Anda di halaman 1dari 5

Materi 2 – Akuntabilitas dan Tanggung Jawab K3

Pre Test :
1. Akuntabilitas. Apakah yang anda ketahui mengenai akuntabilitas?
2. Tanggung Jawab. Apakah yang anda ketahui tentang tanggung jawab?
3. Apakah perbedaan antara Akuntabilitas dan Tanggung Jawab?
4. Sebutkan 10 kunci Supervisi K3?

Materi :
Pendahuluan
Akuntabilitas dan Tanggung Jawab K3
Fungsi dan Peranan Pengawas
Sepuluh Kunci Supervisi

Pendahuluan
 Latar Belakang
1. Pengawas adalah penghubung antara manajemen dan para operator/pekerja produksi di
lapangan
2. Pengawas harus menyadari fungsinya
3. Secara umum kebijaksanaan perusahaan adalah menghasilkan produksi yang tinggi namun tetap
selamat/aman
4. Pengawas adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas dilaksanakannya dan ditaatinya
peraturan perundang-undangan K3
 Mengapa pengawas merupakan kunci dalam pelaksanaan K3?
1. Pengawas selalu berada di tempat kerja dan banyak mengetahui keadaan di lapangan
2. Mengetahui banyak sifat dan kemampuan bawahan
3. Memiliki banyak kesempatan untuk menghilangkan kondisi yang tidak selamat/aman
4. Memiliki banyak kesempatan untuk memperbaiki tingkah laku yang tidak baik dari segi K3
5. Banyak mengetahui kasus kecelakaan atau kejadian berbahaya di tempat kerja tersebut
6. Mengetahui metode kerja untuk menjaga K3
7. Bertanggung jawab akan jaminan K3 bawahannya
 Apakah tujuan program Akuntabilitas dan Tanggung Jawab K3?
Untuk memastikan hal apa saja yang menjadi tanggung gugat dan tanggung jawab yang harus
dipikul oleh para pnengelola perusahaan pertambangan dalam implementasi program K3. Termasuk
di dalamnya adalah antara lain : KTT, Pengawas Operasional, dan Pengawas Teknis
Akuntabilitas dan Tanggung Jawab K3
 Akuntabilitas (accountability) : keadaan untuk dipertanggungjawabkan; keadaan dapat dimintai
pertanggungjawaban (Kamus Inggris-Indoensia, John M.Echols dan Hasan Shadili)
Tanggung Jawab (responsibility) : keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (Kamus Besar
Bahasa Indonesia)
 Jadi orang yang ‘accountable’ adalah orang yang ‘responsible’ (bertanggung jawab) terhadap apa
yang mereka kerjakan dan kinerjanya dapat dihitung dengan cara merinci pekerjaan yang tadinya
bersifat kualitas/tidak dapat dihitung (intangible) menjadi dapat dihitung secara kuantitas (tangible),
sehingga kinerja dari suatu kegiatan dapat dinilai dengan angka-angka/persentase.
 Tanggung Jawab Pengawas adalah keadaan di mana seseorang pengawas menjelaskan kewajiban-
kewajiban yang dapat ditugaskan kepadanya dan bertanggung jawab kepada atasannya.
 Akuntabilitas Pengawas adalah keadaan di mana seorang pengawas menjalankan kewajiban K3 yang
terinci dan bersifat tangible (dapat dihitung) dan dapat dimintai pertanggungjawaban atas
terlaksananya serta ditaatinya kewajiban-kewajiban yang ditugaskan kepadanya dan dapat
dikenakan sanksi hukum.
 Akuntabilitas dan atau Tanggung Jawab seorang pengawas baik pengawas operasional maupun
pengawas teknis adalah keadaan di mana seseorang pengawas menjamin dan bertanggung jawab
atau dapat dimintai pertanggungjawaban atas terlaksananya serta ditaatinya peraturan
perundangan K3 pada kegiatan usaha pertambangan.
 Kewajiban ini harus dipertanggungjawabkan kepada atasannya langsung, selanjutnya kepada
penanggung jawab akhir yaitu Kepala Teknik Tambang.

Akuntabilitas dan tanggung jawab K3 :


1. Kepala Teknik Tambang (KTT)
- Bertanggung jawab atas terlaksananya serta ditaatinya peraturan perundangan K3 pada
kegiatan usaha pertambangan umum di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.
- Dalam Kepmen No.555.K/26/M.PE/1995, pasal 11, 12, 13, dan 14 dijelaskan bahwa : Kepala
Teknik Tambang dalam melakukan tugas dan fungsinya di bidang K3 dibantu oleh petugas yang
bertanggung jawab atas unit organisasi perusahaan yang bersangkutan, yaitu pengawas
operasional atau pengawas teknis dan bertanggung jawab kepada KTT.
2. Kewajiban Pengawas Operasional
- Bertanggung jawab kepada Kepala Teknik Tambang untuk keselamatan semua pekerja tambang
yang menjadi bawahannya
- Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian
- Bertanggung jawab atas keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan semua yang yang
ditugaskan kepadanya
- Membuat dan menandatangani laporan-laporan pemeriksaan, inspeksi, dan pengujian
3. Kewajiban Pengawas Teknis
- Bertanggung jawab kepada KTT untuk keselamatan pemasangan dan pekerjaan serta
pemeliharaan semua peralatan yang menjadi tugasnya
- Mengawasi dan memeriksa semua permesinan dan kelistrikan dalam ruang lingkup yang
menjadi tanggung jawabnya
- Menjamin selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian dari pekerjaan
permesinan dan kelistrikan serta peralatan
- Membuat dan menandatangani laporan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian
- Melaksanakan penyelidikan dan pengujian pada semua permesinan dan peralatan sebelum
digunakan, setelah dipasang, dipasang kembali, atau diperbaiki
- Merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan dan perbaikan
permesinan tambang, pengangkutan, pembuat jalan, dan semua mesin-mesinnya lainnya yang
dipergunakan.

Program Pengawasan K3 yang Jelas dan Terukur


Agar pekerjaan pengawasan bisa diukur dan dinilai maka ia harus memerincinya lagi. Contoh rincian
terdapat pada KepMen 555.K/26/M.PE/1995, tentang pemeriksaan tambang untuk memastikan kondisi
kerja selamat/aman; maka pengawas harus melakukan pemeriksaan minimal sebagai berikut (contoh
rincian pekerjaan pengawasan) :
- Dalam setiap gilir kerja penggalian pengawas bahan galian harus memeriksa sekurang-kurangnya
satu kali setiap tempat kerja di mana seseorang bekerja dan setiap jalan atau lintasan di mana
seseorang menggunakannya selama gilir kerja tersebut.
- Dalam setiap gilir kerja harus memeriksa setiap tempat sebelum peledakan dilakukan
- Setiap hari kerja memeriksa jalan masuk atau tangga yang dipergunakan pada hari itu
- Memeriksa semua permukaan kerja, front kerja, tanggul, lereng kerja, serta pelaksanaan dari
pekerjaan memperbaiki, jika diperlukan.
- Pemeriksaan setiap pekerjaan persiapan pelaksanaan peledakan serta keadaan peralatan dan
kendaraan yang digunakan di tempat itu
- Pemeriksaan alat pengangkut, jalan-jalan tambang, pengamanan permesinan, dan tempat-tempat
yang tidak aman.
- Mengambil tindakan yang diperlukan apabila ditemukan kondisi tidak aman dan tindakan tidak
aman.

Jadi agar kinerja pengawasan bidang K3 dapat terukur, maka program pengawasan harus disusun secara
jelas, yaitu dengan :
1. Memerinci tahapan pekerjaan pengawasan K3 yang akan dilaksanakan
2. Membuat jadwal pengawasan dengan baik
3. Menentukan waktu/lamanya pengawasan
4. Membuat petunjuk/guidelines pengawasan
5. Menentukan aspek atau bagian yang wajib diperiksa (dengan membuat daftar periksa)
6. Menentukan daerah yang akan diawasi
7. Mengevaluasi kuantitas pengawasan, daftar hadir, dan presentase ketaatan terhadap K3
8. Menentukan siapa yang bertanggung jawab melakukan pengawasan
9. Menentukan standar evaluasi
10. Membuat laporan dan arsip
Fungsi dan Peranan Pengawas
 Aspek Penting :
Yang perlu diketahui oleh pengawas adalah :
- Permasalahan Umum Supervisi
- Akuntabilitas dan Tanggung Jawab Kepengawasan
- Keterampilan Supervisi
- Fungsi Pengawas
- Peranan Pengawas
- Wewenang Supervisor
 Fungsi Pengawas :
Fungsi pengawas (supervisor) adalah sebagai penghubung atau mediator antara manahemen
dengan karyawan di lapangan, maka pengawas harus mampu menggerakkan para karyawan yang
menjadi bawahannya menuju tujuan perusahaan dan memotivasi mereka agar tetap selalu produktif
dan bekerja dengan selamat.
 Peranan Pengawas :
- Berorientasi pada Produksi (Production Oriented)
- Berorientasi pada Bawahan (Employee Oriented)
- Berperan sebagai Penasehat dan Instruktur (Advisor dan Instructor)
- Berperan sebagai Atasan (Superior)
- Berperan sebagai Teman (Peer)
- Berorientasi pada K3 (Safety Oriented)
 Wewenang Pengawas/Supervisor :
- Mengatur anak buah
- Mengatur pekerjaan
- Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
- Menegur bawahan
- Menilai bawahan
Sepuluh Kunci Supervisi K3
 Pengawas sebagai Kunci K3
Alasan :
- Keadaan di tempat kerja dapat terjadi perubahan pada setiap saat
- Tugas supervisor/pegnawas adalah melakukan tindakan untuk menyesuaikan dengan perubahan
- Seorang pengawas selalu harus ada di tempat kerja dan mengawasi keadaan sarana produksi
termasuk mesin, suasana tempat kerja, dan metode produksi
- Tugas pengawas sangat penting
Dapat dikatakan “Pengawas Berfungsi sebagai Kunci Keselamatan dan Kesehatan Kerja”
 Sepuluh Kunci Supervisi K3
1. Penentuan Tata Pelaksanaan Kerja (Standar Operasi)
2. Perbaikan Metode Kerja
3. Penempatan Pekerja yang Tepat
4. Pembinaan dan Pengawasan dalam Menjalankan Tugas
5. Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja /
Peningkatan K3 pada alat, sarana, lingkungan
6. Pemeliharaan Syarat Lingkungan Kerja
7. Pemeriksaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
8. Penyelesaian Pada Waktu Ditemukan Kelainan dan Waktu Terjadinya Kecelakaan
9. Peningkatan Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
10. Kreativitas untuk Mencegah Kecelakaan Kerja

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

Anda mungkin juga menyukai