Gerakan Tanah
1|Gerakan Tanah
Suatu massa batuan yang terjatuh kebawah karena terlepas dari
batuan induknya. Terjadi pada tebing- tebing yang terjal serta
gerakannya ekstrim cepat. Rock fall dapat terjadi karena:
a. Tarikan gaya berat, kekar dan rekahan.
b. Pem
oton
gan
kaki
tebin
g
oleh
alam
mau
pun
man
usia.
2|Gerakan Tanah
Sama seperti rock fall, hanya saja yang jatuh adalah massa tanah.
Gerakannya sangat cepat.
3. Runtuhan bahan rombakan (Debris fall)
Sama halnya seperti rockfall dan soil fall, hanya saja yang jatuh
berupa massa berupa tanah dan batuan yang relatif kering dan lepas-lepas dan
gerakannya relatif cepat.
4. Nendatan (Slump)
Pada waktu terjadi pergerakan terbentuk tebing (scarp, cliff) yang
melngkung dan massa yang terletak di atasnya akan meluncur ke bawah
dan terputar kebelakang dengan kecepatan ekstrim lambat sampai agak
cepat (moderate). Proses ini merupakan proses longsoran yang sangat
umum terjadi terutama pada tempat akumulasi sedimen yang kohesif
seperti lempung yang cukup tebal. Pada umumnya slump terjadi pada
daerah dengan kemiringan lereng yang terlalu terjal.
3|Gerakan Tanah
Sesuai dengan prosesnya yang terputus- putus sehingga
mempunyai lebih dari satu bidang longsor yang kurang lebih sejajar atau
searah satu sama lain.
5. Blok glide
Gerakan turun ke bawah dari massa tanah atau batuan yang berupa
blok dengan kecepatan lambat sampai agak cepat. Blok yang turun dapat
disebabkan atau dibatasi oleh sesar atau kekar.
4|Gerakan Tanah
lambat sampai cepat. Biasanya proses ini terjadi pada waktu batuan penyusun
kerak bumi mengalami proses deformasi.
7. Longsoran bahan rombakan (Debris slide)
Gerakan massa tanah atau hasil pelapukan batuan melalui bidang
longsor yang relatif turun secara meluncur atau menggelinding. Bidang
longsor merupakan bidang batas antara tanah dengan batuan induknya.
5|Gerakan Tanah
9. Aliran fragmen batuan
Gerakan secara mengalir dari massa batuan berupa fragmen-
fragmen dengan kecepatan ekstrim cepat dan kering. Macam aliran
batuan, misalnya rockfall avalanche. Massa yang bergerak sangat luas,
baik berupa longsoran ataupun rutuhan batuan, akan bergerak dengan
kecepatan ekstrim cepat.
6|Gerakan Tanah
13. Sand flow dan Silt flow
Seperti sand run, hanya saja disini dalam keadaan basah.
Kalau materialnya yang mengalir berupa pasir disebut sand flow,
sedangkan jika berupa lumpur disebut dengan silt flow. Kecepatan
alirannya cepat sampai sangat cepat.
Perkiraan kecepatan gerak (alir) material yang bergerak:
Ekstrim cepat > 10 ft/s
Sangat cepat 1 ft/menit- 10 ft/menit
Cepat 10 ft/menit- 5 ft/hari
Moderate 5 ft/hari- 5 ft/bulan
Lambat 1 ft/5 bulan- 5 ft/tahun
Sangat lambat 5 ft/tahun- 1 ft/5 tahun
Ekstrim lambat <1 ft/5 tahun
2. Subsidence (amblesan), yaitu gerakan massa tanah dan batuan yang relatif
vertikal, gerakannya bisa lambat dan bisa cepat.
3. Mudflow (aliran lumpur), yaitu gerakan massa yang relatif cair, gerakannya
relatif cepat. Contohnya aliran lahar.
7|Gerakan Tanah
D. Penyebab Terjadinya Gerakan Tanah
Peristiwa yang dapat menyebabkan terjadinya gerakan tanah dibedakan
menjadi gangguan luar dan gangguan dalam.
1. Gangguan Luar
a. Getaran yang ditimbulkan oleh: gempa bumi, peledakan, keretaapi,
dapatmengakibatkan gerakan tanah, sebagai contoh : gempa bumi Tes
di Sumatera Selatan pada tahun 1952 dan getaran yang ditimbulkan
oleh kereta api Jakarta - Yogyakarta di dekat Purwokerto tahun 1947.
b. Pembebanan tambahan, terutama disebabkan oleh aktivitas manusia,
misalnya adanya bangunan atau timbunan di atas tebing.
c. Hilangnya penahan lateral, dapat disebabkan antara lain pengikisan
(erosi sungai, pantai), aktivitas manusia (penggalian). Sebagai contoh :
penggalian tras di tepi jalan Bandung - Lembang (Pasirjati), erosi sungai
pada jalan Pacitan - Ponorogo, erosi pantai Bengkulu.
d. Hilangnya tumbuhan penutup, dapat menyebabkan timbulnya alur pada
beberapa daerah tertentu. Erosi makin meningkat dan akhimya tejadi
gerakan tanah.
2. Gangguan dalam :
a. Hilangnya rentangan permukaan : selaput air yang terdapat diantara
butir tanah memberikan tegangan tarik yang tidak kecil. Sebaliknya jika
air merupakan lapisan tebal, maka akibatnya akan berlawanan. Karena
itu makin banyak air masuk ke dalam tanah, parameter kuat gesemya
makin berkurang.
b. Naiknya berat massa tanah batuan : masuknya air ke dalam tanah
menye- babkan terisinya rongga antarbutir sehingga massa tanah
bertambah.
c. Pelindian bahan perekat, air mampu melarutkan bahan pengikat butir
yang membentuk batuan sedimen. Misalnya perekat dalam batu pasir
yang dilarutkan air sehingga ikatannya hilang.
8|Gerakan Tanah
d. Naiknya muka air tanah : muka air dapat naik karena rembesan yang
masuk pada pori antar butir tanah. Tekanan air pori naik sehingga
kekuatan gesernya turun.
e. Pengembangan tanah : rembesan air dapat menyebabkan tanah
mengembang terutama untuk tanah lempung tertentu,jika lempung
semacam itu terdapat di bawah lapisan lain.
f. Surut cepat ; jika air dalam sungai atau waduk menurun terlalu cepat,
maka muka air tanah tidak dapat mengikuti kecepatan menurunnya
muka air.
g. Pencairan sendiri dapat terjadi pada beberapa jenis tanah yang jenuh
air, seperti pasir halus lepas hila terkena getaran (dikarenakan gempa
bumi, kereta api dan sebagainya).
E. Beberapa Bencana Longsor di Indonesia
1. Pada awal bulan Februari 2009, terjadi longsor tebing di poros Malino-
Majannang, sekitar 80 kilometer dari Kota Makassar.
2. Longsor di Desa Silalahi Kecamatan Silalahi Sabungan Kabupaten Dairi, 22
Nopember 2009
3. 25 Desember 2009, tebing setinggi 30 meter di Jln. Kp. Cipare RW 12 arah
Tapos, Desa Pancawati, Kec. Caringin, Kab. Bogor, longsor.
4. Lonsor di Kecamatan Kemranjen tepatnya di desa Petarangan.
5. Longsor Areal Tambang PT Freeport Indonesia di Tembagapura Papua,
tepatnya di Mile 72 Areal Ridge Camp dekat Bukti Aptonal, pada 13
Desember 2009.
6. Di penghujung tahun 2009, longsor terjadi di poros Kota Palopo menuju
Kabupaten Tana Toraja, tepatnya di Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo.
7. Longsor di Kabupaten Karanganyar, 26 Desember 2009i, setelah hujan
deras melanda kawasan di lereng Gunung Lawu.
9|Gerakan Tanah
F. Penanggulangan Longsor (Gerakan tanah)
Penanggulangan lonsor (gerakan tanah) dapat dilakukan dengan tiga cara,
yaitu:
1. Cara vegetatif
Cara vegetatif dilakukan apabila faktor penyebab gerakan tanah
adalah kandungan air dalam tanah akibat curah hujan. Fungsi vegetasi
adalah:
a. Mengurangi energi butir hujan
b. Mengurangi energi aliran permukaan
c. Mengurangi jumlah air hujan yang sampai ke permukaan tanah
d. Akar tumbuh-tumbuhan dapat memperkuat tanah
Dalam metoda ini harus dipilih vegetasi yang cocok karena vegetasi
yang besar justru dapat memperbesar pembebanan.
2. Cara mekanis
Dalam metoda ini ada dua prinsip:
a. Pengurangan tekanan, dilakukan dengan cara:
· Melandaikan lereng, terasering
· Mengalirkan air permukaan (drain surface)
· Mengalirkan air bawah permukaan(drai sub surface)
· Mengurangi beban
b. Memperbesar kekuatan, dilakukan dengan cara:
· Menggunakan buttress
· Pemasangan anchor dan bolt
· Grounting
c. Cara gebungan metoda vegetatif dan mekanis
10 | G e r a k a n T a n a h
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
11 | G e r a k a n T a n a h
DAFTAR PUSTAKA
http://www.esdm.go.id/batubara/doc_download/489-pengenalan-gerakan-
tanah.html
http://kiradminner.blogspot.com/2011/03/gerakan-tanah.html
http://fgmi.iagi.or.id/berita/berita-dunia-geosaintis/gerakan-massa-tanah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor
12 | G e r a k a n T a n a h