Anda di halaman 1dari 6

Tugas Makalah

Jejak Ekologisku dan Kontribusiku dalam Memerangi Perubahan Iklim

Tugas Mata Kuliah


Analisis Sumber Daya Lingkungan

Disusun Oleh:
ALFIN RISCHA NOVIANTI
(125060600111032)
Kelas B

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
A. Latar Belakang
Bumi dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan baik perubahan yang terlihat dalam jangka pendek dan
jangka panjang. Perubahan yang dapat dilihat dalam jangka pendek seperti perubahan secara visual yaitu semakin
gundulnya hutan yang ada di Indonesia, awan yang semakin gelap karena banyaknya polusi yang terkandung di
udara, perubahan jangka panjang dapat dilihat dari semakin panasnya bumi, iklim yang tidak menentu serta
banyaknya bencana yang terjadi. Peristiwa ini disebut dengan perubahan iklim yang telah disebabkan oleh perilaku
manusia yang tidak bertanggung jawab menjaga alam sekitar pola konsumsi yang berlebihan.
Penyelesaian masalah terhadap fenomena perubahan iklim antara lain ialah mengubah pola konsumsi yang
berlebihan, pola pikir manusia yang awalnya merusak alam menjadi lebih peduli dengan alam sekitar serta
mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam sekitar. Hal yang paling mencolok akibat perubahan
iklim saat ini ialah pola konsumsi manusia yang berlebihan, pola konsumsi ini terdiri dari makanan, transportasi,
pelayanan dan tempat tinggal. Untuk mengetahui pola konsumsi manusia ini dapat dihitung dengan menggunakan
ecological footprint.
Ecological Footprint merupakan alat bantu agar manusia dapat mengukur penggunaan sumberdaya dan
kemampuan menampung limbah dari manusia yang dihubungkan dengan kemampuan lahan yang dinyatakan dalam
hektar. Dengan adanya alat ini maka kita sebagai manusia dapat mengetahui konsumsi lahan yang kita gunakan di
bumi sehingga kita menjadi lebih bijak dalam mendukung keberlanjutan bumi dan secara tidak langsung perubahan
iklim dapat kita kurangi.
B. Tinjauan Teori
1. Perubahan Iklim
Menurut IPCC/ Intergovernmental Panel on Climate Change (2001) perubahan iklim merujuk pada variasi
rata-rata kondisi iklim suatu tempat yang secara nyata dan dibuktikan dengan statistic untuk jangka waktu yang
panjang (biasanya decade atau lebih). Perubahan iklim terjadi karena kerusakan ekosistem yang disebabkan
oleh manusia dalam hal pemanfaatan yang cenderung bersifat merusak alam. Perubahan iklim dapat dilihat dari
semakin meluasnya bencana yang terjadi di berbagai daerah, semakin panasnya bumi dan tidak menentunya
cuaca seperti saat ini. Sehingga dibutuhkan alternative dari semua negara di dunia untuk mengurangi
perubahan iklim ini karena semua negara di dunia ikut terlibat terjadinya perubahan iklim.
2. Pergerakan Dunia dalam Memerangi Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan isu yang sangat hangat dibahas yang berhubungan langsung dengan
keberlajutan bumi. Fenomena perubahan iklim membuat dunia semakin sadar bahwa kita sebagai manusia
yang tinggal dibumi hanya dapat merusak dan tidak melestarikan bumi. Salah satu pergerakan dunia dalam
memerangi perubahan iklim yaitu dengan adanya protokol kyoto. Protokol Kyoto merupakan usaha yang
dilakukan oleh negara maju sebagai negara perindustrian untuk mengurangi emisi gas sebesar 5.2%. Akan
tetapi negara perindustrian hanya mengintruksikan kepada negara berkembang untuk menjaga hutannya
sedangkan negara maju tidak mengurangi emisi malah menambah emisi dengan melanjutkan perindustrian
tersebut. Seharusnya kesadaran akan memerangi perubahan iklim ini tidak hanya dilakukan oleh negara
berkembang tetapi juga harus dilakukan oleh negara maju.
3. Ecological Footprint
Jejak ekologi (Ecological Footprint) adalah konsep untuk mencermati pengaruh manusia terhadap
caadangan dan daya dukung bumi. Hal ini dapat ditentukan dengan menelusuri seberapa besar konsumsi
sumber daya alam baik berupa produk ataupun jasa serta sampah yang dihasilkan oleh mausi disetarakan
dengan permukaan bumi yang produktif dalam satuan hektar. Komponen yang dianalisis dalam jejak ekologi ini
ialah penggunaan energi berupa material, limbah, pangan, transportasi air serta bangunan.
Menurut venetoulis dan thalberth (2005) dalam faisya penghitungan ekologi footprint didasarkan pada lima
asumsi yaitu hamper semua sumber daya dan aliran limbah dapat dikonfersi menjadi area produktif, perbedaan
area dapat ditunjukkan dalam satu unit yang sama (hektar), sesudah setiap ukuran ahan distandardisasi yang
menunjukkan jumlah yang sama dari produktivitas biomassa maka dapat ditambah dengan jumlah permintaan
yang ditunjuk oleh manusia, area bagi total untuk permintaan manusia dapat dibandingkan dengan jasa ekologis
yang ditawarkan alam saat itulah dapat ditaksirkan area produktif di atas planet.
C. Ulasan Terhadap Ecological Footprint

Ecological Footprint dapat menentukan seberapa besar konsumsi sumberdaya alam serta sampah yang
dihasilkan dan disetarakan dengan area permukaan bumi dalam satuan hektar. Komponen yang di analisis pada
ecological footprint antara lain makanan, rekreasi, pakaian, penggunaan air serta transportasi. Berdasarkan hasil
jejak ekologi didapatkan bahwa untuk mendukung hidup saya dibutuhkan 3 hektar area produktif di bumi dan saya
menghasilkan 3.7 ton karbon. Untuk mencukupi kebutuhan hidup saya dibutuhkan 1.7 bumi yang mempunyai cukup
sumber daya.
Berdasarkan diagram lingkaran di atas yang paling berpengaruh di kehidupan sehari-hari yaitu makanan,
karena kita membutuhkan makanan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Akan tetapi konsumsi makanan harus
diseimbangkan dengan kondisi lingkungan, jika semakin banyak makanan yang kita makan maka limbah yang
dihasilkan semakin banyak dan limbah tersebut membutuhkan lahan sehingga bumi menjadi terbebani. Selanjutnya
yaitu tempat berlindung (shelter) yang proporsinya lebih kecil dibandingkan dengan yang lainnya.
Pergerakan yang saya hasilkan sebesar 6% karena dalam kehidupan sehari-hari, saya sangat membutuhkan
transportasi khususnya dalam kegiatan kuliah. Jarak rumah saya yang sangat jauh dengan kampus sehingga saya
lebih memilih transportasi pribadi untuk menghemat energi yang dikeluarkan. Kebutuhan barang (goods) merupakan
kebutuhan ketiga yang paling banyak yang saya butuhkan. Sedangkan pelayanan (services) merupakan kebutuhan
kedua yang paling banyak saya butuhkan. Berdasarkan hasil jejak ekologi diatas menjelaskan bahwa sebagai
manusia kita harus menyeimbangkan pola hidup dengan ketersediaan lahan agar bumi yang kita tinggali tidak
terbebani dengan adanya kita. Pola atau gaya hidup yang baik yaitu dengan mengubah gaya hidup kita menjadi lebih
ramah lingkungan sehingga bumi menjadi tidak terbebani.
D. Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk yang menempati bumi mempunyai kewajiban dalam menjaga dan memelihara
keutuhan bumi agar bumi yang kita tempati dapat berlangsung sebagaimana mestinya dan bumi yang lestari dapat
kita wariskan kepada anak cucu nanti. Dengan adanya ecological footprint dapat membantu manusia dalam hal
mengetahui luas lahan yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila manusia telah mengetahui luas lahan
yang dibutuhkan maka seharusnya manusia dapat menghemat penggunaan lahan serta mengubah pola hidup yang
lebih ramah lingkungan, seperti:
1. Menggunakan Transportasi Umum atau Jalan Kaki
Setiap hari saya menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju kampus karena jarak rumah dengan kampus
yang jauh serta memakan waktu yang lama apabila menggunakan transportasi umum. Kedepannya saya akan
mencoba menggunakan transportasi umum guna mengurangi polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan pribadi
saya.
2. Mengurangi penggunaan bungkus plastik dan kaleng
Saat ini sampah plastik dan sampah kaleng merupakan sampah yang paling sering dijumpai serta kedua
sampah tersebut sulit untuk di daur ulang. Sehingga hal yang dapat saya lakukan yaitu dengan mengurangi
penggunaan plastik, seperti saat saya membeli makanan saya mengusahakan agar tidak menggunakan
bungkus plastik serta mengurangi konsumsi minuman berkaleng. Kemudian contoh lainnya yaitu saat
berbelanja saya tidak menggunakan plastik baru tapi menggunakan plastik/ tas belanja yang lama.
3. Mendaur ulang sampah
Hal nyata yang saya lakukan saat ini ialah mendaur ulang sampah berupa sampah kertas, apabila terdapat
bekas kertas yang tidak saya gunakan maka kertas bekas tersebut akan saya gunakan lagi untuk mengeprint
laporan dan saya gunakan untuk hitung-hitungan sehingga kertas tersebut tidak terbuang percuma.
4. Penggunaan air secukupnya
Apabilla saya telah selesai menggunakan air, maka langkah selanjutnya yaitu mematikan keran agar air tidak
meluber kemana-mana. Kemudian saat saya mencuci motor atau menyiram tanaman saya akan menggunakan
air tadah hujan yang telah saya simpan dan tidak menggunakan air bersih, karena air bersih digunakan untuk
hal yang penting seperti minum dan memasak.
5. Meminimalkan penggunaan listrik
Salah satu yang saya lakukan dengan hemat listrik yaitu berupa mencabut charger hp dan charger laptop saat
tidak digunakan dan mematikan lampu saat pagi hari, siang hari dan saat lampu tersebut tidak digunakan.
6. Menambah tanaman di rumah
Salah satu cara yang saya lakukan untuk mengurangi polusi disekitar lingkungan rumah yaitu dengan
menambah tanaman di pot-pot. Karena di sekitar rumah saya sudah terdapat tanaman yang di pot-pot sehingga
hanya perlu ditambah tanaman saja agar kondisi menjadi lebih sejuk.
7. Memilah sampah
Pada saat membuang sampah di rumah khususnya dibedakan antara sampah plastik dan sampah organik, hal
ini dapat memudahkan pemulung yang mengambil sampah agar pemulung tersebut tidak perlu memilah lagi.
Dalam hal ini hal yang dilakukan sudah menghemat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Budastuti, Sri. 2010. Fenomena Perubahan Iklim dan Kontinyuitas Produksi Pertanian: Suatu Tinjauan
Pemberdayaan Sumber Daya Lahan. Jurnal EKOSAINS. I (2) : 33-36
WWF Indonesia. 2013. Laporan IPCC: Perubahan Iklim Nyata, Umat Manusia Hadapi Ancaman Serius.
http://www.wwf.or.id/?29541/Laporan-IPCC-ke-5-Kelompok-Kerja-I-Perubahan--Iklim--Nyata--
Umat--Manusia-Menghadapi-Ancaman-Serius (diakses pada 5 Januari 2014)
Valepitaloka. 2011. Perubahan Iklim. http://valepitaloka23.blogspot.com/2011/01/perubahan-iklim.html
(diakses pada 6 januari 2014)
Anonim. 2009. Isi Protokol Kyoto. http://mcarmand.blogspot.com/2009/03/isi-protokol-kyoto.html
(diakses pada 5 januari 2014)
Faiya, Achmad Fickry . 2013. Menghitung Jejak Ekologis Pribadiku. http://kebijakan-pengelolaan-lingkungan-
s3.blogspot.com/2013/06/menghitung-jejak-ekologis-pribadiku.html (diakses pada 3 januari 2014)

Anda mungkin juga menyukai