Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

PEMERIKSAAN
BAHAN LOLOS SARINGAN NO.200
PB -0208 – 76 (0,075 MM)/SNI 03-4142-1996

4.1 TEORI RINGKAS PENGUJIAN

Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam AgregatYang Lolos Saringan Nomor 200

(0,075 mm) adalah banyaknya bahan yang lolos saringan nomor 200 (0,075mm)

sesudah agregat dicuci sampai air cucian menjadi jernih. Tujuannya adalah untuk

memperoleh persentase jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan Nomor 200

(0,075 mm), sehingga berguna bagi perencana dan pelaksana pembangunan jalan.

Peralatan yang digunakan adalah : saringan Nomor 200 (0,075 mm) dan Nomor 16

(1,18 mm), wadah untuk mencuci, timbangan dengan ketelitian maksimum 0,1 % dari

berat benda uji,dan oven.

Bahan pembersih yang digunakan adalah bahan pembersih seperti detergent atau

sabun.Benda uji adalah agregat dalam kondisi kering oven dengan berat tergantung

pada ukuran maksimum agregat. Persiapanpelaksanaan yakni menyiapkan peralatan

yang akan digunakan,tulis identitas benda uji ke dalam formulir pengujian,saring

contoh agregat sesuai SNI-1969-1990, tentang Pengujian Analisa Saringan Agregat

Halus dan Kasar, untuk mengetahui ukuran maksimum agregat,siapkan benda uji dalam

kondisi kering oven dengan melalui alat pemisah contoh, tentukan beratnya sehingga

memenuhi ketentuan.

Pelaksanaan Pengujian diantaranya; Timbang wadah tanpa benda uji,timbang

benda uji dan masukan ke dalam wadah,masukan air pencuci yang sudah berisi

sejumlah bahan pembersih ke dalam wadah, sehingga benda uji terendam,aduk benda

uji dalam wadah sehingga menghasilkan pemisahan sempurna antara butir-butir kasar

Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan IV. 58


dan bahan halus yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm). Usahakan bahan halus

tersebut menjadi melayang di dalam larutan air pencuci sehingga mempermudah

memisahkannya,tuangkan air pencuci dengan segera di atas saringan Nomor 16 (1,18

mm) yang di bawahnya dipasang saringan Nomor 200 ( 0,075 mm ) pada waktu

menuangkan air pencuci harus hati-hati supaya bahan yang kasar tidak ikut

tertuang,ulangi pekerjaan butir (3), (4) dan (5), sehingga tuangan air pencuci terlihat

jernih,kembalikan semua benda Uji yang tertahan saringan Nomor 16 (1.18 mm) dan

Nomor 200 (0,075 mm) ke dalam wadah lalu keringkan dalam oven dengan suhu

(110±5)°C, sampai mencapai berat tetap, dan timbang sampai ketelitian maksimum 0,1

% dari berat contoh,dan hitung persen bahan yang lolos saringan Nomor 200 (0,075

mm).

4.2 PROSEDUR PENGUJIAN

4.2.1 MAKSUD :

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan jumlah bahan yang terdapat

dalam agregat lewat saringan No. 200 dengan cara pencucian.

4.2.2 PERALATAN :

a. Saringan no. 16 dan no. 200

b. Wadah pencuci benda uji berkapasitas cukup besar sehingga pada waktu

diguncang – guncangkan benda uji dan/atau air pencuci tidak tumpah

c. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai ( 110 ±

5 )⁰C.

d. Timbangan dengan ketelitian 0,1% berat contoh.

e. Talam berkapasitas cukup besar untuk mengeringkan contoh agregat.

Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan IV. 59


4.2.3 BENDA UJI :

a. Berat contoh agregat kering minimum tergantung pada ukuran agregat

maksimum sesuai daftar No. 1

Ukuran agregat maksimum berat contoh agregat kering minimum


mm inch gram
2,36 no. 8 100
1,18 no. 4 500
9,5 3/8 2000
19,1 3/4 2500
38,1 1 1/2 5000

b. Persiapan benda uji

1. Masukkan contoh agregat lebih kurang 1,25 kali berat benda uji kedalam

talam, keringkan dalam oven dengan suhu ( 110 ± 5 )⁰C sampai berat

tetap.

2. Siapkan benda uji dengan berat (w1) sesuai daftar No.1

4.2.4 CARA MELAKUKAN :

a. Masukkan benda uji kedalam wadah, dan diberi air pencuci secukupnya

sehingga benda uji terendam.

b. Guncang – guncangkan wadah dan tuangkan air cucian kedalam susunan

saringan no.16 dan no.200. pada waktu menuang air cucian, usahakan agar

bahan bahan yang kasar tidak ikut tertuang.

c. Masukkan air pencuci baru, dan ulanglah pekerjaan (b) sampai air cucian

menjadi jernih.

d. Semua bahan yang tertahan saringan no.16 dan no. 200 kembalikan kedalam

wadah, kemudian masukkan seluruh bahan tersebut kedalam talam yang telah

diketahui beratnya(w2) dan keringkan dalam oven, dengan suhu(110±5)⁰C

sampai berat tetap.

Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan IV. 60


e. Setelah kering timbang dan catatlah beratnya(W3)

f. Hitunglah berat bahan kering tersebut( W4 = W3 – W2)

4.2.5 PERHITUNGAN :

W1 – W4
Jumlah bahan lewat saringan No.200 = X 100 %
W1

W1 = Berat benda uji semula ( gram )

W2 = berat bahan tertahan saringan No.200 (gram)

4.2.6 PELAPORAN

Laporkan jumlah bahan yang lewat saringan no.200 dalam persen.

Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan IV. 61


4.3 ALUR BAGAN PENGUJIAN

Mulai

Menyiapkan Bahan dan Peralatan

Masukkan benda uji ke dalam wadah kemudian


tuangkan air pencuci.

Guncangkan wadah dan tuangkan air cucian ke


saringan No. 16 dan No. 200. ( Lakukan pencucian
secara berulang sampai air cucian menjadi jernih)

Menuangkan kembali bahan yang tertahan di saringan


No.16 dan No. 200 ke dalam wadah, kemudian keringkan
dalam oven ( suhu 100+5 C ), sampai berat tetap.

Mengangkat bahan dari oven, kemudian


didinginkan dan ditimbang.

Pengolahan Data

Selesai

Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan IV. 62


Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan IV. 63
Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan IV. 64
Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan IV. 65
Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan IV. 66
Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan IV. 67
Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan IV. 68
Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan IV. 69
Universitas Bosowa Lab. Aspal & Bahan Jalan IV. 70

Anda mungkin juga menyukai