Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“TAKSONOMI CANGELOSI"
DISUSUN OLEH
KELOMPOK II
ANGGOTA:
1. PUTRI NADILA WULANDARI (15029040)
2. NIDYA MILANO (15029072)
3. YULINAR (15029126)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2017
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas berkat dan rahmat-Nyalah
kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas akademik Evaluasi Pembelajaran Matematika tahun 2017. Adapun topik yang
dibahas di dalam makalah ini adalah mengenai Taksonomi Cangelosi.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Armiati, M.Pd. sebagai dosen
Evaluasi Pembelajaran Matematika yang telah membimbing kami sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkonstribusi untuk tersajinya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan
keterbatasan yang ada. Sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca. Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua.
Kelompok II
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI ...............................................................................................................2
BAB I . PENDAHULUAN..........................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................3
C. Tujuan ...............................................................................................................3
BAB II. PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Taksonomi Cangelosi.................................................................4
B. Ranah Kognitif...................................................................................................4
C. Ranah Afektif.....................................................................................................7
D. Ranah Psikomotorik...........................................................................................7
E. Persamaan Taksonomi Bloom dengan Taksonomi Cangelosi...........................8
F. Perbedaan Taksonomi Bloom dengan Taksonomi Cangelosi............................8
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bila dikaitkan dengan dunia pendidikan, maka taksonomi merujuk pada tujuan
pendidikan. Hal ini digunakan untuk menganalisis atau mengkalsifikasikan sebuah
pandangan yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan dalam bentuk sehari-hari.
Berkenaan dengan hal ini, seorang psikolog bidang pendidikan mngembangakan sebuah
taksonomi yang kemudian dikenal dengan Taksonomi Cangelosi. Terdapat empat istilah
yang sering digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa, yakni evaluasi,
penilaian, pengukuran dan tes. Menurut Taksonomi Cangelosi 1990,ada tiga ranah
pengetahuan yaitu Ranah Kognitif,Ranah Efektif,dan Ranah Psikomotor.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja konsep dasar pada Taksonomi Cangelosi?
2. Apa saja rincian ranah kognitif pada Taksonomi Cangelosi?
3. Apa saja rincian ranah afektif pada Taksonomi Cangelosi?
4. Apa saja rincian ranah psikomotor pada Taksonomi Cangelosi?
5. Apa saja persamaan antara Taksonomi Bloom dengan Cangelosi?
6. Apa saja perbedaan antara Taksonomi Bloom dengan Cangelosi?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin disampaikan pada makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep dasar yang ada pada Taksonomi Cangelosi
2. Untuk mengetahui penjelasan ranah kognitif pada Taksonomi Cangelosi
3. Untuk mengethaui penjelasan ranah afektif pada Taksonomi Cangelosi
4. Untuk mengetahui penjelasan ranah psikomotor pada Taksonomi Cangelosi
5. Untuk mengetahui persamaan antara Taksonomi Bloom dengan Cangelosi
6. Untuk mengetahui perbedaan antara Taksonomi Bloom dengan Cangelosi
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar
Terdapat empat istilah yang sering digunakan untuk mengetahui keberhasilan
belajar siswa, yakni evaluasi, penilaian, pengukuran dan tes. Evaluasi dapat dinyatakan
sebagai suatu proses sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan instruksional.
Menurut Cangelosi (1990), penilaian adalah suatu keputusan tentang nilai. Penilaian
dipengaruhi oleh hasil pengukuran. Sedangkan pengukuran merupakan proses
pengumpulan data melalui pengamatan empiris. Proses pengumpulan ini dilakukan untuk
menaksir apa yang diperoleh siswa setelah mengikuti pelajaran selama waktu tertentu.
Proses ini dapat dilakukan dengan mengamati kinerja mereka, mendengarkan apa yang
mereka katakan serta mengumpulkan informasi yang sesuai dengan tujuan melalui apa
yang telah dilakukan siswa. (Desty,2017)
B. Ranah Kognitif
Karna ada perbedaan dari cara menguji pencapaian dua jenis sasaran tingkat
pengetahuan,maka dibuat perbedaan antara konstruk prilaku Pengetahuan
Sederhana dan Pengetahuan Tentang Proses. (Cangelosi,1990:8)
Pengetahuan Sederhana
4
sasaran pengetahuan sederhana apabila siswa memakai penalaran atau proses kognitif
tingkat tinggi untuk menentukan tanggapannya.
Pengetahuan sederhana tidak menjamin bahwa siswa akan menanggapinya
dengan tingkat pengetahuan sederhana. Untuk mencegah hal ini terjadi, tes dirancang
sedemikian rupa sehingga siswa tidak mempunyai waktu untuk bekerja melalui suatu
proses penalaran tingkat tinggi. Hal ini bisa dengan menambah jumlah soal dan
mengurangi waktu pelaksanaannya atau memaparkan soalnya dengan cepat, satu per
satu dengan beberapa kartu yang diperlihatkan sebentar-sebentar. (Defila,2012)
Pemahaman komunikasi
5
kemampuan siswa menafsirkan dan menjabarkan gagasan yang dinyatakan orang lain.
Dengan kata lain, pada tingkat ini lebih memusatkan perhatian pada cara siswa menerima
ungkapan, bukan pada cara mereka merumuskan ungkapan. (Cangelosi,1990: 9)
Konseptualisasi
Tujuan konseptualisasi menuntut siswa memakai penalaran induktif untuk (1)
membedakan contoh konsep tertentu (yakni gagasan atau abstraksi) dari sesuatu yang
bukan contoh dari konsep tersebut. Contohnya membedakan antara luas permukaan sebuah
bentuk geometri dengan beberapa ciri kuantitatif lain bentuk itu (misalnya tinggi, dan
isinya). Atau (2) mengerti mengapa ada hubungantertentu. Contohnya menjelaskan
mengapa luas suatu persegi panjang sama dengan hasil kali panjang dan lebarnya.
(Cangelosi,1990: 9)
Aplikasi
Sasaran aplikasi menuntut siswa memakai penalaran deduktif untuk memutuskan
bagaimana menyelesaikan masalah tertentu. Lebih lanjut, apabila dihadapkan kepada suatu
masalah, siswa yang mencapai sasaran tingkat aplikasi dapat menentukan apakah proses,
asas, fakta, rumus, hukum, atau hubungan lain yang ditentukan dalam isi sasaran itu relevan
atau tidak dengan penyelesaian masalah. Contoh, ketika dihadapkan kepada masalah
kehidupan nyata, dapat menentukan apakah menghitung luas suatu permukaan dapat atau
tidak dapat menyelesaikan masalah itu. Sasaran aplikasi menuntut siswa untuk
memutuskan kapan menghitungnya, sedangkan sasaran pengetahuan tentang proses
menuntut siswa untuk ingat bagaimana menghitungnya. Sebuah soal aplikasi
menghadapkan siswa kepada masalah dan tugas untuk menyimpulkan apakah suatu
hubungan tertentu (misalnya rumus) berguna untuk menyelesaikan masalah itu atau tidak.
(Cangelosi,1990: 10)
Kognisi yang melebihi aplikasi
Beberapa sasaran menuntut siswa memperlihatkan perilaku kognitif yang lebih
tinggi dari tingkat aplikasi. Bloom (1984) menyebutkan tiga konstruki perilaku semacam
itu: (1) analisis, yang menuntut siswa untuk menguraikan isi menjadi beberapa bagian; (2)
sintesis, yang menuntut siswa untuk menghasilkan isi dalam wilayah tertentu; dan (3)
evaluasi, yang menuntut siswa menilai isi menurut kriteria. Tujuan dari tingkatan ini adalah
menuntut siswa untuk berpikir secara kreatif agar dapat memeriksa, menghasilkan, atau
menilai. Contohnya, hasil kali dua bilangan pecahan lebih kecil dari pada bilangan pecahan
itu masing-masing.
6
C. Ranah Afektif
Ranah afektif digolongkan menjadi perilaku afektif tingkat apresiasi dan perilaku
afektif tingkat kemauan untuk bertindak.
a. Perilaku afektif tingkat Apresiasi
Perilaku afektif tingkat apresiasi menuntut siswa untuk mempercayai atau memiliki
keyakinan tertentu tetapi tidak menuntut mereka untuk mempraktekkan keyakinan itu.
Contohnya,Siswa yakin bisa mencari luas bangun datar ataupun volume bangun ruang.
b. Perilaku Afektif Tingkat Kemauan untuk Bertindak
Perilaku afektif tingkat kemauan untuk bertindak menuntut siswa untuk memilih
perilaku yang sesuai dengan keyakinan tertentu. Contohnya,Siswa mencoba membuktikan
sendiri bagaimana proses menemukan luas persegi panjang, atau volume balok.
(Cangelosi,1990: 12)
D. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor digolongkan menjadi (a) kemampuan otot lurik atau (b)
kemampuan untuk melakukan keterampilan khusus.
a. Kemampuan otot lurik
Kemampuan yang berhubungan dengan gerak yaitu kemampuan dalam
menggunakan tubuhnya untuk melakukan kerja fisik dalam parameter terinci tertentu
(misalnya waktu, berat, dan jarak).isi sasaran kemampuan otot lurik harus harus
menentukan kelompok otot yang harus mendapat pelatihan dan jenis kemampuannya.
Kemampuan otot secara umum bisa digolongkan sebagai berikut:
1. Ketahanan, yaitu kemampuan melanjutkan kegiatan.
2. Kekuatan,yaitu kemampuan melawan daya tolak fisik.
3. Kelincahan, yaitu kemampuan untuk menanggapi suatu rangsangan dengan cepat
dan lancar
4. Kelenturan, yaitu rentangan gerakan dalam sendi.
5. Kecepatan, yaitu kemampuan untuk mengurangi jumlah waktu yang diperlukan
untuk berpindah dari satu titik fisik ke titik fisik yang lain.
7
b. Kemampuan melakukan keterampilan khusus
Kemampuan melakukan keterampilan khusus menuntut siswa memanfaatkan
kemampuan otot lurik untuk melaksanakan proses fisik tertentu contohya,Memperagakan
cara atau langkah-langkah melukis bangun datar dan bangun ruang dengan menggunakan
mistar, busur, dan jangkar di papan tulis di depan kelas.
Bloom Cangelosi
8
Pengetahuan( C-1) Pengetahuan
Pemahaman (C-2) ● Pengetahuan sederhana
Aplikasi (C-3) ● Pengetahuan tentang proses
Analisis (C-4) Tingkat intelektual
Tingkatan
Sintesis (C-5) ● Pemahaman komunikasi
Evaluasi (C-6) ● Konseptualisasi
● Aplikasi
● Melebihi aplikasi
Pada dasarnya Bloom dan Cangelosi mengelompokkan ranah kognitif menjadi 6 bagian
yang sama. Namun, Cangelosi mengelompokkannya menjadi 2 tingkat, yaitu: tingkat
pengetahuan dan tingkat intelektual. Kemudian mengkalisifikasikannya lagi menjadi
beberapa bagian. Tingkat pengetahuan pada klasifikasi Cangelosi sama dengan C-1 pada
klasifikasi Bloom. Sedangkan aspek pemahaman komunikasi dan konseptualisasi sama
dengan pemahaman (C-2) pada klasifikasi bloom. Dan aspek melebihi aplikasi pada
Cangelosi meliputi aspek analisis ( C-4), sintesis (C-5), dan evaluasi (C-6) pada klasifikasi
Bloom.
2. Ranah Afektif
Bloom Cangelosi
Penerimaan (receiving) Apresiasi
● Kesiapan untuk menerima Kemauan untuk
● Kemauan untuk menerima bertindak
● Mengkhususkan perhatian.
Tanggapan (responding)
Tingkatan
Penghargaan (valuing)
Pengorganisasian (organization)
Karakterisasi berdasarkan nilai-nilai
(characterization by value or value
complex)
Bloom membagi ranah afektif menjadi lima tingkatan. Sementara Cangelosi lebih
mengkhususkan jenjang pada klasifikasi Bloom dimana tingkat penerimaan pada Bloom
9
sama dengan tingkat apresiasi pada Cangelosi, dan tingkat tanggapan, penghargaan,
pengorganisasian dan karakteristik berdasarkan nilai pada Bloom digabung menjadi satu
bagian yaitu prilaku afektif tingkat kemauan untuk bertindak pada Cangelosi.
3. Ranah Psikomotorik
Bloom Cangelosi
Persepsi Kemampuan otot lurik
Kesiapan Kemampuan keterampilan
Gerakan terbimbing khusus
Tingkatan Gerakan terbiasa
Gerakan kompleks
Penyesuaian pada gerakan
Kreatifitas
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Konsep Dasar: Terdapat empat istilah yang sering digunakan untuk mengetahui
keberhasilan belajar siswa, yakni evaluasi, penilaian, pengukuran dan tes
2. Ranah Kognitif: Cangelosi (1990) mengkategorikan ranah kognitif atas tingkat
pengetahuan dan tingkat intelektual. Tingkat pengetahuan di kelompokan atas dua
pengetahuan yaitu Pengetahuan Dasar dan Pengetahuan Tentang Proses. Sedangkan
kognisi tingkat intelektual dibagi menjadi empat tingkat yaitu Pemahaman
Komunikasi, Konseptualisasi, Aplikasi dan Kognisi yang Melebihi Aplikasi
3. Ranah Afektif: Ranah afektif digolongkan menjadi perilaku afektif tingkat
apresiasi dan perilaku afektif tingkat kemauan untuk bertindak.
4. Ranah Kognitif: Ranah psikomotor digolongkan menjadi (a) kemampuan otot
lurik atau (b) kemampuan untuk melakukan keterampilan khusus.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dari makalah ini. Untuk itu,
diharapkan kepada pembaca agar memberikan kritik dan sarannya bagi makalah ini. Terima
kasih.
11
DAFTAR PUSTAKA
Cangelosi, James S.(1990). Merancang Tes Untuk Menilai Prestasi Siswa. ITB: Bandung
12