Anda di halaman 1dari 12

BAB 8

Gerakan Tanah

A. Pengertian Gerakan Tanah


Gerakan tanah adalah perpindahan massa tanah atau batuan pada arah
tegak, datar, atau miring dari kedudukannya semula, yang terjadi bila ada
gangguan kesetimbangan pada saat itu.
Gerakan tanah adalah suatu konsekuensi fenomena dinamis alam untuk
mencapai kondisi baru akibat gangguan keseimbangan lereng yang terjadi,
baik secara alamiah maupun akibat ulah manusia. Gerakan tanah akan terjadi
pada suatu lereng, jika ada keadaan ketidakseimbangan yang menyebabkan
terjadinya suatu proses mekanis, mengakibatkan sebagian dari lereng
tersebut bergerak mengikuti gaya gravitasi, dan selanjutnya setelah terjadi
longsor, lereng akan seimbang atau stabil kembali. Jadi longsor merupakan
pergerakan massa tanah atau batuan menuruni lereng mengikuti gaya
gravitasi akibat terganggunya kestabilan lereng. Apabila massa yang bergerak
pada lereng ini didominasi oleh tanah dan gerakannya melalui suatu bidang
pada lereng, baik berupa bidang miring maupun lengkung, maka proses
pergerakan tersebut disebut sebagai longsoran tanah.
B. Klasifikasi Gerakan Tanah
Gerakan tanah diklasifikasikan berdasarkan macam atau tipe gerakan,
macam material yang bergerak, dan kecepatan gerakan. Dari dasar klasifikasi
tersebut, Highway Research Board Lanslide Committee (1958) membagi
gerakan tanah menjadi:
1. Runtuhan batuan ( Rock fall)

1|Gerakan Tanah
Suatu massa batuan yang terjatuh kebawah karena terlepas dari
batuan induknya. Terjadi pada tebing- tebing yang terjal serta
gerakannya ekstrim cepat. Rock fall dapat terjadi karena:
a. Tarikan gaya berat, kekar dan rekahan.
b. Pem
oton
gan
kaki
tebin
g
oleh
alam
mau
pun
man
usia.

GAMBAR ROCK FALL


2. Runtuhan tanah (Soil fall)

2|Gerakan Tanah
Sama seperti rock fall, hanya saja yang jatuh adalah massa tanah.
Gerakannya sangat cepat.
3. Runtuhan bahan rombakan (Debris fall)
Sama halnya seperti rockfall dan soil fall, hanya saja yang jatuh
berupa massa berupa tanah dan batuan yang relatif kering dan lepas-lepas dan
gerakannya relatif cepat.

4. Nendatan (Slump)
Pada waktu terjadi pergerakan terbentuk tebing (scarp, cliff) yang
melngkung dan massa yang terletak di atasnya akan meluncur ke bawah
dan terputar kebelakang dengan kecepatan ekstrim lambat sampai agak
cepat (moderate). Proses ini merupakan proses longsoran yang sangat
umum terjadi terutama pada tempat akumulasi sedimen yang kohesif
seperti lempung yang cukup tebal. Pada umumnya slump terjadi pada
daerah dengan kemiringan lereng yang terlalu terjal.

3|Gerakan Tanah
Sesuai dengan prosesnya yang terputus- putus sehingga
mempunyai lebih dari satu bidang longsor yang kurang lebih sejajar atau
searah satu sama lain.
5. Blok glide
Gerakan turun ke bawah dari massa tanah atau batuan yang berupa
blok dengan kecepatan lambat sampai agak cepat. Blok yang turun dapat
disebabkan atau dibatasi oleh sesar atau kekar.

GAMBAR BLOCK GLIDE


6. Lonsoran batuan (Rock slide)
Gerakan massa batuan kearah bawah yang biasanya melalui bidang
perlapisan, rekahan, dan bidang sesar. Dalam hal ini kemiringan lereng
searah dengan kemiringan perlapisan batuan. Lapisan batuan yang dapat
bertindak sebagai bidang longsor adalah batuan yang berukuran sangat
halus (lempung, tuf- halus, napal dan sebagainya). Kecepatannya amat

4|Gerakan Tanah
lambat sampai cepat. Biasanya proses ini terjadi pada waktu batuan penyusun
kerak bumi mengalami proses deformasi.
7. Longsoran bahan rombakan (Debris slide)
Gerakan massa tanah atau hasil pelapukan batuan melalui bidang
longsor yang relatif turun secara meluncur atau menggelinding. Bidang
longsor merupakan bidang batas antara tanah dengan batuan induknya.

8. Aliran tanah ( Earth flow)


Gerakan dari massa tanah secara mengalir dengan kecepatan
lambat sampai cepat. Material (massa) tanah yang sangat plastis biasanya
dengan kecepatan lambat sampai cepat dan lumpur dengan kecepatan
sangat lambat, sehingga ada yang disebut aliran tanah cepat dan lambat.
Faktor kandungan air sangat penting. Aliran ini sering terjadi di daerah yang
beriklim basah (humid). Proses ini terjadi akibat hujan terus menerus
mengakibatkan tanah yang kaya akan lempung akan jenuh air dan akan terurai.

5|Gerakan Tanah
9. Aliran fragmen batuan
Gerakan secara mengalir dari massa batuan berupa fragmen-
fragmen dengan kecepatan ekstrim cepat dan kering. Macam aliran
batuan, misalnya rockfall avalanche. Massa yang bergerak sangat luas,
baik berupa longsoran ataupun rutuhan batuan, akan bergerak dengan
kecepatan ekstrim cepat.

10. Sand run


Gerakan dari massa pasir secara mengalir dengan kecepatan capat
sampai sangat lambat dalam keadaan kering.
11. Loess flow (dry)
Aliran loes kering, massa yang mengalir berupa loes yang sangat
kering biasanya disebabkan oleh gempa bumi. Kecepatan aliran ekstrim
cepat.
12. Debris avalanche
Gerakan bahan rombakan dalam keadaan agak basah dengan
kecepatan sangat cepat sampai ekstrim cepat.

6|Gerakan Tanah
13. Sand flow dan Silt flow
Seperti sand run, hanya saja disini dalam keadaan basah.
Kalau materialnya yang mengalir berupa pasir disebut sand flow,
sedangkan jika berupa lumpur disebut dengan silt flow. Kecepatan
alirannya cepat sampai sangat cepat.
Perkiraan kecepatan gerak (alir) material yang bergerak:
 Ekstrim cepat > 10 ft/s
 Sangat cepat 1 ft/menit- 10 ft/menit
 Cepat 10 ft/menit- 5 ft/hari
 Moderate 5 ft/hari- 5 ft/bulan
 Lambat 1 ft/5 bulan- 5 ft/tahun
 Sangat lambat 5 ft/tahun- 1 ft/5 tahun
 Ekstrim lambat <1 ft/5 tahun

C. Gerakan Tanah Lain


1. Creeping (rayapan tanah), yaitu gerakan massa tanah sepanjang bidang batas
dengan batuan induknya, gerakannya sangat lambat, biasanya terjadi di area
yang sangat luas.

2. Subsidence (amblesan), yaitu gerakan massa tanah dan batuan yang relatif
vertikal, gerakannya bisa lambat dan bisa cepat.
3. Mudflow (aliran lumpur), yaitu gerakan massa yang relatif cair, gerakannya
relatif cepat. Contohnya aliran lahar.

7|Gerakan Tanah
D. Penyebab Terjadinya Gerakan Tanah
Peristiwa yang dapat menyebabkan terjadinya gerakan tanah dibedakan
menjadi gangguan luar dan gangguan dalam.
1. Gangguan Luar
a. Getaran yang ditimbulkan oleh: gempa bumi, peledakan, keretaapi,
dapatmengakibatkan gerakan tanah, sebagai contoh : gempa bumi Tes
di Sumatera Selatan pada tahun 1952 dan getaran yang ditimbulkan
oleh kereta api Jakarta - Yogyakarta di dekat Purwokerto tahun 1947.
b. Pembebanan tambahan, terutama disebabkan oleh aktivitas manusia,
misalnya adanya bangunan atau timbunan di atas tebing.
c. Hilangnya penahan lateral, dapat disebabkan antara lain pengikisan
(erosi sungai, pantai), aktivitas manusia (penggalian). Sebagai contoh :
penggalian tras di tepi jalan Bandung - Lembang (Pasirjati), erosi sungai
pada jalan Pacitan - Ponorogo, erosi pantai Bengkulu.
d. Hilangnya tumbuhan penutup, dapat menyebabkan timbulnya alur pada
beberapa daerah tertentu. Erosi makin meningkat dan akhimya tejadi
gerakan tanah.
2. Gangguan dalam :
a. Hilangnya rentangan permukaan : selaput air yang terdapat diantara
butir tanah memberikan tegangan tarik yang tidak kecil. Sebaliknya jika
air merupakan lapisan tebal, maka akibatnya akan berlawanan. Karena
itu makin banyak air masuk ke dalam tanah, parameter kuat gesemya
makin berkurang.
b. Naiknya berat massa tanah batuan : masuknya air ke dalam tanah
menye- babkan terisinya rongga antarbutir sehingga massa tanah
bertambah.
c. Pelindian bahan perekat, air mampu melarutkan bahan pengikat butir
yang membentuk batuan sedimen. Misalnya perekat dalam batu pasir
yang dilarutkan air sehingga ikatannya hilang.

8|Gerakan Tanah
d. Naiknya muka air tanah : muka air dapat naik karena rembesan yang
masuk pada pori antar butir tanah. Tekanan air pori naik sehingga
kekuatan gesernya turun.
e. Pengembangan tanah : rembesan air dapat menyebabkan tanah
mengembang terutama untuk tanah lempung tertentu,jika lempung
semacam itu terdapat di bawah lapisan lain.
f. Surut cepat ; jika air dalam sungai atau waduk menurun terlalu cepat,
maka muka air tanah tidak dapat mengikuti kecepatan menurunnya
muka air.
g. Pencairan sendiri dapat terjadi pada beberapa jenis tanah yang jenuh
air, seperti pasir halus lepas hila terkena getaran (dikarenakan gempa
bumi, kereta api dan sebagainya).
E. Beberapa Bencana Longsor di Indonesia
1. Pada awal bulan Februari 2009, terjadi longsor tebing di poros Malino-
Majannang, sekitar 80 kilometer dari Kota Makassar.
2. Longsor di Desa Silalahi Kecamatan Silalahi Sabungan Kabupaten Dairi, 22
Nopember 2009
3. 25 Desember 2009, tebing setinggi 30 meter di Jln. Kp. Cipare RW 12 arah
Tapos, Desa Pancawati, Kec. Caringin, Kab. Bogor, longsor.
4. Lonsor di Kecamatan Kemranjen tepatnya di desa Petarangan.
5. Longsor Areal Tambang PT Freeport Indonesia di Tembagapura Papua,
tepatnya di Mile 72 Areal Ridge Camp dekat Bukti Aptonal, pada 13
Desember 2009.
6. Di penghujung tahun 2009, longsor terjadi di poros Kota Palopo menuju
Kabupaten Tana Toraja, tepatnya di Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo.
7. Longsor di Kabupaten Karanganyar, 26 Desember 2009i, setelah hujan
deras melanda kawasan di lereng Gunung Lawu.

9|Gerakan Tanah
F. Penanggulangan Longsor (Gerakan tanah)
Penanggulangan lonsor (gerakan tanah) dapat dilakukan dengan tiga cara,
yaitu:
1. Cara vegetatif
Cara vegetatif dilakukan apabila faktor penyebab gerakan tanah
adalah kandungan air dalam tanah akibat curah hujan. Fungsi vegetasi
adalah:
a. Mengurangi energi butir hujan
b. Mengurangi energi aliran permukaan
c. Mengurangi jumlah air hujan yang sampai ke permukaan tanah
d. Akar tumbuh-tumbuhan dapat memperkuat tanah
Dalam metoda ini harus dipilih vegetasi yang cocok karena vegetasi
yang besar justru dapat memperbesar pembebanan.
2. Cara mekanis
Dalam metoda ini ada dua prinsip:
a. Pengurangan tekanan, dilakukan dengan cara:
· Melandaikan lereng, terasering
· Mengalirkan air permukaan (drain surface)
· Mengalirkan air bawah permukaan(drai sub surface)
· Mengurangi beban
b. Memperbesar kekuatan, dilakukan dengan cara:
· Menggunakan buttress
· Pemasangan anchor dan bolt
· Grounting
c. Cara gebungan metoda vegetatif dan mekanis

10 | G e r a k a n T a n a h
PENUTUP

1. Kesimpulan

Gerakan tanah atau tanah longsor adalah perpindahan material


pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material
campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya
tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam
tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan
tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar
lereng.Terdapat beberapa gejala umum yang dapat kita ketahui bila terjadi tanah
longsor, yaitu:

 Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.


 Biasanya terjadi setelah hujan.
 Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
 Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.

2. Saran

Sebaiknya kita menjaga lingkungan daerah disekitar kita, karena seperti


kita ketahui Indonesia dilewati 3 lempeng benua yang senantiasa bergerak
sehingga rawan terjadi gerakan tanah atau tanah longsor. Jika kita
memperhatikan lingkungan kita tersebut kita dapat meminimalkan dampak dari
gerakan tanah tersebut. Kemudian kita juga perlu berdoa kepada tuhan kita,
bagaimanapun bumi beserta isinya ini ialah milik-Nya, semua dapat terjadi
karena kehendak-Nya, oleh karena itu sebaiknya kita juga berdoa untuk meminta
perlindungan dari-Nya. Allahualam.

11 | G e r a k a n T a n a h
DAFTAR PUSTAKA

http://www.esdm.go.id/batubara/doc_download/489-pengenalan-gerakan-
tanah.html

http://kiradminner.blogspot.com/2011/03/gerakan-tanah.html

http://fgmi.iagi.or.id/berita/berita-dunia-geosaintis/gerakan-massa-tanah/

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor

12 | G e r a k a n T a n a h

Anda mungkin juga menyukai