Nim : 2015230096
BAB I
Istilaah public relations atau disingkat PR(baca:piar), atau disebut juga provinsial, secara umum
sebagai hubungan masyarakat yang disingkat menjadi humas. Istilah humas baru dikenal pada abad
ke-20, tetapi gejalanya sudah tampak sejak abad-abad sebelumnya,bahkan sejak jaman primitif. Unsur
dasarnya adalah memberikan informasi,membujuk,dan mengintegrasikan khalayak dalam kehidupan
bermasyarakat.
Hubungan yang diharapkan adalah hubungan yang harmonis. Harmonis dalam arti saling pengertian
dan persesuaian antara kedua belah pihak, satu sama laing saling memperoleh keuntungan dan merasa
senang. Pada zaman purba, orang berinteraksi dengan orang lain yang berjauhan tempatnya melalui
asap api di atas gunung atau tabuh-tabuhan untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain atas
dasar memelihara hubungan baik dengan sesamanya.
Perkembangan public relations di Indonesia secara konsepsional terjadi pada tahun 1950-an. Saat
itu berdiri organisasi HUMAS pertama di perusahaan perminyakan negara (Pertamina). Peranan divisi
HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) Pertamina ini sangat penting dalam upaya
menjalin hubungan komunikasi timbal balik dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan
swasta/BUMN/asing, dan, masyarakat.
Pada tahun 1954, secara resmi humas diterapkan pada jajaran kepolisian. Dilanjutkan di berbagai
instansi pemerintah dan perusahaan swasta pada tahun 1970-an.
Kemudian, Rosady Ruslan membagi perkembangan public relations di Indonesia dalam empat
periode, antara lain :
1. Periode 1 (1962-1967)
2. Periode 2 (1967-1971)
3. Periode 3 (1972-1993)
4. Periode 4 (1995-sekarang)
Dalam perkembangannya, keberadaan public relations pada saat ini sangat baik dan
berkompeten. Akan tetapi, pada era gloal ini public relations harus dapat menggunakan dan
memanfaatkan kecanggihan teknologi, serti media online dan berbagai sarana jejaring sosial, seperti
facebook,twitter,fickr,blog,dan sebagainya. Perkembangan teknologi pada bidang media pun menjadi
sangat berarti dan sangat membantu pekerjaan seorang public relations.
Perkembangan teknologi, khususnya dalam membantu tugas seorang public relations pada
masa yang akan datang adalah sebagai berikut.
Apabila mengkaji esensi public relations Frank Jefkins memberikan batasan humas, yaitu
“sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar
antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian.” Menurutnya, humas pada intinya senantiasa berkenaan dengan
kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut
diharapkan akan muncul dampak, yaitu perubahan yang positif.
Opini public
Komunikasi
Fungsi manajemen
Pada dasarnya humas(hubungan masyarakat) berperan penting dalam setiap organisasi, baik
organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial. Humas
merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan organisasi atau perusahaan secara
positif. Arti penting humas sebagai sumber nformasi tepercaya semakin terasa pada era global dan
“banjir informasi” seperti saat ini.
1. Meningkatkan fungsi dan perannya dari public relations technician menjadi public relations
manager
2. Mempraktikkan profesi dengan pendekatan two-way semmytrical
3. Mengadakan komunikasi dan kerja antarprofesi
BAB 2
Public relations adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat
memperdalam kepercayaan publik terhadap sesuatu individu atau organisasi. Definisi berikutnya,
menurut frazier (2004) antara lain: humas adalah filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan
dalam kebijaksanaan berserta pelaksanaannya, yang melalui interpret asi yang peka mengenai
peristiwa-peristiwa berdasarkan komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha untuk
memperoleh saling pengertian dan itikad baik.
Kegiatan public relations merupakan implementasi dari tugas humas untuk mencapai tujuan
humas dan menjalankan fungsi peranannya secara menyeluruh.
Sasaran utama public relations, yaitu sekelompok orang, baik dalam suatu wilayah maupun
yang tersebar, yang mempunyai suatu kepentingan atau masalah yang sama dan memerlukan
penyelesaian. Ada dua macam public yaitu :
a) Internal Public Relations ialah orang-orang atau kelompok yang berada di dalam organisasi.
b) Eksternal Public Relations ialah orang atau sekelompok orang yang berada di luar organisasi,
yang mempunyai kepentingan dan masalah dalam hubungannya dengan organisasi tersebut.
1) House Journal
House journal merupakan salah satu bentuk media komunikasi public relations yang paling
tua. Dalam bukunya Essentials of Public Relations, Frank Jeffkins lebih jauh menyebutkan
bahwa house journal memiliki beberapa nama lain, seperti house organ (penerbitan internal),
employee newspaper (surat kabar karyawan), dan company newspaper (surat kabar
karyawan).
2) Bentuk-bentuk House journal Internal
Frank Jeffkins menyebutkan lima bentuk utama house journal sebagai berikut.
a) The sales bulletin
b) The newslatter
c) The magazine
d) The tabloid newspaper
e) The wall newspaper
Iklan
Pameran
Media internal
Media internet
Fotografi
Film
Pers
Peran public relations menurut Dozier dan Broom (2000), adalah sebagai berikut:
1.Publisitas
2.Pemasaran
Meurut Phillip Kolter (2001), pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha
untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.
3.Public Affairs
Public affairs dapat didefinisikan Cultip (Morisson,2008) sebagai a specialized part of public
relations that builds and maintains govermental and local community relations in order to influence
public policy. Dalam pengertian, bahwa bidang khusus public relations yang membangun dan
mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal untuk memengaruhi kebijakan
public.
4.Manajemen Isu
Manajemen isu menurut morissan (2008:25), merupakan upaya organisasi atau perusahaan
untuk melihat kecendrungan isu atau opini publik agar tidak berkembang secara negatif sehingga
tidak merugikan perusahaan atau agar isu itu tidak berkembang menjadi konflik yang tidak
diinginkan.
5.Lobi
Menurut Cultip (Morissan, 2008), lobi ialah bidang khusus humas yang membangun dan
memelihara hubungan dengan pemerintah utamanya untuk tujuan memengaruhi peraturan dan
perundang-undangan.
6.Hubungan Investor
Berdasarkan uraian sebelumnya, diketahui bahwa ruang lingkup pekerjaan humas mencakup
enam bidang pekerjaan menurut Morissan (2008), yaitu antara lain:
1) Profesi Publisitas
2) Profesi Public Affairs
3) Profesi Pemasaran
4) Profesi Manajemen Isu
5) Profesi Lobi
6) Profesi Hubungan Investor
BAB 3
1.Pengertian Komunikasi
Kata istilah komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa latin communicatus. Kata ini
bersumber dari kata communis yang memiliki makna “berbagi” atau “menjadi milik bersama”, yaitu
usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Kata komunikasi secara
terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang
lain. Jadi,dalam pengertian ini, yang terlibat dalam komunikasi ialah manusia.
2.Proses Komunikasi
3.Konseptual Komunikasi
Deddy Mulyana mengkategorikan difinisi tentang komunikasi dalam tiga konseptual, yaitu
sebagai berikut:
B.Fungsi Komunikasi
a. Komunikasi Sosial
b. Komunikasi Ekspresif
c. Komunikasi Ritual
d. Komunikasi Instrumental
1.Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi dapat ditinjau pada lima unsur utama yang disampaikan pada teori komunikasi Lasswell,
yaitu who says what in which chanel to whom and with what effect. Teori tersebut sebenarnya
memiliki formulasi yang sama seperti yang dinyatakan oleh Everett M.Roger dan W. Floyd
Shoemaker, dalam bukunya communication of innavation New York: Free Press (1971), yaitu: “A
common model of communication is that soure,message, chanel, reciver, and effect” yang dikenal
dengan model proses komunikasi dengan formula S-M-C-R-E.
2.Model Komunikasi
Model komunikasi adalah gambaran sederhana dari proses yang memperlihatkan kaitan
antara satu komponen komunikasi dan komponen lainnya.
a) Model Lasswell
b) Model Shannon
Ide
Econding
Pengiriman
Decoding
Umpan balik
a) Komunikator
b) Pesan
c) Komunikan
d) Media
e) Efek
Menurut Morissan (2008), ada lima teori yang dibutuhkan oleh praktisi humas, yaitu:
1.Teori Tanda
Pada prinsipnya pesan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam komunikasi. Dengan
demikian, pesan memiliki kedudukan yang sangat penting bagi praktisi humas karena humas
merupakan kegiatan menyampaikan pesan. Pesan memiliki tiga unsur yaitu:
2.Teori Hubungan
Hubungan manusiawi muncul setelah perang II. Sofer (1973) mengatakan bahwa Mayo dan
kawan-kawannya menunjukan secara ilmiah bahwa “suatu kelompok memiliki kehidupannya sendiri,
lengkap dengan adat-istiadat, norma, dan kontrol sosial yang efektif atas anggota-anggotanya. Pada
prinsipnya suatu hubungan adalah seperangkap harapan yang dimiliki oleh dua orang yang saling
mengenal atas tingkah laku masing-masing pihak berdasarkan pola interaksi yang terjadi di antara
mereka.
Pasca-Perang Dunia Ke-2 hingga tahun 1960-an merupakan priode munculnya teori-teori komunikasi
massa, yang pada intinyan menyatakan bahwa media massa memiliki efek terbatas. Teori perubahan
sikap memberikan penjelasan terbentuknya sikap seseorang dengan cara sikap itu dapat berubah
melalui proses komunikasi dan sikap itu memengaruhi sikap tindak atau tingkah laku seseorang.
4.Teori penggunaan dan Pemuasan
Pada tahun 1974 teori ini dikemukakan lagi oleh Helbert Blumer dan Elihu Katz yang
diperkenalkan dalam bukunya, The use of Mass Comunication:Current Perspectives on Gratification.
Teori use and gratification milik Blumer dan Katz ini mengatakan bahwa media berperan aktif dalam
memilih dan mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan untuk memuaskan kebutuhannya.
Istilah opini publik berasal dari terjemahan dari bahasa inggris public opinion. Opini adalah
pedapat dari seseorang mengenai sesuatu yang menarik perhatian atau minatnya. Publik dalam
konteks ini adalah kumpulan manusia yang mempunyai perhatian terhadap hal tertentu.
Opini public dapat diartikan sebagai pendapat masyarakat pada umumnya, integrasi (kumpulan yang
menyatu) pendapat secara over all (keseluruhan)/secara garis besarnya.
BAB 4
1.Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari kata manage (bahasa latinnya: manus), yang berarti : memimpin
mengatur, atau membimbing. Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian, secara unversal
manajemen adalah sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam
berbagai tipe organisasi profit ataupun nonprofit.
2.Fungsi Manajemen
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam
manajemen merupakan suatu proses. Fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan
dalam manajemen berdasarkan fungsi masing-masing dan mengikuti tahapan-tahapan tertentu dalam
pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana diterangkan oleh Nickels, McHug and
McHug, terdiri atas empat fungsi yaitu:
a) Perencanaan
b) Pengorganisasian
c) Pengimplementasian
d) Pengendalian
A. Komunikasi formal, yaitu bentuk komunikasi dalam jalur organisasi formal, memiliki
wewenang dan tanggung jawab melalui instruksi bentuk lisan dan tertulis sesuai dengan
prosedur yang berlaku secara fungsional.
B. Komunikasi nonformal, yaitu bentuk komunikasi yang secara fungsional berada di luar
komunikasi formal
C. Komunikasi informal, yaitu bentuk komunikasi yang lebih dekat dengan komunikasi
nonformal, berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan, bersifat lebih sensitif, dan sentimentil
karena didominasi oleh kontak hubungan antarmanusia
D. Komunikasi teknis, yaitu komunikasi yang lebih bersifat teknis dan hanya dapat dipahami
atau dimengerti oleh para ahli atau pekerjaan khusus yang berkaitan dengan pekerjaan
tertentu
E. Komunikasi prosedural, bentuk komunikasi ini lebih dekat pada komunikasi formal.
Dari berbagai definisi tersebut, secara garis besar, manajemen humas dapat dilihat secara
konseptual, fungsional, dan unsur-unsurnya dalam aktivitas atau kegiatan serta faktor-faktor yang
memengaruhi pengertian manajemen humas dalam suatu organisasi. Menurut Frank Jeffkins, humas
merupakan segala sesuatu yang terdiri atas semua bentuk komunikasi berencana, baik ke dalam
maupun ke luar, untuk mencapai tujuan khusus, yaitu pengertian bersama.
Ruang lingkup manajemen public relations menurut Grunig dan Hunt, mencakup:
Tahapan-tahapan dalam manajemen humas merupakan proses yang meliputi hal berikut:
a. Perencanaan ( planning ) mencakup penerapan tujuan dan standar, penentuan aturan dan
prosedur, serta pembuatan rencana dan prediksi apa yang akan terjadi.
b. Pengorganisasian ( organizing ) mencakup pengaturan anggota dan sumber daya yang
dibutuhkan dan pemantauan kinerja karyawan.
c. Pengoordinisasian ( coordinating ) mencakup pengaturan struktur kepanitiaan, pendelegasian
kerja tiap-tiap bagian, dan penyusunan alokasi anggaran untuk tiap-tiap bagian.
d. Pengomunikasian ( communicating ) mencakup penyampaian rencana program kepada publik
internal dan eksternal.
e. Pelaksanaan ( actuating ) merupakan tindakan menjalankan program sesuai rencana yang
telah dibuat.
f. Pengawasan ( controlling ) merupakan kontrol atas jalannya pelaksanaan program.
g. Pengevaluasiaan ( evaluating ) merupakan penilaian terhadap hasil kinerja program, apakah
perlu dihentikan atau dilanjutkan dengan modifikasi tertentu.
h. Pemodifikasian ( modificating ) merupakan kegiatan pembaharuan atau revisi program
berdasarkan hasil evaluasi.
Peran public relations dalam sebuah organisasi berkaitan dengan tujuan uama fungsi-fungsi
manajemen perusahaan. Fungsi dasar manajemen tersebut merupakan proses kegiatan atau pencapaian
suatu tujuan pokok dari organisasi/lembaga dan berkaitan dengan memanfaatkan berbagai potensi
sumber-sumber (sumber daya) yang memiliki oleh organisasi/lembaga tersebut.