Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kesehatan lingkungan (Kesling) merupakan salah satu dari enam upaya
wajib puskesmas. Upaya wajib puskesmas lainnya, yaitu upaya promosi
kesehatan, kesehatan ibu anak dan keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat,
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, serta pengobatan (Depkes RI,
2004).
Di Puskesmas Pembina, program Kesling adalah merupakan salah satu
program yang telah berjalan dengan baik. Program Kesling yang dilaksanakan
secara umum di antaranya yaitu pengawasan terhadap pengawasan terhadap
tempat pengolahan makanan (TPM) (Puskesmas Pembina, 2016).
Puskesmas Pembina melaksanakan program pengawasan terhadap TPM
terhadap para pengusaha tempat penjualan makanan seperti rumah makan, jasa
boga, depot air minum, dan makanan jajanan (Puskesmas Pembina, 2016). Salah
satu tugas dari Puskesmas Pembina adalah kesiap-siagaan dan penanggulangan
KLB, keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan makanan (Depkes RI,
2003). Namun, menurut tingkat pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Puskesmas Pembina tahun 2016 pencapaian untuk cakupan tempat pengolahan
makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan sebesar 75%, sedangkan untuk
targetnya yaitu 83% (Puskesmas Pembina, 2016).
Salah satu akibat dari kurangnya pengawasan terhadap mutu tempat
pengolahan makanan (TPM) adalah terjadinya diare. Diare merupakan keadaan
dimana tinjanya encer, dan dapat bercampur darah dan lendir. Diare dapat
menyababkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja. Bila penderita diare
banyak sekali kehilangan cairan tubuh dan menyebabkan dehidrasi. Salah satu
penyebab diare adalah kebersihan makanan yang dikonsumsi kurang hygienis
(Rosidy, 2015).
Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 942/MENKES/SK/VII/2003
menyebutkan bahwa akan dilakukan pendataan pedagang makanan jajanan/kaki

1
2

lima di sekitar sekolah/kantor/pasar atau kelompok di sentra pedagang jajanan.


Makanan Jajanan yang telah terdaftar diberikan stiker tanda terdaftar dan wajib
memasang stiker tanda terdaftar pada sarana penjaja makanan jajanan yang
dikelolanya. Hasil laporan pendataan meliputi : jenis/nama makanan jajanan dan
sentra makanan jajanan, alamat, nama pemilik, nama dan jumlah penjamah,
keanggotaan kelompok/assosiasi, sarana dan lokasi penjualan, setiap gedung
perkantoran/sekolah/pusat perdagangan/daerah kegiatan pariwisata yang
mempunyai kelompok makanan jajanan atau belum berupa kelompok dilakukan
penataan untuk menjadi sentra makanan jajanan agar mudah dilakukan pembinaan
perlu percontohan sentra makanan jajanan di sekolah (Dinkes RI, 2003).
Berdasarkan keterangan di atas, maka penulis merasa perlu untuk
mengetahui penyebab cakupan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) memenuhi
syarat kesehatan di Puskesmas Pembina tidak sesuai target.

1.2. Rumusan Masalah


Apa faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target cakupan Tempat
Pengolahan Makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan di Puskesmas Pembina
tahun 2016?

1.3. Tujuan Penulisan


1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis penyebab serta
menyusun rencana tindak lanjut pemecahan masalah belum tercapainya
target cakupan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) memenuhi syarat
kesehatan di Puskesmas Pembina tahun 2016.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi penyebab belum tercapainya target cakupan Tempat
Pengolahan Makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan di
Puskesmas Pembina tahun 2016.
2. Menganalisa penyebab masalah yang telah diidentifikasi.
3. Memberikan alternatif pemecahan masalah yang ditemukan.
3

1.4. Manfaat Penulisan


1.4.1. Bagi Masyarakat Setempat
Masyarakat diharapkan dapat lebih mengetahui syarat kesehatan
untuk tempat pengolahan makanan.
1.4.2. Bagi Puskesmas
Dapat menjadi acuan dan evaluasi dalam mengatasi permasalahan
program kesehatan lingkungan, terutama mengenai syarat kesehatan untuk
tempat pengolahan makanan.
1.4.3. Bagi Mahasiswa
1. Adanya pengalaman dalam mencari penyebab dan cara
pencapaian target cakupan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
memenuhi syarat kesehatan.
2. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah
yang ada.

1.5. Lokasi dan Waktu


Lokasi : Kegiatan dilakukan di Puskesmas Pembina Palembang.
Waktu : Januari 2018.

Anda mungkin juga menyukai