Laporan Morula
Laporan Morula
1. Persiapan wadah menggunakan kreneng kecil yang ditali rafia pada empat
sisinya dan diberi tali ijuk sebagai tempat menempel spat kerang hijau.
2. Spat kerang hijau yang telah disortir diletakan pada kreneng tersebut dengan
3. Kemudian kreneng ditalikan pada tali utama dengan jarak antar kreneng 25 cm.
pada umumnya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti faktor
fisika kimia air, kondisi lingkungan sekitar dan musim. Rumput laut yang kami
budidayakan berada pada lingkungan yang bebas dari pencemaran limbah pabrik,
sehingga rumput laut dapat tumbuh dengan optimal. Menurut Arisandi et al.
lakukan adalah pemilihan lokasi dan bibit rumput laut yang akan digunakan.
yang kami lakukan berhasil, karena selama budidaya rumput laut mengalami
peningkatan dan tidak terserang penyakit. Menurut Arisandi et al. (2011), bahwa
keberhasilan budidaya rumput laut selain tergantung dari kesesuaian lahan dan
Penyediaan bibit dan hasil budidaya yang tidak kontinu, khususnya pada masa
pertumbuhan rumput laut lambat dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung
akibat serangan epifit dan infeksi penyakit, merupakan masalah yang sering
berukuran besar, dapat dilihat dengan mata biasa tanpa alat pembesar dan disebut
juga makroalga. Secara alami rumput laut bersifat bentik atau tumbuh menancap
atau menempel pada suatu substrat di perairan laut. Jenis rumput laut yang
tumbuh di laut diperkirakan ada ribuan jenis. Berdasarkan FAO (2010), tanaman
Jenis rumput laut yang digunakan dalam praktikum Budidaya Molusca dan
Rumput Laut adalah Eucheuma cottonii. Monitoring dan sampling rumput laut
dilakukan untuk mengukur laju pertumbuhan. Kegiatan ini dapat dilakukan secara
rutin setiap minggu sekali dan juga pada saat panen. Hasil smapling menunjukan
bahwa rumput laut yang kami budidayakan mengalami pertambahan panjang dan
laut yaitu suhu, salinitas, kecerahan serta kedalaman. Hal ini diperkuat oleh Surni
(2014), bahwa distribusi dan pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii tidak
terlepas dari adanya intensitas cahaya dan suhu yang memungkinkan terjadinya
dalam. Kondisi air laut dan metode merupakan bagian yang penting dalam
rumput laut. Cahaya matahari sangat memiliki peranan yang penting yaitu dalam
yang maksimal pada rumput laut. Menurut Soenardjo (2011), bahwa faktor
Kondisi ini sangat mendukung bagi pertumbuhan rumput laut dimana proses
Faktor fisika kimia air sangat berperan dalam pertumbuhan rumput laut,
berpengaruh adalah suhu, cahaya, salinitas, gerakan air, nutrien (nitrat dan fosfat)
serta kedalaman.
DAPUS
Arisandi, A., Marsoedi., H. Nursyam dan A. Sartimbul. 2011. Pengaruh Salinitas
yang Berbeda terhadap Morfologi, Ukuran dan Jumlah Sel, Pertumbuhan
serta Rendemen Karaginan Kappaphycus alvarezii. Jurnal Ilmu Kelautan.
16 (3) : 143-150.
Arisandi, A., Marsoedi., H. Nursyam dan A. Sartimbul. 2011. Pengembangan
Kultur Jaringan untuk Menghasilkan Bibit Rumput Laut (Kappaphycus
alvarezii) Specific Pathogen Free (SPF). Fakultas Pertanian. Universitas
Trunojoyo.
FAO Fisheries and Aquaculture Department, 2012. The State of World Fisheries
and Aquaculture 2012. FAO of the UN. Rome.
Soenardjo, N. 2011. Aplikasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii (Weber
van Bosse) dengan Metode Jaring Lepas Dasar (Net Bag) Model Cidaun.
Buletin Oseanografi Marina. 1 : 36-44.
Surni, W. 2014. Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) pada Kedalaman
Air Laut yang Berbeda di Dusun Kotania Desa Eti Kecamatan Seram
Barat Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal Biopendix. 1 (1).