Oleh:
Pembimbing:
MALANG
2017
DAFTAR ISI
Halaman
1. Judul ....................................................................................................... 3
4. Hasil Pengamatan
5. Pembahasan
6. Kesimpulan ............................................................................................. 10
2
1. JUDUL
2. GAMBARAN PROGRAM
ASI (Air Susu Ibu) air susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu seorang ibu
setelah melahirkan. ASI merupakan makanan awal yang didapatkan oleh
seorang bayi setelah dilahirkan. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi baru
lahir, karena mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat untuk pertumbuhan
dan perkembangan bayi. Selain itu, ASI juga mudah untuk diberikan pada bayi,
lebih ekonomis, dan jarang menimbulkan gangguan ataupun kontraindikasi pada
bayi (Ballard & Morrow, 2013).
ASI pada awal masa nifas disebut juga colostrum, merupakan ASI yang
berjumlah lebih sedikit dan kental serta kaya akan komponen imunologis seperti
laktoferin dan immunoglobulin A. Colostrum diproduksi antara hari pertama
hingga hari ke-5, yang ditandai oleh peningkatan produksi ASI. ASI yang
diproduksi setelah colostrum ini disebut juga ASI matang, yang mengandung
lebih banyak makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien yang terkandung
dalam ASI diantaranya laktosa, protein, dan lemak yang sesuai dengan
kebutuhan bayi. Mikronutrien yang terkandung dalam ASI diantaranya vitamin A,
vitamin B kompleks, vitamin D, yodium, dan zat besi (Ballard & Morrow, 2013).
Selain nutrien diatas, terdapat berbagai zat aktif yang tidak didapatkan pada susu
lainnya, yaitu growth factor, glutathione peroxidase, dan sitokin (Parks et al.,
2016).
3
o Meningkatkan kekebalan tubuh
o Sebagai KB alami
Meskipun ASI memberikan manfaat yang sangat besar bagi bayi dan ibu,
terdapat beberapa halangan dalam pemberian ASI, diantaranya produksi ASI
yang kurang dan puting susu yang kurang menonjol. Produksi ASI yang kurang
dapat disebabkan oleh frekuensi bayi menetek yang kurang, penggunaan putting
buatan pada bayi, penggunaan obat hormonal, dehidrasi, dan asupan ibu yang
kurang bergizi. Selain itu, faktor psikologis ibu saat menyusui juga
mempengaruhi volume air susu yang dihasilkan (Kent et al., 2012). Puting susu
yang kurang menonjol bukan merupakan suatu hal yang menyebabkan bayi tidak
menetek, namun justru hisapan dari bayi dapat memperbaiki posisi puting susu
menjadi lebih menonjol (Zainudin dkk., 2014).
4
diharapkan akan dapat disebarkan kepada seluruh warga Desa Kalipare
khususnya para ibu-ibu yang datang membawa anaknya ke posyandu.
Penyuluhan ditujukan kepada kader posyandu Desa Kalipare, Kecamatan
Kalipare, Kabupaten Malang tanggal 28 November 2017 pukul 09.30 – 11.00.
Target sasaran penyuluhan adalah kader posyandu Desa Kalipare yang
berjumlah 60 orang, sedangkan yang hadir sebanyak 55 orang.
4. HASIL PENGAMATAN
5
menggunakan Bahasa Indonesia dan dengan menggunakan istilah awam yang
mudah dimengerti oleh para peserta.
Apakah setelah usia anak 2 tahun ASI yang diproduksi tidak baik untuk
anak?
Apakah payudara yang sering dipakai bayi menetek akan lebih besar
daripada yang jarang digunakan?
Evaluasi kegiatan
a. Process
b. Impact
c. Outcome
6
Gambar 1. Penyampaian materi mengenai ASI eksklusif
7
Gambar 3 : Sesi tanya jawab
2. Banyak keluhan dari warga dan pengalaman kader pribadi bahwa sulit
memberikan ASI yang cukup pada bayi sehingga memberikan susu
formula atau makanan lain pada bayi dibawah usia 6 bulan.
5. PEMBAHASAN
8
5.1.1 KELEBIHAN PROGRAM
1. Materi yang diberikan sesuai dengan keluhan warga dan para kader
posyandu, dengan 100% kader merupakan ibu-ibu yang sedang dan
pernah menyusui.
1. Media penyampaian materi kurang begitu jelas bagi seluruh kader karena
memakai media cetak poster disebabkan oleh keterbatasan dana.
9
6. KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Kent J.C., Prime D. K., Garbin C. 2012. Principles for Maintaining or Increasing
Breast Milk Production. JOGNN; 41: 114-121.
11