Anda di halaman 1dari 47

MODUL 1

DASAR-DASAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
AKUNTANSI PEMERINTAH
DAERAH

1
KARATERISTIK AKUNTANSI
PEMERINTAH DAERAH

2
Akuntansi perusahaan bisnis berbeda dengan
akuntansi organisasi pemerintahan dalam hal
sebagai berikut:

PERUSAHAAN BISNIS PEMERINTAHAN


1 Tujuan:
Operasi Perusahaan Bisnis bertujuan Operasi Organisasi Pemerintahan
untuk memperoleh laba atau bertujuan untuk memberikan
meningkatkan kesejahteraan pelayanan kepada masyarakat dan
pemegang saham yang sebesar- meningkatkan kesejahteraan
besarnya. masyarakat.
2 Tujuan pelaporan keuangan:
Menyediakan informasi yang Menyajikan informasi keuangan yang
menyangkut posisi keuangan, berguna bagi pemakai laporan
kinerja, serta perubahan posisi untuk menilai akuntabilitas.
keuangna suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.

3
3 Karateristik Kualitatif Informasi yang
mempunyai nilai manfaat
Lebih mengutamakan relevansi Lebih mengutamakan keandalan
(reliability).
4 Pemakai Utama Laporan Keuangan
Investor Masyarakat
Karyawan para wakil rakyat dan lembaga
pengawas dan lembaga
Pemberi Pinjaman pemeriksa
Pemasok dan kreditor usahan yang pihak yang memberi atau berperan
lain dalam proses donasi, investasi dan
pinjaman;
Pelanggan dan pemerintah
Pemerintah
Masyarakat

4
5 Jenis Laporan Keuangan
Laporan Utama:
Neraca Neraca
Laporan Laba Rugi Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Modal Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Tambahan:
Laporan Kinerja Keuangan
Laporan Perubahan Ekuitas
6 Jenis Akun Laporan Laba Rugi Jenis Akun Laporan Realisasi
(Rekening Nominal) Anggaran (Rekening Nominal)
Pendapatan Pendapatan
Beban Belanja
Pembiayaan
(Penerimaan&Pengeluaran)
5
7 Jenis Akun Neraca
Aktiva Aset
Utang Kewajiban
Modal Saham Ekuitas
1.EDL
1.EDI
1.EDC
8 Pengakuan:
Pos yang memenuhi definisi suatu Basis akuntansi yang digunakan
unsur harus diakui kalau: dalam laporan keuangan
(a)ada kemungkinan bahwa manfaat pemerintah adalah basis kas untuk
ekonomi berkaitan dengan pos pengakuan pendapatan, belanja,
tersebut akan mengalir dari atau ke dan pembiayaan dalam laporan
dalam perusahaan; realisasi anggaran dan basis akrual
(b)pos tersebut mempunyai nilai untuk pengakuan aset, kewajiban,
atau biaya yang dapat diukur dan ekuitas dalam neraca.
dengan andal.

6
9 Standar Penyusunan Laporan
Keuangan:
Standar Akuntansi Keuangan PP 24 tahun 2005 Standar
Akuntansi Pemerintahan
Peraturan Perundang-undangan
lain
10 Proses Penganggaran:
Proses dan format penyusunan Proses dan format penyusunan
anggaran merupakan proses internal diatur dengan perundang-
manajemen perusahaan dan tidak undangan. Anggaran yang
diatur dalam Standar Akuntansi. dihasilkan merupakan produk
hukum (peraturan perundang-
undangan).

7
SIKLUS AKUNTANSI
PEMERINTAHAN

8
Definisi Akuntansi
 seperangkat pengetahuan yang mempelajari
perekayasaan penyediaan jasa berupa
informasi keuangan kuantitatif unit-unit
organisasi dalam suatu lingkungan negara
tertentu dan cara penyampaian (pelaporan)
informasi tersebut kepada pihak-pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomik.

9
Definisi Akuntansi dalam arti
sempit sebagai proses, fungsi,
atau praktik
 proses pengidentifikasian, pengesahan,
pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian,
penggabungan, peringkasan, dan penyajian
data keuangan dasar (bahan olah akuntansi)
yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-
transaksi atau kegiatan operasi suatu unit
organisasi dengan cara tertentu untuk
menghasilkan informasi yang relevan bagi
pihak yang berkepentingan.
10
Empat tahapan dalam siklus
akuntansi pemerintahan
1. pencatatan,
2. penggolongan,
3. peringkasan
4. penginterpretasian laporan (hasil
pencatatan, penggolongan dan peringkasan
transaksi).

11
12
Jenis transaksi keuangan dalam rangka
pelaksanaan APBD

1. Transaksi Penerimaan Kas, yaitu semua penerimaan Kas


Daerah dalam periode tahun anggaran tertentu.
2. Transaksi Pengeluaran Kas, yaitu semua pengeluaran Kas
Daerah dalam periode tahun anggaran tertentu.
3. Transaksi Selain Kas, adalah semua transaksi keuangan selain
penerimaan Kas Daerah dan pengeluaran Kas Daerah dalam
periode tahun anggaran tertentu. Misal: transaksi koreksi
kesalahan atas pencatatan sebelumnya atau pemberian atau
penerimaan donasi dalam bentuk barang.

13
Media Akuntansi
 Dokumen atau Bukti Transaksi,
 Buku Jurnal,
 Buku Besar ,dan
 Buku Pembantu.

14
Dokumen Transaksi
 Dokumen atau Bukti Transaksi adalah formulir-formulir yang digunakan sebagai
tanda bukti terjadinya suatu transaksi atau adanya suatu peristiwa keuangan yang
menjadi dasar pencatatan dalam akuntansi.
 Contoh formulir pada setiap jenis transaksi keuangan dalam rangka pelaksanaan
APBD adalah sebagai berikut:

No Transaksi Dokumen/Bukti
Keuangan

1. Penerimaan Kas Surat Keputusan Pajak Daerah, Surat Keputusan


Retribusi Daerah, Surat Tanda Setoran, Kuitansi
Penerimaan Kas, dll.
2. Pengeluaran Kas Kuitansi Pengeluaran Kas, Faktur/Nota Pembelian,
dll.
3 Selain Kas Bukti Memorial
15
Catatan Akuntansi
1. Buku Jurnal yaitu merupakan catatan akuntansi yang
dilaksanakan oleh Fungsi Akuntansi sebagai media untuk (1)
mencatat transaksi keuangan penerimaan kas berdasarkan
dokumen transaksi yang sah, dan (2) menggolongkan transaksi
keuangan ke dalam rekening-rekening (akun). Transaksi
keuangan yang telah dicatat dan digolongkan ke dalam Buku
Jurnal, selanjutnya secara periodik diposting ke dalam Buku
Besar.
2. Buku Besar yaitu merupakan catatan akuntansi yang
dilaksanakan oleh Fungsi Akuntansi sebagai media untuk (1)
meringkas catatan transaksi keuangan yang telah digolongkan ke
rekening-rekening (akun), (2) memberikan informasi saldo
rekening-rekening dimaksud secara akumulatif. Catatan akuntansi
berupa kumpulan rekening-rekening dalam Buku Besar
selanjutnya secara periodik disusun ke dalam Laporan Keuangan.
3. Buku Pembantu merupakan catatan akuntansi yang dilaksanakan
oleh Fungsi Akuntansi sebagai media yang (1) melengkapi
(merinci atau menjabarkan) informasi rekening tertentu dalam
Buku Besar, dan (2) menjadi alat uji silang terhadap rekening
tertentu dimaksud dalam Buku Besar. 16
PERSAMAAN DASAR
AKUNTANSI

17
Persamaan Akuntansi untuk
Neraca

ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA

atau

A = K + E

18
ASET
 Sebagai sumber daya ekonomis yang dimiliki
dan atau dikuasai dan dapat diukur dengan
satuan uang.
 Aset merupakan wujud kekayaan yang
mempunyai nilai uang yang sama dengan
sumber (darimana wujud kekayaan tersebut
diperoleh), yaitu Kewajiban ditambah
Ekuitas Dana.

19
KEWAJIBAN
 Sebagai utang kepada pihak ketiga sebagai
akibat transaksi keuangan masa lalu (tahun-
tahun anggaran sebelumnya), atau berupa
penerimaan yang perlu dibayar kembali.

20
EKUITAS DANA
 adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan
selisih antara jumlah Aset dengan jumlah
Kewajiban.
 Dalam persamaan dasar akuntansi, menunjukkan
bahwa bertambahnya Ekuitas Dana dapat
menyebabkan bertambahnya Aset dan/atau
berkurangnya Kewajiban.
 Demikian pula sebaliknya, berkurangnya Ekuitas
Dana dapat menyebabkan berkurangnya Aset
dan/atau bertambahnya Kewajiban.
21
Persamaan untuk Laporan
Realisasi Anggaran (LRA)
 Dalam Struktur APBD, selisih antara
Pendapatan Daerah dengan Belanja Daerah
(P – B) sama dengan Surplus (S) atau Defisit
(D), atau dinyatakan dalam bentuk
persamaan sebagai berikut:
P – B = S atau D
di mana:
P – B = S, jika P lebih besar daripada B
P – B = D, jika P lebih kecil daripada B
22
 Surplus dialokasikan ke Pembiayaan berupa
Pengeluaran Daerah (PK). Artinya jika terjadi
Surplus, alokasi Surplus tersebut menambah
Pembiayaan berupa Pengeluaran Daerah
(+PK). Sebaliknya jika terjadi;
 Defisit ditutup dari Pembiayaan berupa
Penerimaan Daerah (PT), artinya penutupan
Defisit mengurangi Pembiayaan berupa
Penerimaan Daerah (-PT).
23
Dengan demikian Persamaan Struktur APBD:
P – B = S/D
dapat dikembangkan menjadi:
P - B = - PT + PK
atau
B + PK = P + PT

24
Dasar Pengakuan
 Dasar Pengakuan dalam Akuntansi
merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang
menentukan kapan (saat atau momentum)
pengaruh/ transaksi/ kejadian harus diakui
untuk tujuan pelaporan keuangan.
 Basis pengakuan pada umumnya ada dua
yaitu basis kas (cash basis) dan basis akrual
(accrual basis).

25
Basis Kas
 Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar.
 Pengakuan dengan dasar kas akan mengakui,
sehingga dapat dicatat dalam buku jurnal, suatu
transaksi ekonomi dan kejadian lain ketika kas
diterima di Kas Umum Daerah) atau dibayarkan dari
Kas Umum Daerah
 Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan Daerah (PSAP) Nomor 01, transaksi-
transaksi yang berhubungan dengan akun
pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan
diakui dengan dengan dasar kas.
26
Basis Akrual
 Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dibayar
 Pengakuan dengan dasar akrual akan mengakui
transaksi ekonomi dan peristiwa-peristiwa lain diakui dan
dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam
periode laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi
tersebut, bukan pada saat kas atau ekuivalen kas
diterima atau dibayarkan
 Transaksi-transaksi yang berhubungan dengan aset,
kewajiban, dan ekuitas dana diakui dengan dasar akrual

27
Persamaan Struktur Neraca:

A = K+E

Persamaan Struktur LRA:

B + PK = P + PT

28
 Berdasarkan artikulasi tersebut, penggabungan kedua persamaan
tersebut akan menghasilkan formulasi sebagai berikut:
A = K + E + (P + PT) – (B + PK)
atau
A + B + PK = K + E + P + PT
A + B + PK = P + PT

 Persamaan Dasar Akuntansi yang digunakan sebagai dasar


pencatatan berpasangan dalam Akuntansi Keuangan Daerah, yang
pada dasarnya merupakan proses pencatatan, penggolongan dan
peringkasan transaksi realisasi anggaran berdasarkan basis kas
adalah sebagai berikut:

A + B + PK = P + PT

29
 Karena persamaan tersebut menggunakan basis kas maka akan
membawa konsekuensi bahwa seluruh transaksi akan selalu
melibatkan kas, misalnya penambahan Belanja (B) akan
dilawankan dengan pengurangan Aset (A) dalam wujud Kas.
 Demikian juga penambahan Pendapatan (P) akan diimbangi
dengan penambahan Aset (A) dalam wujud Kas.
 Aset (A) dalam persamaan tersebut secara spesifik merupakan
salah satu jenis aset yang berbentuk Kas saja.
 Oleh karena itu, Persamaan Dasar Akuntansi untuk Laporan
Realisasi Anggaran adalah sebagai berikut:

Persamaan (1) A (Kas) + B + PK = P + PT

30
 Sehingga transaksi-transaksi yang tidak
mempengaruhi kas dan, secara otomatis tidak
mempengaruhi rekening-rekening di Laporan
Realisasi Anggaran, akan mempengaruhi neraca
langsung dengan persamaan sebagai berikut:
A = K + E
 Aset dalam persamaan di atas merupakan semua
jenis Aset yang berwujud selain kas. Oleh karena
itu, persamaan dasar akuntansi untuk neraca
sebagai berikut:

Persamaan (2) A (selain Kas) = K + E


31
Penerapan Persamaan
Akuntansi Struktur LRA
 Transaksi Penerimaan Kas
Contoh 1
Misal transaksi penerimaan kas yang berasal dari Pajak
Kendaraan Bermotor.
Catatan akuntansi secara berpasangan terhadap transaksi
tersebut, menggunakan Persamaan Dasar Akuntansi
sebagai berikut:

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH


A (Kas) + B + PK = P + PT
Kas Pajak Kendaraan
Bermotor
+ +

32
Contoh 2:
Jika terjadi transaksi penerimaan kas yang berasal dari
Dana Alokasi Umum, maka catatan akuntansinya adalah
sebagai berikut:
• PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
A + B + PK = P + PT
Kas Dana Alokasi
Umum
+ +

33
Transaksi Pengeluaran Kas
 Pencatatan pada golongan rekening kas akan berbeda jika terjadi transaksi
pengeluaran kas, sebagaimana contoh 3 berikut ini.
Contoh 3:
Jika terjadi transaksi pengeluaran kas untuk Belanja Alat Tulis, maka
catatan akuntansinya adalah sebagai berikut:

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

A + B + PK = P + PT

Kas Belanja
ATK

- +

34
Contoh 4:
Jika terjadi transaksi pengeluaran kas untuk Belanja
Pemeliharaan Bangunan Gedung Kantor, maka catatan
akuntansinya adalah sebagai berikut:

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH


A + B + PK = P + PT
Kas Belanja
Pemeliharaan
Gedung
- +

35
Penerapan Persamaan
Akuntansi Struktur Neraca
 Transaksi Selain Kas
Mekanisme pencatatan dan penggolongan transaksi dalam akuntansi
sebagaimana diberikan dalam contoh 1 sampai dengan contoh 4 berlaku
untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang mempengaruhi LRA
saja. Dalam suatu tahun anggaran, kemungkinan terjadi transaksi yang
tidak berkaitan dengan penerimaan dan pengleuaran kas, misalnya
penerimaan bantuan berupa barang.
Contoh 5:
Jika terjadi transaksi penerimaan bantuan berupa seperangkat Komputer,
maka catatan akuntansinya adalah sebagai berikut:

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH


A (selain Kas) = K + E

Komputer EDI

+ +

36
Contoh Penerapan Persamaan Akuntansi
Struktur LRA dan Neraca

 Ada beberapa macam transaksi-transaksi


penerimaan dan pengeluaran kas yang akan
mempengaruhi baik rekening-rekening di
Laporan Realisasi Anggaran maupun
rekening-rekening di Neraca.
 Transaksi-transaksi yang memiliki
karakteristik di atas, adalah:

37
(1) Transaksi pengeluaran kas yang
dibebankan ke belanja modal
 Transaksi ini akan mempengaruhi Laporan Realisasi Anggaran karena kas tunai
sudah dikeluarkan dari Kas Umum Daerah sesuai dengan prinsip basis kas.
 Pada sisi lain, pengeluaran kas untuk Belanja Modal tersebut akan menambah
jumlah aset (selain kas) karena belanja modal akan menghasilkan barang yang
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
 Oleh karena, itu pengeluaran kas untuk belanja modal harus dicatat juga
sebagai penambahan aset.
 Persamaan akuntansi untuk transaksi pengeluaran kas untuk belanja modal
adalah sebagai berikut:

Persamaan (1) A (Kas) + B + PK = P + PT


Kas (-) Belanja Modal (+)

Persamaan (2) A (selain Kas) = K + E


Aset Tetap (+) = EDI (+)
38
Contoh 6:
Jika terjadi transaksi pengeluaran kas untuk membeli
Tanah, maka catatan akuntansinya adalah sebagai berikut:
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
A (Kas) + B + PK = P + PT
Kas Belanja Modal Tanah

- +

KOROLARI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH


A (selain Kas) = K + E

Tanah EDI

+ + 39
(2) Transaksi penerimaan kas yang
perlakukan sebagai penerimaan
pembiayaan
 Transaksi ini akan mempengaruhi Laporan Realisasi Anggaran
karena kas tunai sudah diterima pada Kas Umum Daerah sesuai
dengan prinsip basis kas.
 Pada sisi lain, penerimaan kas yang diakui sebagai penerimaan
pembiayaan tersebut merupakan penerimaan kas pada periode
saat ini, yang harus dibayarkan dalam bentuk kas pada periode-
periode yang akan datang; sesuai dengan definisi penerimaan
pembiayaan.
 Dengan karakteristik penerimaan pembiayaan sebagaimana
disebut di awal, maka pada dasarnya pemerintah mempunyai
kewajiban atau utang untuk membayar di masa datang
sehubungan dengan penerimaan kas saat ini (yang diakui
sebagai penerimaan pembiayaan tersebut).
 Oleh karena, itu penerimaan kas yang diakui sebagai
penerimaan pembiayaan harus dicatat juga sebagai
penambahan Kewajiban.
40
Contoh 7:
Transaksi penerimaan kas, disamping berasal dari Pendapatan Daerah, dapat
juga berasal dari Pembiayaan berupa Penerimaan Daerah, sebagaimana
Contoh 3 dan 4 berikut ini.
Jika terjadi transaksi penerimaan kas yang berasal dari Pinjaman Daerah,
maka catatan akuntansinya adalah sebagai berikut:
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

A + B + PK = P + PT
Kas Pembiayaan-
Penerimaan
Pinjaman

+ +

Transaksi dalam contoh 7, seperti contoh 1 dan 2 dicatat dalam golongan


rekening Kas. Perbedaannya terletak pada golongan rekening pasangannya,
bukan Pendapatan Daerah, melainkan golongan rekening Pembiayaan berupa
penerimaan pinjaman.

KOROLARI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

A (selain Kas) = K + E

Utang EDI

+ - 41
Contoh 8:
Jika terjadi transaksi penerimaan kas berupa Transfer
Dari Dana Cadangan, maka catatan akuntansinya
adalah sebagai berikut:

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH


A + B + PK = P + PT
Kas Transfer
Dari Dana
Cadangan
+ +

KOROLARI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH


A (selain Kas) = K + E
Dana EDC
Cadangan
- -

42
(3) Transaksi pengeluaran kas yang
dibebankan ke pengeluaran pembiayaan

 Transaksi ini akan mempengaruhi Laporan Realisasi Anggaran


karena kas tunai sudah dikeluarkan dari Kas Umum Daerah
sesuai dengan prinsip basis kas.
 Pada sisi lain, pengeluaran kas untuk yang diakui sebagai
pengeluaran pembiayaan tersebut merupakan pengeluaran kas
pada periode saat ini, yang harus diterima kembali dalam bentuk
kas pada periode-periode yang akan datang; sesuai dengan
definisi pengeluaran pembiayaan.
 Dengan karakteristik pengeluaran pembiayaan tersebut, maka
pada dasarnya pemerintah mempunyai piutang yang diterima
kembali di masa datang atas pengeluaran kas saat ini (yang
diakui sebagai pengeluaran pembiayaan tersebut).
 Oleh karena, itu pengeluaran kas yang diakui sebagai
pengeluaran pembiayaan harus dicatat juga sebagai
penambahan Piutang (atau sejenisnya) di Aset.

43
Contoh 9:
Jika terjadi transaksi pengeluaran kas untuk
membayar Kewajiban pokok, maka catatan
akuntansinya adalah sebagai berikut:

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH


A + B + PK = P + PT
Kas Pembayaran
Kewajiban
Pokok
- +

KOROLARI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH


A = K + E
(selain Kas)
Kewajiban EDI

- +

44
Contoh 10:
Jika terjadi transaksi pengeluaran kas berupa pengeluaran
ke Dana Cadangan, maka catatan akuntansinya adalah
sebagai berikut:

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

A + B + PK = P + PT

Kas Transfer Ke
Dana
Cadangan

- +

KOROLARI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH


A (selain Kas) = K + E

Dana Cadangan EDC

+ +

45
ATURAN PENDEBITAN DAN
PENGKREDITAN REKENING

A B PK U E P PT

DEBIT jika BERTAMBAH DEBIT jika BERKURANG


KREDIT jika BERKURANG KREDIT jika BERTAMBAH

46
Contoh

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

A + B + PK = P + PT

Kas + Pajak Kendaraan


Di DEBIT + Bermotor
Di KREDIT

Kas – Belanja ATK


Di KREDIT +
Di DEBIT

47

Anda mungkin juga menyukai