Metode Illinois (Nelson dkk, 1979)

1. Biji kedelai dimasak dengan air panas selama 15 menit (90-100oC)

kemudian dihilangkan kulitnya
2. Kedelai diblansir (direndam) dalam larutan NaHCO3 0,25% selama 30
menit lalu ditiriskan dan dicuci
3. Kedelai digiling dengan air secukupnya hingga terbentuk bubur encer
kemudian disaring hingga diperoleh kandungan padatan di dalamnya
sebesar 10%
4. Bubur kedelai encer dipanaskan pada suhu 9=85oC dan dihomogenisasi
pada tekanan 1500 psi
5. Susu kedelai diencerkan dengan air hingga kandungan padatannya
mencapai 6%
6. Susu kedelai ditambah dengan gula dan bahan penyedap lain
7. Susu kedelai dihomogenisasi kembali pada tekanan 1500 psi, dikemas
dalam botol, kaleng, atau tetrapack, dan disterilisasi
Metode Pusbangtepa (Pusat Pengembangan Teknologi Pangan IPB):
1. Kedelai dipisahkan dari kotoran dan biji yang rusak, direndam selama 8 jam,
direbus, dan dicuci
2. Kedelai digiling menggunakan air panas dengan perbandingan air:kedelai
ialah 8:1 dan disaring
3. Susu kedelai ditambah dengan gula pasir 4-5%, essen, dan garam 0,55%
kemudian dikemas dan disterilisasi dengan autoklaf selama 20 menit
(121oC)
4. Untuk menghilangkan rasa pahit, sebelum sterilisasi dapat ditambahkan
natrium fosfat (5 gr), kalium hidroksida (10 gr), dan natrium bisulfit (10 gr)
untuk setiap kg kedelai kering yg diolah
Metode sederhana:
1. Kedelai yang telah disortasi direndam dalam larutan NaHCO3 (0,25-0,5%)
selama 15 menit (suhu ruang) dengan perbandingan air: kedelai=3:1
2. Kedelai ditiriskan dan dididihkan selama 20 menit
3. Kedelai digiling
4. Bubur yang diperoleh ditambah dengan air mendidih hingga jumlah air
keseluruhan mencapai 10x bobot kedelai kering
5. Bubur encer disaring dengan kain kasa
6. Susu kedelai mentah ditambah dengan gula 5-7% dan flavor essence untuk
meningkatkan rasa dan penerimaan dan dipanaskan sampai mendidih
7. Setelah mendidih dibiarkan selama 20 menit
8. Jika akan dikemas dalam botol, susu kedelai dapat ditambah dengan CMC
100 ppm (100 mg CMC ditambahkan ke dalam 1 liter susu kedelai)