b. Otorites
Gaya Kepemimpinan Otokratik Menurut Sudarwan Danim (2004)
kata otokratik diartikan sebagai tindakan menurut kemauan sendiri,
setiap produk pemikiran dipandang benar, keras kepala, atau rasa aku
yang keberterimaannya pada khalayak bersifat dipaksakan.
Kepemimpinan otokratik disebut juga kepemimpinan otoriter.
Mifta Thoha (2010) mengartikan kepemimpinan otokratis sebagai
gaya yang didasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan otoritas.
Jadi kepemimpinan otokratik adalah kepemimpinan yang dilakukan
oleh seorang pemimpin dengan sikapnya yang menang sendiri, tertutup
terhadap saran dari orang lain dan memiliki idealisme tinggi.
c. Partisipatif
Gaya Kepemimpinan Partisipatif adalah Sebab kontrol atas
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seimbang antara
pemimpin dan bawahan, pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat
dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Komunikasi
dua arah makin bertambah frekuensinya, pemimpin makin
mendengarkan secara intensif terhadap bawahannya. Keikutsertaan
bawahan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan makin
banyak, sebab pemimpin berpendapat bahwa bawahan telah memiliki
kecakapan dan pengetahuan yang cukup luas untuk menyelesaikan
tugas.(Via,2010)
d. Laissez-Faire
Gaya Kepemimpinan Bebas (Laissez-Faire) yaitu Gaya
kepemimpinan yang memberikan kekuasaan penuh kepada
bawahannya, struktur organisasi bersifat longgar, Pemimpin bersifat
pasif. Peran utama pemimpin adalah memberikan materi pendukung
dan berpartisipasi jika diminta bawahan.(Sutarto, 2006)