(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Salatiga
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII / II
Tema 4 : Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa
Praaksara, Hindu Buddha, dan Islam
Sub Tema 1 : Kehidupan Manusia pada Masa Praaksara
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 pertemuan)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan memperhatikan indikator pembelajaran, pembentukan karakter peserta
didik yang diharapkan adalah :
1.1 Mensyukuri atas ciptaan Tuhan YME (Religius)
1.2 Cinta Tanah Air (Nasionalis)
1.3 Menjaga Lingkungan (Nasionalis)
1.4 Berfkir kritis dan kreatif (Mandiri)
1.5 Kerjasama (Gotong Royong)
1.6 Komitmen atas keputusan bersama (Gotong Royong)
1.7 Tanggung Jawab (Integritas)
2. Dengan mengamati gambar, peta, membaca buku, browsing internet, peserta didik
dapat:
2.1 Menjelaskan pengertian pra aksara
2.2 Mengidentifikasi periodisasi masa pra
2.3 Aksara di Indonesia.
2.4 Mendiskripsikan perkembangan masyarakat
2.5 Indonesia pada masa pra aksara
2.6 Menjelaskan hasil – hasil kebudayaan pada Masa pra aksara
2.7 Mengklasifikasikan benda – benda yang dihasilkan pada masa
perundagian dalam bentuk tabel.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. pengertian pra aksara
b. Periodisasi masa pra aksara di Indonesia
c. Perkembangan masyarakat pra aksara Indonesia
d. Hasil – hasil kebudayaan pada masa pra aksara di Indonesia
2. Materi Remidial
Tindak lanjut bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan program
remedial. Materi: mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan pada masa praaksara.
3. Materi Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian. Peserta didik
merangkum materi hehidupan pada masa praaksara dengan memanfaatkan sumber
belajar internet.
E. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran subtema
ini adalah:
1. Pendekatan : Saintifik (scientific)
2. Model : Problem Based Learning
F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Media :
a. Gambar benda-benda prasejarah, gambar fosil manusia purba.
b. Powerpoint materi kehidupan pada masa praaksara
c. Video pembentukan muka bumi
2. Sumber Belajar
a. Buku Teks IPS kelas VII, Kemendikbud revisi tahun 2016 halaman 191-
122
b. Buku IPS lain yang relevan
c. Internet dengan alamat
d. Lingkungan sekitar
e. Sumber lain yang relevan
Mengumpulkan informasi:
a. Peserta didik membaca pada buku paket.dan hal 126 –
129 serta modul dari guru selain itu mengakses Internet tentang
kelangkaan sesuai website yang telah ditentukan oleh guru.
b. Peserta didik melakukan resume kecil sesuai topik
materi.
Kelompok 1. Mengkaji pola kehidupan masa pra aksara
Kelompok 2. Mengidentifikasi kebudayaan masa pra aksara
Kelompok 3.Mengidentifikasi kebudayaan asli indonesia pada
masa pra aksara
Kelompok IV. Jenis – jenis manusia pra aksara
Kelompok V. Menggambar peta persebaran nenek moyang bangsa
Indonesia
Kelompok VI.mengkaji periodisasi zaman Batu
Mengasosiasi:
a. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
b. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
a. Kelompok 1, 2, dan 3 mempresentasikan hasil diskusi
sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
b. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
c. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan
model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.
Pertemuan 2
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yaitu:
Apakah kalian pernah mengunjungi museum purbakala?
Apa saja yang terdapat di museum itu?
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai kehidupan
pada masa praaksara.
g. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
h. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
i. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 55 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati video pembentukan muka
bumi dan mengamati gambar-gambar fosil manusia purba yang
ditampilkan oleh guru di depan kelas.
d. Peserta didik membaca materi kehidupan pada masa praaksara
melalui buku cetak (literasi)
e. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
kehidupan pada masa praaksara.
Menanya:
f. Peserta didik menanyakan atau membuat pertanyaan tentang
periodisasi masa pra aksara dan guru mengarahkan pertanyaan
siswa ke tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan pembelajaran
Mengumpulkan informasi:
g. Peserta didik membaca pada buku paket. serta modul
dari guru selain itu mengakses Internet tentang kelangkaan
sesuai website yang telah ditentukan oleh guru.
h. Peserta didik melakukan resume kecil sesuai topik
materi.
Kelompok I. Jenis – jenis manusia pra aksara
Kelompok II. Menggambar peta persebaran nenek moyang
bangsa Indonesia
Kelompok III. mengkaji periodisasi zaman Batu
Mengasosiasi:
i.Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data atau
informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
j. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
k. Kelompok 1, 2, dan 3 mempresentasikan hasil diskusi
sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
l.Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
m. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan
model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Teknik Penilaian
a) Sikap : Observasi/jurnal
b) Pengetahuan : Tes tertulis
c) Keterampilan : Kinerja
2. Instrumen Penilaian
a) Sikap : Observasi/jurnal
b) Pengetahuan : Tes tertulis
c) Keterampilan : Kinerja
3. Penilaian Remidial dan Pengayaan
a) Remidial
Dilakukan segera setelah penilain. Kegiatan remidial dilakukan dengan cara :
Pembelajaran ulang
Bimbingan perorangan
Belajar kelompok
Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai
KKM sesuai dengan hasil analisis penilaian
b) Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai KKM
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman
materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal
dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan
mewawancarai narasumber.
Salatiga, 7 Juli 2017
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran IPS,
B. PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Teknik penilaian : Tes tertulis bentuk pilihan ganda
2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian
a. Skor penilaian
Nilai maksimal per soal 10
Skor maksimal = 100
C. PENILAIAN KETERAMPILAN
1. Teknik Penilaian : Penilaian kinerja (proses dan produk)
2. Instrumen penilaian :
Diskusikan dengan teman sekelompokmu, kerjakan aktivitas kelompok pada buku tugas
masing-masing.
3. Pedoman penskoran
Skor perolehan
Nilai x 100
skor maksimal
MATERI KEHIDUPAN MASA PRASEJARAH
Zaman Pra –aksara adalah zaman sebelum manusia mengenal dan menggunakan tulisan.
Zaman pra-aksara juga disebut nirleka atau zaman prasejarah. Zaman pra-aksara berakhir
ketika manusia telah mengenal dan menggunakan tulisan. Di Indonesia zaman pra-aksara
berakhir dengan ditemukannya tujuh buah prasasti berbentuk yupa di lembah sungai
Mahakam,Kalimantan Timur sekitar awal abd ke-5 Masehi.
Pada masa pra-aksara telah hidup manusia purba. Manusia purba adalah manusia yang hidup
pada zaman pra-aksara. Kehidupan manusia pada zaman pra-aksara dapat diketahui dari
hasil peninggalan yang berupa fosil dan artefak manusia purba diketemukan. Kahidupan
manusia purba dapat diketahui dari sumber-sumber sebagai berikut :
1. Penemuan Fosil
Fosil adalah sisa-sisa tumbuhan, hewan maupun manusia yang telah membantu karena
terpendal dalam lapisan tanah. Umur fosil dapat diketahui berdasarkan lapisan tanah.
Menurut Von Koeningswald, pembagian zaman pra-aksara atau prasejarah didasarkan
pada tiga lapisan tanah, yaitu diluvium bawah (lapisan bawah), diluvium tengah (lapisan
tengah), dan diluvium atas (lapisan atas). Fosil-fosil manusia yang ditemukan oleh para
ahli tersebut dinamakan fosil pandu sebab fosil tersebut dapat memberi petunjuk
mengenai kehidupan manusia purba pada masa pra-aksara.
2. Penemuan Artefak
Artefak adalah alat-alat yang digunakan manusia purba untuk memenuhi kehidupannya.
Benda-benda ini banyak ditemukan para ahli sehingga dapat diketahui kehidupan
manusia purba saat itu. Peralatan tersebut terbuat dari batu, tulang maupun logam.
Alat-alat yang digunakan manusia purba untuk memenuhi kehidupannya dapat diketahui
umurnya berdasarkan pembagian geologi sebagai berikut :
2 Paleozoiuku 340 juta tahun yang lalu Mulai ada kehidupan binatang, ikan,
m reptile dan binatang bertulang belakang
3 140 juta tahun yang lalu Reptil mencapai bentuk puncak, seperti
Mesozoikum dinosaurus dan attlantasaurus
Berdasarkan penggilingan tanah, para ahli membedakan jenis manusia purba menurut
umur dan tingkat perkembangan hidupnya. Adapun jenid-jenis manusia purba di
Indonesia adalah :
a. Meganthropus
Seorang ahli purbakala Von Koeningswald pada tahun 1941 menemukan fosil
manusia purba di Sangiran sebelah utara Surakarta. Fosil manusia purba diperkirakan
hidup 2-1 juta tahun yang lalu. Berdasarkan penelitian, manusia purba ini bertubuh
besar dan paling tua di Indonesia. Oleh karena itu jenis manusia purba ini dinamakan
Meganthropus Paleojavanicus yang berarti manusia besar tertua dari Jawa.
b. Pithecanthropus
Pada tahuan 1890 Eugene Dubois menemukan fosil manusia purba di Desa Trinil,
Ngawi Jawa Timur. Berdasarkan penelitian, manusia pruba berbentuk kerangka mirip
kera. Oleh karena itu manusia purba ini dinamakan Pithecanthropus Erectus yang
artinya manusia kera berjalan tegak. Weidenreich pada tahun 1936 menemukan fosil
serupa di Desa Perning, Mojokerto kemudian dinamakan Pithecanthropus Robustus,
sedangkan Koeningswald menamakan Pithecanthropus Mojokertensis.
c. Homo
Hasil penelitian Von Koeningswald, manusia purba jenis homo ini tingkatannya lebih
tinggi dibanding Meganthropus maupun Pithecanthropus. Adapun jenis homo adalah :
1. Homo Soloensis (manusia dari Solo), fosil ini ditemukan di Ngandong,
lembah Bengawan Solo oleh Ter Haar dan Oppenorth.
2. Homo Wajakensis (manusia dari Wajak), fosil ini ditemukan pada tahun
1889 oleh Eugene Debois. Homo Wajakensis mirip dengan penduduk asli
Australia dan setingkat dengan Homo Soloensis.
3. Homo Sapiens (manusia cerdas). Jenis manusia purba ini paling maju dan
dikatakan sebagai cikal bakal nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari
Yunan.
Secara garis besar Jenis manusia purba di Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu jenis
Pithecanthropus (termasuk Meganthropus) dan jenis Homo. Ciri keduanya sebagai
berikut :
a. Ciri-ciri Pithecanthropus
1. Bentuk tubuh berbeda dengan manusia sekarang
2. Tingkat kehidupannya masih sangat primitif
3. Hidupnya masih berpindah-pindah (nomaden) dengan berburu dan
meramu
4. Peralatan hidupnya masih terbuat dari batu kasar seperti kapak genggam
dan kapak perimbas
5. Hidup kira-kira antara 30 ribu – 2 juta tahun lalu
b. Ciri-ciri Homo
1. Bentuk tubuh mirip manusia sekarang dan kecerdasannya lebih tinggi
2. Tingkat kehidupannya lebih tinggi dari Pithecanthropus
3. Hidupnya menetap agak lama dan bisa bercocok tanam, berladang dan
beternak
4. Peralatan hidupnya terbuat dari batu yang halus seperti kapak persegi dan
kapak lonjong
5. Hidup kira-kira antara 25 ribu – 40 ribu tahun lalu
2. Jenis-Jenis Manusia Purba dari Luar Indonesia
Perkembangan kehidupan manusia purba di Indonesia dibagi dalam tiga masa, yaitu masa
perkembangan kehidupan berbur dan meramu, masa bercocok tanam dan berternak, dan
masa perundagian.
Pada masa ini manusia purba hidup dengan berburu binatang dan mengumpulkan makanan
dari hasil hutan. Binatang yang biasa diburu antara lain; Banteng, kerbau, babi, rusa,
burung, ikan dan lain-lain. Sedangkan bahan makanan yang dikumpulkan antara lain;
ubi,talas, buah-buahan dan sayur-sayuran. Pada masa berburu dan meramu manusia purba
menggunakan alat-alat dari batu, tulang maupun kayu, antara lain:
a. Kapak perimbas : digunakan untuk merimbas kayu, menguliti binatang dan
memecah tulang.
b. Alat serpih: berfungsi sebagai gundi, penusuk dan pisau
c. Kapak genggam: digunakan untuk mengambil ubi dan memotong daging buruan
d. Mata Tombak: untuk berburu binatang
Pada masa berburu dan meramu manusia purba bertempat tin ggal secara berpindah-pindah
atau nomaden. Keadaan ini terjadi karena mereka sangat tergantung hidupnya dengan
makanan yang disediakan oleh alam. Masa ini disebut masa food gathering
( mengumpulkan makanan). Sebagai cirikas alat kehidupan yang digunakan pada masa
food gathering adalah kapak perimabas atau chooper, yaitu sejenis kapak yang digenggam
dan tidak bertangkai. Perkakas itu ditemukan oleh Koeningswald di Pacitan dan Ngandong
pada tahun 1953. Di samping itu juga ditemukan alat-alat tulang sebagai alat serpih, gurdi
sebagai pisau.
Pada masa hidup berburu dan meramu, memilih gua sebagai tempat tinggalnya. Biasanya
gua-gua di lereng pegunungan yang dekat dengan mata air. Gua-gua yang paling banyak
dihuni adalah gua yang bagian atasnya terlindung oleh karang atau disebut abris saus
rhoces. Kehidupan di gua-gua dapat dilihat dari peninggalan seni lukis yang terdapat di gua
leang-leang di Sulawesi Selatan. Lukisan itu berupa tangan manusia dan binatang dengan
cat merah. Luukisan itu menggambarkan perjuangan hidup mereka pada masa berburu dan
mengumpulkan makanan.
Manusia purba yang hidup di pantai meninggalkan sampah-sampah dapur yang disebut
kjokkenmoddinger, yaitu berupa fosil sampah dapur yang terbentuk dari sisa-sisa makanan
kulit kerang dan tulang-tulang ikan yang menggunung di tepi-tepi pantai. Fosil tersebut
tersebar hampir di sepanjang pantai Sumatera Timur.
3. Masa Perundagian
Pada masa ini manusia purba telah pandai membuat perkakas yang berasal dari logam.
Mereka memanfaatkan alat tersebut sebagai bagian dari kehidupannya. Penemuan pada
masa ini kebanyakan berupa artefak logam, perunggu dan besi. Allat-alat tersebut adalah:
a. Nekara
Alat ini semacam tambur besar dari perunggu yang
berpinggang
di bagian tengah dan tertutup di bagian atasnya.
Nekara ini dipercaya sebagai bagian dari bulan yang
jatuh dari langit. Alat ini sering digunkansebagai alat
upacara untuk mendatangkan hujan.Nekara ini
banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali dan
wilayah Indonesia Timur.
b. Moko
Benda ini seperti nekara tetapi berbentuk lebih kecil
dan ramping.
Moko digunakan sebagai alat pusaka dan mas kawin.
Moko banyak Ditemukan di pulau Alor.
c Kapak Perunggu
Kapak ini sering disebut sebagai kapak sepatu atau kapak corong. Alat ini banyak
ditemukan di pulau Jawa, Sumatera, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, pulau
Selayar dan Irian Jaya.
d. Alat Perunggu
Bebtuk alat ini amat beragam. Ada yang berbentuk orang menari, berdiri, naik kuda atau
memegang panah. Area ini ditemukan di Bangkinang, Provinsi Riau.
e. Bejana Perunggu
Mempunyai bentuk yang mirip dengan gitar Spanyol. Alat ini banyak ditemukan di
Sumatera dan Madura.
f. Perhiasan
Perhiasan ini berupa gelang tangan, cincin, kalung dan bandul. Benda-benda ini
ditemukan hampir semua
tempat di Indonesia.
4. Masa Megalithikum
Sebelum agama masuk ke wilayah Nusantara, nenek moyangn kita telah memiliki
kepercayaan adanya kekuatan yang maha tinggi di luar dirinya, yaitu ketentuan alam
semesta. Upacara-upacara pemujaan sering dilakukan. Oleh karena itu muncul kepercayaan
animisme dan dinamisme. Animisme adalah kepercayaan terhadap roh nenek moyang
memiliki kekuatan. Sedangkan dinamisme adalah kepercayaan bahwa benda-benda
memiliki kekuatan gaib, kesaktian atau tuah. Sebagai sarana pendukung kepercayaan
tersebut, di Indonesia dikembangkan kebudayaan Megalithikum ( kebudayaaan batu besar).
Adapun benda Megalithikum tersebut adalah sebagai berikut:
i. Menhir, yaitu tugu batu yang digunakan untuk memuja roh nenek
moyang
ii. Dolmen, yaitu meja batu yang digunakan untuk meletakkan sesaji
iii. Sarkofagus, yaitu tempat jenazah atau kubur batu yang
berbentuklesung
iv. Waruga, peti kubur berbentuk kubus
v. Punden berundak-undak, yaitu bangunan batu berundak-undak untuk memuja roh
nenek moyang.
4.4. Menyajikan hasil analisis 4.4.1 Menunjukkan pada peta daerah – daerah
kronologi, perubahan, dan yang dipengaruhi unsur Hindu Budha di
kesinambungan dalam kehidupan Indonesia
bangsa Indonesia pada aspek 4.4.2.Mengklasifikasikan benda – benda
politik, sosial, budaya, geografis, Peninggalan kerajaan Hindu – Buddha di
dan pendidikan sejak masa Tanah air.berbentuk tabel.
praaksara sampai masa Hindu-
Buddha, dan Islam
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan memperhatikan indikator pembelajaran, pembentukan karakter peserta
didik yang diharapkan adalah :
1.1 Mensyukuri atas ciptaan Tuhan YME (Religius)
1.2 Cinta Tanah Air (Nasionalis)
1.3 Menjaga Lingkungan (Nasionalis)
1.4 Berfkir kritis dan kreatif (Mandiri)
1.5 Kerjasama (Gotong Royong)
1.6 Komitmen atas keputusan bersama (Gotong Royong)
1.7 Tanggung Jawab (Integritas)
2. Dengan mengamati gambar, peta, membaca buku, browsing internet, peserta didik
dapat:
2.1 Menjelaskan wal mula masuknya Hindu Buddha ke Indonesia
2.2 Menjelaskan proses masuk dan berkembangnya Hindu Buddha ke
Indonesia
2.3 Menjelaskan Corak Kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia
2.4 Mengidentifikasikan peninggalan – peninggalan Kerajaan – kerajaan
Hindu – Buddha Di Indonesia.
2.5 Menunjukkan pada peta daerah – daerah yang dipengaruhi unsur Hindu
Budha di Indonesia
2.6 Mengklasifikasikan benda – benda Peninggalan kerajaan Hindu – Buddha
di Tanah air berbentuk tabel.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Regule
a. Awal mula masuknya Hindu Buddha ke Indonesia
b. Proses masuk dan berkembangnya Hindu Buddha ke Indonesia
c. Corak Kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia
d. Peninggalan – peninggalan Kerajaan – kerajaan Hindu – Buddha Di
Indonesia.
2. Materi Remidial
Tindak lanjut bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan program
remedial. Materi: peninggalan kerajaan Hindu Buddha.
3. Materi Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian. Peserta didik
merangkum materi kehidupan manusia masa Hindu Buddha dengan memanfaatkan
sumber belajar internet.
E. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran subtema
ini adalah:
1. Pendekatan : Saintifik (scientific)
2. Model : Problem Based Learning
Pertemuan 2
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yaitu:
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai
pengaruh Hindu–Buddha terhadap masyarakat di Indonesia.
a. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
b. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
c. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 55 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati mengamati gambar
agama Hindu Buddha
b. Peserta didik membaca materi pengaruh Hindu–Buddha
terhadap masyarakat di Indonesia melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
Menanya:
a. Guru memberikan kartu soal kepada masing-masing
kelompok untuk didiskusikan :
contoh-contoh pengaruh Hindu-Buddha dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat di Indonesia, seperti aspek
pemerintahan, sosial, ekonomi, agama, dan kebudayaan.
Mengumpulkan informasi:
a. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku
Peserta didik, serta referensi lain yang relevan.
b. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi
pada buku catatannya masing-masing.
Mengasosiasi:
a. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
b. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
b. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
c. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan
dan model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.
PERTEMUAN 3
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yaitu:
Apakah kalian pernah mengunjungi keraton Yogyakarta?
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai
kerajaan-kerajaan Hindu–Buddha di Indonesia.
d. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
e. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
f. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 55 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati mengamati gambar
agama Hindu Buddha
b. Peserta didik membaca materi kerajaan Hindu–Buddha
di Indonesia melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
Menanya:
a. Guru memberikan kartu soal kepada masing-masing
kelompok untuk didiskusikan : kehidupan masyarakat pada
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Mengumpulkan informasi:
b. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku
Peserta didik, serta referensi lain yang relevan.
c. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi
pada buku catatannya masing-masing.
Mengasosiasi:
d. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
e. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
f. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
g. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
h. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan
dan model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.
PERTEMUAN 4
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yaitu:
Apakah kalian pernah melihat arca?
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai
peninggalan-peninggalan Hindu–Buddha di Indonesia.
g. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
h. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
i. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 55 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati mengamati gambar
peninggalan agama Hindu Buddha
b. Peserta didik membaca materi peninggalan Hindu–
Buddha di Indonesia melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
Menanya:
a. Guru memberikan kartu soal kepada masing-masing
kelompok untuk didiskusikan :
Cari 10 peninggalan Hindu Buddha di Indonesia beserta gambar
dan penjelasannya!
Mengumpulkan informasi:
a. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku
Peserta didik, serta referensi lain yang relevan.
b. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi
pada buku catatannya masing-masing.
Mengasosiasi:
a. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
b. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
b. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
c. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan
dan model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.
LAMPIRAN PENILAIAN
A. PENILAIAN SIKAP
1. Teknik Penilaian : Observasi
2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian
3. Berupa lembar observasi dalam bentuk jurnal
Lembar Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual
Nama sekolah :
Kelas/semester :
Mata pelajaran :
Tahun pelajaran :
B. PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Teknik penilaian : Tes tertulis bentuk pilihan ganda
2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian
C. PENILAIAN KETERAMPILAN
1. Teknik Penilaian : Penilaian kinerja (proses dan produk)
2. Instrumen penilaian :
Diskusikan dengan teman sekelompokmu, kerjakan aktivitas kelompok pada buku
tugas masing-masing.
3. Pedoman penskoran
Skor perolehan
Nilai x 100
skor maksimal
MATERI KEDUPAN PADA MASA HINDU BUDHA
a. Agama Hindu
Sebelum Hindu lahir, di lembah Sungai Indus (sekarang wilayah Pakistan) telah
berkembang kebudayaan yang tinggi yaitu “Kebudayaan Mohenjo Daro dan Harappa”
milik bangsa Dravida sekitar tahun 1500 SM. Bangsa Arya melalui celah Kaiber masuk
ke India, menakhlukkan dan menguasai kota-kota di lembah Indus yang tadinya
dikuasai oleh bangsa Dravida. Dalam penyebarannya suku bangsa Arya ada yang
melangsugkan pernikahan dengan orang-orang Dravida sehingga terbentuklah
masyarakat dan generasi baru yang disebut “Bangsa Hindu”. Tradisi dan kepercayaan
bangsa Hindu inilah yang disebut agama dan kebudayaan Hindu.
Agama hindu merupakan kepercayaan yang memuja dan menyembah banyak
dewa (politheisme) dewa utamanya disebut TRIMURTI terdiri dari Brahma (dewa
pencipta), Wisnu (dewa pemelihara) dan Siwa (dewa perusak). Kitab suci agama Hindu
adalah kitab Weda, yang terdiri atas 4 bagian :
1. Rigweda berisi pujian terhadap dewa
2. Samaweda berisi nyanyian suci
3. Yajurweda berisi mantra-mantra
4. Atharwaweda berisi doa-doa untuk pengobatan
Dalam kehidupan masyarakat dikenal empat kasta yaitu : Brahmana (terdiri
para pendeta) Ksatria (terdiri para raja, bangsawan, prajurit), Waisya (terdiri para
pengusaha, pedagang) dan Sudra (terdiri pekerja kasar dan rakyat jelata).
b. Agama Budha
Agama budha diajarkan pertama kali oleh Sidharta Gautama/Budha Gautama
putra raja Sudhodana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu.
Pokok ajaran agama budha adalah bahwa manusia hidup itu dalam keadaan Samsara
(menderita) oleh sebab itu setiap manusia wajib melepaskan diri dari kesengasaraan
dengan cara memadamkan berbagai nafsu. Nafsu dapat dipadamkan dengan
menjalankan Astavida (delapan jalan) kebenaran.
Kitab suci agama budha adalah Tripitaka yang terdiri dari tiga bagian : Winaya
pitaka, Sutrantapitake, Abhidarmapitaka. Dalam perkembangan agama Budha pecah
menjadi 2 aliran :
1. Budha Mahayana (kendaraan besar), manusia dapat mencapai nirwana
dengan perantaraan Bodhisatwa.
2. Budha Hinayana (kendaraan kecil), usaha mencapai nirwana hanya dapat
dilakukan oleh manusia secara perorangan.
b. Jalur Darat
Para penyebar yang menggunakan jalur darat ada yang ikut menumpang para kafilah
melalui jalur sutera, yaitu dari India ke Tibet terus ke utara hingga sampai di China,
korea dan Jepang.
4. Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha ke Indonesia
a. Berkembangnya Pengaruh Hindu – Budha di Indonesia
Masuknya pengaruh kebudayaan Hindu-Budha (India), menyebabkan kebudayaan
Indonesia mengalami berbagai perubahan dalam aspek kehidupan masyarakat.
1. Bidang Agama
Bangsa kita semula menganut animisme dan dinamisme, berubah menjadi menganut
agama Hindu atau Budha.
2. Bidang Politik/Pemerintahan
Pada awalnya kepala pemerintahan yang ada di Indonesia hanya kepala suku. Dengan
masuknya pengaruh Hindu-Budha maka bangsa kita mengenal sistem pemerintahan
yang lebih teratur, dalam bentuk kerajaan dengan kepalanya seorang raja.
3. Bidang Filsafat
Adanya pengaruh cerita Ramayana dan Mahabarata, memberi pengaruh pada
masyarakat bangsa kita, bahwa kejahatan akhirnya dapat dikalahkan oleh kebajikan.
4. Bidang Kebudayaan/Kesenian
Seni Arsitektur, di Indonesia banyak peninggalan-peninggalan bangunan candi,
seperti di India
Seni Sastra, dengan dikenalnya tulisan dan bahasa, membawa pengaruh positif
terhadap perkembangan sastra di Indonesia.
2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara terletak di tepi Sungai Citarum atau Sungai Cisadane
Bogor, Jawa Barat. Adapun sumber sejarah kerajaan Tarumanegara adalah:
1. Berita dari Cina
P. Catatan Fa-Hien (414 M), yang mengatakan terdapatnya negara Ye
- Po - ti (Jawa)
Q. Catatan Dinasti Tang dan Sung, yang menyebutkan kerajaan Tolomo
(Taruma) pernah mengirimkan utusan ke Cina.
2. Prasasti yang ditemukan di Jawa Barat (7 buah) seperti : Prasasti
Citareum/Citarum, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten (semua
didaerah Bogor), prasasti Tugu di Jakarta, Prasasti Lebak di Banten Selatan.
Prasasti tersebut bertuliskan huruf Pallawa dan berbahasa sanskerta. Dari sumber
sejarah tersebut dapat disimpulkan :
1. Kerajaan Taruma diperkirakan berdiri pada abad 5 M
2. Kerajaan Taruma diperintah Raja Purnawarman
3. Agama yang dianut kerajaan yaitu Hindu Pemuja Wisnu
4. Raja Purnawarman seorang Raja yang gagah dan berani dalam perang,
juga memperhatikan kehidupan rakyat yang ditunjukkan dalam Prasasti Tugu
yaitu melakukan penggalian saluran Gomati pada sungai Candrabaga ± 11 Km
selesai dalam waktu 21 hari. Tujuannya untuk mengairi sawah dan menahan
bahaya banjir. Setelah selesai diadakan selamatan memberi korban 1000 sapi
kepada Brahmana.
3. Kerajaan Holing / Kalingga
a. Diperkirakan terletak di Jawa Tengah sebelah utara Gunung Muria
b. Sumber Sejarah
R. Catatan Cina, bahwa pada abad 7 M di Jawa Tengah telah berdiri kerajaan
Holing atau Kaling (Kalingga), pernah mengirimkan utusan ke Cina.
S. Catatan I-Tsing (664) disebut pendeta Cina Hwi-Ning (Hui-Ning)
mengunjungi kerajaan Holing dan berusaha menterjemahkan kitab Budha
Hinayama yang dibantu oleh pendeta bernama Jnanabadra (berarti sebagian
masyarakat telah beragama budha).
c. Raja yang memerintahkan adalah Raja Putri “Ratu Sima”, yang bijaksana,
adil dan keras, beragama Hindu-Syiwa.
4. Kerajaan Kanjuruhan
a. Kerajaan kanjuruhan diperkirakan terletak di Kanjuruhan, Malang Jawa
Timur.
b. Sumber Sejarah
T. Prasasti Dinoyo yang berangka tahun 760 dengan menggunakan tulisan
Jawa Kuno dan berbahasa sanskerta. Prasasti Dinoyo menyebutkan bahwa raja
yang pertama bernama Dewasiwuka, putranya bernama Liswa, setelah dilantik
menjadi raja bernama gajayana.
U. Gajayana memuja sang Agastya (Dewa Siwa), dengan membuat
Candi Badut.
5. Kerajaan Mataram Lama
Kerajaan Mataram lama pada umumnya dikuasai oleh dua dinasti (keluarga) yaitu
keluarga Sanjaya dan Syailendra.
a. Keluarga Sanjaya (di Jawa Tengah Utara) beragama Hindu
b. Keluarga Syailendra (di Jawa Tengah Selatan) beragama Budha
Tetapi dua keluarga ini dapat bersatu ditandai dengan perkawinan antara Rakai
Pikatan (Sanjaya) dengan Pramodhawardani (Syailendra).
3. Seni Ukir
Seni ukir atau pahat, terutama berupa hiasan dinding candi yang sering disebut relief.
Misalnya pada pintu masuk candi yang disebut Kalamakara.
4. Karya Sastra
a. Prasasti, yaitu tulisan pada batu yang memuat informasi sejarah atau peristiwa.
b. Kitab, karangan berupa kisah, catatan, atau laporan tentang peristiwa (bisa
mitologi atau sejarah). Pada masa Hindu-Budha kitab ditulis pada lembaran lontar.
Misalnya:
i. Kitab Kresnayana karya Empu Triguna (Kediri)
ii. Kitab Sutasoma karya Empu Tantular (Majapahit)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Salatiga
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII / II
Tema 4 : Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa
Praaksara, Hindu Buddha, dan Islam
Sub Tema 3 : Kehidupan Manusia pada Masa Islam
Alokasi Waktu : 8 x 40 menit (4 pertemuan)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan memperhatikan indikator pembelajaran, pembentukan karakter peserta
didik yang diharapkan adalah :
1.1 Mensyukuri atas ciptaan Tuhan YME (Religius)
1.2 Cinta Tanah Air (Nasionalis)
1.3 Menjaga Lingkungan (Nasionalis)
1.4 Berfkir kritis dan kreatif (Mandiri)
1.5 Kerjasama (Gotong Royong)
1.6 Komitmen atas keputusan bersama (Gotong Royong)
1.7 Tanggung Jawab (Integritas)
2. Dengan mengamati gambar, peta, membaca buku, browsing internet, peserta didik
dapat:
2.1 Menjelaskan Masuknya Islam ke Indonesia
2.2 Memahami Persebaran Islam di Indonesia
2.3 Mendiskripsikan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
2.4 Mendeskripsikan peninggalan masa Islam
2.5 Menjelaskan pengaruh Islam terhadap masyarakat Indonesia
2.6 Menyajikan hasil pekerjaannya (kehidupan sosial masyarakat Indonesia
pada masa Islam) di depan kelas dengan perangkat teknologi informasi dan
komunikasi
2.7 Membuat artikel atau makalah tentang kehidupan sosial masyarakat
Indonesia pada masa Islam
2.8 Mengamati peta wilayah kesultanan Islam yang ada di Indonesia
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Reguler
a) Masuknya Islam di Indonesia
b) Persebaran Islam di Islam
c) Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
d) Peninggalan sejarah masa Islam
e) Pengaruh Islam terhadap Masyarakat Indonesia
2. Materi Remidial
Tindak lanjut bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan program
remedial. Materi: menganalisis kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
3. Materi Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian. Peserta didik
merangkum kehidupan pada masa Islam dengan memanfaatkan sumber belajar internet.
E. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran subtema
ini adalah:
1. Pendekatan : Saintifik (scientific)
2. Model : Discovery Learning
Pertemuan 2
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
materi.
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
g. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
h. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
i. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 55 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati mengamati gambar
peta persebaran kerajaan Islam di Indonesia yang ditampilkan
oleh guru di depan kelas.
b. Peserta didik membaca materi kerajaan Islam di
Indonesia melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
kerajaan islam di Indonesia
Menanya:
d. Peserta didik didalam kelompok diberi kesempatan untuk
bertanya. Diharapkan pertanyaan yang muncul adalah yang
membutuhkan pemikiran tingkat tinggi (HOTS).
e. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan :
Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
a. Kesultanan Samudera Pasai kelompok 1
b. Kesultanan Aceh Darussalam kelompok 2
c. Kesultanan Demak kelompok 3
d. Kesultanan Banten kelompok 3
Mengumpulkan informasi:
f. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku
Peserta didik, serta referensi lain yang relevan.
g. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi
pada buku catatannya masing-masing.
Mengasosiasi:
h. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
i. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
j. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
k. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
l. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan
model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.
Pertemuan 3
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut
sampah disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif
dan kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
materi.
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
g. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
h. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok
yang terdiri dari 4-5 orang.
i. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 55 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati mengamati gambar
peta persebaran kerajaan Islam di Indonesia yang ditampilkan
oleh guru di depan kelas.
b. Peserta didik membaca materi kerajaan Islam di
Indonesia melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
kerajaan islam di Indonesia
Menanya:
d. Peserta didik didalam kelompok diberi kesempatan untuk
bertanya. Diharapkan pertanyaan yang muncul adalah yang
membutuhkan pemikiran tingkat tinggi (HOTS).
e. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan :
Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
a. Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo) kelompok 1
b.Kesultanan Mataram kelompok 2
c.Kesultanan Ternate dan Tidore kelompok 3
d.Kesultanan Banjar kelompok 4
Mengumpulkan informasi:
f. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku
Peserta didik, serta referensi lain yang relevan.
g. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi
pada buku catatannya masing-masing.
Mengasosiasi:
h. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
i. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
j. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
k. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
l. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 10 menit
g. Guru memberikan post test
h. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
i.Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan
oleh peserta didik.
j.Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan
model pembelajaran yang digunakan.
k. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
l.Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil diskusi
kelompok.
PERTEMUAN 4
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 15 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Peserta didik meninjau kebersihan kelas dan memungut sampah
disekitar bangku kelas.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi
e. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai
peninggalan sejarah masa Islam di Indonesia
g. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
h. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
i. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti : 60 menit
Mengamati:
a. Peserta didik diminta mengamati mengamati gambar
peninggalan sejarah masa Islam
b. Peserta didik membaca materi tindakan, motif, dan
prinsip ekonomi melalui buku cetak (literasi)
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
peninggalan sejarah masa Islam
Menanya:
a. Peserta didik didalam kelompok diberi kesempatan untuk
bertanya. Diharapkan pertanyaan yang muncul adalah yang
membutuhkan pemikiran tingkat tinggi (HOTS).
b. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan :
a. kelompok 1 : Masjid Keraton
b. kelompok 2 : Makam, Kaligrafi
c. kelompok 3 : Karya sastra, Seni Tari
d. kelompok 4 : Debus, Sekaten dan Grebeg
Mengumpulkan informasi:
a. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku
Peserta didik, serta referensi lain yang relevan.
b. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi
pada buku catatannya masing-masing.
Mengasosiasi:
a. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari lapangan.
b. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
kesimpulan dari jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
b. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.
c. Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
3. Penutup : 5 menit
a. Guru memberikan post test
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal –
hal yang belum dipahami.
c. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik.
d. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan
model pembelajaran yang digunakan.
e. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
f. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan hasil
diskusi kelompok.
B. PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Teknik penilaian : Tes tertulis bentuk pilihan ganda
2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian
a. Arab,
Persia,Madagaskar
b. Persia,Gujarat,Mada
gaskar
c. Persia,
Benggala,Gujarat
d. Arab,Persia,Gujarat
2. Memahami A 20
Persebaran Islam 2. Pada awalnya agama Islam
di Indonesia masuk ke Indonesia melalui ….
a. saluran perdagangan
b. saluran politik
c. saluran pendidikan
d. saluran perkawinan
3. Mendiskripsikan A 20
Kerajaan-kerajaan 3. Kerajaan yang bercorak Islam
Islam di pertama di Indonesia adalah….
Indonesia
a. Samudra Pasai
b. Demak
c. Mataram
d. Makasar
4. Mendeskripsikan C 20
peninggalan masa 4. Karya sastra hasil akulturasi
Islam budaya Islam -Indonesia yang
berisi tentang ramalan-ramalan
disebut….
a. Syair
b. Babad
c. Suluk
d. Hikayat
c. Skor penilaian
Skor maksimal = 100
C. PENILAIAN KETERAMPILAN
1. Teknik Penilaian : Penilaian kinerja (proses dan produk)
2. Instrumen penilaian :
Diskusikan dengan teman sekelompokmu, kerjakan aktivitas kelompok pada buku tugas
masing-masing.
3. Pedoman penskoran
Skor perolehan
Nilai x 100
skor maksimal
c. Makam
Makam kuno peninggalan masa Islam umumnya terdiri atas jirat (kijing), nisan,
dan cungkup. Jirat adalah bangunan yang terbuat dari batu atau tembok yang
berbentuk persegi panjang.Nisan adalah tonggak pendek yang terbuat dari batu
yang ditanam di atas gundukan tanah sebagai tanda kuburan. Cungkup adalah
bangunan mirip rumah yang berada di atas jirat. Contoh makam kuno bercorak
Islam, yaitu makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, makam Fatimah binti
Maimun di Leran Gresik, makam Sultan Malik al-Saleh di Pasai Aceh, dan
makam sultan-sultan Mataram di Imogiri.
d. Kaligrafi
Kaligrafi adalah menulis indah dan disusun dalam aneka bentuk menarik dengan
menggunakan huruf Arab.Dalam dunia Islam, kaligrafi terdiri atas petikan ayat-ayat
suci Al Qur’an.Bentuknya beraneka macam, dari yang sederhana, berbentuk
tulisan mendatar, sampai bentuk yang rumit seperti sebuah lingkaran, segitiga atau
membentuk suatu bangun tertentu seperti masjid. Beraneka ragam hias kaligrafi
dapat kita temukan pada dinding masjid atau batu nisan.
e. Karya Sastra
Berdasarkan corak dan isinya karya sastra peninggalan masa Islam di Indonesia
ada beberapa jenis, yaitu: berupa, babad, hikayat, suluk, dan syair.
1) Babad adalah karya sastra berupa cerita berlatar belakang sejarah. Karya
ini biasanya berupa cerita semata daripada uraian sejarah yang disertai bukti-
bukti dan fakta. Contoh Babad Cirebon, Babad Tanah Jawi, dan Babad
Giyanti.
2) Hikayat adalah karya sastra berupa cerita atau dongeng yang dibuat
sebagai pelipur lara atau pembangkit semangat. Contoh Hikayat Hang Tuah,
dan Hikayat Raja-Raja Pasai.
3) Suluk adalah kitab-kitab yang berisi masalah gaib, ramalan tentang hari
baik atau buruk, dan makna atau simbol tertentu yang dihadapi manusia.
Suluk-suluk tersebut merupakan bagian dari ajaran tasawuf.Suluk merupakan
karya sastra tertua peninggalan kesultanan Islam di Indonesia. Contoh Suluk
Wijil, Suluk Malang Sumirang, dan Suluk Sukarsa.
4) Syair adalah puisi lama yang setiap baitnya terdiri atas empat baris yang
berakhir dengan bunyi yang sama. Contohnya Syair Perahu dan Syair Si
Burung Pingai karya Hamzah Fansuri.
5) Seni Tari
Salah satu tarian yang merupakan peninggalan dari masa Islam adalah tari
seudati atau tari saman dari Aceh.Tarian ini dilakukan dengan iringan
nyanyian yang sebenarnya adalah selawat atau pujian kepada nabi.
6) Debus
Debus merupakan kesenian bela diri dari Banten.Dalam kesenian ini, pemain
menusukkan benda tajam ke tubuhnya tanpa meninggalkan luka. Kesenian
Debus berawal pada abad ke-16 M, pada masa pemerintahan Sultan
Maulana Hasanuddin.Debus pernah digunakan sebagai sarana untuk
memompa semangat juang rakyat Banten melawan Belanda pada masa
pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.
Materi Remidial
3. Pengaruh Islam terhadap Masyarakat di Indonesia
Kerajaan-kerajaan Islam dikenal dengan sebutan kesultanan dan rajanya disebut sultan.
Kesultanan Islam di Indonesia diperkirakan mulai lahir sejak abad ke-13 M.
i. Kesultanan Samudera Pasai
j. Kesultanan Aceh Darussalam
k. Kesulatan Demak
l. Kesultanan Banten
m. Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo)
n. Kesultanan Mataram
o. Kesultanan Ternate dan Tidore
p. Kesultanan Banjar