Laporan Observasi Lapas Cinere Dan Sukam
Laporan Observasi Lapas Cinere Dan Sukam
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga Permasyarakatan (disingkat Lapas) adalah tempat untuk
melakukan pembinaan terhadap warga binaan di Indonesia. Sebelum dikenal
istilah Lapas di Indonesia, tempat tersebut disebut dengan istilah penjara.
Lembaga permasyarakatan merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah
Direktorat Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia (dahulu Departemen Kehakiman). Penghuni Lembaga
Permasyarakatan adalah warga binaan Permasyarakatan bisa juga yang
statusnya masih tahanan, maksudnya orang tersebut masih berada dalam
proses peradilan dan belum ditentukan bersalah atau tidak oleh hakim.
Pegawai Negeri Sipil yang menangani pembinaan narapidana dan tahanan di
Lembaga Permasyarakatan disebut Petugas Permasyarakatan, atau dahulu
dikenal dengan istilah Sipir Penjara.
Konsep pemasyarakatan pertama kali digagas oleh Menteri Kehakiman
Sahardjo pada tahun 1962. Ia menyatakan bahwa tugas jawatan kepenjaraan
bukan hanya melaksanakan hukuman, melainkan juga tugas yang jauh lebih
berat adalah mengembalikan orang-orang yang dijatuhi pidana ke dalam
masyarakat. Pada tahun 2005, jumlah penghuni Lapas di Indonesia mencapai
97.671 orang, lebih besar dari kapasitas hunian yang hanya untuk 68.141
orang.
Lembaga Permasyarakatan terbagi menjadi dua yaitu Lembaga
Permasyarakatan Terbuka dan Tertutup. Lapas tertutup, adalah satu institusi
di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia yang melakukan pembinaan terhadap
warga binaan sejak ia dipidanakan, dan untuk kasus pidana umum sampai ia
dipindahkan ke Lapas terbuka untuk mengikuti pembinaan lanjutan.
Page | 1
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 2
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 3
Laporan Observasi PPKN B 2014
B. Rumusan Masalah
Lapas?
tertutup?
tertutup?
tertutup?
Page | 4
Laporan Observasi PPKN B 2014
C. Tujuan Observasi
(Lapas)
lembaga pemsyarakatan
lapas tersebut
Page | 5
Laporan Observasi PPKN B 2014
D. Manfaat Observasi
perkuliahan .
Acara pidana.
Page | 6
Laporan Observasi PPKN B 2014
BAB II
METODELOGI OBSERVASI
A. Metode Observasi
Observasi
Wawancara
Studi Lapangan
Page | 7
Laporan Observasi PPKN B 2014
Observasi II
Lemabaga Pemasyarakatan Tertutup Kelas I Sukamiskin Bandung
Selasa , 22 Desember 2015
C. Subjek Observasi
Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Cinere Jakarta
Humas Lembaga Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II
Cinere Jakarta
Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan kelas I Sukamiskin
Bandung
Humas Lemabaga Pemasyarakatan kelas I Sukamiskin Bandung
Aktivitas wargabinaan didalam lembaga pemsyarakatan
Page | 8
Laporan Observasi PPKN B 2014
BAB III
HASIL OBSERVASI
Page | 9
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 10
Laporan Observasi PPKN B 2014
dibagi dalam 10 kamar hunian, dan pada tahun anggaran 2008 / 2009 telah
menjadi 20 kamar. Kamar hunian yang ada di Lapas Terbuka berbeda dengan
Page | 11
Laporan Observasi PPKN B 2014
kamar asrama atau kost yang tidak dilengkapi dengan jeruji besi seperti yang
biasa digunakan oleh kamar hunian Lapas tertutup. Adapun Visi , misi ,
VISI :
Tujuan :
Memulihkan kesatuan hubungan hidup kehidupan dan penghidupan
narapidana di tengah tengah masyarakat;
Memberi kesempatan bagi Narapidana untuk menjalakan fungsi sosial
secara wajar yang selama ini dibatasi ruang geraknya selama di dalam
Lembaga Pemasyarakatan, dengan begitu maka seorang Narapidana
yang berada di Lembaga Pemasyarakatan Terbuka dapat berjalan
berperan sesuai dengan ketentuan norma yang berlaku di dalam
masyarakat;
Meningkatkan peran aktif petugas, masyarakat dan Narapidana itu
sendiri dalam rangka pelaksanaan proses pembinaan;
Page | 12
Laporan Observasi PPKN B 2014
Fungsi :
Moto :
Page | 13
Laporan Observasi PPKN B 2014
Mekansisme Pelayanan :
Page | 14
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 15
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 16
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 17
Laporan Observasi PPKN B 2014
1. Pembinaan Kepribadian.
adalah pembinaan yang bertujuan meningkatkan kualitas pribadi
narapidana agar memiliki mental spiritual yang baik, memiliki kesadaran
hukum yang baik, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang baik
dan memiliki kemampuan intelektual yang lebih baik. Program pembinaan
Kepribadian terbagi menjadi :
a. Program belajar membaca Al – Quran;
b. Program pengajian (ceramah agama Islam);
c. Kebaktian bagi umat kristiani.
d. Program perayaan Hari Besar masing- masing agama dan kepercayaan
WBP;
e. Program kegiatan olah raga dan seni (band dan marawis);
f. Program pelaksanaan kegiatan kunjungan untuk WBP setiap hari
dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB.
2. Pembinaan Kemandirian
adalah pembinaan yang bertujuan meningkatkan kemampuan Narapidana
untuk mencari penghidupan melalui kegiatan bimbingan kerja. Program
pembinaan Kemandirian terbagi menjadi :
a. Peternakan : Kambing, Ayam, Itik, Angsa, Ikan lele;
b. Pertanian : kangkung, sawi dan bayam;
c. Pencucian Kendaraan Bermotor;
d. Kegiatan belajar menjahit dan pangkas rambut;
e. Laundry;
f. Pembuatan pot tanaman;
Page | 18
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 19
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 20
Laporan Observasi PPKN B 2014
Catatan :
1. Setiap hari Jum’at diadakan sholat Jum’at bagi umat WBP muslim dan
Kebaktian untuk WBP Nasrani.
2. Hari selasa dan kamis diadakan pengajian rutin setelah sholat dzuhur
pengajian dibimbing oleh pembimbing dari Departemen Agama dan Korps
Mubaligh Istiqlal.
Page | 21
Laporan Observasi PPKN B 2014
Bapak kandung yang terjerat kasus judi pasal 303 ini asalnya dari tegal
dan mempunyai anak 5. Beliau berada dilapas cinere ini baru seminggu,
sebelumnya beliau dalam proses kasusnya dari tampora-polres-salemba-
cinere. Bapak kandung selama 7bulan di salemba beliau menerima surat
kelakuan baik lalu dipindahkan ke lapas cinere. Beliau merasa nyaman
dilapas cinere karena orang sekitar atau warga binaan lain sangat ramah.
Penjagaan yang dilakukan oleh petugas tidak terlalu ketat karena yang
ditanamkan oleh lapas terbuka cinere tersebut sistem kekeluargaan, yaitu
petugas dengan warga binaan saling bekerja sama dalam meningkatkan
budidaya tersebut. Serta hasil dari pemasaran budidaya tersebut warga
binaan pun ikut menikmatinya.
Lalu pada saat dipindahkan dari salemba ke cinere beliau ditanyakan
terlebih dahulu oleh petugas, pekerjaan apa yang ingin dikerjakan oleh
beliau agar selama dilapas ada kegiatan yang bermanfaat. Ternyata beliau
memilih pekerjaan didapur yaitu memasak, beliau mempunyai ahli
dibidang memasak. Beliau bangun tidur jam setengan enam lalu
mempersiapkan makanan untuk arga binaan lain. Apabila ada kesusahan
dalam memasak beberapa arga binaan membantu dalam pekerjaan
tersebut. Kegiatan yang ada di dalam lapas terbuka cinere seperti
perkebunan, perikanan, pertanian dan peternakan dari kegiatan tersebut
biasa dilakukan oleh warga binaan serta Petugas dalam membudidayakan
ke-empat kegiatan tersebut. Jadi warga binaan bebas untuk mengambil
Page | 22
Laporan Observasi PPKN B 2014
sayuran dan ataupun itu yang sudah tersedia di lapas untuk dipergunakan
sebaik mungkin. Namun, apabila kebutuhan sudah habis, bisa di beri oleh
para pengunjung yang dating menjenguk. Apabila tidak ada yang
menjenguk, warga binaan saling berbagi kebutuhan tersebut.
Pada kunjungan lapas, dibuka untuk para pengunjung dari hari senin
sampai jumat. Pada hari sabtu diliburkan dan tidak ada yang boleh
mengunjungi lapas tersebut dengan alasan keluarga atau apapun itu tidak
diperbolehkan. Kunjungan lapas dari jam 08.00 sampai 04.00. Bapak
kandung belum sama sekali dijenguk oleh sanak saudara nya, namun
ketika beliau masih di Salemba sanak saudara nya seperti istri dan anaknya
menjenguk beliau yang sedang dilapas. Hal yang dilarang membawa ke
lapas yaitu membawa handphone, namun kalau hanya sekedar rokok
diperbolehkan.
Nama : Reza
Usia : 29 tahun
Agama : Nasrani
Kasus : Pasal 131 Perkelahian
Status : Menikah
Masa Tahanan : 1 tahun 4 bulan
Riwayat : 6 bulan di Lapas Tertutup Cipinang
4 bulan cuti bersyarat
4 bulan di Lapas Terbuka Cinere Kelas IIB
Bebas : Rabu, 23 Desember 2015
Program pembinaan yang disediakan oleh lapas terbuka kelas II B Cinere ialah di
bidang pertanian yaitu dengan budidaya jamur, peternakan dengan ternak ayam,
perkebunan dengan , dan perikanan budidaya ikan bawal. Bentuk pembinaan
disebut dengan program kerja. Setiap warga binaan memiliki kebebasan untuk
memilih program kerja yang diinginkan sesuai dengan keahliannya masing-
masing. Saudara Reza sendiri yang masa tahanannya hampir selesai mengambil
Page | 23
Laporan Observasi PPKN B 2014
program kerja peternakan ayam. Menurut Saudara Reza, kondisi Lapas Cinere
membuat ia merasa nyaman dan tenang. Selain itu, program pembinaan yang
disediakan juga memberikan manfaat yang cukup banyak terhadap dirinya.
Umur : 27 Tahun
1. Kasus apa yang telah dilanggar sehingga Saudara berada di Lapas ini?
2. Sudah berapa lama Saudara berada di Lapas ini?
3. Sanksi apa yang Saudara terima dan berapa lama masa tahanan yang
Saudara terima?
4. Apa saja perbedaan yang Saudara rasakan di lapas tertutup dan lapas
terbuka?
5. Berapa kali Saudara dijenguk dalam seminggu? Dan waktunya kapan saja
untuk berkunjung?
6. Kegiatan apa saja yang Saudara lakukan selama di lapas ini?
7. Bagaimana waktu pemberian makan di lapas ini sehari-hari?
8. Apakah makanan, pakaian, dan fasilatas yang diberikan oleh lapas terbuka
ini layak menurut Saudara?
9. Bagaimana keamanan yang ada di lapas ini?
10. Apakah ada hakim pengawas pengamat yang datang ke lapas ini?
11. Apakah ada pungutan biaya selama Saudara berada di lapas ini?
12. Bagaimana sikap para petugas lapas kepada para warga binaan?
13. Bagaimana pembinaan keagaman di lapas ini?
Page | 24
Laporan Observasi PPKN B 2014
14. Apa yang dilakukan oleh petugas apabila ada warga binaan yang tidak
melaksanakan kegiatan keagamaan?
15. Benda-benda apa saja yang diperbolehkan ke dalam kamar warga binaan?
16. Bagaimana peraturan waktu yang ditetapkan di lapas ini?
Jawaban
1. Pasal 374 yaitu kasus penggelapan uang.
2. Baru 1 (satu) minggu.
3. 1 tahun 3 bulan.
4. Perbedaan yang dirasakan di lapas salemba dan lapas cinere adalah dari
suasananya. Suasana di lapas tertutup tidak nyaman, karena ramai dan
banyak terjadi kericuhan antara narapidana. Lapas terbuka lebih aman,
makanan lebih layak, lebih diberi kebebasan, dan tempat lebih nyaman.
5. Dijenguk setiap seminggu sekali. Untuk waktu jenguk yaitu hari Minggu
sampai hari Jumat.
6. Kegiatan yang dilakukan selama di lapas adalah bersih-bersih, bercocok
tanam, dan membuat kerajinan tangan.
7. Waktu pemberian makan di lapas ini yaitu tiga kali sehari, makan pagi,
makan siang, dan makan sore. Makanan bisa delivery lewat petugas lapas
dengan menggunakan uang pribadi.
8. Makanan, pakaian, dan fasilitas yang tersedia di lapas ini sudah cukup
layak.
9. Keamanan di lapas ini cukup terjamin. Tidak ada kekerasan.
10. Tidak ada hakim pengawas pengamat yang datang ke lapas ini.
11. Tidak ada pungutan sepeserpun yang dikeluarkan selama berada di lapas
ini.
12. Sikap para petugas sangat ramah dan bersahabat seperti keluarga sendiri.
13. Pembinaan keagamaan dilapas ini setiap adzan diingatkan untuk sholat
bagi yang islam. Sholat jumat di masjid luar lapas dan dicatat namanya,
kemudian ada pengawasnya yang memantau. Bagi umat non muslim
disediakan tempat beribadah.
Page | 25
Laporan Observasi PPKN B 2014
Nama : Heri
Umur : 35 tahun
Pekerjaan terakhir : Konveksi
Tindak Pidana : Curanmor Pasal 365 hukuman 1,3 tahun dengan cb
4 bulan
Baru menghuni lapas terbuka 7 hari karena sudah 10 bulan di
Rutan Salemba
Kegiata yang dilakukan selama seminggu ini hanya bersih-bersih
Kamar yang di tempati Pak Heri satu kamar ditempati oleh dua
orang
Makan disediakan tiga kali sehari, bisa memasak sendiri atau pun
beli makanan di kantin yang telah disediakan
Petugas yang berada di Cinere lebih ramah dari pada di tempat
sebelumnya
Penghuni lapas terbuka Cinere sebanyak 11 warga binaan dan
termasuk 4 orang yang baru dipindahkan seminggu yang lalu
Yang berhak berada di lapas terbuka adalah warga binaan yang
melkuka tindak pidana ringan, seperti pembunuhan, pelanggaran,
penganiayaan, pencurian, penghinaan, dan lain-lain.
Page | 26
Laporan Observasi PPKN B 2014
OBSERVASI II
Page | 27
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 28
Laporan Observasi PPKN B 2014
Jumlah sel di Lapas Sukamiskin saat ini 552 sel dan hingga saat
kami melakukan observasi hanya 490 sel yang terisi/berpenghuni dengan
rician 415 warga binaan kasus tindak pidana korupsi dan 75 warga binaan
dengan kasus tindak pidana umum.Lapas sukamiskin menganut konsep
one man one cell, yaitu hanya ada satu warga binaan yang menghuni satu
kamar. Lapas Sukamiskin merupakan lapas klas I.
Syarat-syarat keluarnya warga binaan;
1. Masa tahanannya telah habis
2. Telah melakukan program pembinaan (2/3 masa tahanan)
3. Meninggal dunia
4. Pengganti denda (pidana tambahan)
Page | 29
Laporan Observasi PPKN B 2014
atau yang diberikan kuasa, setelah JPU membuat surat acara pelaksana
tiga hari.
tertutup.
Page | 30
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 31
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 32
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 33
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 34
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 35
Laporan Observasi PPKN B 2014
Didalam lapas nara pidana memegang uang yang jumlahnya terbatas. Masalah
mengenai komunikasi menurut nara sumber terdapat sarana komunikasi di setiap
blok dan sarana komunikasinya tersebut berupa wartel. Dengan tidak ada
pembatasan waktu dari pihak lapas. Malah pihak lapas mendorong nara pidana
untuk berkomunikasi dengan pihak keluarga.
Nama : Saripudin
Kasus mereka sama yaitupermasalahan pada pihak audit keuangan dari BPKP
dikarenakan mereka belum memutus kontrak kerja dengan para kontraktor dimana
mereka mencanangkan pembangunan tersebut selama setahun. Tak sampai satu
tahun pembangunan, uang anggaran terus cair. Namun saat tutup buku anggaran
diakhir tahun, menurut audit BPKP anggaran untuk bulan-bulan selanjutnya
dianggap korupsi karena tidak diketahui terpakainya. Mereka terkena peraturan
baru sedangkan mereka tidak mengetahui soal peraturan yang baru ini. Mereka
mengakui bahwa mereka sama sekali tidak menerima uang pembangunan tersebut
untuk dimasukkan ke kantong sendiri. karena tak punya cukup bukti, maka
Page | 36
Laporan Observasi PPKN B 2014
Page | 37
Laporan Observasi PPKN B 2014
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sistem lembaga pemasyarakatan secara mekanisme dan secara fasilitas
sarana dan prasarana sudah baik , sistem penjagaan eksternal sudah baik
tetap yang disayangkan untuk sistem penjagaan internal ke arah dalam
pemasyarakatan harus sangat ditingkatkan kembali agar praktek praktek
kecurangan atau praktek pelanggaran tata tertib keamanan didalam
pemasyarakatan untuk wargabinaan lebih ditaati oleh semua wargabinaan .
Page | 38
Laporan Observasi PPKN B 2014
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Pemasyarakatan
jakarta.kemenkumham.go.id/profil/upt/1047-lpterbuka-jakarta
lapassukamiskin.com/
Page | 39
Laporan Observasi PPKN B 2014
LAMPIRAN
Page | 40
Laporan Observasi PPKN B 2014
LAMPIRAN
Page | 41