Anda di halaman 1dari 7

SKEMA PERSELINGKUHAN DALAM PERNIKAHAN

DAN INTENSI UNTUK MENIKAH PADA WANITA DEWASA MUDA


YANG ORANGTUANYA BERSELINGKUH

Dian Adriani1
Sri Rochani2
1,2
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Depok, Jawa Barat
2
sri_r@ui.ac.id

Abstrak

Anak yang mengetahui perselingkuhan orang tuanya memiliki skema pernikahan yang di
dalamnya terdapat perselingkuhan, yang akan mempengaruhi perilaku mereka untuk
menikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan skema perselingkuhan
dalam pernikahan dengan intensi untuk menikah pada wanita dewasa muda yang orang
tuanya selingkuh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukan bahwa hubungan skema perselingkuhan dalam pernikahan
dengan intensi untuk menikah tidak signifikan. Selain itu juga diketahui bahwa meskipun
skema perselingkuhan dalam pernikahan yang dimiliki responden adalah negatif tetapi
intensi untuk menikah tetap cenderung tinggi.

Kata Kunci: Skema perselingkuhan, intensi menikah, wanita dewasa muda

AFFAIR SCHEME IN MARRIAGE AND MARRIAGE INTENTION


IN WOMEN YOUNG ADULT WHOSE PARENTS HAD AFFAIR

Abstract

Children who see their parents affair will have affair also in their marriage schemes, and
it influence their behavior before married. The aim of this research is to measure
correlation of affair scheme in marriage to marriage intention in young adult women
whose parents had an affair. The approach of this research is a quantitative research .
The result shows that there is no significant correlation of affair scheme in marriage to
marriage intention. Furthermore, even though affair scheme in a marriage has been seen
negatively, marriage intention’s still higher.

Key Words: affair scheme, marriage intention, young adult women

PENDAHULUAN kapnya perselingkuhan yang dilakukan


oleh para figur publik, mulai dari
Pada saat ini fenomena perseling- presiden, pejabat negara, pengusaha dan
kuhan terkesan semakin marak karena artis. Misalnya saja perselingkuhan yang
jumlah pria dan wanita yang terlibat dilakukan oleh Pangeran Charles dengan
dalam perselingkuhan lebih banyak di- Camilla, Presiden Bill Clinton dengan
bandingkan dengan tahun-tahun sebe- Monica Lewinsky, Presiden John F.
lumnya (Then, 1998). Fakta yang men- Kennedy dengan Lyndon Johnson
dukung pernyataan ini adalah terung- (Subotnik dan Harris, 1999), Bambang

172 Jurnal Psikologi Volume 3, No. 2, Juni 2010


Tri Hatmojo dengan Mayang Sari, Moore, 1996). Informasi yang diproses
Julianda Barus dengan Elma Theana, berdasarkan pengalaman langsung mau-
Reza Artamevia dengan Ari Sutha, Sandy pun tidak langsung, yang dialami oleh
Harun dengan Tommy Soeharto, Cut seseorang di lingkungan sosial, akan me-
Memey dengan Jacksen Perangin-angin nyebabkan terbentuknya skema (Rumelhart,
(Sophiana 2006). 1984 dalam Augostinos dan Walker,
Perselingkuhan yang dapat menye- 1995). Baron dan Byrne (2000) menya-
babkan perceraian ataupun perdamaian takan bahwa sekali skema terbentuk,
kembali dengan pasangan, memiliki efek maka skema tersebut memiliki efek yang
yang dapat mengganggu keamanan, pi- kuat terhadap tingkah laku sosial sese-
kiran dan harga diri semua anggota orang.
keluarga (Subotnik dan Harris, 1999). Dapat disimpulkan bahwa anak
Duncome (2004) menyatakan bahwa yang tahu bahwa orang tuanya ber-
meskipun perselingkuhan secara langsung selingkuh, memiliki skema tentang perni-
maupun tidak langsung dapat meng- kahan yang di dalamnya terdapat perse-
ganggu pernikahan dan kehidupan keluar- lingkuhan. Skema ini dapat mempenga-
ga, kemungkinan ikut terpengaruhnya ruhi perilaku anak untuk menikah. Oleh
anak akibat perselingkuhan orang tuanya karena itu diduga terdapat hubungan
tampaknya masih jarang didiskusikan. antara skema perselingkuhan dalam
Penelitian mengenai ikut terpengaruhnya pernikahan pada anak yang mengetahui
anak akibat perselingkuhan orang tuanya perselingkuhan orang tuanya dengan
juga masih sedikit. intensi untuk menikah.
Penelitian terbaru mengemukakan
bahwa anak-anak lebih mengetahui METODE PENELITIAN
“private sphere” kehidupan keluarganya
dibandingkan dengan orang yang lebih Responden pada penelitian ini adal-
tua (Kitzinger, 1990 dalam Duncombe, ah wanita dewasa muda (18-40 tahun)
2004). Meskipun orang tua mencoba yang orang tuanya berselingkuh. Pemi-
menyembunyikan perselingkuhan, tetapi lihan responden ini didasarkan pada
anak-anak akan tetap mempelajari perse- pemikiran bahwa mereka memiliki skema
lingkuhan tersebut secara tidak langsung, pernikahan yang di dalamnya terdapat
ketika orang tua mereka depresi akibat perselingkuhan, mengingat pelaku perse-
perselingkuhan yang terjadi (Reibstein lingkuhan tersebut adalah orang tua
dan Richards, 1992 dalam Duncombe, mereka sendiri. Teknik pemilihan sampel
2004). yang digunakan adalah purposive sam-
Pernikahan orang tua yang tidak pling, yaitu dengan mencari responden
bahagia, dapat meningkatkan konflik yang diasumsikan memiliki informasi
pada pasangan tersebut, yang mengaki- tertentu (Kumar, 1996). Informasi yang
batkan anak menyadari dan khawatir dimaksud adalah kerangka pemahaman
terhadap agresi yang terjadi pada orang (skema) mengenai perselingkuhan dalam
tua, dan dapat mengakibatkan perubahan pernikahan. Jumlah responden yang ter-
pemrosesan informasi (O’ Brein dan libat pada penelitian ini adalah 34 orang.
Chin, 1998 dalam Baron dan Byrne, Dalam penelitian ini terdapat dua
2000). Proses perolehan informasi yang variabel yang terlibat dalam pengujian
berguna untuk dijadikan dasar bagi perni- hipotesis, yaitu skema perselingkuhan
kahan seseorang diperoleh dari pengala- dalam pernikahan dan intensi untuk meni-
man pada masa kanak-kanak, yang dia- kah. Skema perselingkuhan dalam perni-
lami di dalam keluarga, dan terus ber- kahan adalah kerangka pemahaman sese-
lanjut selama hidup (Davidson dan orang yang berisi berbagai informasi

Adriani, Rochani, Skema Perselingkuhan … 173


mengenai perselingkuhan dalam perni- diperkuat dengan rendahnya korelasi
kahan. Kerangka pemahaman ini akan antara keduanya.
mempengaruhi interpretasi dan pengum- Hasil yang sama juga ditemukan
pulan informasi yang sesuai dengan untuk masing-masing domain (dimensi).
kerangka pemahaman yang telah dimiliki. Tidak ditemukan adanya hubungan antara
Intensi untuk menikah adalah besarnya domain kognitif dari skema perseling-
kemungkinan seseorang untuk menikah. kuhan dalam pernikahan dengan intensi
Kuesioner sebagai instrumen penelitian untuk menikah. Tidak ditemukan juga
dikembangkan menggunakan domain adanya hubungan antara domain afektif
kognitif, afektif, dan evaluasi untuk dari skema perselingkuhan dalam perni-
mengukur skema perselingkuhan. kahan dengan intensi untuk menikah.
Data selanjutnya diolah meng- Tidak ditemukan juga adanya hubungan
gunakan teknik statistik dengan bantuan antara domain evaluasi dari skema
perangkat lunak SPSS versi 13. Hubungan perselingkuhan dalam pernikahan dengan
antar variabel satu diukur menggunakan intensi untuk menikah
teknik korelasi pearson product moment. Ada beberapa hal menarik yang
dapat dikaji dari hasil ini. Tidak dite-
HASIL DAN PEMBAHASAN mukannya hubungan signifikan antara
skema dalam pernikahan dengan intensi
Skema perselingkuhan diukur meng- menikah mungkin bisa ditarik dari teori
gunakan 3 dimensi, yaitu domain kog- Augostinos dan Walker (1995), (Papalia,
nitif, afektif, dan evaluasi. Korelasi Olds, dan Feldman, 2001), Fishben dan
masing-masing dimensi dan korelasi Ajzen (1975), dan Sigelman, 1999.
secara bersama-sama ketiga dimensi Augostinos dan Walker (1995) menya-
dengan intensi menikah ditunjukkan takan bahwa skema kejadian juga
Tabel 1. Koefisien korelasi secara ber- menjadi dasar untuk mengantisipasi masa
sama ketiga dimensi skema perseling- depan, membuat rencana dan tujuan.
kuhan dengan intensi untuk menikah Skema kejadian menyebabkan individu
adalah 0.118 dengan nilai signifikan satu dapat membuat strategi untuk mencapai
arah sebesar 0.253. Angka ini menun- tujuan yang dibuatnya, dengan cara
jukkan bahwa tidak ada hubungan antara menspesifikasikan serangkaian tingkah
intensi untuk menikah pada wanita dewa- laku yang tepat untuk mencapai tujuan
sa muda yang orang tuanya berselingkuh tersebut.
dengan skema perselingkuhan. Hal ini

Tabel 1. Koefisien Korelasi Skema Perselingkuhan dalam Pernikahan


dan Domain-domainnya dengan Intensi untuk Menikah
Korelasi Koefisien Korelasi Signifikansi
Keseluruhan skema perselingkuhan 0.118 0.253
dalam pernikahan-intensi untuk menikah.
Domain kognitif skema perselingkuhan 0.122 0.245
dalam pernikahan-intensi untuk menikah.
Domain afeksi skema perselingkuhan -0.030 0.434
dalam pernikahan-intensi untuk menikah.
Domain evaluasi skema perselingkuhan 0.142 0.212
dalam pernikahan-intensi untuk menikah.

174 Jurnal Psikologi Volume 3, No. 2, Juni 2010


Dengan skema perselingkuhan da- pasangannya pada saat ini adalah
lam pernikahan yang dimiliki, anak pasangan yang setia, jujur, dan yang
mengetahui pasangan seperti apakah yang memiliki kecenderungan yang kecil untuk
memiliki kecenderungan lebih besar berselingkuh, memiliki sifat dan karak-
untuk melakukan perselingkuhan, kea- teristik yang baik, yang bisa mencegah
daan apa saja yang dapat menyebabkan responden untuk berselingkuh. Secara
munculnya perselingkuhan dalam perni- intuisi responden juga merasa cocok
kahan, kerugian apa saja yang dirasakan dengan pasangannya. Dengan kondisi
oleh seseorang yang pasangannya seling- yang demikian, maka skema perse-
kuh, dan hal-hal lain yang berkaitan lingkuhan dalam pernikahan yang dimi-
dengan perselingkuhan dalam pernikahan. liki oleh responden tidak memengaruhi
Dengan skema tersebut, maka anak atau berhubungan dengan intensi mereka
memiliki dasar untuk mengantisipasi ter- untuk menikah.
jadinya perselingkuhan dalam pernika- Berdasarkan teori intensi yang
hannya, serta membuat rencana dan dikemukakan oleh Fishben dan Ajzen
tujuan dari pernikahan mereka di masa (1975), tidak ditemukannya hubungan
depan. Misalnya untuk mengantisipasi signifikan antara skema perselingkuhan
terjadinya perselingkuhan dalam perni- dalam pernikahan dengan intensi untuk
kahan, maka anak mungkin berencana menikah dapat disebabkan karena orang-
untuk berpacaran minimal tiga tahun orang di sekitar menganjurkan untuk
dengan pasangannya sebelum dirinya me- menikah (keyakinan normatif) dan res-
mutuskan untuk menikah dengan pa- ponden memiliki motivasi untuk mema-
sangannya tersebut. Tujuan dari rencana tuhi anjuran orang-orang tersebut. Pengaruh
ini adalah untuk mengenal lebih jauh orang-orang yang menganjurkan untuk
pasangannya dan mengetahui kecende- menikah sangat besar dibandingkan
rungan pasangannya untuk berselingkuh. dengan pengaruh skema perselingkuhan
Dimilikinya dasar untuk menganti- dalam pernikahan yang dimiliki oleh
sipasi terjadinya perselingkuhan dalam responden. Kondisi ini dapat menyebab-
pernikahan, serta pembuatan rencana dan kan responden tidak menggunakan
tujuan dari pernikahan di masa depan, pengalaman perselingkuhan orang tuanya
menyebabkan anak yang orang tuanya dalam intensi untuk menikah.
berselingkuh tidak terpengaruh dengan Tidak ditemukannya hubungan
kejadian tersebut. antara skema perselingkuhan dengan niat
Papallia, Olds, dan Feldman (2001) menikah bisa juga ditarik dari teori secure
mengatakan bahwa kemampuan berpikir attachment style. Attachment adalah
dewasa muda sudah memasuki tahap adalah hubungan timbal balik antara bayi
pemikiran dewasa, yaitu bentuk pemi- dan pengasuh, yang berkontribusi
kiran yang dewasa berdasarkan pada terhadap kualitas hubungan bayi dengan
pengalaman pribadi, logika, dan intuisi. orang lain di masa yang akan datang
Berdasarkan pernyataan tersebut, tidak (Papalia, Olds, dan Feldman, 2001).
ditemukannya hubungan signifikan antara Sementara secure attachment style
intensi untuk menikah skema perse- didefinisikan sebagai bentuk attachment
lingkuhan orang tua dapat terjadi karena yang sehat karena terjadi keseimbangan
pada saat ini mereka telah menjalin antara attachment dan autonomi
hubungan dengan lawan jenis yang (kebebasan untuk mengeksplorasi). Orang
berdasarkan pengalaman pribadi, logika, dewasa yang memiliki secure attachment
dan intuisi mereka merupakan pasangan style tidak takut untuk memiliki
baik. Misalnya, berdasarkan pengalaman hubungan dekat dengan lawan jenis
pribadi dan pemikiran logis responden, (Sigelman, 1999).

Adriani, Rochani, Skema Perselingkuhan … 175


Di sisi lain, hasil penelitian tidak Taylor, 1984). Informasi yang tidak
sejalan dengan beberapa teori sebelumnya konsisten pada kasus perselingkuhan
(Kitzinger, 1990 dalam Duncombe, 2004; cenderung lebih sulit dihilangkan diban-
Reibstein dan Richards, 1992 dalam dingkan dengan informasi yang tidak
Duncombe, 2004; O’ Brein dan Chin, konsisten pada skema sosial lainnya
1998 dalam Baron dan Byrne, 2000; (Graesser, Gordon, dan Sawyer, 1979;
Fiske dan Taylor, 1984). Kitzinger (1990) Graesser, Woll, Kowalski dan Smith,
dalam Duncombe (2004) mengemukakan 1980; Smith dan Graesser, 1981 dalam
bahwa anak-anak lebih mengetahui Fiske dan Taylor, 1984).
“private sphere” kehidupan keluarganya Jika terjadi perselingkuhan di dalam
dibandingkan dengan orang yang lebih keluarga, maka perselingkuhan ini ter-
tua. Meskipun orang tua mencoba me- masuk bentuk penyimpangan dalam
nyembunyikan perselingkuhannya, tetapi pernikahan. Perselingkuhan merupakan
anak-anak akan tetap mengetahui per- bentuk informasi yang tidak konsisten
selingkuhan tersebut secara tidak lang- dengan event schemas pernikahan yang
sung, ketika orang tua mereka depresi telah dimiliki oleh anak, dimana pada
akibat perselingkuhan yang terjadi dalam sebuah pernikahan seharusnya hanya
pernikahannya (Reibstein dan Richards, terdapat dua peran dan aturan yang harus
1992 dalam Duncombe, 2004). Perni- dipatuhi, tetapi di dalam pernikahan yang
kahan orang tua yang tidak bahagia, dapat terdapat perselingkuhan, terdapat orang
meningkatkan konflik pada pasangan lain yang ikut memegang peran dalam
tersebut, yang mengakibatkan anak me- pernikahan tersebut. Hal ini menyebab-
nyadari dan khawatir terhadap agresi kan anak cenderung mengingat informasi
yang terjadi pada orang tua mereka, dan mengenai perselingkuhan tersebut. Pada
dapat mengakibatkan perubahan pem- akhirnya anak memiliki skema bahwa di
rosesan informasi (O’ Brein dan Chin, dalam pernikahan terdapat perseling-
1998 dalam Baron dan Byrne, 2000). kuhan.
Proses perolehan informasi yang Baron dan Byrne (2000) menyata-
berguna untuk dijadikan dasar bagi perni- kan bahwa sekali skema terbentuk, maka
kahan seseorang diperoleh dari penga- skema tersebut memiliki efek yang kuat
laman pada masa kanak-kanak, yang terhadap tingkah laku sosial seseorang.
dialami oleh orang tersebut di dalam Skema pernikahan yang dimiliki oleh
keluarganya, dan terus berlanjut selama anak yang orang tuanya berselingkuh
hidupnya (Davidson, dan Moore, 1996). menyebabkan anak memiliki pemahaman
Informasi yang diproses berdasarkan bahwa di dalam pernikahan terdapat
pengalaman langsung maupun tidak perselingkuhan. Skema inilah yang akan
langsung, yang dialami oleh seseorang di mempengaruhi tingkah laku anak tersebut
lingkungan sosialnya, akan menyebabkan untuk menikah. Berdasarkan pernyataan-
terbentuknya skema (Rumelhart, 1984 pernyataan tersebut, peneliti berasumsi
dalam Augostinos dan Walker, 1995). bahwa terdapat hubungan antara skema
Perselingkuhan dalam pernikahan perselingkuhan dalam pernikahan dengan
merupakan bentuk event schemas. Jika intensi untuk menikah.
terjadi penyimpangan di dalam sebuah
event schemas, maka semua proses yang SIMPULAN DAN SARAN
terjadi di dalam event schemas tersebut
akan menjadi tidak sempurna. Hal ini Simpulan
dapat menyebabkan seseorang cenderung Hasil penelitian menunjukkan tidak
mengingat informasi yang tidak konsisten ditemukan hubungan antara tidak ada
dari event schemas tersebut (Fiske dan hubungan antara intensi untuk menikah

176 Jurnal Psikologi Volume 3, No. 2, Juni 2010


pada wanita dewasa muda yang orang orang timur, menikah masih merupakan
tuanya berselingkuh dengan skema per- urusan keluarga
selingkuhan. Domain kognitif pada ske-
ma perselingkuhan juga ditemukan tidak DAFTAR PUSTAKA
berhubungan dengan intensi menikah.
Hasil yang sama juga ditemukan pada Augoutinos, Martha and Walker, I. 1995
domain afektif dan evaluasi. Kedua Social Cognition: An Integrated
domain secara sendiri-sendiri tidak berhu- Introduction Sage Publications Ltd
bungan dengan intensi menikah. London.
Baron, R.A., and Byrne, D. 2000 Social
Saran Psychology: 9th ed. Pearson
Hasil dari penelitian ini sangat Education Company Massachusetts.
menarik karena tidak sepakat dengan Davidson SR, Kenneth, J., and Moore, N.
banyak teori yang sudah terbentuk sebe- 1996 Marriage and Family: Change
lumnya. Beberapa penelitian lanjutan and Continuity Allyn and Bacon
yang dapat disarankan untuk dilakukan. USA.
Saran pertama adalah bahwa penelitian Duncombe, J (Eds). 2004 State of Affairs:
tidak hanya menggunakan metode kuan- Explorations in Infidelity and
titatif tapi juga metode kualitatif. Dengan Commitment Lawrence Erlbaum
metode kualitatif, peneliti lebih dapat Associates, Incorporated USA
memperjelas hasil penelitian kuantitatif January 20 2007 http://site.ebrary.
yang telah diperoleh. Misalnya me- com/lib/indonesiau/Doc?id=10088311
ngetahui dengan lebih detail skema per- &ppg= 214.
selingkuhan dalam pernikahan pada Fishben, M., and Ajzen, I. 1975 Belief,
responden, hal-hal yang memengaruhi Attitude, Intention, and Behavior: An
intensi responden untuk menikah, hal-hal Introduction to Theory and Research
yang menyebabkan responden memiliki Addison-Wesley Publishing Company
intensitas yang tinggi untuk menikah. Inc Canada.
Dengan metode kualitatif, maka hal-hal Fiske, S.T and Taylor, S.E. 1984 Social
yang lebih sensitif juga dapat dieks- Cognition Newbery Award Records,
plorasi, misalnya mengenai perseling- Inc USA.
kuhan yang dilakukan oleh orang tuanya, Fiske, S.T and Taylor, S.E. 1991 Social
penyebab perselingkuhan tersebut, pe- Cognition 2nd Edition McGraw-Hill,
ngaruh perselingkuhan tersebut terhadap Inc Singapore.
keluarganya. Kumar, R. 1996 Research Methodology:
Saran yang kedua adalah menambah A Step-By-Step Guide for Beginners.
data kontrol penelitian berupa penga- Sage Publications London.
laman responden dalam menjalin hu- Papallia, D.E., Olds, S. W., and Feldman,
bungan dengan lawan jenis. Saran yang R. D. 2001 Human Development 8th
ketiga adalah penelitian dapat diperluas Edition McGraw-Hill Companies, Inc
dengan intensi responden untuk ber- USA.
selingkuh, mengingat mereka telah me- Sigelman, C.K. 1999 Life-Span Human
miliki skema perselingkuhan dalam Development Third Edition
pernikahan. Brooks/Cole Publishing Company
Adapun saran yang terakhir adalah USA.
mempertimbangkan faktor yang meme- Skolnick, A.S. 1983 The Intimate
ngaruhi intensi menikah seperti norma Enironment: Exploring Marriage and
subjektif juga perlu dimasukkan dalam the Family Third Edition Little,
variabel penelitian, mengingat sebagai

Adriani, Rochani, Skema Perselingkuhan … 177


Brown, and Company (Canada) Second Edition Adams Media
Limited Canada. Corporation USA.
Sophiana, S.A. 2006 Gosip Selingkuh Cut Then, D. 1998 Women who Stay with
Memey-Jacksen Paling Hot. Men who Stray. Harper Collins
www.detikhot.com/index.php/tainme Publishers London.
nt.read/tahun/2006/bulan /01/tgl/19/ Undang-Undang RI No.1 Tahun 1974
time/141210/idnews/522175/idkanal/ www.depag.go.id/index.php?menu=pr
230 diunduh tanggal 14 Januari 2007. oduk_hukum&opt=detail&id=14
Subotnik, R., and Harris, G.G. 1999 diunduh tanggal 24 April 2007.
Surviving Infidelity: Making
Decisions, Recovering from the Pain

178 Jurnal Psikologi Volume 3, No. 2, Juni 2010

Anda mungkin juga menyukai