Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH TERAPI SUARA TERHADAP TEKANAN DARAH

PENDERITA HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA


SEDAP MALAM PADUKUHAN GANDOK
SLEMAN D.I. YOGYAKARTA

E-JOURNAL

Oleh
Rahadian Eko Yudistiro
13603141024

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
Pengaruh Terapi Suara... Rahadian Eko Yudistiro

PENGARUH TERAPI SUARA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA


HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA SEDAP MALAM PADUKUHAN GANDOK
SLEMAN D.I. YOGYAKARTA

THE INFLUENCES OF SOUND THERAPY ON BLOOD PRESSURE OF


HYPERTENSIVE PATIENTS AT SEDAP MALAM ELDERLY HEALTH CARE IN
GANDOK SLEMAN D.I. YOGYAKARTA

Oleh: Rahadian Eko Yudistiro, Program Studi Ilmu Keolahragaan,


Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta
rahadianekoyudistiro@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi suara (instrumental atau murottal)
terhadap tekanan darah penderita hipertensi di Posyandu Lansia Sedap Malam Padukuhan Gandok,
Condongcatur, Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta. Desain penelitian ini merupakan true experimental
design dengan tiga kelompok, yaitu kelompok eksperimen instrumental, eksperimen murottal, dan
kelompok kontrol yang tidak diberikan treatment. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota
Posyandu Lansia Sedap Malam Padukuhan Gandok. Pengambilan sampel dengan teknik probability
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 21 orang yang dipilih secara random dan dilaksanakan
sebanyak tiga kali perlakuan dengan jeda satu hari tanpa perlakuan, selama enam hari. Instrumen
penelitian ini adalah pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji t dan uji F (anova) pada taraf signifikansi
0,05. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan pada kelompok eksperimen yang mendapatkan perlakuan terapi suara
terhadap tekanan darah penderita hipertensi di Posyandu Lansia Sedap Malam Padukuhan Gandok
dengan nilai p < 0,05. Penurunan tekanan darah kelompok instrumental lebih besar dibanding dengan
kelompok murottal.

Kata kunci: Terapi suara, tekanan darah, hipertensi

Abstract
The aim of the study was to determine the influences of sound therapy (instrumental or
murottal) on blood pressure of hypertensive patients at Sedap Malam elderly health care in
Gandok, Condongcatur, Depok, Sleman, DIY. The design of this study was a true
experimental design with three groups, namely the instrumental experiment group, the
murottal experiment group, and the control experiment group which was not given the
treatment. The community utilized in this study was members of Sedap Malam elderly health
care at Gandok village. The researcher used probability sampling technique with 21
randomly selected samples and performed three treatments with a one-day gap without a
treatment, along six days. The instrument of this study was the measurement of blood pressure
using digital sphygmomanometer. Therefore, data analysis used in this research was the t test
and F (anova) test at significant level 0,05. Based on the result of the study that has been
done, it can be concluded that there was a significant influence on the experimental groups
which received a treatment of sound therapy on blood pressure of hypertensive patients at
Sedap Malam elderly health care in Gandok village with p value < 0.05. The decrease in
blood pressure of the instrumental group was greater than that of the murottal group.

Keywords: Sound therapy, blood pressure, hypertension

1
Pengaruh Terapi Suara... Rahadian Eko Yudistiro

PENDAHULUAN hipertensi di Indonesia cukup tinggi.


Undang-Undang Nomor 3 tahun National Basic Health Survey (2013)
1992 tentang kesehatan menjelaskan menjelaskan bahwa prevalensi hipertensi
bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera pada kelompok usia 15-24 tahun adalah
dari badan, jiwa, dan sosial yang 8,7%, usia 25-34 tahun 14,7%, usia 35-44
memungkinkan hidup produktif secara tahun 24,8%, usia 45-54 tahun 35,6%, usia
sosial dan ekonomi. Kesehatan harus 55-64 tahun 45,9%, usia 65-74 tahun 57,6
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh %, dan lebih dari 75 tahun adalah 63,8
terdiri dari unsur-unsur fisik, mental, dan persen. Pada bulan Maret 2017, peneliti
sosial serta di dalamnya terdapat kesehatan melakukan observasi di Posyandu Lansia
jiwa yang menjadi bagian dari integral Sedap Malam Padukuhan Gandok
kesehatan. mengenai jumlah penderita hipertensi di
Kesehatan merupakan hal yang daerah tersebut. Hasil observasi tersebut
sangat penting bagi kehidupan manusia, menunjukkan bahwa terdapat 21 dari 32
namun di zaman yang semakin maju dan orang yang diteliti menderita hipertensi.
canggih saat ini kesehatan cukup sulit Kementerian Kesehatan Republik
dipertahankan atau didapatkan, karena Indonesia (2016) menjelaskan bahwa
semakin banyaknya kemajuan iptek yang dibutuhkan upaya bersama untuk
membuat manusia semakin membatasi menyadarkan masyarakat agar senantiasa
geraknya dan lebih menggantungkan diri melindungi diri dan keluarga dari penyakit
pada hal yang serba instan. Melalui hal tidak menular (PTM) dengan cara
tersebut, masih banyak orang yang belum membiasakan berperilaku CERDIK, yaitu
menyadari akan bahaya hidup sedentary Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan
yang dapat mengancam kesehatan, salah asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat
satunya adalah penyakit hipertensi atau dan seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola
tekanan darah tinggi. stress. Pada program Kemenkes tersebut,
Di Indonesia pada tahun 2007 telah salah satu cara menekan atau mencegah
melakukan Riset Kesehatan Dasar bahaya hipertensi atau penyakit tidak
(Riskesdas) yang meliputi 33 Provinsi. menular adalah kelola stres. Mengelola
Riskesdas melaporkan, pada kelompok stres dapat dilakukan dengan melakukan
umur 18 tahun atau lebih, prevalensi terapi suara.
hipertensi di daerah perkotaan secara Ketika pendekatan penyesuaian
nasional adalah 30,8 persen (Julianty, gaya hidup gagal dalam mengurangi
2010: 59-60). Menurut Kartika (2014) tekanan darah, pengobatan modalitas
dalam Herdiman (2015: 26), prevalensi utama dalam hipertensi adalah pengobatan

2
Pengaruh Terapi Suara... Rahadian Eko Yudistiro

farmakologis. Terapi farmakologi pengelolaan stres dapat menghindari risiko


konvensional berkaitan dengan biaya yang hipertensi melalui penurunan tekanan
sangat tinggi dan efek samping, terutama darah yang dipengaruhi oleh terapi suara.
dalam kasus-kasus terapi kombinasi dan Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin
pengobatan hipertensi resisten. Hal membuktikan mengenai pengaruh terapi
tersebut telah menyebabkan tumbuhnya suara (instrumental dan murottal) terhadap
terapi komplementer non-farmakologis, penurunan tekanan darah penderita
seperti intervensi musik atau terapi suara hipertensi di Posyandu Lasia Sedap Malam
dalam pengobatan hipertensi (Kuhlmann Padukuhan Gandok.
dkk, 2016: 1).
KAJIAN PUSTAKA
Loomba dkk (2012) dalam
Terapi Suara
Kuhlmann dkk (2016: 1-2) juga
Terapi suara yang digunakan dalam
menjelaskan bahwa intervensi musik atau
penelitian ini adalah murottal (lantunan
suara telah ditemukan untuk
ayat suci Al-Quran) dan terapi musik
mempengaruhi hasil klinis dalam berbagai
dengan penjelasan sebagai berikut:
situasi, termasuk efek jangka pendek pada
Murottal
tekanan darah selama prosedur medis
Murottal adalah rekaman suara Al-
seperti pembedahan dan untuk efek jangka
Qur’an yang dilagukan oleh seorang qori’
panjang dalam pengobatan gangguan tidur
(pembaca Al-Qur’an), lantunan Al-Qur’an
atau depresi. Sebuah studi meta-analisis
secara fisik mengandung unsur suara
terbaru menunjukkan bahwa intervensi
manusia (Nurjamiah, 2015: 61). Al-Quran
musik atau suara menyebabkan penurunan
berfungsi sebagai sistem perbaikan
yang signifikan pada tekanan darah
(service system) baik yang bersifat fisik
sistolik, tekanan diastolik darah dan denyut
maupun psikis, yang dikenal sebagai syifa’
jantung yang berhubungan bermacam
yang berarti obat, penyembuh, dan
penyakit yang menyertainya. Ulasan lain
penawar (Mirza, 2014) dalam Rizka (2015:
juga menemukan bahwa mendengarkan
4). Menurut Sa‟dulloh (2008), murottal
musik dapat memiliki efek menguntungkan
ialah rekaman suara Al-Qur‟an yang
pada kecemasan, tekanan darah sistolik,
dilagukan oleh seorang qori‟. Murottal
denyut jantung, laju pernapasan, kualitas
adalah membaca Al-Quran yang
tidur dan nyeri pada pasien dengan
memfokuskan pada dua hal yaitu
penyakit jantung koroner (Bradt J dkk,
kebenaran bacaan dan lagu Al-Quran
2013).
(Yurika, 2016: 30).
Menurut ulasan di atas, terapi
komplementer non-farmakologis dan

3
Pengaruh Terapi Suara... Rahadian Eko Yudistiro

Pernyataan Ibrahim B. Syed (2001) dan dapat membuat rasa nyaman.


dalam Istiqomah (2013) tentang hasil Stephanie (1996: 6-7) juga menjelaskan
penelitian Herbert Benson dari Harvard bahwa manfaat musik di antaranya: a)
University yang menunjukkan bahwa doa, Menurunkan stres dan mendukung proses
membaca Al-Quran, dan mengingat Allah penyembuhan; b) Menemukan aspek-aspek
(dzikir) akan menyebabkan respon kepribadian seseorang yang tersembunyi;
relaksasi yang akan menyebabkan c) Memberi sudut pandang berbeda bagi
penurunan tekanan darah, penurunan seseorang dalam meninjau kehidupan dan
oksigen konsumsi, penurunan denyut memberdayakan seseorang untuk
jantung dan pernapasan. Keadaan ini mengatasi konflik batin; d) Meningkatkan
menimbulkan relaksasi ketenangan pikiran pembelajaran dan daya ingat; e)
yang akan memicu pelepasan serotonin, Merangsang kreativitas dan imajinasi; f)
enkephalin, betaendorphins dan zat lainnya Membuat seseorang menjadi santai,
ke dalam sirkulasi (Rizka, 2015: 5). menyegarkan, dan menenangkan.
Terapi Musik Hipertensi
Terapi musik terdiri dari dua kata Wilson LM (1995) menjelaskan
yaitu terapi dan musik. Terapi berkaitan bahwa definisi hipertensi adalah suatu
dengan serangkaian upaya yang dirancang keadaan meningkatnya tekanan darah
untuk membantu masalah fisik atau sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg
mental, sedangkan musik adalah media dan diastolik lebih dari sama dengan 90
yang digunakan secara khusus dalam mmHg. Hipertensi dapat diklasifikasikan
rangkaian terapi. Dari penjelasan tersebut, menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer
dapat disimpulkan bahwa terapi musik atau esensial yang penyebabnya tidak
adalah terapi yang menggunakan media diketahui dan hipertensi sekunder yang
musik atau terapi yang bersifat nonverbal penyebabnya dapat diketahui (Andhika
(Djohan, 2006: 24). Astati (1995: 195) Mahatidanar, 2016: 14-15).
menjelaskan bahwa terapi musik berarti Ira Haryani (2014: 28-29)
suatu usaha untuk membantu individu menjelaskan bahwa berdasarkan
dalam mengatasi kelainannya dengan penyebabnya, hipertensi dibagi dalam dua
menggunakan musik sebagai medianya. golongan, yaitu hipertensi primer dan
Menurut Kusdinar (2014: 2-4), sekunder. Hipertensi Primer
manfaat dari musik adalah sebagai (Primary/Esensial Hypertension), adalah
pengungkap emosional, penghayatan suatu kondisi yang jauh lebih sering dan
keindahan, hiburan, sarana komunikasi, meliputi 95 % dari hipertensi. Hipertensi
penggerak tubuh, meningkatkan stamina, primer disebabkan oleh berbagai faktor,

4
Pengaruh Terapi Suara... Rahadian Eko Yudistiro

yaitu beberapa faktor yang efek-efek and meta-analysis of music interventions in


kombinasinya menyebabkan hipertensi hypertension treatment: a quest for
(Noviyanti, 2015: 38). Hipertensi tipe ini answers” Hasil penelitian menunjukkan
terjadi pada sebagian besar kasus tekanan bahwa dari 1689 ulasan, efek penyatuan
darah tinggi (sekitar 95 %), penyebab dari kelompok yang diintervensi musik
hipertensi primer tidak diketahui, menunjukkan kecenderungan penurunan
walaupun sering dikaitkan dengan rata-rata tekanan darah sistolik dari 144
kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang mmHg (95% CI: 137-152) ke 134 mmHg
bergerak (inaktivitas) dan pola makan (95% CI: 124-144), dan tekanan darah
(Anna dan Williams, 2007: 13). Hipertensi diastolik dari 84 mmHg (95% CI: 78-89)
Sekunder (Secondary Hypertension), ke 78 mmHg (95% CI: 73-84). Analisis
adalah hipertensi yang disebabkan/sebagai Fixed-efek 3 subkelompok yang diuji coba
akibat dari adanya penyakit lain. Pada dan kelompok kontrol yang valid
sekitar 5-10 % penderita hipertensi, menunjukkan penurunan yang signifikan
penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada dalam kumpulan rata-rata (mean) tekanan
sekitar 1-2 %, penyebabnya adalah darah sistole dan diastole di kedua
kelainan hormonal atau pemakaian obat kelompok intervensi musik. Kesimpulan
tertentu, misalnya pil KB (Haryono dan dalam penelitian ini adalah melalui review
Setyaningsih, 2013: 31-32). sistematis dan meta-analisis yang
Penelitian yang Relevan mengungkapkan kecenderungan penurunan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Stefan tekanan darah pada pasien hipertensi yang
Koelsch dan Lutz Jancke (2015) dengan menerima intervensi musik atau suara.
judul “Music Therapy and the Heart”.
METODE PENELITIAN
Pada jurnal penelitian tersebut, dijelaskan
Metode Penelitian
bahwa musik memiliki kekuatan dalam
Metode yang digunakan dalam
membangkitkan dan memodulasi emosi
penelitian ini adalah true experimental
serta suasana hati, bersama dengan
design. Sampel yang digunakan untuk
perubahan aktivitas jantung, tekanan darah,
eksperimen maupun sebagai kelompok
dan pernapasan. Meskipun ada
kontrol diambil secara random dari
heterogenitas besar dalam metode dan
populasi tertentu. Desain dalam penelitian
kualitas antara penelitian sebelumnya
ini adalah pretest-posttest control group
tentang efek musik pada jantung.
design yang terdapat dua kelompok yang
2. Penelitian yang dilakukan oleh Anne Y.
dipilih secara random yaitu kelompok
R. Kühlmann, Jonathan R. G. Etnel, et al
eksperimen dan kelompok kontrol, pertama
(2016) yang berjudul “Systematic review

5
Pengaruh Terapi Suara... Rahadian Eko Yudistiro

diberi pretest untuk mengetahui keadaan probability sampling dengan teknik


awal, kemudian kelompok eksperimen random sampling.
diberikan perlakuan (treatment), Prosedur
sedangkan kelompok kontrol tidak. Setelah Teknik pengumpulan data yang
itu diberikan posttest untuk mengetahui digunakan adalah dengan mengukur
adakah perbedaan antara kelompok tekanan darah menggunakan
eksperimen dan kelompok kontrol. sphygmomanometer digital dan pemberian
Waktu dan Tempat Penelitian terapi suara kepada responden yang
Penelitian dilakukan pada tanggal menjadi subjek dalam penelitian. Teknik
23 - 31 Maret 2017, dengan rincian waktu pengumpulan data dengan mencatat hasil
23 Maret 2017 untuk pengambilan data pengukuran tekanan darah responden
pretest di Posyandu Lansia Sedap Malam sebelum dan setelah dilakukan perlakuan
Padukuhan Gandok Kecamatan Depok terapi suara.
Kabupaten Sleman Provinsi D.I. Teknik Analisis Data
Yogyakarta, 24 - 30 Maret 2017 Teknik analisis data yang
pelaksanaan penelitian terapi suara digunakan dalam penelitian ini adalah uji
instrumental atau murottal di Posyandu prasyarat yang terdiri dari uji normalitas
Lansia Sedap Malam atau kediaman dan uji homogenitas. Selanjutnya
responden masing-masing dan 31 Maret dilakukan uji hipotesis dengan uji t dua
2017 untuk pengambilan data posttest di sample berkorelasi dan uji F (anova)
Posyandu Sedap Malam Padukuhan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for
Gandok. Windows Evaluation Version.
Subyek Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini
Hasil Penelitian
adalah seluruh anggota Posyandu Lansia
Sedap Malam Padukuhan Gandok yang 200
180
160

menderita penyakit hipertensi. Sample 140


120
Instrumental

100 Murottal

yang digunakan dalam penelitian ini 80


60
Kontrol

40
berjumlah 21 orang, yang dibagi menjadi 20
0
Pretest Posttest
tiga kelompok yaitu kelompok eksperimen
berjumlah 7 orang untuk musik
Gambar 1. Diagram Penurunan Sistole
instrumental, 7 orang untuk murottal dan
Pada gambar 1 menjelaskan
kelompok kontrol berjumlah 7 orang.
mengenai tingkat penurunan tekanan darah
Adapun teknik penarikan sampel pada
sistole pada masing-masing tiga kelompok
penelitian ini yaitu menggunakan

6
Pengaruh Terapi Suara... Rahadian Eko Yudistiro

penelitian. Tekanan darah sistole pada Posyandu Lansia Sedap Malam Padukuhan
kelompok instrumental mengalami Gandok dibandingkan kelompok kontrol.
penurunan sebesar 22 mmHg (173 menjadi Berdasarkan hasil uji F pengukuran
151 mmHg), pada kelompok murottal juga tekanan darah pada kelompok eksperimen
mengalami penurunan sebesar 11 mmHg dan kontrol adalah seluruh nilai F hitung >F
(153 menjadi 142 mmHg), dan pada tabel (3,55). Pada tekanan darah sistole, uji F
kelompok kontrol mengalami peningkatan Post Hoc menunjukkan bahwa ketiga
sebesar 2 mmHg (151 menjadi 153 kelompok penelitian memiliki beda
mmHg). siginifikan. Hasil berbeda ditunjukkan uji

120
F Post Hoc tekanan darah diastole, yaitu
Instrumental
100
instrumental memiliki beda signifikan
80
Murottal

60
Kontrol dengan kontrol, namun tidak beda
40

20
signifikan dengan murottal. Selanjutnya
0
Pretest Posttest
murottal tidak beda signifikan dengan
instrumental dan tidak beda signifikan
Gambar 2. Diagram Penurunan Diastole dengan kontrol.
Pada gambar 2 menjelaskan Pembahasan
mengenai tingkat penurunan tekanan darah Hasil penelitian tersebut
diastole pada masing-masing tiga menunjukkan bahwa tekanan darah sistole
kelompok penelitian. Tekanan darah pada kelompok instrumental memiliki
diastole pada kelompok instrumental penurunan yang paling besar, yaitu sebesar
mengalami penurunan sebesar 15 mmHg 22 mmHg. Selanjutnya, tekanan darah
(107 menjadi 92 mmHg), pada kelompok diastole pada kelompok instrumental juga
murottal mengalami penurunan sebesar 9 memiliki penurunan yang paling besar,
mmHg (96 menjadi 87 mmHg), dan pada yaitu sebesar 15 mmHg.
kelompok kontrol mengalami peningkatan Hasil penelitian di atas relevan
sebesar 2 mmHg (96 menjadi 98 mmHg). dengan pendapat Kuhlmann dkk (2016: 1-
Hasil uji hipotesis dari kelompok 2) yang menjelaskan bahwa sebuah meta-
eksperimen adalah nilai seluruh t hitung >t analisis terbaru tentang efek terapi musik,
tabel (1,94318), sedangkan pada kelompok menunjukkan bahwa intervensi suara
kontrol nilai seluruh t hitung < t tabel mengakibatkan penurunan yang signifikan
(1,94318). Berdasarkan hasil tersebut dapat pada tekanan darah sistolik, tekanan
diartikan bahwa ada pengaruh yang diastolik dan denyut jantung. Pada
signifikan dari terapi suara terhadap penelitian tentang efek terapi musik
tekanan darah penderita hipertensi di tersebut menujukkan bahwa mendengarkan

7
Pengaruh Terapi Suara... Rahadian Eko Yudistiro

musik dapat memiliki efek menguntungkan penurunan kerja kelenjar keringat, dan
pada kecemasan, tekanan darah sistolik, penurunan tekanan darah (Dian Novita,
denyut jantung, laju pernapasan, kualitas 2012: 38).
tidur dan nyeri pada pasien dengan Mekanisme pada intervensi suara
penyakit jantung koroner. menyebabkan peningkatan kadar dopamin
Selain itu, Ibrahim B. Syed (2001) otak melalui sistem kalmodulin-dependen.
dalam Istiqomah (2013) menyatakan Peningkatan kadar dopamin ini
tentang hasil penelitian Herbert Benson menghambat aktivitas simpatik melalui
dari Harvard University yang reseptor dopamin-2 yang dapat
menunjukkan bahwa doa, mendengar atau mengurangi tekanan darah. Selanjutnya,
membaca Al-Quran, dan mengingat Allah suara dapat mengarahkan persepsi
(dzikir) akan menyebabkan respon seseorang ke keadaan emosional yang
relaksasi yang akan menyebabkan lebih menyenangkan, sehingga memicu
penurunan tekanan darah, penurunan perasaan yang berhubungan dengan
oksigen konsumsi, penurunan denyut relaksasi fisik dan mental. Hal ini juga
jantung dan pernapasan. Keadaan ini dapat menimbulkan emosi positif yang
menimbulkan relaksasi ketenangan pikiran berhubungan dengan aktivasi sistem
yang akan memicu pelepasan serotonin, limbik, sehingga melepaskan endorfin
enkephalin, betaendorfin dan zat lainnya yang mempengaruhi sistem fisiologis
ke dalam sirkulasi. seseorang (Kuhlmann dkk, 2016: 6).
Arslan, Ozer, dan Ozyurt (2007) Musik atau suara juga dipercaya
menjelaskan bahwa efek yang ditimbulkan dapat meningkatkan hormon endorfin
suara adalah menurunkan stimulus sistem (Wilgram, 2002; Nilsson, 2009; Chiang,
syaraf simpatis. Respon yang muncul dari 2012). Endorfin memiliki efek relaksasi
penurunan aktivitas tersebut adalah pada tubuh (Potter dan Perry, 2006).
menurunnya aktivitas adrenalin, Endorfin juga sebagai ejektor dari rasa
menurunkan ketegangan neuromuskular, rileks dan ketenangan yang timbul,
meningkatkan ambang kesadaran. midbrain mengeluarkan Gama Amino
Indikator yang dapat diukur dengan Butyric Acid (GABA) yang berfungsi
penurunan itu adalah menurunnya denyut menghambat hantaran impuls listrik dari
jantung, laju pernafasan, tingkat satu neuron ke neuron lainnya oleh
metabolisme, konsumsi oksigen menurun, neurotransmitter di dalam sinaps (Dian
menurunnya ketegangan otot, menurunnya Novita, 2012: 37).
sekresi epinefrin, penurunan asam Sesuai dengan uraian di atas, hasil
lambung, meningkatnya motilitas, penelitian yang dapat disimpulkan melalui

8
Pengaruh Terapi Suara... Rahadian Eko Yudistiro

hasil uji-t dan uji-F tentang pengaruh terapi DAFTAR PUSTAKA


suara terhadap tekanan darah penderita Andhika Mahatidanar. (2016). Pengaruh
Musik Klasik terhadap Penurunan
hipertensi di Posyandu Lansia Sedap
Tekanan Darah pada Lansia
Malam Padukuhan Gandok adalah terapi Penderita Hipertensi. Skripsi.
Lampung: FK UNILA.
suara dapat menurunkan tekanan darah
sistole dan diastole responden penelitian Astati. (1995). Terapi Okupasi, Bermain,
dan Musik untuk Anak
serta memiliki tingkat penurunan tekanan
Tunagrahita. Bandung:
darah berbeda sesuai dengan jenis suara Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
yang diberikan.
Dian Novita. (2012). Pengaruh Terapi
SIMPULAN DAN SARAN Musik terhadap Nyeri Post
Simpulan Operasi Open Reduction and
Internal Fixation (ORIF) di
Berdasarkan hasil analisis data, RSUD Abdul Moeloek Propinsi
deskripsi, pembahasan dan hasil penelitian, Lampung. Skripsi. Depok: FIK
UI.
dapat diambil kesimpulan bahwa terapi
suara, baik instrumental maupun murottal Dian Novita. (2012). Pengaruh Terapi
Musik terhadap Post Operasi
dapat menurunkan tekanan darah secara Open Reduction and Internal
signifikan, namun penurunan tekanan Fixation (ORIF) di RSUD dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi
darah kelompok instrumental lebih besar Lampung. Tesis. Depok: UI.
dibanding dengan kelompok murottal.
Djohan. (2006). Terapi Musik (teori dan
Saran aplikasi). Yogyakarta: Galang
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, Press.
ada beberapa saran yang dapat Hendri Kusdinar. (2014). Asyiknya
disampaikan yaitu: Bermain Musik. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
1. Bagi penderita hipertensi di Posyandu
Lansia Sedap Malam Padukuhan Gandok Herdiman. (2015). Pengaruh Terapi Musik
dalam Menurunkan Tekanan
dapat menerapkan terapi suara untuk Darah pada Pasien Hipertensi di
mengurangi resiko atau bahaya dari Desa Kepuh Kecamatan
Palimanan Kabupaten Cirebon.
penyakit hipertensi secara rutin. Jurnal. Bandung: Sekolah Tinggi
2. Bagi Dinas Kesehatan, organisasi Ilmu Keperawatan PPNI Jawa
Barat.
kesehatan, dan penderita hipertensi dapat
menerapkan terapi suara sebagai modalitas http://pptm.depkes.go.id/site/cerdik/
diakses pada tanggal 21 Februari
terapi atau terapi pendukung untuk 2017
mengontrol atau mengurangi bahaya
http://www.depkes.go.id/article/view/1605
penyakit hipertensi. 2300003/bulan-hipertensi-

9
Pengaruh Terapi Suara... Rahadian Eko Yudistiro

saatnya-rutin-cek-tekanan-darah- dan Imajinasi. Bandung: Penerbit


dan-denyut-nadi.html diakses Kaifa.
pada tanggal 21 Februari 2017
Noviyanti. (2015). Hipertensi (Kenali,
Ira Haryani S. (2014). Menu Ampuh Atasi Cegah dan Obati). Yogyakarta:
Hipertensi. Yogyakarta: NOTEBOOK.
NOTEBOOK.
Palmer, Anna and Bryan Williams. (2007).
Istiqomah, Indriana Noor. (2013). Reduced Tekanan Darah Tinggi. Jakarta:
Addiction In Drugs Abusers Penerbit Erlangga.
Undergoing Dhikr At Ponpes
Inabah XIX Surabaya. Folia Rizka Zakiyyatun Nafi’ah. (2015).
Medica Indonesiana Vol.49 No. 1 Pengaruh Pemberian Murottal Al-
January – March 2013 : 8-11 Quran terhadap Tekanan Darah
dan Frekuensi Denyut Jantung
Julianty Pradono. (2010). Faktor-faktor Pasien Pasca Operasi dengan
yang Mempengaruhi Terjadinya Anestesi Umum di Rumah Sakit
Hipertensi di Daerah Perkotaan. Umum Daerah Dr. Moewardi
Pusat Teknologi Intervensi Surakarta. Naskah Publikasi.
Kesehatan Masyarakat, Surakarta: UMS.
Balitbangkes.
Rudi Haryono dan Sulis Setianingsih.
Kühlmann, Anne dkk. (2016). Systematic (2013). Musuh-musuh Anda
review and meta-analysis of music Setelah Usia 40 Tahun.
interventions in hypertension Yogyakarta: Gosyen Publishing.
treatment: a quest for answers.
Netherlands: Department of Yurika Chendy Rusianto. (2016). Pengaruh
Cardiothoracic Surgery, Erasmus Terapi Murottal Surat Al-Mulk
University Medical Center. terhadap Respon Kognitif pada
Anak Autis di Sekolah Luar Biasa
Merrit, Stephanie. (2003). Simfoni Otak: Negeri 01 Bantul Yogyakarta.
39 Aktivitas Musik yang Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta:
Merangsang IQ, EQ, dan SQ FKIK UMY.
untuk membangkitkan Kreativitas

10

Anda mungkin juga menyukai