Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A.Pengantar
Secara umum kimia analitik membahas metode untuk menentukan kandungan dan
komposisis suatu bahan secara kualitatif dan kuantitatif.
Metode kualitaif juga mencakup pencarian informasi mengenai atom dan molekul komponen
senyawa atau gugus fungsi yang dimiliki dan sifat sifat karakteristik sampel yang kemudian
jumlahnya dianalisis menggunakan metode kuantitatif.
Proses analisis suatu sampel “strategi analitik” :
Proses Analisis
1. Strategi analitik yang dipilih selalu berdasarkan pada objek yang akan dianalisis dan
juga informasi apa yang diinginkan(hasil) dan juga keadaan sampel(padat,cair atau
gas)
2. Perlakuan awal dilakukan berdasarkan keadaan sampel,ex: sampel padat dilarutkan
dahulu atau sampel cair diencerkan dahulu.
3. Setelah persiapan selesai kemudian dilakukan analisis kuali dan kuanti kemudian
didapatkan data , dan data inilah yang akan dianalisis yang akan menjadi informasi
analitik(hasil)
Kimia Analitik
Analisis Konvensional:
Hasil dari perkembangan ilmu kimia dan reaksi-reaksi sepanjang jaman
Analisis Instrumental :
Sumbangan dan aplikasi ilmu-ilmu baru (komputer,fisika,matematika) untuk kimia
Untuk analisis konvensional para kimiawan memusatkan pada pemisahan komponen-
komponen yang akan dikehendaki(analit) dari sampel dengan cara pengendapan,ekstraksi dan
distilasi.Dan senyawa yang telah dipisah ini kemudian dimurnikan dan direaksikan dengan
pereaksi khususnya untuk mengetahui penanda khusus dari komponen tersebut sehingga
dapat diketahui senyawa apa yang terkandung dalam sampel.(warna,bau,td,tl,aktivitas optik
maupun refraksinya). Untuk analisis kuantitatif konvensional biasanya digunakan:
Analisis Instrumentasi digunakan untuk senyawa renik berskala mikro dan bekerja berdasar
pada perubahan energi sangat kecil yang disebabkan oleh senyawa yang dideteksi.
ü Analisis Kimia Modern
menggunakan instrumentasi energi gelombang elektromagnetik digunakan sebagi sumber
energi yang mengubah partikel materi dan juga energi panas yang dapat memberi perubahan
secara mikro bagi partikel.
ü Kromatografi
menggunakan perubahan sifat fisika seperti kelarutan untuk memisahkan senyawa-senyawa
dalam bahan
ü Spektroskopi massa menghasilkan spektrum , didasarka pada massa pecahan-pecahan
molekulnya
1. Analisis Kandungan
Menentukan unsur atau senyawa apa saja yang ada dalam sampel dan bagaimana
komposisinya di dalam sampel.Dapat dilakukan oleh metode konvensional dan bila
sampelnya terlalu kecil digunakan metode instrumentasi.(menggunakan strategi analitik)
2. Analisis Struktur
elusidasi struktur senyawa yang merupakan sampel.(sampel harus murni).Metode
analisis struktur :
a) Spektroskopi inframerah , memberikan informasi mengenai gugus fungsi apa saja uang ada
dalam senyawa sampel.Bisa juga dibantu oleh spektroskopi Raman.
b) Spektroskopi ultraviolet dan sinar tampak , memberikan informasi mengenai kehadiran
senyawa-senyawa organik dalam sampel.Juga bisa menentukan konsentrasi senyawa
anorganik.
c) NMR , membantu analisis struktur berdasar spektra yang dihasilkan, spektra NMR
berhubungan dengan jumlah dan tipe serta posisi atom dalam senyawa
d) Spektroskopi massa , yang dihasilkan merupakan hasil pemecahan senyawa sampel yang
jika dianalisis akan memberikan informasi mengenai senyawa awalnya.
4. Analisis Proses
berkaitan dengan optimasi(efektif dan efisien) “Analisis proses dilakukan untuk
mengoptimasi proses”
Tidak hanya menitik berat pada hasil yang baik tapi proses hingga mendapatkan hasil juga
harus diperhatikan.
Ø waktu
Ø modifikasi metode
Ø bahan kimia yang digunakan
Ø informasi dari tiap langkah proses
Ø urutan proses
Ø pilihan metode
KIMIA ANALITIK
Kimia Analisis Instrumen I
BAB II
METODE-METODE INSTRUMENTASI DALAM KIMIA ANALISIS MODERN
A.Dasar-dasar Instrumentasi
Kerja instrumentasi yang terpenting terletak pada konversi data analitik yang biasanya tidak
dapat langsung dibaca oleh mata.Instrumentasi analitik adalah jembatan antara ilmuwan dan
objek yang diteliti.
Contoh komponen instrumen :
Penghasil sinyal → input transducer → prosesor sinyalsinyal output → grafik
prosesor sinyalsinyal output : 1. skala meteran 2. Output transducer
1. Sumber Energi, penghasil sinyal memberikan cerminan ada tidaknya analit pada sampel
dan banyaknya sinyal proporsional terhadap konsentrasi analit.ex: emisi atom penghasil
sinyalnya adalah ion atau atom itu sendiri yang memancarkan cahaya,pH meter ion H+
2. Detektor(transducer input),alat yang mengkonversi suatu energy/sinyal menjadi bentuk
lain
detector mengubah mengubah sinyal analitik kimia menjadi tegangan atau arus listrik
yang akan dikuatkan menjadi display digital
3. Pemroses Sinyal, mengubah sinyal dari detector supaya bisa dibaca pada display.Yang
paling umum adalah modifikasi dengan memperbesar sinyal dengan mengalikan konstanta
lebih dari satu.Modifikasi ini biasanya dilakukan terhadap sinyal yang berupa arus listrik
4. Peralatan pembacaan, biasanya adalah transducer yangmengubah sinyal yang telah
diproses menjadi suatu yang bisa dibaca manusia,ex: meteran skala,grafik,angka dll
yang umum digunakan yakni sirkuit listrik dan prosesor mikro dan computer
1) Ketepatan ,dinyatakan sebagai kesamaan data pada hasil pengukuran data secara berkali-kali
sengan cara yang sama.Besaran yang menunjukkan ketepatan : simpangan baku,simp baku
relative, simp baku rata-rata
2) Simpangan(deviasi/bias), bilangan yang menyatakan kesalahan sistematik dari suatu metode
analitik.Pengukuran simpangan ini memerlukan pengukuran larutan standar yang
konsentrasinya sudah diketahui sebelumnya.
3) Ketelitian ,digunakan untuk membedakan konsentrasi analit yang memiliki perbedaan
sangat kecil.
Dilhat dari kurva : bila kurva kalibrasi lebih tajam menunjukkan ketelitian lebih tinggidan
bila dua metode memiliki kemiringan kurva yang sama maka instrument ini memiliki
ketelitian yang tinggi.
4) Limit Deteksi, adalah konsentrasi atau berat minimum yang dapat dideteksi dalam taraf yang
meyakinkan.Jika sinyal analitik lebih besar daripada sinyal blangko maka pengukuran limit
deteksi dimungkinkan.
5) Rentangan Konsentrasi, adalah rentangan yang dapat digunakan dalam suatu metode analitik
dimana pengukuran kuantitatifnya dapat dilakukan dengan baik dari konsentasi terendahnya
sampai dimana kurva kalibrasi sudah tidak linier lagi.
6) Selektivitas, adalah ukuran dimana pengukuran dapat terbebas dari pengaruh komponen lain
yang juga ada dalam sampel.Gangguan ini tidak dapat dihindarkan , maka harus dilakukan
perlakuan sedemikian rupa hingga pengaruh ini dapat dikurangi atau pengukuran dilakukan
setelah komponen-komponennya dipisahkan.Koefisien selektivitas mempunyai rentangan 0
(tidak ada pengotor) sampai > 1 jika pengotornya banyak.
7) Signal to Noise Ratio, adalah parameter yang tepat untuk memberikan penilaian baik
buruknya kualitas data dari instrumen.
pengukuran analitik melibatkan dua komponen yang pertama adalah informasi yang dicari
dan yang kedua adalah derau(noise) yaitu informasi yang tidak diharapkan karena akan
mengurangi ketepatan dan ketelitian analisis.
pengaruh derau pada pengukuran akan semakin besar jika jumlah sinyal yang didapat dalam
pengukuran minim
besarnya signal-to-noise-ratio adalah besaran yang sangat tepat untuk melukiskan kualitas
data yang didapat dari pengukuran.
D.Perbaikan Signal-to-Noise-Ratio
Ada dua metode yang bisa digunakan , yaitu dengan memperbaiki perangkat keras(hardware)
[filter,pemutusarus,medan listrik,modulator detektor]maupun peranti
lunak(software)[berdasar pada algoritma digital yang dapat mengekstrak sinyal dari
lingkungan berderau]
Langkah analitis :
1. Seberapa ketepatan dan ketelitian pengukuran yang diperlukan
2. banyak sampel yang tersediap
3. berapan rentang konsentrasi analit
4. komponen apa dalam sampel yang dapat mempengaruhi pengukuran
5. sifat-sifat kimia dan fisika dari sampel matriks
6. berapa banyak sampel yang akan dianalisis
KIMIA ANALITIK
Kimia Analisis Instrumen I
BAB III
RADIASI ELEKTROMAGNETIK
A.Pengantar
Ditemukan pertama kali oleh Heinrich Hertz , yaitu cara pengiriman energi listrik tanpa
kabel.Didefiniskan sebagai kombinasi antara medan listrik dan medan magnet yang berosilasi
sewaktu merambat melewati ruang.Gelombang elektromagnetik merupakan bentuk energi
yang terpancar dan mempengaruhi materi yang dilaluinya , ini karena adanya interaksi antara
radiasi energi ini dengan materi itu sendiri.Setiap senyawa atau unsur kimia memberikan
respon yang berbeda terhadap gelombang elektromagnetik.
v Dualisme cahaya:
sebagai gelombang dan sebagai partikel , berguna untuk menjelaskan semua gejala yang
dipergunakan oleh instrumentasi analitik
v Radiasi elektromagnetik
terdiri dari paket kuanta energi yang diskrit disebut foton
KIMIA ANALITIK
Kimia Analisis Instrumen I
BAB IV
SPEKTROSKOPI
A.Pengantar
Spektroskopi adalah sebuah metode analisis.Layaknya sebuah metode spektroskopi
memiliki banyak terminologi untuk menjelaskan konsep spesifik yang dililiki.
Memiliki beberapa kelemahan karena tergantung pada kemampuan alat untuk menghasilkan
absorbansi dan juga tidak semua instrumentasi yang digunakan untuk melakukan analisis
mempunyai kinerja baik.
1) Kepekatan larutan sampel ,
karena Hukum Beer hanya berlaku untuk larutan encer.
o Absorbansi tidak boleh >1
o Larutan yang pekat akan memberikan efek refraksi pada sinar datang dan mempengaruhi
absorbansi yang terbaca.
o Deviasi kimiawi sangat dimungkinkan untuk pemeriksaan larutan yang mengalami disosiasi
secara spontan dalam larutan polar
2) Simpangan yang disebabkan instrumentasi radiasi,
sumber sinar yang kurang stabil akan menyulitkan pengukuran konsentrasi oleh
detektor.Instrumentasi yang memberikan harga perbandingan sinyal dengan derau rendah
tidak memberikan pembacaan absorbansi secara akurat dari detektor.
D.Instrumentasi Umum
a) spektroskopi emisi :
Sumber sinar→tempat sampel→pengatur ƛ→detektor fotolistrik→prosesor signal dan
computer
b) spektroskopi serapan:
Sumber sinar →Tempat sampel→pengatur ƛ→detektor fotolistrik→prosesor signal
dan komputer
c) Spektroskopi emisi flurosensi dan hamburan cahaya
Tempat sinar dan sumber sinar→pengatur ƛ→detektor fotolistrik→prosesor signal
dan komputer
KIMIA ANALITIK
Kimia Analisis Instrumen I
BAB V
PENYERAPAN DI DAERAH ULTRAVIOLET DAN SINAR TAMPAK
A.Pengantar
Spektroskopi UV-VIS sering digunakan untuk menjelaskan profil suatu senyawa organik
secara umum.Namun memiliki kelemahan yaitu fitur serapan saling tumpang tindih.
Spektroskopi sinar tampak sangat membantu analisis senyawa anorganik yang berwarna
spektrum UV-Vis akan berupa puncak-puncak lebar yang sulit dipisahkan satu sama lain
jadi info yang diberikan tidak spesifik terhadap tiap gugs fungsi tertentu.
Transisi dari orbital σ ke σ*anti ikatan akan memerlukan energi terbanyak dibanding tipe
transsisi lain.(garisnya terpanjang).
Ø tiap transisi elektronik tidak dapat dipisahkan secara baik karena puncak selalu melebar dan
tumpang tindih.
Ø serapan dengan intensitas tinggi menunjukkan kemungkinan transisi π π*
Ø serapan dengan intensitas rendah menunjukkan kemungkinan transisi n π*
a. transisi σ ke σ* : memerlukan energi lebih besar , biasanya terjadi di daerah ultraviolet
hampa
b. transisi n ke σ* : terjadi pada senyawa ikatan tidak jenuh dan kaya akan elektron
bebas.(akan mengalami pergeseran ke panjang gelombang lebih rendah jika pelarutnya polar)
c. transisi n→ π* dan π→π*
ü n→ π*, akan bergeser ke panjang gelombang lebih kecil dalam pelarut polar,dinamakan
pergeseran biru(blue shift/hypsochromic)
ü π→π*. Akan mengalami pergeseran merah,bathochromic(red shift),solvasi akan lebih kuat
karena adanya pasangan elektron bebas dan menyebabkan turunnya energi n.
Jika adagugus fungsi yang tidak menyerap di daerah ultraviolet namun terikat di cincin
benzena, maka gugus fungsi ini akan membuat puncak serapan kromofor bergeser dan
intensitasnya juga akan berubah
Pada uumnya senyawa anorganik tidak banyak menyerap di daerah UV karena tidak memiliki
elektron di orbital σ /π ,hanya anion yang ada e- bebasnya akan mengalami transisi elektronik
terjadi untuk senyawa dengan tingkat absorptivitas molar sangat besar(ε maks
>10.000),dalam sistem ini terjadi proses penyerahan dan penerimaan elekron pada saat energi
diserap.Serapan terjadi saat adanya transfer elektron dari donor ke akseptornya.
3. Titrasi fotometrik
Tidak menggunakan indikator unrtuk menentukan titik akhirnya , titik akhir akan dapat
dilihat dari perubahan tiba-tiba dari angka absorbansi.kurva titrasi akan berupa absorbansi vs
volume titran yang nantinya akan menghasilkan profil berupa dua garis dengan kemiringan
berbeda yang akan saling berpotongan.dilakukan pada panjang gelombang tertentu
D.Spektrometer Ultraviolet dan Sinar Tampak
1. Sumber cahaya ,
sumber cahaya dari spektrometer harus stabil dan intensitasnya tidak berubah.Sumber cahaya
yang sering digunakan untuk spektroskopi ultravioletadalah lampu deuterium
sedangkan spektroskopi sinar tampak digunakan sinar lampu hidrogen.
2. Monokromator ,
terdiri dari celah masuk dimana cahaya akan masuk dan diterima oleh lensa yang akan
memantulkannya ke sebuah alat pendispersi cahaya.
ü biasanya digunakan kisi atau prisma,dari inilah cahaya akan didispersikan dan dipisahkan
menjadi beberapa panjang gelombang
ü lebar spektrum cahaya yang akan melewati sampel ditentukan oleh lebar celah keluar
monokromator ini
3. Tempat sampel, berfungsi sebagai holder dari kuvet yang tembus pandang.Kuvet yang
baik biasanya terbuat dari kuarsa/silika yang tembus pandang dan tidak memberikan serapan
tersendiri.
4. Detektor ,pada spektroskopi UV-Vis biasanya adalah detektor fotodioda atau PMT, terdiri
dari sebuah anode dankatode yang fotoemisif.Jika elektron mnyrntuh anoda maka ada arus
listrik yang dapat diukur.
ada juga dioda foto linier , cahaya ultraviolet atau sinar tampak yang mengenai rangkaian
dioda ini akan direkam dan kemudian diolah.
5. Pengolah data dan komputer , bertujuan untuk mengolah data dan membuat data digital
dapat dibaca dalam bentuk spektrum ,bagan atau diagram.
juga bertujuan agar tampilan hasil pengukuran dapat diambil dengan cara fleksibel dan
bentuknya juga menarik serta mudah diinterpretasikan.
Ada 3 jenis desain instrumen :
E.Penutup
Ø spektroskopi sinar tampak merupakan andalan untuk analisis kuantitatif dari senyawa-
senyawa yang memberikan warna
Ø spektrum UV-Vis menghasilkan spektrum yang rumit dan tidak dapat dipisahkan satu sama
lain
BAB VI
SPEKTROSKOPI INFRAMERAH
a. Pengantar
Metode ini didasarkan pada interaksi senyawa dalam sampel dengan energi yang diberikan
pada panjang gelombang lebih panjang dari UV. Jadi energinya lebih lemah.Dengan begitu
energi ini hanya sanggup menggetarkan atom-atom elektron ikatan dan tidak sampai
mengeksitasi.
b. Getaran Molekul
Energi cahaya di daerah inframerah akan diserap pada keadaan vibrasional dan rotasional
yang memiliki perbedaan energi kecil di tiap tingkat energi dari transisi elekronik.Jika
molekul menyerap energi di daearah inframerah,maka molekul akan mengalami perubahan
momen dipol total sebagai akibat dari getaran dan putaran.Dalam keadaan ini ,medan listrik
dari energi yang diserap tadi berinteraksi dengan molekul dan menyebabkan perubahan
amplitudo dari gerakan-gerakan getarnya.
Momen dipol dalam hal ini ditentukan oleh besarnya perbedaan muatan dan perbedaan jarak
antara kedua pusat muatan.
Jika frekuensi gelombang elektromagnetik sesuai dengan frekuensi vibrasi dari
molekul,maka amplitudo dari getaran molekul ini meningkat tajam,maka terjadilah serapan
inframerah.
Inframerah inactive : N2,O2 ,yang tidak punya momen dipol
Serapan energi sangat bergantung pada massa masing-masing atom penyusun moleku yang
mengalami getaran.(massa beda , frekuensi getaran juga berbeda)
Getaran akan terjadi berkali-kali dengan energi serapan makin lama makin kecil.
Tingkat terendah transisi vibrasi v=0 , tingkat vibrasi pertama v=1 dan seterusnya.Transisi
pertama(dari v=0 ke v=1) v menyerap energi untuk menghasilkan sebuah getaran yang
disebut “getaran fundamental” serapan energinya terbesar dibanding serapan vibrasi yang
lain.Pada transisi kedua dari v=0 ke v=2 2v menyerap energi untuk meghasilkan sebuah
“getaran overtone” dan energi yang diserap jumllahnya lebih sedikit dan selanjutnya getaran
kombinasi.
Biasanya hanya transisi vibrasi fundamental dalam satu molekul yang diperhatikan
karena intensitas vibrasi overtone sangat lemah.
a. Getar meregang (stretching vibration) , cara bergetar memanjang dan memendek dimana
dua buah atom akan bergetar tanpa mengubah sudut ikatan.
b. Getar tekuk atau bengkok (bending vibration) , cara bergetar dimana dua buah atom bebas
yang terikat pada satu atom bergetar satu sama lain dengan sudut ikatan berubah terus.
c. Getar kibas (wagging vibration) , jika 3 atom nonliniear berosilasi ke depan dan ke
belakang bidang
d. Getar ayun (rocking vibration) , jika gugus fungsi berayun maju mundur dari bidang
e. Getar putar (twisting vibration) , jika dua atom terikat bergerak memutar satu terhadap
yang lain
f. Getar menggunting (scissoring vibration) , jika dua atom terikat bergerak maju mundur
satu terhadap yang lain.
ü Getar Harmoni adalah kelipatan getar fundamental yaitu 2v atau 2γ
ü Getar kombinasi adalah selisih atau jumlah dua getar fundamental dan harmoni
ü Daerah sidik jari/”fingerprint region” : spektrum inframerah lengkap yang berbeda untuk satu
molekul dengan molekul lain.
ü Serapan yang intensitasnya tinggi biasanya digunakan sebagai penanda
Kelebihan FT-IR
1.Resolusi dari frekuensi-frekuensi dalam spektrum lebih bagus
2.Tidak diperlukan kalibrasi berkali-kali
3.Pengoperasian instrumen lebih mudah dan cepat
4.Menggunakan komputer cepat dan ada databasenya
5.Mudah diadaptasi untuk penggunaan jika dilakukan penggabungan dengan alat lain
BAB VIII
SPEKTROSKOPI ATOM
A. Pengantar
Dalam spek-atom informasi yang didapat berasal dari interaksi antara atom-atom target
dalam sampel senyawa dengan radiasi energi,tanpa memperdulikan struktur
senyawanya.Pertanyaan utama dalam spektroskopi atom adalah berapa jumlah atau
konsentrasi atom target dalam sampel.Pada prinsipnya spektroskopi atom didasarkan
pada analisis spectral dari atom-atom di dalam sampel.Jadi langkah awal adalah atomisasi
, yaitu senyawa yang membawa atom target akan dihancurkan oleh energi tinggi dan
kemudian atom diubah dalam bentuk gas dan mengalami eksitasi elektronik.Apabila
sampel padat , maka akan dilebur dulu dan diberi perlakuan awal baru di atomisasi.
· Serapannya khas tiap atom
· Harga serapan atom akan dibandingkan dengan serapan dari larutan standar yang
telah diketahui konsentrasinya
· Absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi
B. Klasifikasi Metode Spektroskopi Atom
Spektroskopi atom terdiri dari 3 jenis , yaitu :
1. Spektroskopi serapan atom , bekerja berdasarkan jumlah energi yang diserap
2. Spektroskopi emisi , bekerja berdasarkan garis-garis serapan atom(dari keadaan eksitasi
langsung relaksasi tanpa memancarkan cahaya)
3. Spektroskopi fluorosensi , bekerja berdasarkan fluoresense cahaya yang dilepaskan
sampel(dari keadaan eksitasi akan diam sebentar dan memancarkan cahaya setelah itu
kembali ke keadaan dasar)
(Berkaitan dengan hukum Beer)
Metode atomisasi :
Metode atomisasi Temperature Dasar analisis Nama umum
khas
Fluorosensi SFA
Nyala 1700-3150 Absorbs SSA
emisi SEA
Inductively emisi ICP , spektroskopi
Coupled argon 4000-6000
plasma fluoresensi ICP , fluoresensi
Direct current
Argon plasma 4000-6000 emisi DCP
Absorbansi ETAAS
Elektrotermal 1200-3000 fluorosensi ETAFS
C. Spektrum Nyala
Masing-masing atom mempunyai panjang gelombang memiliki serapan dan emisian yang
khas karena susunan inti atom dan electron yang dimilikinya memungkinkan serapan-
serapan di tempat yang sama untuk tiap atom yang bergantung pada transisi
elektroniknya.
Spektroskopi atom dibutuhkan bermacam-macam lampu , yang menyesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing atom ( yang maksimum setara dengan energi ionisasi atom
tersebut)
Juga terjadi splitting : memiliki perbandingan tingkat energi
Spin yang searah dengan orbital energinya lebih rendah
Spin yang berlawanan arah dengan orbital energinya lebih
tinggi
1) Spektrum serapan atom , serapan tajam di 5890,5896,3302,3303 Å , spectrum serapan
atom didominasi oleh garis-garis resonansi yang berasal dari transisi dari keadaan dasar
ke tingkat energi lebih tinggi
2) Spektrum emisi atom , spectrum emisi tampak pada frekuensi yang sama pada spectrum
serapan
3) Spektrum Fluorosensi atom , adanya fluoresensi karena adanya radiasi oleh sumber
sinar kuat , jika atom menunjukkan gejala fluoresensi maka spektrumnya paling baik
diamati dari sudut 90 derajat.
D. Karakter Nyala
Sangat mempengaruhi kemampuan pengukuran spktroskopi atom , juga menentukan
ketelitian dan kepekaan metode karena ketidakpastian akan muncul dari variasi
nyala.(temperature juga mempengaruhi)
Temperature juga menentukan proses serapan , emisi maupun fluoresensi.
E. Proses Atomisasi
Larutan sampel akan di semprotkan sehingga berbentuk kabut dan segera kehilangan
ikatan dengan molekul pelarutnya karena temperature tinggi(desolvasi).Kemudian aerosol
ini mulai berubah fasa menjadi uap (volatilisasi) dan mulai terbentuk molekul dalam
bentuk gas.Metode ini baik untuk analisis logam , karena analisis unsur-unsur dalam
senyawa organic tidak memberikan hasil yang akurat karena sebagian besar molekul
terdiri dari C,H,O
Larutan sampelàkabut sampelàaerosolàgas molekulàatom-atomàion-ion
Gas molekulàmolekul tereksitasi
Atom-atomàatom tereksitasi
Ion-ionàion tereksitasi
ü Proses disosiasi dan ionisasi adalah proses reversible dalam temperature tinggi dalam
nyala.
ü Dalam nyala ion atau logam dalam bentuk gas ini akan menyerap energi yang diberikan
dari sumber energi , memancarkan energi atau menunjukkan gejala fluoresensi dengan
pola karakter tiap atom.
F. Atomisator
Ada dua jenis , yaitu nyala dan non-nyala.Beberapa jenis atomisator nyala adalah laminar
flow burner dan turbulen flow burner.yang sering digunakan adalah turbulen flow karena
sampel dalam jumlah banyak dapat dianalisis dan tidak mempunyai resikao letupan dan
kekurangannya sering tersumbat dan suara rebut .
Untuk analisis logam yang akan membentuk logam oksida yang stabil diperlukan nyala
yang sanggup mereduksi.
Non-nyala , sensitivitas lebih tinggi yang disebabkan oleh kemampuan mengatomkan
seluruh sampel dalam jumlah minimal dalam waktu singkat.
Kemungkinan lain dari metode atomisasi adalah plasma , ICP prinsipnya adalah sebuah
plasma yang mengandung cukup ion dan electron yang membuat gas ini benar-benar
konduktif.Ada dua macam bentuk plasma ,
Ø plasma planar : dibentuk dari kumparan elektroda yang terbuat dari logam tipis yang
diputar spiral
Ø Plasma silinder :kumparan dibuat heliks
G. Spektroskopi Serapan Atom
Didasarkan pada banyaknya cahaya yang diberikan oleh sumber sinar yang diserap atom
fasa gas yang proporsional terhadap konsentrasi.SSA digunakan untuk menentukan
kandungan unsur-unsur terutama logam.Dapat menganalisis sampel dengan rentang
konsentrasi rendah
1) Instrumentasi , atomisator-sumber cahaya-chopper-monokromator-detektor-penguat
sinyal-pembaca sekaligus pengolah
Chopper, digunakan untuk memotong radiasi dari lampu dan menyisakan radiasidari
emisian.
2) Gangguan ,
· Gangguan sinyal , terjadi jika sinyal pengotor tumpang tindih dengan sinyal analit dan
tidak bias dipisah oleh monokromator
· Gangguan kimia , disebabkan adanya proses kimia yang terjadi saat atomisasi
· Gangguan spectral , interferensi yang disebabkan adanya hasil pembakaran yang
memberikan serapan lebar atau partikel yang menghamburkan radiasi sehingga menutupi
sebagian analit
Cara mengatasi :
1. Gangguan spectral , metode dua garis yaitu dengan menghadirkan serapan rujukan
yang berasal dari sumber sinar.Serapan ini sebaiknya dekat dengan serapan analit juga
bias digunakan doble beam
2. Gangguan kimia , diatasi dengan cara kimia yakni meminimalkan penyebab gangguan
dengan cara mengatur kondisi reaksi maupun memberikan pereaksi baru juga dapat
dikurangi dengan menaikkan temperature nyala atau memberikan pereaksi yang akan
menarik pengganggu dan membebaskan analisis dari gangguan.
H. Spektroskopi Emisi Atom
1. Prinsip , sama seperti serapan namun berbeda dalam pengukurannya.Pada emisi yang
diukur emisiannya.Spek-emisi ini relative bebas dari gangguan sehingga lebih banyak
digunakan secara luas dalam sains.
2. Instrumentasi , nyala-monokromator-detektor-penguat sinyal-komputer
3. Gangguan , gangguan sering terjadi pada garis emisi dari oksida atau spesi lain dari
sampel atau bahan bakar dan diatasi dengan cara koreksi background dengan menggeser
panjang gelombang ke kana untuk menghidari puncak gangguan.
Gangguan kimia sama dan diatasi dengan cara sama pula
I. Spektroskopi Fluoresensi Atom
1. Ketika terjadi interaksi antara materi dan radiasi yang duberikan maka atom tersebut
akan tereksitasi ke tingkat energi lebih tinggi , ditahan sebentar memancarkan cahaya
fluoresensi lalu kembali ke keadaan dasar.
2. Instrumentasi , lebih kompleks dan mahal dibandingkan dengan kedua metode lain.
Nyala-sumber sinar(lampu katoda)-monokromator-detektor-penguat sinyal-komputer.
3. Aplikasi , digunakan untuk analisis metal dari beberapa bahan (oli pelumas bahan
biologis ,bahan pertanian juga grafit)
BAB XI
SPEKTROSKOPI MASSA
A. Pengantar
Metode spektroskopi massa adalah metode analitik yang sangat “powerfull” bagi para
kimiawan karena dapat menjawab banyak sekali kebutuhan dan “interest” orang kimia.M-S
memberikan analisis sampai ke tingkat struktur molekul,bahkan sampai pada tingkat
memetakan mekanisme reaksi secara tidak langsung.Secara umum M-S adalah cara analisis
senyawa kimia yang diteliti dengan memecahkan molekulnya menjadi ion-ion besar atau
kecil dan dari pola-pola ionisasi ini nantinya akan didapat informasi mengenai molekul
utuhnya.M-S memberikan informasi berdasar perbandingan massa per muatannya (m/z)
B. Spektrometer Massa
Ada tiga tahap utama :
Metode yang dipilih biasanya menentukan tipe ion yang akan dihasilkan dan bagaimana ion-
ion ini keluar dlm bentuk spectrum nantinya.Pemilihan metode inididasarkan pada
informasi apa yang dibutuhkan pada awalnya
Keras : EI
Lunak : CI & penghasil ion desorpsi
Adalah bagian spectrometer massa yang bertugas memisahkan ion-ion dengan rasio massa
per muatan(m/z) yang berbeda beda dengan sangat teliti.Pemisah ion yang baik harus
mempunyai kecepatan transmisi ion tinggi.Ada beberapa tipe analis massa , beberapa
menggunakan medan magnet untuk membelokkan ion dan beberapa menggunakan filter
massa kudropolar untuk mengatur pergerakan ion . Beberapa tipe :
Ion akan dilewatkan pada sector listrik kemudian sector magnet à deteksi
Kombinasi antara medan listrik dan medan magnet berfungsi untuk mengurangi
ketidakhomogenan medan magnet , sehingga arah & energy yang menyimpang dari populasi
dapat dikurangi.
TOFS
Sampel diuapkan & diionisai dalam ruang ionisasi dan disalurkan menuju separator, ion akan
diarahkan diantara 4 batang pararel oleh medan listrik , ion dengan m/z sesuai yang akan
terdeteksi dan ion yang tidak sesuai dengan m/z akan dinetralkan.
(Ion yeng tidak sesuai akan terdeteksi bila arus listrik divariasi oleh arus DC)
Instrumen analis massa yang terdiri dari sebuah cincin elektroda(seperti donat) , tegangan Rf
diberikan secara berubah-ubah , apabila Rf naik maka orbit ion yang bermassa lebih berat
akan sabil dan ion dengan massa ringan menjadi tidak stabil.Maka ion yang ringan ini akan
terjadi tumbukan dengan dinding cincin electrode àinilah yang akan dideteksi.
4. Detektor
Detektor yang bagus mendeteksi kerja dari semua komponen lain dengan sangat
mendetail.Detektor disebut juga kolektor ion atau pengumpul ion, yang mengumpulkan ion-
ion selepas proses dalam pemisah ion.Ada dua jenis ion collector , yaitu jenis elektronis yang
bergantung pada sinyal yang berasal eksperimen dan diubah serta diolah lebih lanjut dan jenis
fotografis yang mengandalkan plat foto yang peka terhadap sinyal yang dihasilkan.
Detektor multipier
menggunakan dynode (saat ion masuk ke dynode ion akan memantul ke atas bawah berkali-
kali dan tiap menabrak akan semakin memperkuat sinyalnya dan selanjutnya sinyal tersebut
akan dioilah lebih lanjut)
Faraday Cup
elektroda dikelilingi oleh sangkar untuk mencegah ion memantul dan melepaskan ion
sekunder , ion positif yang menabrak plat akan dinetralkan , partikel yang menabrak
elektroda akan dibelokkan menjauh dari pintu masuk piala.
Fotografik
(noda plat) , makin tebal noda pada plat , maka intensitas /jumlah ion tiap m/z makin banyak
5. Teknik Sampling
Adalah teknik memasukkan sampel ke dalam spectrometer massa yang tergantung pada
keadaan fisik serta sifat-sifat kimia dari sampel dan bagaimana cara ionisasi yang diinginkan.
· System inlet dingin , sampel dimasukkan dalam bentuk gas/cairan volatile dalam
temperature kamar dan tekanan terkontrol
· Sistem inlet panas , untuk sampel yang kurang volatile , bias sampai T = 350oC
· Direct Insertion Probe , menggunakan alat keramik yang berisi senyawa yang sensitive
terhadap panas secara langsung ke tempat ion.
· Gas Liquid Chromatography , campuran dipisahkan dahulu pleh kromatografi selanjutnya
dimasukkan ke tabung ionisasi.Perlu diperhatikan bahwa gas pembawa harus dipisah sebelum
memasuki tabung ionisasi.
Adalah kemampuan spectrometer massa untuk membedakan dua ion yang massanya hamper
sama.Resolusi yang baik juga ditunjukkan oleh keadaan ideal tiap puncak.Puncak yang baik
adalah puncak tajam(lebar nol) yang mewakili resolusi tak terbatas.Ada beberapa penyebab
ketidak idealan dalam spectrometer massa yaitu :
· Distribusi energy kinetic dari aliran electron
· Tegangan akselerasi bervariasi
· Medan listrik bervariasi
· Lebar aliran ion yang ditentukan dari celah
Resolusi yang baik minimal 10.000
C. Spektrum Massa
Biasanya berupa garis , dimana semua puncak dinormalkan terhadap puncak tertinggi
yaitu puncak dasar(base peak).Ada beberapa pedoman yang digunakan untuk menyatakan
spectrum yakni pedoman puncak terbesar atau puncak yang berasal dari molekul induk atau
puncak fragmen-fragmen.Semua ini tergantung pada metode ionisasi yang dipilih.Dalam
spektroskopi massa untuk menjelaskan bahwa tinggi puncak merupakan proporsional
terhadap jumlah ion yang terekam detector.
didapat dari proses ionisasi dengan bombardir electron 9-15 eV,spectrum yang dihasilkan
sederhana yang biasanya terdiri dari satu puncak dominan(parent peak)
Puncak dasar ,
dihasilkan dari bombardir electron 70 eV dimana molekul awal akan terpecah menjadi
beberapa fragmen.Biasanya puncak dari fragmen kecil-kecil , namun yang tertinggi
dinamai base peak dan puncak yang lain dihitung tingginya berdasar puncak dasar ini.
Puncak Fragmentasi
puncak selain puncak dasar dan puncak ion molekul , didapat dari memberikan energy berkas
electron sebesar 50-80 eV.(Tegangan minimum yang diberiakn agar menghasilkan spectrum
yang jelas disebut “tegangan penampakan”)
Ion metastabil ,
ion yang terjadi di dalam kamar ionisai sebelum memasuki tube pemisah.(memiliki masa
bilangan pecahan bila dalam spectrum),biasanya puncak tampak lebih lebar namun intensitas
kecil
kadang terjadi , Ion akan tampak diposisi sama dengan ion bermuatan tunggal namun
massanya setengahnya.
terjadi dimana ion malah menagkap electron sehingga membentuk ion negative.
· Harus mengetahui mengenai proses ionisasi yang terjadi sebelum ion mencapai pengumpul
ion
· Mengetahui pola fragmentasi à menjelaskan bagaimana fragmentasi terjadi
· Biasanya hanya puncak utama yang yang dapat diinterpretasikan
· Sifat fisika dan kimia dari sampel dapat membantu interpretasi spectrum
Pendekatan :
· Berat molekul , dapat diidentifikasi dari puncak induk dan jika dipakai resolusi tinggi
didapat info berat molekul dan kemungkinan struktur senyawanya.
· Efek Isotop , molekul dengan isotope berat memberi puncak di satu atau dua unit lebih
besar dari normalnya.
Aturan Nitrogen :
· BM genap – N genap
· BM ganjil – N ganjil
· N genap – Fragmen ganjil
· N ganjil – Fragmen genap
1. HK alifatik jenuh :
- Puncak ion lebih kuat dari HK alifatik jenuh (karena ikatan rangkap)
4. Alkohol
- Puncak ion molekul alcohol primer dan skunder sangat kecil dan tersier tak terlihat
- Primer = 31
- Sekunder = 45,59,73
- Tersier = 59,73,87
5. Aldehid
6. Keton
7. Asam
BAB XII
KROMATOGRAFI MODERN
A. Pengantar
Kromatografi merupakan metode pemisahan utama dalam ilmu alam dimana pemisahan
terjadi sampai skala molekul.Kromatografi modern digunakan bersama dalam desain
instrumentasi sehingga pemisahan dan analisis berjalan secara beriringan.