Kesehatan lingkungan (Kesling) merupakan salah satu dari enam upaya wajib puskesmas. Upaya wajib puskesmas lainnya, yaitu upaya promosi kesehatan, kesehatan ibu anak dan keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, serta pengobatan (Depkes RI, 2004). Di Puskesmas Pembina, program Kesling adalah merupakan salah satu program yang telah berjalan dengan baik. Program Kesling yang dilaksanakan secara umum di antaranya yaitu pengawasan terhadap pengawasan terhadap tempat pengolahan makanan (TPM) (Puskesmas Pembina, 2016). Puskesmas Pembina melaksanakan program pengawasan terhadap TPM terhadap para pengusaha tempat penjualan makanan seperti rumah makan, jasa boga, depot air minum, dan makanan jajanan (Puskesmas Pembina, 2016). Salah satu tugas dari Puskesmas Pembina adalah kesiap-siagaan dan penanggulangan KLB, keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan makanan (Depkes RI, 2003). Namun, menurut tingkat pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Pembina tahun 2016 pencapaian untuk cakupan tempat pengolahan makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan sebesar 75%, sedangkan untuk targetnya yaitu 83% (Puskesmas Pembina, 2016). Salah satu akibat dari kurangnya pengawasan terhadap mutu tempat pengolahan makanan (TPM) adalah terjadinya diare. Diare merupakan keadaan dimana tinjanya encer, dan dapat bercampur darah dan lendir. Diare dapat menyababkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja. Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan tubuh dan menyebabkan dehidrasi. Salah satu penyebab diare adalah kebersihan makanan yang dikonsumsi kurang hygienis (Rosidy, 2015). Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 942/MENKES/SK/VII/2003 menyebutkan bahwa akan dilakukan pendataan pedagang makanan jajanan/kaki
1 2
lima di sekitar sekolah/kantor/pasar atau kelompok di sentra pedagang jajanan.
Makanan Jajanan yang telah terdaftar diberikan stiker tanda terdaftar dan wajib memasang stiker tanda terdaftar pada sarana penjaja makanan jajanan yang dikelolanya. Hasil laporan pendataan meliputi : jenis/nama makanan jajanan dan sentra makanan jajanan, alamat, nama pemilik, nama dan jumlah penjamah, keanggotaan kelompok/assosiasi, sarana dan lokasi penjualan, setiap gedung perkantoran/sekolah/pusat perdagangan/daerah kegiatan pariwisata yang mempunyai kelompok makanan jajanan atau belum berupa kelompok dilakukan penataan untuk menjadi sentra makanan jajanan agar mudah dilakukan pembinaan perlu percontohan sentra makanan jajanan di sekolah (Dinkes RI, 2003). Berdasarkan keterangan di atas, maka penulis merasa perlu untuk mengetahui penyebab cakupan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan di Puskesmas Pembina tidak sesuai target.
1.2. Rumusan Masalah
Apa faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target cakupan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan di Puskesmas Pembina tahun 2016?
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan Umum Mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis penyebab serta menyusun rencana tindak lanjut pemecahan masalah belum tercapainya target cakupan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan di Puskesmas Pembina tahun 2016. 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi penyebab belum tercapainya target cakupan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan di Puskesmas Pembina tahun 2016. 2. Menganalisa penyebab masalah yang telah diidentifikasi. 3. Memberikan alternatif pemecahan masalah yang ditemukan. 3
1.4. Manfaat Penulisan
1.4.1. Bagi Masyarakat Setempat Masyarakat diharapkan dapat lebih mengetahui syarat kesehatan untuk tempat pengolahan makanan. 1.4.2. Bagi Puskesmas Dapat menjadi acuan dan evaluasi dalam mengatasi permasalahan program kesehatan lingkungan, terutama mengenai syarat kesehatan untuk tempat pengolahan makanan. 1.4.3. Bagi Mahasiswa 1. Adanya pengalaman dalam mencari penyebab dan cara pencapaian target cakupan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan. 2. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah yang ada.
1.5. Lokasi dan Waktu
Lokasi : Kegiatan dilakukan di Puskesmas Pembina Palembang. Waktu : Januari 2018.