Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH HASIL DISKUSI

PENGEMBANGAN TEKHNOLOGI TEPAT GUNA


RUANG LINGKUP PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS
YANG MENCAKUP BAYI DAN WANITA SEPANJANG
SIKLUS KEHIDUPANNYA SEBAGAI INDIVIDU BAGIAN
DARI MASYARAKAT

Dosen Pembimbing :
Elfira Nurul Aini, SST., M.Keb

OLEH :
KELOMPOK 4 A
1. Raden Lia Ni’mah Wafiroh (1602440018)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN JEMBER
TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN

Jember, 18 Maret 2017

Mahasiswa :

1. Raden Lia Ni’mah Wafiroh (1602440018)

2.

Mengetahui,

Dosen Pembimbing,

Elfira Nurul Aini, SST., M.Keb


NIK. 89. 01. 2. 162
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah hasil diskusi yang
berjudul”Pengembangan Tekhnologi Tepat Guna, Ruang lingkup pelayanan
kebidanan komunitas yang mencakup bayi dan wanita sepanjang siklus
kehidupannya sebagai individu bagian dari masyarakat” sebagai salah satu tugas
mata kuliah pengembangan teknologi tepat guna.
Atas terwujudnya makalah ini, kami menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Ucapan terima
kasih Kami sampaikan kepada :
1. Sugijati, SST., M.Kes. Ketua Program Studi DIV Kebidanan Jember
Poltekkes Kemenkes Malang
2. Elfira Nurul Aini SST., M.Keb Selaku Dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Teknologi Tepat Guna.
Tujuan pendidikan dalam bidang kebidanan untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara optimal baik preventif maupun kuratif. Sehingga para
bidan mampu menangani masalah kehamilan yang sering terdapat di Indonesia
dewasa ini serta dapat memilih kasus-kasus yang memerlukan tindakan
spesialistik lebih lanjut.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan yang jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami berharap adanya saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Jember, April 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan .................................................................................... 2


Kata Pengantar ............................................................................................ 3
Daftar Isi...................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 5
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah .................................................................. 6
1.4 Manfaat Pembuatan Makalah ................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................

BAB III HASIL PENELITIAN ...............................................................


3.1 Jurnal 1 ..................................................................................................
3.2 Jurnal 2 ..................................................................................................
3.3 Jurnal 3 ..................................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA YANG TERDAPAT


PADA JURNAL
4.1 Jurnal 1 ..................................................................................................
4.2 Jurnal 2 ..................................................................................................
4.3 Jurnal 3 ..................................................................................................

BAB IV PENUTUP ...................................................................................


DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang
berkualitas. Pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang diberikan oleh
bidan sesuai dengan kewenangannya untuk meningkatkan kesehatan ibu
dan anak di keluarga maupun di masyarakat. Dalam rangka pemberian
pelayanan kebidanan pada ibu dan anak di komunitas diperlukan bidan
komunitas yaitu bidan yang bekerja melayani ibu dan anak di suatu
wilayah tertentu.
Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk
mencapai kemampuan untuk hidup sehat, bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal
diperlukan peran serta masyarakat dan sumber daya masyarakat sebagai
modal dasar dalam pembangunan nasioal, termasuk keluarga sebagai unit
terkecil dari masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas kelompok dapat merumuskan
permasalahan sebagai berikut : “Bagaimanakah Ruang lingkup pelayanan
kebidanan komunitas yang mencakup bayi dan wanita sepanjang siklus
kehidupannya sebagai individu bagian dari masyarakat ?”

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui Ruang
lingkup pelayanan kebidanan komunitas yang mencakup bayi dan
wanita sepanjang siklus kehidupannya sebagai individu bagian dari
masyarakat
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi apa itu Ruang lingkup pelayanan kebidanan
komunitas yang mencakup bayi dan wanita sepanjang siklus
kehidupannya sebagai individu bagian dari masyarakat
b. Mengidentifikasi teknologi tepat guna pada Ruang lingkup
pelayanan kebidanan komunitas yang mencakup bayi dan wanita
sepanjang siklus kehidupannya sebagai individu bagian dari
masyarakat

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Pembaca
Dengan makalah ini diharapkan dapat menjadi refrensi dalam
pengembangan sistem pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
1.4.2 Bagi Masyarakat
Dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat
untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan fenomana-fenomena
yang terjadi dalam masyarakat sekitarnya, seperti teknologi tepat guna
pada Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas yang mencakup
bayi dan wanita sepanjang siklus kehidupannya sebagai individu bagian
dari masyarakat
1.4.3 Bagi Pemerintah dan IPTEK
Sebagai masukan pada menerintah sebagai media untuk
perkembangan ilmu pengetahuan, melalui peneltian baru atau
penyempurnaan pengetahuan yang telah ada untuk pelayanan kesehatan
yang lebih baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS


1. Konsep Kebidanan Komunitas
Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian
tertentu. Kebidanan berasal dari kata “Bidan” yang artinya adalah
seseorang yang telah mengikuti pendidikan tersebut dan lulus serta
terdaftar atau mendapat ijin melakukan praktek kebidanan. Sedangkan
kebidanan sendiri mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan
kegiatan pelayanan yang dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi
yang dilahirkan.
Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi
tertentu. Sasaran kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang
berada dalam keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas
dilakukan diluar rumah sakit. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan
bagian atau kelanjutan pelayanan kebidanan yang diberikan di rumah
sakit. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga
merupakan kegiatan kebidanan komunitas.
Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang
dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu,
bidan tidak memandang pasiennya dari sudut biologis. Akan tetapi juga
sebagai unsur sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi dan lingkungan disekelilingnya. Dapat ditemukan disini
bahwa unsur-unsur yang tercakup didalam kebidanan komunitas adalah
bidan, pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan
pengetahuan serta teknologi.
Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral
dari system pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan
ibu, anak dan Keluarga Berencana.
2. Manajemen Kebidanan Komunitas
Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan. Manajemen kebidananan adalah
metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari
langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan untuk
menyelematkan pasiennya dari gangguan kesehatan. Penerapan
manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan yaitu
identifikasi masalah, analisis dan perumusan masalah, rencana dan
tindakan pelaksanaan serta evaluasi hasil tindakan. Manajemen kebidanan
juga digunakan oleh bidan dalam menangani kesehatan ibu, anak dan KB
di komuniti, penerapan manajemen kebidanan komuniti :
a. Identifikasi masalah
Bidan yang berada di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di
masyarakat melalui identifikasi, ini untuk mengatasi keadaan dan
masalah kesehatan di desanya terutama yang ditujukan pada kesehatan
ibu dan anak.
b. Analisa dan perumusan masalah
Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka dilakukan analisis.
Hasil analisis tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan
masalah kesehatan ibu dan anak di komunitas. Dari data yang
dikumpulkan, dilakukan analisis yang dapat ditemukan jawaban
tentang :
1) Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan
keadaan sosial budaya atau perilaku, pelayanan kesehatan yang ada
serta faktor-faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
2) Masalah-masalah kesehatan, termasuk penyakit ibu, anak dan balita
Masalah-masalah utama ibu dan anak serta penyebabnya
3) Faktor-faktor pendukung dan penghambat
Rumusan masalah dapat ditentukan berdasarkan hasil analisa yang
mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah
potensial.
4) Diagnosa potensial
Diagnosa yang mungkin terjadi
5) Antisipasi penanganan segera
Penanganan segera masalah yang timbul
6) Rencana (intervensi)
Rencana untuk pemecahan masalah dibagi menjadi tujuan, rencana
pelaksanaan dan evaluasi.
7) Tindakan (implementasi)
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana
pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
8) Evaluasi
Untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan antara hasil yang
dicapai dengan tujuan yang ditetapkan
1. Konsep dan sasaran kebidanan komunitas
Konsep dan sasaran kebidanan komunitas yang dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar. Komunitas merupakan kumpulan orang yang berada
dalam suatu lingkungan tertentu sehingga sasaran kebidanan komunitas
memepertimbangkan masyarakat.
2. Masalah kebidanan komunitas
3. Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dari masyarakat
Pendekatan asuhan kebidanan pada individu, keluarga, kelompok yang
melibatkan partisipasi masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada Partisipasi masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang
ada akan mendukung dalam asuhan kebidanan
4. Strategi pelayanan kebidanan komunitas Strategi pelayanan kebidanan
komunitas dengan pendekatan edukatif dalam peran serta masyarakat yang
melibatkan lintas program & lintas sektoral. Pelayanan kebidanan
komunitas dikembangkan berawal dari pola hidup masyarakat yang tidak
lepas dari faktor lingkungan, adat istiadat, ekonomi, sosial budaya dimana
dalam pelaksanaannya edukatif sangat diperlukan. Menurut Permenkes no
149 tahun 2010 pasal 10 dinyatakan bahwa salah satu bentuk pelayanan
adalah penyuluhan dan konseling
5. Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas
Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas yang mencakup bayi dan
wanita sepanjang siklus kehidupannya sebagai individu bagian dari
masyarakat. Berdasarkan Permenkes no 149 tahun 2010 pasal 8
dinyatakan bahwa bidan memnerikan pelayanan kebidanan, pelayanan
kesehatan reproduksi perempuan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pasal 13 menyatakan bawa bidan melakukan pembinaan peran serta
masyarakat di bidang kesehatan ibu dan bayi. Berikut Permenkes no 149
tahun 2010 pasal 8-13 :
BAB III PENYELENGGARAAN PRAKTIK
Pasal 8
Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan
pelayanan meliputi:
a. Pelayanan kebidanan
b. Pelayanan reproduksi perempuan; dan
c. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pasal 9
1. Pelayanan kebidanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf a
ditujukan kepada ibu dan bayi
2. Pelayanan kebidanan kepada ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan pada masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas dan masa
menyusui.
3. Pelayanan kebidanan pada bayi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan pada bayi baru lahir normal sampai usia 28 (dua puluh delapan)
hari.

Pasal 10
1. Pelayanan kebidanan kepada ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 9
ayat (2) meliputi:
a. Penyuluhan dan konseling
b. Pemeriksaan fisik
c. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
d. Pertolongan persalinan normal
e. Pelayanan ibu nifas normal

2. Pelayanan kebidanann kepada bayi sebagaimana dimaksud dalam pasal


9 ayat (3) meliputi:
a. Pemeriksaan bayi baru lahir
b. Perawatan tali pusat
c. Perawatan bayi
d. Resusitasi pada bayi baru lahir
e. Pemberian imunisasi bayi dalam rangka menjalankan tugas pemerintah;
dan
f. Pemberian penyuluhan

Pasal 11
Bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 8 huruf a berwenang untuk:
a. Memberikan imunisasi dalam rangka menjalankan tugas pemerintah
b. Bimbingan senam hamil
c. Episiotomi
d. Penjahitan luka episiotomi
e. Kompresi bimanual dalam rangka kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan
perujukan;
f. Pencegahan anemi
g. Inisiasi menyusui dini dan promosi air susu ibu eksklusif
h. Resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia
i. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk;
j. Pemberian minum dengan sonde/pipet
k. Pemberian obat bebas, uterotonika untuk postpartum dan manajemen
aktif kala III;
l. Pemberian surat keterangan kelahiran
m. Pemberian surat keterangan hamil untuk keperluan cuti melahirkan

Pasal 12
Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf b, berwenang untuk;
a. Memberikan alat kontrasepsi oral, suntikan dan alat kontrasepsi dalam
rahim dalam rangka menjalankan tugas pemerintah, dan kondom;
b. Memasang alat kontrasepsi dalam rahim di fasilitas pelayanan kesehatan
pemerintah dengan supervisi dokter;
c. Memberikan penyuluhan/konseling pemilihan kontrasepsi
d. Melakukan pencabutan alat kontrasepsi dalam rahim di fasilitas
pelayanan kesehatan pemerintah; dan
e. Memberikan konseling dan tindakan pencegahan kepada perempuan
pada masa pranikah dan prahamil.

Pasal 13
Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam pasal 8 huruf c, berwenang untuk:
a. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat dibidang kesehatan ibu
dan bayi;
b. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas; dan
c. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan
Infeksi Menular Seksual (IMS), penyalahgunaan Narkotika Psikotropika
dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) serta penyakit lainnya.
6. Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam
keluarga dan masyarakat Upaya peningkatan & pemeliharaan kesehatan
ibu dan bayi dalam keluarga dan masyarakat Permenkes no 149 tahun
2010 pasal 9 menyatakan bahwa pelayanan kebidanan diberikan kepada
ibu (pada masa kehamilan, persalinan, nifas, dan masa menyusui) dan bayi
baru lahir normal sampai umur 28 hari.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak Faktor-faktor
yang mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi dengan menggunakan sistem
pendekatan resiko (SPR) Bidan mempunyai keterbatasan dalam
melakukan tugasnya terutama bidan desa dengan wilayah yang cukup luas.
Bidan dapat melibatkan mitranya yaitu kader dan dukun terlatih untuk
mendeteksi kelainan secara dini dengan menggunakan SPR. sehingga
penanganan dapat dilakukan lebih awal untuk menghindari adanya
komplikasi.
8. Sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak Sistem pelayanan kebidanan ibu
dan bayi, kesehatan reproduksi perempuan dan kesehatan masyarakat
Permenkes no 149 tahun 2010 pasal 8 bahwa bidan berwenang dalam
memberikan pelayanan kebidanan ibu dan bayi, kesehatan reproduksi
perempuan dan kesehatan masyarakat.
BAB III
HASIL PENELITIAN PADA JURNAL

3.1 Jurnal 1
3.2 Jurnal 2 PENGARUH PELAYANAN BIDAN DELIMA TERHADAP
KEPUASAN KLIEN DI WILAYAH KECAMATAN BANYUMANIK
KOTA SEMARANG
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar 87 (88,8%) pasien
menyatakan kualitas pelayanan yang diberikan tinggi dan 88 (89,9%)
pasien menyatakan puas.
Kesimpulan dari hasil analisa menunjukkan adanya pengaruh
pelayanan bidan delima dengan kepuasan klien di wilayah kecamatan
Banyumanik kotaSemarang.
3.3 Jurnal 3
BAB IV
PEMBAHASAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA YANG TERDAPAT PADA
JURNAL

3.1 Jurnal 1
3.2 Jurnal 2 PENGARUH PELAYANAN BIDAN DELIMA TERHADAP
KEPUASAN KLIEN DI WILAYAH KECAMATAN BANYUMANIK
KOTA SEMARANG
Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pelayanan
bidan delima dengan kepuasan klien di wilayah Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang. Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan Tjiptono (2005) bahwa kualitasberhubungan dengan
tingkat kepuasan pasien. Upaya pelayanan haruslah memberi
kepuasan, tidak semata-mata sembuh belaka. Kualitas juga
berhubungan dengan prioritas meningkatkan mutu dan dana yang
terbatas, pelayanan harus selektif, dan sesuai dengan kebutuhan
pasien (Sabarguna, 2004).
Bidan delima dapat dikategorikan sebagai perusahaan jasa
sehingga dalam pelayanannya harus benar- benar sesuai dengan
standar yang sudah ada dalam instrumen bidan delima, baik keahlian,
kompetensi, peralatan, sarana, prasarana dan managemen klinik.
Kesadaran untuk menjaga kualitas perlu diupayakan guna
memberikan kepuasan pada pelanggan serta karyawan. Perusahaan
jasa khususnya kesehatan dituntut untuk meningkatkan kualitas
pelayanan yang berorientasi pada tingkat kepuasan pasien serta
mengubah pandangan negatif masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan khususnya milik pemerintah (Tjiptono, 2005).
Bidan delima sebagai manajemen pelayanan kebidanan dalam
komunitas yang dapat menjadi sebuat tekhnologi yang dapat
mempermudah para pemberi layanan kebidanan dan penerima
pelayanan kebidanan dalam memilih pelayanan kebidanan yang
terbaik menurut penerima pelayanan kebidanan. dengan adanya
tekhnologi ini dapat adanya standarisasi pelayanan kebidanan yang
diterima oleh masyarakat.
3.3 Jurnal 3
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting
dalam pelayanan maternal dan perinatal, sehingga bidan dituntut untuk
memiliki keterampilan yang lebih baik disertai dengan kemampuan untuk
menjalin kerjasama dengan pihak yang terkait dalam persoalan kesehatan
reproduksi di masyarakat.
Dengan adanya standar asuhan kebidanan yang dapat dibandingkan
dengan pelayanan yang diperoleh, akan lebih meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan.
Bidan dalam melaksanakan peran, fungsi dan tugasnya didasarkan pada
kemampuan dan kewenangan yang diatur melalui Peraturan Menteri
Kesehatan (permenkes). Permenkes yang menyangkut wewenang bidan selalu
mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
masyarakat dan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

5.2 Saran
Agar mahasiswa kebidanan dapat menerapkan asuhan keebidanan dalam
teori ini berfikir secara kritis dan bertindak dengan logis, analisis dan
sistimatis dalam memberikan asuhan kebidanan ditiap jenjang pelayanan
kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi atau anak
balita. Sebagai pedoman dalam mengelola klien dengan memberikan asuhan
kebidanan yang efektif sesuai kebutuhan klien/masyarakat berdasarkan
evidence based.
DAFTAR PUSTAKA

Walsh VL. Buku ajar kebidanan komunitas, Jakarta: EGC; 2008.


Kadra. Kebidanan komunitas. 2009 (diunduh tanggal 8/5/2017). Tersedia
dari: http://kandrawilko.blogspot.com/2009/01/kebidanan-komunitas.html
Simatupang,erna juliana. Manajemen Pelayanan Kebidanan.Jakarta:
Djoko Wiyono ( 1997 ), Manajemen kepemimpinan dan organisasi kesehatan,
Airlangga University Press, Surabaya.
Prayitno Subur ( 1997 ), Dasar - dasar administrasi kesehatan masyarakat,
Airlangga, University Press, Surabaya.
http://atikgurubidan.blogspot.com
http://trip4nk.blogspot.com/2010/04/disiplin-ilmu-yang-terkait-dgn-
ilmu.html

Anda mungkin juga menyukai