Tugas Akhir Kelompok 4 RPB
Tugas Akhir Kelompok 4 RPB
TITIAN MANDIRI
STUDI KASUS BAGIAN GUDANG
ABSTRAK
Rekayasa proses bisnis pada perusahaan CV. Titian Mandiri dengan
metode yang diusulkan adalah ESIA. upaya mengurangi pemborosan pada tahap
Elimination menghapus pekerjaan pengantaran memo permintaan material.
Simplify pada tahap ini melakukan penyederhanaan proses penerimaan dan
pengeiriman informasi permintaan material dengan menggunakan software yang
terintegrasi. Integration ini membuat beberpa pekerjaan menjadi kesatuan yaitu
sebagai administrasi bagian gudang menerima dan mengupdate material secara
efektif. Automation sebagai pengotomatisan pekerjaan penggunan software yang
otomatis terintegrasi. Rasio nilai tamabah VSM masa mendatang diharapkan
mencapai 0,022%.
Kata kunci : Rekayasa Proses Bisnis, CV. Titian Mandiri, ESIA, VSM.
Disusun Oleh :
Kelompok 4 Kelas D
1.3. Tujuan
1. Memperbaiki proses bisnis pada CV. Titian Mandiri pada bagian
Gudang.
2. Memberikan usulan terbaik pada proses bisnis agar perusahaan dapat
meningkatkan keuntungan dari hasil produksinya.
1.4. Manfaat
1. Mempercepat waktu respon dengan mengeliminasi kesalahan yang
ada pada bagian gudang CV. Titian Mandiri.
2. Memperbaiki kualitas kerja dan kemampuan invidu khusunya pada
bagian gudang dalam memberikan kontribusi pada perusahaan.
II. DESKRIPSI SISTEM
2.1. Deskripsi Sitem Aktual
Identifikasi aliran proses bisnis yang saat ini sedang berjalan
dilakukan untuk menggambarkan proses kerja yang sedang berlangsung
pada saat ini, sehingga nantinya dapat diidentifikasi perbaikan yang akan
dilakukan, maka dapat disimpulkan proses utama dari bagian gudang di
perusahaan CV. Titian Mandiri adalah sebagai berikut :
1. Memproses permintaan material dari bagian produksi
2. Membuat daftar pemesanan material
Selain proses-proses utama diatas terdapat juga beberapa sub proses
didalamnya seperti :
1. Penerimaan material
2. Menyimpan material yang diterima
Hanya saja proses utama yang sering menimbulkan masalah adalah
memproses permintaan material dari bagian produksi dan akan berpengaruh
pada proses lain, maka dari itu perlu dilakukannya rekayasa proses bisnis
agar proses dapat berjalan dengan baik.
Sekarang
RINGKASAN
Jumlah Waktu
Operasi 4 49'
Pemeriksaan 1 8'
Pekerjaan : Memproses permintaan material
Transportasi 1 30'
Menunggu 0
Penyimpanan 0
Jumlah Total 6 87
LAMBANG
URAIAN KEGIATAN Waktu (Menit)
Keterangan : Operasi
Inspeksi
Transportasi
Delay
Storage
Menerima data
Data permintaan
permintaan
Permintaan Material
Menerima
permintaan material
No
Laporan stokout Ketersediaan
material Material
Ya
Ambil Barang
Memberikan
material kebagian Menerima Material
produksi
Membuat laporan
pengeluaran
material
Production
Control
Agent Produksi
Gudang Material
I 1 1 2 2
I I I
C/T= 8 Menit C/T= 10 Menit C/T= 15 Menit C/T= 30 Menit
C/O= 20 Menit C/O= 2 Menit C/O= 15 Menit
2.3.1.1. Level 0
2.3.1.3. Level 2
Production
Control
Agent Produksi
Gudang Material
I 1 1 2 2
I I I
C/T= 8 Menit C/T= 10 Menit C/T= 15 Menit C/T= 30 Menit
C/O= 20 Menit C/O= 2 Menit C/O= 15 Menit
IV. ANALISA
Rekayasa proses bisnis merupakan suatu tools dalam pemikiran
kembali secara mendasar perancangan proses bisnis secara radikal,
dihasilkan dari sumber daya organisasi yang tersedia. Dalam perancangan
ulang suatu proses bisnis dalam suatu industri maupun jasa hal pertama
yang dilakukan adalah analisis terhadap proses bisnis yang sedang
berjalan, sebab dalam perancangan ulang proses bisnispun tentunya harus
mengetahui kebutuhan dari perusahaan itu sendiri seperti perusahaan
manufaktur kebutuhan akan rekayasa proses bisnis ini karena tidak
tercapainya kapasitas produksi yang menjadikan perusahaan mengalami
kerugian.
Seperti halnya CV. Titian Mandiri merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang manufaktur dalam pembuatan air minum dalam
kemasan (galon), CV. Titian Mandiri kerap mengalami terjadinya delay
pada lini produksi akibat dari material yang dibutuhkan kosong
dikarenakan tidak adanya sistem penjadwalan material datang dari
perusahaan terhadap agen/vendor pendukung berjalannya perusahaan dan
berakibat penurunan hasil produksi dikarenakan ketidakpastian agen dalam
pengiriman material serta sistem permintaan material yang jadul/tertinggal
zaman karena semua hal dilakukan bersifat individu tanpa adanya bantuan
teknologi informasi yang mendukung dalam perusahaan akibatnya muncul
pekerjaan tambahan yang harusnya dapat di minimasi dengan
menggunakan bantuan teknologi informasi. Hal mendasar inilah yang
dijadikan dalam perancangan ulang proses bisnis di CV. Titian Mandiri.
Dari permasalahan yang ada dilakukan pemetaan terhadap proses
bisnis yang sedang berjalan dengan menganilisis proses yang dikerjakan
serta waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian pekerjaan tersebut bias
menggunakan suatu peta aliran proses. Didapatlah bahwa pada proses
permintaan material dari bagian produksi ini memakan waktu 87 menit.
Dalam segi waktu proses ini dikatakan tidak wajar karena hanya
permintaan material saja harus memakan waktu sebesar 87 menit setelah
dianalisis mengeapa sekian penyelesaian dalam pekerjaan diketahui bahwa
pekerjaan yang dilakukan menggunakan cara manual, tidak cukup dalam
penggunaan peta aliran proses maka digunakanlah berbagai tools pemetaan
seperti IDEF0 yang digunakan untuk mengetahui aliran informasi yang
berjalan, Cross Funtional Diagram digunkan untuk mengetahui lairan
aktivitas yang dilakukan oleh departemen yang terkait serta VSM (Value
Stream Mapping) untuk mengetahui aktivitas yang tidak bernilai bertujuan
sebagai dasar dalam pengeliminasian dalam aktivitas yang tidak memiliki
nilai tambah dan dari VSM inilah dapat diketahui pemborosan-
pemborosan yang teradi, berdasarkan hasil perhitungan rasio nilai tambah
pada proses ini adalah 0,015%. Presentase dengan nilai seperti ini
dikarenakan terdapat proses kedatangan material yang sangat lama yaitu 3
hari sedangkan proses lainnya terhitung dengan satuan waktu yaitu menit
yang mengakibatkan nilai presentase yang sangat kecil. Untuk proses
permintaan material dari bagian produksi di CV. Titian Mandiri, kami
memandang bahwa tahapan proses permintaan material dari bagian
produksi tidak ada yang dapat digabungkan. Hal ini karena masing masing
proses memang memiliki fungsinya tersendiri. Maka peninjauan VSM
akan fokus pada pengurangan waktu tunggu dari setiap proses tersebut.
Maka dari itu dilakukan usulan rekayasa proses bisnis pada
perusahaan CV. Titian Mandiri dengan metode yang diusulkan adalah
ESIA (Elimination, Simplify, Integration, Automation). Dalam upaya
mengurangi pemborosan pada tahap Elimination yaitu menghapus
pekerjaan pengantaran memo permintaan material dari bagian produksi ke
bagian gudang. Simplify pada tahap ini melakukan penyederhanaan proses
penerimaan dan pengeiriman informasi permintaan material dengan
menggunakan teknologi informasi (software) yang saling terintegrasi.
Integration ini membuat beberpa pekerjaan menjadi kesatuan yaitu sebagai
administrasi bagian gudang bertugas menerima informasi dan mengupdate
material secara cepat dan akurat. Automation fungsinya sebagai
mengotomatiskan pekerjaan seperti penggunan software yang otomatis
terintegrasi kesetiap departemen.
Agar dapat terlihatnya metode ESIA yang digunakan pada bagian
gudang ini maka dilakukan pemetaan menggunakan IDEF0 dan VSM
sebagai usulan perbaikannnya. Dari pemetaan IDEF0 usulan yang dibuat
ini tidak banyak mengalami perubahan hanya penambahan untuk admin
gudang untuk mengupdate material yang tersedia. Dari VSM usulan yang
dibuat maka waktu proses dapat di eliminasi dengan merubah metode
kerja dari manual kini menggunakan teknologi informasi yang terhubung
pada setiap departemennya, rasio nilai tambah dari proses permintaan
material dari bagian produksi untuk kondisi normal, dalam VSM masa
mendatang diharapkan mencapai 0,022%.
Setelah dilakukannya pemetaan terhadap usulan proses bisnis.
dilakukannya simulasi proses binis, hal ini bertujuan untuk
membandingkan hasil proses bisnis awal dengan proses bisnis usulan
proses bisnis yang dibuat agar terlihat lebih realistis. Dan dari hasil
simulasi yang dibuat pada proses binis awal menghasilkan output 121
produk, hal ini dikarenakan banyaknya aktivitas yang dilakukan secara
manual sedangkan simulasi proses bisnis usulan menhasilkan output
sebesar 214 Produk dalam setiap harinya selama delapan jam kerja artinya
setelah dilakukan rekayasa proses bisnis ada CV. Titian Mandiri membaik.
V. KESIMPULAN
Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi CV. Titian Mandiri pada
rumusan masalah, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses bisnis pada CV. Titian Mandiri pada bagian gudang sudah
membaik dalam segi waktu karena dieliminasinya waktu yang tidak
memiliki nilai tambah dan meningkatkan produkstifitas.
2. Memberikan usulan terbaik dalam pengintegrasian seluruh
departemen menggunakan teknologi informasi.
3. Pada VSM kondisi saat ini menunjukan bahwa masih terdapat
prosedur operasi standar yang tidak relevan karena tidak sesuai
dengan fungsi dari proses terkait sehingga menjadi duplikasi dan
berdampak pada waktu tunggu yang lama dengan nilai VAR 0,015%
dan setelah dilakukannya rekayasa proses bisnis VAR dapat
ditingkatkan menjadi 0,022% dan diharapkan dengan VAR
meningkat CV. Titian Mandiri dapat lebih baik dalam proses
bisnisnya.
DAFTAR PUSTAKA