Mengetahui :
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Karawang
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi atas perkenan dan Rahmat-
Nya kami telah dapat menyelesaikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendididkan (KTSP) SMP
Negeri 2 Karawang Barat Karawang Tahun Pelajaran 2017/2018
Agar pelaksanaannya lebih terarah dan tercapai, maka kami susun Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan ini sesuai dengan Kurikulum yang berlaku yakni untuk kelas 7
dengan menggunakan Kurikulum 2013 dan kelas 8 dan 9 dengan menggunakan KTSP.
JUDUL ...................................................................................................................... 1
PENGESAHAN ........................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR............................................................................................... 3
DAFTAR ISI ............................................................................................................. 4
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 6
B. Landasan ....................................................................................................... 7
C. Tujuan Pengembangan .................................................................................. 7
D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum....................................................7
V. PENUTUP .............................................................................................. 25
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan
2. Jadwal Pelajaran Kolektif
3. Tata Tertib Peserta Didik
4. Tata Tertib Guru dan Karyawan
5. Sanksi Pelanggaran Peserta Didik
6. Dokumen 1: Perangkat Pembelajaran Semua Pelajaran:
a. Minggu Efektif
b. Standar Kompetensi-Kompetensi Dasar
c. Silabus semua mata pelajaran
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
e. Program Semester
f. Program tahunan
7. Dokumen 2 : Program Kegiatan Ekstrakurikuler
LAMPIRAN – LAMPIRAN
A. Latar Belakang
D. Prinsip-Prinsip Penyusunan
Dalam menyusun KTSP perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta
didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
Untuk mewujudkan visi tersebut, SMP Negeri 2 Karawang Barat menetapkan misi
sebagai berikut:
1. Mewujudkan sekolah yang inovatif dalam pembelajaran
2. Memberdayakan potensi kecerdasan yang dimiliki peserta didik
3. Memenuhi fasilitas sekolah yang relevan dan mutakhir dan berwawasan ke depan
4. Meningkatkan karakter peserta didik
5. Mewujudkan nilai-nilai solidaritas bagi kehidupan lingkungan sekolah
6. Mewujudkan sekolah sehat
7. Memperkokoh nilai-nilai agama untuk akhlakulkarimah
8. Mewujudkan sekolah sehat.
D. TUJUAN SEKOLAH
SMP Negeri 2 Karawang Barat memiliki tujuan untuk mencapai Visi dan Misi
sebagai berikut: DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN
Pasal 2
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 3
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya
mewujudkan tujuan Nasional.
Pasal 4
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggungjawab kemasyarakat dan kebangsaan
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULER
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi
manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia
yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut.
a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.
b) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau
adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta
didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan
berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna
terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik,
Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam
kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam
kehidupan berbangsa masa kini.
d) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk
membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
B. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Karawang Barat bedasarkan Permendikbud
68 tahun 2013 dan disesuaikan dengan konteks sekolah sebagai berikut.
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 2
3. Bahasa Indonesia 6 6 4
4. Matematika 5 5 4
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 2
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 2
3. Prakarya 2 2 -
4 Bahasa dan Sastra Sunda 2 2 2
5. Pendidikan Lingkungan Hidup - - 2
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 40 40 34
C. Muatan Kurikulum
1. Muatan Kurikulum pada tingkat nasional/Mata Pelajaran
Muatan kurikulum pada tingkat nasional berdasarkan pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka
Darsar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs terdiri atas mata pelajaran:
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (kelas 7 dan 8) Pendidikan Agama Islam
(kelas 9)
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Bahasa Inggris
Kelompok B
1. Seni Budaya
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3. Prakarya (kelas 7 dan 8)
4 Bahasa Sunda
5. Pendidikan Lingkungan Hidup (kelas 9)
4. Beban Belajar
Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 4 4
SB
A- 3,66 3,66
B+ 3,33 3,33
B 3 3 B
B- 2,66 2,66
C+ 2,33 2,33
C 2 2 C
C- 1,66 1,66
D+ 1,33 1,33
K
D 1 1
b. Kenaikan Kelas
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti
2) Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal sama dengan
KKM, yaitu B-. (Satuan Pendidikan dapat menentukan KKM di atas
ketentuan minimal B-)
3) Nilai sikap untuk setiap mata pelajaran sekurang-kurangnya baik (B)
4) Memiliki maksimal dua mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilannya di bawah KKM
5) Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari
efektif
6) Berdasarkan hasil rapat pleno dewan guru
Catatan: Satuan pendidikan dapat menentukan kriteria kenaikan kelas lebih
dari ketentuan minimal tersebut disesuaikan dengan kondisi dan potensi satuan
pendidikan
c. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan di SMP Negeri 2
Karawang Barat setelah:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran;
3) lulus ujian sekolah/madrasah; dan
4) lulus Ujian Nasional.
10 Keterampilan
5 Tita Rosita, S.Pd. Tata Buku A-F
8 Pepi Elviati, S.Pd. Tata Buku G-H A-J
20 Leli Masruroh, S.Pd. Prakarya I-J A-J
MULOK
11 40 Dra. Eti Supriatin Bahasa Daerah A-J A-D
49 Tiar Mutiara Sani, S. Pd. E-J A-B
42 Madraya, S.Pd. C-F
48 Ahmad Jaeni, S. Pd. G-H
47 Ida Solihat, S. Si. I-J
12 22 Hj. Tati Maryati, S.Pd. TIK A-J A-B
50 Arini Efendi, S. Pd. C-J
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
2. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal
(kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap
penting oleh satuan pendidikan.
Semester Genap
JUMLAH MINGGU NON EFEKTIF JUMLAH JUMLAH
No BULAN MINGGU JENIS JUMLAH MINGGU PELAJARAN
KALENDER KEGIATAN MINGGU EFEKTIF EFEKTIF
1 Januari 5 5 25 Jam
2 Februari 4 4 20 Jam
Penilaian Tengah
3 Maret 4 1 3 15 Jam
Semester ( PTS )
Ujian Sekolah ( US )
4 April 4 Ujian Nasional ( UN 2 2 10 Jam
)
Libur Awal
Ramadhan
Penilaian Akhir
5 Mei 5 3 2 10 Jam
Semester ( PAS )
Pengolahan Nilai
Rapor
6 Juni 1 Pembagian Rapor 1 0 0 Jam
Jumlah 23 7 16 80 Jam
KEPUTUSAN BERSAMA
KEPALA SMP NEGERI 2 KARAWANG BARAT – KARAWANG
DAN KOMITE SEKOLAH
NOMOR : 423.5 / / TU. 2017
NOMOR : A / / KOM. SEK / 2017
TENTANG
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SMP NEGERI 2 KARAWANG BARAT – KARAWANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan / Sekolah di SMP Negeri 2
Karawang Barat– Karawang , sebagaimana lampiran I keputusan ini.
Kedua : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan / Sekolah di SMP Negeri 2 Karawang
Barat - Karawang, sebagaimana lampiran I keputusan ini, berlaku mulai
tahun pelajaran 2017 / 2018
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat kegiatan ini, dibebankan kepada anggaran
yang sesuai.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan catatan hal – hal yang
belum diatur atau jika terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diatur
dalam keputusan tersendiri dan diperbaiki sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Karawang
Tanggal : 14 Juli 2017