Gout 1
Gout 1
Umum : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengerti dan memahami penyakit asam
urat yang sering terjadi pada lansia daripada usia muda
Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu
o Menjelaskan tentang definisi asam urat
o Menjelaskan tentang penyebab asam urat
o Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya asam urat
o Menyebutkan tentang penatalaksanaan diet
o Menyebutkan tentang bahan makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan
10. Kegiatan Belajar Mengajar
Metode &
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
Media
Pendahuluan Memperkenalkan diri Menjawab salam Ceramah
(5 menit) menyampaikan tujuan dan Memperhatikan dan dan tranya
topik dilaksanakannya menjawab pertanyaan jawab
penyuluhan
menggali pengetahuan
sasaran
1. Pengertian
Penyakit Metabolic Atau Syndrome klinis dengan gambaran khas Peradangan pada sendi akibat
endapan kristal asam urat pada sendi atau jari yang bentuknya menyrupai jarum dan bila
dibiarkan berlanjut akan menimbulkan nyeri hebat dan kerusakan sendi.
2. Penyebab Asam Urat
a. Gangguan sejak lahir
b. Pola makan tidak sehat
c. Pemakaian alkohol
d. Obat diuretk atau analgesik
e. Komplikasi ke hipertensi dan arterosklerosis
3. Tanda-Tanda Gejala Umum
a. Bengkak pada sendi
b. Nyeri pada sendi
c. Sendi kaku atau tegang
d. Kemerahan
e. Pusing
f. Demam
g. Rasa malas
h. Nafsu makan menurun
4. Penatalaksanan Diet
a. Pembatasan purin
b. Kalori sesuai dengan kebutuhan. Hindarielebiha dan kekurangan gizi
c. Tinggi karbohidrat
d. Rendah protein
e. Rendah lemak
f. Tinggi cairan
g. Tanpa alcohol
5. Bahan Makanan
a. Yang boleh diberikan
Semua karbohidrat
Protein hewani = daging ayam
Protein nabati = kacang-kacangan
Semua buah-buahan
Minuman = teh, kopi, minuman bersoda
b. Yang tidak boleh diberikan
Protein hewani = usus, kerang, paru, hati, limfa, otak, kaldu
Sayuran = buncis, bayam, jamur, kembang kol
c. Indikasi diit : Pada penderita GOUT dan batu ginjal asam urat
DAFTAR PUSTAKA
Azrul, Azwar. 1999. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : PT. Nusantara Sumber Widya.
Capenito, Lynda Juall. 1998. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Keperawatan Klinis. Editor Monica
1. keluarga dapat menjelaskan pengertian asam urat ( gout arthritis ) dengan benar
2. keluarga dapat menyebutkan penyebab terjadinya gout arthritis dengan benar
3. keluarga dapat menyebutkan minimal 4 dari 8 tanda dan gejala gout arthritis
dengan benar
4. keluarga dapat menyebutkan penatalaksanaan gout arthritis dengan benar
5. keluarga dapat menyebutkan diet gout arthritis dengan benar
H. Strategi pelaksana
PERAWAT PESERTA
1. Pembukaan 3 menit 1. memberikan salam 1. peserta
2. memperkenalkan menjawab
diri salam
3. menyampaikan 2. peserta
tujuan mendengarka
4. menyepakati n
kontrak waktu 3. peserta
5. apersepsi tentang mendengarka
gout arthritis n
4. peserta
menjawab
menyepakati
kontrak
5. peserta
menjawab
dengan benar
I.Evaluasi :
1. EVALUASI STRUKTUR
2. EVALUASI PROSES
I. EVALUASI HASIL
1. 70% masyarakat dapat menjelaskan pengertian pengertian gout arthritis dengan benar
2. 75% masyarakat dapat menyebutkan minimal 4 dari 8 tanda dan gejala agout arthritis dengan
benar
3. 75% masyarakat dapat menyebutkan 3 penyebab terjadinya gout arthritis dengan benar
4. 80% masyarakat dapat menyebutkan 2 penatalaksanaan gout arthritis
5. 80% masyarakat dapat menyebutkan diet gout arthritis
J. Daftar pustaka :
Brunney & suddarjh, 2001. Keperawatan Medikal – bedah. EGC. Jakarta.
Compiement, Tim, 2002. Kumpulan Makalah Keperawaan Medikal Bedah. UGM.
Yogyakarta
K.Lampiran
1. Pengertian
Gout adalah kerusakan metabolic yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi serum asam urat
dan deposit kristal asam urat dalam cairan sinovial dan disekitar jaringan sendi. Gout juga dapat
didefinisikan sebagai kerusakan metabolisme purin herediter yang menyebabkan Peningkatan
asam urat yang terakumulasi dalam jaringan tubuh dan sendi.
Gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan
sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemia yang berlangsung lama (asam urat
serum meningkat) disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari
ginjal.
2. Etiologi
Gout disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam pembentukan purin atau ekresi asam
urat yang kurang dari ginjal yang menyebakan hyperuricemia.
Penurunan fungsi renal akibat penggunaan obat dalam waktu yang lama (diuretik) dapat
menyebabkan penurunan ekskresi asam urat dari ginjal.
Penyebab Gout dapat terjadi akibat hiperusemia yang di sebabkan oleh diet yang ketat atau
starpasi, asupan makanan kaya purin (terang-terangan/jeron) yang berlebihan atau kelainan
Herediter.
Gout primer : merupakan akibat langsung pernbentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau
akibat penurunan ekskresi asam urat.
Gout sekunder : disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam
urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.
4. Penatalaksanaan
Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati serangan gout
akut, dan untuk mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Efek samping rasa mual yang
hebat, muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat harus dihentikan..
Penggunaan kolkisin setiap hari cenderung memperingan episode gout berikutnya, kalau
memang serangan gout terjadi lagi. Penggunaan kolkisin jangka panjang tak memperlihatkan
efek samping yang berat.
Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan untuk mengobati artritis gout akut.
Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin digunakan sebagai terapi
pencegahan. Indometasin juga cukup efektif.
Terdapat tiga obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi pencegahan. Alopurinol
dapat mengurangi pembentukan asam urat. Dosis 100-400 mg per hari dapat menurunkan kadar
asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat
menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan dernikian meningkatkan
ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk menentukan etektivitas
suatu terapi.
5. Diet
Pembatasan purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat harus melakukan
diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan sumber protein mengandung
nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah
membatasu asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung
600-1.000 mg purin per hari).
Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita
gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui uirn. Konsumsi
karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana
jenis fruktosaa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena
fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati,
ginjal, otak, paru, dan limpa.
Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70
gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalahhh protein
nabati yang berasal dari susu, keju dan telur.
Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan,
serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15
persen dari total kalori.
Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Karena itu,
Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari.
Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi.
Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung
banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing
manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh
dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya
dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
Tanpa alcohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol
lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena
alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran
asam urat dari tubuh.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Materi Penyuluhan
1. Pengertian
Asam urat merupakan kelainan metabolik yang disebabkan karena penumpukan purin atau
eksresi asam urat yang kurang dari ginjal klasifikasi.
Berat badan
Kelebihan berat badan meningkatkan risiko hiperurisemia dan gout berkembang karena ada
jaringan yang tersedia untuk omset atau kerusakan, yang menyebabkan kelebihan produksi asam
urat.
Konsumsi alkohol
Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan hiperurisemia, karena alkohol mengganggu
dengan penghapusan asam urat dari tubuh.
Diet
Makan makanan yang tinggi purin dapat menyebabkan atau memperburuk gout. Misalnya
makanan yang tinggi purin : kacang-kacangan, rempelo dll.
Obat-Obatan Tertentu
Sejumlah obat dapat menempatkan orang pada risiko untuk mengembangkan hiperurisemia dan
gout. Diantaranya golongan obat jenis diuretik, salisilat, niasin, siklosporin, levodova.
b. Bengkak
c. Terasa hangat
d. Kemerahan dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah.
e. Timbul benjolan pada sendi yang tidak normal atau yang sering disebut dengan tofus.
4. Pengelolahan / pencegahan
a) Periksakan ke pelayanan kesehatan
b) Kurangi makanan yang mengandung tinggi purin seperti kacang-kacangan, jeroan, sate dll.
c) Berhenti untuk tidak minum-minuman yang beralkohol.
d) Rutin berolahraga
e) Perubahan gaya hidup antara lain dengan :
Penurunan berat badan (bila kegemukan )
Pengurangan asupan garam (diit rendah garam )
Menghindari faktor resiko : merokok, minum beralkohol, makanan berlemak, stress
Aktifitas fisik / jalan sehat
Pengobatan :
Berobat / kontrol secara teratur ke fasilitas kesehatan ( Puskesmas, RS, Dokter Praktek.
5. Komplikasi
a. Nyeri saat digerakkan
b. Gangguan citra tubuh (Malu)
c. Tidak bisa berjalan (gangguan mobilitas fisik)
d. Timbulnya benjolan pada sendi (tofi) atau destruksi persendian.
KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Kegiatan penyaji Kegiatan peserta Media
Pembukaan Salam pembuka Memperhatikan Ceramah dan
(5 menit) Menjelaskan maksud dan mendengarkan tanya jawab
tujuan penyuluhan. dan menjawab
Memberi pertanyaan perihal
pertanyaan
yang akan disampaikan
Referensi :
1. Sylvia A. Price. 2000. Patofisiologi. EGC. Jakarta.
2. Ignatisius. Donna. 1995. Medical Surgical Nursing Philadephia. Sender Company.
3. FKUI/ 1996. Buku Ajar Kardiologi. Gaya Baru. Jakarta.