ISU DAN INOVASI DALAM KEPERAWATAN PRAKTEK

pijat titik akupuntur dalam meningkatkan kualitas tidur dan kualitas

hidup pada pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir
Shiow-Luan Tsay PhD RN
Associate Professor, Graduate Institute of Nursing, National Taipei College of Nursing, Pei-tou, Taipei, Taiwan

Jiin-Ru Rong PhD RN

Associate Professor, Graduate Institute of Nursing, National Taipei College of Nursing, Pei-tou, Taipei, Taiwan

dan bayar Fan Lin PhD RN

Asisten Profesor, Graduate Institute of Nursing, National Taipei College of Nursing, Pei-tou, Taipei, Taiwan

Dikirimkan untuk publikasi 9 April 2002

Diterima untuk publikasi 7 Januari 2003

Korespondensi: SSEBUAHSEBUAH YY SS .-L ., R HAIHAI NN GG JJ .-

T Journal of Advanced Nursing 42 (2),
Shiow-Luan Tsay, R . & LL II NN PP .-F . ( 220000 33 ))
134-142
National Taipei College of pijat titik akupuntur dalam meningkatkan kualitas tidur dan kualitas hidup pada
Nursing, 365 Ming Te Road,
pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir
Pei-Tou 112,
Latar Belakang. akupresur tradisional Cina adalah teknik non-invasif yang
Taipei,
mempekerjakan tekanan dan pijat untuk acupoints untuk merangsang
Taiwan.
keseimbangan energi kehidupan yang mempromosikan kesehatan dan
E-mail: sltsay@ntcn.edu.tw
kenyamanan. Gangguan tidur adalah umum pada pasien dengan penyakit
ginjal stadium akhir tetapi tidak ada studi intervensi telah membahas masalah
ini. Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas
acupoints pijat untuk pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir dan
mengalami gangguan tidur dan kualitas berkurang hidup.
Metode. Penelitian ini adalah uji coba terkontrol secara acak. Sebanyak pasien
penyakit ginjal 98 stadium akhir dengan gangguan tidur secara acak ke dalam
kelompok akupresur, kelompok sham akupresur, dan kelompok kontrol.
Akupresur dan sham acu- pasien kelompok penekan menerima acupoints atau
tidak ada titik akupuntur pijat tiga kali seminggu selama pengobatan
hemodialisis untuk total 4 minggu. Langkah-langkah termasuk Pittsburgh Sleep
Kualitas Indeks, Sleep Log, dan Hasil Medis Studi - Short Form 36.
Temuan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara
kelompok akupresur dan kelompok kontrol dalam skor subskala Pittsburgh
Indeks Kualitas Tidur kualitas subjektif tidur, durasi tidur, efisiensi tidur
kebiasaan, kecukupan tidur, dan skor Pittsburgh Indeks Kualitas Tidur global.
data log tidur mengungkapkan bahwa kelompok akupresur secara signifikan
menurun waktu bangun dan mengalami peningkatan kualitas tidur di malam hari
dibanding kelompok kontrol. Medis Hasil Studi - Short Form 36 Data juga
mendokumentasikan bahwa pasien kelompok akupresur mengalami secara
signifikan meningkatkan kualitas hidup.
Kesimpulan. Penelitian ini mendukung efektivitas acupoints pijat dalam
meningkatkan kualitas tidur dan kualitas hidup pasien penyakit ginjal stadium
akhir, dan menawarkan terapi non-invasif untuk pasien tidur-terganggu.

Kata kunci: stadium akhir penyakit ginjal, pijat acupoints, akupresur,

gangguan tidur, kualitas hidup

134 © 2003 Blackwell Publishing

Ltd
 S.-L. Tsayet al.
Apa yang sudah diketahui tentang topik ini
• Sebuah prevalensi tinggi keluhan tidur telah
dilaporkan antara pasien dengan penyakit ginjal
stadium akhir (ESRD) pada pengobatan hemodialisis.
• Tidak ada studi intervensi tampaknya telah dimulai
untuk mengatasi masalah ini.
Apa makalah ini menambahkan
• Ini laporan sebuah studi intervensi yang
menunjukkan bahwa menggunakan titik akupuntur
pijat Cina menghasilkan peningkatan
kualitas tidur dan kualitas hidup di antara pasien ESRD
mengalami gangguan tidur.
• Hal ini mengusulkan bahwa penilaian kualitas tidur
pasien ESRD 'harus menjadi bagian penting dari
praktik keperawatan, dan perawat, pasien dan
keluarga mereka bisa
dilatih untuk mengelola akupresur untuk mereka
yang pengalaman- gangguan tidur ence.
pengantar
Gangguan tidur adalah sangat umum pada pasien dengan
penyakit ginjal tahap akhir (ESRD) (Guillaume et al.
1995, Silverberg et al. 1997, Hanly & Pierratos 2001).
Sebuah prevalensi tinggi keluhan tidur subjektif
dilaporkan oleh 50-80% dari pasien yang diteliti (Holley
et al. 1992, Walker et al. 1995). Penelitian telah
mendokumentasikan bahwa pasien ESRD melaporkan
kualitas subjektif signifikan cantly miskin tidur
dibandingkan dengan populasi umum (Holley et al.
1992, Parker 1996). gangguan tidur dapat menyebabkan
kantuk di siang hari dan penurunan ketajaman mental,
sehingga negatif mempengaruhi kemampuan pasien
ESRD berfungsi dan menjalani kehidupan normal.
Meskipun gangguan tidur adalah gejala yang paling
penting dan mengganggu dialami oleh pasien-pasien ini,
beberapa studi intervensi didokumentasikan telah
membahas lem-masalah ini. Beberapa penelitian telah
mendokumentasikan perawatan yang menawarkan
beberapa perbaikan dalam tidur mendengkur dan apnea
tidur obstruktif (OSA), seperti harian nokturnal dialisis
(Hanly & Pierratos 2001), continuous positive airway
pressure hidung (Pressman et al. 1993) atau
menggunakan dilator hidung ( Scharf et al. 1994).
Namun, pengobatan ini mahal dan tidak mudah diakses
untuk pasien ESRD. Dengan demikian, ada kebutuhan
untuk mengembangkan metode yang mudah dan efektif
untuk mengelola gangguan tidur mereka, sehingga
kualitas hidup mereka dapat ditingkatkan.
Sebuah teknik pengobatan Cina tradisional acupoints
pijatan atau akupresur dapat menawarkan pengobatan
yang berharga dalam meningkatkan kualitas tidur antara
pasien tersebut. Akupresur adalah teknik non-invasif
yang menggunakan tekanan dan pijat
© 2003 Blackwell Publishing Ltd, Journal of Advanced Nursing, 42 (2), 134-
142
untuk acupoints untuk merangsang keseimbangan energi
kehidupan yang pada gilirannya meningkatkan
kesehatan dan kenyamanan (Chen 1993, Chang 1995,
Dale 1997, Dandifer 1997).
tinjauan pustaka
Akupunktur atau akupresur telah dipraktekkan di Cina
selama lebih dari 2000 tahun (Huang 1991), tetapi hanya
baru-baru ini mulai mendapatkan penerimaan oleh ers
practition- medis Barat sebagai cara yang sah untuk
mengobati gejala penyakit. Pada tahun 1997 US
National Institutes of Health (Akupunktur 1997)
mengeluarkan laporan mengakui akupunktur yang
meringankan beberapa efek samping dari kemoterapi,
seperti nyeri, mual atau muntah. Meskipun peneliti tidak
bisa menentukan mekanisme untuk memperhitungkan
efektivitas, salah satu alasan untuk meningkatkan
popularitas adalah bahwa akupunktur modalitas relatif
murah dan hemat biaya yang memerlukan peralatan
khusus minimal.
Akupresur melibatkan merangsang titik anatomi
tertentu dalam tubuh untuk tujuan terapeutik. Hal ini
diyakini bahwa ia bekerja dengan memperbaiki
keseimbangan Qi dalam tubuh. Qi mengalir melalui 12
jalur utama energi yang disebut meridian, masing-
masing terkait dengan organ atau sistem organ dan 365-
2000 acupoints tertentu (Dandifer 1997, Freeman &
Lawlis 2001). Akupresur atau akupunktur telah diteliti
dan ditemukan untuk mengurangi rasa sakit punggung
bawah, sakit kepala, nyeri osteoarthritis, nyeri leher,
nyeri muskuloskeletal, nyeri sebelum dan setelah
operasi, pasca operasi dan kemoterapi induksi mual, dan
mengelola gangguan tidur pada pasien sakit kronis
(Chen et al. 1999, Dibble et al. 2000, Freeman & Lawlis
2001).
Gangguan tidur yang sering dilaporkan oleh pasien
ESRD. Tingkat prevalensi perubahan tidur dilaporkan
dalam studi berkisar antara 50% sampai 80% pada
pasien dialisis (Holley et al. 1992, Walker et al. 1995).
identifikasi awal dari masalah tidur dan intervensi untuk
meningkatkan kualitas tidur sangat penting, karena
gangguan tidur yang bertahan untuk jangka waktu yang
panjang dapat menurunkan kesehatan umum dan fungsi,
sehingga mempengaruhi kualitas hidup (Foley et al.
1995).
Kesimpulannya, keluhan perubahan tidur sangat
umum dan mengganggu pasien. Meskipun perubahan
tidur yang signifikan ini pada populasi ESRD, tidak ada
studi intervensi telah efektif menangani masalah ini.
Pembelajaran
tujuan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian berikut adalah:
135
Isu dan inovasi dalam praktek keperawatan
• Apa efek dari titik akupuntur pijat di kualitas tidur
antara percobaan, sham, orcontrol kelompok pasien
ESRD?
• Apa efek dari titik akupuntur pijat di kualitas hidup
antara percobaan, palsu, atau kelompok kontrol ESRD
pasien?
Desain
Penelitian ini adalah uji coba terkontrol secara acak.
pasien ESRD yang mencetak 5 poin atau lebih tinggi
dari Pittsburgh Indeks Kualitas Tidur (PSQI) secara acak
ke dalam percobaan (menerima acupres- perawatan
yakin ditambah biasa), placebo (menerima sham
akupresur ditambah perawatan biasa), atau kontrol
(perawatan biasa) kelompok. Acupoints dipilih dari
telinga, tangan dan kaki seperti disajikan pada Gambar
1. kelompok plasebo juga menerima pijat dengan
frekuensi yang sama sebagai kelompok eksperimen,
tetapi pada lokasi tanpa titik akupuntur. Kelompok
kontrol hanya menerima perawatan rutin. Data
dikumpulkan pada awal dan sekitar dalam waktu 1
minggu setelah pengobatan akhir. Ini adalah studi
double-blind; pewawancara, peduli penyedia, dan
peserta tidak tahu apa jenis pasien pengobatan yang
diterima.
Mencicipi
Pengaturan dari penelitian ini adalah empat pusat dialisis
rawat jalan yang terletak di rumah sakit besar di Taipei,
Taiwan. Kriteria kelayakan termasuk (a) skor PSQI lima
poin atau lebih, (b) usia 18-65 tahun, (c) status
kesehatan mental yang baik, dengan tidak ada tia
demen-, (d) mampu berkomunikasi dalam bahasa Cina,
(e) ESRD pelajaran secara rutin menerima hemodialisis
sore tiga kali seminggu, dan kesepakatan (f) untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini. Kriteria eksklusi
meliputi: (a) diagnosis psikiatri, dan (b) orang dengan
penyakit kronis utama seperti insulin dependent
diabetes, kanker, atau lupus eritematosus.
instrumen pengumpulan data
The PSQI (Buysse et al. 1989) dikembangkan untuk
layar pasien dengan gangguan kualitas tidur. 19 item
yang
136 © 2003 Blackwell Publishing Ltd, Journal of Advanced Nursing, 42 (2), 134-
142
pijat titik akupuntur untuk pasien dengan penyakit ginjal
stadium akhir
digunakan untuk menghasilkan tujuh nilai komponen:
kualitas subjektif tidur, latensi tidur, durasi tidur, kebiasaan
terdistribusikan tidur efisiensi, gangguan tidur, kecukupan
tidur, dan penggunaan obat-obat tidur. Item yang mencetak
gol dari 0 (tidak ada kesulitan) untuk 3 (kesulitan parah).
Jumlah skor untuk tujuh komponen memberi skor global.
Sebuah skor global selama lima menghasilkan sensitivitas
diagnostik 90% dan spesifisitas 87% dalam membedakan
tidur yang baik dan yang buruk. Konsistensi internal dari
skala didukung, dengan sebuah Cronbach dari 0Æ86 dalam
penelitian ini.
Log tidur digunakan setiap hari untuk memantau tidur
(Roger et al. 1993). Kualitas tidur dinilai menggunakan,
skala numerik deskriptif mulai dari 0 (tidur terburuk
yang bisa dibayangkan) ke 10 (baik tidur). Penilaian
dilakukan setiap hari, sebelum bangun. Peserta mencatat
waktu dan frekuensi terbangun malam hari mereka. Log
tidur telah digunakan secara luas dalam pengaturan
klinis dan penelitian, anomali jarang dilaporkan (Roger
et al. 1993). Roger et al. (1993) menganalisis log harian
tidur / pola terjaga, dan pemantauan polysomnographic
menunjukkan bahwa data yang obyektif dan data
subjektif
yang dalam perjanjian yang kuat (j ¼ 0Æ87), yang sensitivitas
dan spesifisitas juga tinggi (92Æ3% dan 95Æ6%, masing-
masing)
dan melaporkan bahwa log dapat memberikan informasi
yang akurat tentang pola tidur / bangun.
The Hasil Medis Studi Short Form 36 (MOS SF-36)
digunakan untuk mengukur kualitas hidup. MOS SF-36
terdiri dari 36 item dalam delapan sub-skala yang
terpisah, berukuran tiga konsep utama status kesehatan:
evaluasi keseluruhan kesehatan umum; status fungsional
(fungsi fisik, fungsi sosial, keterbatasan peran dikaitkan
dengan masalah fisik, peran Keterbatasan dikaitkan
dengan masalah emosional, dan nyeri tubuh); dan
kesejahteraan (kesehatan mental, dan energi atau
kelelahan). Keandalan telah diuji di populasi klinis.
Validitas konstruk telah ditunjukkan oleh pengembang
menggunakan teknik kelompok yang dikenal untuk
pasien dengan dan tanpa kondisi kronis, diskriminasi
validitas telah terbukti dalam tingkat keparahan dari
diagnosa medis, dan perubahan kualitas hidup terkait
kesehatan sebagai akibat dari perubahan penyakit
keparahan telah diidentifikasi menggunakan instrumen
(Ware et al.
 S.-L. Tsayet al.

Telinga Shenmen 1/3 yung Chuan (K11)

(HT7)
Tangan Shenmen
(HT7) 2/3

Gambar 1 acupoints dipilih untuk gangguan tidur dalam

penelitian ini.

© 2003 Blackwell Publishing Ltd, Journal of Advanced Nursing, 42 (2), 134- 137
142
Isu dan inovasi dalam praktek keperawatan
1994). analisis faktor telah menunjukkan dua temuan
kelompok-yang berbeda dari delapan sub-skala
instrumen SF-36: komponen fisik dan komponen
kesehatan mental (Ware et al 1994.). skor mentah sub-
skala ditransformasikan memiliki jangkauan yang
konsisten dari 0 sampai 100, semakin tinggi skor,
semakin tinggi tingkat fungsi; misalnya, skor 100
menunjukkan ada penurunan yang berfungsi untuk sub-
skala tertentu dari alat. Skor norma 50 didirikan untuk
masyarakat umum dari berbagai negara (Ware et al.
1994).
Prosedur
Sebuah penelitian asisten yang terlatih disaring 236
subyek potensial menggunakan PSQI tersebut. Semua
mata pelajaran memberi persetujuan lisan informasi
mereka sebelum proses penyaringan, dan 124 yang
diidentifikasi memiliki gangguan tidur (A skor PSQI
lebih lima poin). Dari jumlah tersebut, 105 pasien setuju
untuk berpartisipasi. Mereka kemudian diacak untuk tiga
kelompok: pengobatan akupresur ditambah perawatan
biasa, akupresur palsu ditambah perawatan biasa, atau
kelompok perawatan biasa. Setiap kelompok memiliki
35 mata pelajaran dalam studi. Namun, tiga pasien
dalam kelompok palsu dan empat di kelompok kontrol
dijatuhkan dari penelitian: satu dirawat di rumah sakit
dan pasien dipindahkan ke pusat-pusat dialisis lainnya.
Sebanyak 98 pasien selesai studi, termasuk 35 pasien
dalam kelompok eksperimen, 32 pada kelompok palsu,
dan 31 pada kelompok kontrol.
Subyek dalam kelompok eksperimen (n ¼ 35)
menerima akupresur pijat tiga kali seminggu selama 4
minggu selama
hemodialisis pengobatan; di samping itu, pasien diminta
untuk menahan diri dari memijat titik akupuntur apapun
selama masa studi.
Kami mengembangkan protokol akupresur
berdasarkan literatur Ulasan di atas dan konsultasi
dengan lima berlisensi dokter tradisional China yang
telah lulus dari sekolah kedokteran di Taiwan dan telah
berlatih akupunktur selama lebih dari 10 tahun. Untuk
mengontrol validitas dan reliabilitas dari intervensi
akupresur, protokol didirikan sebagai berikut:
• Tiga titik akupuntur yang digunakan untuk
meningkatkan tidur, seperti Shenmen (HT7) di telinga
dan tangan, dan Yungchuan
(K11) di kedua kaki (Gambar 1).
• Ketepatan akupresur dikonfirmasi jika subjek merasa
sakit, mati rasa, berat, distensi, dan / atau hangat.
• Non-titik akupuntur (sham akupresur), yang 1 cm
(sesuai dengan unit body) dari meridian, digunakan
untuk menggantikan acupoints benar.
• Waktu intervensi terbatas untuk 14 menit, yang terdiri
dari 5 menit pijat untuk bersantai orang
dan 9 menit acupoints pijat (3 menit per titik acu-).
138
pijat titik akupuntur untuk pasien dengan penyakit ginjal
stadium akhir
• Satu saja dari intervensi terdiri dari 3 hari per minggu.
Intervensi ini dilakukan selama empat
minggu berturut-
turut.
Seorang ahli pengobatan akupresur dilatih penyidik
dan penelitian asisten selama 2 bulan sebelum
penelitian. Reliabilitas dan validitas dari pengobatan
akupresur dinilai dengan menerapkan tekanan yang
konsisten pada acu- benar
menunjuk ke pasien yang sama, dan menggunakan skala
(20 g-6 kg) untuk mengukur kekuatan tekanan jari antara
3 dan 4 kg
(Huang 1991). Dua ahli mengevaluasi akurasi acupoints
dipilih untuk penelitian ini dan menegaskan hal ini
dengan kesepakatan 100%.
pertimbangan etis
Protokol yang diterima lembaga persetujuan dewan
ulasan. Peneliti dan asisten mendekati potensi peserta
tentang studi di empat pusat dialisis rawat jalan dari
rumah sakit pendidikan. Peneliti dan asisten
menjelaskan tujuan penelitian, prosedur pengumpulan
data, ality kerahasiaan, informasi, dan hak untuk
penarikan selama studi untuk masing-masing peserta.
Bentuk persetujuan kemudian ditandatangani jika
mereka setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Analisis data
SPSS (Versi 10Æ0) paket perangkat lunak statistik yang
digunakan untuk analisis data. Statistik deskriptif
dihasilkan untuk karakteristik sampel dan variabel bunga.
Analisis Kovarian (AANNCCOOVVAA) dan diulang
AANNOOVVAAs ukuran yang digunakan untuk
menjawab pertanyaan penelitian.
temuan
Deskripsi sampel
Karakteristik peserta di setiap kelompok presen- ted
pada Tabel 1. Biasanya, peserta berusia 55Æ52 tahun
(SSDD ¼ 12Æ98), perempuan (54Æ8%), menikah (82Æ7%), dan tidak bekerja (88Æ7%).
Banyak yang lulus dari SD
sekolah (38Æ8%) atau sekolah tinggi (36Æ7%) dan
agama (76Æ5%). Ginjal keparahan penyakit dinilai
dengan skala rating 10-point. Salah satunya adalah tidak
parah sekali, dan 10 adalah dibayangkan terberat. Peserta
dianggap penyakit mereka sebagai
cukup parah (berarti ¼ 6Æ89, SSDD ¼ 2Æ08, berbagai
¼ 1-10), dan berarti panjang dialisis adalah 60Æ25 bulan
(SSDD ¼ 55Æ84). Tidak ada perbedaan signifikan secara
statistik gender,
usia dan pendidikan tingkat. Konsumsi susu, teh atau
kopi, merokok atau penggunaan saat obat dapat
mempengaruhi tidur; Namun, tidak ada perbedaan antara
kelompok. Tidak
© 2003 Blackwell Publishing Ltd, Journal of Advanced Nursing, 42 (2), 134-
142
 S.-L. Tsayet al.

Tabel 1 Karakteristik sampel (n ¼ 98)

Kelompok Kelompok kelompok
akupresur (n Sham (n ¼ kontrol (n ¼
¼ 35) 32) 31)
Ciri n % n % n %

Jenis kelamin
Wanita 18 22 16
51Æ 68Æ 51Æ
Pria 17 10 15
43 75 61
pendidikan 48Æ 31Æ 48Æ
Dasar 57
9 25Æ71 25
16 50Æ00 39
13 41Æ93
Sekolah Menengah 5 14Æ28 6 18Æ75 5 16Æ13
SMA 1 32Æ28 3 9Æ37 5 16Æ13
Perguruan tinggi 2
5 14Æ28 4 12Æ50 5 16Æ13
Status pernikahan
Tunggal 3 8Æ57 1 3Æ12 4 12Æ90
Menikah 3 85Æ71 26 81Æ25 25 78Æ13
Duda 0
1 2Æ85 0 0Æ00 0 0Æ00
Perceraian 0 0Æ00 0 0Æ00 1 3Æ22
status kerja
iya nih 1 28Æ57 3 9Æ37 6 19Æ35
Tidak 0
2 65Æ71 29 90Æ62 25 80Æ64
perbedaan jumlah gejala
3 ESRD terkait, jumlah distribusi ofnormal. Berdasarkan hasil ini, data yang yang
penyakit kronis, Data biokimia, dan lamanya waktu di diubah seperlunya. Satu arah A
N
O
VA
SEBUA digunakan untuk
H
dialisis terlihat di antara akupresur, akupresur palsu, atau membandingkan perbedaan berarti pada kualitas pretest
kelompok kontrol (P> 0Æ05). Data menunjukkan tidur di kelompok. Tidak ada perbedaan yang signifikan
homogenitas mata pelajaran di kelompok. (P> 0Æ05) menunjukkan di antara indeks tidur dan skor
Temuan penelitian disajikan di bawah ini dalam dua global dari tiga kelompok. Hasil ini menunjukkan
bagian. Pertama, data tentang efektivitas dari acupoints homogenitas subyek dalam tiga kelompok. Sarana dari
pijat pada kualitas tidur disajikan. Bagian kedua pretest dan post-test dari kualitas tidur antara kelompok
berfokus pada efek dari akupresur pada kualitas hidup disajikan pada Tabel 2.
antara kelompok-kelompok. Sebuah satu arah AANNCCOOVVAA dilakukan untuk
menguji iveness efek-akupresur pada kualitas tidur. Skor
pretest PSQI digunakan sebagai kovarian, dan skor post-test
Temuan tidur kuesioner pada PSQI digunakan sebagai variabel dependen. Evaluasi
Sebelum analisis data, variabel penelitian utama analisis awal dari asumsi homogenitas-of-lereng
diperiksa untuk outlier univariat dan multivariat dan menunjukkan bahwa hubungan antara variabel kovarian dan
bukti tergantung tidak berbeda secara signifikan sebagai fungsi

Tabel 2 Sarana pretest dan post-test dari kualitas tidur antara kelompok-kelompok

akupresur Palsu Kontrol

pretest Post-test pretest Post-test pretest Post-test

Kualitas tidur Berarti SD

D Berarti SD
D Berarti SD
D Berarti SD
D Berarti SD
D Berarti SD
D

global yang PSQI 9Æ94 7Æ29 4Æ3 10Æ53 3Æ 9Æ23 4Æ3 8Æ43 4Æ 9Æ56 4Æ0
kualitas tidur 1Æ56 3Æ 1Æ03 6
0Æ83 1Æ90 56
0Æ 1Æ27 6
0Æ83 1Æ47 50
0Æ 1Æ60 0
0Æ86
95 0Æ 82 73
latensi tidur 2Æ12 1Æ41 1Æ08 2Æ47 0Æ 2Æ23 1Æ07 2Æ27 1Æ 2Æ00 1Æ08
durasi tidur 82
1Æ76 1Æ 1Æ44 0Æ99 1Æ90 73
1Æ 1Æ90 1Æ18 1Æ36 00
1Æ 1Æ83 1Æ17
tidur kebiasaan 04
1Æ58 1Æ 1Æ00 1Æ10 1Æ43 18
1Æ 1Æ23 1Æ25 1Æ06 18
1Æ 1Æ66 1Æ21
Gangguan tidur 10
0Æ85 1Æ 0Æ97 0Æ45 1Æ10 16
0Æ 1Æ06 0Æ69 0Æ90 17
0Æ 1Æ00 0Æ45
kecukupan tidur 30
0Æ52 0Æ 0Æ35 0Æ69 0Æ76 54
0Æ 0Æ63 0Æ61 0Æ56 40
0Æ 0Æ96 0Æ61
obat tidur 50
1Æ41 0Æ 1Æ20 1Æ47 1Æ00 66
1Æ 0Æ86 1Æ30 0Æ73 67
1Æ 0Æ60 1Æ16
66 1Æ 38 20
51

© 2003 Blackwell Publishing Ltd, Journal of Advanced Nursing, 42 (2), 134- 139
142
Isu dan inovasi dalam praktek keperawatan
variabel independen (F2,88 ¼ 0Æ21, MSE ¼ 11Æ84, P
¼ 0Æ81). Itu AANNCCOOVVASEBUAH adalah signifikan (F2,90 ¼
7Æ01, P ¼ 0Æ001). Sarana dari PQSI, yang telah disesuaikan dengan awal
perbedaan, diperintahkan seperti yang diharapkan
seluruh kelompok. Itu
Kelompok akupresur memiliki rata-rata disesuaikan
kecil (berarti ¼ 7Æ10), diikuti oleh kelompok sham
akupresur (berarti ¼ 8Æ67), sedangkan kelompok
kontrol memiliki disesuaikan rata terbesar
(Berarti ¼ 10Æ34). skor rendah menunjukkan kualitas
tinggi dari tidur, dan nilai yang tinggi menunjukkan
kualitas tidur yang buruk. Mengikuti
tes dilakukan untuk mengevaluasi perbedaan berpasangan
antara ini berarti disesuaikan. Prosedur Bonferroni
sekuensial yang Holm digunakan untuk mengendalikan
tipe I kesalahan di tiga perbandingan berpasangan,
menggunakan alpha disesuaikan 0Æ016 untuk tingkat
signifikansi 0Æ05 / 3. Ada perbedaan yang signifikan
dalam cara disesuaikan antara akupresur dan kelompok
kontrol, tetapi tidak ada perbedaan yang diamati antara
akupresur dan kelompok palsu, atau pura-pura dan
kelompok kontrol.
The nonparametrik Kruskal-Wallis dilakukan untuk
mengevaluasi perbedaan antara tiga kelompok perubahan
median pada subskala PSQI karena skor tersebut tidak
terdistribusi normal. Hasilnya adalah signifikan untuk
kualitas subjektif tidur, durasi tidur, efisiensi tidur
kebiasaan, dan kecukupan tidur. Tiga tes tindak lanjut
dilakukan untuk mengevaluasi perbedaan berpasangan
antara tiga kelompok, trolling con untuk kesalahan tipe I di
tes menggunakan pendekatan Bonferroni sekuensial yang
Holm. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara akupresur dan kelompok kontrol di
kualitas subjektif tidur (P ¼ 0Æ009), durasi tidur (P ¼
0Æ004), efisiensi tidur kebiasaan (P ¼ 0Æ001), dan
kecukupan tidur (P ¼ 0Æ004). Hasil penelitian juga
menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam kualitas
tidur subjektif (P ¼ 0Æ003) antara akupresur palsu dan
kelompok kontrol. Tidak ada
perbedaan indeks tidur antara akupresur dan kelompok
akupresur palsu.
Kualitas tidur di malam
7.5 hari
7.0
perkiraan rata-rata skor
6.5
6.0
5.5
5.0
4.5
12345678910
PretestInterventionPost-test
Gambar 2 Kecenderungan kualitas tidur dan waktu terjaga di malam hari antara tiga
kelompok.
140
pijat titik akupuntur untuk pasien dengan penyakit ginjal
stadium akhir
poin data yang diperoleh dari log tidur yang
pretreatment (satu data point), periode intervensi
(delapan Data-poin), dan pasca-pengobatan (satu titik
data). Sebuah tindakan berulang AANNOOVVAA
dilakukan untuk menentukan apakah ada perbedaan
yang signifikan dari waktu ke waktu di antara
kelompok-kelompok pada variabel ent depend-. Hasil
menunjukkan perbedaan yang signifikan
(P <0Æ01) total waktu terjaga (F ¼ 2Æ55, P <0Æ05) dan
persepsi kualitas tidur di malam hari (F ¼ 5Æ29, P <0Æ01),
seperti disajikan pada Gambar 2. Namun, frekuensi noctur-
kebangkitan nal tidak berbeda secara signifikan antara
kelompok (P> 0Æ05).
perbandingan berpasangan menunjukkan bahwa kelompok akupresur
telah menurun secara signifikan waktu terjaga dan
peningkatan kualitas tidur di malam hari dibandingkan
dengan kelompok kontrol (P <0Æ001). Tidak ada
perbedaan yang diamati antara akupresur dan kelompok
sham, atau pura-pura dan kelompok kontrol. Sebagai
Gambar 2 menunjukkan, subyek dalam kelompok
akupresur menunjukkan bahwa waktu terjaga mulai
berkurang dari hari kedua intervensi dan terus selama
penelitian. Peningkatan persepsi subyek 'dari kualitas tidur
juga terlihat sebagai awal titik akupuntur pijat pertama dan
terus meningkatkan sepanjang pasca-intervensi iod per-.
SF-36 temuan
Kualitas hidup memiliki skor fisik komponen 42Æ01 (SSDD ¼
7Æ78), dan skor komponen mental 40Æ25
(SSDD ¼ 9Æ11). Skor ini berada di bawah norma (50%) untuk
populasi umum di banyak negara, yang menunjukkan
bahwa pasien ESRD memiliki kualitas hidup yang buruk
setelah dibandingkan dengan populasi umum (Ware et
al. 1994). Cara AANNCCOOVVAA satu- dilakukan
untuk menguji pengaruh akupresur pada kualitas hidup
dan Tabel 3 menyajikan perbedaan antara pretreatment
dan pasca perawatan data. AANNCCOOVVAA yang
Waktu terjaga di
100 malam hari
80
Berarti skor
60
40
kelompok kelompok
akupresur akupresur
20
Palsu Sham
kontrol 0 kontrol
12345678910
pretest Intervensi Post-test
© 2003 Blackwell Publishing Ltd, Journal of Advanced Nursing, 42 (2), 134-
142
S.-L. Tsayet al.

Tabel 3 Perbandingan dari rerata perbedaan skor di pra dan pasca perawatan pada kualitas hidup di antara tiga kelompok (n
¼ 98) Akupresur (n ¼ 35) Sham ( n ¼ 32) Control ( n ¼ 31)
berpasangan
S-36Mean (D) † SD
D Berarti SD
D Berarti SD
D F2,95 perbandingan‡
(D) (D)

fungsi fisik Peran -0Æ97 10Æ69 -2Æ77 8Æ62 - 9Æ88 0Æ48

nyeri tubuh fisik 12Æ58 11Æ06 0Æ 11Æ83 4Æ55 ** 1> 3
-4Æ05 -0Æ73 80
11Æ00 8Æ83 2Æ 5Æ78 5Æ86 *** 1> 3
-3Æ86 -1Æ70 00
Kesehatan 0Æ88 12Æ41 0Æ01 8Æ73 3Æ
2Æ42 9Æ40 0Æ47
umumhidup
Daya 7Æ94 7Æ60 40
4Æ 5Æ73 8Æ66 *** 1> 3; 2> 3
-0Æ54 -2Æ43
Fungsi sosial 0Æ17 0Æ92 0Æ37 0Æ70 71
0Æ 0Æ93 3Æ42 * 1> 3
peran emosi 18Æ43 1Æ54 25Æ50 00
0Æ 14Æ 2Æ33 1> 3
-3Æ59
Kesehatan 9Æ12 8Æ61 93
1Æ 33
5Æ42 2Æ01
-0Æ21 -2Æ79
mental
skor komponen fisik 8Æ69 8Æ02 91
1Æ 6Æ64 3Æ22 * 1> 3
-2Æ04 -8Æ49
skor komponen Mental 11Æ65 7Æ92 53
2Æ 8Æ21 2Æ73 * 1> 3
-1Æ15 -1Æ85
54
*P < 0Æ05; ** P < 0Æ01; *** P < 0Æ001.
†
Berarti(D) ¼ berarti(Pretreatment) - berarti(Pasca perawatan).
‡
1, kelompok Akupresur; 2, kelompok akupresur palsu; 3, kelompok kontrol.

Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang
signifikan antara indeks kualitas subjektif kehidupan
seluruh kelompok dalam kaitannya dengan fungsi peran,
nyeri tubuh, vitalitas, fungsi sosial, fungsi peran,
komponen fisik total dan total skor komponen- nent
mental.
tes tindak lanjut dilakukan untuk mengevaluasi
perbedaan berpasangan antara sarana kelompok
disesuaikan. Ada signifikan peningkatan cance di sarana
disesuaikan dengan peran fisik, nyeri tubuh, vitalitas,
fungsi sosial, fungsi peran, komponen fisik total, dan
komponen mental yang total dalam kelompok akupresur
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kelompok
sham akupresur hanya menunjukkan peningkatan
signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Tidak ada perbedaan dalam fungsi fisik dan persepsi
kesehatan umum di antara kelompok-kelompok (P>
0Æ05).
Diskusi
Studi ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan dalam peningkatan kualitas tidur antara
pasien dengan ESRD pada kelompok akupresur, palsu,
dan kontrol. Post hoc com- parison menunjukkan bahwa
perbaikan dalam kelompok akupresur secara signifikan
lebih besar daripada yang di pura-pura akupresur dan
kelompok kontrol. Perbedaan KASIH baikan ini
mungkin terutama karena pengaruh akupresur pada
berbagai titik akupuntur, seperti Yungchuan dan
Shenmen. Hasil penelitian menunjukkan akupresur
mungkin memiliki peran penting dalam mengelola
gangguan tidur pada pasien dengan ESRD.
Temuan menunjukkan bahwa kualitas tidur meningkat
secara bertahap dari waktu ke waktu hanya pada
kelompok akupresur. Hasil ini konsisten dengan studi
akupresur dalam meningkatkan kualitas tidur untuk
populasi yang lebih tua (Wang 1997, Chen et al. 1999).
Salah satu alasan yang mungkin untuk ini adalah bahwa
140
stimulasi acupoints ini dapat meningkatkan pelepasan
serotonin, yang menenangkan tubuh dan dengan
demikian mempromosikan tidur (Chen 1993, Chang
1995, Dandifer 1997). Oleh karena itu, pengajaran ing
pasien ESRD yang menderita buruknya kualitas teknik
akupresur tidur dapat membantu mereka mengelola tidur
alter- asi, menurunkan hasil kesehatan yang merugikan
dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Meskipun ada perbaikan dalam kualitas tidur subjektif
pada kelompok akupresur palsu, perbaikan yang terbesar
dalam kelompok akupresur. Pijat di titik akupuntur atau
nonacupoints mungkin memiliki fisiologis dan / atau
efek psikologis, dan menghasilkan berbagai tingkat
relaksasi dalam tubuh, sehingga menghasilkan efek yang
berbeda pada tidur (Kambing 1994). Temuan penelitian
ini menunjukkan bahwa akupresur dapat meningkatkan
PSQI skor total. Pada kelompok akupresur, kami
menemukan bahwa perbedaan skor rata-rata antara
sebelum dan setelah intervensi itu 2Æ64. Temuan
tersebut sebanding dengan penelitian Wang (1997) dan
Chen et al. (1999) dan oleh karena itu penelitian ini
menambah penelitian sebelumnya mendukung efek
akupresur pada kualitas tidur.
Kami juga menemukan bahwa akupresur tidak hanya
bisa meningkatkan tidur, tetapi melakukannya setelah
hanya satu atau dua titik akupuntur sesi pijat. Temuan
ini konsisten dengan hasil Chen et al. (1999), yang
menemukan akupresur yang merupakan metode cepat
dan efektif dalam merawat pasien dengan gangguan
tidur. Dibandingkan dengan populasi umum, pasien
dengan ESRD mengalami tingkat yang lebih rendah dari
kualitas hidup (Gudex 1995, Lok 1996). Temuan dalam
penelitian ini menambah bukti empiris bahwa pasien
ESRD memiliki kualitas dikompromikan hidup (Gudex
1995, Lok 1996, Lindqvist & Sjoden 1998, Tsay &
Healstead 2002), dan menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan dalam peningkatan kualitas
hidup
© 2003 Blackwell Publishing Ltd, Journal of Advanced Nursing, 42 (2), 134-
142
Isu dan inovasi dalam praktek keperawatan
antara kelompok belajar. perbandingan berpasangan
menunjukkan bahwa perbaikan dalam kelompok
akupresur secara signifikan lebih besar dibandingkan
kelompok kontrol. Perbedaan perbaikan ini mungkin
terutama karena pengaruh akupresur pada kualitas tidur,
yang Konsekuensinya peningkatan kualitas hidup. Tidak
mengherankan, hubungan ini kemudian didukung oleh
tingginya korelasi
antara kualitas tidur dan kualitas hidup (r ¼ 0Æ46,
P < 0Æ001) dalam penelitian ini.
Keterbatasan penelitian
Salah satu keterbatasan dari penelitian ini adalah periode
tindak lanjut pendek setelah pengobatan. Setelah
penelitian, seperti yang diminta oleh pasien, mereka atau
anggota keluarga mereka diajarkan teknik titik
akupuntur pijat, dan pasien didorong untuk menerapkan
akupresur untuk diri mereka sendiri di rumah untuk
mempromosikan tidur. Karena kita tidak bisa
memastikan keandalan dan validitas acupoints pijat oleh
pasien, data tindak lanjut tidak dikumpulkan; Namun,
mayoritas pasien melaporkan bahwa kualitas mereka
tidur telah meningkat secara keseluruhan. Penelitian di
masa depan harus mencakup studi longitudinal dengan
cross-over desain untuk mendokumentasikan efek
jangka panjang dari akupresur untuk pasien ESRD.
Kesimpulan dan implikasi untuk praktek
Kesimpulannya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
acupres- yakin bisa cepat dan efektif meningkatkan
kualitas pasien ESRD 'tidur. Mereka juga menunjukkan
bahwa pasien kelompok akupresur secara signifikan
meningkatkan kualitas hidup mereka lebih dari
kelompok kontrol. Studi ini memberikan model
intervensi berdasarkan penelitian- bagi penyedia layanan
kesehatan merawat pasien ESRD dengan kualitas tidur
yang buruk dan rendahnya kualitas hidup. Penerapan
temuan ini mungkin memiliki implikasi penting bagi
pasien ESRD dengan gangguan tidur dan yang berada di
perawatan dialisis. Penilaian pasien ESRD 'kualitas tidur
harus menjadi bagian penting dari praktik keperawatan,
dan dokter harus mempertimbangkan untuk memberikan
akupresur sebagai metode untuk meningkatkan pasien
dialisis' kualitas kualitas tidur dan kehidupan. Perawat,
pasien dan keluarga mereka dapat dengan mudah dilatih
untuk mengelola akupresur untuk mereka yang memiliki
gangguan tidur.
Ucapan Terima Kasih
Kami ingin mengucapkan terima kasih Science Counsel
Nasional Taiwan untuk menyediakan dana untuk
penelitian ini dan untuk Dr Loren Kabellar dan James
M. Huberty untuk meninjau naskah pabrikan.
© 2003 Blackwell Publishing Ltd, Journal of Advanced Nursing, 42 (2), 134-
142
pijat titik akupuntur untuk pasien dengan penyakit ginjal
stadium akhir
Referensi
Akupunktur (1997) NIH Konsensus Pernyataan 15, 1-34. http: //
odp. od.nih.gov/consensus/cons/107/107_intro htm
Buysse DL, Reynolds CF, Monk TH, Berman SR & Kupfer DJ
(1989) The Pittsburgh Indeks Kualitas tidur: instrumen baru
untuk praktek psikiatri dan penelitian. Psychiatric Research 28,
193- 213.
Chang YS (1995) Akupresur Memijat Tetap Sehat (dalam bahasa
Cina). Yuan-Chi-Tzai Publishing, Taipei.
Chen A. (1993) terapi akupunktur efektif untuk stroke dan
penyakit brovascular serebral. Bagian III: resep untuk
pencegahan. American Journal of Akupunktur 21, 305-318.
Chen ML, Lin LC & Lin JG (1999) Efektivitas acu- tekanan
dalam meningkatkan kualitas tidur warga dilembagakan.
Journal of Gerontology 54A, M389-M394.
Dale RA (1997) demythologizing akupunktur, bagian I: ilmiah
mekanisme dan penggunaan klinis. Alternatif dan Komplementer
Terapi 3, 125-131.
Dandifer J. (1997) Akupresur: Untuk Kesehatan, Vitalitas dan
Pertolongan Pertama. Elemen, Rockport.
Dibble SL, Chapman J., Mack KA & Shih AS (2000) Akupresur
untuk mual: hasil dari studi percontohan. Onkologi Keperawatan
Forum 27, 41-47.
Foley DJ, Monjan AA, Brown SL, Simonsick EM & Wallace
RB keluhan (1995) Sleep antara pasien lansia: studi miological
epide- dari tiga komunitas. Tidur 18, 425-432.
Freeman LW & Lawlis GF (2001) Mosby ini Pelengkap dan
Pengobatan Alternatif - Pendekatan Penelitian Berbasis.
Mosby, St Louis.
Kambing GC (1994) Pijat-dasar ilmiah dari sebuah seni kuno: efek
fisiologis dan terapeutik. British Journal of Sports Medicine 28,
153-156.
Gudex CM (1995) yang berhubungan dengan kualitas
kesehatan hidup pada gagal ginjal stadium akhir. Kualitas
Hidup Penelitian 4, 359-366.
Guillaume J., Danial P., Bernard F. & Bernard C. (1995) Sleep apnea
kejadian pada pasien hemodialisis pemeliharaan: pengaruh
Dialog buffer lisis. Nefron 71, 138-142.
Hanly PJ & Pierratos A. (2001) Peningkatan apnea tidur di
pasien gagal ginjal kronis yang menjalani nokturnal hemo-
dialisis. New England Journal of Medicine 344, 102-107.
Holley JL, Nespor S. & Rault R. (1992) Perbandingan dilaporkan
gangguan tidur pada pasien dialisis kronis dan dialisis peritoneal
terus menerus. American Journal of Kidney Disease 14, 156-
161.
Huang ST (1991) Illustrated dari Special Saluran akupresur
Maslow bijak. Su-Chyuan Publishing, Taipei (dalam bahasa
Cina).
Lindqvist R. & Sjoden P. (1998) Strategi coping dan kualitas
hidup di antara pasien yang terus menerus ambulatory
peritoneal dialysis. Jurnal Advanced Nursing 27, 312-319.
Lok P. (1996) Stresor, mekanisme koping dan kualitas hidup antara
pasien dialisis di Australia. Jurnal Advanced Nursing 23, 873-
881.
Parker K. (1996) konten Dream dan tidur subjektif kualitas pada
pasien stabil pada dialisis kronis. ANNA Journal 23, 201- 213.
Pressman MR, Schleiffer CR & Peterson DD (1993) Sleep dis
memerintahkan menghirup ESRD: efek menguntungkan akut
pengobatan
141
S.-L. Tsayet al.
dengan continuous positive airway pressure hidung. Ginjal
Inter- 43, 1134-1139.
Roger AE, Caruso CC & Aldrich MS (1993) Keandalan dari buku
harian tidur untuk penilaian dari pola tidur / bangun. Nursing
Research 42, 368-372.
Scharf MB, Brannen DE & McDannold MA (1994) evaluasi
subyektif dari dilator hidung pada tidur dan mendengkur.
THT Journal 73, 395-401.
Silverberg DS, Iaina A. & Osksenberg A. (1997) Sleep terkait
gangguan pernapasan: patogenesis dan potensi menarik bagi
nephrologist. Nephrology Dialysis Transplantation 12, 680- 683.
142 © 2003 Blackwell Publishing Ltd, Journal of Advanced Nursing, 42 (2), 134-
142
Tsay SL & Healstead M. (2002) perawatan diri self-efficacy,
depresi, dan kualitas hidup di antara pasien yang menerima
hemodialisis di Tai wan. International Journal of Nursing Studi
39, 245-251.
Walker S., Fine A. & Kryger MH (1995) keluhan tidur adalah
umum di unit dialisis. American Journal of Kidney Disease 26,
751-756.
Wang YW (1997) Pengaruh akupresur pada Gangguan Tidur
dari Taiwan Lansia. Disertasi Doktor, Case Western Reserve
University, Cleveland, OH.
Ware JE, Kosinski M. & Keller SD (1994) Fisik dan Mental
Ringkasan Kesehatan Timbangan: Panduan A Pengguna. New
England Medical Center, Boston.