Anda di halaman 1dari 2

PR KWN

Antonius Reynard Affandi

MRI (14416018)

1. Apakah Pancasila itu ? Apakah nilai-nilainya universal ?

Pancasila merupakan pedoman dan dasar untuk berkehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Secara umum nilai nilai Pancasila mengandung nilai monoteisme, humanisme, nasionalisme,
demokrasi dan sosiolisme yang mana merupakan nilai-nilai yang menjunjung tinggi aspek-aspek
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila ini telah dirumuskan dengan
sedemikian rupa oleh para pendahulu supaya terciptanya suatu dasar, atau way of life dalam
rangka membentuk suatu negara yang ideal. Maka apabila telah disepakati Pancasila sebagai
dasar negara, sudah sepatutnya nilai-nilai Pancasila bersifat universal. Bersifat universal berarti
berlaku dimanapun, kapanpun, dan untuk siapapun (tanpa dibatasi etnis maupun agama, tanpa
dibatasi oleh jabatan maupun lingkungan) bagi seluruh rakyat Indonesia. Tidak terbatas sampai
disitu , bahkan Soekarno dalam pidatonya di sidang umum PBB ke XV tahun 1960 menyatakan
bahwa Pancasila bahkan tidak hanya dapat diterapkan di Indonesia tapi juga di dunia internasional
karena nilai-nilai merupakan nilai-nilai ideal sebagi dasar suatu negara. Maka disimpulkan juga
bahwa Pancasila jg bebas untuk dianut oleh masyarakat di luar warga Indonesia.

2. Apakah Pancasila merupakan kontrak sosial ?

Kontrak sosial merupakan kontrak untuk terbentuknya suatu negara.


Teori kontrak sosial dikemukakan oleh 3 orang pendahulu yaitu Thomas Hobbles, John Locke, dan
J.J. Rousseau. Secara umum ketiga orang ini mau mengungkapkan bahwa kontrak sosial dilakukan
untuk menjamin keamanan dan kesejahteraan rakyat yang disebabkan ketakutakan masyarakat
akan adanya bentrok kepentingan yang mengakibatkan ketidakseimbangan tetapi dalam
penerapannya memiliki pendapat yang berbeda-beda.

Dilihat dari sisi sejarahnya, Pancasila merupakan suatu dokumen yang awalnya dipersiapkan
sebagai dasar negara oleh BPUPKI untuk persiapan Indonesia merdeka yang dimusyawarahkan
dalam sidang pertama. Terlihat dari prosesnya, yaitu sidang oleh beberapa orang didalamnya dan
berakhir pada kesepatan bersama, maka Pancasila dapat disebut sebagai kontrak sosial. Karena
Pancasila merupakan perwujudan dari kompromi dari masyarakat Indonesia supaya menjadi
dasar yang ideal bagi sebuah negara Indonesia.

Untuk tambahan, Pancasila sebagai kontrak sosial cenderung lebih sama dengan teori kontrak
sosial J.J. Rousseau yang lebih mengutamakan demokrasi sebagai penerapan dalam pembentukan
kontrak sosial dan bernegara.
3. Apakah Pancasila merupakan ideologi ? Siapa yang sebaiknya memiliki ideologi ?

Pancasila bukan merupakan ideologi karena pancasila tidak setara dengan ideologi-ideologi yang
berkembang di dunia seperti demokrasi sosial, liberalisme, dan lain-lain. Pada sejarahnya,
Pancasila dijadikan "ideologi" saat rezim Orde Baru saat menjadi serangan balik kepada para
demonstran yang berbasis agama Islam yang mengatakan meragukan sila ke-1 Pancasila dan saat
itu Pancasila dijadikan ideologi sebagai tameng untuk melawan pendapat tersebut dengan
mengatakan bahwa mereka adalah kelompok anti-pancasila.
Padahal menurut saya ideologi merupakan sebuat paham yang berhak bebas dianut oleh masing-
masing pribadi masyarakat. Dan Pancasila lebih didefinisikan sebagai falsafah dasar negara, atau
kontrak sosial yang merupakan pondasi dan fundamental dari berdirinya suatu negara. Jadi dalam
segala sesuatu berkehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila-lah yang menjadi dasarnya.
Maka yang seharusnya memiliki ideologi adalah masyarakat, bukan negara

Anda mungkin juga menyukai