PENDAHULUAN
1
Di samping hal itu, Indonesia juga merupakan salah satu negara yang
menyepakati hasil konferensi Internasional tentang Kependudukan dan
Pembangunan (ICPD) tahun 1994 di Kairo, dimana disepakati bahwa pengelolaan
kependudukan dan penurunan fertilitas juga memperhatikan kesehatan reproduksi
yang berorientasi pada pemenuhan hak reproduksi perseorangan.1,2
Dengan kesepakatan ini maka pemberian pelayanan KB yang berkualitas
dengan menghormati hak individu dan memperhatikan kepuasan klien menjadi
hal yang utama, sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan derajat
kesehatan reproduksi individu disamping menurunkan tingkat fertilitas.
Kesepakatan global tersebut telah pula ditindak lanjuti di tingkat nasional dengan
menyepakati pelaksanaan KB merupakan komponen dari paket kesehatan
reproduksi yang diberikan secara terpadu pada pelayanan kesehatan dasar seperti
Puskesmas.
Pencapaian KB di Indonesia dianggap berhasil di tingkat internasional
dalam tiga dasawarsa terakhir. Indikatornya antara lain penurunan angka fertilitas
(TFR) yang telah dirumuskan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan perkiraan
penduduk Indonesia sekitar 273,65 juta jiwa pada tahun 2025. Laju pertumbuhan
penduduk Indonesia tahun 1971-1980 adalah 2,30%, tahun 1980-1990 adalah
1,97%, tahun 1990-2000 sebanyak 1,49% dan tahun 2000-2005 adalah 1,3%. Hal
ini menujukkan adanya penurunan laju pertumbuhan penduduk Indonesia. 3,4
Revitalisasi program KB perlu dilakukan, karena dalam lima tahun
terakhir pertumbuhan akseptor (pengguna) KB baru hanya berkisar antara 0,3
persen sampai 0,5 persen. Badan Koordinator Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) menargetkan pertumbuhan akseptor KB aktif minimal satu persen
mulai 2007. Bila revitalisasi program KB tidak segera dilakukan, Indonesia
terancam pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali.5
Maka pada pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pengamatan
terkait pemantauan wilayah setempat (PWS) di Puskesmas Dempo tentang
pelayanan KB tahun 2012, mengenai angka cakupan yang telah dicapai dalam
pelaksanaan program tersebut sehingga mencapai target yang diharapkan.
2
1.2. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana gambaran PWS mengenai program KB di Puskesmas Dempo?
b. Faktor – faktor apa saja yang menyebabkan Puskesmas Dempo berhasil dalam
pelaksanaan KB?
1.3. TUJUAN
1.3.1. Tujuan Umum
a. Diketahui gambaran mengenai program KB di Puskesmas Dempo.
b. Diketahui faktor – faktor yang menyebabkan Puskesmas Dempo berhasil
dalam pelaksanaan KB.
1.4. MANFAAT
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang sebenarnya
mengenai pemantauan wilayah setempat (PWS) dan faktor yang menyebabkan
keberhasilan dalam program Keluarga Berencana, sehingga bermanfaat bagi:
1. Puskesmas: Sebagai motivasi yang baik untuk dapat mempertahankan dan
tetap berupaya untuk meningkatkan keberhasilan program KB, khususnya
meningkatkan angka cakupan pelayanan KB aktif di wilayahnya.
2. Dinas Kesehatan: Sebagai sarana informasi sehingga dapat memberikan
sarana dan dukungan terhadap pelaksanaan program KB pada pasangan usia
subur di Puskesmas Dempo.
3. Bagi Mahasiswa: Menambah pengetahuan dan pengalaman untuk bekal
bekerja di Puskesmas pada masa yang akan datang.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
kehamilan. PUS diharapkan secara bertahap menjadi peserta KB yang aktif lestari
sehingga memberi efek langsung penurunan fertilisasi.
5
tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah bahkan juga
bahaya kematian, menghadang.
2. Terlalu sering hamil dan melahirkan
—-Perempuan yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya kematian
akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia terus saja hamil
dan bersalin lagi. 7
6
Jenis-jenis Akseptor KB
a. Akseptor Aktif adalah: Akseptor yang ada pada saat ini menggunakan salah
satu cara/alat kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri
kesuburan.
a. Akseptor Aktif Kembali adalah : Pasangan Usia Subur yang telah
menggunakan kontrasepsi selama tiga bulan atau lebih yang tidak diselingi
suatu kehamilan, dan kembali menggunakan cara alat kontrasepsi baik dengan
cara yang sama maupun berganti cara setelah berhenti/istirahat kurang lebih
tiga bulan berturut-turut dan bukan karena hamil.
b. Akseptor KB Baru adalah: Akseptor yang baru pertama kali menggunakan
alat/obat kontrasepsi atau PUS yang kembali menggunakan alat kontrasepsi
setelah melahirkan atau abortus.
c. Akseptor KB Dini adalah: Para ibu yang menerima salah satu cara kontrasepsi
dalam waktu 2 minggu setelah melahirkan atau abortus.
d. Akseptor Langsung : Para Istri yang memakai salah satu cara kontrasepsi
dalam waktu 40 hari setelah melahirkan atau abortus.
e. Akseptor dropout adalah: Akseptor yang menghentikan pemakaian kontrasepsi
lebih dari 3 bulan.
7
h. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya
b. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap adalah satu metode kontrasepsi yang dilakukan
dengan cara mengikat atau memotong saluran telur (pada perempuan) atau saluran
sperma (pada lelaki). Kontap adalah salah satu cara kontrasepsi untuk mengakhiri
kelahiran. Kontrasepsi mantap ( Kontap ) dikenal ada dua macam, yaitu Kontap
Pria dan Kontap Wanita.7
8
MOW adalah tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur kanan dan
kiri, yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati sel telur, dengan
demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma laki-laki sehingga
tidak terjadi kahamilan. Keuntungan MOW : 7
- Tidak ada efek samping dan perubahan dalam fungsi dan hasrat
seksual
- Dapat dilakukan pada perempuan umur diatas 26 th
- Tidak mempengaruhi ASI ( air susu ibu )
- Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi
- Dapat digunakan seumur hidup
- Tidak mempengaruhi kehidupan suami isteri
- Dapat dilakukan dengan menggunakan bius lokal
Keutungan dari Kontap di bandingkan kontrasepsi yang lain adalah : 7
- Lebih Aman ( keluhan lebih sedikit )
- Lebih Praktis ( hanya memerlukan satu kali tindakan )
- Lebih Efektif ( tingkat kegagalan sangat kecil )
- Lebih Ekonomis
MOP (metoda operasi pria)
MOP adalah tindakan penutupan terhadap kedua saluran mani sebelah
kanan dan sebelah kiri sehingga pada waktu senggama tidak dapat
menyebabkan kehamilan. Keuntungan dari kontap pria adalah :
- Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi
- Dapat digunakan seumur hidup
- Tidak menggannggu kehidupan suami isteri.
c. Implant atau susuk
Merupakan alat kontrasepsi yang terdiri dari 6 tube kecil dari plastik
dengan panjang masing-masing 3cm. Hormon yang dikandung dalam susuk ini
adalah progesterone, yakni hormon yang berfungsi menghentikan suplai hormon
estrogen yakni hormon yang mendorong pembentukan lapisan dinding lemak dan,
dengan demikian menyebabkan terjadinya menstruasi.7,8
9
Alat KB yang ditempatkan di bawah kulit ini efektif mencegah kehamilan
dengan cara mengalirkan secara perlahan-lahan hormon yang dibawanya.
Selanjutnya hormon akan mengalir ke dalam tubuh lewat pembuluh-pembuluh
darah. Susuk KB bekerja efektif selama 5 tahun. Jika dalam waktu tersebut si
pemakai menginginkan kehamilan, maka susuk dapat segera diangkat. Tapi jika
tidak, si pemakai tidak perlu repot-repot lagi menggunakan alat KB lain. Hanya
sesekali ia perlu memeriksakan kesehatan ke dokter atau bidan yang
memasangkan susuk tersebut. 7,8
Dibandingkan pil atau suntikan KB, hormon yang terkandung dalam susuk
ini lebih sedikit. Namun demikian, efek sampingan yang dibawanya tetap ada.
Oleh karena itu, sebelumnya pemakai harus mengkonsultasikan riwayat dan
kondisi kesehatannya terlebih dulu kepada dokter. Selain itu hanya dokter dan
petugas medis yang terlatih, yang dapat memasangkan susuk KB ini. 7,8
10
b. Suntik KB
Sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila dilakukan secara rutin dan
teratur setiap 1 bulan atau 3 bulan (sesuai dengan jenis suntikan KB yang
diberikan). Bila berhenti memakai cara KB ini, kehamilan dapat segera terjadi.
Aman digunakan pada masa menyusui, setelah 6 minggu setelah melahirkan.
Membantu mencegah kanker rahim, mencegah kehamilan di luar rahim. Efek
samping yang mungkin terjadi pada pemakaian suntik KB antara lain :
1. Perdarahan ringan diantara 2 masa haid
2. Setelah pemakaian satu tahun sering tidak mengalami haid
3. Kenaikan berat badan juga biasa terjadi atau timbul sakit kepala ringan
c. Pil Progestin
Pilihan yang baik bagi ibu yang menyusui dan ingin menggunakan pil,
mulai diminum pada minggu ke 6 setelah melahirkan. Jika digunakan pada masa
menyusui, biasanya terjadi perubahan pola haid terutama Keputihan diantara masa
haid.
d. Kondom
Selain mencegah kehamilan juga dapat melindungi terhadap infeksi
penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV / AIDS. Kondom mudah
digunakan dan efektif bila apabila penggunaannya benar. Beberapa pria merasa
bahwa kondom mengganggu hubungan seks dan mengurangi kenikmatan.
11
f. Sistem Kalender
Wanita harus mengetahui masa subur wanita dalam siklus haidnya. Yang
dimaksudkan dengan sistem kalender adalah mengatur jadwal berhubungan
seksual dimana hubungan seksual tidak dilakukan pada masa subur (masa subur
diperkirakan dengan indicator jadwal menstruasi). Namun pada kenyataannya cara
ini sering kurang efektif dan diperlukan kerjasama yang baik dengan pasangan,
karena sulit untuk menghindari hubungan seksual untuk waktu yang lama. Tidak
ada efek samping fisik dan cara ini dianjurkan apabila cara KB lain sulit
dipergunakan pada waktu menderita demam, infeksi vagina, setelah melahirkan
atau pada waktu menyusui.
Cakupan Alokon KB
Persentase ketersediaan alokon untuk Gakin
Persentase jumlah pil, obat suntik KB, IUD, Implant dan kondom
untuk keluarga/PUS miskin yang tersedia terhadap kebutuhan alokon
ntuk Gakin/PUS miskin.
Rumus:
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS DEMPO
13
3.1. VISI, MISI, MOTTO, KEBIJAKAN MUTU, BUDAYA KERJA
PUSKESMAS DEMPO
MISI
KEBIJAKAN MUTU
BUDAYA KERJA
I : Innovatif : Mampu menciptakan hal-hal baru dalam hal peningkatan
mutu pelayanan
K : Koordinatif : Berkoordinasi kepada lintas program, lintar sektor dan
kepada pelanggan.
H : Harmonis : Membina hubungan yang harmonis kepada sesama
karyawan, mitra kerja, dan pelanggan.
L ; Loyal : Loyal terhadap institusi, pimpinan, dan pelanggan.
A : Adil : Memberikan pelayanan kesehatan yang merata tanpa
membedakan status sosial, suku, ras serta agama.
14
S : Semangat : Semangat memberikan pelayanan terbaik dan semangat
untuk bekerja.
3.3. GEOGRAFI
15
Wilayah kerja Puskesmas Dempo terdiri dari daratan rendah dan sebagian
kecil pinggiran sungai.
3.4. TRANSPORTASI
Keberadaan yang strategis, di pusat kota dan terletak di tepi jalan raya,
memungkinkan adanya kemudahan bagi masyarakat untuk menjangkau pelayanan
kesehatan di Puskesmas Dempo. Jalan Kolonel Atmo dilalui beberapa jalur
angkutan umum, sehingga memudahkan akses transportasi. Selain itu juga
masyarakat juga dapat menjangkau dengan berjalan kaki ataupun dengan
kendaraan pribadi.
1. dr. Hj. Meiri Iryani, M.Kes 19630519 199011 2 001 Pimpinan Puskesmas
16
9. Ellydar 19601020 198703 2 005 Pekarya
17
36. Royani,AM.Kep NON CPNSD Akper
18
Penyuluhan di Puskesmas
Penyuluhan di Posyandu
Penyuluhan di SD/ SLTP / SMU
Penyuluhan di Kelurahan
b. Pelayanan Imunisasi
BCG
Polio
DPT
Hepatitis
Campak
TT calon pengantin
19
Anti Tetanus Serum
c. Pelayanan Sanitasi
Memberikan konsultasi / penyuluhan penyakit akibat faktor
lingkungan
Memberikan konsultasi tentang rumah sehat, jamban.dll.
3.8.6. Lain-lain
a. Pelayanan pengobatan TBC dengan paket DOTS (FDC)
b. Pelayanan kesehatan lansia 1 bulan sekali
c. Upaya Kesehatan Sekolah screening murid kelas 1 SD, SMP, SMU
d. Pelaksanaan BIAS dilakukan 1 tahun sekali pada murid kelas 1 dan
kelas 3 SD
e. Pelayanan ECG (Elektro Cardiografi)
f. Pelayanan USG (Ultra Sonografi )
g. Pelayanan laser gigi
h. Klinik VCT
3.9. Protap KB
A. Tujuan
1. Menurunkan dan mengatur jarak kelahiran
2. Mendapatkan keluarga yang berkualitas
3. Menuju NKKBS
4. Mempermudah petugas dalam melaksanakan kegiatan
B. Kebijaksanaan
1. Adanya ruangan
2. Adanya meja dan kursi
20
3. Adanya petugas
4. Adanya alat-alat/obat-obat KB
5. Adanya meja ginekologi
6. Adanya norplant kit
7. Adanya IUD kit
8. Adanya indoplant kit
9. Adanya pencatatan dan pelaporan
C. Protap
1. Pasien didaftar di ruang pendaftaran
2. Pasien dipanggil sesuai nomor urut
3. Petugas memberi konseling mengenai alat-alat KB
4. Petugas menganamnesis, memeriksa dan mengisi kartu
5. Memberikan pelayanan
6. Memberikan pesan untuk kontrol secara teratur atau jika ada keluhan
7. pulang
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Tercapainya target cakupan program KB aktif di wilayah kerja puskesmas
Dempo yang bisa disebabkan oleh berbagai hal. Berikut ini adalah tabel cakupan
peserta KB Aktif tahun 2012.
Tabel 2. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada Januari
2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif
21
PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
Kelura
Gakin 4T ant om
han
13 ilir 522 417 444 1383 54 283 9 5 0 31 0 382 27,62
14 ilir 595 476 480 1551 64 315 10 5 3 37 0 434 27,98
15 ilir 762 533 572 1867 170 168 32 41 70 62 0 543 29,08
16 ilir 132 66 64 262 41 31 8 6 13 1 0 100 38,16
17 ilir 332 132 190 654 76 128 13 32 18 9 0 276 42,20
18 ilir 292 146 190 628 45 64 32 5 14 37 0 197 31,36
Kep. 238 47 75 360 25 39 30 0 11 40 0 154 42,77
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 420 485 224 278 329 76 0 1812 55,31
D1
Total 4963 1921 3097 9981 895 1513 358 372 458 293 0 3898 78,54
Tabel 3. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada Februari
2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif
Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om
Tabel 4. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada Maret
2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif
22
PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
Kelura
Gakin 4T ant om
han
13 ilir 522 417 444 1383 54 285 9 5 0 31 0 384 27,76
14 ilir 595 476 480 1551 65 315 10 5 3 37 0 435 28,04
15 ilir 762 533 572 1867 172 167 32 41 70 62 0 544 29,13
16 ilir 132 66 64 262 39 30 8 6 14 1 0 98 37,4
17 ilir 332 132 190 654 79 128 13 32 16 9 0 277 42,35
18 ilir 292 146 190 628 45 63 32 5 14 37 0 196 31,21
Kep. 238 47 75 360 27 39 30 0 10 40 0 146 40,55
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 419 491 224 278 329 76 0 1817 55,46
D1
Total 4963 1921 3097 9981 901 1521 358 372 456 293 0 3897 78,52
Tabel 5. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada April
2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif
Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om
Tabel 6. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada Mei
2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif
Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om
23
20 ilir 2090 104 1082 3276 419 490 224 278 327 76 0 1814 55,37
D1
Total 4963 1921 3097 9981 901 1520 358 372 451 293 0 3895 78,48
Tabel 7. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada Juni
2012
Tabel 8. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada Juli
2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif
Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om
24
PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
Kelura
Gakin 4T ant om
han
13 ilir 522 417 444 1383 51 282 9 5 0 31 0 378 27,33
14 ilir 595 476 480 1551 61 315 10 5 1 37 0 429 27,65
15 ilir 762 533 572 1867 176 171 32 41 68 62 0 550 29,45
16 ilir 132 66 64 262 39 30 8 6 12 1 0 96 36,64
17 ilir 332 132 190 654 74 124 13 32 13 9 0 265 40,51
18 ilir 292 146 190 628 49 69 32 5 15 37 0 207 32,96
Kep. 238 47 75 360 32 40 30 0 12 40 0 154 42,77
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 415 485 224 278 326 76 0 1804 55,06
D1
Total 4963 1921 3097 9981 897 1516 358 372 447 293 0 3883 78,23
Tabel 10. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada
September 2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif
Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om
Tabel 11. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada
Oktober 2012
25
18 ilir 292 146 190 628 50 71 32 5 15 37 0 210 33,43
Kep. 238 47 75 360 33 42 30 0 12 40 0 157 43,61
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 415 483 224 278 323 76 0 1796 54,82
D1
Total 4963 1921 3097 9981 900 1515 358 372 444 293 0 3879 78,15
Tabel 12. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada
November 2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif
Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om
26
Pada tahun 2012, rata-rata peserta KB aktif sebesar 77,97%. Sedangkan
Target cakupan peserta KB aktif yang harus dicapai secara nasional adalah 75%..
Berdasarkan hasil tersebut, didapatkan manajemen KB di Puskesmas Dempo
sudah berjalan dengan baik. Berikut grafik cakupan program KB tahun 2012.
27
4.2. Pembahasan
Penyebab pencapai target bisa berasal dari man, money, material, methode.
berikut ini analisis dari tiap komponen tersebut dalam pelaksanaan program KB
yang sudah mencapai target di Puskemas Dempo tahun 2012.
a. Man (Ketenagaan)
Program KB Di puskesmas Dempo ini sendiri telah dibentuk tim yang
beranggotakan 5 orang untuk program kb. Dalam pelaksanaan pelayanan program
KB setiap anggota bekerja sama. Bidan di Puskesmas Dempo sudah cukup terlatih
dalam melakukan kegiatan promotif dan preventif baik sebelum dan sesudah KB,
yang berisikan tentang manfaat KB, jenis – jenis KB, dan kelebihan serta
kekurangan tiap – tiap metode KB, selain itu juga dijelaskan kapan PUS harus
menggunakan KB selanjutnya serta pemasangan alokon KB.
28
Dalam pelaksanaan pelayanan KB, Pemberdayaan dan motivasi kader KB
dalam rangka pengembangan program keterpaduan KB-Kesehatan sudah
maksimal.
b. Money (Pendanaan)
Dana yang didapat tidak hanya dari pusat (APBN) tetapi juga dari daerah
(APBD).
c. Material
Dalam pelaksanaannya, Puskesmas Dempo menyiapkan sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk penyelenggaraan program KB. Tempat
pelayanan KB di Puskesmas Dempo terdapat di klinik KIA. Dimana ruangan
mudah diakses, tidak terkena sinar matahari, hujan ataupun debu secara langsung.
Pintu masuk juga merupakan pintu keluar karena ruangan tempat pelayanan hanya
terdiri dari 1 pintu. Tempat menunggu cukup bersih, nyaman, dan dalam cuaca
yang panas tidak terkena sinar matahari. Letak meja sudah diatur dan
perlengkapan yang diperlukan juga sudah disiapkan. Pelaksanaan kegiatan hanya
dilakukan pada dua meja, satu meja untuk KB dan satu meja untuk konsultasi
kehamilan. Jumlah orang yang ada di ruangan dibatasi yaitu hanya pasien sendiri
dan masuknya satu-satu.
d. Metode
Di puskesmas Dempo program KB menggunakkan metode kontrasepsi
yang meliputi KB hormonal (pil, suntik, susuk), dan metode KB non hormonal
(kondom, IUD, MOP, DAN MOW).
e. Lingkungan
wilayah kerja puskesmas Dempo mudah di akses karena terletak di pinggir
jalan. Adanya pengetahuan dan perilaku masyarakat terutama kelompok sasaran
KB dimana program KB adalah program yang di ususlkan pemerintah.
29
Grafik 4.2. Fish Bone Keberhasilan program KB di Wilayah Kerja
Puskesmas Dempo
Manusia Metode
Cakupan
Program
KB sudah
mencapa
i target
Tersedianya sarana
dan prasarana yang
diperlukan untuk
Diperoleh
penyelenggaraan
dari dari Adanya
program KB wilayah kerja
pusat pengetahuan puskesmas Dempo
(APBN) dan dan perilaku mudah di akses
dari daerah masyarakat karena terletak di
(APBD)
pinggir jalan
BAB V
PENUTUP
30
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Evaluasi Program Keluarga Berencana di Puskesmas
Dempo, didapatkan manajemen KB di Puskesmas Dempo sudah berjalan dengan
baik. Target cakupan peserta KB aktif yang harus dicapai secara nasional adalah
75%, sedangkan cakupan peserta KB aktif Dempo adalah 77,97%.
Faktor yang menyebabkan tercapainya target program KB di Puskesmas
Dempo adalah adanya faktor ketenagaan, pendanaan, material, metode dan
lingkungan yang sudah maksimal.
Pemecahan yang terpilih untuk keberhasilan tersebut adalah Kepala
puskesmas sudah melakukan pembagian tugas dengan jelas bagi masing-masing
anggota tim program KB.
5.2. SARAN
5.2.1. Dokter dan Petugas Puskesmas
a. Dokter bersama petugas puskesmas diharapkan dapat memberikan
penyuluhan lebih rutin tentang program KB, baik di puskesmas maupun
di luar puskesmas agar dapat mempertahankan dan lebih meningkatkan
pencapaian program KB.
b. Pelatihan dan motivasi harus terus diberikan kepada kader agar dapat
ikut berpartisipasi dalam mengembangkan keterpaduan KB-Kesehatan.
31
5.2.3. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat diharapkan terus memberikan respon positif terhadap upaya
pemerintah dalam penegakan program KB.
b. Segera memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan terdekat bila
mengalami gejala komplikasi pemakaian alokon KB.
DAFTAR PUSTAKA
32
1. BKKBN. Keluarga Berencana. Disitasi
dari :http://www.bkkbn.go.id/hqweb/pria/artik. last update : Januari 2007.
2. Badan Statistik Indonesia. Laju pertumbuhan Penduduk per Tahun
menurut Provinsi. Disitasi dari : http://www.datastatistik-
indonesia.com/componetnt/option,com_tabel/task/ite,id,164/. Last update :
Mei 2008.
3. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Perkembangan
Pencapaian Peserta KB baru Menurut Alat Kontrasepsi. Disitasi
dari :http://www.bkkbn.go.ig/ditfor/download/Data-DESEMBER.2007/.
Last Update : Desember 2007.
4. Pusat data dan informasi Departemen Kesehatan Indonsia. Glosarium Data
dan Informasi Kesehatan. 2005
5. Hatmoko. Sistem Pelayanan Kesehatan dasar Puskesmas; Manajemen
Kesehatan: Seri Pedoman Kerja Puskesmas. Lab IKM PSKU Unmul.
Samarinda: 2006
6. Besral, Yuniar P, Ferinawati (Ed). Pedoman Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Pelayanan Keluarga Berencana Upaya menuju Pelayanan KB
Berkualitas. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Binkesmas, Direktorat Bina
Kesehatan Ibu, WHO. Jakarta:2009. .
7. Webmaster. Kontrasepsi. Disitasi dari : http://www. Yakita.or.id. Last
update : Maret 2008.
8. Everson P. Deming Cycle. Disitasi dari : http://www.balancedscore.org.
Last update : januari 2008.
33