Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT HATIVE AMBON

Jl. LaskdyaLeo WattimenaPasso 97232


Telp / Fax ; 0911 -362199 ; E–mail : hativers@ymail. Com

PROGRAM INVESTIGASI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

TAHUN 2017 RS HATIVE PASSO


I. PENDAHULUAN
Outbreak adalah peningkatan insidensi kasus yang melebihi ekspektasi normal secara
mendadak pada suatu komunitas, di suatu tempat terbatas, misalnya desa, kecamatan, kota, atau
institusi yang tertutup (misalnya sekolah, tempat kerja, atau pesantren) pada suatu periode
waktu tertentu (Gerstman, 1998; Last, 2001; Barreto et al., 2006). Hakikatnya outbreak sama
dengan epidemik (wabah). Hanya saja terma kata outbreak biasanya digunakan untuk suatu
keadaan epidemik yang terjadi pada populasi dan area geografis yang relatif terbatas. Area
terbatas yang merupakan tempat terjadinya outbreak disebut fokus epidemik. Alasan lain
penggunaan terma outbreak sebagai pengganti epidemi karena kata epidemi atau wabah
berkonotasi gawat sehingga dapat menimbulkan kepanikan pada masyarakat (Tomes, 2000).
Karena itu biasanya terma epidemi atau wabah diganti dengan terma yang lebih halus, yaitu
“outbreak” atau “kejadian luar biasa” (extra-ordinary events), disingkat KLB. Bahkan dalam
bahasa Inggris juga dikenal kata yang lebih eufemistik (halus) daripada outbreak, yaitu “upsurge”
yang berarti peningkatan suatu kejadian peristiwa secara tiba-tiba. Out break atau KLB dapat
terjadi dalam lingkup:
 penyakit menular, misalnya diare, kolera, meningitis, flu burung, dll.
 penyakit tidak menular, misalnya cedera/ kecelakaan, intoksikasi bahan
berbahaya,bencana alam, gangguan kejiwaan,dll.

II. LATAR BELAKANG


Rumah Sakit Umum Delia sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat Langkat hulu. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan dimana
salah satu tolok ukur mutu dan kualitas pelayanan rumah sakit adalah mampu melakukan
penanganan bila terjadi KLB di rumah sakit.
Jika terjadi outbreak maka pihak berwewenang melakukan investigasi outbreak secara
retrospektif dan/atau prospektif (apabila outbreak masih berlangsung) dengan alasan :
 Mencegah bertambahnya kasus dari outbreak sekarang;
 Mencegah outbreak di masa mendatang, dengan cara memperbaiki program kesehatan,sistem
surveilans, dan sistem kesehatan;
 Menerapkan sistem surveilans (investigasi outbreak merupakan bagian dari sistem surveilans);
 Mempelajari penyakit baru;
 Mempelajari aspek baru dari penyakit lama;
 Memberi keyakinan kepada publik bahwa telah diambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mengatasi outbreak, agar tidak terjadi situasi panik;
 Minimalisasi disrupsi ekonomi dan sosial akibat outbreak;
 Mengajarkan apa dan bagaimana epidemiologi (karena sesungguhnya investigasi outbreak
merupakan “prototipe” epidemiologi, mencakup epidemiologi deskriptif, epidemiologi analitik,
dan penerapan hasil studi untuk mengendalikan dan mencegah penyakit)

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
a. Mencegah meluasnya (penanggulangan).
b. Mencegah terulangnya KLB di masa yang akan datang (pengendalian).

B. Tujuan Khusus
a. Diagnosis kasus yang terjadi dan mengidentifikasi penyebab penyakit.
b. Memastikan bahwa keadaan tersebut merupakan KLB.
c. Mengidentifikasikan sumber dan cara penularan.
d. Mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLB

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Persiapan penelitian lapangan.
b. Menetapkan apakah kejadian tersebut suatu KLB.
c. Memastikan Diagnosis Etiologis
d. Mengidentifikasikan dan menghitung kasus atau paparan
e. Mendeskripsikan kasus berdasarkan orang, waktu dan tempat.
f. Membuat cara penanggulangan sementara dengan segera (jika diperlukan).
g. Mengidentifikasi sumber dan cara penyebaran
h. Mengidentifikasi keadaan penyebab KLB
i. Merencanakan penelitian lain yang sistimatis
j. Menetapkan saran cara pencegahan atau penanggulangan.
k. Menetapkan sistim penemuan kasus baru atau kasus dengan komplikasi.
l. Melaporkan hasil penyidikan kepada instansi kesehatan setempat dan kepada sistim
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Tim PPI membuat alur pelaporan dan menyiapkan petugas tanggap KLB
b. Manajemen RS menyiapkan fasilitas dan APD dalam menangani penyakit terkait KLB.
c. Tim PPI melaporkan hasil temuan KLB ke Komite PPI atau ke Direktur
d. Ketua Tim PPI bersama manajemen RS dan tim dokter merencanakan penanganan lanjut.
e. Ketua Tim PPI membuat laporan kejadian KLB untuk diteruskan pihak manajemen RS ke
instansi terkait.

VI. SASARAN
Pasien/keluarga dan petugas kesehatan

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Dilakukan kegiatan bila ditemukan investigasi outbreak
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Dievaluasi pada akhir tahun.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM


Bila dijumpai outbreak akan dilaporkan Komite PPI kepada Direktur untuk tidak lanjut.

KOMITE PPI

dr. Paulina Tipruata

Anda mungkin juga menyukai