adalah :
Buddha di
a.
Indonesia Kudungga
b.
Asmawarman
c.
Mulawarman B 25
d.
Purnawarman
3.
Candi borobudur adalah candi
yang dibangun pada masa
dinasti
a.
Sanjaya
b.
Syailendra
c.
Empu sendok
d.
Bala Putra Dewa

3. Mendeskripsikan 4. Berikut ini yang D 25


peninggalan – bukan merupakan
peninggalan peninggalan masa Hindu
Buddha yaitu:
Kerajaan –
a. Arca
kerajaan Hindu – b. Candi
Buddha Di c. Prasasti
Indonesia. d. Suluk
b. Skor penilaian
Skor maksimal = 100

C. PENILAIAN KETERAMPILAN
1. Teknik Penilaian : Penilaian kinerja (proses dan produk)
2. Instrumen penilaian :
Diskusikan dengan teman sekelompokmu, kerjakan aktivitas kelompok pada buku
tugas masing-masing.
3. Pedoman penskoran

RUBRIK PENILAIAN PRODUK


Indikator Penilaian
Terampil membuat laporan hasil diskusi
Petunjuk :
Rubrik ini diisi oleg guru untuk menilai kompetensi keterampilan dengan memberi tanda ceklist
(√) pada kolom skor.
Kriteria pemberian skor :
4 = sangat setuju
3 = setuju
2 = cukup setuju
1 = kurang setuju

Nama peserta didik :


Kelas :
No. Indikator Penilaian Skor
1 2 3 4
1 Laporan hasil diskusi disusun secara sistematis
2 Laporan hasil diskusi yang telah disusun
dimunculkan ide-ide unik dan kreatif
3 Laporan hasil siskusi yang dihasilkan disusun
sesuai tujuan pembelajaran
Jumlah skor
Skor yang diperoleh

RUBRIK PENILAIAN PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK


Nama Aspek Jumla Nilai Ket.
No. peserta h skor
didik Keakti kerjasa inisiati berpen kedisip
fan ma f dapat linan
1
2
3

Keterangan skor : Kriteria Nilai


Baik sekali = 4 A = 80-100 : Baik sekali
Baik =3 B = 70-79 : Baik
Cukup =2 C = 60-69 : Cukup
Kurang =1 D = < 60 : Kurang

Skor perolehan
Nilai x 100
skor maksimal
MATERI KEDUPAN PADA MASA HINDU BUDHA

1. Munculnya Agama Hindu dan Budha

a. Agama Hindu
Sebelum Hindu lahir, di lembah Sungai Indus (sekarang wilayah Pakistan) telah
berkembang kebudayaan yang tinggi yaitu “Kebudayaan Mohenjo Daro dan Harappa”
milik bangsa Dravida sekitar tahun 1500 SM. Bangsa Arya melalui celah Kaiber masuk
ke India, menakhlukkan dan menguasai kota-kota di lembah Indus yang tadinya
dikuasai oleh bangsa Dravida. Dalam penyebarannya suku bangsa Arya ada yang
melangsugkan pernikahan dengan orang-orang Dravida sehingga terbentuklah
masyarakat dan generasi baru yang disebut “Bangsa Hindu”. Tradisi dan kepercayaan
bangsa Hindu inilah yang disebut agama dan kebudayaan Hindu.
Agama hindu merupakan kepercayaan yang memuja dan menyembah banyak
dewa (politheisme) dewa utamanya disebut TRIMURTI terdiri dari Brahma (dewa
pencipta), Wisnu (dewa pemelihara) dan Siwa (dewa perusak). Kitab suci agama Hindu
adalah kitab Weda, yang terdiri atas 4 bagian :
1. Rigweda berisi pujian terhadap dewa
2. Samaweda berisi nyanyian suci
3. Yajurweda berisi mantra-mantra
4. Atharwaweda berisi doa-doa untuk pengobatan
Dalam kehidupan masyarakat dikenal empat kasta yaitu : Brahmana (terdiri
para pendeta) Ksatria (terdiri para raja, bangsawan, prajurit), Waisya (terdiri para
pengusaha, pedagang) dan Sudra (terdiri pekerja kasar dan rakyat jelata).

b. Agama Budha
Agama budha diajarkan pertama kali oleh Sidharta Gautama/Budha Gautama
putra raja Sudhodana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu.
Pokok ajaran agama budha adalah bahwa manusia hidup itu dalam keadaan Samsara
(menderita) oleh sebab itu setiap manusia wajib melepaskan diri dari kesengasaraan
dengan cara memadamkan berbagai nafsu. Nafsu dapat dipadamkan dengan
menjalankan Astavida (delapan jalan) kebenaran.
Kitab suci agama budha adalah Tripitaka yang terdiri dari tiga bagian : Winaya
pitaka, Sutrantapitake, Abhidarmapitaka. Dalam perkembangan agama Budha pecah
menjadi 2 aliran :
1. Budha Mahayana (kendaraan besar), manusia dapat mencapai nirwana
dengan perantaraan Bodhisatwa.
2. Budha Hinayana (kendaraan kecil), usaha mencapai nirwana hanya dapat
dilakukan oleh manusia secara perorangan.

2. Proses Masuk dan berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia


Bangsa Indonesia mempunyai letak yang sangat strategis dalam jalur perdagangan
internasional, sehingga banyak dilalui dan disinggahi oleh pedagang-pedagang asiing
terutama India dan Cina. Proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke
Indonesia melalui kegiatan perdagangan. Hal itu terjadi dengan ikut sertanya para pendeta
yang datang bersamaan dengan para pedagang untuk menyebarkan agama.
Para pendeta selama berada di Indonesia banyak mempunyai murid. Murid-murid
ini banyak yang berziarah ke India untuk menambah ilmunya. Setelah dari India mereka
ikut menyebarkan agama dengan bahasa mereka sendiri sehingga mudah dimengerti dan
diterima masyarakat. Faktor pendukung lain yang mempercepat berkembangnya agama dan
kebudayaan Hindu adalah raja-raja di Indonesia mendatangkan para pendeta dari India
untuk memimpin upacara pemujaan atau upacara korban. Masuknya agama Budha dibawa
oleh para Bhiksu, salah satunya adalah Bhiksu Gunawan atau Gunawarman dari Kashmir.
Ada beberapa teori yang mengatakan golongan pembawa Hindu-Budha ke Indonesia :
1. Teori Waisya (oleh N.J. Krom) pembawanya para pedagang India
2. Teori Ksatria (oleh C.C. Berg) pembawanya para ksatria India.
3. Teori Brahmana (oleh Van Leur), para Brahmana yang diundang ke
Indonesia.
4. Teori Arus Balik (oleh F.D.K.Bosch) pembawanya orang-orang Indonsia
yang belajar ke India.
Ada beberapa keterangan bahwa hubungan antara India dan Indonesia sudah sejak
sebelum tahun masehi antara lain :
I. Dalam kitab Ramayana disebut nama Jawadwipa (pulau padi) disamakan dengan
Pulau Jawa
J. Orang India menyebut Swarnadwipa (pulau emas) disamakan dengan Pulau
Sumatra.
K. Pengiriman Biksu Budha ke Swarnadwipa atau Sumatra oleh Raja Asoka dari
kerajaan Maurya di Pataliputra.
L. Ditemukannya patung Budha bergaya Amarawati di Sempaga (Sulawesi Selatan,
Jawa Timur, Palembang)
M. Ditemukan prasasti yang terbentuk Yupa pada awal abad ke-5 M di Kalimantan
Timur.

3. Jalur Masuk Hindu-Budha ke Indonesia


a. Jalur Laut
Para pedagang dan pendeta menyebarkan Hindu-Budha ke Nusantara melalui jalur
darat dan jalur laut. Mereka yang melalui jalur laut mengikuti rombongan pedagang
yang melakukan pelayaran dari Asia Selatan ke Asia Timur. Rute penyebarannya adalah
mulai dari India, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, Nusantara, Kamboja,
Vietnam, China, Korea, dan Jepang. Di antara mereka ada pula yang langsung berlayar
ke Nusantara.

b. Jalur Darat
Para penyebar yang menggunakan jalur darat ada yang ikut menumpang para kafilah
melalui jalur sutera, yaitu dari India ke Tibet terus ke utara hingga sampai di China,
korea dan Jepang.
4. Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha ke Indonesia
a. Berkembangnya Pengaruh Hindu – Budha di Indonesia
Masuknya pengaruh kebudayaan Hindu-Budha (India), menyebabkan kebudayaan
Indonesia mengalami berbagai perubahan dalam aspek kehidupan masyarakat.
1. Bidang Agama
Bangsa kita semula menganut animisme dan dinamisme, berubah menjadi menganut
agama Hindu atau Budha.
2. Bidang Politik/Pemerintahan
Pada awalnya kepala pemerintahan yang ada di Indonesia hanya kepala suku. Dengan
masuknya pengaruh Hindu-Budha maka bangsa kita mengenal sistem pemerintahan
yang lebih teratur, dalam bentuk kerajaan dengan kepalanya seorang raja.
3. Bidang Filsafat
Adanya pengaruh cerita Ramayana dan Mahabarata, memberi pengaruh pada
masyarakat bangsa kita, bahwa kejahatan akhirnya dapat dikalahkan oleh kebajikan.
4. Bidang Kebudayaan/Kesenian
Seni Arsitektur, di Indonesia banyak peninggalan-peninggalan bangunan candi,
seperti di India
Seni Sastra, dengan dikenalnya tulisan dan bahasa, membawa pengaruh positif
terhadap perkembangan sastra di Indonesia.

b. Berkembangnya Kerajaan-Kerajaan Yang Bercorak Hindu – Budha


1. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur di tepi sungai Mahakam. Sumber
Sejarah Kerajaan Kutai adalah prasasti yang dipekatkan pada tiang batu sebagai
peringatan upacara korban yang disebut Yupa. Ada sebanyak 7 buah yupa berhuruf
Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Dari prasasti tersebut dapat disimpulkan :
N. Kerajaan Kutai berdiri sekitar abad ke 5 M
O. Kerajaan Kutai diperintah sang Maharaja Kudungga yang mempunyai
anak bernama Aswawarman. Aswawarman mempunyai 3 orang anak yang terkenal
adalah Mulawarman.
Raja Mulawarman raja yang terbesar dan mulia. Hal ini diwujudkan dalam pemberian
sedekah 1000 ekor sapi kepada para Brahmana ditempat suci bernama
Waprakeswara. Agama yang dianut berajaan adalah Hindu-Syiwa. Raja-raja yang
pernah memerintah Kutai adalah Kudungga, Aswawarman, Mulawarman

2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara terletak di tepi Sungai Citarum atau Sungai Cisadane
Bogor, Jawa Barat. Adapun sumber sejarah kerajaan Tarumanegara adalah:
1. Berita dari Cina
P. Catatan Fa-Hien (414 M), yang mengatakan terdapatnya negara Ye
- Po - ti (Jawa)
Q. Catatan Dinasti Tang dan Sung, yang menyebutkan kerajaan Tolomo
(Taruma) pernah mengirimkan utusan ke Cina.
2. Prasasti yang ditemukan di Jawa Barat (7 buah) seperti : Prasasti
Citareum/Citarum, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten (semua
didaerah Bogor), prasasti Tugu di Jakarta, Prasasti Lebak di Banten Selatan.
Prasasti tersebut bertuliskan huruf Pallawa dan berbahasa sanskerta. Dari sumber
sejarah tersebut dapat disimpulkan :
1. Kerajaan Taruma diperkirakan berdiri pada abad 5 M
2. Kerajaan Taruma diperintah Raja Purnawarman
3. Agama yang dianut kerajaan yaitu Hindu Pemuja Wisnu
4. Raja Purnawarman seorang Raja yang gagah dan berani dalam perang,
juga memperhatikan kehidupan rakyat yang ditunjukkan dalam Prasasti Tugu
yaitu melakukan penggalian saluran Gomati pada sungai Candrabaga ± 11 Km
selesai dalam waktu 21 hari. Tujuannya untuk mengairi sawah dan menahan
bahaya banjir. Setelah selesai diadakan selamatan memberi korban 1000 sapi
kepada Brahmana.
3. Kerajaan Holing / Kalingga
a. Diperkirakan terletak di Jawa Tengah sebelah utara Gunung Muria
b. Sumber Sejarah
R. Catatan Cina, bahwa pada abad 7 M di Jawa Tengah telah berdiri kerajaan
Holing atau Kaling (Kalingga), pernah mengirimkan utusan ke Cina.
S. Catatan I-Tsing (664) disebut pendeta Cina Hwi-Ning (Hui-Ning)
mengunjungi kerajaan Holing dan berusaha menterjemahkan kitab Budha
Hinayama yang dibantu oleh pendeta bernama Jnanabadra (berarti sebagian
masyarakat telah beragama budha).
c. Raja yang memerintahkan adalah Raja Putri “Ratu Sima”, yang bijaksana,
adil dan keras, beragama Hindu-Syiwa.
4. Kerajaan Kanjuruhan
a. Kerajaan kanjuruhan diperkirakan terletak di Kanjuruhan, Malang Jawa
Timur.
b. Sumber Sejarah
T. Prasasti Dinoyo yang berangka tahun 760 dengan menggunakan tulisan
Jawa Kuno dan berbahasa sanskerta. Prasasti Dinoyo menyebutkan bahwa raja
yang pertama bernama Dewasiwuka, putranya bernama Liswa, setelah dilantik
menjadi raja bernama gajayana.
U. Gajayana memuja sang Agastya (Dewa Siwa), dengan membuat
Candi Badut.
5. Kerajaan Mataram Lama
Kerajaan Mataram lama pada umumnya dikuasai oleh dua dinasti (keluarga) yaitu
keluarga Sanjaya dan Syailendra.
a. Keluarga Sanjaya (di Jawa Tengah Utara) beragama Hindu
b. Keluarga Syailendra (di Jawa Tengah Selatan) beragama Budha
Tetapi dua keluarga ini dapat bersatu ditandai dengan perkawinan antara Rakai
Pikatan (Sanjaya) dengan Pramodhawardani (Syailendra).

5.1. Kerajaan Mataram (Dinasti Sanjaya)


a. Kerajaan Mataram terletak di Jawa Tengah, dikelilingi gunung (Serayu,
Prau, Sindoro, Sumbing, Ungaran, Merbabu, Sewu) dan daerahnya dialiri
sungai (Bogowonto, Progo, Elo, Bengawan Solo)
b. Sumber Sejarah
dapat diketahui dari Prasasti Canggal (732 M), Prasasti Belitung/Mantyasih
(907 M), Prasasti Agapura.
c. Raja-raja yang memerintah, berdasarkan prasati Balitung :
1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran
3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan
4. Sri Maharaja Rakai Warak
5. Sri Maharaja Rakai Garung
6. Sri Maharaja Rakai Pikatan
7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
8. Sri Maharaja Rakai Watukumalang
9. Sri Maharaja Rakai Watukura Diah Balitung
d. Berakhirnya Kerajaan Mataram Lama (Jawa Tengah)
Pengganti Raja Balitung , berturut-turut adalah Daksa, Tulodong dan Wawa
(Wawa Raja terakhir Dinasti Sanjaya). Oleh Empu Sendok (menantu Wawa)
pusat pemerintahan dipindak ke Jawa Timur, dengan alasan :
1. Keadaan Jawa Tengah kurang menguntungkan karena tidak
memiliki pelabuhan yang baik.
2. Sering terjadi bencana alam terutama meletusnya Gunung Merapi.
3. Terancam oleh kerajaan Sri Wijaya.
e. Perkembangan politik kerajaan Mataram Lama
Kerajaan Mataran didirikan oleh Sanjaya, selanjutnya mengalami
perkembangan pesat. Pada pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram menjadi
penguasa tunggal atas wilayah Jawa Tengah, dan mencapai masa kejayaan
sewaktu raja Diak Balitung. Adapun faktor yang mendukung pertumbuhan
menjadi besar yaitu :
1. Wilayah terletak di daerah subur
2. Raja-rajanya cakap dan bijaksana
3. Ada hubungan harmonis antara raja dengan kaum Brahmana/para
pendeta.
4. Adanya toleransi antara umat Hindu dan Budha sehingga terjalin
kerukunan hidup yang baik.
5. Raja-raja Mataram mampu menjalin hubungan diplomasi yang baik
dengan negara kerajaan disekitarnya (Sri wijaya, Siam, India, Cina).
f. Peninggalan budaya berupa candi bercorak Hindu seperti : Candi
Komplek Diang, Candi Gedong Songo, Prambanan, Sambisari dan Boko.

5.2. Kerajaan Mataram (Dinasti Syailendra)


a. Diperkirakan antara daerah Bagelen dan Yogyakarta pada pemerintahan
Balaputradewa pusatnya di gunung selatan (berdasar bukti peninggalan istana
Ratu Boko).
b. Sumber sejarah berupa prasasti : kalasan (776 M) Klurak (782 M)
didaerah Prambanan, Prasasti karang Tengah (824 M), Ratu Boko (856 M),
Nalanda (860 M).
c. Raja-raja yang memerintah, berdasarkan prasasti raja Syailendra berturut-
turut : Bhanu Wisnu, Indra, Samarathangga, Balaputradewa.
d. Kehidupan politik, kerajaan Syailendra mencapai kejayaan pada masa
Samarathungga. Tetapi setelah Pramodhawardani, kerajaan digabung dengan
Mataram Sanjaya (melalui politik perkawinan).
e. Peninggalan budaya berupa candi bercorak budha seperti : Mendhut,
Pawon, Borobudur, Sari dan Sewu.
6. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri abad 7, ibukotanya mengalami beberapa kali
perpindahan dari Muara Takus, ke Jambi dan akhirnya ke Palembang. wilayah kerajaan
Sri Wijaya sangat luas yaitu meliputi beberapa daerah di wilayah nusantara. maka Sri
Wijaya merupakan “Negara Nasional yang Pertama”. puncak kejayaannya terjadi pada
abad 9 yaitu pada masa pemerintahan raja Bala Putra Dewa dari dinasti Syailendra
(Mataram Kuno).
a. Sumber Sejarahnya
1. Berupa Prasasti :
V. Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Kedukan Batu terdapat di
Palembang
W. Prasasti Kota Kapur terdapat di Pulau Bangka
X. Prasasti Karang Birahi terdapat di Jambi
Prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallwa berbahasa Melayu Kuno.
Y. Prasasti Palas Pasemah (Lampung Selatan)
Z. Prasasti Ligor (Semenanjung Malaka)
AA. Prasasti Nalanda (India)
2. Berita Cina : musafir Cina yang bernama I-Tsing pernah singgah di Sri
Wijaya, selama enam (6) bulan dalam perjalanan dari Kanton (Cina) menuju
India. dan sekembalinya dari India ia singgah di Sri Wijaya selama 4 tahun.
b. Peranan Sriwijaya
1. Di bidang Politik, keberhasilannya memperluas wilayah hingga ke pulai
lain, maka Sriwijaya mendapat julukan sebagai negara nasional pertama di
Indonesia
2. Di bidang Ekonomi perdagangan, dilihat dari jalur pelayaran India-Cina
atau sebaliknya maka kedudukan Sriwijaya amat strategis, dimana kapal-kapal
dagang yang akan atau dari Cina ke Indonesia tentu lewat dan singgah di
Sriwijaya, sehingga menjadi pusat perdagangan.
3. Di bidang Agama, Sriwijaya tampil sebagai pusat agama Budha di Asia
Tenggara. Di pusat kerajaan terdapat terdapat perguruan tinggi agama budha
dan ilmu bahasa sanskerta. Banyak Biksu Sriwijaya yang terkenal, seperti :
Amogawajra, Salayakirti, Dharmakirti, dan Dharmapaka.
4. Di bidang Maritim, untuk menjaga wilayah yang luas dan demi keamanan
perdagangan laut, maka Sriwijaya memiliki angkatan laut yang kuat. Sriwijaya
mampu menguasai lautan nusantara dan dapat melindungi perdagangan,
sehingga disebut sebagai negara “Maritim”.
c. Raja-raja yang pernah memerintah Sriwijaya
BB. Dapunta Hyang, sebagai pendiri
CC. Bala Putra Dewa (Dinasti Syailendra), kerajaan mencapai
kejayaan.
DD. Sanggrama Tungga Wijayatunggawarman
Guru besar agama Budha Sriwijaya yang terkenal : Dharmapala dan Sakyarti
1. Peninggalan
Prasasti-prasasti yang berbahasa Melayu Kuno, area Budha di bukit Siguntang
Palembang, Candi Muara Takus di Riau.
2. Berakhirnya kerajaan Sriwijaya :
- Diserang oleh Raja Rajendra Cola dari kerajaan Colamandala (India) tahun 1025.
- Diserang raja Kertanegara dari Singosari, yang terkenal dengan nama Ekspedisi
Pamalayu tahun 1275
- Serangan angkatan laut Mojopahit tahun 1377
7. Kerajaan Medang Kamulan/ Mataram – Jawa Timur
a.Kerajaan Medang terletak di Tambelang-Jombang kemudian di pindahkan ke
Watu Galuh di antara gunug Semeru dan gunung Wilis Jawa Timur.
Pendiri kerajaan Medang : Empu Sendok dengan Wangsa Isyana
b. Sumber Sejarah
Kerajaan Medang dapat diketahui dari keberadaan prasasti yang dibuat Empu
Sendok, seperti : prasasti Pucangan, Anjuk Landang, dan prasasti Calcuta.
c. Pemerintahan Wangsa Isyana
 Empu Sendok (929-948)
Pada masa Empu Sendok berhasil ditulis buku suci agama Budha : Sang Hyang
Kamanikan
 Dharmawangsa (991-1016)
Pada masa pemerintahannya terjadi peristiwa Pralaya (gugurnya Dharmawangsa
dan keluarga karena diserang kerajaan Wora Wari dari Jawa)
 Airlangga (1019-1049)
Pada masa Airlangga dibangun Bendungan Waringin Supta dan Muncul kitab
Arjuna Wiwaha gubahan Empu Kanwa. Pada tahun 1041 kerajaan dibagi menjadi
dua yaitu :
 Panjalu atau Kediri dengan Ibu Kota Daha
 Jenggala denagan Ibu kota Kahuripan
8. Kerajaan Bali
Kerajaan Bali merupakan kerajaan Hindu yang dipimpin oleh Wangsa
Warmadewa. Raja-raja terkenal dari wangsa Warmadewa adalah : Sri Candra
Bhayasingka Warmadewa, Udayana, Anak Wungsu, (1049-1077). Sedangkan raja-
raja sesudah wangsa Warmadewa adalah : Sri Jayasakti, dan Jayapangus.
9. Kerajaan Kediri
Dalam perang saudara anatara Jenggala dan Kediri, akhirnya peranag
dimenangkan oleh Kediri dan kerajaan dapat dipersatukan kembali. Wilayah kerajaan
Kediri awalnya meliputi Kediri, Madiun, dan bagian Medang Kamulan, Ibu Kota di
Daha.
a. Sumber Sejarah
) Prasasti : P. Sirah Keting, Prasasti di Tulungagung dan Kertosonso, P.
Ngantang, P. Jaring, P. Kamulan.
) Berita Cina, berasal dari Kroink Chu Fan Chi yang dikarang oleh Ju Kua.
b. Raja-raja yang memeritah Kediri
Jayawarsa (1104-1116) selanjutnya digantikan berturut-turut Bameswara (1117-
1135), Jayabhaya (1135-1157), Sarweswara (1159-1161), Aryeswara (1169-1181),
Gandra (1181) Kamesrawa (1182-1185), Kertajaya (1190-1222) Kediri mencapai
kejayaan pada masa Raja Jayabhaya.
c. Berakhirnya kerajaan Kediri
Pada tahun 1222 Raja Kertajaya diserang oleh Ken Arok dari Tumapel dalam
peristiwa Ganter. Sejak peristiwa ini maka tamatlah kerajaan Kediri.
d. Peninggalan budaya yang nampak adalah di bidang sastra
1. Krisnayana, zaman raja jayawarsa
2. Bharatayudha, oleh Empu Sidah dan Panuluh zaman raja Jayabaya
3. Arjuna Wiwaha, oleh Empu Kanwa zaman raja Jayabaya
4. Hariwangsa, oleh Empu Panuluh (Jayabaya)
5. Smaradahana, oleh Empu Dharmaja (Kameswara)
6. Writtasancaya dan Lubdaka, oleh Empu Tanakung
10. Kerajaan Singosari
Kerajaan Singosari terletak di sebelah utara Malang Jawa Timur dibangun
oleh Ken Arok setelah dapat mengalahkan kertajaya dari Kediri tahun 1222 M.
a. Sumber Sejarahnya
1) Kitab Pararaton, Kitab Negarakertayama
2) Prasasti Balawi, Maribong, Kusmala, dan Mula Malarung.
3) Berita Cina, yang menyatakan Kaisar Kubilai Khan pernah mengirim
pasukan untuk menklukkan Singosari
b. Raja Singosari setelah Ken Arok (Sri Rajasa) berturut-turut adalah: Anusopati, Tohjoyo,
Wisnu Wardhana/ Ranggawuni, Kertanegara (raja terbesar dan sekaligus raja terakhir
Singosari)
c. Kehancuran Singosari, akibat serangan raja Jayakatwang (Kediri)
Kehidupan budaya, seni arsitektur berkembang. Peninggalan berupa candi seperti:

Candi Kidal, Candi Jago, Candi Singosari, Arca Dewi Prajnaparamita

(perwujudan Ken Dedes) arca Joko Dolok (Perwujudan Kertanegara). Kitab

Pararaton: menceritakan riwayat raja-raja Singosari, Negara Kertagama: memuat

silsilah raja Mojopahit yang berhubungan dengan raja “Singosari”.

11. Kerajaan Majapahit


1. Lokasi pusat kerajaan Mojopahit diperkirakan terdapat di Trowulan
mojokerto Jawa Timur
2. Berdirinya kerajaan Mojopahit
Pada tahun 1292 Jayakatwang Raja Kediri menyerang Singosari dan raja
Kertanegara terbunuh. Raden Wijaya menantu Kertanegara melarikan diri ke
Madura. Oleh Adipati Madura raden Wijaya disarankan menyerahkan diri dan
mengabdi kepada Raja Jayakatwang.
Sementara itu datanglah pasukan Cina yakni tentara Kubilai Khan untuk
menyerang Raja Kertanegara. Namun mereka tidak tahu kalau raja Kertanegara
sudah wafat. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk merebut
kekuasaan dari tangan Jayakatwang. Raden Wijaya bergabung dengan pasukan
Cina, akibatnya Kediri dapat dihancurkan. Pasukan Cina yang akan kembali ke
pelabuhan diserang secara mendadak oleh Raden Wijaya sehingga pasukan cina
cerai berai dan meninggalkan Jawa Timur.
Pada tahun 1293 Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Mojopahit
dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Si masa pemerintahannya keadaan
Majapahit aman dan tentram. Untuk memperkuat kedudukannya Raden Wijaya
memperistri keempat putri Kertanegara. Pada tahun 1309 Raden Wijaya wafat,
jenasahnya dimakamkan di dimping atau candi sumberjati dekat Blitar. Kemudian
diganti putranya yaitu Kalagemet atau Jayanegara.
Pada masa pemerintahan Jayanegara, Mojopahit sering terjadi
pemberontakan, antara lain: pemberontakan Ronggolawe (1309), pemberontakan
Sora (1311), pemberontakan Numbi (1316), pemberontakan Semi (1316)
danpemberontakan Kuti (1319). Namun semua pemberontakan ini dapat
dipadamkan oleh Gajah Mada. Pada tahun 1328 Jayanegara wafat diganti oleh
Tribuana Tunggal Dewi.
Pada masa pemerintahan Tribuana Tunggal Dewi di Mojopahit terjadi
pemberontakan Sadeng (1331) pemberontakan tersebut juga berhasil dipadamkan
Gajah Mada. Karena jasanya, Gajah Mada mengucapkan sumpah PALAPA yang
artinya “saya tidak akan makan palapa sebelum Nusantara bersatu di bawah
Mojopahit”. Gagasan Gajah Mada mulai dilaksanakan , tahun 1343 Bali dapat
ditundukkan, berikutnya kerajaan-kerajaan Melayu berhasil dikuasai (Kalimantan,
Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua, Sumatra) juga dikuasai.
Pada tahun 1350 Tribuana Tunggal Dewi wafat digantikan putranya
Hayam Wuruk. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan patih Gajah Mada
cita-cita menyatukan seluruh Nusantara dapat terlaksana. Wilayah Mojopahit
meliputi seluruh Nusantara dan di luar wilayah Nusantara sehingga dinamakan
“Negara Nasional Indonesia yang kedua”
3. Hubungan Mojopahit dengan negara tetangga sangat baik. Persahabatan
tersebut dianamakan Mitrakasatata artinya kerjasama dalam perdagangan.
4. Berakhirnya kerajaan Mojopahit disebabkan:
a. Tidak ada pengganti cakap seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada
b.Terjadinya perang Paregreng
c. Terdesak oleh masuknya Islam dan berdirinya kerajaan Islam
d. PerdaganganMojopahit mundur sebab terdesak Malaka
Peristiwa runtuhnya Mojopahit ini ditandai dalam Candrasengkala sirna-ilang-kertaning-
bhumi (1400 saka/ 1478 M)
5. Hasil Seni budaya yang berupa bangunan candi antara lain: candi penatran
(Blitar), Pori (Porong) Sumentar dan Sumberjati (Blitar), candi Tikus (Trowulan,
Mojokerto)

Hasil seni sastra yang terkenal


a. Kitab negara kertagama (empu Prapanca) berisi tentang kisah kerajaan
Majapahit.
b. Kitab Sutasoma atau Puru sada Santa (Empu Tantular). Dari kitab inilah
kalimat pada kakilambang negara kita diambil, yaitu “Bhineka Tunggal Ika
TanHana Dharma mangrwa”
c. Kitab Arjunawiwaha ( karya Empu Tantular)
5. Beberapa Peninggalan Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
1. Candi
Candi berasal dari perkataan Candika, yakni nama Dewi Durga sebagai Dewi Maut yang
merupakan bangunan sebagai tempat makam dan sekaligus tempat pemujaan.
Perbedaan bentuk bangunan antara candi jawa tengah dan jawa timur adalah sebagai berikut:
a. Candi Jawa Tengah tambun dan Jawa Timur ramping.
b. Candi Jawa Tengah terbuat dari bahan audesit (batu kali) candi Jawa Timur dari
batu bata.
c. Dilihat daripenataan tempatnya, candi jawa tengah tempat yang paling suci
sebagai tempat berdirinya candi ada di bagian tengah, sedangkan jawa timur ada di
bagian belakang.
d. Candi jawa tengah umumnya menghadap ke Timur, candi jawa timur menghadap
ka barat.
e. Hiasan pintu gawang masuk candi jawa tengah berupa kalamakara, candi jawa
timur hanya berupa kala
2. Patung/ arca
Patung adalah bentuk tiruan orang, hewan, yang merupakan pahatan dari bahan batu,
kayu atau bahan lain. Patung peninggalan hindu, Kayu ataubahanlain. Patung peninggalan
Hindu, biasanya berupa patung dewa-dewi, tokoh, makhluk mistik. Sedangkan patung budha
umumnya mewujudkan dang Budha Gautama.

3. Seni Ukir
Seni ukir atau pahat, terutama berupa hiasan dinding candi yang sering disebut relief.
Misalnya pada pintu masuk candi yang disebut Kalamakara.
4. Karya Sastra
a. Prasasti, yaitu tulisan pada batu yang memuat informasi sejarah atau peristiwa.
b. Kitab, karangan berupa kisah, catatan, atau laporan tentang peristiwa (bisa
mitologi atau sejarah). Pada masa Hindu-Budha kitab ditulis pada lembaran lontar.
Misalnya:
i. Kitab Kresnayana karya Empu Triguna (Kediri)
ii. Kitab Sutasoma karya Empu Tantular (Majapahit)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Salatiga
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII / II
Tema 4 : Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa
Praaksara, Hindu Buddha, dan Islam
Sub Tema 3 : Kehidupan Manusia pada Masa Islam
Alokasi Waktu : 8 x 40 menit (4 pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.Memahami berpikirkir konologi, 3.4.1 Menjelaskan Masuknya Islam ke
perubahan dan kesinambungan Indonesia
dalam kehidupan bangsa 3.4.2 Memahami Persebaran Islam di Indonesia
Indonesia pada aspek politik, 3.4.3 Mendiskripsikan Kerajaan-kerajaan Islam
sosial, budaya, geografis, dan di Indonesia
Pendidikan Sejak Masa Praaksara 3.4.4 Mendeskripsikan peninggalan masa Islam
Sampai masa Hindu-Buddha, 3.4.5 Menjelaskan pengaruh Islam terhadap
dan Islam.
masyarakat Indonesia

4.4. Menyajikan hasil analisis 4.4.1 Menyajikan hasil pekerjaannya


kronologi, perubahan, dan (kehidupan sosial masyarakat Indonesia
kesinambungan dalam kehidupan pada masa Islam) di depan kelas dengan
bangsa Indonesia pada aspek perangkat teknologi informasi dan
politik, sosial, budaya, geografis, komunikasi
dan pendidikan sejak masa 4.4.2 Membuat artikel atau makalah tentang
praaksara sampai masa Hindu- kehidupan sosial masyarakat Indonesia
Buddha, dan Islam pada masa Islam
4.4.3 Mengamati peta wilayah kesultanan
Islam yang ada di Indonesia

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan memperhatikan indikator pembelajaran, pembentukan karakter peserta
didik yang diharapkan adalah :
1.1 Mensyukuri atas ciptaan Tuhan YME (Religius)
1.2 Cinta Tanah Air (Nasionalis)
1.3 Menjaga Lingkungan (Nasionalis)
1.4 Berfkir kritis dan kreatif (Mandiri)
1.5 Kerjasama (Gotong Royong)
1.6 Komitmen atas keputusan bersama (Gotong Royong)
1.7 Tanggung Jawab (Integritas)
2. Dengan mengamati gambar, peta, membaca buku, browsing internet, peserta didik
dapat:
2.1 Menjelaskan Masuknya Islam ke Indonesia
2.2 Memahami Persebaran Islam di Indonesia
2.3 Mendiskripsikan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
2.4 Mendeskripsikan peninggalan masa Islam
2.5 Menjelaskan pengaruh Islam terhadap masyarakat Indonesia
2.6 Menyajikan hasil pekerjaannya (kehidupan sosial masyarakat Indonesia
pada masa Islam) di depan kelas dengan perangkat teknologi informasi dan
komunikasi
2.7 Membuat artikel atau makalah tentang kehidupan sosial masyarakat
Indonesia pada masa Islam
2.8 Mengamati peta wilayah kesultanan Islam yang ada di Indonesia

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Reguler
a) Masuknya Islam di Indonesia
b) Persebaran Islam di Islam
c) Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
d) Peninggalan sejarah masa Islam
e) Pengaruh Islam terhadap Masyarakat Indonesia
2. Materi Remidial
Tindak lanjut bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan program
remedial. Materi: menganalisis kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
3. Materi Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian. Peserta didik
merangkum kehidupan pada masa Islam dengan memanfaatkan sumber belajar internet.
E. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran subtema
ini adalah:
1. Pendekatan : Saintifik (scientific)
2. Model : Discovery Learning

F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Media :
a) Gambar-gambar dan video
b) Powerpoint
2. Sumber Belajar
a) Buku Teks IPS kelas VII, Kemendikbud revisi tahun 2016 halaman 255-
275
b) Buku IPS lain yang relevan
c) Internet dengan alamat
d) Lingkungan sekitar
e) Sumber lain yang relevan

G. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan 1
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi.
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
 Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai
masuknya Islam di Indonesia
f. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
g. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
h. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 60 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati mengamati gambar
jalur perdagangan masuknya Islam ke Indonesia yang
ditampilkan oleh guru di depan kelas.
b. Peserta didik membaca materi masuknya Islam ke
Indonesia melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
masuknya Islam di Indonesia
Menanya:
d. Peserta didik didalam kelompok diberi kesempatan untuk
bertanya. Diharapkan pertanyaan yang muncul adalah yang
membutuhkan pemikiran tingkat tinggi (HOTS).
e. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan :
Masuknya Islam ke Indonesia
- Pendapat parah Ahli tentang Masuknya Islam ke Indonesia
i. Persebaran Islam di Indonesia
- Cara yang dilakukan dalam Menyebarkan Islam di Indonesia
a. Perdagangan
b. Pernikahan
c. Pendidikan
d. Kesenian
Mengumpulkan informasi:
f. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku
Peserta didik, serta referensi lain yang relevan.
g. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi
pada buku catatannya masing-masing.
Mengasosiasi:
h. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
i. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
j. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
k. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
l. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 5 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan
model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.

Pertemuan 2
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
materi.
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
g. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
h. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
i. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 55 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati mengamati gambar
peta persebaran kerajaan Islam di Indonesia yang ditampilkan
oleh guru di depan kelas.
b. Peserta didik membaca materi kerajaan Islam di
Indonesia melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
kerajaan islam di Indonesia
Menanya:
d. Peserta didik didalam kelompok diberi kesempatan untuk
bertanya. Diharapkan pertanyaan yang muncul adalah yang
membutuhkan pemikiran tingkat tinggi (HOTS).
e. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan :
Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
a. Kesultanan Samudera Pasai kelompok 1
b. Kesultanan Aceh Darussalam kelompok 2
c. Kesultanan Demak kelompok 3
d. Kesultanan Banten kelompok 3
Mengumpulkan informasi:
f. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku
Peserta didik, serta referensi lain yang relevan.
g. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi
pada buku catatannya masing-masing.
Mengasosiasi:
h. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
i. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
j. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
k. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
l. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan
model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.

Pertemuan 3

Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut
sampah disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif
dan kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
materi.
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
g. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
h. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok
yang terdiri dari 4-5 orang.
i. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 55 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati mengamati gambar
peta persebaran kerajaan Islam di Indonesia yang ditampilkan
oleh guru di depan kelas.
b. Peserta didik membaca materi kerajaan Islam di
Indonesia melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
kerajaan islam di Indonesia
Menanya:
d. Peserta didik didalam kelompok diberi kesempatan untuk
bertanya. Diharapkan pertanyaan yang muncul adalah yang
membutuhkan pemikiran tingkat tinggi (HOTS).
e. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan :
Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
a. Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo) kelompok 1
b.Kesultanan Mataram kelompok 2
c.Kesultanan Ternate dan Tidore kelompok 3
d.Kesultanan Banjar kelompok 4

Mengumpulkan informasi:
f. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku
Peserta didik, serta referensi lain yang relevan.
g. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi
pada buku catatannya masing-masing.
Mengasosiasi:
h. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
i. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
j. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
k. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
l. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
g. Guru memberikan post test
h. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
i.Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan
oleh peserta didik.
j.Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan
model pembelajaran yang digunakan.
k. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
l.Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil diskusi
kelompok.
PERTEMUAN 4
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai
peninggalan sejarah masa Islam di Indonesia
g. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
h. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
i. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 60 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati mengamati gambar
peninggalan sejarah masa Islam
b. Peserta didik membaca materi tindakan, motif, dan
prinsip ekonomi melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
peninggalan sejarah masa Islam
Menanya:
a. Peserta didik didalam kelompok diberi kesempatan untuk
bertanya. Diharapkan pertanyaan yang muncul adalah yang
membutuhkan pemikiran tingkat tinggi (HOTS).
b. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan :
a. kelompok 1 : Masjid Keraton
b. kelompok 2 : Makam, Kaligrafi
c. kelompok 3 : Karya sastra, Seni Tari
d. kelompok 4 : Debus, Sekaten dan Grebeg
Mengumpulkan informasi:
a. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku
Peserta didik, serta referensi lain yang relevan.
b. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi
pada buku catatannya masing-masing.
Mengasosiasi:
a. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
b. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
b. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
c. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 5 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan
model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.

H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


1. Teknik Penilaian
a) Sikap : Observasi/jurnal
b) Pengetahuan : Tes tertulis
c) Keterampilan : Kinerja
2. Instrumen Penilaian
a) Sikap : Observasi/jurnal
b) Pengetahuan : Tes tertulis
c) Keterampilan : Kinerja
3. Penilaian Remidial dan Pengayaan
a) Remidial
Dilakukan segera setelah penilain. Kegiatan remidial dilakukan dengan cara :
 Pembelajaran ulang
 Bimbingan perorangan
 Belajar kelompok
 Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai
KKM sesuai dengan hasil analisis penilaian
b. Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai KKM
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman
materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal
dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan
mewawancarai narasumber.
Salatiga, 7 Juli 2017
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran IPS,

Wartono, S.Pd., M.Pd. Kus Heriyati, S.Pd. E.Kop.


NIP. 19620518 198403 1 013 NIP. 19630202 199003 2 004
LAMPIRAN PENILAIAN
A. PENILAIAN SIKAP
1. Teknik Penilaian : Observasi
2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian
3. Berupa lembar observasi dalam bentuk jurnal
Lembar Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual
Nama sekolah :
Kelas/semester :
Mata pelajaran :
Tahun pelajaran :

No Tanggal Nama Catatan perilaku Butir sikap


peserta didik

Lembar Jurnal Perkembangan Sikap Sosial


Nama sekolah :
Kelas/semester :
Mata pelajaran :
Tahun pelajaran :

No Tanggal Nama Catatan perilaku Butir sikap


peserta didik

B. PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Teknik penilaian : Tes tertulis bentuk pilihan ganda
2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian

No Indikator Butir pertanyaan Kunci Skor


Pencapaian Jawaban
kompetensi
1. Menjelaskan D 20
Masuknya Islam 1. Agama Islam dibawa masuk ke
ke Indonesia Indonesia oleh parapedagang
dari….

a. Arab,
Persia,Madagaskar
b. Persia,Gujarat,Mada
gaskar
c. Persia,
Benggala,Gujarat
d. Arab,Persia,Gujarat

2. Memahami A 20
Persebaran Islam 2. Pada awalnya agama Islam
di Indonesia masuk ke Indonesia melalui ….
a. saluran perdagangan
b. saluran politik
c. saluran pendidikan
d. saluran perkawinan

3. Mendiskripsikan A 20
Kerajaan-kerajaan 3. Kerajaan yang bercorak Islam
Islam di pertama di Indonesia adalah….
Indonesia
a. Samudra Pasai
b. Demak
c. Mataram
d. Makasar

4. Mendeskripsikan C 20
peninggalan masa 4. Karya sastra hasil akulturasi
Islam budaya Islam -Indonesia yang
berisi tentang ramalan-ramalan
disebut….
a. Syair
b. Babad
c. Suluk
d. Hikayat

5. Menjelaskan 5 Pada masa Hindu-Buddha terjadi B 20


pengaruh Islam pembedaan yang tegas antar
terhadap kelompok masyarakat, pembedaan.
Hal tersebut mereupakan pengaruh
masyarakat
dalam bidang...
Indonesia
a. Ekonomi
b. Sosial
c. Politik
d. pendidikan

c. Skor penilaian
Skor maksimal = 100

C. PENILAIAN KETERAMPILAN
1. Teknik Penilaian : Penilaian kinerja (proses dan produk)
2. Instrumen penilaian :
Diskusikan dengan teman sekelompokmu, kerjakan aktivitas kelompok pada buku tugas
masing-masing.
3. Pedoman penskoran

RUBRIK PENILAIAN PRODUK


Indikator Penilaian
Terampil membuat laporan hasil diskusi
Petunjuk :
Rubrik ini diisi oleg guru untuk menilai kompetensi keterampilan dengan memberi tanda ceklist
(√) pada kolom skor.
Kriteria pemberian skor :
4 = sangat setuju
3 = setuju
2 = cukup setuju
1 = kurang setuju

Nama peserta didik :


Kelas :
No. Indikator Penilaian Skor
1 2 3 4
1 Laporan hasil diskusi disusun secara sistematis
2 Laporan hasil diskusi yang telah disusun
dimunculkan ide-ide unik dan kreatif
3 Laporan hasil siskusi yang dihasilkan disusun
sesuai tujuan pembelajaran
Jumlah skor
Skor yang diperoleh

RUBRIK PENILAIAN PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK


Nama Aspek Jumla Nilai Ket.
No. peserta h skor
didik Keakti kerjasa inisiati berpen kedisip
fan ma f dapat linan
1
2
3

Keterangan skor : Kriteria Nilai


Baik sekali = 4 A = 80-100 : Baik sekali
Baik =3 B = 70-79 : Baik
Cukup =2 C = 60-69 : Cukup
Kurang =1 D = < 60 : Kurang

Skor perolehan
Nilai x 100
skor maksimal

Kehidupan Masyarakat pada Masa Islam

1. Masuknya Islam ke Indonesia


Pendapat para ahli tentang masuknya Islam di Indonesia
a. Pendapat pertama menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7
Masehi. Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) mengatakan bahwa Islam
berasal dari tanah kelahirannya, yaitu Arab atau Mesir. Proses ini berlangsung pada
abad-abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi. Hal ini berdasarkan bukti bahwa
bangsa Indonesia sejak awal telah menganut mazhab Syafi’i yang sama dengan
mazhab yang dianut di Mekkah. Senada dengan pendapat Hamka, teori yang
mengatakan bahwa Islam berasal dari Mekkah dikemukakan oleh Anthony H.Johns.
Menurutnya,proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir (kaum pengembara) yang
datang ke kepulauan Indonesia. Bukti lain tentang masuknya Islam pada abad ke-7
Masehi adalah catatan dari Dinasti Tang yang berjudul Hsin-tangshu (Sejarah Dinasti
Tang) menyebutkan bahwa pada 674 M telah ada pemukiman pedagang Arab di
Polu-shih (Barus, Pantai Barat Sumatra).
b. Pendapat kedua dikemukakan oleh Hoesein Djajadiningrat. Ia mengatakan bahwa
Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Persia. Pendapatnya didasarkan pada
kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Persia dan
Indonesia. Tradisi tersebut antara lain adalah perayaan 10 Muharram atau Asyuro
sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti yang berkembang
dalam tradisi Tabot di Pariaman, Sumatra Barat dan Bengkulu.
c. Pendapat ketiga bahwa Islam masuk ke kepulauan Indonesia berasal dari
Gujarat sekitar abad ke-13 Masehi. Menurut Snouck Hurgronje para penyebar Islam
di Indonesia berasal dari Gujarat (India). Pendapat senada dikemukan oleh
Mouquette (Ilmuwan Belanda) yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia
sekitar abad ke-13-14 Masehi. Penentuan waktu itu berdasarkan tulisan pada batu
nisan Sultan Malik al-Saleh yang berangka tahun 698 H atau 1297 M. Mouquette
melihat ada kesamaan batu nisan Malik al-Saleh dengan batu nisan yang ada di
Cambay, Gujarat. Bukti lain tentang masuknya Islam pada abad ke-13 M adalah
catatan Marcopolo (pedagang Venesia) yang singgah di Sumatera dalam perjalanan
pulangnya dari Cina pada tahun 1292. Di sana disebutkan bahwa Perlak merupakan
kota Islam.

2. Persebaran Islam di Indonesia

Persebaran Islam di Indonesia terjadi secara bertahap.Daerah yang pertama mendapat


pengaruh Islam adalah daerah Indonesia bagian Barat. Daerah ini merupakan jalur
perdagangan internasional sehingga pengaruh Islam dapat dengan cepat tumbuh di
sana.Di daerah ini berkembang beberapa pusat kerajaan Islam seperti Samudera Pasai
danAceh.Dari sini kemudian Islam menyebar ke kota-kota pelabuhan yang ada di
Indonesia seperti Banten, Jepara, Gresik, Tuban, Makassar, serta Ternate dan Tidore.

Ada beberapa cara yang dilakukan dalam menyebarkan Islam di Indonesia.


a. Perdagangan
b. Pernikahan
c. Pendidikan
d. Kesenian

3. Pengaruh Islam terhadap Masyarakat di Indonesia

Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia telah membawa perubahan dalam berbagai


aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Perubahan-perubahan itu antara lain tampak
dalam bidang-bidang berikut ini.
a. Bidang Politik
Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang kerajaan-kerajaan Hindu-
Buddha.Kerajaan-kerajaan tersebut kemudian mengalami kemunduran dan
digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan Islam.Pada masa Islam, konsep
kerajaan berubah menjadi kesultanan. Dalam sistem kesultanan nilai- nilai Islam
menjadi dasar dalam pengendalian kekuasaan.
b. Bidang Sosial
Pada masa Hindu-Buddha terjadi pembedaan yang tegas antar kelompok masyarakat,
pembedaan ini disebut dengan sistem kasta.Sistem ini membedakan masyarakat
menjadi golongan Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra.Setelah Islam masuk, sistem
kasta menjadi pudar karena ajaran Islam tidak menerapkan sistem kasta.Meskipun
demikian, pada masa Islam masih terdapat penggolongan kelompok masyarakat.Di
Jawa misalnya,seorang ulama diberi gelar Kyai, sebuah gelar yang menunjukkan
ketinggian derajat pada struktur sosial di masyarakat.Begitu pula dengan para
penyebar agama Islam yang diberi gelar Sunan, gelar ini menujukkan status sosial
yang tinggi.
c. Bidang Agama
Pada masa Islam, sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam.
Meskipun demikian, masih terdapat masyarakat yang menganut agama Hindu,
Buddha, atau menganut kepercayaan terhadap roh halus. Hingga saat ini, sebagian
besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam.
d. Bidang Kebudayaan
Berkembangnya kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia tidak serta merta
menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada. Kebudayaan Islam
mengakomodasi kebudayaan yang sudah ada, tentunya dengan modifikasi dan
penyesuaian agar tetap sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini menyebabkan terjadinya
akulturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada. Hasil
akulturasi tersebut antara lain sebagai berikut.
1) Seni Bangunan
a. Atap Tumpang
b. Menara
c. Makam
2) Seni Ukir ,contohnya kaligrafi

4. Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia


Kerajaan-kerajaan Islam dikenal dengan sebutan kesultanan dan rajanya disebut sultan.
Kesultanan Islam di Indonesia diperkirakan mulai lahir sejak abad ke-13 M.
a. Kesultanan Samudera Pasai
b. Kesultanan Aceh Darussalam
c. Kesulatan Demak
d. Kesultanan Banten
e. Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo)
f. Kesultanan Mataram
g. Kesultanan Ternate dan Tidore
h. Kesultanan Banjar

5. Peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia


a. Masjid
Masjid merupakan tempat ibadah orang-orang Islam. Masjid yang merupakan
peninggalan masa Islam di Indonesia contohnya adalah mesjid Demak, mesjid
Ampel Surabaya, dan mesjid Banten.
b. Keraton
Keraton adalah tempat kediaman raja atau istana raja.Di tempat ini seorang raja
mengendalikan pemerintahan kerajaannya. Dengan demikian, keraton berfungsi
sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal raja. Keraton yang termasuk
peninggalan masa Islam antara lain yaitu: Keraton Surakarta, Keraton Yogyakarta,
Keraton Kanoman di Cirebon, dan istana Maimun di Sumatra Utara.

c. Makam
Makam kuno peninggalan masa Islam umumnya terdiri atas jirat (kijing), nisan,
dan cungkup. Jirat adalah bangunan yang terbuat dari batu atau tembok yang
berbentuk persegi panjang.Nisan adalah tonggak pendek yang terbuat dari batu
yang ditanam di atas gundukan tanah sebagai tanda kuburan. Cungkup adalah
bangunan mirip rumah yang berada di atas jirat. Contoh makam kuno bercorak
Islam, yaitu makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, makam Fatimah binti
Maimun di Leran Gresik, makam Sultan Malik al-Saleh di Pasai Aceh, dan
makam sultan-sultan Mataram di Imogiri.

d. Kaligrafi

Kaligrafi adalah menulis indah dan disusun dalam aneka bentuk menarik dengan
menggunakan huruf Arab.Dalam dunia Islam, kaligrafi terdiri atas petikan ayat-ayat
suci Al Qur’an.Bentuknya beraneka macam, dari yang sederhana, berbentuk
tulisan mendatar, sampai bentuk yang rumit seperti sebuah lingkaran, segitiga atau
membentuk suatu bangun tertentu seperti masjid. Beraneka ragam hias kaligrafi
dapat kita temukan pada dinding masjid atau batu nisan.

e. Karya Sastra
Berdasarkan corak dan isinya karya sastra peninggalan masa Islam di Indonesia
ada beberapa jenis, yaitu: berupa, babad, hikayat, suluk, dan syair.
1) Babad adalah karya sastra berupa cerita berlatar belakang sejarah. Karya
ini biasanya berupa cerita semata daripada uraian sejarah yang disertai bukti-
bukti dan fakta. Contoh Babad Cirebon, Babad Tanah Jawi, dan Babad
Giyanti.

2) Hikayat adalah karya sastra berupa cerita atau dongeng yang dibuat
sebagai pelipur lara atau pembangkit semangat. Contoh Hikayat Hang Tuah,
dan Hikayat Raja-Raja Pasai.

3) Suluk adalah kitab-kitab yang berisi masalah gaib, ramalan tentang hari
baik atau buruk, dan makna atau simbol tertentu yang dihadapi manusia.
Suluk-suluk tersebut merupakan bagian dari ajaran tasawuf.Suluk merupakan
karya sastra tertua peninggalan kesultanan Islam di Indonesia. Contoh Suluk
Wijil, Suluk Malang Sumirang, dan Suluk Sukarsa.

4) Syair adalah puisi lama yang setiap baitnya terdiri atas empat baris yang
berakhir dengan bunyi yang sama. Contohnya Syair Perahu dan Syair Si
Burung Pingai karya Hamzah Fansuri.

5) Seni Tari
Salah satu tarian yang merupakan peninggalan dari masa Islam adalah tari
seudati atau tari saman dari Aceh.Tarian ini dilakukan dengan iringan
nyanyian yang sebenarnya adalah selawat atau pujian kepada nabi.

6) Debus
Debus merupakan kesenian bela diri dari Banten.Dalam kesenian ini, pemain
menusukkan benda tajam ke tubuhnya tanpa meninggalkan luka. Kesenian
Debus berawal pada abad ke-16 M, pada masa pemerintahan Sultan
Maulana Hasanuddin.Debus pernah digunakan sebagai sarana untuk
memompa semangat juang rakyat Banten melawan Belanda pada masa
pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.

7) Sekaten dan Grebeg

Sekaten merupakan upacara peringatan kelahiran Nabi Muhammad saw. yang


diadakan setiap bulan Rabiul Awwal tahun Hijriyah di Alun-Alun Surakarta
dan Yogyakarta. Upacara ini dahulu digunakan oleh Sultan Hamengkubuwana I,
pendiri keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat mengikuti dan
memeluk agama Islam.Pada perayaan Sekaten, dua gamelan, yaitu gamelan Kyai
Nagawilaga dan gamelan Kyai Gunturmadu akan dimainkan secara bersamaan
selama 7 (tujuh) hari berturut-turut.

Materi Remidial
3. Pengaruh Islam terhadap Masyarakat di Indonesia

Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia telah membawa perubahan dalam berbagai


aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Perubahan-perubahan itu antara lain tampak
dalam bidang-bidang berikut ini.
e. Bidang Politik
Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang kerajaan-kerajaan Hindu-
Buddha.Kerajaan-kerajaan tersebut kemudian mengalami kemunduran dan
digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan Islam.Pada masa Islam, konsep
kerajaan berubah menjadi kesultanan. Dalam sistem kesultanan nilai- nilai Islam
menjadi dasar dalam pengendalian kekuasaan.
f. Bidang Sosial
Pada masa Hindu-Buddha terjadi pembedaan yang tegas antar kelompok masyarakat,
pembedaan ini disebut dengan sistem kasta.Sistem ini membedakan masyarakat
menjadi golongan Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra.Setelah Islam masuk, sistem
kasta menjadi pudar karena ajaran Islam tidak menerapkan sistem kasta.Meskipun
demikian, pada masa Islam masih terdapat penggolongan kelompok masyarakat.Di
Jawa misalnya,seorang ulama diberi gelar Kyai, sebuah gelar yang menunjukkan
ketinggian derajat pada struktur sosial di masyarakat.Begitu pula dengan para
penyebar agama Islam yang diberi gelar Sunan, gelar ini menujukkan status sosial
yang tinggi.
g. Bidang Agama
Pada masa Islam, sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam.
Meskipun demikian, masih terdapat masyarakat yang menganut agama Hindu,
Buddha, atau menganut kepercayaan terhadap roh halus. Hingga saat ini, sebagian
besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam.
h. Bidang Kebudayaan
Berkembangnya kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia tidak serta merta
menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada. Kebudayaan Islam
mengakomodasi kebudayaan yang sudah ada, tentunya dengan modifikasi dan
penyesuaian agar tetap sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini menyebabkan terjadinya
akulturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada. Hasil
akulturasi tersebut antara lain sebagai berikut.
1) Seni Bangunan
d. Atap Tumpang
e. Menara
f. Makam
2) Seni Ukir ,contohnya kaligrafi

4. Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia

Kerajaan-kerajaan Islam dikenal dengan sebutan kesultanan dan rajanya disebut sultan.
Kesultanan Islam di Indonesia diperkirakan mulai lahir sejak abad ke-13 M.
i. Kesultanan Samudera Pasai
j. Kesultanan Aceh Darussalam
k. Kesulatan Demak
l. Kesultanan Banten
m. Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo)
n. Kesultanan Mataram
o. Kesultanan Ternate dan Tidore
p. Kesultanan Banjar

Anda mungkin juga menyukai