KARAKTERISASI RESERVOAR
Evaluasi eksplorasi dan produksi terpadu sangat tepat dan bermanfaat dalam
menanggulangi permasalahan:
1. reservoar retak-alami
2. reservoar karbonat
3. reservoar ber- heterogenitas tinggi
4. reservoar marginal dan
5. untisasi dan/atau lease area
Pendekatan
ARPS (Original manuscript 1956, SPE Reprint Series 1970) memperlihatkan per
kembangan kualitas dan kuantitas cadangan berdasarkan tahapan analisis eksplorasi dan
produksi yang meskipun mempunyai kecenderungan perbedaan makin mengecil, akan tidak
pernah mencapai kesepakatan (asymtotic) seperti digambarkan pada gambar 1.10
Analisis eksplorasi cenderung bersifat optimistik dan over-estimate terutama pada saat
awal, dilain pihak analisis eksploitasi cenderung pesimistik dan under-estimate yang secara
ekstrim dimulai dari cadangan nol pada saat awal. Dengan berjalannya waktu, dalam artian
dengan bertambahnya data dan informasi maka keduanya diharapkan akan saling mencapai
kesepakatan secara asimptutik
Ketidak serasian antara kedua pendekatan secara independent dan stand-olane
(terpisah) tersebut telah disadari sejak lama, akan tetapi dilain pihak berbagai metoda baru
diperkenalkan dan masing-masing pendekatannya berusaha memberikan impresi bahwa
metodanya yang canggih dapat digunakan secara terpisah dalam pengertian tidak tergantung
pada metoda lain, dan hasil analisisnya tak dipakai dengan tingkat validitas tinggi. Hal ini
merupakan salah satu penyebab mengapa upaya integrasi antara aktivitas eksplorasi dan
eksploitasi berjalan lambat sekali, disamping kebutuhan akan energi migas dan pabum belum
terasa memuncak pada saat itu dan tingkat penemuan cadangan baru dilahan-lahan baru
masih tinggi.
Gambar I-11 adalah gambaran atas berbagai kerancuan akibat cara penerapan metoda,
pendekatan dan interpretasi secara terpisah. Masing-masing metoda dan pendekatan tsb
adalah ibarat orang buta yang mencoba untuk mendiskripsi gajah, sehingga besar
2
kemungkinan hasil interpretasinya saling kontradiksi. Sebagai contoh, dikemukakan porositas
batuan adalah salah satu parameter reservoar. Berbagai metoda dan pendekatan dapat
digunakan untuk memperkirakan besaran porositas batuan, sebagai akibatnya muncul
beberapa harga porositas untuk suatu reservoar atau bagian dari reservoar, bahkan pada satu
titik pengamatan yang sama.
Pertanyaannya adalah manakah dari besaran-besaran porositas tsb yang laik pakai
(dalam artian mempunyai tingkat validitas yang tinggi)?
Dengan makin sulitnya penemuan cadangan baru, makin tinggi tingkat kebutuhan akan
energi, dan makin tingginya nilai ekonomi migas sebagai energi, timbul pemikiran untuk
mengurangi kesenjangan dan kerancuan antara kecenderungan optimistik dan pesimistik
dengan maksud meminimasi ketidak pastian dalam memperkirakan cadangan migas
Makin sulit dan langkanya penemuan cadangan baru tercermin dari makin banyaknya
penemuan-penemuan lapangan kecil dan lapangan yang relatif besar di daerah baru yang
tingkat kesulitannya tinggi. Hal ini bila ditinjau dari segi keekonomian memberikan dampak tidak
dikembangkannya lapangan tsb yang dikenal sebagai lapangan marginal.
Upaya meminimasi ketidak pastian tsb melahirkan pendekatan dan evaluasi terpadu.
Ketidak pastian dan kerancuan dalam memperkirakan kandungan migas dan cadangannya
mempunyai pengaruh yang sangat besar, terutama terhadap lapangan marginal.
Akurasi sebesar 1.000.000 barel minyak ditempat atau ekivalen dengan 200.000
-300.000 barel cadangan yang dapat diproduksi tidak atau sedikit sekali pengaruhnya terhadap
lapangan dengan tingkat komersialisasi yang tinggi, dilain pihak, keakurasian cadangan
tersebut sangat berarti bagi lapangan-lapangan marginal karena dapat merubah status dari
lapangan tidak komersial menjadi lapangan komersial.