Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Program keluarga berencana (KB) adalah suatu program yang
dimaksudkan untuk membantu para pasangan dan per orangan dalam mencapai
tujuan reproduksi, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi
insiden kehamilan berisiko tinggi, kesakitan dan kematian, membuat pelayanan
yang bermutu, terjangkau, diterima dan mudah diperoleh bagi semua orang yang
membutuhkan, meningkatkan mutu nasehat, komunikasi, edukasi, konseling dan
pelayanan, meningkatkan partisipasi dan tanggung jawab pria dalam praktek KB,
dan meningkatkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) untuk penjarangan kehamilan.
Paradigma baru KB Nasional (KBN) telah diubah visinya dari
mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) menjadi
visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas Tahun 2015”. Keluarga yang
berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki anak
yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.1
Paradigma baru program KB ini, menekankan pentingnya upaya
menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan
kualitas keluarga. Visi tersebut dijabarkan ke dalam 6 (enam) misi, yaitu:
1. Memberdayakan masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas
2. Menggalang kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian,
dan ketahanan keluarga.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi.
4. Meningkatkan promosi, perlindungan dan upaya mewujudkan hak-hak
reproduksi.
5. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan
kesetaraan dan keadilan jender melalui program KB
6. Mempersiapkan SDM berkualitas sejak pembuahan dalam kandungan
sampai dengan usia lanjut.

1
Di samping hal itu, Indonesia juga merupakan salah satu negara yang
menyepakati hasil konferensi Internasional tentang Kependudukan dan
Pembangunan (ICPD) tahun 1994 di Kairo, dimana disepakati bahwa pengelolaan
kependudukan dan penurunan fertilitas juga memperhatikan kesehatan reproduksi
yang berorientasi pada pemenuhan hak reproduksi perseorangan.1,2
Dengan kesepakatan ini maka pemberian pelayanan KB yang berkualitas
dengan menghormati hak individu dan memperhatikan kepuasan klien menjadi
hal yang utama, sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan derajat
kesehatan reproduksi individu disamping menurunkan tingkat fertilitas.
Kesepakatan global tersebut telah pula ditindak lanjuti di tingkat nasional dengan
menyepakati pelaksanaan KB merupakan komponen dari paket kesehatan
reproduksi yang diberikan secara terpadu pada pelayanan kesehatan dasar seperti
Puskesmas.
Pencapaian KB di Indonesia dianggap berhasil di tingkat internasional
dalam tiga dasawarsa terakhir. Indikatornya antara lain penurunan angka fertilitas
(TFR) yang telah dirumuskan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan perkiraan
penduduk Indonesia sekitar 273,65 juta jiwa pada tahun 2025. Laju pertumbuhan
penduduk Indonesia tahun 1971-1980 adalah 2,30%, tahun 1980-1990 adalah
1,97%, tahun 1990-2000 sebanyak 1,49% dan tahun 2000-2005 adalah 1,3%. Hal
ini menujukkan adanya penurunan laju pertumbuhan penduduk Indonesia. 3,4
Revitalisasi program KB perlu dilakukan, karena dalam lima tahun
terakhir pertumbuhan akseptor (pengguna) KB baru hanya berkisar antara 0,3
persen sampai 0,5 persen. Badan Koordinator Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) menargetkan pertumbuhan akseptor KB aktif minimal satu persen
mulai 2007. Bila revitalisasi program KB tidak segera dilakukan, Indonesia
terancam pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali.5
Maka pada pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pengamatan
terkait pemantauan wilayah setempat (PWS) di Puskesmas Dempo tentang
pelayanan KB tahun 2012, mengenai angka cakupan yang telah dicapai dalam
pelaksanaan program tersebut sehingga mencapai target yang diharapkan.

2
1.2. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana gambaran PWS mengenai program KB di Puskesmas Dempo?
b. Faktor – faktor apa saja yang menyebabkan Puskesmas Dempo berhasil dalam
pelaksanaan KB?

1.3. TUJUAN
1.3.1. Tujuan Umum
a. Diketahui gambaran mengenai program KB di Puskesmas Dempo.
b. Diketahui faktor – faktor yang menyebabkan Puskesmas Dempo berhasil
dalam pelaksanaan KB.

1.3.2. Tujuan Khusus


a. Diketahui perencanaan, penatalaksanaan, pelaporan dan pencatatan Program
Keluarga Berencana di Puskesmas Dempo.

1.4. MANFAAT
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang sebenarnya
mengenai pemantauan wilayah setempat (PWS) dan faktor yang menyebabkan
keberhasilan dalam program Keluarga Berencana, sehingga bermanfaat bagi:
1. Puskesmas: Sebagai motivasi yang baik untuk dapat mempertahankan dan
tetap berupaya untuk meningkatkan keberhasilan program KB, khususnya
meningkatkan angka cakupan pelayanan KB aktif di wilayahnya.
2. Dinas Kesehatan: Sebagai sarana informasi sehingga dapat memberikan
sarana dan dukungan terhadap pelaksanaan program KB pada pasangan usia
subur di Puskesmas Dempo.
3. Bagi Mahasiswa: Menambah pengetahuan dan pengalaman untuk bekal
bekerja di Puskesmas pada masa yang akan datang.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. KELUARGA BERENCANA


2.1.1. Definisi
Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997:
keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk
menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol
waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan
jumlah anak dalam keluarga.
Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga
berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan
dengan memakai kontrasepsi.8
Secara umum keluarga berencana dapat diatikan sebagai suatu usaha yang
mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi
ibu, ayah, serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian
sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan sehingga akan
terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.

2.1.2. Sasaran program KB


a. Sasaran Langsung
Pasangan usia subur yaitu pasangan yang wanitanya berusia antara 15 - 49
tahun, Karena kelompok ini merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan
seksual dan setiap kegiatan seksual dapat mengakibatkan

4
kehamilan. PUS diharapkan secara bertahap menjadi peserta KB yang aktif lestari
sehingga memberi efek langsung penurunan fertilisasi.

b. Sasaran Tidak Langsung


 Kelompok remaja usia 15 - 19 tahun, remaja ini memang bukan
merupakan target untuk menggunakan alat kontrasepsi secara langsung
tetapi merupakan kelompok yang beresiko untuk melakukan hubungan
seksual akibat telah berfungsinya alat-alat reproduksinya. Sehingga
program KB disini lebih berupaya promotif dan preventif untuk mencegah
terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan serta kejadian aborsi.
 Organisasi-organisasi, lembaga-lembaga kemasyarakatan, instansi-instansi
pemerintah maupun swasta, tokoh-tokoh masyarakat (alim ulama, wanita,
dan pemuda), yang diharapkan dapat memberikan dukungannya dalam
pelembagaan NKKBS.
 Sasaran wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi.

2.1.3. Manfaat Keluarga Berencana


Manfaat yang didapatkan apabila mengukuti program keluarga berencana
antara lain :7
a. Menekan angka kematian akibat berbagai masalah yang melingkupi
kehamilan, persalinan dan aborsi yang tidak aman.
b. Mencegah Kehamilan terlalu dini (tubuhnya belum sepenuhnya tumbuh;
belum cukup matang dan siap untuk dilewati oleh bayi. Lagipula, bayinya
pun dihadang oleh risiko kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun)
c. Mencegah kehamilan terjadi di usia tua.
—-Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan
terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia mempunyai problema-problema
kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan.
1. Menjarangkan Kehamilan
—-Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh
perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi,

5
tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah bahkan juga
bahaya kematian, menghadang.
2. Terlalu sering hamil dan melahirkan
—-Perempuan yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya kematian
akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia terus saja hamil
dan bersalin lagi. 7

2.1.4. Konsep Pelayanan Keluarga Berencana di Puskesmas


Tujuan umum dari program KB adalah menurunkan angka kelahiran dan
meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan berkembang
Norama Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS). Sasaran dalam program ini
adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang ditetapkan berdasarkan survei PUS yang
dilaksanakan sekali dalam satu tahun dan pelaksanaannya di koordinasikan oleh
Petugas Lapangan KB (PLKB).1,2,5
Ruang lingkup dalam program KB terdiri dari:6
a. Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di masyarakat
(pada saat kunjungan rumah, posyandu, pertemuan dengan kelompok
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, dasawisma dan sebagainya).
Termasuk ke dalamnya kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk
PUS.
b. Menyediakan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, memberikan
pelayanan pengobatan efek samping KB.
c. Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para dukun bersalin. Dukun
diharapkan dapat bekerjasama dengan Puskesmas dan bersedia menjadi
motivator KB untuk ibu-ibu yang mencari pertolongan pelayanan dukun.

2.1.5. Akseptor Keluarga Berencana


Akseptor Keluarga Barencana (KB) adalah Pasangan Usia Subur (PUS)
yang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi.

6
Jenis-jenis Akseptor KB
a. Akseptor Aktif adalah: Akseptor yang ada pada saat ini menggunakan salah
satu cara/alat kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri
kesuburan.
a. Akseptor Aktif Kembali adalah : Pasangan Usia Subur yang telah
menggunakan kontrasepsi selama tiga bulan atau lebih yang tidak diselingi
suatu kehamilan, dan kembali menggunakan cara alat kontrasepsi baik dengan
cara yang sama maupun berganti cara setelah berhenti/istirahat kurang lebih
tiga bulan berturut-turut dan bukan karena hamil.
b. Akseptor KB Baru adalah: Akseptor yang baru pertama kali menggunakan
alat/obat kontrasepsi atau PUS yang kembali menggunakan alat kontrasepsi
setelah melahirkan atau abortus.
c. Akseptor KB Dini adalah: Para ibu yang menerima salah satu cara kontrasepsi
dalam waktu 2 minggu setelah melahirkan atau abortus.
d. Akseptor Langsung : Para Istri yang memakai salah satu cara kontrasepsi
dalam waktu 40 hari setelah melahirkan atau abortus.
e. Akseptor dropout adalah: Akseptor yang menghentikan pemakaian kontrasepsi
lebih dari 3 bulan.

2.2. KONSEP DASAR KONTRASEPSI


Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya
itu dapat bersifat sementara dan permanen. Kontrasepsi ideal harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :2
a. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya
b. Efek samping yang merugikan tidak ada
c. Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan
d. Tidak mengganggu hubungan persetubuhan
e. Tidak memerlukan banuan medik atau kontrol yang ketat selama
pemakaian
f. Harganya murah supaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas
g. Dapat diterima oleh pasangan suami istri.

7
h. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya

2.2.1. Jenis Kontrasepsi


2.2.1.1. Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Metode kontrasepsi Jangka Panjang merupakan kontrasepsi yang dapat
bertahan antara 3 tahun sampai seumur hidup. Seperti IUD, Implant/susuk KB,
Steril pada pria/wanita.1,2
a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Ada beberapa jenis alat KB yang bekerja dari dalam rahim untuk
mencegah pembuahan sel telur oleh sperma. Biasanya alat ini disebut spiral, atau
dalam bahasa Inggrisnya Intra-Uterine Devices, disingkat IUD. Spiral bisa
bertahan dalam rahim dan terus menghambat pembuahan sampai 10 tahun
lamanya. setelah itu harus dikeluarkan dan diganti. Bahan spiral yang paling
umum digunakan adalah plastik, atau plastik bercampur tembaga.5
Spiral tidak melindungi dari berbagai penyakit yang menular melalui
hubungan seksual, termasuk HIV/AIDS. Selain itu spiral akan memperparah
penyakit, menyebabkan komplikasi-komplikasi serius, umpamanya radang mulut
rahim yang bisa membuat pasien kehilangan kesuburan (mandul). Cara kerjanya
adalah sebagai berikut :7
1. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
3. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu
4. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus

b. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap adalah satu metode kontrasepsi yang dilakukan
dengan cara mengikat atau memotong saluran telur (pada perempuan) atau saluran
sperma (pada lelaki). Kontap adalah salah satu cara kontrasepsi untuk mengakhiri
kelahiran. Kontrasepsi mantap ( Kontap ) dikenal ada dua macam, yaitu Kontap
Pria dan Kontap Wanita.7

 MOW (metoda operasi wanita)

8
MOW adalah tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur kanan dan
kiri, yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati sel telur, dengan
demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma laki-laki sehingga
tidak terjadi kahamilan. Keuntungan MOW : 7
- Tidak ada efek samping dan perubahan dalam fungsi dan hasrat
seksual
- Dapat dilakukan pada perempuan umur diatas 26 th
- Tidak mempengaruhi ASI ( air susu ibu )
- Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi
- Dapat digunakan seumur hidup
- Tidak mempengaruhi kehidupan suami isteri
- Dapat dilakukan dengan menggunakan bius lokal
Keutungan dari Kontap di bandingkan kontrasepsi yang lain adalah : 7
- Lebih Aman ( keluhan lebih sedikit )
- Lebih Praktis ( hanya memerlukan satu kali tindakan )
- Lebih Efektif ( tingkat kegagalan sangat kecil )
- Lebih Ekonomis
 MOP (metoda operasi pria)
MOP adalah tindakan penutupan terhadap kedua saluran mani sebelah
kanan dan sebelah kiri sehingga pada waktu senggama tidak dapat
menyebabkan kehamilan. Keuntungan dari kontap pria adalah :
- Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi
- Dapat digunakan seumur hidup
- Tidak menggannggu kehidupan suami isteri.
c. Implant atau susuk
Merupakan alat kontrasepsi yang terdiri dari 6 tube kecil dari plastik
dengan panjang masing-masing 3cm. Hormon yang dikandung dalam susuk ini
adalah progesterone, yakni hormon yang berfungsi menghentikan suplai hormon
estrogen yakni hormon yang mendorong pembentukan lapisan dinding lemak dan,
dengan demikian menyebabkan terjadinya menstruasi.7,8

9
Alat KB yang ditempatkan di bawah kulit ini efektif mencegah kehamilan
dengan cara mengalirkan secara perlahan-lahan hormon yang dibawanya.
Selanjutnya hormon akan mengalir ke dalam tubuh lewat pembuluh-pembuluh
darah. Susuk KB bekerja efektif selama 5 tahun. Jika dalam waktu tersebut si
pemakai menginginkan kehamilan, maka susuk dapat segera diangkat. Tapi jika
tidak, si pemakai tidak perlu repot-repot lagi menggunakan alat KB lain. Hanya
sesekali ia perlu memeriksakan kesehatan ke dokter atau bidan yang
memasangkan susuk tersebut. 7,8
Dibandingkan pil atau suntikan KB, hormon yang terkandung dalam susuk
ini lebih sedikit. Namun demikian, efek sampingan yang dibawanya tetap ada.
Oleh karena itu, sebelumnya pemakai harus mengkonsultasikan riwayat dan
kondisi kesehatannya terlebih dulu kepada dokter. Selain itu hanya dokter dan
petugas medis yang terlatih, yang dapat memasangkan susuk KB ini. 7,8

2.2.1.2. Metoda Non-Kontrasepsi Jangka Panjang 7,8


a. Pil Kombinasi
Pil kombinasi sangat efektif bila digunakan setiap hari, jika penggunaan
dihentikan maka kehamilan dapat terjadi. Pada bulan-bulan pertama pemakaian
mungkin dapat menimbulkan efek samping, antara lain :
1. Mual
2. Perdarahan
3. Keputihan diantara masa haid
4. Kenaikan berat badan
5. Sakit kepala.
Semua gejala ini tidak berbahaya dan cukup man untuk hampir semua
wanita karena efek samping jarang terjadi. Keuntungan lain dari metoda ini adalah
dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah maupun yang
belum mempunyai anak.

10
b. Suntik KB
Sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila dilakukan secara rutin dan
teratur setiap 1 bulan atau 3 bulan (sesuai dengan jenis suntikan KB yang
diberikan). Bila berhenti memakai cara KB ini, kehamilan dapat segera terjadi.
Aman digunakan pada masa menyusui, setelah 6 minggu setelah melahirkan.
Membantu mencegah kanker rahim, mencegah kehamilan di luar rahim. Efek
samping yang mungkin terjadi pada pemakaian suntik KB antara lain :
1. Perdarahan ringan diantara 2 masa haid
2. Setelah pemakaian satu tahun sering tidak mengalami haid
3. Kenaikan berat badan juga biasa terjadi atau timbul sakit kepala ringan

c. Pil Progestin
Pilihan yang baik bagi ibu yang menyusui dan ingin menggunakan pil,
mulai diminum pada minggu ke 6 setelah melahirkan. Jika digunakan pada masa
menyusui, biasanya terjadi perubahan pola haid terutama Keputihan diantara masa
haid.

d. Kondom
Selain mencegah kehamilan juga dapat melindungi terhadap infeksi
penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV / AIDS. Kondom mudah
digunakan dan efektif bila apabila penggunaannya benar. Beberapa pria merasa
bahwa kondom mengganggu hubungan seks dan mengurangi kenikmatan.

e. Metode Sederhana/ Vaginal


Spermisid/tissu KB, diafragma dan kap, merupakan cara KB yang dapat
dipakai sendiri oleh wanita. Penggunaannya adalah dengan memasukkan ke dalam
vagina setiap akan melakukan hubungan seks. Efektif bila digunakan secara benar.
Cara ini juga dapat membantu mencegah penyakit menular seksual.

11
f. Sistem Kalender
Wanita harus mengetahui masa subur wanita dalam siklus haidnya. Yang
dimaksudkan dengan sistem kalender adalah mengatur jadwal berhubungan
seksual dimana hubungan seksual tidak dilakukan pada masa subur (masa subur
diperkirakan dengan indicator jadwal menstruasi). Namun pada kenyataannya cara
ini sering kurang efektif dan diperlukan kerjasama yang baik dengan pasangan,
karena sulit untuk menghindari hubungan seksual untuk waktu yang lama. Tidak
ada efek samping fisik dan cara ini dianjurkan apabila cara KB lain sulit
dipergunakan pada waktu menderita demam, infeksi vagina, setelah melahirkan
atau pada waktu menyusui.

g. Metode LAM (Lactational Amenorrhoe Methode) / Pemberian Asi


Cara KB melalui menyusui eksklusif (menyusui bayi dari 0 s/d 4 bulan
tanpa makanan tambahan). Seorang wanita menyusui dikatakan menggunakan
metoda LAM, bila :
1. Menyusui secara penuh atau bayinya tidak mendapat makanan
tambahan, ibu sering memberikan ASI, siang dan malam.
2. Belum mendapat haid
3. Bayinya belum berumur 6 bulan.
4. Wanita sebaiknya sudah merencanakan penggunaan cara KB lain, bila
tidak menggunakan LAM.

2.3. MENGHITUNG ALOKON KB

 Cakupan Alokon KB
Persentase ketersediaan alokon untuk Gakin
Persentase jumlah pil, obat suntik KB, IUD, Implant dan kondom
untuk keluarga/PUS miskin yang tersedia terhadap kebutuhan alokon
ntuk Gakin/PUS miskin.

Jumlah alokon yang tersedia untuk Gakin


x100%
Jumlah kebutuhan alokon untuk Gakin
12
Persentase ketersediaan alokon untuk Non Gakin
Persentase jumlah pil, obat suntik KB, IUD, Implant dan kondom
untuk keluarga/PUS tidak miskin yang tersedia terhadap kebutuhan
alokon ntuk Non Gakin.

Jumlah alokon yang tersedia untuk Non Gakin


x100%
Jumlah kebutuhan alokon untuk Non Gakin

 Cakupan Peserta KB Aktif


Peserta KB Aktif (PA) adalah peserta KB baru dan lama yang masih aktif
memakai alkon terus menerus hingga saat ini untuk menjarangkan
kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan.
Perhitungan:
Persentase peserta KB aktif terhadap total PUS, disuatu wilayah kerja
tetentu

Rumus:

BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS DEMPO

13
3.1. VISI, MISI, MOTTO, KEBIJAKAN MUTU, BUDAYA KERJA
PUSKESMAS DEMPO

VISI : Mewujudkan kesehatan masyarakat yang oprimal di wilayah


kerja.

MISI

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan lingkungan dengan


pemberdayaan masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Meningkatkan Profesionalisme Provider.
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai standar yang telah ditetapkan.
4. Meningkatkan kemitraan dengan semua pihak.

MOTTO : Melayani dengan ikhlas

KEBIJAKAN MUTU

Puskesmas Dempo bertekad memberikan pelayanan kesehatan yang prima


dan adil demi kepuasaan pelanggan.

BUDAYA KERJA
I : Innovatif : Mampu menciptakan hal-hal baru dalam hal peningkatan
mutu pelayanan
K : Koordinatif : Berkoordinasi kepada lintas program, lintar sektor dan
kepada pelanggan.
H : Harmonis : Membina hubungan yang harmonis kepada sesama
karyawan, mitra kerja, dan pelanggan.
L ; Loyal : Loyal terhadap institusi, pimpinan, dan pelanggan.
A : Adil : Memberikan pelayanan kesehatan yang merata tanpa
membedakan status sosial, suku, ras serta agama.

14
S : Semangat : Semangat memberikan pelayanan terbaik dan semangat
untuk bekerja.

3.2. WILAYAH DAN BATAS WILAYAH KERJA


Berdasarkan surat keputusan Walikota Palembang tahun 2001 wilayah
kerja Puskesmas Dempo meliputi 8 kelurahan, yaitu
a. Kelurahan 13 Ilir
b. Kelurahan 14 Ilir
c. Kelurahan 15 Ilir
d. Kelurahan 16 Ilir
e. Kelurahan 17 Ilir
f. Kelurahan 18 Ilir
g. Kelurahan Kepandean Baru
h. Kelurahan 20 Ilir

Batas Wilayah Kerja Puskesmas Dempo:

- Utara : Kecamatan Sekip Jaya dan Talang Aman


- Selatan : Seberang Ulu II dan Sungai Musi
- Timur : Kecamatan Ilir Timur II
- Barat : Kecamatan Ilir Barat I

Puskesmas Dempo merupakan salah satu Puskesmas Induk di Kecamatan


Ilir Timur I yang mempunyai 3 Puskesmas dan juga merupakan Puskesmas
Koordinator untuk kecamatan Ilir Timur I dengan luas wilayah kerja 283,4 Ha.

3.3. GEOGRAFI

15
Wilayah kerja Puskesmas Dempo terdiri dari daratan rendah dan sebagian
kecil pinggiran sungai.

3.4. TRANSPORTASI
Keberadaan yang strategis, di pusat kota dan terletak di tepi jalan raya,
memungkinkan adanya kemudahan bagi masyarakat untuk menjangkau pelayanan
kesehatan di Puskesmas Dempo. Jalan Kolonel Atmo dilalui beberapa jalur
angkutan umum, sehingga memudahkan akses transportasi. Selain itu juga
masyarakat juga dapat menjangkau dengan berjalan kaki ataupun dengan
kendaraan pribadi.

3.5. SARANA KOMUNIKASI

Sejak bulan Desember 2001 sudah menggunakan telepon dengan nomor


0711-358640 dan sejak tahun 2010 Puskesmas Dempo telah menggunakan
jaringan internet speedy.

3.6. SUMBER DAYA


Tabel 1. Daftar Pegawai Puskesmas Dempo

No. NAMA NIP JABATAN

1. dr. Hj. Meiri Iryani, M.Kes 19630519 199011 2 001 Pimpinan Puskesmas

2. drg. Novi Artat 19641128 198901 2 001 Kepala BP Gigi

3. dr. Henny, SpOG 19630825 199002 2 002 Dokter Spesialis

4. dr. Junaida,SpA 19610602 198801 2 001 Dokter Spesialis

5. dr. Marlia Refiant 19790209 200701 2 020 Dokter Umum

6. Dr. Fitriant 19800820 200803 2 001 Dokter Umum

7. Dale Romana, AmKep 19571028 197811 2 002 Akper

8. Hj. Herlina 19690726 199002 2 001 Akper

16
9. Ellydar 19601020 198703 2 005 Pekarya

10. Salvadora 19650729 199101 2 001 Asisten Apoteker

11. Iriani, AMG 19741117 199803 2 005 Pelaksana Gizi

12. Lessy Susant, AMK 19780919 200003 2 001 Akper

13. Merri Nurmala Sari,SKM 19860504 201001 2 013 Adminkes

14. Mahani 19720908 199503 2 001 Perawat Gigi

15. Wiwik Dwiant 19730924 199301 2 001 Bidan

16. Wiwin, Am.Keb 19810718 200604 2 010 Bidan

17. Windrianto, AMK 19751123 200604 1 005 Akper

18 Kartka Sari, Am.Kep 19770112 200604 2 010 Akper

19. Dwi Agustaningsih,AM.KG 19830809 200604 2 007 Perawat Gigi

20. Shant Apriliya, AMG 19830429 201001 2 013 Pelaksana Gizi

21. Ellen Septaria, AMAK 19840928 201001 2 016 Analis

22. Helpina, AM.Kep 19810418 200903 2 002 Akper

23. Pinondang Butar-butar 19640209 19890320001 Paramedis 13 Ilir

24. Lolita Angriani NON CPNSD Petugas Sanitasi

25. Nanan Ferdinand, SKM NON CPNSD Adminkes

26. Yulis Mawarn NON CPNSD Akper

27. Drg. Meyrisa Bastari NON CPNSD Dokter Gigi

28. Eva Diana Sari, SKM NON CPNSD Adminkes

29. Yopi Yuliya NON CPNSD Perawat Gigi

30. Lili Apriant NON CPNSD Analis

31. Putri Al-Qurbant NON CPNSD Asisten Apoteker

32. Dewi Mayang Sari,AM.Keb NON CPNSD Bidan

33. Sit Musliha,AM.Keb NON CPNSD Bidan

34. Eny Novika,AM.Keb NON CPNSD Bidan Pustu 13 Ilir

35. Evrina,AM.Kep NON CPNSD Akper

17
36. Royani,AM.Kep NON CPNSD Akper

3.7. SARANA DAN PRASARANA


a. Anggaran / Dana:
1. Retribusi 100%
2. ASKES
3. JAMKESMAS
4. OPERASIONAL Puskesmas
5. JAMSOSKESTA
6. BOK (Bantuan Operasional Kesehatan)
7. APBD/APBN
b. Peralatan

3.8. FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


3.8.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
 Ibu hamil, nifas, menyusui
 KB
 Bayi dan balita sakit

3.8.2. Pelayanan Pengobatan


 Emergensi
 Pengobatan Umum
 Pengobatan Gigi
 Konsultasi dokter spesialis
 Rujukan

3.8.3. Penyuluhan Kesehatan

18
 Penyuluhan di Puskesmas
 Penyuluhan di Posyandu
 Penyuluhan di SD/ SLTP / SMU
 Penyuluhan di Kelurahan

3.8.4. Pelayanan Laboratorium


 Pemeriksaan urine rutin
 Pemeriksaan darah rutin
 Tes Kehamilan
 Pemeriksaan DDR
 Pemeriksaan Kimia darah
 Pemeriksaan Dahak
 Pemeriksaan dll

3.8.5. Klinik Sehat Gilingan Mas


a. Pelayanan Gizi
 Pemberian Vit. A dan garam beryodium
 Uji klinik garam beryodium
 Konsultasi balita BGM dan Obesitas

b. Pelayanan Imunisasi
 BCG
 Polio
 DPT
 Hepatitis
 Campak
 TT calon pengantin

19
 Anti Tetanus Serum
c. Pelayanan Sanitasi
 Memberikan konsultasi / penyuluhan penyakit akibat faktor
lingkungan
 Memberikan konsultasi tentang rumah sehat, jamban.dll.

3.8.6. Lain-lain
a. Pelayanan pengobatan TBC dengan paket DOTS (FDC)
b. Pelayanan kesehatan lansia 1 bulan sekali
c. Upaya Kesehatan Sekolah screening murid kelas 1 SD, SMP, SMU
d. Pelaksanaan BIAS dilakukan 1 tahun sekali pada murid kelas 1 dan
kelas 3 SD
e. Pelayanan ECG (Elektro Cardiografi)
f. Pelayanan USG (Ultra Sonografi )
g. Pelayanan laser gigi
h. Klinik VCT

2.7.7 E-mail Puskesmas Dempo


Pkmdempo.palembang@yahoo.com

3.9. Protap KB
A. Tujuan
1. Menurunkan dan mengatur jarak kelahiran
2. Mendapatkan keluarga yang berkualitas
3. Menuju NKKBS
4. Mempermudah petugas dalam melaksanakan kegiatan
B. Kebijaksanaan
1. Adanya ruangan
2. Adanya meja dan kursi

20
3. Adanya petugas
4. Adanya alat-alat/obat-obat KB
5. Adanya meja ginekologi
6. Adanya norplant kit
7. Adanya IUD kit
8. Adanya indoplant kit
9. Adanya pencatatan dan pelaporan
C. Protap
1. Pasien didaftar di ruang pendaftaran
2. Pasien dipanggil sesuai nomor urut
3. Petugas memberi konseling mengenai alat-alat KB
4. Petugas menganamnesis, memeriksa dan mengisi kartu
5. Memberikan pelayanan
6. Memberikan pesan untuk kontrol secara teratur atau jika ada keluhan
7. pulang

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Tercapainya target cakupan program KB aktif di wilayah kerja puskesmas
Dempo yang bisa disebabkan oleh berbagai hal. Berikut ini adalah tabel cakupan
peserta KB Aktif tahun 2012.

Tabel 2. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada Januari
2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif

21
PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
Kelura
Gakin 4T ant om
han
13 ilir 522 417 444 1383 54 283 9 5 0 31 0 382 27,62
14 ilir 595 476 480 1551 64 315 10 5 3 37 0 434 27,98
15 ilir 762 533 572 1867 170 168 32 41 70 62 0 543 29,08
16 ilir 132 66 64 262 41 31 8 6 13 1 0 100 38,16
17 ilir 332 132 190 654 76 128 13 32 18 9 0 276 42,20
18 ilir 292 146 190 628 45 64 32 5 14 37 0 197 31,36
Kep. 238 47 75 360 25 39 30 0 11 40 0 154 42,77
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 420 485 224 278 329 76 0 1812 55,31
D1
Total 4963 1921 3097 9981 895 1513 358 372 458 293 0 3898 78,54

Tabel 3. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada Februari
2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif
Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om

13 ilir 522 417 444 1383 54 283 9 5 0 31 0 382 27,62


14 ilir 595 476 480 1551 64 314 10 5 3 37 0 433 27,91
15 ilir 762 533 572 1867 171 168 32 41 70 62 0 544 29,13
16 ilir 132 66 64 262 40 31 8 6 14 1 0 100 38,16
17 ilir 332 132 190 654 78 128 13 32 17 9 0 277 42,35
18 ilir 292 146 190 628 45 64 32 5 14 37 0 197 31,36
Kep. 238 47 75 360 26 39 30 0 11 40 0 146 40,55
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 419 488 224 278 329 76 0 1814 55,37
D1
Total 4963 1921 3097 9981 897 1515 358 372 458 293 0 3893 78,44

Tabel 4. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada Maret
2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif

22
PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
Kelura
Gakin 4T ant om
han
13 ilir 522 417 444 1383 54 285 9 5 0 31 0 384 27,76
14 ilir 595 476 480 1551 65 315 10 5 3 37 0 435 28,04
15 ilir 762 533 572 1867 172 167 32 41 70 62 0 544 29,13
16 ilir 132 66 64 262 39 30 8 6 14 1 0 98 37,4
17 ilir 332 132 190 654 79 128 13 32 16 9 0 277 42,35
18 ilir 292 146 190 628 45 63 32 5 14 37 0 196 31,21
Kep. 238 47 75 360 27 39 30 0 10 40 0 146 40,55
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 419 491 224 278 329 76 0 1817 55,46
D1
Total 4963 1921 3097 9981 901 1521 358 372 456 293 0 3897 78,52
Tabel 5. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada April
2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif
Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om

13 ilir 522 417 444 1383 54 285 9 5 0 31 0 384 27,76


14 ilir 595 476 480 1551 65 315 10 5 2 37 0 434 27,98
15 ilir 762 533 572 1867 173 167 32 41 70 62 0 545 29,19
16 ilir 132 66 64 262 38 30 8 6 13 1 0 96 36,64
17 ilir 332 132 190 654 78 128 13 32 15 9 0 275 42,04
18 ilir 292 146 190 628 46 63 32 5 15 37 0 198 31,52
Kep. 238 47 75 360 28 40 30 0 10 40 0 148 41,11
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 419 491 224 278 327 76 0 1815 55,40
D1
Total 4963 1921 3097 9981 901 1519 358 372 452 293 0 3895 78,48

Tabel 6. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada Mei
2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif
Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om

13 ilir 522 417 444 1383 54 284 9 5 0 31 0 383 27,69


14 ilir 595 476 480 1551 64 315 10 5 2 37 0 433 27,91
15 ilir 762 533 572 1867 173 169 32 41 69 62 0 546 29,24
16 ilir 132 66 64 262 37 30 8 6 13 1 0 95 36,25
17 ilir 332 132 190 654 77 128 13 32 14 9 0 273 41,74
18 ilir 292 146 190 628 48 64 32 5 15 37 0 201 32
Kep. 238 47 75 360 29 40 30 0 11 40 0 150 41,66
Baru

23
20 ilir 2090 104 1082 3276 419 490 224 278 327 76 0 1814 55,37
D1
Total 4963 1921 3097 9981 901 1520 358 372 451 293 0 3895 78,48

Tabel 7. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada Juni
2012

Jumlah Sasaran Peserta KB aktif


Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om

13 ilir 522 417 444 1383 53 284 9 5 0 31 0 382 27,62


14 ilir 595 476 480 1551 63 315 10 5 2 37 0 432 27,85
15 ilir 762 533 572 1867 175 169 32 41 68 62 0 547 29,29
16 ilir 132 66 64 262 38 30 8 6 12 1 0 95 36,25
17 ilir 332 132 190 654 76 128 13 32 13 9 0 271 41,43
18 ilir 292 146 190 628 49 65 32 5 15 37 0 203 32,32
Kep. 238 47 75 360 30 40 30 0 12 40 0 152 42,22
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 419 489 224 278 327 76 0 1813 55,34
D1
Total 4963 1921 3097 9981 903 1520 358 372 449 293 0 38955 78,48

Tabel 8. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada Juli
2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif
Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om

13 ilir 522 417 444 1383 53 283 9 5 0 31 0 381 27,54


14 ilir 595 476 480 1551 62 315 10 5 2 37 0 431 27,78
15 ilir 762 533 572 1867 175 170 32 41 68 62 0 548 29,35
16 ilir 132 66 64 262 39 30 8 6 13 1 0 96 36,64
17 ilir 332 132 190 654 75 126 13 32 13 9 0 268 40,97
18 ilir 292 146 190 628 49 66 32 5 15 37 0 204 32,48
Kep. 238 47 75 360 31 40 30 0 12 40 0 153 42,5
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 418 488 224 278 327 76 0 1811 55,28
D1
Total 4963 1921 3097 9981 902 1518 358 372 450 293 0 3892 78,42
Tabel 9. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada Agustus
2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif

24
PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
Kelura
Gakin 4T ant om
han
13 ilir 522 417 444 1383 51 282 9 5 0 31 0 378 27,33
14 ilir 595 476 480 1551 61 315 10 5 1 37 0 429 27,65
15 ilir 762 533 572 1867 176 171 32 41 68 62 0 550 29,45
16 ilir 132 66 64 262 39 30 8 6 12 1 0 96 36,64
17 ilir 332 132 190 654 74 124 13 32 13 9 0 265 40,51
18 ilir 292 146 190 628 49 69 32 5 15 37 0 207 32,96
Kep. 238 47 75 360 32 40 30 0 12 40 0 154 42,77
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 415 485 224 278 326 76 0 1804 55,06
D1
Total 4963 1921 3097 9981 897 1516 358 372 447 293 0 3883 78,23

Tabel 10. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada
September 2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif
Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om

13 ilir 522 417 444 1383 51 281 9 5 0 31 0 377 27,25


14 ilir 595 476 480 1551 61 315 10 5 1 37 0 429 27,65
15 ilir 762 533 572 1867 176 171 32 41 68 62 0 550 29,45
16 ilir 132 66 64 262 39 30 8 6 12 1 0 96 36,64
17 ilir 332 132 190 654 75 122 13 32 13 9 0 264 40,36
18 ilir 292 146 190 628 50 71 32 5 15 37 0 210 33,43
Kep. 238 47 75 360 33 42 30 0 12 40 0 157 43,61
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 412 483 224 278 323 76 0 1796 54,82
D1
Total 4963 1921 3097 9981 897 1515 358 372 444 293 0 3879 78,15

Tabel 11. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada
Oktober 2012

Jumlah Sasaran Peserta KB aktif


Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om

13 ilir 522 417 444 1383 51 281 9 5 0 31 0 377 27,25


14 ilir 595 476 480 1551 61 315 10 5 1 37 0 429 27,65
15 ilir 762 533 572 1867 176 171 32 41 68 62 0 550 29,45
16 ilir 132 66 64 262 39 30 8 6 12 1 0 96 36,64
17 ilir 332 132 190 654 75 122 13 32 13 9 0 264 40,36

25
18 ilir 292 146 190 628 50 71 32 5 15 37 0 210 33,43
Kep. 238 47 75 360 33 42 30 0 12 40 0 157 43,61
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 415 483 224 278 323 76 0 1796 54,82
D1
Total 4963 1921 3097 9981 900 1515 358 372 444 293 0 3879 78,15

Tabel 12. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada
November 2012
Jumlah Sasaran Peserta KB aktif
Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om

13 ilir 522 417 444 1383 51 282 11 5 31 0 0 380 27,47


14 ilir 595 476 480 1551 64 315 12 5 1 0 0 433 27,91
15 ilir 762 533 572 1867 177 171 32 41 62 0 0 483 25,87
16 ilir 132 66 64 262 40 30 8 5 1 0 0 84 32,06
17 ilir 332 132 190 654 75 321 14 32 7 0 0 449 68,65
18 ilir 292 146 190 628 50 71 32 5 32 0 0 195 31,05
Kep. 238 47 75 360 33 43 30 0 40 0 0 146 40,55
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 413 484 225 278 76 0 0 1476 45,05
D1
Total 4963 1921 3097 9981 903 1717 364 371 250 0 0 3646 73,46
Tabel 13. Jumlah sasaran dan peserta KB aktif di Puskesmas Dempo pada
Desember 2012

Jumlah Sasaran Peserta KB aktif


Kelura PUS PUS PUS Total Pil Suntik IUD Impl Kond MOW MOP Total
han Gakin 4T ant om

13 ilir 522 417 444 1383 51 282 11 5 0 31 0 380 27,47


14 ilir 595 476 480 1551 61 316 12 5 2 37 0 433 27,91
15 ilir 762 533 572 1867 177 171 32 41 63 62 0 546 29,24
16 ilir 132 66 64 262 40 30 8 6 12 1 0 97 37,02
17 ilir 332 132 190 654 75 122 14 32 13 7 0 263 40,21
18 ilir 292 146 190 628 50 71 32 5 15 37 0 210 33,43
Kep. 238 47 75 360 33 43 30 0 12 40 0 158 43,88
Baru
20 ilir 2090 104 1082 3276 413 484 225 278 323 76 0 1799 54,91
D1
Total 4963 1921 3097 9981 900 1519 364 372 440 291 0 3886 78,29

26
Pada tahun 2012, rata-rata peserta KB aktif sebesar 77,97%. Sedangkan
Target cakupan peserta KB aktif yang harus dicapai secara nasional adalah 75%..
Berdasarkan hasil tersebut, didapatkan manajemen KB di Puskesmas Dempo
sudah berjalan dengan baik. Berikut grafik cakupan program KB tahun 2012.

Grafik 1. Cakupan program KB tahun 2012

27
4.2. Pembahasan
Penyebab pencapai target bisa berasal dari man, money, material, methode.
berikut ini analisis dari tiap komponen tersebut dalam pelaksanaan program KB
yang sudah mencapai target di Puskemas Dempo tahun 2012.

a. Man (Ketenagaan)
Program KB Di puskesmas Dempo ini sendiri telah dibentuk tim yang
beranggotakan 5 orang untuk program kb. Dalam pelaksanaan pelayanan program
KB setiap anggota bekerja sama. Bidan di Puskesmas Dempo sudah cukup terlatih
dalam melakukan kegiatan promotif dan preventif baik sebelum dan sesudah KB,
yang berisikan tentang manfaat KB, jenis – jenis KB, dan kelebihan serta
kekurangan tiap – tiap metode KB, selain itu juga dijelaskan kapan PUS harus
menggunakan KB selanjutnya serta pemasangan alokon KB.

28
Dalam pelaksanaan pelayanan KB, Pemberdayaan dan motivasi kader KB
dalam rangka pengembangan program keterpaduan KB-Kesehatan sudah
maksimal.

b. Money (Pendanaan)
Dana yang didapat tidak hanya dari pusat (APBN) tetapi juga dari daerah
(APBD).

c. Material
Dalam pelaksanaannya, Puskesmas Dempo menyiapkan sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk penyelenggaraan program KB. Tempat
pelayanan KB di Puskesmas Dempo terdapat di klinik KIA. Dimana ruangan
mudah diakses, tidak terkena sinar matahari, hujan ataupun debu secara langsung.
Pintu masuk juga merupakan pintu keluar karena ruangan tempat pelayanan hanya
terdiri dari 1 pintu. Tempat menunggu cukup bersih, nyaman, dan dalam cuaca
yang panas tidak terkena sinar matahari. Letak meja sudah diatur dan
perlengkapan yang diperlukan juga sudah disiapkan. Pelaksanaan kegiatan hanya
dilakukan pada dua meja, satu meja untuk KB dan satu meja untuk konsultasi
kehamilan. Jumlah orang yang ada di ruangan dibatasi yaitu hanya pasien sendiri
dan masuknya satu-satu.

d. Metode
Di puskesmas Dempo program KB menggunakkan metode kontrasepsi
yang meliputi KB hormonal (pil, suntik, susuk), dan metode KB non hormonal
(kondom, IUD, MOP, DAN MOW).

e. Lingkungan
wilayah kerja puskesmas Dempo mudah di akses karena terletak di pinggir
jalan. Adanya pengetahuan dan perilaku masyarakat terutama kelompok sasaran
KB dimana program KB adalah program yang di ususlkan pemerintah.

Berdasarkan analisis di atas, berikut ini adalah grafik fishbone dari


keberhasilan KB akif di Puskesmas Dempo.

29
Grafik 4.2. Fish Bone Keberhasilan program KB di Wilayah Kerja
Puskesmas Dempo

Manusia Metode

metode kontrasepsi yang


Pemberdayaan
Bidan di meliputi KB hormonal
dan motivasi
Puskesmas (pil, suntik, susuk), dan
kader sudah
Dempo sudah
maksimal metode KB non hormonal
cukup terlatih
dalam melakukan (kondom, IUD, MOP,
kegiatan promotif DAN MOW).
dan preventif

Cakupan
Program
KB sudah
mencapa
i target
Tersedianya sarana
dan prasarana yang
diperlukan untuk
Diperoleh
penyelenggaraan
dari dari Adanya
program KB wilayah kerja
pusat pengetahuan puskesmas Dempo
(APBN) dan dan perilaku mudah di akses
dari daerah masyarakat karena terletak di
(APBD)
pinggir jalan

Sarana Dana Lingkungan

BAB V
PENUTUP

30
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Evaluasi Program Keluarga Berencana di Puskesmas
Dempo, didapatkan manajemen KB di Puskesmas Dempo sudah berjalan dengan
baik. Target cakupan peserta KB aktif yang harus dicapai secara nasional adalah
75%, sedangkan cakupan peserta KB aktif Dempo adalah 77,97%.
Faktor yang menyebabkan tercapainya target program KB di Puskesmas
Dempo adalah adanya faktor ketenagaan, pendanaan, material, metode dan
lingkungan yang sudah maksimal.
Pemecahan yang terpilih untuk keberhasilan tersebut adalah Kepala
puskesmas sudah melakukan pembagian tugas dengan jelas bagi masing-masing
anggota tim program KB.

5.2. SARAN
5.2.1. Dokter dan Petugas Puskesmas
a. Dokter bersama petugas puskesmas diharapkan dapat memberikan
penyuluhan lebih rutin tentang program KB, baik di puskesmas maupun
di luar puskesmas agar dapat mempertahankan dan lebih meningkatkan
pencapaian program KB.
b. Pelatihan dan motivasi harus terus diberikan kepada kader agar dapat
ikut berpartisipasi dalam mengembangkan keterpaduan KB-Kesehatan.

5.2.2. Pemerintah Daerah


a. Pemerintah daerah diharapkan terus memberikan dukungan secara
moril maupun materiil dalam hal promosi program KB.
b. Selalu memberikan kesempatan dan kemudahan yang sebesar-besarnya
kepada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan tentang kesehatan
melalui peningkatan penyuluhan tentang keluarga berencana dan
pelatihan kepada petugas kesehatan serta kader mengenai jenis – jenis
Alokon KB serta kelebihan dan Kekurangannya agar dapat memberikan
penyuluhan kepada setiap PUS di wilayahnya.

31
5.2.3. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat diharapkan terus memberikan respon positif terhadap upaya
pemerintah dalam penegakan program KB.
b. Segera memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan terdekat bila
mengalami gejala komplikasi pemakaian alokon KB.

DAFTAR PUSTAKA

32
1. BKKBN. Keluarga Berencana. Disitasi
dari :http://www.bkkbn.go.id/hqweb/pria/artik. last update : Januari 2007.
2. Badan Statistik Indonesia. Laju pertumbuhan Penduduk per Tahun
menurut Provinsi. Disitasi dari : http://www.datastatistik-
indonesia.com/componetnt/option,com_tabel/task/ite,id,164/. Last update :
Mei 2008.
3. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Perkembangan
Pencapaian Peserta KB baru Menurut Alat Kontrasepsi. Disitasi
dari :http://www.bkkbn.go.ig/ditfor/download/Data-DESEMBER.2007/.
Last Update : Desember 2007.
4. Pusat data dan informasi Departemen Kesehatan Indonsia. Glosarium Data
dan Informasi Kesehatan. 2005
5. Hatmoko. Sistem Pelayanan Kesehatan dasar Puskesmas; Manajemen
Kesehatan: Seri Pedoman Kerja Puskesmas. Lab IKM PSKU Unmul.
Samarinda: 2006
6. Besral, Yuniar P, Ferinawati (Ed). Pedoman Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Pelayanan Keluarga Berencana Upaya menuju Pelayanan KB
Berkualitas. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Binkesmas, Direktorat Bina
Kesehatan Ibu, WHO. Jakarta:2009. .
7. Webmaster. Kontrasepsi. Disitasi dari : http://www. Yakita.or.id. Last
update : Maret 2008.
8. Everson P. Deming Cycle. Disitasi dari : http://www.balancedscore.org.
Last update : januari 2008.

33

Anda mungkin juga menyukai