Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Fenomenologi
2. Etnografi
3. Grounded Theory
4. Action Research,
5. Feminist Research
6. dsb
Fenomenologi
1. Wawancara mendalam,
Umumnya menggunakan wawancara tidak terstruktur,
pertanyaan terbuka dan probing guna mengeksplorasi
secara mendalam tentang pengalaman, pendapat, persepsi,
perasaan dan pengetahuan partisipan.
3. Dokumen,
Material tertulis dan dokumen lainnya, video,
korespondensi, diari, surat, hasil-hasil seni, foto,
yang dapat mempertajam konteks data penelitian,
open ended survey
Alat Pengumpulan Data Kualitatif
1. Bracketing,
proses dimana peneliti tidak melibatkan diri untuk
menyampaikan pendapat, dugaan, maupun keyakinannya
tentang fenomena yang diteliti.
2. Intuiting,
Tahap intuiting, peneliti masuk secara total terhadap
fenomena melalui empati terhadap partisipan sehingga data
yang diperoleh bebas dari asumsi peneliti [Polit & Beck, 2004].
3. Analyzing,
peneliti mengekstraksi pernyataan-pernyataan yang
signifikan, mengkategorikannya, dan menyimpulkan makna
esensial (tema) dari fenomena.
4. Describing,
Menyajikan hasil temuan ke dalam bentuk naratif
yang dapat menggambarkan fenomena/ telaahan
fenomena secara sistematis.
Tahapan Interpretasi Data Kualitatif
2. Dependability,
Dependability (auditability) artinya metodologi, literature
review, diskusi dan proses pengumpulan data dan analisis
dapat dilakukan audit (traceable) (Koch, 2006 dalam
Coghlan, et al., 2007).
Saya gak tau. Orang bilang karena pikiran.Tapi waktu itu saya gak mikirin apa apa kok.
Mungkin bawaan bayi, sampe-sampe masuk kamar mandi untuk BAK dan BAB aja saya
malas, badan ini rasanya lemas sekali. Lutut ini rasanya sudah gak berdaya, gak ada
gairah apa-apa. Maunya diletakkan aja, trus muntah, selalu gitu. Tapi mungkin juga
karena saya punya sakit maag, tapi gak parah dan udah lama gak kambuh. Kakak saya
juga ada yang parah gini muntahnya. Ketika saya hamil 6 bulan, suami saya pergi ke
rumah tetangga, masak ikan mas goreng. Setelah selesai masak, ikannya dibawa ke
dekat saya, saya heran karena saya gak muntah, hanya mual saja. Suami saya mulai
memancing makan saya dengan ikan mas itu. Saya takut makan karena takut muntah,
tetapi suami saya tetap memaksa, setelah saya makan sedikit, ternyata saya tidak
muntah. Setelah itu saya bisa makan, bahkan saya bisa dengan kecap sekalipun, tapi
ya itu, gak bisa banyak, harus sedikit-sedikit, kalau banyak ya muntah lagi. Selain itu
saya waktu umur hamilnya 4 bulan saya suka sekali sama pecal, sangking sukanya
saya kejar tukang pecalnya sampai kemanapun. Kadang-kadang saya suruh orang lain
menghadangnya siapa tahu saya tidak melihatnya. Tapi kalau sekarang saya benci
sekali dengan tukang pecal itu, padahal waktu hamil saya suka sekali. Saya gak tau
kenapa